Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH AKUNTANSI SYARIAH

“PERKEMBANGAN AWAL AKUNTANSI, SEJARAH AKUNTANSI,


PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARIAH, SEKILAS PROSEDUR DAN ISTILAH
YANG DIGUNAKAN, HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI MODERN DAN
AKUNTANSI SYARIAH”

DOSEN PENGAMPU :

Dr. WIRMIE EKA PUTRA, S.E., M.Si., CIQnR., CSRS.

DI SUSUN OLEH :

FATMAWATI

C1C020088

R-010 AKUNTANSI

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “PERKEMBANGAN
AWAL AKUNTANSI, SEJARAH AKUNTANSI, PERKEMBANGAN AKUNTANSI
SYARIAH, SEKILAS PROSEDUR DAN ISTILAH YANG DIGUNAKAN, HUBUNGAN
ANTARA AKUNTANSI MODERN DAN AKUNTANSI SYARIAH”. Penulis telah
berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin dan
sebenar benarnya. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi
pembahasan maupun penganalisaan . Semua hal ini di karenakan keterbatasan pengalaman
dan juga kemampuan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya penulis sebagai mahasiswa. Dan penulis
juga mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak terutama yang bersifat membangun
guna terciptanya kesempurnaan dari makalah ini . Dan bila di dalamnya ada kesalahan dan
kekurangan mohon di maklumi dan dimaafkan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Jambi, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Perkembangan Awal Akuntansi.......................................................................3

2.2 Sejarah Akuntansi..............................................................................................5

2.3 Perkembangan Akuntansi Syariah...................................................................8

2.4 Prosedur dan Istilah Akuntansi Syariah..........................................................11

2.5 Hubungan Akuntansi Modern dan Akuntansi Syariah.................................13

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian dari ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan yang
bersifat memiliki kebcnaran absolut. Sebagai bagian dari ilmu pasti yang
perkembangannya bersifat akumulatif, maka setiap penemuan metode baru dalam
akuntansi akan menambah dan memperkaya ilmu akuntansi terscbut. Bahkan pemikir
akuntansi pada awal perkembangannya merupakan seorang ahli matematika seperti Luca
Paciolli dan Musa Al-Khawarizmy.

Akuntansi dalam Islam merupakan alat (tool) untuk melaksanakan perintah Allah
Swt. (dalam QS. Al-Baqarah: 282) untuk melakukan pencatatan dalam melakukan
transaksi usaha. Implikasi lebihjauh, akuntansi adalah keperluan terhadap suatu sistem
pencatatan tentang hak dan kewajiban sehingga, menjadi pelaporan yang terpadu dan
komprehensif.

Islam memandang akuntansi tidak hanya sekadar ilmu yang bebas nilai untuk
mclakukan pencatatan dan pelaporan saja, tetapi juga sebagai alat untuk menjalankan nilai-
nilai Islam (Islamic values) sesuai ketentuan syariah. Akuntansi yang kita kenal sekarang
diklaim berkembang dari peradaban barat (sejak Paciolli), padahal apabila dilihat secara
mendalam dari proses lahir dan perkembangannya, terlihat jelas pengaruh keadaan
masyarakat atau peradaban sebelumnya baik.

Majunya peradaban sosial budaya masyarakat Arab waktu itu tidak hanya pada
aspek ekonomi atau perdagangan saja, tetapi juga pada proses transformasi ilmu
pengetahuan yang berjalan dengan baik. Selain Al-Jabr dan AI-Khawarizmi (logaritma),
masih ada cabang ilmu lain yang jug telah berkembang seperti ilmu kedokteran dari Ibnu
Sina (Avicenna), kimia yang menjadi karya besar Ibnu Rusyd (Averos), ilmu ekonomi
(Ibnu Khaldun), dan lain-lain. Jadi, dapat dikatakan bahwa pada masa itu Islam t.elah
menciptakan ilnut murni atau pure science (aljabar, ilmu ukut' fisika, kimia) dan juga ilmu
terapan atau applied science (kcdokteran, astronomi, dan sebagainya).

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan awal akuntansi?


2. Bagaimana sejarah akuntansi?
3. Bagaimana perkembangan akuntansi syariah?
4. Bagaimana prosedur dan istilah yang digunakan?
5. Bagaimana hubungan antara akuntansi modern dan akuntansi syariah?

