Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Dosen Pengampu : Wa Ode Sitti Nur Insani, S.E., M.E.

Makalah ini disusun oleh : Oktorion Pangeran Al Sadri 216602068


Wulandari 216602032

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 66 KENDARI

2022
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr. wb., Salam sejahtera untuk kita semua.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang
senantiasa memberikan kita kesempatan, kesehatan, dan keselamatan serta ridhonya atas segala usaha
usaha kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami.
Ucapan terima kasih yang tiada tara untuk kedua orang tua penulis. Untuk Ibu dan Ayah yang
telah menjadi orang tua terhebat sejagad raya, yang selalu memberikan motivasi, nasehat, cinta,
perhatian, dan kasih sayang serta doa yang tentu takkan bisa penulis balas.
Dengan hormat kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Wa Ode Sitti
Nur Insani, S.E., M.E. atas bimbingan dan arahannya yang sangat membantu kami dalam menyusun
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini tepat waktu guna menunjang pendidikan
kami di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 66 Kendari.
Terima kasih juga atas konstribusi teman teman,Terima kasih kepada saudara OKTORION
PANGERAN AL SADRI, dan saudari WULANDARI yang telah mengorbankan banyak waktu dan
tenaga untuk mengumpulkan segala materi, data, dan informasi terkait tema kajian ini, menyusun serta
mengetik makalah, hingga membukukan makalah ini. Atas segala usaha dan kontribusi dari saudara-
saudari sekalian, sekali lagi kami ucapkan terima kasih dan atas usaha-usaha tersebut kami do'akan agar
mendapatkan segala kebaikan dari tuhan yang maha esa. Kami berharap semoga makalah kami dapat
memberikan manfaat ilmu dan pengetahuan bagi banyak orang yang sedang menimba ilmu, serta
bermanfaat bagi kami pula.
Kami menyadari bahwa makalah kami belum mendekati kesempurnaan dan memiliki
kekurangan. Dengan hormat kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan dengan rendah hati untuk
sekali lagi meminta kriti dan saran kepada Ibu Wa Ode Sitti Nur Insani, S.E., M.E. agar kami dapat
memperbaiki kesalahan kesalahan kami.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Kendari, 1 April 2023

ii | P a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan. ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 3
2.1. Evolusi Pembukuan Pencatatan Berpasangan ................................................................ 3
2.1.1. Sejarah Awal Akuntansi ............................................................................................. 3
2.1.2. Kontribusi Luca Pacioli .............................................................................................. 3
2.1.3. Perkembangan Pembukuan Pencatatan Berpasangan ................................................... 4
2.2. PERKEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI DI AMERIKA SERIKAT ..... 4
2.2.1. Tahap kontribusi manajemen (1900-1933) .................................................................. 4
2.2.2. Tahap kontribusi institusi (1933-1959)........................................................................ 4
2.2.3. Tahap politisasi (1973-sekarang) ................................................................................ 4
2.3. AKUNTANSI DAN KAPITALISME .............................................................................. 5
2.4. RELEVANSI SEJARAH AKUNTANSI ......................................................................... 5
2.5. ISU-ISU AKUNTANSI INTERNASIONAL ................................................................... 5
2.5.1. Definisi Akuntansi Internasional ................................................................................. 5
2.5.2. Harmonisasi standar akuntansi .................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 7
3.1. KESIMPULAN ................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 8

iii | P a g e
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat


sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam
dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode
pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry book keeping. Dan pada
periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukanlagi
sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan
masyarakat.
Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan
ilmu akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar
memahami akuntansi sebagai alat hitung menghitung dan sumber informasi dalam
pengambilan keputusan sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan
sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama.
Teori akuntansi di kembangkan dan di saring lewat sebuah proses riset
akuntansi. Hasil riset pertama dari akuntan pendidik, dan pihak lain dari organisasi
pembuatan kebijakan, kantor akuntan publik, dan sektor industri swasta yang ikut
berperan penting dalam peran proses riset akuntansi. Standar dan pernyataan dan
ketetapan yang di hasilkan oleh organisasi pembuat kebijakan akan di
interprestasikan dan di terapkan dalam praktek pada tingkat organisasi.
Dan dalam perkembangannya teori akuntansi memberikan seperangkat
prinsip yang logis, saling terkait, yang menbentuk kerangka umum, dan dapat
dipakai sebagi acuan untuk menilai dan mengembangkan praktek akuntansi yang
dapat berfungsi sebagai pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi,
memberi kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada
standar resminya, meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap
informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan, dan agar laporan keuangan dapat
diperbandingkan serta dapat memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur
dan praktek akuntansi. Sehingga Teori akuntansi sangat diperlukan dalam
melakukan sesuatu tanpa teori akuntansi maka akan sedikit kesuliatan
memperkirakan apa yang mungkin terjadi. Berdasar uraian di atas maka dalam
makalah ini akan membahas tentang Pendekatan-Pendekatan Dalam Teori
Akuntansi.
1.2. Rumusan Masalah
Hal-hal yang kemudian hendak kami kaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Evolusi pembukuan pencatatan berpasangan.
b. Perkembangan prinsip-prinsip akuntansi di Amerika Serikat.
c. Akuntansi dan kapitalisme.
d. Relevansi sejarah akuntansi.
e. Isu-isu akuntansi internasional.

