Anda di halaman 1dari 3

Panduan Pelayanan Pencegahan Penyakit Bersumber Binatang

BAB I
DEFINISI

Pelayanan Pencegahan Penyakit Bersumber Binatang merupakan kegiatan/upaya


melakukan pencegahan terhadap timbulnya penyakit menular yang ditimbulkan oleh
binatang,

BAB II
RUANG LINGKUP

Pelayanan Kesehatan Pencegahan Penyakit Bersumber Binatang dibagi dalam dua


macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi :
a. Pengamatan perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian), baik menular
maupun penyakit tidak menular menurut karakteristik epidemiologi (waktu, tempat
dan orang) dalam rangka kewaspadaan dini sertai respon penyakit bersumber
binatang.
b. Membuat pemetaan, daerah kantong, rawan penyakit bersumber binatang dengan
disertai analisis faktor penyebabnya.
c. Membuat data sasaran pemberian obat cacing yaitu anak balita dan anak SD.
d. Membuat rekapan hasil kegiatan PJB.
e. Membuat laporan kegiatan bulanan.
f. Membuat logistik untuk mengontrol kebutuhan sarana dan prasarana di program
P2B2.

2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi :


a. Persiapan :
- Penjadwalan kegiatan P2B2
- Penjadwalan kegiatan Sosialisasi/penyuluhan bagi kader kesehatan
b. Pelaksanaan :
1) Penyelidikan epidemiologi bila terjadi penyakit bersumber binatang.
2) Melakukan pelacakan dan menentukan daerah fokus penyakit potensi (DBD,
Rabies, Avian influenza H5N1, penyakit Antraks,
Leptospirosis,DemamCikungunya) dengan membuat pemetaan.
3) Fogging’
4) Melakukan kegiatan PJB di desa Endemis
5) Pemberian obat cacing untuk anak balita diposyandu,TK/Paud,SD/MIM.
6) Penyuluhan / sosialisasi kepada masyarakat melalui kegiatan yang ada di
desa / kelurahan setempat
7) Melakukan koordinasi lintas sektor dan tokoh masyarakat dalam rangka
pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular

BAB III
TATA LAKSANA

1. Kegiatan di Dalam Gedung


a. Pengamatan perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian), baik
menular maupun penyakit tidak menular menurut karakteristik epidemiologi
(waktu, tempat dan orang) dalam rangka kewaspadaan dini serta respon
Kejadian penyakit bersumber binatang.
b. Membuat pemetaan, daerah kantong, rawan penyakit bersumber dari binatang
dengan indikator cakupan P2B2 (kurang dari target yang ditentukan). Dengan
disertai analisis faktor penyebabnya

c. Pelayanan konseling
d. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan
e. Melakukan Sistem Kewaspadaan Dini (KLB).

2. Kegiatan di Luar Gedung


a. Persiapan :
- Penjadwalan kegiatan p2b2
- Penjadwalan kegiatan sosialisasi/ penyuluhan bagi kader kesehatan
b.Pelaksanaan :
1) Penyelidikan epidemiologi bila terjadi penyakit bersumber binatang
2) Melakukan pelacakan dan menentukan daerah fokus penyakit bersumber
binatang (DBD, Rabies, Malaria, Avian influenza (H5NI), Leptospirosis,
Cikungunya , penyakit Antraks,Influenza baru(HINI),kecacingan dengan
membuat pemetaan ,
3) Fogging
4) Melakukan kegiatan PJB di desa endemis.
5) Melakukan pemberian obat cacing pada anak balita di posyandu,TK/Paud dan
SD/MIM.
6) Penyuluhan / sosialisasi kepada masyarakat melalui kegiatan yang ada di desa
/ kelurahan se
7) Melakukan koordinasi lintas sektor dan tokoh masyarakat dalam rangka
pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Kegiatan di Dalam Gedung :


Setelah selesai pelayanan, data – data pasien ditulis dalam Laporan Hasil kegiatan
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan kader :
- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai