Anda di halaman 1dari 16

WAWASAN NUSANTARA

A. Pengertian Wawasan : - Wawas : melihat, memandang, meninjau - An : cara melihat, cara meninjau dan cara memandang Wawasan adalah harus mampu member inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Wawasan Nusantara : Adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan dalam mencapai tujuan nasional yang mencangkup perwujudan kepulauan Nusantara sebagai suatu kesatuan ipoleksos bud hankam. Wawasan Nasional : Adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungan dalam eksistensinya yang serba terhubung dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional regional serta internasional. Bedanya Wawasan Nusantara dan Wawasan Nasional yaitu : Wawasan Nusantara : Wawasan yang hanya suatu bangsa Indonesia ( wawasan nasionalanya bangsa Indonesia ) Wawasan Nasional : Wawasan yang suatu bangsa seluruh bangsa / Negara

B. Konsep Dasar Wilayah Laut 1. Res Nulius : Laut tidak ada yang memiliki (konsep yang dianut saat ini) 2. Res Cimmunis : Laut merupakan milik masyarakat dunia sehingga tidak bias dimiliki oleh masing masing negara 3. Mare Liberuin : Wilayah laut bebas untuk semua bangsa 4. Mare Clausum : Hanya laut sepanjang pantai saja yang bias dimiliki oleh suatu Negara Macam Macam 1. Negara Kepulauan Negara yang seluruhnya terdiri dari satu / lebih kepulauan 2. Laut Teritorial Wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari garis pangkal 3. Garis Pangkal Garis air laut surut terendam sepanjang pantai 4. Perairan Pedalaman Wilayah sebelah dalam daratan 5. Zona Ekonomi Ekslusif 200 mil dari garis pantai 6. Landasan Kontinental Dasar dan tanah dibawahnya sepanjang merupakan kelanjutan almaniah daratan yang ada disekita 200 mil dan garis pangkal / bisa , tapi tidak lebih dari 350 mil. Tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dan laut sedalam 250 meter.

C. Dasar Pemikiran Dasar pemikiran Historis Pengertian Laut Teritorial adalah : 1. Menurut Ordonasi 1939 Staabload 1939 No. 442 Asas Pulau Demi Pulau Laut Teritorial adalah 3 mil; diukur dari garis air rendah setiap pulau. 2. Menurut Deklarasi Djuanda Asas Nusantara Laut Teritorial adalah 12 mil diukur dari garis batas setiap pulau terluar dari Negara tersebut kemudian di satukan menjadi 1 keairan. (theory) Alur yang boleh dilewati alur laut : Boleh melenceng namun tidak boleh melewati 21 mil (kalau lintas transif batas damai) Ket : Lintas : Hanya lintas Lintas transif : Transit ke dermaga Lintas damai : mauk dan langsung keluar Tahun 1969 : Landasan Kontinen Indonesia Adalah jarak 200 mill sampai 350 mil tidak boleh melebihi 100 mill dari batas kedalaman dasar laut 2500 meter. 21 Maret 1980 : ZEEI 200 mill dari garis dasar Tahun 1982 :

ZEEI diakui atas nusantara diterima (ikut meratifikasi konsuensi PBB dibawah raungan laut dibawah naungan UNCLOS) D. Segi Geografis dan Sosial Budaya 1. Jumlah Pulau : 17.508 Panjang : Katulistiwa Jarak : 4 5 = 1888 km BT : 5110 km Antara 2 benua dan 2 samudra 2. Demografi ( Kependudukan ) Utara : Padat Selatan : Jarang 3. Ideologi Utara : Komunis Selatan : Liberalis 4. Ekonomi Utara : Terpusat Selatan : Kapitalis 5. Hankam Utara : Kontimental Selatan : Maritim Indonesia mengikuti hankam rata (Rakyat Semesta) 6. Wilayah Indonesia : 5192 juta km2 Daratan : 2027 juta km2 Laut : 3166 juta km2 7. Pertemuan 2 jalur Pengunungan : Mediterania dan Sirkum Psifik 8. Wilayahnya Subur dan Habitable 9. Kaya Flora dan Fauna serta SDA 10. Jumlah penduduk banyak E. Pulau Pulau Terluar 1. Rondo berbatasan dengan India dan Thailand 2. Sekatung bebatasan dengan Vietnam 3. Nipa berbatasan dengan Singapura 4. Berhala berbatasan dengan Malasya

