Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS BUTIR SOAL

 Analisis butir soal (item analysis) adalah suatu kegiatan dalam menentukan tingkat kebaikan
butir-butir soal sebuah tes, sehingga informasi yang didapatkan dari kegiatan tersebut bisa
digunakan untuk memperbaiki butir soal yang sudah disusun.
 Analisis butir soal perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana butir soal tersebut dapat
digunakan dalam pengujian tes dan sebagai salah satu kontrol hasil prestasi belajar peserta
didik.
Menurut Nitko A.J. dalam bukunya “Educational Assessment of Students”, analisis butir soal
merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan guru terhadap hasil pelaksanaan suatu tes
untuk mengetahui apakah soal-soal (items) yang diberikan memiliki kualitas yang baik.
Kegiatan analisis meliputi proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari
jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang penilaian.
 Analisis butir soal (item analysis) merupakan suatu kegiatan dalam menentukan tingkat
kebaikan butir-butir soal suatu tes. Informasi yang diperoleh dari kegiatan analisis butir soal
dapat digunakan untuk memperbaiki butir soal yang sudah dibuat.
Analisis butir soal dapat dilakukan apabila suatu tes telah selesai dilaksanakan dan diperoleh
jawaban terhadap butir-butir soal yang diteskan. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat
memberikan informasi sejelas-jelasnya tentang peserta didik yang sudah dan yang belum
menguasai materi pembelajaran.
 Analisis butir soal adalah penilaian pada soal yang akan dievaluasi dengan tujuan mengukur
mutu. Adapun analisis ini mempunyai dua cara, yaitu analisis butir soal kuantitatif dan juga
kualitatif. Perlu Anda ketahui bahwa kegiatan analisis meliputi proses pengumpulan,
peringkasan, serta penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan
tentang penilaian.
Mengutip dari buku Evaluasi Pendidikan karya Supriyadi (2021), pengertian analisis butir soal
adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap hasil pelaksanaan suatu tes
untuk mengetahui apakah soal-soal yang diberikan mempunyai kualitas yang baik.
 Secara harfiah, pengertian analisis butir soal kuantitatif adalah kegiatan menganalisis butir
soal yang didasarkan pada data empirik dari butir soal yang diperoleh dari soal yang telah
diujikan. Dalam metode kuantitatif, terdapat dua pendekatan, yakni pendekatan klasik dan
pendekatan modern.
Pendekatan klasik adalah proses analisis melalui informasi dari jawaban peserta didik
menggunakan teori tes klasik. Sedangkan pendekatan modern adalah analisis butir soal
dengan menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal. Teori ini
adalah suatu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara
peluang menjawab benar dengan kemampuan peserta didik.
Adapun dalam analisis pada butir soal kuantitatif ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu:
- Tingkat kesukaran, yaitu kemampuan peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal
tersebut. Biasanya aspek ini dilambangkan dengan p. Jadi, makin besar nilai p menandakan
bahwa semakin besar peserta yang menjawab benar.
- Daya pembeda, yaitu kemampuan suatu butir soal untuk membedakan antara siswa mampu
mengerjakan materi soal dengan siswa yang tidak mampu mengerjakan soal.
- Distribusi jawaban, yaitu penyebaran pilihan jawaban yang dijadikan dasar dalam
penelaahan soal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya jawaban yang
tersedia. Jawaban pengecoh bisa dikatakan berfungsi jika banyak peserta tes yang memilih
jawaban tersebut.
1. Analisis Butir Soal Kualitatif

Pada prinsipnya analisis butir soal secara kualitatif dilaksanakan berdasarkan kaidah
penulisan soal (tes tertulis, perbuatan, dan sikap). Analisis ini biasanya dilakukan sebelum
soal digunakan atau diujikan.

Aspek yang diperhatikan dalam analisis secara kualitatif mencakup aspek materi, konstruksi,
bahasa atau budaya, dan kunci jawaban. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk
menganalisis butir soal secara kualitatif, yaitu teknik moderator dan teknik panel.

Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang
sebagai penengah. Berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan secara bersama-
sama dengan beberapa ahli.

Sedangkan teknik panel adalah teknik analisis butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir
soal. Kaidah itu di antaranya adalah materi, konstruksi, bahasa atau budaya, kebenaran
kunci jawaban.

Caranya beberapa penelaah diberikan beberapa butir soal yang akan dianalisa, format, dan
pedoman analisis.

2. Analisis Butir Soal Kuantitatif

Analisis butir soal secara kuantitatif adalah kegiatan menganalisis butir soal yang didasarkan
pada data empirik dari butir soal yang diperoleh dari soal yang telah diujikan.

Dalam analisis kuantitatif butir soal terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan klasik dan
modern. Adapun, analisis butir soal secara klasik merupakan proses analisis melalui
informasi dari jawaban peserta didik menggunakan teori tes klasik.

Sementara pendekatan modern merupakan analisis butir soal dengan menggunakan Item
Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal. Teori ini merupakan suatu teori yang
menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar
dengan kemampuan peserta didik.

A. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal adalah kemampuan peserta tes yang menjawab benar
terhadap butir soal tersebut.

Tingkat kesukaran butir soal biasanya dilambangkan dengan p. Makin besar nilai p
berarti makin besar peserta yang menjawab benar. Hal itu berarti semakin besar indeks
tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, berarti butir soal tersebut
semakin mudah.

Tingkat Kesukaran

- Sukar, Nilai p berkisar 0,00 – 0,25


- Sedang, Nilai p berkisar 0,26 – 0,75
- Mudah, Nilai p berkisar 0,76 – 1,00
B. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan antara
siswa mampu mengerjakan materi soal (dalam hal ini terindikasi dia belajar) dengan
siswa yang tidak mampu mengerjakan (dalam hal ini tidak/kurang belajar).

C. Distribusi jawaban

Jika dilihat dari konstruksi butir soal terdiri dari dua bagian, yaitu pokok soal dan
alternatif jawaban (kunci jawaban dan pengecoh).

Penyebaran pilihan jawaban dijadikan dasar dalam penelaahan soal. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui berfungsi tidaknya jawaban yang tersedia.

Jawaban pengecoh dikatakan berfungsi apabila banyak peserta tes yang memilih
jawaban pengecoh atau semakin sedikit peserta tes yang memilih jawaban pengecoh.

 Seperti halnya instrumen lainnya, soal yang diteskan ke peserta didik juga harus memenuhi
kriteria baik. Antara lain yaitu memiliki validitas dan reliabilitas.
Validitas suatu alat ukur adalah sejauhmana alat ukur itu mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Suatu ter memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut mampu
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur ukur yang akurat.
Untuk tes hasil belajar, yang utama adalah validitas isi, yakni butir–butir soal yang
ditanyakan kepada peserta didik sesuai dan mewakili kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik.
Reliabiitas dapat diartikan sebagai keajegan atau kestabilan hasil pengukuran. Alat ukur yang
reliabel adalah alat ukur yang mampu membuahkan hasil pengukuran yang stabil.
Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika digunakan untuk mengukur hal yang
sama pada waktu berbeda hasilnya sama atau mendekati sama.

Anda mungkin juga menyukai