Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti telah kita ketahui bersama orang dewasa normalnya buang
air besar sebanyak satu atau dua kali sehari, sedangkan pada penyakit
diare ini, buang air besar lebih sering yaitu lebih dari tiga kali sehari.
Namun pada anak bayi frekuensi BAB normal bisa lebih sering dari
dewasa, maka jangan langsung mengira bayi diare walaupun buang air
besarnya lebih dari tiga kali. Oleh karena itu, Pengertian atau Definisi Diare
adalah buang air besar dengan tinja encer atau berair dengan frekuensi
lebih sering dari biasanya (normalnya). Sehingga orang yang mengalami
diare akan lebih sering ke toilet untuk buang air besar dengan volume feses
yang lebih banyak dari biasanya.
Strategi program pengendalian penyakit diare, yaitu melaksanakan
tata laksana diare yang standar di sarana kesehatan melalui Lima Langkah
Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE), yaitu meningkatkan tatalaksana diare di
rumah tangga yang tepat dan benar, meningkatkan SKD dan
penanggulangan KLB diare, melakuan upaya pencegahan yang efektif dan
melaksanakan monitoring dan evaluasi.
Pelaksanaan kegiatan program P2 Diare dilaksanakan sesuai Misi
UPTD Puskesmas Palasari, yaitu : memberikan pelayanan kesehatan dasar
dan gawat darurat yang prima dan professional, meningkatkan
pemberdayaan keluarga dan masyarakat menuju kemandirian perilaku
hidup bersih dan sehat, serta menjalin kemitraan dengan berbagai sektor
untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkesinambungan. Hal
ini sesuai dengan tata nilai UPTD Puskesmas Palasari yang telah
ditetapkan yaitu : CANTIK (Care, Aman, Normatif, Terpercaya, Inovatif dan
Komprehensip)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas menerangkan bahwa
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis
manajemen Puskesmas. Dalam rangka mengemban kewajibannya
Puskesmas menjadi acuan untuk (1) menyusun rencana 5 (lima) tahunan
yang kemudian dirinci kedalam rencana tahunan, (2) menggerakan
pelaksanaan upaya kesehatan secara efesien dan efektif, (3) melaksanakan

1
pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas, (4) mengelola
sumber daya secara efisien dan efektif, (5) menerapkan pola kepemimpinan
yang tepat dalam menggerakkan. Memotivasi dan membangun budaya
kerja yang baik serta bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu dan
kinerjanya. Pelayanan preventif (pencegahan), promotif (promosi
kesehatan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan pasien) di
tingkat masyarakat.
Sebagai penyelenggara pelayanan, Puskesmas juga mengemban
sebagian tugas Pemerintah Daerah dalam mencapai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) kaitannya dengan akses, kualitas dan manajemen
pelayanan. Untuk terselenggarannya berbagai upaya kesehatan dalam
rangka pencapaian SPM tersebut, yang akan bermuara pada pencapaian
target Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan,
Puskesmas perlu ditunjang dengan Manajemen Puskesmas yang baik.
Manajemen Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sistimatik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan
efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas
membentuk fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen
Puskesmas tersebut meliputi, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi. Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan
secara terkait dan berkesinambungan.
Evaluasi program kesehatan di Puskesmas pada akhir tahun perlu
dikembangkan agar mengetahui capaian kinerja pembangunan
kesehatan.Agar dapat mengetahui perkembangan pembangunan bidang
kesehatan di suatu wilayah maka dikembangkan suatu sistem informasi
kesehatan daerah. Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan
Daerah adalah “Profil Kesehatan Puskesmas“. Profil Kesehatan UPTD
Puskesmas Palasari Tahun 2022 ini memberikan gambaran tentang
sejauhmana perkembangan pembangunan kesehatan di daerah ini yang
dapat dilihat dari berbagai pencapaian indikator kesehatan. Profil ini juga
menjadi penting untuk mengukur kerberhasilan upaya kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Palasari , sekaligus menjadi pijakan untuk
penyusunan rencana pembangunan kesehatan, memberikan data dan
informasi yang dapat digunakan sebagai landasan pengembangan sumber
daya, pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi hasil kegiatan secara transparan, efisien dan efektif.

