Anda di halaman 1dari 47

DESAIN PEMELIHARAAN

PREVENTIF
(PRESERVASI)

Den[asar, 12 SEPTEMBER 2022

1
2004

2022

2
Pemeliharaan preventif
• Objektif
• Metodologi dan prosedur
• Studi meja: Riwayat konstruksi & pemeliharaan
• Evaluasi kondisi perkerasan eksisting dan pemilihan lokasi preventif
• Pemilihan jenis penanganan

3
Rujukan

4
OBJEKTIF

5
OBJEKTIF STRATEGI PRESERVASI
1. Mempertahankan investasi aset perkerasan jalan melalui penerapan perawatan/
pencegahan yang lebih murah namun dapat memperpanjang umur layanan jalan
yang berkualitas.
2. Meminimalkan kegagalan struktur dan meningkatkan kinerja perkerasan yang baik
sehingga dapat meningkatkan kondisi jaringan jalan secara keseluruhan.
3. Menjaga kinerja kerataan dan kekesatan permukaan yang dapat diterima untuk
memberikan tingkat pelayanan (LOS) yang tinggi dan keamanan bagi pengguna
jalan.

6
Mewujudkan objektif
• Strategi preservasi ➔ Pemeliharaan preventif.
• Diprogramkan sedemikian rupa sehingga penanganan yang tepat
diterapkan pada perkerasan yang tepat pada waktu yang tepat.
• Opsi Penanganan:
• pengisian retak (crack filling)
• pentupan retak (crack sealing)
• pengkabutan (fog sealing)
• chip sealing
• slurry seal
• micro surfacing
• lapis tipis aspal beton
• kecuali perawatan retakan, semua penangan tsb memberikan lapis permukaan aus baru.

7
Proses desain

8
Memilih kandidat dan penanganan yang tepat
• Pertimbangan:
• Bagaimana struktur dan kondisi perkerasan eksisting?
• Bagaimana kinerja perkerasan yang diharapkan?
• Bagaimana efek suatu penanganan tertentu terhadap kinerja perkerasan?
• Apakah ada dampak yang perlu diperhatikan dari pelaksanaan suatu opsi perawatan
tertentu?

9
Desk Study dan kajian riwayat pemeliharaan
• Informasi historis konstruksi dan pemeliharaan diperlukan untuk
merancang alternatif penanganan dengan benar dan untuk mendapatkan
umpan balik yang berharga tentang apa yang berhasil dan tidak berhasil
untuk lokasi tertentu:
• Laporan desain dan konstruksi struktur perkerasan dan tanggal konstruksi awal.
• Laporan desain dan konstruksi dari setiap pelapisan berikutnya.
• Kondisi dan riwayat pemeliharaan termasuk penutupan retak, dan sambungan, jenis
penanganan yang dilakukan.
• Karakteristik bahan yang digunakan di setiap tahap konstruksi.

10
Penilaian kondisi

11
Penilaian kondisi & pemilihan kandidat (lokasi) pemeliharaan
preventif

• Rujukan: • iKonPAVE
• Pedoman Penentuan Indeks Kondisi • Dikembangkan oleh INDII (KIAT) 2018
Perkerasan (IKP) (Pd 01-2016-B) • Mencatat dan menghitung IKP
• Atau metode sejenis yang disetujui BM • Mengkuantifikasi efek beban, iklim dan
• Indeks Kondisi Perkerasan: penyebab-penyebab lain.
• 100 (sempurna) hingga 0 (gagal) • → mengidentifikasi penyebab utama
penurunan kondisi dan penanganan
• Jenis kerusakan permukaan: yang diperlukan.
• Integritas struktur
• Kondisi operasional permukaan
• Tingkat kerusakan
• Luas kerusakan
• Software untuk memfasilitasi proses

12
13
14
15
16
17
IKP Kritikal
• IKP yang tingkat penurunannya
atau,
• yang biaya penerapan
pemeliharaan preventifnya
• meningkat secara signifikan.
• Terminologi “kritikal” digunaka
berdasarkan anggapan umum
bahwa lebih ekonomis memelihara
perkerasan di atas daripada di
bawah IKP yang kritis

18
Saat yang tepat
• Preventif
• Mencegah! tidak memperbaiki kapasitas struktural maupun kerataan (IRI) perkerasan
• ➔ apliasikan pada perkerasan yang masih baik.
• pengaplikasian pada perkerasan dalam kondisi buruk tidak bermanfaat
• pengaplikasian pada perkerasan yang sangat baik efeknya minimum

19
Pada kondisi kritikal?
• Tentukan penyebab utama kerusakan melalui pemeriksaan data IKP.
• Jika analisis data IKP menunjukkan bahwa kontributor utama nilai kritis IKP adalah beban
lalu lintas atau perkerasan yang tidak memadai secara struktural, maka penanganan
permukaan mungkin tidak efektif.
• Dalam hal ini, analisis biaya untuk membandingkan cost to owner dalam melaksanakan
penanganan preventif terhadap penanganan rehabilitasi mungkin diperlukan.

20
Pemilihan jenis penanganan

21
Jenis penanganan
• 07/SE/Db/2017:
1. Fog sealing
2. Chip seal
3. Slurry seal
4. Micro surfacing
5. Thin HMA overlay
• Spesifkasi Umum 2018:
6. Sand seal
7. Sand sheet

22
Fog seal
• Fog sealing dapat berdampak
negatif pada kekesatan perkerasan
aspal yang rentan
• Oleh karena itu, treatment ini tidak
disarankan jika sudah terjadi
bleeding, permukaan yang sudah
licin dan pada daerah perbukitan
dengan iklim curah hujan tinggi
yang cenderung licin atau jalan
raya berkecepatan tinggi.

23
Slurry seal - Microsurfacing

24
Slurry seal - Microsurfacing
• Slurry seal • Micro surfacing
• Masa setting yang relatif lama yang • Jika digunakan untuk mengisi alur
memerlukan penutupan jalan bekas roda (rutting), harus
dapat menyebabkan gangguan ditunjukkan pada drawing bersama
signifikan pada jalan dengan lalu dengan gradasi campuran yang
lintas tinggi. digunakan.

25
Chip seal

26
Chip seal
• Cheap seal mungkin berkinerja buruk pada jalan dengan lalu lintas berat
karena kehilangan agregat dan bleeding.
• Agregat lepas yang tidak tertanam di pada aspal dapat terbawa udara dan
merusak kaca depan kendaraan serta membahayakan pengguna jalan.

27
Lapis tipis aspal beton

28
Lapis tipis aspal beton/HRS/SMA
• Peka terhadap kualitas bonding lapisan tack.
• Permukaan eksisting harus rata rata untuk memastikan pemadatan yang
seragam.
• Area yang rusak harus diperbaiki sebelum overlay. Jika milling tidak
digunakan dalam hubungannya dengan lapisan tipis aspal beton, harus di-
leveling sebelum overlay.

29
Sand sheet
• Campuran aspal panas dengan
pasir.
• Peka terhadap kualitas bonding
lapisan tack coat. Pengelupasan
(delaminasi) dan sungkur sering
terjadi. Permukaan cenderung licin.
• Lapisan pasir hanya digunakan
pada jalan bervolume rendah dan
pada bahu jalan aspal.
• Lapisan pasir kurang stabil dan
mudah rusak di jalan dengan
beban kendaraan berat.

30
Sand seal
• Sand seal hanya digunakan di jalan
bervolume rendah dan di bahu
jalan aspal.
• Permukaan cenderung licin.

31
07/SE/Db/2017 Panduan

32
33
34
35
36
Perkiraan umur pelayanan

37
Pertimbangan pemilihan
Ketersediaan kontraktor Gangguan lalu lintas selama
yang kualifaid pelaksanaan
Kekesatan permukaan Biaya konstruksi
Biaya penyelenggara jalan
Perkiraan masa pelayanan
(life cycle cost)
Rekam jejak kinerja Kebisingan operasional

38
Metode pemilihan
• Jika lebih dari satu opsi yang layak tersedia, perancang dapat membuat
pilihan dengan menggunakan pendekatan prioritas atau metode
pengoptimalan lain yang dianggap sesuai.
• Berikut adalah contoh penggunaan pendekatan prioritas yang dapat
digunakan.