1.3. Tujuan Penulisan.


a. Mengetahui evolusi pembukuan pencatatan berpasangan.
b. Mengetahui perkembangan prinsip-prinsip akuntansi di Amerika Serikat.

1|P a ge
c. Memahami akuntansi dan kapitalisme.
d. Memahami relevansi sejarah akuntansi.
e. Mengetahui isu-isu akuntansi internasional.

2|P a ge
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Evolusi Pembukuan Pencatatan Berpasangan

2.1.1. Sejarah Awal Akuntansi


Parenicepos - Berbagai percobaan telah dilakukan untuk menyatakan lokasi dan waktu
dari lahirnya sistem pencatatan berpasangan yang telah menghasilkan berbagai skenario.
Kebanyakan skenario tersebut mengakui adanya kehadiran suatu bentuk pelaksanaan
pencatatan di sebagian besar kebudayaan sejak sekitar 3.000 tahun sebelum masehi.
Awal Sejarah Akuntansi :
Chaldean–Babylonian – Asiria (Assyrian) – Sumeria (Sumerian) – Egyptian (Mesir)
(Sekitar 3000SM) Pencatatan perbendaharaan Catatan akuntansi pada kulit kayu (Papyri)
Manajer bernama My mencatat transaksi pada calamos reed (sejenis kulit) 3000SM
Pelaksanaan Pencataan Pemerintahan terorganisasi Catatan-catatan usaha.
Awal Sejarah Akuntansi :
Chinese( SM) Dinasti Chao Akuntansi pemerintahan – Greek (Yunani) (256 SM)
Zenon (manager wil. Appolonius), sistem akuntansi pertanggungjawaban – Romawihukum
yang mengharuskan para pembayar pajak membuat pelaporan mengenai posisi keuangan
mereka,.
A. C. Littleton membuat daftar tujuh prasyarat bagi munculnya pembukuan yang
sistematis :
1. Seni Penulisan ( The Art of Writing) Karena pembukuan pada intinya adalah sebuah catatan
2. Aritmetika (Arithmetic) Karna aspek mekanis dari pembukuan mengandung adanya
serangkaian perhitungan sederhana
3. Milik Pribadi ( Private Property) karena pembukuan hanya berkepentingan dengan pencatatan
fakta-fakta mengenai harta benda dan hak miliknya.
4. Uang (Money) yaitu transaksi yang belum selesai, karena tidak akan ada dorongan untuk
membuat catatan apa pun jika seluruh pertukaran dilakukan di tempat saat itu juga
5. Perdagangan ( Commerce) karena sebuah penjualan lokal saja tidak akan menciptakan cukup
tekanan (volume bisnis) untuk merangsang manusia mengkoordinasikan berbagai pemikiran ke
dalam suatu sistem
6. Modal (Capital),Karena tanpa modal perdagangan tidak akan berarti
7. Pemberian kredit (Credit) menjadi sesuatu yang tidak mungkin bisa dibayangkan.
Pembukuan Italia berkembang seiring dengan perkembangan perdagangan dari
republik Italia dan penggunaan metode pembukuan pencatatan berpasangan di abad ke-14.
Buku pencatatan berpasangan yang pertama kali dikenal adalah pembukuan Massari dari
Genoa, yang bertanggal sejak tahun 1340.

2.1.2. Kontribusi Luca Pacioli


Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus, pada
umumnya diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk
pertama kalinya. Pada tahun 1494 ia menerbitkan bukunya, Summa de Arithmetica Geometria,
Proportioni et Proportionalita yang didalamnya terdapat dua buah bab-de Computis et
Scripturis-yang menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan.
Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah “untuk memberikan informasi yang
tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan utang-
utangnya”. Debit (adebeo) dan kredit (credito) digunakan dalam pencatatan untuk memastikan
sebuah pencatatan berpasangan.
Ia berkata, “Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu, jika Anda membuat
seorang kreditor, maka Anda harus membuat seorang debitor”. Tiga buku digunakan disini :
sebuah memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah buku besar. Pada waktu yang bersamaan,
mengingat umur yang pendek dari perusahaan-perusahaan bisnis, Pacioli menyarankan
perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku.

