Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ELEMEN & STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

Dosen Pengampu : Wa Ode Sitti Nur Insani, S.E.,


M.E.

Disusun oleh Kelompok III : Oktorion Pangeran Al Sadri 216602068


Wulandari 216602032

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 66 KENDARI


2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr. wb., Salam sejahtera untuk kita semua.


Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang,
yang senantiasa memberikan kita kesempatan, kesehatan, dan keselamatan serta ridhonya atas
segala usaha usaha kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami.
Ucapan terima kasih yang tiada tara untuk kedua orang tua penulis. Untuk Ibu dan Ayah
yang telah menjadi orang tua terhebat sejagad raya, yang selalu memberikan motivasi, nasehat,
cinta, perhatian, dan kasih sayang serta doa yang tentu takkan bisa penulis balas.
Dengan hormat kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Wa Ode
Sitti Nur Insani, S.E., M.E. atas bimbingan dan arahannya yang sangat membantu kami dalam
menyusun makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini tepat waktu guna
menunjang pendidikan kami di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 66 Kendari.
Terima kasih juga atas konstribusi teman teman,Terima kasih kepada saudara
OKTORION PANGERAN AL SADRI, dan saudari WULANDARI yang telah mengorbankan
banyak waktu dan tenaga untuk mengumpulkan segala materi, data, dan informasi terkait tema
kajian ini, menyusun serta mengetik makalah, hingga membukukan makalah ini. Atas segala
usaha dan kontribusi dari saudara-saudari sekalian, sekali lagi kami ucapkan terima kasih dan
atas usaha-usaha tersebut kami do'akan agar mendapatkan segala kebaikan dari tuhan yang
maha esa. Kami berharap semoga makalah kami dapat memberikan manfaat ilmu dan
pengetahuan bagi banyak orang yang sedang menimba ilmu, serta bermanfaat bagi kami pula.
Kami menyadari bahwa makalah kami belum mendekati kesempurnaan dan memiliki
kekurangan. Dengan hormat kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan dengan rendah
hati untuk sekali lagi meminta kriti dan saran kepada Ibu Wa Ode Sitti Nur Insani, S.E., M.E.
agar kami dapat memperbaiki kesalahan kesalahan kami.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Kendari, 30 April 2023

Page | III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................II

DAFTAR ISI..................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1. Latar Belakang................................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1. Pemikiran Mengenai Teori..............................................................................................3


2.1.1. Jenis Struktur Teoritis.....................................................................................................3
2.1.2. Fungsi Dan Struktur Teori..............................................................................................4
2.1.3. Evaluasi Teori.................................................................................................................4
2.1.4. Teori Umum Versus Teori Menengah Tentang Akuntansi.............................................5
2.2. Pemikiran Mengenai Konsep...........................................................................................5
2.2.1. Hakikat Dan Pentingnya Konsep....................................................................................5
2.2.2. Validitas Konsep.............................................................................................................6
2.3. Menangani Hipotesis.......................................................................................................7
2.3.1. Dari Dalil Ke Hipotesis...................................................................................................7
2.3.2. Konfirmasi Atas Hipotesis..............................................................................................7
2.3.3. Hakikat Dari Penjelasan..................................................................................................8
2.3.4. Hakikat Dari Prediksi......................................................................................................8
2.4. Konteks Penemuan..........................................................................................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................10

3.1. Kesimpulan...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................IV

Page | IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung
pada pemahaman teknik akuntansi maupun struktur akuntansi dimana teknik diturunkan.
Pengembangan struktur akuntansi untuk memberi justifikasiyang lebih baik pada aturan-
aturan dan teknik-teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian yang dilakukan tentang
pondasi dasar akuntansi.
Untuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang harus dipelajari terlebih
dahulu yaitu kita harus menganalisa dan bisa mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu
sendiri. Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi. Teori
akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai
dan bermanfaat bagi para pemakainya, struktur teori akuntansi ini dimulai dari perumusan
tujuan laporan keuangan. Baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep,
prinsip, dan akhirnya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik
penyusunan laporan keuangan.
Dalam mendefinisikan akuntansi, terdapatpandangan yang berbeda-beda. Pada
perkembangan saat ini akuntansi dapat kita definisikan dengan mengacu pada konsep
informasi. Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan infoemasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang diperkirakan
bermanfaat dalam pembuatan-pembuatan keputusan ekonomi, dalam membuat pilihan
antara alternatif tindakan yang ada.
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan
menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai
kumpulan gagasan, definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis
tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada dan bertujuan
untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut.
Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan
yang sesuai dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan.