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan awal akuntansi


2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah akuntansi
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi syariah
4. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dan istilah yang digunakan
5. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara akuntansi modern dan akuntansi
syariah

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Awal Akuntansi

Pada awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian dari ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan yang
bersifat memiliki kebcnaran absolut. Sebagai bagian dari ilmu pasti yang
perkembangannya bersifat akumulatif, maka setiap penemuan metode baru dalam
akuntansi akan menambah dan memperkaya ilmu akuntansi terscbut. Bahkan pemikir
akuntansi pada awal perkembangannya merupakan seorang ahli matematika seperti Luca
Paciolli dan Musa Al-Khawarizmy.

Penemuan metode baru dalam akuntansi senantiasa mengalami penyesuaian dengan


kondisi setempat, sehingga dalam perkembangan selanjutnya, ilmu akuntansi lebih
cenderung menjadi bagian dari ilmu sosial (social science), yaitu bagian dari ilmu
pengetahuan yang mempelajari fenomena keadaan masyarakat dengan lingkungan yang
bersifat lebih relatif.

Perubahan ilmu akuntansi dari bagian ilmu pasti menjadi ilmu sosial lebih
disebabkan oleh faktor-faktor perubahan dalam masyarakat yang semula dianggap
sebagai sesuatu yang konstan, misalnya transaksi usaha yang akan dipengaruhi oleh
budaya dan tradisi serta kebiasaan dalam masyarakat. Oleh sebab itu, akuntansi masih
berada di tengah-tengah pembagian ilinu pengetahuan tersebut hingga kini. Bahkan
mayoritas pemikir akuntansi saat ini masih menitikberatkan pada pemikiran
positifmelalui penggunaan data empiris dengan pengolahan yang bersifat matematis.

Akuntansi dalam Islam merupakan alat (tool) untuk melaksanakan perintah Allah
Swt. (dalam QS. Al-Baqarah: 282) untuk melakukan pencatatan dalam melakukan
transaksi usaha. Implikasi lebihjauh, akuntansi adalah keperluan terhadap suatu sistem
pencatatan tentang hak dan kewajiban sehingga, menjadi pelaporan yang terpadu dan
komprehensif.

3
Islam memandang akuntansi tidak hanya sekadar ilmu yang bebas nilai untuk
mclakukan pencatatan dan pelaporan saja, tetapi juga sebagai alat untuk menjalankan
nilai-nilai Islam (Islamic values) sesuai ketentuan syariah. Akuntansi yang kita kenal
sekarang diklaim berkembang dari peradaban barat (sejak Paciolli), padahal apabila
dilihat secara mendalam dari proses lahir dan perkembangannya, terlihat jelas pengaruh
keadaan masyarakat atau peradaban scbelumnya baik.

Perkembangan akuntansi, dengan domain «arithmatic quality"-nya, sangat ditopang


oleh hin, arithmatic, algebra, mathematics, dan alghorithm pada abad ke-9 M, limu ini
lebih dahulu berkembang sebelum perkembangan bahasa. limu pcnting ini ternyata
dikembangkan oleh filsuflslam yang terkenal yaitu Abu Yusuf Ya'kub bin Ishaq Al-Kindi
yang lahir tahun 809 M. Al-khawarizmy, lahir tahun 780 M mengenalkan sistem nomor,
desimal' dan angka sifr, nol) scperti yang kita pakai sekarang atau yang disebut angka
arab dan sudah dikenal sejak 830 M. Hal ini diakui oleh Hendriksen penulis buku
Accounting Theory sebagai sumbangan Arab Islam terhadap akuntansi. Rita tidak bisa
membayangkan rumitnya apabila laporan posisi keuangan disajikan dengan angka
romawi, misalnya angka 1843 akan ditdlis MDCCCXLIIJ. Bagaimana jika kita
menyajikan laporan posisi keuangan IBM yang memerlukan angka triliunan? Al-
Rhawarizmy juga menciptakan algorithm, atau algebra yang juga berasal dari kata dalam
bahasa Arab al-jabr dalam buku Al-jabr wal Muqabalah tahun 825M (Smith, 1958). m
Karki (1020) melanjutkan dengan operasi aritmatika menggunakan bilangan irasional
dan polinomial (Jean-Luc Chabert, 1994).

Ibnu Khaldun (lahir tahun 1332) adalah seorang filsuflslam yangjuga telah bicara
tentang politik, sosiologi, ekonomi, bisnis, dan perdagangan. Bahkan, ada dugaan bahwa
pemikiran mereka itulah yang sebcnarnya dikemukakan oleh para filsuf Barat belakangan
yang muncul pada abad ke-18 M. Sebenarnya, Al-Khawarizmy-lah yang memberikan
kontribusi besar bagi perkembangan matematika modern Eropa. Akuntansi modern yang
dikembangkan dari persamaan algebra clengan konsep-konsep dasarnya digunakan untuk
memecahkan persoalan pembagian harta warisan secara adil sesuai dengan syariah yang
ada di Al Quran, perkara hukum (law suit), dan praktik bisnis perdagangan.