2
A. Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas, Pasal 1)
Dalam pelaksanaanya Puskesmas adalah unit pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab memnyelenggarakan
pembangunan kesehatan diwilayah kerja satu kecamatan. UPTD berperan
menyelenggarakan sebagian tugas teknis Oprasional Dinas Kesehatan dan
merupakan pelaksana tingkat pertama.

B. Fungsi Puskesmas
Berdasarkan (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas, Puskesmas memiliki fungsi:

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan


b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama
di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis
masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang
diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerjasama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat;
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

3
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama
di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina
hubungan dokter -pasien yang erat dan setara;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatanyang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung,
dan lingkungan kerja;
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi;f.melaksanakan penyelenggaraan
rekam medis;
f. Melaksanakanpencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan;
g. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
h. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan; dan
i. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

C. Visi dan Misi


Dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan, UPTD Puskesmas
Palasari mempunyai Visi : “Terwujudnya Puskesmas Palasari dengan
Pelayanan Bermutu Menuju Masyarakat Ciater Hidup Sehat Mandiri

4
Gotong Royong Tahun 2020”. Untuk mewujudkan Visi tersebut, Misi
UPTD Puskesmas Palasari sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar dan gawat darurat yang
professional, merata dan terjagkau oleh masyarakat;
2. Meningkatkan pemberdayaan keluarga dan masyarakat menuju
kemandirian perilaku untuk hidup bersih dan sehat;
3. Menjalin kemitraan yang harmonis dengan berbagai sektor untuk
mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkesinambungan;
4. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan dinamis untuk
kesejahteraan bersama.

D. Tujuan Penyusunan Laporan Tahunan


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hasil pencapaian program Diare di UPTD
Puskesmas Palasari.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai alat untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan
berjalan sesuai dengan perencanaan dan seberapa besar
masalah yang muncul memberi hambatan terhadap
keberhasilan program Diare.
b. Hasil pencapaian menjadi landasan bagi penyusunan
perencanaan program satu berikutnya.
c. Sebagai bahan penilaian kinerja program dan kinerja petugas UPTD
Puskesmas Palasari

E. Manfaat Laporan Tahunan


Manfaat yang diharapkan dari penyusunan Laporan Tahunan Program
Diare ini adalah sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan, sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah-langkah selanjutnya
dalam usaha meningkatkan dan mengembangkan pembangunan
khususnya pembangunan di bidang kesehatan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Palasari khususnya dan di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang
pada umumnya.

F. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;

5
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 tahun 2014 tentang Pengedalian
Penyakit Menular;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 70 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat

6
BAB II
ANALISA SITUASI

A. Data Kinerja Puskesmas


1. Data Dasar
a. Data Geografi
UPTD Puskesmas Palasari terletak di Wilayah Kecamatan Ciater,
tepatnya di Jalan Raya Palasari Nomor 41 RT 13/03 Desa Palasari
Kecamatan Ciater Kabupaten Subang. Daerah di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Palasari berdasarkan topografinya termasuk dalam zona
Subang Selatan yang merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian
1,088,47 m, yang merupakan daerah perkebunan dan pertanian.
Luas wilayah Kecamatan Ciater 46,01 Km 2, terdiri dari 7 (tujuh) desa,
yaitu Desa Ciater, Desa Palasari, Desa Cisaat, Desa Cibeusi, Desa
Cibitung, Desa Nagrak dan Desa Sanca dengan batas wilayah kerja sebagai
berikut :
 Utara : Kecamatan Jalancagak
 Selatan : Kecamatan Lembang Kab. Bandung
 Timur : Kecamatan Kasomalang
 Barat : Kecamatan Sagalaherang