5. Marore, Miangas, Marampit berbatsan dengan piliphina 6. Batek berbatsan dengan timor leste 7. Dana berbatsan dengan Australia 8. Fani, Fanilda Bras bert\batsan dengan replublik palau F. Batas Wilayah Indonesia Laut : Teritorial, ZEE, Landas Kontinen Darat : Malasya, Papuan Nugini, Timor Leste G. Unsur Dasar Wawasan Nusantara 1. Wadah (Contour) Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Replublik Indonesia 2. Isi (Content) Aspirasi bangsa yang berkembang dimasyarakat cita-cita serta tujuan nasional 3. Tata Laku (Conduct) Hasil interaksi antara wadah dan isi Terdiri dari : a. Tata Laku Batiniah Mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia b. Tata Laku Lahiriah Tercemin dari tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa indonesia H. Arah Pandang Wawasan Nusantara 1. Ke Dalam (Peka terhadap fakta fakta yang bisa menyababkan dis integrasi bangsa) Mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan nasional baik aspek almaiah maupun aspek social. Aspek Alamiah :

Kondisi geogradis, kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk (Tri Gatra) Aspek Sosial : Ideologi politik ekonomi social budaya dan hankam (Panca Gatra) 2. Ke Luar (Waspada ) Mewujudkan kebahagiaan, ketertipan dan perdamaian seluruh umat manusia. I. Asas Wawasan Nusantara 1. Kepentingan yang sama (ingin menjadi Negara Indonesia yang makmur) 2. Keadilan (porsi, keikutsertaaa, peran masyarakat) 3. Kejujuran (berani bersikap, bertindak, berkata sesuai dengan keadan atau realita dan ketentua yang ada dan berlaku) 4. Solidaritas (membutuhkan rasa kesetia kawanan) 5. Kerjasama (ngewangi tanpa pamprih) 6. Kestiaan terhadap kesepakatan bersama J. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara Kedudukan : Sebagai landasa visional dalam menyelenggarakan kehidupannasional. Idiil Konstitusional Visionil KOnseptual Operasional Pancasila UUD 1945 Wawasan Nusantara Ketahan Nasional Poltranas GBHN Renstra

Fungsi : Sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu rambu dalam menentukan segala kebijaksakan, keputusan dan tindakan serta perbuatana bagi penyelenggaraan Negara di tingkay pusat, daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan : Mewujudkan nasionalisme yang tinggi K. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara Penerapan dilihan dari Segi : 1. Bidang Politik a. Pelaksanaan kehidupan politik harus sesuai dengan UU dan hokum yang berlaku dengan mementingkan persatuan bangsa b. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus berdasarkan hokum yang berlaku (Asas Legalitas) c. Mengembangkan HAM dan sikap pluralism untuk mempersatukan berbagai suku, agama dan bangsa yang berbeda beda d. Meningkatkan peran Indonesia dalam konca mempertahankan posisi dan kedaulatan wilayah indonesia 2. Bidang Ekonomi Pemanfaatan dan pengelolaan SDA dan SDM adalah dalam rangka peningkatan pendapatan ekonomi dan harus memeperhatikan asas manfaan,

