Page | III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................II
DAFTAR ISI..................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................IV
Page | IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Apresiasi penuh pada lingkup akuntansi sekarang dan masa mendatang tergantung
pada pemahaman teknik akuntansi maupun struktur akuntansi dimana teknik diturunkan.
Pengembangan struktur akuntansi untuk memberi justifikasiyang lebih baik pada aturan-
aturan dan teknik-teknik yang telah ada dimulai dengan pengujian yang dilakukan tentang
pondasi dasar akuntansi.
Untuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang harus dipelajari terlebih
dahulu yaitu kita harus menganalisa dan bisa mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu
sendiri. Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi. Teori
akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai
dan bermanfaat bagi para pemakainya, struktur teori akuntansi ini dimulai dari perumusan
tujuan laporan keuangan. Baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep,
prinsip, dan akhirnya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik
penyusunan laporan keuangan.
Dalam mendefinisikan akuntansi, terdapatpandangan yang berbeda-beda. Pada
perkembangan saat ini akuntansi dapat kita definisikan dengan mengacu pada konsep
informasi. Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan infoemasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang diperkirakan
bermanfaat dalam pembuatan-pembuatan keputusan ekonomi, dalam membuat pilihan
antara alternatif tindakan yang ada.
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan
menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai
kumpulan gagasan, definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis
tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada dan bertujuan
untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut.
Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan
yang sesuai dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan.
Page | 1
1. Apa pemikiran mengenai teori?
2. Apa pemikiran mengenai konsep?
3. Bagaimana menangani hipotesis?
4. Apa konteks penemuan?
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pemikiran Mengenai Teori
2.1.1. Jenis Struktur Teoritis
Unsur-unsur yang terkandung dalam teori adalah konsep, dalil, dan hipotesis yang
saling berhubungan dalam suatu struktur sistematis yang memungkinkan diberikannya
penjelasan dan prediksi. Hubungan yang sistematis dari hipotesis yang saling
berhubungan ini diperoleh melalui formalisasi suatu teori, yaitu, dengan menggunakan
sebuah sistem bahasa formal yang telah diaksiomasi dan diartikan dengan tepat.
Aksiomasi itu sendiri terdiri atas aturan-aturan transformasi yang mengindikasikan
bagaimana pernyataan-pernyataan dikombinasikan untuk mendeduksi pernyataan-
pernyataan lain dalam teori ini. Tingkatan formalisasi dari suatu teori menghasilkan enam
jenis utama struktur teoritis, yaitu:
Page | 3
Teori di mana hukum-hukum komponennya disajikan sebagai deduksi-deduksi dari
satu kumpulan kecil prinsip-prinsip dasar.
2.1.2. Fungsi Dan Struktur Teori
Struktur dan fungsi dari suatu teori akan membantu memenuhi kebutuhan dari
disiplin tertentu. John Harvard dan Sheth Jagdish mengklasifikasikan fungsi menjadi
empat kategori , yaitu:
1. Fungsi deskriptif
Mencakup penggunaan gagasan atau konsep dan hubungan yang mereka miliki
untuk memberikan penjelasan terbaik atas fenomena dan kekuatan-kekuatan yang
mendasarinya.
2. Fungsi pembatasan
Mencakup pemilihan suatu kumpulan peristiwa favorit yang harus dijelaskan dan
memberikan suatu arti atas abstraksi yang diformulasikan dari tahapan deskriptif tertentu.
3. Fungsi generatif
Kemampuan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang dapat diuji, yang merupakan
tuajuan utama dari suatu teori,atau untuk memberikan prasangka, pemikiran, dan ide-ide
yang menjadi dasar pengembangan suatu hipotesis.