Gambar 2.1Peta Wilayah Puskesmas Palasari

7
Seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas Palasari dapat dijangkau
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, seperti tercantum pada
tabel dibawah ini :
Tabel 2.1
Kondisi Desa Di Wilayah UPTD Puskesmas Palasari
Tahun 2021
No Desa Jarak ke Kondisi Waktu Tempuh
Puskesmas Jalan
1 Nagrak 5 km Aspal 20 menit
2 Cibeusi 7 km Aspal 30 menit
3 Cibitung 15 km Aspal 30 menit
4 Ciater 6 km Aspal 10 menit
5 Palasari 5 km Aspal 10 menit
6 Cisaat 6 km Aspal 10 menit
7 Sanca 15 km Aspal 1 menit

b. Demografi
Kependudukan / Demografi merupakan gambaran situasi penduduk
dan hal yang berkaitan dengan masalah yang menyangkut kependudukan
serta menjadi faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan yang ada di
masyarakat, gambaran situasi kependudukan tersebut diantaranya
berupa : data jumlah dan komposisi penduduk berupa pembagian
berdasarkan gender laki-laki dan perempuan, hal ini merupakan faktor
penting karena dapat diketahui berapa jumlah penduduk yang ada
diwilayah Puskesmas Palasari.
Tabel 2.2
Luas Wilayah, dan Jumlah Penduduk
Di Wilayah UPTD Puskesmas Palasari Tahun 2021

Luas Kepala
Jml Penduduk
No Desa Wilayah Keluarga
(km²) L P Jumlah
1 Ciater 10,05 1942 2908 2838 5740
2 Cibeusi 3,64 1086 1376 1519 2895
3 Cibitung 9,24 1043 1525 1539 3064
4 Cisaat 6,78 1537 2261 2190 4451
5 Nagrak 3,50 722 1225 1223 2448
6 Palasari 6,46 2192 3585 3353 6938
7 Sanca 6,34 1495 2257 2178 4435
Jumlah 46,01 10017 15137 14840 29977

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah


penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palasari pada Tahun 2021

8
sebanyak 29.977 dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 10017 dengan
jumlah penduduk terbanyak terdapat di Desa Palasari.
Berdasarkan data tabel diatas juga dapat diketahui bahwa sebagian
besar penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Palasari berjenis
kelamin Laki-laki, yaitu sebanyak 15.137 jiwa.

c. Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya


1. Ekonomi
Perekonomian masyarakat di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Palasari sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah tersebut,
yaitu dataran tinggi atau pegunungan yang sangat cocok untuk
dipegunakan sebagai lahan pertanian. Sehingga sebagian besar
masyarakatnya bekerja sebagai petani baik sebagai petani langsung
maupun sebagai buruh tani.
Tingkat kemampuan ekonomi sangat bervariasi dari yang sangat
mampu sampai yang kurang mampu (miskin). Hal tersebut sangat
berpengaruh terhadap perilaku sehat dari masing-masing individu.
2. Lingkungan dan Sosial Budaya
Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Palasari
lingkungan dan sosial budaya sunda, sehingga pola pendekatan dalam
upaya pemberdayaan peran serta masyarakat perlu menggunakan cara
lingkungan dan sosial budaya sunda.
3. Lingkungan Fisik
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Palasari iklimnya mengalami dua
musim, yaitu musim panas dan musim penghujan. Kedua musim ini
sangat mempengaruhi terhadap timbulnya penyakit, seperti pada
musim kemarau sering terjadi penyakit diare, ganguan kesehatan
kulit sedangkan pada musim penghujan sering terjadi atau prevalensi
meningkat pada jenis penyakit DBD, ISPA dan diare. Selain itu
komposisi tanah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Palasari sebagian
besar berupa pegunungan, perkebunan sehingga hal ini akan
mempermudah terhadap penyeberan dan perkembangan penyakit.

4. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada berupa Puskesmas, dan Polindes.
Bangunan fisik gedung UPTD Puskesmas Palasari secara keseluruhan pada
tahun 2021 dalam kategori baik. Kondisi bangunan sarana kesehatan
dapat dijelaskan sebagai berikut :
9
Tabel 2.3
Jumlah Sarana Kesehatan dan Kondisi Bangunan
Di UPTD Puskesmas Palasari Tahun 2021
Kondisi

Dipaka
Jumla

Rusak

Rusak
Baik
No Jenis Lokasi

Bisa
h

1 Pondok
7 - -
Bersalin Desa √ 7 Desa
Puskesmas
2 - - - - -
Pembantu
Ruang Rawat
3 - - - - -
inap
Ruang
4 - - - - -
Bersalin
Ruang Gawat
5 1 √ - - Puskesmas
Darurat
Ruang
6 - - - - -
Radiologi
7 Laboratorium 1 √ - - Puskesmas

Berdasarkan data diatas Polindes ada di 7 desa, yaitu Desa Cibeusi,


Desa Ciater, Desa Palasari, Desa Cisaat, Desa Sanca, Desa Nagrak dan
Desa Cibitung.

5. Ketenagaan
Tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Palasari terdiri dari berbagai
profesi seperti dokter umum, kesehatan masyarakat, perawat, bidan dan
lain sebagainya, terlihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.4
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Profesi dan
Status Kepegawaian dan Pendidikan di UPTD Puskesmas Palasari
Tahun 2021
No Tenaga Jumla Status Pendidikan
h
(Orang)
1 Tenaga Medis
PNS=1 S1
a. Dokter Umum 1 Kedokteran
b. Dokter Gigi
2 Tenaga Paramedis
PNS=9 S1 Kep,
a. Perawat 14 Ners
Kontrak=1 D3 Kep

10
Sukwan=4 D3 Kep, S1
Kep, Ners
Sukwan=1 D3 Kep
b. Perawat Gigi 1 Gigi
PNS=9 D3 Keb, D4
c. Bidan 14 Keb
Sukwan=5 D3 Keb, D4
Keb
d. Nutrisionis 1 PNS=1 S1 Gizi
e.Pelaksana PNS=1 SMA
Imunisasi 1
f. Sanitarian 2 PNS=1 D3 Kesling
Kontrak=1 D3 Kesling
Kontrak=1 S1 Farm,
g. Apoteker 1 Apt
Asisten apoteker 2 PNS=1 D3 Farmasi
Sukwan=1 SMF
h. Analis Kesehatan 2 PNS=1 D3 Analis
i. Kesehatan Masyarakat 3 PNS=2 S1 Kesmas
Kontrak=1 S1 Kesmas
3 Tenaga Non Paramedis
PNS=1 S1 Kep,
a. Kepala Puskesmas 1 Ners
PNS=1 S1 Kep,
b. Kepala Sub Bag TU 1 Ners
Kontrak=1 S1
c. Akuntan 1 Ekonomi
PNS=2 SMA, S1
d. Fungsional Umum 2 Ekonomi
e. Pelaksana RR 4 PNS=1 SMA
Sukwan=3 SMK, S1
Hukum, S1
Pendidikan
f. Cleaning Service 1 Sukwan=1 SD

11
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
pegawai UPTD Puskesmas Palasari adalah perawat dan bidan, yaitu
sebanyak 14 orang.
B. Data Cakupan Diare
Analisa situasi terkait Program Diare di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Palasari dengan membandingkan hasil capaian kegiatan dan
Target. Berikut ini disajikan data cakupan penderita Diare berdasarkan
PKP tahun 2022.

Tabel 2.1
Data Analisa Situasi Program Diare berdasarkan PKP

Tahun 2022
Kegiatan
Target Ckpn Kesenjangan
Cakupan Pelayanan Diare 804 pada 436 -368
Kasus Semua Umur ( 100% (54,2%) (-45,8%)
)
Cakupan Layanan Rehidrasi Oral 108 108 0
Aktif (100%) (100%)

Grafik 2.1.
Analisa Situasi Kasus Diare Tahun 2022

100% 108
108
90%
80%
70%
60%
50% 804
438
40%
30%
20%
10%
0%
Target Pencapaian

Cakupan Pelayanan Diare pada kasus semua umur


Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif

12
13
BAB III
PERUMUSAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah

No Upaya Diare Target Pencapaian Masalah

1 Cakupan penemuan 100 % 54,2% Ada kesenjangan sebanyak 45,8,% dari target 100% dengan pencapaian
penderita diare (804) (436) 54,2%
2 Cakupan rehidrasi oral 100% 100%

