Anda di halaman 1dari 4

BAB 6

KARAKTERISTIK DAERAH TEMPAT TINGGAL DALAM KERANGKA NKRI

Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mempelajari bab ini,
kamu diharapkan
mampu:
1. Menghargai
karakteristik
daerah
tempat
tinggalnya
dalam
kerangka
Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2. Bersikap antusias terhadap persatuan dan kesatuan dengan mempertimbangkan karakteristik daerah
tempat tinggalnya
3. Makna negara kesauan Republik Indonesia
4. Mengemukakan arti penting karakteristik daerah tempat tinggal
5. Mengidentifikasi karakteristik daerah tempat tinggal

A. Makna Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

1. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia menyatakan bahwa
“Negara
Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk republik”. Hakikat dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah suatu negara kebangsaan yang pembentukannya berdasar pada semangat
nasionalisme, tekad dari masyarakat Indonesia untuk bersatu dengan bersama-sama membangun satu
negara meski beragam latar belakang baik agama, suku, ras, budaya, bahasa dan lain sebagainya.
Negara kesatuan sering disebut juga sebagai negara tunggal (satu negara), yaitu monosentris
(berpusat satu), terdiri hanya satu negara, satu konstitusi, satu pemerintahan, satu kepala negara dan
satu badan legislatif yang berlaku bagi seluruh wilayah negara.
Bentuk pemerintah Negara Indonesia adalah republik yang dijalankan dengan sistem
pemerintahan presidensial. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepela pemerintahan.
Kekuasaan Presiden di Indonesia tak terbatas, artinya terdapat kekuasaan Presiden, yaitu kekuatan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Konsep negara kesatuan dapat dilihat dari ciri-ciri negara kesatuan, yaitu:
a. Hanya terdapat satu undang-undang/konstitusi, satu kepala negara, satu dewan perwakilan rakyat
dan satu dewan menteri.
b. Kedaulatan negara berada di tangan pemerintah pusat yang meliputi kedaulatan ke dalam dan
kedaulatan ke luar.
c. Hanya memiliki satu kebijakan mengenai masalah agama, ekonomi, sosial, politik, budaya,
pertahanan dan keamanan
d. Menganut dua sistem, yaitu sentralistik (terpusat) dan desentralistik (terbagi ke daerah-daerah).

2. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Negara Kesatuan Republik Indonesia dikenal dengan nama Nusantara yang artinya negara
kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke. Letak wilayah NKRI berada di antara: 2 benua (benua Asia dan benua Australia) serta 2
samudra (samudra Hindia dan samudra Pasifik).
Wilayah Indonesia berada di 6⁰ lintang utara (LU) - 11⁰ lintang selatan (LS) dan 95 ⁰ bujur
timur (BT) - 141⁰ bujur timur (BT). Wilayah Indonesia berada di sekitar khatulistiwa, maka
Indonesia memiliki iklm tropis dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah NKRI berjumlah 17.504 terdiri dari pulau besar
dan kecil. Beberapa di antaranya, yaitu 6000 pulau tdak bepenghuni. Wilayah Indonesia terbentang
sepanjang 3.977 m di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570
km2 dan luas perairannya 3.257.483 km2. Pulau dengan jumlah penduduk terpadat adalah pulau
Jawa.
Wilayah Indonesia terdiri atas daratan, lautan dan udara. Batas-batas wilayah Indoensia
ditentukan berdasarkan hukum Internasional yang berlaku. Wilayah daratan Indonesia berbatasan
dengan Malaysia di pulau Kalimantan, berbatasan dengan Papua Nugini di pulau Papua dan
berbatasan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Wilayah lautan Indonesia berlaku aturan Hukum
Laut Internasional. Berdasarkan ketentuan Hukum Laut Internasional. Berdasarkan ketentuan
Hukum Laut Internasional, wilayah laut Indonesia dibagi atas batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Batas laut teritorial, yaitu 12 mil laut yang dihitung dari garis pantai pulau paling luar Indonesia.
Berdasarkan batas tersebut, Negara Indonesia memiliki kekuasaan atas air, bawah laut, dasar laut,
udara, dan kekayaan alam dalam batas tersebut.
b. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu batas wilayah laut dilihat dari segi ekonominya (200
mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut bebas)
c. Batas landas kontinen, merupakan wilayah lautan suatu negara yang letaknya lebih dari 200 mil
laut dihitung dari garis pantai yang meliputi dasar laut beserta lahan di bawahnya.
Wilayah udara suatu negara adalah ruang udara yang terletak di atas permukaan wilayah
daratan dan lautan suatu negara.