Sebenarnya, sudah banyak akuntan yang mengakui keberadaan akuntansi Islam,


misalnya RE Gambling, Wiliialll Roget, Baydoun, Hayashi dari Jcpang, dan lain-lain.

4
Seperti Paciolli yang memperkenalkan sistem double entry melalui ilrnu matematika,
sistem akuntansi juga dibangun dari dasar persalnaan akuntansi Aset = Liabilitas +
Ekuitas (A = L + E). Oleh karena aljabar pada awalnya ditemukan oleh ilmuwan muslim
di zaman keemasan Islam, maka sangat logis jika ilmu akuntansi juga telah berkembang
pesat di zaman itu, paling tidak menjadi dasar perkembangannya.

2.2 Sejarah Akuntansi

Akuntansi merupakan salah satu profesi tertua di dunia. Dari sejak zaman prasejarah,
keluarga memiliki perhitungan tersendiri untuk mcncatat makanan dan pakaian yang
harus mereka persiapkan dan mereka gunakan pada saat musim dingin. Ketika
masyarakat mulai mengenal adanya "perdagangan", maka pada saat yang sama mcreka
telah mengenal konsep nilai (value) dan mulai mcngenal sistem moneter (nwnetary
system). Bukti tentang pencatatan (bookkeeping) tersebut dapat ditemukan sejak zaman
kcrajaan Babilonia (4500 SM), Firaun Mesir, dan kodekode Hammurabi (2250 SM),
scbagaimana ditemukan adanya kepingan pencatatan akuntansi di Ebla, Syria Utara.

Walaupun akuntansi telah dimulai dari zaman prasejarah, saat ini kita hanya
mengenal Luca Paciolli sebagai Bapak Akuntansi Modern. Paciolli, seorang ilmuwan dan
pengajar di beberapa universitas yang lahir di Tuscany, Italia pada tahun 1445,
merupakan orang yang dianggap menemukan persamaan akuntansi untuk pertama kali
pada tahun 1494 dengan bukunya: Summa de Arithmetica Geometria et Proportionalita
(A Review ofArithmetic, Geometry and Proportions). Dalam buku tcrsebut, ia
memberikan penjelasan mengenai double entry book keeping sebagai dasar perhitungan
akuntansi modern, bahkan juga hampir seluruh kegiatan rutin akuntansi yang kita kenal
saat ini seperti penggunaan jurnal, buku besar (ledger), dan memorandum. Pada
Penjclasan mengenai buku besar telah mencakup aset, utang, modal, pendapatan, dan
beban. la juga telah menjclaskan mengenai ayat jurnal penutup (closing entries) dan
menggunakan neraca saldo (trial balance) untuk mengetahui saldo buku besar.
Penjelasan ini memberikan dasar yang memadai untuk akuntansi, etika, dan juga
akuntansi biaya.

Sebenarnya, Luca Paciolli bukanlah orang yang menemukan double entry book
keeping system, nungingat sistcnt tcrsebut telah dilakukan scjak adanya perdagangan
antara Venice dan Genoa pada awal abad ke- 13 M setelah terbukanya jalur perdagangan

5
antara Timur Tengah dan Kawasan Mediterania. Bahkan, pada tahun 1340 Bendahara
kota Massri tclah melakukan pencatatan dalam bentuk double entry. Hal ini pun diakui
Oleh Luca Paciolli bahwa apa yang dituliskannya berdasarkan apa yang telah terjadi di
Venice sejak satu abad sebelumnya.

Menurut Peragallo, orang yang menuliskan double entry pertama kali adalah seorang
pedagang yang bernmna Benedetto Cotrugli dalaln buku Della Mercatua e del Mercate
Perfetto pada tahun 1458 namun baru ditcrbitkan pada tahun 1573.

Menurut Vernon Kam (1990), illnu akuntansi diperkenalkan pada zaman Feodalisme
Baral Namun, setelah dilakukan penelilian sejarah dan arkeologi ternyata banyak data
yang membuktikan bahwa jauh sebelum penulisan ini sudah dikenal akuntansi. Perlu
diingat bahwa matematika dan sistem angka sudah dikenal Islam sejak abad ke-9 M. Ini
berarti bahwa ilmu matematika yang ditulis Luca Paciolli pada tahun 1491 bukan hal
yang baru lagi karena sudah dikenal Islam 600 tahun sebelumnya. Dalam buku
"Accounting Theory", Vernon Kam (1990) menulis:

“Menurut sejarahnya, kita mcngetahui bahwa sistem pembukuan double entry


muncul di Italia pada abad ke- 13. Itulah catatan paling tua yang kita miliki mengenai
sistem akuntansi “double Entry”sejak akhir abad ke-13 itu. Namun adalah mungkin
sistem double entry sudah ada sebelumnya.”