B. Menetapkan Prioritas Masalah

No Masalah U S G Total
1 Ada kesenjangan sebanyak 45,8% dari target 100% dengan pencapaian 54,2% 3 3 4 10

14
C. Akar Penyebab Masalah

Akar Penyebab Masalah

MANUSIA METODE

- Belum maksimalnya laporan dari


Balai Pengobatan Swasta (BPS)
-Laporan dari bidan desa sedikit
Belum maksimalnya umpan balik dari Balai Pengobatan Swasta ( BPS )

Ada kesenjangan sebanyak 45,8% dari target 100% dengan pencap

DANA SARANA LINGKUNGAN

15
D. Pemecahan Masalah
Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah
Masalah Terpilih
1 Ada kesenjangan sebanyak - Belum maksimalnya laporan dari Melakukan deteksi dini - Deteksi dini penanganan
68,2% dari target 100% Balai Pengobatan Swasta (BPS) penanganan kasus diare kasus diare pada balita
dengan pencapaian 54,2%. - Belum maksimalnya umpan balik pada balita - verifikasi sinyal /
dari Balai Pengobatan Swasta (BPS) Merencanakan verifikasi penyelidikan epidemiologi
- Laporan dari bidan desa sedikit sinyal / penyelidikan (PE) pelacakan kontak
Tidak ada dana Kurangnya epidemiologi (PE) penyakit diare
pengetahuan tentang pemberian pelacakan kontak penyakit
zinc dan oralit diare

16
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

WAKTU
PENANG- KEBUTUHAN KEBUTUHAN ANGGARAN
UPAYA TARGET MITRA INDIKATOR SUMBER
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN GUNG SUMBER
KESEHATAN SASARAN KERJA BULAN /
LOKASI JENIS BELANJA RINCIAN/VOLUME JUMLAH
KINERJA PEMBIAYAAN
JAWAB DAYA TRIWULAN/
TA HUN
1 DIARE a Verifikasi Untuk Penderita 100% Koor. SDM:Petugas P2 Kader Januari Rumah Transport Petugas 1 org x 1 kali x 7 ds x 1 bln x Rp 35.000 = Rp 245.000 Semua balita
s inyal/penyelidik m em antau diare Program P2 Diare,Bidan Sasaran penderita diare
an epidem iologi keadaan Diare Desa,Petugas dapat dengan
(PE) pelacakan pas ien apakah Surveilans benar dan
kontak penyakit diare sudah tepat dalam BOK
m enular tertangani pem berian zinc
dengan benar Alat & Bahan :
Form at
m onitoring, ATK
Alat & Bahan : Transport Kader -
Antropom etri Kit,
Form at
b Deteksi dini Mendeteksi Masyarakat di 100% Koor. Pencatatan, ATK
SDM:Petugas P2 Kader Januari Pos yandu 1 org x 1 kali x 7 ds x 1 bln x Rp 35.000 Rp 245.000 Penderita diare
penanganan secara dini 7 desa Program P2 Diare,Bidan Desa dapat terjaring
kasus diare pada kasus diare Diare dan
balita m endapatkan
pananganan
lebih cepat
BOK
c Melakukan Agar sem ua Balita 100% Koor. SDM : Petugas P2 Januari Pus kesm as x 1 Klus - Semua balita
rehidrasi oral balita penderita penderita diare Program P2 Diare, Petugas ter penderita diare
aktif (LROA) diare Diare Prom kes dapat
m endapatkan terehidras i
penanganan
yang lebih tepat

JUMLAH = Rp
490.000

17
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diare adalah sebuah penyakit disaat tinja atau feses berubah
menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali
dalam 24 jam.
Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling
umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang
setiap tahunnya.

B. Saran
1. Biasakan untuk selalu hidup sehat agar kita tidak terkena diare.
2. Tingkatkan kesehatan baik individu maupun lingkungan, agar tidak
terserang penyakit.
3. Masaklah air minum sampai mendidih.
4. Cucilah tangan sebelum dan sesudah makan.
5. Buang air besar ( BAB ) dan buang air kecil ( BAK ) di kakus (WC )

18

Anda mungkin juga menyukai