keadilan, efisien sesuai kebutuhan dan menjaga kelestarian alam. Hal hal yang harus diperhatika : a. Potensi ekonomi yang ada di wilayah nusantara b. Memperhatikan keadlian dan keseimbangan antar daerah c. Melibatkan partisipasi rakyat 3. Bidang Sosial Budaya a. Mengembangkan perikehidupan bangsan yang serasi antara masyarakat yang berbeda baik budaya dan status sosialnya b. Perkembangan bidang social haris berorientasi pada penegmbangan budaya indonesia 4. Bidang Hankam Melaksanaan kegiatan pertahanan keamanan baik didarat, laut dan udara dengan memperhatikan partisipasi aktif dari masyarakat dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa L. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara 1. Menurut cara penyampaiannya : a. Langsung : Ceramah, diskusi, dialog, tatap muka b. Tidak Langsung : Media Elektronik, media cetak 2. Menurut Metode Penyampaiannya : a. Keteladanan : Menularkanketeladanan dalam sikap dan perilaku kepada lingkungan misalnya bersikap dan brtindak dengan lebih mementingkan kepentingan bangsa dan Negara sehingga

timbul semangat yang cinta tanah air b. Edukasi : melalui metode pendekatan formal dan non formal

RULE OF LOW & HAK ASASI MANUSIA


A. Pengetian Muncul mulai abad 19 Gereja Ningrat Negarwan Negara Konstitusi Negara Demokarsi Rule Of Law Common Law Masyarakat dan Negara menjunjung tinggi suprerrasi hokum 1. Hukum yang baik 2. Prosedur hokum yang baik Dengan objektif, tidak memihak dan otonom. Pengertian : Formal : Kekuasaan umu yang terorganisasi (organized public power) - Hakiki Penegakan hokum yang menyangkut ukuran hokum Semuanya menuju keadilan. B. Prinsip Prinsip Rule of Law 1. Negara Indonesia adalah Negara hokum (pasal 1 ayat 3 ) a. Reehstaat : kekuasaan pada hokum -

b. Machstaat : kekuasaan pada semua penguasa 2. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan hokum dan keadilan (pasal 24 ayat 1) 3. Segenap warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hokum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hokum dan pemerintahan icu dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1) 4. Bab X A tentang HAM yang memuat antara lain : bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hokum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hokum (pasal 28 D ayat 1) 5. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (Pasal 28 D ayat 2) C. Lembaga Penegak Hukum 1. Kepolisian (penyelidik & penyidikkan) 2. Kejaksaan (penuntut dan penyidikan) 3. Komisi pemberantasan korupsi (penyidikan, penyelidikan dan penuntutan) 4. Badan peradilan (MA, MK, PN, PT) (Makamah Agung, Makamah Konstitusi, Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi)

D. Hak Asasi Manusia Adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal dan abadi sebagai anugerah TUhan YME yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat dan juga Negara. Hankam HAM : a. Ham tidak perlu dibeli ataupun diwariskan, HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. b. HAM berlaku untuk semua orang c. HAM tidak bisa dilanggar E. Ruang Lingkup HAM 1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights) Contoh : Hak hidup, Hak memeluk Agama, Menyatakan Pendapat, dll 2. Hak Asasi Politik (Political Rights) Contoh : Hak dipilih, Hak Memilih, Hak berserikat, Hak berkumpul, dll 3. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights) Contoh : HAk untuk memiliki sesuatu (pakaian, rumah, barang), Hak untuk kerja, Hak untuk terikat hubungan kerja 4. Hak Asasi Sosial dan kebudayaan (Social & Cultural Rights) Contoh : Hak untuk mendapatkan santunan, Hak untuk mendapatkan pension, Hak untuk berekpresi, Hak mendapatkan pendidikan 5. Hak untuk mendapatkan perlakukan yang sama didepan hokum dan pemerintahan (Rights of Legal Equallity) 6. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalan tata cara