Hendriksen, dalam buku Accounting Theory menulis:

“…the introducing of Arabic Numerical greatly facilitated the growth of


accounting.”

(penemuan angka Arab sangat membantu perkembangan akuntansi).

Kutipan ini menandai anggapan bahwa sumbangan Arab terhadap perkembangan


disiplin akuntansi sangat besar. Dapat kita catat bahwa penggunaan angka Arab
mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu akuntansi. Artinya besar
kemungkinan bahwa dalam peradaban Arab sudah ada metode pencatatan akuntansi.
Bahkan, bisa saja mereka yang memulainya. Bangsa Arab pada waktu itu sudah memiliki
administrasi yang cukup maju, praktik pembukuannya pun telah menggunakan buku
besar umum, jurnal umum, buku kas, laporan periodik, dan penutupan buku.
6
Majunya peradaban sosial budaya masyarakat Arab waktu itu tidak hanya pada
aspek ekonomi atau perdagangan saja, tetapi juga pada proses transformasi ilmu
pengetahuan yang berjalan dengan baik. Selain Al-Jabr dan AI-Khawarizmi (logaritma),
masih ada cabang ilmu lain yang jug telah berkembang seperti ilmu kedokteran dari Ibnu
Sina (Avicenna), kimia yang menjadi karya besar Ibnu Rusyd (Averos), ilmu ekonomi
(Ibnu Khaldun), dan lain-lain. Jadi, dapat dikatakan bahwa pada masa itu Islam t.elah
menciptakan ilnut murni atau pure science (aljabar, ilmu ukut' fisika, kimia) dan juga
ilmu terapan atau applied science (kcdokteran, astronomi, dan sebagainya).

Menurut Littlcton (dalam Boydoun, 1959) perkembangan akuntansi di suatu lokasi


tidak hanya disebabkan oleh masyarakat di lokasi itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh
perkembangan pada saat atau periode waktu tersebut dan dari masyarakat lainnya•
Mengingat bahwa Paciolli sendiri telah mengakui bahwa akuntansi telah dilakukan satu
abad scbelumnya, dan Venice telah menjadi salah satu pusat perdagangan terbuka, maka
sangat bcsar kenvangkinan bahwa telah terjadi pertukaran informasi dengan para
pedagang muslim yang telah mengcmbangkan hasil pemikiran dari ilmuwan muslim.
Lieber (dalam Boydoun' 1968), menyatakan bahwa para pemikir di Italia memiliki
pengetahuan tentang bisnis yang baik disebabkan hubungannya dengan rekan bisnis
muslimnya. Bahkan, Have (1976) mengatakan bahwa Italia meminjam konsep double
entry dari Arab.

Para ilmuwan muslim sendiri telah memberikan kontribusi yang besar, terutarna
adanya penemuan angka nol dan konsep perhitungan desilnal. Mengingal orang-orang
Eropa aljabar dengan menerjemahkan tulisan dari bangsa Arab, tidak mustahil bahwa
merekalah yang pertama kali melakukan praktik bookkeeping (Heaps dalam Napier,
2007). Para pemikir Islam yang dimaksud antara lain: Al-Kashandy, Jabir Ibnu Hayyan,
Ar-Razy, Al-Bucasis, Al-Kindy, Al-Khawari?.my, Avicenna, Abu Bacer, dan Al
Mazendarany.

Transformasi ilmu pcngetahuan dan teknologi yang terjadi pada masyarakat


Arab menarik sejumlah kalangan ilmuwan dari Eropa» salah satunya adalah Leonardo
Fibonacci da Pisa yang mclakukan perjalanan ilmiahnya ke Timur Tengah, Dialah yang
mengenalkan angka Arab dan aljabar atau metode perhitungan ke benua Eropa pada
tahun 1202 melalui bukunya yang berjudul "LiberAbacci", serta memasyarakatkan

7
penggunaan angka Arab tersebut pada kehidupan seharihari, termasuk dalain kegiatan
ekonomi dan transaksi perdagangan. Sementara, tcknik tata buku berpasangan di Eropa
sendiri dimulai pada tahun 1135 M di Palermo, Sicilia, Italia yang menunjukkan
dominasi pengaruh pencatatan pembukuan Arab.