1.2. Rumusan Masalah


Sebagai pedoman dari pembahasan makalah ini, berikut rumusan masalahnya:

Page | 1
1. Apa pemikiran mengenai teori?
2. Apa pemikiran mengenai konsep?
3. Bagaimana menangani hipotesis?
4. Apa konteks penemuan?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pemikiran mengenai teori.
2. Mengetahui pemikiran mengenai konsep.
3. Memahami menangani konsep.
4. Mengetahui konteks penemuan.

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pemikiran Mengenai Teori
2.1.1. Jenis Struktur Teoritis
Unsur-unsur yang terkandung dalam teori adalah konsep, dalil, dan hipotesis yang
saling berhubungan dalam suatu struktur sistematis yang memungkinkan diberikannya
penjelasan dan prediksi. Hubungan yang sistematis dari hipotesis yang saling
berhubungan ini diperoleh melalui formalisasi suatu teori, yaitu, dengan menggunakan
sebuah sistem bahasa formal yang telah diaksiomasi dan diartikan dengan tepat.
Aksiomasi itu sendiri terdiri atas aturan-aturan transformasi yang mengindikasikan
bagaimana pernyataan-pernyataan dikombinasikan untuk mendeduksi pernyataan-
pernyataan lain dalam teori ini. Tingkatan formalisasi dari suatu teori menghasilkan enam
jenis utama struktur teoritis, yaitu:

1. Teori deduktif lengkap


Teori deduktif lengkap memiliki sebuah struktur formal yang lengkap dengan
aksioma-aksioma yang telah dijelaskan secara penuh dan seluruh langkah-langkah dalam
perluasan deduktifnya dinyatakan dengan lengkap.
2. Prapengandaian sistematis
Berisi formulasi-formulasi yang mengandaikan sebelumnya suatu isi teori lengkap
atau lengkap sebagian.
3. Teori kuasi-deduktif
Merupakan teori dengan deduktif kuasi (seolah-olah) karena menggunakan logika
induktif, penggunaan proses deduktif yang tidak lengkap, atau mengandalkan pada
primitif-primitif relatif.
4. Percobaan-percobaan teoritis
Merupakan sistem-sistem yang dapat, tanpa modifikasi yang signifikan pada konsep
atau manipulasi, dapat dibuat paling tidak sebagian menjadi struktur formal.
5. Teori yang saling berhubungan
Merupakan teori yang hukum-hukum komponennya bekerja dalam jaringan
hubungan sehingga membentuk suatu pola yang dapat diindentifikasi.
6. Teori hierarki

Page | 3
Teori di mana hukum-hukum komponennya disajikan sebagai deduksi-deduksi dari
satu kumpulan kecil prinsip-prinsip dasar.
2.1.2. Fungsi Dan Struktur Teori
Struktur dan fungsi dari suatu teori akan membantu memenuhi kebutuhan dari
disiplin tertentu. John Harvard dan Sheth Jagdish mengklasifikasikan fungsi menjadi
empat kategori , yaitu:
1. Fungsi deskriptif
Mencakup penggunaan gagasan atau konsep dan hubungan yang mereka  miliki
untuk memberikan penjelasan terbaik atas fenomena dan kekuatan-kekuatan yang
mendasarinya.
2. Fungsi pembatasan
Mencakup pemilihan suatu  kumpulan peristiwa favorit yang harus dijelaskan dan
memberikan suatu arti atas abstraksi yang diformulasikan dari tahapan deskriptif tertentu.
3. Fungsi generatif
Kemampuan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang dapat diuji, yang merupakan
tuajuan utama dari suatu teori,atau untuk memberikan prasangka, pemikiran, dan ide-ide
yang menjadi dasar pengembangan suatu hipotesis.
4. Fungsi integratif
Kemampuan untuk menyajikan secara koheren dan konsisten, integrasi dari
berbagai konsep dan hubungan dalam suatu teori.