4. Fungsi integratif
Kemampuan untuk menyajikan secara koheren dan konsisten, integrasi dari
berbagai konsep dan hubungan dalam suatu teori.
o Utilitas o Pengenalan
o Kemampuan untuk
Page | 4
diterjemahkan o Kepopuleran
o Kelangsungan o Kemanjuran
o Ketahanan o Densitas
Page | 5
3. Konsep disposisi mengacu kepada suatu kecenderungan “untuk menunjukkan reaksi–
reaksi yang spesifik menurut kondisi-kondisi tertentu yang dapat ditetapkan
2.2.2. Validitas Konsep
Meskipun kebanyakan konsep keuangan dalam akuntansi telah didefinisikan dengan
cukup memadai, hanya sedikit diantaranya yang telah divalidasi. Validasi dari suatu
konsep pada kenyataannya penting untuk penerimaannya sebagai suatu konsep yang
bermanfaat yang dapat dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu. Digunakan dua
pendekatan untuk melakukan validasi yaitu operasionisme dan pengembangan
pengukuran validitas konsep. Jenis-jenis validitas konsep yang terdapat dalam literatur-
literatur riset adalah:
1. Validitas observasional
Tingkat sampai dimana suatu konsep dapat disederhanakan oleh observasi.
2. Validitas isi
Tingkat sampai dimana suatu operasionalisasi mencerminkan konsep yang hendak
dibuat generalisasinya.
3. Validitas yang berhubungan dengan kriteria, terdiri dari :
a. Validitas prediktif
Subjenis dari validitas yang berhubungan dengan kriteria dimana kriteria yang
diukur dalam waktu yang terpisah dari konsep si prediktor.
b. Validitas konkuren (bersamaan)
Subjenis dari validitas yang berhubungan dengan kriteria dimana konsep –
konsep kriteria dan prediktor diukur pada waktu yang sama.
4. Validitas gagasan, terdiri dari :
a. Validitas konvergen
Tingkat sampai dimana dua usaha percobaan untuk mengukur konsep yang
sama melalui metode – metode yang berbeda secara maksimal adalah konvergen. Ia
biasanya dinyatakan oleh korelasi yang terjadi diantara dua usaha percobaan
tersebut.
b. Validitas diskriminan
Sampai sejauh mana suatu konsep berbeda dengan konsep yang lainnya.
c. Validitas nomologi
Page | 6
Sampai sejauh mana suatu prediksi yang didasarkan atas konsep yang
dimaksudkan untuk diukur oleh suatu instrumen dapat dikonfirmasikan.
5. Validitas sistemik
Tingkat sampai dimana suatu konsep memungkinkan adanya integrasi dari konsep –
konsep sebelumnya tidak saling berhubungan dan / atau pembuatan suatu sistem
konseptual yang baru.
6. Validitas semantik
Tingkat sampai dimana suatu konsep memiliki penggunaan semantik yang seragam.
7. Validitas pengendalian
Tingkat sampai dimana suatu konsep dapat dimanipulasi dan mampu mempengaruhi
variabel – variabel lain yang berpengaruh.
Page | 7
eksistensial, yaitu pernyataan yang mengajukan eksistensi dari beberapa fenomena.
Hipotesis yang semata-mata dapat disanggah datang dari hukum-hukum universal, yaitu
pernyataan-pernyataan yang dapat mengambil bentuk dari persyaratan-persyaratan
generalisasi yang universal. Kedua hipotesis yang dapat dikonfirmasikan dan disanggah
tersebut datang dari pernyataan tunggal, yaitu pernyataan yang hanya mengacu kepada
fenomena tertentu yang terikat dalam waktu dan ruang. Hipotesis-hipotesis yang bisa
tidak sepenuhnya dapat dikonfirmasikan atau dapat disangah, mereka adalah hipotesis
yang muncul dari hukum-hukum statistika atau tendensius, yaitu pernyataan yang
menyatakan suatu hubungan statistika yang “ditentukan denan longgar” antara suatu
fenomena dengan sejumlah besar variabel. Kebanyakan hipotesis akuntansi jatuh ke
dalam kategori ini, yang menjadikan mereka tidak dapat sepenuhnya dikonfirmasikan
atau dapat sepenuhnya disanggah.
2.3.3. Hakikat Dari Penjelasan
Penjelasan adalah langkah vital dari seluruh jenis pertanyaan ilmiah, atau dengan
makna luas prosedur atau struktur umum apapun yang memiliki maksud untuk
menyajikan bagaimana suatu fenomena dapat dijelaskan secara ilmiah. Model-model
penjelasan harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut ini:
1. Persyaratan akan relevansi penjelasan berarti bahwa model penjelasan harus bagaimana
pun caranya menunjukkan bahwa fenomena yang akan dijelaskan adalah telah
diekspektasikan mengingat kondisi-kondisi yang ada.