Selain dari bangsa Eropa yang belajar ke Timur Tcngah, pedagang-pedagang muslim
pun tak kalah andilnya di dalam mensyiarkan (transformasi) ilmu pengetahuan. Ini
dimungkinkan, mengingat kckuasaan Islam saat itu telah menyebar hampir ke separuh
daratan Eropa dan Afrika. Dari Jazirah Arab meluas ke Byzantium, Mesir, Suriah,
Palestina, Irak (Mesopotamia, Persia, seluruh Afrika Utara) berlanjut ke Spanyol dengan
penyerbnan pasukan yang dikomandani panglima Jabal Thariq (kemudian dikenal
dengan selat Giblartar), ke Italia dan daerah-daerah Asia Timur, hingga ke perbatasan
Cina.

Terjadinya proses transformasi ilmu pengetahuan tadi, juga dimungkinkan


mengingat Alquran yang menyerukan semua orang untuk berdakwah. Kota-kota yang
berada di wilayah kekuasaan Islam tersebut seperti Kairo, Alexandria, Damsyik,
Baghdad merupakan pusat perdagangan internasional yang cukup pesat dan ramai.
Melalui perdagangan inilah kebudayaan dan teknologi muslim tersebar di Eropa Barat,
Amalfi, Venice, Pisa, dan Genoa merupakan pelabuhan utama dan terpenting yang
menghubungkan perdagangan dari pelabuhan pedagang muslim di Afrika Utara dan Laut
Tengah bagian timur, ke kota-kota Kristen seperti Barcelona, Konstantinopel, dan Acre.

2.3 Perkembangan Akuntansi Syariah

Tinjauan historis yang membahas tentang latar belakang kemunculan akuntansi


syari’ah tidak lepas dari tinjauan kondisi akuntansi yang ada di tanah jazirah Arab
sebelum Islam. Dalam literatur sejarah peradaban bangsa Arab, perhatian bangsa Arab
sangat besar terhadap perdagangan. Kerena itu, mereka telah menggunakan dasar-dasar
penggunaan akuntansi yang bertujuan untuk menghitung transaksi mereka serta
mengetahui perubahan-perubahan dari jumlah aset. Jadi konsep akuntansi waktu itu
dapat dilihat pada pembukuan yang berdasarkan metode penjumlahan statistik yang
sesuai dengan aturan penjumlahan. Untuk mengerjakan pembukuan ini, ada yang
dikerjakan oleh pedagang sendiri dan ada juga yang menyewa akuntan khusus. Pada
waktu itu, seorang akuntan disebut katibul amwal (pencatat keuangan).

8
Namun pada waktu itu masih ada pembukuan sistem riba yang dalam islam dikenal
dengan riba jahiliyah. Kemudian islam datang yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
membenahi konsep akuntansi yang bersifat jahiliyah tersebut dengan konsep akuntansi
syari’ah yang memberikan kemashlahatan bagi umat manusia. Kemudian pada
perkembangan selanjutnya akuntansi syari’ah mengalami penyesuaian dengan kondisi
setempat. Perbandingan lamanya akuntansi dikenal dalam Negara islam dengan
akuntansi dikenal oleh orang kebanyakan adalah 800 tahun lebih dulu, karena akuntansi
Islam telah dikenal sejak diturunkannya Al-Qur’an yaitu pada tahun 610 M yaitu surat
Al-Baqarah ayat 282. Sedangkan masyarakat kebanyakan mengenal akuntansi pada tahun
1494 M setelah terbitnya buku Luca Paciolli. Mengapa terjadi hal demikian? banyaknya
anggapan yang menyatakan bahwa seolah perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini
berasal dari penemuan Barat. Dilemanya ada beberapa kemajuan peradaban yang
disembunyikan atau dilangkahi seperti peradaban Islam (600- 1250 M), Romawi,Yunani,
kebudayaan Cina, India dan Parsi. Pada buku yang ditulisnya dikenal sebagai dasar
perhitungan akuntansi modern. Bahkan, hampir seluruh kegiatan rutin akuntansi yang
kita jalankan seperti penggunaan jurnal, buku besar, dan memorandum. Pada penjelasan
buku besar telah termasuk mengenai aset, utang, modal, pendapatan dan beban. Ia juga
telah menjelaskan mengenai ayat jurnal penutup (closing entries), dan menggunakan
neraca saldo (trial balance), untuk mengetahui buku besar (ledger). Penjelasan ini
memberikan dasar untuk akuntansi biaya dan juga etika dalam akuntansi.