3|P a ge
2.1.3. Perkembangan Pembukuan Pencatatan Berpasangan
1. Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan.
2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik.
3. Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk
jenis barang yang berbeda.
5. Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan
perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan
status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan
kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan
akrual.
6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
7. Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada
barang dagangan yang tidak terjual.
8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk
pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya
perhitungan dari laba periodik.
10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks,
mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk
inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi
sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
2.2. PERKEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI DI AMERIKA
SERIKAT

2.2.1. Tahap kontribusi manajemen (1900-1933)


Pengaruh manajemen di dalam formulasi prinsip-prinsip akuntansi muncul dari
meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomi dominan yang dimainkan oleh
perusahaan-perusahaan industri setelah tahun 1900. Pemain utama pada masa itu adalah
asosiasi akuntan profesional, American Institute of Accountans (AIA).

2.2.2. Tahap kontribusi institusi (1933-1959)


1. Pada tahun 1934, Kongres menciptakan SEC dengan tugas untuk mengelola beragam hukum-
hukum investasi federal, termasuk Undang-Undang Sekuritas pada tahun 1933 yang mengatur
penerbitan sekuritas di pasar-pasar antarnegara bagian dan Undang-undang Sekuritas tahun
1934 yang mengatur perdagangan sekuritas.
2. Setelah publikasi yang dilakukan oleh Ripley di dalam satu artikel yang mengkritik teknik-
teknik pelaporan sebagai sesuatu yang memperdayakan, George O. May, kebangsaan Inggris,
mengusulkan agar Institut Akuntan Publik Bersertifikat Amerika (American Institute of
Certified Public Accountant-AICPA) memulai sebuah usaha kerja sama dengan bursa efek.
3. Setelah diterbitkannya ASR No. 4 oleh SEC, yang menantang profesi akuntan untuk
memberikan “dukungan substansial dari yang berwenang” bagi prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku, dan meningkatnya kecaman dari Asosiasi Akuntansi Amerika (American Accounting
Association) dan para anggotanya yang baru saja dibentuk, Institut selanjutnya di tahun 1938
memutuskan memberikan kuasa kepada Komite Prosedur Akuntansi (Committee Accounting
Procedure-CAP) untuk mengumumkan keputusannya.

2.2.3. Tahap politisasi (1973-sekarang)


Keterbatasan yang dimiliki oleh baik asosiasi profesional maupun manajemen di dalam
memformulasikan suatu teori akuntansi telah mengarah kepada pengadopsian suatu pendekatan
yang lebih deduktif sekaligus melakukan politisasi atas proses penetapan standarnya-sebuah
situasi yang diciptakan oleh pandangan yang berlaku umum bahwa angka-angka akuntansi

4|P a ge
memengaruhi prilaku berekonomi dan, sebagai konsekuensinya, aturan-aturan akuntansi
hendaknya dibuat di dalam arena politik.
2.3. AKUNTANSI DAN KAPITALISME
Akuntansi dan kapitalisme saling dikaitkan oleh beberapa sejarawan ekonomi dengan
adanya klaim umum bahwa pembukuan pencatatan berpasangan adalah suatu hal yang vital di
dalam perkembangan dan evolusi dari kapitalisme. Max Weber menekankan argumentasi
sebagai berikut :
“Organisasi modern yang rasional dari perusahaan kapitalistis tidak akan mungkin
terjadi tanpa adanya dua faktor penting didalam perkembangannya : pemisahan bisnis dari
rumah tangga dan berkaitan erat dengannya, pembukuan yang rasional”.

