PROGRAM P2 RABIES
PENDAHULUAN
Rabies telah menyebabkan kematian pada orang dalam jumlah yang cukup
banyak.WHO memperkirakan bahwa setiap tahun di dunia ini terdapat sekurang-kurangnya
50.000 orang meninggal karena Rabies . Di Indonesia hingga 4 maret 2019 sebanyak 22
propinsi melaporkam 6760 kasus gigitan anjing penular rabies, dan telah menewaskan 17
orang. Penyakit ini apabila sudah menunjukkan gejala klinis pada hewan dan manusia
selalu diakhiri dengan kematian, angka kematian Case Fatality Rate (CFR) mencapai
100% dengan menyerang pada semua umur dan jenis kelamin. Diwilayah kerja puskesmas
marga II sampai saat ini belum bebas dari ghpr ini dibuktikan masih adanya kasus gigitan
hewan penular rabies setiap bulannya.
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif dalam menyembuhkan rabies
namun penyakit ini dapat dicegah melalui penanganan kasus paparan hewan penular
rabies sedini mungkin yaitu dengan cara melakukan perawatan luka dgn benar dan
melakukan pelacakan kasus kontak jika ada kasus gigitan .
1.2 Tujuan
1.3 Metode
Metode yang dipergunakan yaitu tanya jawab dan wawancara
BAB II
DEFINISI KEGIATAN
2.1 Pengertian
Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang
ditularkan melalui tanah
Penderita cacingan adalah seseorang yang dalam pemeriksaan tinjanya mengandung telur
cacing .
Penanggulangan Tuberkulosis adalah semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk
menurunkan prevalensi serendah mungkin dan menurunkan risiko penularan Cacingan di
suatu wilayah.
Dalam penyelenggaraan Penanggulangan Cacingan dilaksanakan kegiatan:
a. promosi kesehatan;
b. Surveilans Cacingan;
e. POPM Cacingan
TATA LAKSANA
2. PELAKSANAAN
1) Petugas melakukan kunjungan keposyandu dan
sekolah.
2) Petugas memperkenalkan diri serta menjelaskan
maksud tujuan .
3) Petugas melakukan pendataan
4) Petugas mencatat hasil pendataan pada buku register.
2. PELAKSANAAN
1) Petugas kesehatan melakukan kunjungan kesekolah
dan posyandu
2) Petugas kesehatan memperkenalkan diri serta
menjelaskan maksud / tujuan .
3) Petugas kesehatan memberikan informasi tentang
distribusi obat cacing kepada sasaran.
4) Petugas kesehatan memberikan obat cacing kepada
sasaran.
5) Jika ada sasaran yang tidak hadir atau sakit maka
pemberian obat cacing ditunda dan akan diberikan
satu minggu berikutnya
6) Petugas merapikan alat dan menulis kegiatan pada
buku tamu
7) Petugas program kecacingan merekap laporan
8) Petugas megirim laporan ke Dinkes Kabupaten
Tabanan.
2. PELAKSANAAN
1) Sebelum ke Dinas Kesehatan Kabupaten, Pelaksana
program kecacingan puskesmas memastikan kembali
waktu konsultasi dengan pelaksana / penanggung
jawab program kecacingan Kabupaten melalui telp/ WA/
SMS
2) Pelaksana program kecacingan puskesmas
mengucapkan salam.
3) Pelaksana program kecacingan puskesmas
menjelaskan masalah yang menjadi hambatan dalam
pelaksanaan program kecacingan di Puskesmas
kepada pelaksana / penanggung jawab program
kecacingan Kabupaten.
4) Pelaksana program kecacingan puskesmas melakukan
komunikasi pelaksana / penanggung jawab program
kecacingan Kabupaten untuk bertukaran pikiran,
menyatukan persepsi mendapatkan kesimpulan
(nasihat, saran ,dsb) yang sebaik-baiknya untuk
memecahkan masalah yang telah teridentifikasi, dan
pembagian tanggung jawab dalam pelaksanaan dan
evaluasi program atau strategi yang telah dilaksanakan.
5) Pelaksana program kecacingan puskesmas
mendokumentasikan kegiatan dan hasil konsultasi
dalam buku catatan dan buku kegiatan harian petugas,
serta dalam bentuk foto kegiatan.
6) Petugas Puskesmas mengucapkan salam dan
terimakasih .
Distribusi obat cacing dilakukan satu tahun sekali yaitu pada bulan februari 2020.
Dengan cara melakukan kunjungan kesekolah dan posyandu.Yang menjadi sasaran dalam
pemberian obat cacing adalah anak usia sekolah dan balita.
3.3 Sasaran:
1) Anak sekolah
2) Balita
J a d w a l/B u l a n
No Kegiatan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pendataan sasaran √
DOKUMENTASI