Munculnya akuntansi Syariah ini didorong oleh berbagai hal seperti (Sofyan Safri
Harahap, 2004):

1. Meningkatnya religiousity masyarakat


2. Meningkatnya tuntutan kepada etika dan tanggung jawab sosial yang selama
ini tampak diabaikan oleh Akuntansi Konvensional.
3. Semakin lambannya akuntansi konvensional mengantisipasi tuntutan
masyarakat khususnya mengenai penekanan pada keadilan, kebenaran, dan
kejujuran.
4. Kebangkitan umat islam khususnya kaum terpelajar yang merasakan
kekurangan yang terdapat dalam kapitalisme Barat.
5. Kebangkitan Islam baru terasa setelah beberapa negara yang penduduknya
beragama Islam, merdeka lima puluh tahun yang lalu seperti Mesir, Arab

9
Saudi, India (Pakistan dan Bangladesh), Iran, Irak, Indonesia, Malaysia dan
lain sebagainya. Negara ini tentu siap dengan pembangunan SDM-nya dan
lahirlah penduduk muslim yang terpelajar dan mendapatkan ilmu dari Barat.
Dalam akulturasi ilmu ini maka pasti ada beberapa kontradiksi dan disinilah
ia bersikap. Dan mulai merasakan perlunya digali keyakinan akan agamanya
yang dianggapnya komprehensif. Sehingga dalam akuntansi lahirlah ilmu
Akuntansi islam.
6. Perkembangan atau anatomi disiplin akuntansi itu sendiri.
7. Kebutuhan akan sistem akuntansi dalam lembaga bisnis syariah seperti Bank,
Asuransi, pasar modal, trading, dan lain-lain.
8. Kebutuhan yang semakin besar pada norma perhitungan zakat dengan
menggunakan norma akuntansi yang sudah mapan sebagai dasar perhitungan.
9. Kebutuhan akan pencatatan, pertanggungjawaban, dan pengawasan harta
umat misalnya dalam Baitul Maal atau kekayaan milik umat Islam atau
organisasinya.

Akuntansi pertama kali dikenal di Indonesia sekitar tahun 1960an, sementara


akuntansi konvensional yang kita pahami dari berbagai literature menyebutkan bahwa
akuntansi pertama kali berkembang di Italia dan dikembangkan oleh Lucas Pacioli
(1494). Pemahaman ini sudah mendarah daging pada masyarakat akuntan kita. Olehnya
itu, ketika banyak ahli yang mengemukakan pendapat bahwa akuntansi sebenarnya telah
berkembang jauh sebelumnya dan di mulai di arab, akan sulit diterima oleh masyarakat
akuntan.

Alur pembahasan mengenai proses perkembangan akuntansi syariah di Indonesia, di


dapatkan dari berbagai referensi. Perkembangan akuntansi syariah beberapa tahun
terakhir sangat meningkat, ini di tandai dengan seringnya kita menemukan seminar,
workshop, diskusi dan berbagai pelatihan yang membahas berbagai kegiatan ekonomi
dan akuntansi Islam, mulai dari perbankan, asuransi, pegadaian, sampai pada bidang
pendidikan semua berlabel syariah.

Namun dokumen tertulis yang menyiratkan dan mencerminkan proses perjuangan


perkembangan akuntansi syariah masih sangat terbatas jumlahnya. Demikian pula
dengan sejarah perkembangan akuntansi syariah di Indonesia. Kekurang tertarikan

10
banyak orang terkait masalah ini, baik sebagai bagian dari kehidupan penelitian maupun
sebagai sebuah ilmu pengetahuan menjadikan sejarah akuntansi syariah masih sangat
minim di temukan.

Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari proses


pendirian Bank Syariah. Pendirian Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan landasan
awal diterapkannya ajaran Islam menjadi pedoman bermuamalah. Pendirian ini dimulai
dengan serangkaian proses perjuangan sekelompok masyarakat dan para pemikir Islam
dalam upaya mengajak masyarakat Indonesia bermuamalah yang sesuai dengan ajaran
agama. Kelompok ini diprakarsai oleh beberapa orang tokoh Islam, Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pada waktu itu,
sekitar tahun 1990an. Setelah didirikannya bank syariah, terdapat keganjilan ketika bank
membuat laporan keuangan. Dimana pada waktu itu proses akuntansi belumlah mengacu
pada akuntansi yang dilandasi syariah Islam. Maka selanjutnya munculah kebutuhan
akan akuntansi syariah Islam. Dan dalam proses kemunculannya tersebut juga mengalami
proses panjang.