Empat alasan berikut ini umumnya muncul untuk menjelaskan peranan dari pencatatan
berpasangan di dalam ekspansi ekonomi :
1. Pencatatan berpasangan memberikan kontribusi bagi munculnya satu sikap baru atas kehidupan
ekonomi.
2. Semangat baru melakukan akuisisi ini didukung dan didorong oleh adanya perbaikan dari
perhitungan-perhitungan ekonomis.
3. Rasionalisme baru ini kian ditingkatkan lagi dengan adanya organisasi yang sistematis.
4. Pembukuan pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas kepemilikan dan
manajemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan dari perusahaan besar dengan saham
gabungan.
2.4. RELEVANSI SEJARAH AKUNTANSI
Satu pemikiran yang bagus akan relevansi dari sejarah akuntansi terhadap pedagogi
diuraikan dibawah ini :
1. Pertama-tama, suatu profesi yang didasarkan pada tradisi yang dikembangkan selama berabad-
abad seharusnya mendidik para anggotanya untuk lebih menghargai warisan intelektual yang
mereka miliki.
2. Kedua, adanya impor keunggulan-keunggulan pemikiran, kontribusi-kontribusi besar pada
literatur, dan studi-studi positif yang penting mungkin saja akan hilang, terfragmentasikan, atau
dipelajari secara tidak sempurna di dalam jangka waktu yang lebih panjang kecuali jika mereka
telah didokumentasikan dan digabungkan oleh orang-orang terpelajar yang memiliki keahlian
sejarah.
3. Ketiga, tanpa memiliki akses kepada analisis dan interpretasi dari sejarah perkembangan
pemikiran dan praktik akuntansi, para empiris saat ini akan berisiko mendasarkan investigasi
yang mereka lakukan pada klaim-klaim atas masa lalu yang tidak lengkap atau tidak berdasar.
Berkaitan dengan praktik akuntansi, sejarah akuntansi dapat memberikan penilaian
yang lebih baik atas praktik-praktik yang berlaku dengan melakukan perbandingan terhadap
metode-metode yang pernah digunakan di masa lalu.

2.5. ISU-ISU AKUNTANSI INTERNASIONAL

2.5.1. Definisi Akuntansi Internasional


Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang lingkupnya.
Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal menuju formulasi dan studi atas satu
kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara universal. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan satu standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional.

Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi


internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam
skuntansi. Hal ini meliputi :
1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan praktik-
praktik pelaporan.
2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara.

5|P a ge
3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan
keuangan.

Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka


kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai
akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang
dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Teori universal atau dunia,
2. Teori multinasional,
3. Teori komparatif,
4. Teori transaksi-transaksi internasional, dan
5. Teori translasi.

Masing-masing teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari sebuah


kerangka kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan terdapat argumentasi
mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.

2.5.2. Harmonisasi standar akuntansi


a. Arti harmonisasi standar akuntansi
Istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memilki arti sebuah
rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini lebih bersifat sebagai
pendekatan praktis dan mendamaikan daripada standardisasi, terutama jika standardisasi berarti
prosedur-prosedur yang dimiliki oleh satu negara hendaknya diterapkan oleh semua negara
yang lain. Harmonisasi menjdai suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi
yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara internasional.

Definisi dari harmonisasi tersebut dianggap lebih realistis dan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk diterima daripada standardisasi. Setiap negara asal memiliki kumpulan aturan,
filosofi, dan sasarannya masing-masing di tingkat nasional, yang ditujukan pada perlindungan
atau pengendalian dari sumber-sumber daya nasional.

b. Manfaat dari harmonisasi


Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi :
1. Pertama, bagi banyak negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang
memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi biaya
penyiapan untuk negara-negara tersebut melainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan
seketika menjadi bagian dari arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional.
2. Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan meningkatnya saling
ketergantungan dari negara-negara di dalam kaitannnya dengan perdagangan dan arus investasi
internasional adalah argumentasi yang utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan
audit yang berlaku secara internasional.
3. Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperolah modal dari luar,
mengingat tidak cukupnya jumlah laba di tahan untuk mendanai proyek-proyek dan pinjaman-
pinjaman luar negri yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi.

6|P a ge
BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Ilmu akuntansi telah terlahir sejak 3.000 tahun sebelum masehi dengan tujuan
memberikan informasi atas kondisi keuangan atau kekayaan secara faktual dalam
bentuk pencatatan. Ilmu ini terus berevolusi dan berkembang seiring perkembangan
zaman demi memenuhi kebutuhan atas informasi yang dibutuhkan.
Berbicara tentang pembukuan, sistem pembukuan juga terus berkembang demi
memenuhi kebutuhan yang dimaksudkan. Dimulai dari abad ke-16 yang memunculkan
beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan, hingga pada abad ke-20 terjadi
perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari
perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk
inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari
akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).

7|P a ge
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmed Riahi – Belkaoui,Accounting Theory, Buku Satu, Edisi 5, Salemba Empat,Jakarta 2006.
2. Ahmed Riahi – Belkaoui, Accounting Theory, Buku Dua, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta 2006.

8|P a ge

Anda mungkin juga menyukai