• Menentukan hipotesis
- Hipotesis dua arah
H0 : p = p0 (proporsi populasi memiliki nilai yang sama dengan p0 )
H1 : p ≠ p0 (proporsi populasi memiliki nilai yang tidak sama dengan p 0 )
- Hipotesis satu arah
H0 : p = p0 (proporsi populasi memiliki nilai yang sama dengan p 0 )
H1 : p > p0 ( proporsi populasi memiliki nilai yang lebih besar dari p0 )
• Menentukan statistik uji
• Menentukan tingkat signifikansi, umumnya menggunakan alpha = 5%
• Tentukan banyaknya sampel (n)
• Hitung banyak frekuensi pada tiap kategori
• Menghitung p-value
dimana
• Pengambilan keputusan
Untuk sampel kecil (N ≤ 25), kita dapat melihat nilai P(Y ≥ y) di tabel yang sudah
disediakan, jika sampel besar (N > 25), kita dapat menghitung nilai P(Y ≥ y) dengan
pendekatan distribusi normal
Pada hipotesis dua arah (p = p0 ), tolak H 0 jika P(Y ≥ y) ≤ α/2 atau 2P(Y ≥ y) ≤ α
Untuk hipotesis satu arah (p > p0 ), tolak H 0 jika P(Y ≥ y) ≤ α
Selain sampel kecil (<25) ada juga uji binomial untuk sampel besar. Untuk kasus sampel
besar yaitu sampel yang jumlahnya lebih dari 25 langkah-langkah uji sama dengan uji sampel
kecil hanya saja perhitungan nilai statistik ujinya yang berbeda. Statistik ujinya bukan lagi
nilai p namun nilai zhitung. Kenapa sampel besar menggunakan zhitung, karena distribusi
binomial dengan sampel besar akan cenderung mengikuti distribusi normal.
Statistik uji pada sampel besar adalah
Referensi :
BMP Metode Statistika Non Parametrik
http://himasta.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2021/03/1.-Tes-Binomial.pdf