2.4 Prosedur Dan Istilah Yang Digunakan

Sejarah lahirnya ilmu akuntansi syariah yang tidak lepas dari perkembangan Islam,
kewajiban mencatat transaksi non tunai sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah:
282 mendorong umat islam untuk peduli terhadap pencatatan dan menimbulkan tradisi
pencatatan dikalangan umat, dan hal tersebut merupakan salah satu faktor yang
mendorong kerjasama pada zaman itu. Sejarah membuktikan bahwa ilmu akuntansi telah
lama dipraktekkan dalam dunia islam, seperti istilah jurnal, telah lebih dulu digunakan
ketika masa khalifah islam dengan isltilah “jaridah” untuk buku catatan keuangan. Begitu
juga dengan double entry yang ditulis oleh Luca Pacioli. Dengan begitu kita tau bahwa
Islam lebih dahulu mengenal sistem akuntansi karena Al-Qur’an telah turun pada tahun
610 M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada
tahun 1494. Akuntansi syariah adalah akuntansi yang pada proses transaksi keuangannya
menggunakan akad sesuai dengan ketentuan AlQur’an dan Hadis dan ijmak. Pencatatan
transaksi dan pelaporan keungan yang diterapkan pada institusi bisnis Islam yang
kemudaian berkembang menjadi akuntansi syariah. Dengan demikian akuntansi selama
ini dikenal sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan, maka akuntansi

11
syariah lebih daripada itu yaitu pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan dan
Tuhan.

Pada kepemimpinan Umar bin Khatab radiallahu’anhu, terjadi perubahan sistem


administrasi yang cukup signifikan dengan mengajukan istilah Diwan oleh Sa’ad bin Abi
Waqqas (636 M). Katadiwan berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk kata
benda dari Dawwana berarti penulisan, dengan artian diwan ini sebagai tempat dimana
pelaksana duduk, bekerja dan dimana akuntansi dicatat dan disimpan. Diwan ini
berfungsi untuk mengurusi pembayaran gaji.

Khalifah umar memilih beberapa petugas untuk pengelolaan dan pencatatan dari
persia untuk mengawasi pembukuan baitul maal. Awal pendirian ini disarankan dari
homozon-seorang tahanan persia dan menerima islam dengan menjelaskan tentang
sistem administrasi yang dilakukan oleh Raja Sasanian (Siswantoro 2003) ini terjadi
setelah peperanganAl-Qadisiyyah persia dan pangluma perang Sa’ad bin abi waqqas, al
walid bin mughira para sahabat nabi mengusulkan agar dibuatkan pencatatan untuk
setiap penerimaan dan pengeluaran negara.

Hal ini menunjukkan bahwa akuntansi berkembang dari suatu lokasi ke satu lokasi
lainnya sebagai akibat dari hubungan antar masyarakat. Baitul maal juga sudah tidak
terpusat lagi dimadinah dan mulai berkembang di daerah-daerah taklukkan Islam. Diwan
yang dibentuk oleh khalifah Umar memiliki 14 depertemen dan 17 kelompok dimana
pembagian depertemen tersebut menunjukkan adanya pembagian tugas dalam sistem
keuangan dan pelaporan keuangan yang baik. Pada masa itu istilah awal pembukuan
dikenal dengan Jarridah atau menjadi istilah Journal dalam bahasa Inggris yang berarti
berita.

Prinsip akuntansi syariah sebagai berikut:

1. Prinsip Pengungkapan Penuh


Prinsip ini mengharuskan laporan keuangan akuntansi untuk mengungkapkan hal-hal
yang penting agar laporan tersebut jelas dan tidak menyesatkan. Tidak ada
manipulasi. Tidak ada yang ditutup-tutupi “Hai orang-orang yang beriman, apabila
kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah

12
kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya
dengan benar.
2. Prinsip Konsistensi
Prosedur yang digunakan sebagaimana yang disepakati diawal harus dianut dan
dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu.
3. Prinsip Dasar Akrual
Kas diakui pada saat terjadinya. Sebagai gambaran adalah seorang ibu yang ingin
membeli barang tertentu tetapi lupa membawa uang. Sang penjual mempersilahkan
untuk membawa terlebih dahulu barang tersebut. Sang ibu mengatakan akan
langsung kembali tetapi lupa sehingga baru mengembalikan keesokan harinya.
Apabila seperti itu, uang ibu tetap masuk ke dalam hitungan kas pada hari dimana
barang dibawa.
4. Prinsip Nilai Tukar yang Sedang Berlaku
Harta, hutang, modal, laba, dan elemen-elemen lain dari laporan keuangan
menggunakan nilai tukar yang sedang berlaku. Sebagai gambaran sebuah laporan
berisi sebuah transaksi beberapa bulan yang lalu.
5. Prinsip Penandingan
Beban harus diakui pada periode yang sama dengan pendapatan.

