Makalah Analisis Kasus Monopoli Di Negara Uzbekistan
Makalah Analisis Kasus Monopoli Di Negara Uzbekistan
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
5. Nurmayanti 216602098
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan SWT yang maha pengasih lagi maha
serta ridhonya atas segala usaha usaha kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah kami.
Ucapan terima kasih yang tiada tara untuk kedua orang tua penulis. Untuk Ibu dan
Ayah yang telah menjadi orang tua terhebat sejagad raya, yang selalu memberikan
motivasi, nasehat, cinta, perhatian, dan kasih iasg serta doa yang tentu takkan ias penulis
balas.
Dengan hormat kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
RIEZ KIFLI KOLEWORA, S.H., M.H. atas bimbingan dan arahannya yang sangat
membantu kami dalam menyusun makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan
masalah ini tepat waktu guna menunjang pendidikan kami di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi 66 Kendari.
Terima kasih juga atas konstribusi teman teman,Terima kasih kepada saudari Heni
Amelia N., saudara Muh. Fajriansyah, saudari Nanda Nendriaty, saudari Nurmayanti,
saudara Oktorion Pangeran, Saudari siti hafisah dan saudari Sri Yuliani yang telah
mengorbankan banyak waktu dan tenaga untuk mengumpulkan segala materi, data, dan
informasi terkait tema kajian ini, menyusun serta mengetik makalah, hingga
membukukan makalah ini. Atas segala usaha dan kontribusi dari saudara-saudari
sekalian, sekali lagi kami ucapkan terima kasih dan atas usaha-usaha tersebut kami
do’akan agar mendapatkan segala kebaikan dari tuhan yang maha esa. Kami berharap
semoga makalah kami dapat memberikan manfaat ilmu dan pengetahuan bagi banyak
orang yang sedang menimba ilmu, serta bermanfaat bagi kami pula.
1
Kami menyadari bahwa makalah kami belum mendekati kesempurnaan dan
memiliki kekurangan. Dengan hormat kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan
dengan rendah hati untuk sekali lagi meminta kriti dan saran kepada Bapak RIEZ KIFLI
KOLEWORA, S.H., M.H. agar kami dapat memperbaiki kesalahan kesalahan kami.
1
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................5
...5
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................30
4.1 KESIMPULAN..........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................32
1
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis merupakan hal yang wajar di dunia perindustrian. Setiap perusahaan
tertentu antara produk yang ditawarkannya dengan konsumen. Perusahaan dituntut untuk
dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat bertahan dan memenangi
persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Setiap perusahaan
memasarkan produk barang dan jasa mereka terhadap konsumen. Pada dasarnya semakin
banyak persaingan maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat
memilih produk yang sesuai dengan apa yang diharapkannya. Maka dari itu pelanggan
akan lebih pintar dan cermat dalam menghadapi munculnya produk-produk baru.
Namun, tidak selamanya para pelaku usaha menggunakan cara jujur dalam bersaing
ditengah tengah sengitnya persaingan pasar atau dengan kata lain, beberapa pelaku usaha
secara sadar telah melakukan praktek persaingan bisnis tidak sehat. Persaingan bisnis
tidak sehat diklasifikasi menjadi beberapa macam, yaitu kartel, perjanjian tertutup,
marger, monopoli. Keempat-empat bentuk persaingan bisnis tidak sehat tersebut telah
resmi dilarang dalam UU. No 5 tahun 1999 karena dianggap merugikan banyak pihak,
Ada banyak pelaku usaha yang melakukan praktek persaingan bisnis tidak sehat.
Salah satu perusahaan yang melakukan praktek tersebut adalah sebuah industri mobil
1
dengan merek Chevrolet. Chevrolet telah terbukti melakukan sebuah praktek monopoli
telah memonopoli seluruh penjualan mobil dinegara tersebut selama beberapa tahun. Hal
ini menyebabkan kerugian yang menimpa industri mobil bermerek lain, maupun
masyarakat di negara tersebut dikarenakan persaingan pasar antara industri mobil telah
Dikarenakan hal tersebut, kelompok kami secara berani ingin menganalisa kasus
monopoli yang terjadi diluar negeri tersebut, dengan mengumpulkan beberapa informasi
dan data dari beberapa sumber, lalu menilai kasus tersebut berdasarkan pandangan hukum
Chevrolet).
memaparkan edukasi dan atau informasi kepada pembaca mengenai apa yang dimaksud
dengan merek dan atau sebuah kasus monopoli yang disebutkan didalam makalah.