2. Persyaratan akan kemampuan untuk diuji berarti bahwa penjelasan ilmiah harus dapat
diuji secara empiris.
2.3.4. Hakikat Dari Prediksi
Prediksi adalah berarti proses “pembuatan deduksi dari peristiwa yang diketahui ke
peristiwa yang tidak diketahui dalam sebuah sistem yang statis secara konseptual.”
Sedangkan prediksi ilmiah adalah prediksi yang dipandu oleh aturan-aturan ilmiah.
Prediksi dapat dilakukan dengan teknik-teknik eksplorasi, yang memprediksi suatu
variabel atas dasar variabel itu sendiri, atau teknik-teknik asosiatif, yang memprediksi
suatu variabel atas dasar dari variabel lain.
Page | 8
2.4. Konteks Penemuan
Suatu proses yang lebih penting sebelum terjadinya justifikasi adalah proses penemuan.
Secara umum ada empat prosedur yang digunakan untuk menghasilkan atau menemukan
generalisasi:
1. Mimpi adalah salah satu prosedur penemuan yang memiliki peranan penting dalam
penemuan ilmiah.
2. Cara menguraikan prosedur penemuan yang dirasakan secara langsung oleh peneliti.
3. Pendekatan deduktif adalah prosedur penemuan lainnya yang dimulai dengan dalil-
dalil dasar dan dilanjutkan untuk menghasilkan kesimpulan logis atas subjek yang
dipermasalahkan. Langkah yang digunakan untuk menghasilkan suatu pendekatan
deduktif adalah:
Menyatakan tujuan dari laporan-laporan keuangan
Memilih dalil-dalil akuntansi
Menghasilkan prinsip-prinsip akuntansi
Mengembangkan teknik-teknik akuntansi
4. Pendekatan induktif, dimulai dengan observasi-observasi serta pengukuran,
selanjutnya bergerak ke arah generalisasi kesimpulan.
5. Tahapan dari pendekatan induktif yaitu:
Mencatat seluruh observasi yang dilakukan
Menganalisis dan mengklasifikasikan observasi-observasi ini untuk mendeteksi
adanya hubungan yang terus berulang
Secara induktif menghasilkan generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi dari
observasi – observasi yang menggambarkan hubungan yang terus berulang
Menguji generalisasi tersebut.
Meskipun pendekatan deduktif diawali dengan usulan-usulan umum, formulasi dari
usulan-usulan tersebut sering dicapai dengan menggunakan pemikiran induktif yang
dikondisikan oleh pengetahuan dari penulis dan pengalamannya dari praktik akuntansi.
Page | 9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Aturan dan teknik akuntansi yang ada didasarkan pada pondasi teori akuntansi.
Pondasi ini dibentuk dari elemen-elemen hirarki yang berfungsi sebagai kerangka acuan
atau struktur teoritis. Pendekatan dan metodologi apapun yang digunakan
dalampenyusunan teori akuntansi,kerangka acuan atau struktur teori yang dihasilkan
didasarkan pada serangkaian elemen dan hubungan yang mengatur pengembangan teknik
akuntansi.
Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut :
1. Pernyataan tujuan laporan keuangan.
2. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dalam asumsi- asumsi
lingkungan dan sifat inti akuntansi. Postulat dan konsep teoritis diturunkan dari
pernyataan tujuan.
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep
teoritis.
4. Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi.
Hirarki elemen struktur teori akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut :
Pemahaman terhadap elemen-elemen ini dan hubungan teori akuntansi menjamin
pemahaman terhadap alasan praktik sekarang dan masa yang akan datang. Laporan
keuangan yang disajikan dalam laporan formal semata-mata adalah refleksi penerapan
struktur teori akuntansi. Perbaikan isi dan format laporan keuangan berkaitan dengan
perbaikan struktur teoritis akuntansi.
Page | 10
DAFTAR PUSTAKA
Assagaf, M. F. (2016). Elemen Dan Struktur Teori Akuntansi. Teori Akuntansi. Diakses pada
30 April, 2023, from https://mohammadfadlyassagaf.wordpress.com/2016/12/05/
elemen-dan-struktur-teori-akuntansi/
Page | IV