B. Arti Penting Memahami Karakteristik Daerah Tempat Tinggal


1. Karakteristik Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Kenampakan Alam
Daerah yang berada di Indonesia berdasarkan kenampakan alamnya dibagi ke dalam kelompok
daerah yang menempati pegunungan, daratan rendah, pantai, sungai, rawa dan lautan.
a. Daerah dengan karakteristik pegunungan dan lembah terletak di Pulau Jawa, Pulau Sumatra dan
Kalimantan. Salah satu contohnya dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah
b. Daerah dengan karakteristik dataran rendah terletak di Pulau Sumatra bagian timur dan Pulau
Kalimantan, contohnya Pantai Kalimantan Selatan
c. Daerah dengan karakteristik sungai dan rawa terletak di Pulau Kalimantan. Slaah satu contohnya
terletak di Kalimantan Barat.
d. Daerah dengan karakteristik berupa pantai terletak di daerah Papua, Nusa Tenggara Timur dan
Nusa Tenggara Barat, contohnya Pantai Lombok.

2. Karakteristik Daerah di Indonesia Berdasarkan Mata Pencaharian


Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda antara satu daerah dengan
daerah lainnya. Berikut beberpaka karakteristik mata pencaharian yang ada di Indonesia:
a. Mata pencaharian penduduk dataran tinggi (sektor perkebunan)
b. Mata pencaharian penduduk dataran rendah (sektor: pertanian, budidaya, perdagangan, industri
dan beternak)
c. Mata pencaharian daerah pantai (menangkap ikan/nelayan, budidaya dan tambak)

3. Karakteristik Daerah di Indonesia berdasarkan Budaya


Keberagaman budaya yang menjadikan karakteristik daerah Indonesia berbeda-beda yaitu sebagai
berikut:
a. Bahasa Daerah
b. Kesenian Daerah
c. Pakaian Adat
d. Upacara Adat
e. Rumah Adat

C. Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Indonesia


1. Menanamkan Sikap Semangat Persatuan Dan Kesatuan Dalam Berbagai Bidang Kehidupan
a. Kehidupan keluarga
 Beribadah bersama orang tua
 Pembagian tugas yang adil dengan semua anggota keluarga
 Menikmati hiburan bersama
 Menyelesaikan segala permasalahan dengan musyawarah

b. Kehidupan sekolah
 Menaati peraturan dan tata tertib sekolah
 Menghindari perselisihan maupun pertengkaran antarwarga sekolah
 Tidak membeda-bedakan orang dalam melakukan kerja sama di sekolah

c. Kehidupan masyarakat
 Kerja bakti demi menciptakan kebersihan di lingkungan tempat tinggal
 Pertukaran pemuda dari daerah yang satu ke daerah yang lain
 Mengadakan festival budaya nasional

d. Kehidupan bangsa dan negara


 Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
 Saling membantu daerah dan masyarakat yang mengalami bencana

2. Perilaku Positif Yang Mencerminkan Komitmen Terhadap Keutuhan Nasional


a. Cinta Tanah Air
b. Rela berkorban
c. Membina persatuan dan kesatuan

3. Menghindari Perilaku Merusak Semangat Persatuan Dan Kesatuan


Persatuan dan kesatuan sangat diperlukan untuk membangun bangsa, namun secara nyata kita selalu
medapatkan pegalaman-pengalaman pahit yang dapat merusak semangat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Ancaman yang seringkali muncul dikarenakan banyaknya peluang untuk melalukan perilaku
tercela yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan nasional. Adapun beberapa ancaman yang
seringkali tampak dalam berbagai kehidupan, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Kemiskinan
b. Apatisme dan ketidakpedulian sosial
c. Keterbelakangan
d. Korupsi dan kolusi
e. Dekadensi moral

Anda mungkin juga menyukai