1
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
1
BAB II
KAJIAN TEORI
Merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut
dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan
kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional atau nyata berhubungan
dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat simbolis,
emosional, atau tidak nyata berhubungan dengan apa yang direpresentasikan merek.
Menurut Aaker (1991 : 7), merek adalah “ A distinguishing name and / or symbol
(such as logo, trade mark, or package design ) intended to identify to goods or services of
either one seller of a group of seller, and to differentiate those goods or services from
those of competitors “. Suatu merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen
mengenai sumber produk tersebut. Di samping itu, merek melindungi, baik konsumen
maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk-produk yang
tampak identik.
Menurut American Marketing Association (Kotler, 2000 : 460) merek adalah nama,
istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk
secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli.
Merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi, merek lebih dari sekadar
simbol.
Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler, 2000 : 460) yaitu sebagai
berikut;
1
Atribut: merek mengingatkan pada atribut tertentu. Mercedes memberi kesan
sebagai mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan baik, tahan
Manfaat: bagi konsumen, kadang sebuah merek tidak sekadar menyatakan atribut,
tetapi manfaat. Mereka membeli produk tidak membeli atribut, tetapi membeli
manfaat. Atribut yang dimiliki oleh suatu produk dapat diterjemahkan menjadi
manfaat fungsional dan atau emosional. Sebagai contoh: atribut “tahan lama”
diterjemahkan menjadi manfaat fungsional “tidak perlu cepat beli lagi, atribut
Nilai: merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi, Mercedes
pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang), atau istana
eksekutif. Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trade mark, serta
sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu
merek, simbol, atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh
Dengan demikian, suatu merek dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai berikut :
1
2. Menjelaskan apa yang dijalankan oleh perusahaan.
Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa dimiliki
jangka panjang. Sepotong nama ini bisa berarti banyak serta menjadi pembeda produk
yang satu dari yang lain. Tanpa brand yang menancap kuat di benak konsumen, sebuah
produk hanyalah komoditas yang dihargai rendah meski mungkin dari sisi fungsional
manfaatnya sama. Namun dengan brand yang kuat, harga produk yang sama tadi bisa
positif terhadap produknya. Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trade
mark, serta slogan untuk membedakan perusahaan perusahaan dan individu-individu satu
sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu merek,
simbol, atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh konsumen sehingga
segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat. Dengan demikian, suatu merek
konsistensi, dan harapan. Dengan demikian, merek sangat penting, baik bagi konsumen
keputusan pembelian dan merupakan jaminan akan kualitas. Sebaliknya, bagi produsen,
1
merek dapat membantu upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan hubungan
tambahan berupa jaminan kualitas. Merek digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu
(Tjiptono, 1995):
suatu perusahaan dengan para pesaingnya. Ini akan memudahkan konsumen untuk
4) Untuk mengendalikan pasar, merek tidak hanya sekedar pemberian nama pada
sehingga dapat diterima oleh pelanggan dan yang pada akhirnya merek akan
mempunyai tingkat brand loyalty dari pelanggan. Merek sendiri digunakan untuk
Pelanggan melihat merek sebagai bagian yang penting dari suatu produk.
dapat membuat konsumen berbelanja lebih efisien. Apabila konsumen tidak mengetahui
kualitas produk yang dibeli, konsumen akan merasakan resiko yang tinggi dalam
pembelian. Melalui kepercayaan kepada nama merek yang memiliki reputasi bisa menjadi
1
2.2 TUJUAN DAN MANFAAT MEREK
1. sebagai pembeda, di mana perusahaan yang memiliki brand kuat akan mudah
2. Promosi dan daya tarik, jika Anda memiliki brand yang kuat maka promosi akan
lebih mudah dilakukan. Pelanggan cenderung memilih brand yang kuat dan
3. Membangun citra, keyakinan, jaminan kualitas dan prestise , beberapa hal ini
masyarakat, membangun rasa percaya masyarakat kepada brand dan membangun rasa
cinta masyarakat kepada brand. Tujuan branding ini merupakan salah satu hal yang
sangat bermanfaat bagi perusahaan. Branding yang kuat akan membuat pelanggan lebih
percaya dengan produk Anda dan lebih loyal terhadap perusahaan Anda.