2.1.3. Evaluasi Teori


Dari 70 kriteria teori-teori  yang “baik”, S.C. Dodd memilih 24 kriteria evaluasi yang
paling relevan yang disusun dengan urutan dari yang paling penting :

o Dapat diverivikasi o Penting o Kehematan


o Dapat diprediksi o Multi penerapan o Dapat distandarkan
o Konsisten o Memiliki satu arti o Kesederhanaan
o Andal o Dapat o Stabilitas
o Akurat dikendalikan o Keseringan
o Umum o Sinergi

o Utilitas o Pengenalan

o Kemampuan untuk

Page | 4
diterjemahkan o Kepopuleran
o Kelangsungan o Kemanjuran
o Ketahanan o Densitas

     

2.1.4. Teori Umum Versus Teori Menengah Tentang Akuntansi


Suatu teori didefinisikan sebagai suatu gagasan (konsep), definisi, dan usulan yg
saling bergantung satu sama lain, yang menyajikan suatu pandangan yang matematis dari
suatu fenomena  dengan menyatakan hubungan-hubungan yang ada diantara berbagai 
variabel dengan maksud untuk  menjelaskan dan   meramalkan fenomena tersebut.
Teori menengah didefinisikan Robert Merton sebagai
“teori yang berada diantara hipotesis–hipotesis minor namun sangat banyak
dikembangkan selama riset dari hari ke hari dan usaha-usaha sistematis yang lengkap
untuk mengembangkan suatu teori yang menyatukan”. Teori akuntansi menengah
diakibatkan oleh adanya perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam cara peneliti
mengartikan baik “pengguna” dari data akuntansi maupun “lingkungan” dimana para
pangguna dan pembuat data akuntansi seharusnya bertingkah laku.

2.2. Pemikiran Mengenai Konsep


2.2.1. Hakikat Dan Pentingnya Konsep
Konsep secara fundamental adalah sesuatu yang penting, baik dalam akuntansi
maupun dalam ilmu-ilmu yang lain. Pengetahuan ilmiah adalah sepenuhnya konseptual :
terdiri atas sistem-sistem konsep yang saling berhubungan dengan cara-cara yang
berbeda. Konsep adalah unit-unit utama dari suatu teori, dan pembuatan teori yang baik
mengandung artian pembentukan konsep yang baik. Jenis-jenis konsep meliputi:
1. Konsep observasional adalah konsep yang memiliki “karakteristik objek tertentu yang
dapat diobservasi secara langsung, yaitu sifat atau hubungan yang kehadiran maupun
ketidakhadirannya di suatu kasus tertentu dapat dipastikan secara intersubjektif, dalam
kondisi-kondisi yang sesuai oleh observasi langsung”.
2. Konsep teoritis adalah konsep yang memainkan peranan khusus dan terkandung dalam
suatu teori tertentu.

Page | 5
3. Konsep disposisi mengacu kepada suatu kecenderungan “untuk menunjukkan reaksi–
reaksi yang spesifik menurut kondisi-kondisi tertentu yang dapat ditetapkan
2.2.2. Validitas Konsep
Meskipun kebanyakan konsep keuangan dalam akuntansi telah didefinisikan dengan
cukup memadai, hanya sedikit diantaranya yang telah divalidasi. Validasi dari suatu
konsep pada kenyataannya penting untuk penerimaannya sebagai suatu konsep yang
bermanfaat yang dapat dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu. Digunakan dua
pendekatan untuk melakukan validasi yaitu operasionisme dan pengembangan
pengukuran validitas konsep. Jenis-jenis validitas konsep yang terdapat dalam literatur-
literatur riset adalah:
1. Validitas observasional
Tingkat sampai dimana suatu konsep dapat disederhanakan oleh observasi.
2. Validitas isi
Tingkat sampai dimana suatu operasionalisasi mencerminkan konsep yang hendak
dibuat generalisasinya.
3. Validitas yang berhubungan dengan kriteria, terdiri dari :
a. Validitas prediktif
Subjenis dari validitas yang berhubungan dengan kriteria dimana kriteria yang
diukur dalam waktu yang terpisah dari konsep si prediktor.
b. Validitas konkuren (bersamaan)
Subjenis dari validitas yang berhubungan dengan kriteria dimana konsep –
konsep kriteria dan prediktor diukur pada waktu yang sama.
4. Validitas gagasan, terdiri dari :
a. Validitas konvergen
Tingkat sampai dimana dua usaha percobaan untuk mengukur konsep yang
sama melalui metode – metode yang berbeda secara maksimal adalah konvergen. Ia
biasanya dinyatakan oleh korelasi yang terjadi diantara dua usaha percobaan
tersebut.
b. Validitas diskriminan
Sampai sejauh mana suatu konsep berbeda dengan konsep yang lainnya.
c. Validitas nomologi