39
Prosedur
• Langkah pertama, setiap opsi dinilai dalam hubungannya dengan setiap
parameter yang disebutkan sebelumnya pada skala dari 1 hingga 5.
• Skala 5 mencirikan opsi dengan:
1. jumlah kontraktor terkualifikasi terbanyak tersedia,
2. biaya awal terendah ,
3. biaya life cycle paling murah bagi pemilik,
4. gangguan lalu lintas paling sedikit selama implementasi,
5. kekesatan tertinggi,
6. perkiraan masa layanan terlama dari efek perawatan pada kinerja perkerasan,
7. tingkat kebisingan terendah,
8. rekam jejak kinerja terbaik.
• Parameter peringkat dari berbagai jenis penanganan tersebut adalah
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.

40
Pemeringkatan parameter pemilihan

41
Pemeringkatan pada level proyek
• Langkah ke – 2, menentukan peringkat parameter yang disebutkan di atas
bagi suatu proyek tertentu.
• Parameter tersebut diurutkan dalam urutan signifikansi yang menurun,
yaitu Faktor Bobot (FB), dari 8 (paling penting) ke 1 (paling tidak penting).
• FB dikenakan kepada masing-masing parameter dalam urutan tingkat
penting untuk setiap penanganan yang potensial pada proyek ybs.

42
Pemeringkatan pilihan
• Kumulatif perkalian dari tingkat setiap parameter, untuk masing-masing
tratment, dan faktor pembobotan masing-masing adalah faktor pemilihan
untuk setiap perlakuan:

Dengan, FP = Faktor pemilihan


FB = Faktor pembobotan (1 – 8)
FR = Faktor peringkat parameter pemilihan (Table 7)
i = treatment ke i
j = parameter pemilihan

43
Contoh penggunaan
• Suatu segmen jalan dari A ke B akan mendapat pemeliharaan preventif.
• Dari seleksi awal, diindikasikan bahwa terdapat 4 opsi pemeliharaan yang
berpotensi untuk dipilih:
1. Aspal tipis
2. Slurry seal
3. Chip sealing
4. Micro surfacing
• Parameter pemilihan diurutkan dengan tingkat kepentingan sbb.:
• Kekesatan permukaan: 8
• Ketersediaan kontraktor local yang mumpuni: 7
• Gangguan terhadap lalu lintas = 6
• Rekam jejak kinerja: 5
• Biaya konstruksi: 4
• Umur pelayanan: 3
• Biaya life cycle cost; 2
• Tingkat kebisingan (opersaional): 1
44
Pemeringkatan opsi

• Hasil kali FB dengan parameter pemilihan (Tabel 7)


Kontraktor Gangguan
Opsi Kekesatan Biaya Biaya life Umur Tingkat Rekam jejak
yang terhadap Jumlah Peringkat
penanganan permukaan konstruksi cycle cost pelayanan kebisingan kinerja
mumpuni lalulintas
FB 7 8 4 2 6 3 1 5
Aspal tipis 35 32 8 6 24 15 4 15 139 1
Slurry seal 21 24 12 8 12 9 3 20 109 4
Chip seal 21 32 16 6 18 9 2 15 119 3
45 Micro surfacing 21 32 8 6 18 12 3 20 120 2
Ringkasan
• Sesi ini membahas metode dan prosedur desain penanganan preventif
sebagai salah satu bagian dari strategi preservasi jalan.
• Cara mengidentifikasi segmen kandidat yang layak untuk pemeliharaan
berdasarkan kondisi perkerasan telah diuraikan.
• Pemilihan teknik penanganan preventif dengan pembobotan parameter
pemilihan diuraikan dan diberikan contoh aplikasinya.

46
TERIMA KASIH

47

Anda mungkin juga menyukai