Seperti yang disebutkan di atas bahwa branding merupakan hal penting bagi
perusahaan terlebih di era sekarang. Salah satu alasannya yaitu karena akan ada
1
3. Membuka peluang perusahaan untuk menetapkan harga jual yang tinggi.
4. Peluang bagi Anda sebagai pelaku usaha untuk melakukan diferensiasi produk
Itulah penjelasan mengenai branding, selanjutnya Anda dapat melakukan branding baik
untuk produk maupun usaha bisnis Anda. Sehingga kinerja bisnis Anda akan terus
selama bertahun-taun. Tentu saja branding perusahaan ini menghabiskan dana yang tidak
sedikit. Branding perusahaan juga memerlukan riset agar perusahaan tidak salah sasaran
Untuk mendukung bisnis yang terus berkembang, Anda juga harus memastikan
pembukuan perusahaan Anda berjalan dengan benar. Untuk memudahkan Anda membuat
merupakan software akuntansi Online yang berbasis Cloud sehingga data secara otomatis
akan tersimpan. Dengan Jurnal, Anda bisa mendapatkan kemudahan pencatatan dan
pembukuan untuk keperluan bisnis kapan pun dan di mana pun. Tidak hanya pencatatan
transaksi, Jurnal juga menyediakan fitur pembuatan faktur secara otomatis, pelacakan
ketersediaan barang, dll yang akan membantu mengembangakan nilai aset bisnis Anda di
masa depan.
Citra merek merupakan serangkaian asosiasi (persepsi) yang ada dalam benak
1
Hubungan terhadap suatu merek akan semakin kuat jika didasarkan pada pengalaman
dan mendapat banyak informasi. Citra atau asosiasi merepresentasikan persepsi yang
bisa merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak. Citra yang terbentuk dari
asosiasi (presepsi) inilah yang mendasari keputusan membeli bahkan loyalitas merek
(brand loyalty) dari konsumen. Citra merek meliputi pengetahuan dan kepercayaan
akan atribut merek (aspek kognitif), konsekuensi dari penggunaan merek tersebut dan
situasi penggunaan yang sesuai, begitu juga dengan evaluasi, perasaan dan emosi yang
Peter & Olson (dalam Lutiary Eka Ratri, 2007: 47) Citra merek didefinisikan
direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen.
Meskipun asosiasi merek dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk tapi dapat
dibedakan menjadi asosiasi performansi dan asosiasi imajeri yang berhubungan dengan
terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek
itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan
preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap
suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003:
180).
Keller (1998: 93) menyatakan bahwa citra merek adalah persepsi tentang
merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen.
Ferinda Dewi (2009: 203) berpendapat citra merek adalah merupakan konsep yang
1
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa citra
merek adalah persepsi konsumen dan preferensi terhadap merek, sebagaimana yang
direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi (presepsi) merek yang ada dalam ingatan
konsumen.
pendukung, yaitu:
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk
atau jasa.
dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa.
Aaker (1991: 139) berpendapat citra merek terdiri dari tiga komponen
yaitu:
dengan merek tersebut sendiri seperti, kemasan, isi produk, harga, rasa, dll.
manusia.
1
Keller (dalam Alfian B, 2012: 26) mengemukakan faktor-faktor terbentuknya
(model dan kenyamanan) dan ciri khas itulah yang menyebabkan suatu produk
association adalah asosiasi merek dimana konsumen percaya bahwa atribut dan
manfaat yang diberikan oleh merek akan dapat memenuhi atau memuaskan
terhadap merek.
sebagai bagian dari citra merek. Kekuatan asosiasi merek ini merupakan fungsi
dari jumlah pengolahan informasi yang diterima pada proses ecoding. Ketika
seorang konsumen secara aktif menguraikan arti informasi suatu produk atau jasa
maka akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada ingatan konsumen.