2.5 Hubungan Akuntansi Modern dan Akuntansi Syariah

Perkembangan ilmu pengetahuan termasuk system pencatatan pada zaman dinasti


abbaslah (750-1258 M) sudah sedemikian maju, sementara pada kurun waktu yang
hampir bersamaan. Eropa masih berada dalam periode “the dark age” dari sini, kita dapat
melihat hubungan antara luca paciolli dan akuntansi islam. Pada tahun 1429 M angka
dilarang digunakan oleh pemerintah italia. Luca paciolli selalu tertarik untuk belajar
tentang hal tersebut serta belajar dari alberti seorang ahli matematika yang belajar dari
pemikir arab dan selalu menjadikan karya pisah sebagai rujukan.

Alasan teknis yang mendukung hal tersebut adalah : luca paciolli mengatakan bahwa
setiap transaksi harus dicatat dua kali disisi sebalah kredit dan disisi sebelah debit.
(Saputro, Andik S. Dwi. 2009) Dengan kata lain bahwa pencatatan harus diawali dengan
menulis sebelah kredit dan di sebelah debit. Penelitian tentang sejarah dan perkembangan

13
akuntansi memang perlu di kaji lebih dalam lagi mengingat masih dipertanyakan bukti-
bukti otentik/langsung tentang hal tersebut bagaimana diungkapkan oleh napier.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi dalam Islam merupakan alat (tool) untuk melaksanakan perintah Allah
Swt. (dalam QS. Al-Baqarah: 282) untuk melakukan pencatatan dalam melakukan
transaksi usaha. Implikasi lebihjauh, akuntansi adalah keperluan terhadap suatu sistem
pencatatan tentang hak dan kewajiban sehingga, menjadi pelaporan yang terpadu dan
komprehensif.

Islam memandang akuntansi tidak hanya sekadar ilmu yang bebas nilai untuk
mclakukan pencatatan dan pelaporan saja, tetapi juga sebagai alat untuk menjalankan nilai-
nilai Islam (Islamic values) sesuai ketentuan syariah. Akuntansi yang kita kenal sekarang
diklaim berkembang dari peradaban barat (sejak Paciolli), padahal apabila dilihat secara
mendalam dari proses lahir dan perkembangannya, terlihat jelas pengaruh keadaan
masyarakat atau peradaban sebelumnya baik.

Majunya peradaban sosial budaya masyarakat Arab waktu itu tidak hanya pada
aspek ekonomi atau perdagangan saja, tetapi juga pada proses transformasi ilmu
pengetahuan yang berjalan dengan baik. Selain Al-Jabr dan AI-Khawarizmi (logaritma),
masih ada cabang ilmu lain yang jug telah berkembang seperti ilmu kedokteran dari Ibnu
Sina (Avicenna), kimia yang menjadi karya besar Ibnu Rusyd (Averos), ilmu ekonomi

14
(Ibnu Khaldun), dan lain-lain. Jadi, dapat dikatakan bahwa pada masa itu Islam t.elah
menciptakan ilnut murni atau pure science (aljabar, ilmu ukut' fisika, kimia) dan juga
ilmu terapan atau applied science (kcdokteran, astronomi, dan sebagainya).

Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia pada dasarnya telah dimulai melalui


kajian-kajian akademis dan riset, baik yang terkait dengan teknis pencatatan transaksi,
konsepsi, epistimologi dan metodologi. Pengembangan (standar) akuntansi syariah di
Indonesia, seperti yang disampaikan Amin Musa, salah seorang anggota Komite
Akuntansi Syariah IAI mengatakan bahwa bangkitnya akuntansi syariah di latarbelakangi
banyaknya transaksi dengan dasar syariah, baik yang dilakukan lembaga bisnis syariah
maupun non syariah

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Taufiq Harahap. 2017. Jurnal Warta, Edisi 53.

Isra Maulina. 2022. Jurnal Investasi Islam, 7 (1), 1-13.

Muammar Khaddafi, Saparuddin Siregar, Muhamad Yamin Noch, Nurlaila, Hendra Harmain,
Sumartono. 2017. Akuntansi Syariah. Medan: Madenatera.

Sri Nurhayati, Wasilah. Edisih 5. Akuntansi Syariah. Jakarta selatan: Salemba Empat.

15
16

Anda mungkin juga menyukai