Page | 6
Sampai sejauh mana suatu prediksi yang didasarkan atas konsep yang
dimaksudkan untuk diukur oleh suatu instrumen dapat dikonfirmasikan.
5. Validitas sistemik
Tingkat sampai dimana suatu konsep memungkinkan adanya integrasi dari konsep –
konsep sebelumnya tidak saling berhubungan dan / atau pembuatan suatu sistem
konseptual yang baru.
6. Validitas semantik
Tingkat sampai dimana suatu konsep memiliki penggunaan semantik yang seragam.
7. Validitas pengendalian
Tingkat sampai dimana suatu konsep dapat dimanipulasi dan mampu mempengaruhi
variabel – variabel lain yang berpengaruh.

2.3. Menangani Hipotesis


2.3.1. Dari Dalil Ke Hipotesis
Dalil dalam suatu teori menetapkan hubungan antara konsep-konsep dalam teori
tersebut. Dalil dapat menjadi hipotesis jika mereka mengacu kepada fakta-fakta yang
tidak berpengalaman dan pada waktu yang bersamaan dapat diperbarui berdasarkan atas
pengetahuan yang baru diperoleh. Karakteristik utama dari sebuah hipotesis adalah
kemampuan untuk diuji secara empiris. Sifat dari pengujian yang diberikan akan
bergantung kepada apakah dalil yang diberikan bersifat analitis atau sintetis. Dalil analitis
hanya dapat dinyatakan benar atau salah secara logis. Dalil sintetis yang memiliki
signifikansi empiris dapat menjadi subjek dari suatu ujian empiris.
2.3.2. Konfirmasi Atas Hipotesis
Akuntansi memiliki subjek masalah yang jelas dan mencakup keseragaman dan
keteraturan yang menjadi dasar dan kondusif bagi hubungan empiris, generalisasi
otoritatif, konsep- konsep, prinsip, hukum, dan teori. Konfirmasi adalah sampai sejauh
mana hipotesis mampu menunjukkan kebenaran secara empiris, yaitu menggambarkan
dunia nyata secara akurat. Pembuktian kesalahan adalah sampai sejauh mana suatu
hipotesis mampu menunjukkan bahwa ia secara empiris tidak benar, yaitu gagal untuk
menggambarkan dunia nyata dengan akurat. Hipotesis yang aslinya didasarkan atas teori
yang semata-mata dapat dikonfirmasikan, semata-mata dapat disanggah, atau keduanya.
Hipotesis yang semata-mata dapat dikonfirmasikan datang dari pernyataan-pernyataan

Page | 7
eksistensial, yaitu pernyataan yang mengajukan eksistensi dari beberapa fenomena.
Hipotesis yang semata-mata dapat disanggah datang dari hukum-hukum universal, yaitu
pernyataan-pernyataan yang dapat mengambil bentuk dari persyaratan-persyaratan
generalisasi yang universal.  Kedua hipotesis yang dapat dikonfirmasikan dan disanggah
tersebut datang dari pernyataan tunggal, yaitu pernyataan yang hanya mengacu kepada
fenomena tertentu yang terikat dalam waktu dan ruang. Hipotesis-hipotesis yang bisa
tidak sepenuhnya dapat dikonfirmasikan atau dapat disangah, mereka adalah hipotesis
yang muncul dari hukum-hukum statistika atau tendensius, yaitu pernyataan yang
menyatakan suatu hubungan statistika yang “ditentukan denan longgar” antara suatu
fenomena dengan sejumlah besar variabel. Kebanyakan hipotesis akuntansi jatuh ke
dalam kategori ini, yang menjadikan mereka tidak dapat sepenuhnya dikonfirmasikan
atau dapat sepenuhnya disanggah.
2.3.3. Hakikat Dari Penjelasan
Penjelasan adalah langkah vital dari seluruh jenis pertanyaan ilmiah, atau dengan
makna luas prosedur atau struktur umum apapun yang memiliki maksud untuk
menyajikan bagaimana suatu fenomena dapat dijelaskan secara ilmiah. Model-model
penjelasan harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut ini:
1. Persyaratan akan relevansi penjelasan berarti bahwa model penjelasan harus bagaimana
pun caranya menunjukkan bahwa fenomena yang akan dijelaskan adalah telah
diekspektasikan mengingat kondisi-kondisi yang ada.
2. Persyaratan akan kemampuan untuk diuji berarti bahwa penjelasan ilmiah harus dapat
diuji secara empiris.
2.3.4. Hakikat Dari Prediksi
Prediksi adalah berarti proses “pembuatan deduksi dari peristiwa yang diketahui ke
peristiwa yang tidak diketahui dalam sebuah sistem yang statis secara konseptual.”
Sedangkan prediksi ilmiah adalah prediksi yang dipandu oleh aturan-aturan ilmiah.
Prediksi dapat dilakukan dengan teknik-teknik eksplorasi, yang memprediksi suatu
variabel atas dasar variabel itu sendiri, atau teknik-teknik asosiatif, yang memprediksi
suatu variabel atas dasar dari variabel lain.