3) Keunikan merek adalah asosiasi terhadap suatu merek mau tidak mau harus
terbagi dengan merek-merek lain. Oleh karena itu, harus diciptakan keunggulan
bersaing yang dapat dijadikan alasan bagi konsumen untuk memilih suatu
pengalaman atau keuntungan diri dari image produk tersebut. Dari perbedaan
yang ada, baik dari produk, pelayanan, personil, dan saluran yang diharapkan
1
memberikan perbedaan dari pesaingnya, yang dapat memberikan keuntungan
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, faktor yang
konsumen dan bagaimana proses bertahan sebagai bagian dari citra merek.
3) Keunikan asosiasi merek terhadap suatu merek mau tidak mau harus terbagi
dengan merek-merek lain. Oleh karena itu, harus diciptakan keunggulan bersaing yang
dapat dijadikan alasan bagi konsumen untuk memilih suatu merek tertentu.
1
BAB III
PEMBAHASAN
Chevrolet adalah sebuah merek otomotif amerika serikat yang merupakan divisi
dari general motors didirikan oleh Louis Chevrolet dan pendiri GM William C. Durant
pada 8 november 1911. Chevrolet diambil General Motors tahun 1917. Diposisikan oleh
Alfred Sloan untuk menjual kendaraan sejenis untuk bersaing langsung melawan Ford
model buatan Henry Ford. Pada saat ini cevrolet merupakan merek yang menyumbang
Bisanya sejumlah merek mobil akan bersaing ketat untuk menjual produknya di
dan lain-lain yang saling bersaing untuk mendapatkan konsumen. Tapi belum banyak
yang tahu kalau ada negara yang pasar mobilnya sempat dimonopoli oleh satu merek
saja. Hal tersebu terjadi di Uzbekistan yang pasar mobilnya sempat dimonopoi oleh
Chevrolet sejak 2008. Ceritanya bermula ketika Uzbekistan memisahkan diri dari Uni
Soviet.
32
Logo “Bow Tie” Chevrolet yang bebentuk dasi kupu-kupu ditemukan secara
tidak sengaja oleh William Durant ketika mengamati pola walpapel disebuah hotel di
paris tahun 1908. Meskipun demikian,ada juga yang berpendapat bahwa logo tersebut
merupakan stilasi tanda silang bendera swiss, tempat di mana Louis-joseph Chevrolet
lahir. Pada tanggal 2 oktober 1913, logo ini pertama kali muncul di iklan Chevrolet di
Belum banyak yang tahu kalau ada negara yang pasar mobilnya sempat
dimonopoli oleh satu merek saja.Melansir dari Ozy.com, hal tersebut terjadi di
Uzbekistan yang pasar mobilnya sempat dimonopoli oleh Chevrolet sejak 2008.
Ceritanya bermula ketika Uzbekistan memisahkan diri dari Uni Soviet pada 1991 silam.
Satu tahun berselang, Pemerintah Uzbekistan yang dipimpin oleh Presiden Islam
Karimov bersama pabrikan asal Korea Selatan, Daewoo sepakat untuk membangun
sebuah pabrik mobil. Tidak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan sampai 600
juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 8,6 triliun, membuatnya menjadi pabrik
2021).
Dari pabrik tersebut, mobil pertama Daewoo yang dibuat di Uzbekistan pun
resmi dijual ke publik pada 1996 silam. Sayangnya, kejayaan Daewoo di Uzbekistan
tidak berlangsung lama, karena sahamnya dibeli oleh perusahaan asal Amerika Serikat,
General Motors (GM) dan pabriknya pun dikhususkan untuk memproduksi mobil-mobil
32
Chevrolet pada 2008. Tiga tahun berselang, pasar mobil negara ini pun berhasil
dimonopoli oleh merek Chevrolet. Hal itu terjadi lantaran Pemerintah Uzbekistan
Lalu bagaimana nasib mobil-mobil selain merek Chevrolet yang ingin masuk ke
pasar Uzbekistan? Sayangnya, langkah mereka tidak bisa mulus, karena ada tarif impor
yang tinggi untuk mobil produksi luar Uzbekistan. Bahkan tarif impornya bisa sampai
dua kali harga mobil yang diimpor dan akhirnya membuat harganya meroket. Diberikan
pilihan seperti ini, maka masyarakat Uzbekistan mau tidak mau lebih memilih untuk
lebih mahal daripada yang baru. Itu karena dalam ekonomi yang dikelola dengan ketat
ini, kekurangan mobil, serta uang tunai adalah normal. Adegan calon pengendara yang
mengantri selama berjam-jam dan menginjak dealer Chevrolet telah menjadi umum di
Chevrolet menyumbang 94 persen dari mobil baru yang dijual di Uzbekistan pada tahun
2011, pangsa pasar terbesar dari setiap pasar yang dilayani oleh General Motors.
UzDaewooAuto pada tahun 1992 dan ditransfer ke GM pada tahun 2008 setelah
32
pembuat mobil Amerika mengakuisisi Daewoo Motors. Dua puluh lima persen
dikendalikan oleh General Motors yang berbasis di Detroit; Sisanya milik pemerintah
Uzbekistan yang dominan. Tashkent menampar bea masuk yang dilarang pada semua
mobil impor: 30 persen dari nilai pabean mobil buatan asing, ditambah hingga $ 3 per
setiap sentimeter kubik dari volume mesin. Pembayaran bea cukai pada mobil impor
dapat menambah lebih dari 100 persen pada harga stiker. Kontrol atas pasar ini
Kenaikan terbaru, yang diumumkan Juli ini, berkisar antara 7,4 persen untuk Chevrolet
Cobalt hingga 26,4 persen untuk Nexia, dan 28,1 persen untuk Matiz. Sekarang, merek
yang paling populer, seperti Matiz dan Nexia, mengambil 22,94 juta jumlah ($ 10.800
dengan nilai tukar resmi, $ 8.400 pada tingkat pasar gelap) dan 35,76 juta jumlah ($
16.900, atau $ 13.200 dengan kurs pasar gelap), masing-masing. Harga stiker naik 12
hingga 29 persen pada 2012 dan rata-rata 18 persen pada 2011, surat kabar Novyy Vek
melaporkan.
Meskipun harga mobil Uzbek tinggi di pasar domestik, dan gaji rata-rata
melayang sekitar $ 200 per bulan, ada lebih banyak permintaan daripada pasokan. Calon
pengendara harus melakukan uang muka 85 persen dan kemudian menunggu hingga
satu tahun agar mobil mereka dikirim. Ketika itu, mereka harus membayar perbedaan
harga, yang hampir selalu lebih tinggi. Dan, meskipun dealer hanya menerima jumlah
32
Uzbek, pada prinsipnya hanya dolar yang memiliki daya beli nyata. "Anda membawa
dolar Anda dan Anda mendapatkan kontrak dengan dealer, kemudian Anda membuka
kartu plastik (rekening debit di bank) untuk menyetor dolar dan mengubahnya menjadi
jumlah," kata seorang penduduk Tashkent dalam proses pembelian mobil kepada
itu, karena peraturan pemerintah Uzbekistan melarang penjualan kembali mobil buatan
dalam negeri dalam waktu satu tahun pembelian, dan karena pengendara yang tidak
sabar siap membayar harga premium untuk menghindari menunggu selama setahun di
dealer, harga mobil bekas yang lembut sebenarnya lebih dari ketika mereka baru.
Penjual di situs iklan baris online torg.uz meminta hingga $ 18.400 untuk Nexias 2012,
yang terdaftar dengan harga $ 16.900 baru. "Karena tarif impor yang ada, produsen
mobil Uzbekistan tidak berada di bawah tekanan langsung untuk bersaing dengan mobil
impor buatan asing di Uzbekistan, maka fokus mereka bukan pada pelanggan domestik.
Meskipun permintaan yang jelas sangat tinggi untuk mobil-mobil ini di antara
pengemudi Uzbek," kata Lilit Gevorgyan, seorang analis Rusia dan CIS di IHS Global
Insight.