Page | 8
2.4. Konteks Penemuan
Suatu proses yang lebih penting sebelum terjadinya justifikasi adalah proses penemuan.
Secara umum ada empat prosedur yang digunakan untuk menghasilkan atau menemukan
generalisasi:
1. Mimpi adalah salah satu prosedur penemuan yang memiliki peranan penting dalam
penemuan ilmiah.
2. Cara menguraikan prosedur penemuan yang dirasakan secara langsung oleh peneliti.
3. Pendekatan deduktif adalah prosedur penemuan lainnya yang dimulai dengan dalil-
dalil dasar dan dilanjutkan untuk menghasilkan kesimpulan logis atas subjek yang
dipermasalahkan. Langkah yang digunakan untuk menghasilkan suatu pendekatan
deduktif adalah:
 Menyatakan tujuan dari laporan-laporan keuangan
 Memilih dalil-dalil akuntansi
 Menghasilkan prinsip-prinsip akuntansi
 Mengembangkan teknik-teknik akuntansi
4. Pendekatan induktif, dimulai dengan observasi-observasi serta pengukuran,
selanjutnya bergerak ke arah generalisasi kesimpulan.
5. Tahapan dari pendekatan induktif yaitu:
 Mencatat seluruh observasi yang dilakukan
 Menganalisis dan mengklasifikasikan observasi-observasi ini untuk mendeteksi
adanya hubungan yang terus berulang
 Secara induktif menghasilkan generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi dari
observasi – observasi yang menggambarkan hubungan yang terus berulang
 Menguji generalisasi tersebut.
Meskipun pendekatan deduktif diawali dengan usulan-usulan umum, formulasi dari
usulan-usulan tersebut sering dicapai dengan menggunakan pemikiran induktif yang
dikondisikan oleh pengetahuan dari penulis dan pengalamannya dari praktik akuntansi.

Page | 9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Aturan dan teknik akuntansi yang ada didasarkan pada pondasi teori akuntansi.
Pondasi ini dibentuk dari elemen-elemen hirarki yang berfungsi sebagai kerangka acuan
atau struktur teoritis. Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan
dalampenyusunan teori akuntansi,kerangka acuan atau struktur teori yang dihasilkan
didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik
akuntansi.
Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut :
1. Pernyataan tujuan laporan keuangan.
2. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dalam asumsi- asumsi
lingkungan dan sifat inti akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari
pernyataan tujuan.
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
teoritis.
4. Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.
Hirarki elemen struktur teori akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut :
Pemahaman terhadap elemen-elemen ini dan hubungan teori akuntansi menjamin
pemahaman terhadap alasan praktik sekarang dan masa yang akan datang. Laporan
keuangan yang disajikan dalam laporan formal semata-mata adalah refleksi penerapan
struktur teori akuntansi. Perbaikan isi dan format laporan keuangan berkaitan dengan
perbaikan struktur teoritis akuntansi.

Page | 10
DAFTAR PUSTAKA
Assagaf, M. F. (2016). Elemen Dan Struktur Teori Akuntansi. Teori Akuntansi. Diakses pada
30 April, 2023, from https://mohammadfadlyassagaf.wordpress.com/2016/12/05/
elemen-dan-struktur-teori-akuntansi/ 

Page | IV

Anda mungkin juga menyukai