dijual dengan harga diskon untuk mata uang keras. Di Kazakhstan, di dealer resmi GM
Paradoksnya, tampaknya, penurunan permintaan untuk mobil Uzbek di luar negeri telah
32
mendorong permintaan lokal dalam beberapa bulan terakhir. Menurut kantor berita
Rusia RIA Novosti, ekspor mobil Uzbekistan ke Rusia turun 38 persen menjadi 31.182
unit pada paruh pertama tahun 2013, dibandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu. Uzbekistan hampir menggandakan ekspor mobil menjadi 5.720 unit ke Kazakhstan
Berita bahwa lebih banyak mobil tersedia adalah apa yang telah meningkatkan
upaya oleh calon pemilik mobil untuk mendapatkan mobil, penduduk Tashkent
Nexias dan Matizes dikembalikan dari dealer Rusia dan itu mungkin alasan lain
orang-orang bergegas ke dealer untuk membeli mobil, "kata penduduk Tashkent. Upaya
mengatakan kepada EurasiaNet.org bahwa alasan mobil buatan Uzbekistan lebih murah
di luar negeri adalah kebutuhan pembuat mobil lokal untuk mata uang keras. GM
mata uang asing "untuk membayar bagian (impor) yang digunakan dalam mobil buatan
mobil Uzbek di Rusia tidak menurunkan harga di dalam negeri di Uzbekistan karena
kekurangan mobil reguler telah menciptakan pasar spekulatif yang dinamis. Spekulan
32
mobil memiliki "daya beli yang besar" untuk menyerap mobil baru yang dilepaskan ke
pasar lokal, kata ekonom itu, berbicara dengan syarat anonim karena takut akan
praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, mula mula kami akan menjelaskan
secara sederhana mengenai apa itu monopoli berdasarkan ketetepan UU no. 5 tahun
1999. Berdasarkan ketentuan umum pada BAB 1 pasal satu, undang undang tersebut
berbunyi :
dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok
pelaku usaha.
lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas
barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan
32
A. Chevrolet telah melakukan pelanggaran (Perjanjian Yang Dilarang) pada
BAB 3.
“Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain di luar negeri yang
memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
BAB 4.
(1) Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli
(2) Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) apabila :
a) barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substansinya; atau
32
c) satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari
50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.
(1) Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli
tunggal atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila
satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima
puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.
Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri
maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
tidak melakukan hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu; atau
32
c) membatasi peredaran dan atau penjualan barang dan atau jasa pada pasar
bersangkutan; atau
“Pelaku usaha dilarang melakukan pemasokan barang dan atau jasa dengan cara
melakukan jual rugi atau menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud untuk
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.”
produksi dan biaya lainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang dan atau
32
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk
menghambat produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha
pesaingnya dengan maksud agar barang dan atau jasa yang ditawarkan atau
apabila :
a. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50%
(lima puluh persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang dan atau
32
b. dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha
menguasai 75% (tujuh puluh lima persen) atau lebih pangsa pasar
32
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
General Motor (GM) melalui merek mobilnya (Chevrolet) telah menguasai industri
serta pasar mobil di Negara Uzbekistan selama 8 tahun, hal ini membuat Chevrolet
mendapatkan pangsa pasar yang sangat besar melalui praktek monopoli tersebut. Hal ini
dimungkinkan karena perusahaan tersebut menjalin sebuah perjanjian atau kerja sama
memungut, dan mengurus bea masuk dan keluar yang terkhusus pada proses ekspor-
impor kendaraan beroda empat. Untungnya, praktek monopoli tersebut telah dihentikan
saja terkena hukum dan denda apabila kasus tersebut terjadi di Negara Indonesia.
Namun, karena kasus monopoli yang dilakukan oleh GM (Chevrolet) tersebut terjadi di
negara Uzbekistan, maka sudah jelas UU no. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Bisnis Tidak Sehat, tidak akan berlaku di Negara tersebut.
Sampai saat ini kami juga belum mengetahui hukuman apa yang diterima
32
bahkan tidak yakin adanya upaya hukum yang menindaki kasus tersebut, tidak
atas pertanyaan berikut. Hal ini dikarenakan adanya keterlibatan langsung oleh
32
DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.uny.ac.id/13625/1/skripsi%20muhammad
Sempat Memonopoli Pasar Mobil Negara Ini Lo, Begini Ceritanya. Diakses dari
https://www.gridoto.com/read/222874367/belum-banyak-yang-tahu-chevrolet-
sempat-memonopoli-pasar-mobil-negara-ini-lo-begini-ceritanya?page=all. Pada
Wibowo, Joseph. 2020. Fungsi, Tujuan, Dan Manfaat Branding. Diakses dari
https://bbs.binus.ac.id/business-creation/2020/10/fungsi-tujuan-dan-manfaat-branding/.
32