peradilan dan perlindungan (Procedural Rights) Berlaku untuk masalah besar dan menyangkut nyawa seseorang F. Perkembangan HAM di Dunia 1. Magna Charta (Piagam Agung 1215) 2. Bill Of Right (UU HAk 1689) a. Pajak Junjutan, Militer Harus mendapatkan persetujuan dari parlemen b. Kebijaksanaan raja bisa bibatalkan oleh parlementer c. Tersangka kejahatan harus dilindungi 3. Declaration Des Droits de LHome et Du Citayen 4. Bill of Rights (UU Hak Virginia 1789) 5. Atlantic Charters 1941 : The Four Freedam ditandatangani F. D. Rosevelt, W. Churchil a. Kebebasan berpendapat b. Kebebasan memeluk agama c. Kebebasan dari rasa takut d. Kebebasn kemelaratan 6. Declaration og Human Rights (10 Desember 1948) G. HAM di Indonesia 1. Pembukaan UUD 1945 2. Pancasila (sila 2 manusia yang adil dan beradap) 3. Batang tubuh UUD 1945 Pasal 27 34 (28 A J) 4. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM 5. UU No. 26 tahun 2000 tentang pengakuan HAM

H. Komnas Hankam Tujuan : 1. Mengembalikan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM 2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM Wewenang : 1. Bidang pengakajian dan penelitian 2. Bidang penyuluhan 3. Mediasi (menyelesaikan masalah dengan jalan damai) I. Pelanggaran HAM 1. Pelanggaran HAM Berat a. Kejahatan Genocide Kejahatan dengan tujuan untuk memusnahkan bangsa tertentu/agama tertentu b. Kejahatan Kemanusiaan 2. Pelanggaran HAM Ringan J. Hambatan Penegakan HAM 1. Faktor kondisi social budaya 2. Faktor komunikasi dan informasi 3. Faktor kebijakan pemerintah 4. Faktor perangkat perundangan 5. Faktor aparat & penindakannya K. Lembaga Swadaya Masyarakat 1. Kontras (Komisi Untuk orang hilang dan tindak kekerasan) 2. YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) 3. Lembaga Studi dan Aduokasi Masyarakat 4. Human Rights Wacht

KETAHAN NASIONAL
A. Latar Belakang - Endurance - Recilience - Resistance - Defesinbility Diambil yang paling cocok Nasional Recilience artinya ketahanan nasional

B. Pengetian Ketahanan Nasional : Sebuah kondisi dinamin yang berisi tentang ketangguhan dan keulrtan untuk mengembangkan kemampuan kekuatan nasionala dan mengatasiancaman, tantangan hambatan dan gangguan dari luar adatau dalam baik secara langsung atau tidak dengan Tujuan untuk mempertahankan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mengejar tujuan nasional.

Ketangguhan : kemampuan berkenan dengan kekuatan untuk mampu bertahan, kukuh, sukar dikalahkan, tahan menderita. Keuletan : Terus menerus berusahan mencapai tujuan. Identitas : cirri khas yang ada pada suatu Negara seperti wilayah yang tersebut dari kepulauan. Integritas : Kesatuan yang menyeluruh. Tantangan : Kondisi / usaha tentang yang mendorongan tergugahnya kemampuan. Ancaman : Usaha tentang yang bertujuan / bersifat merubah kebijaksanaan.

Hambatan : Kondisi / usaha yang bertujuan melemahkan yang berwal dari dalam diri sendiri. Gangguan : Hal / usaha yang berasal dari luar yang bertujuan melemahkan / menghalangi.

A. Pengertian Tannas Tan Daerah Tan Lingkungan Tan Keluarga Tan Pribadi Pendekatan Keuletan dan ketangguhan dengan metode pendekatan. Landasan Ketahan Nasional 1. Landasan Idiil : Pancasila 2. Landasan Konstitusional : UUD 1945 3. Landasan Visional : Wawasan Nusantara Pokok pokok Pikiran Manusia Berbudaya 1. Tuhan : Agama 2. Cita cita : Ideologi 3. Kekuasaaan : Politik 4. Pemenuhan Kebutuhan : ekonomi 5. Manusia : Sosial 6. Rasa Keindahan : Seni dan budaya 7. Pemanfaatan Alam : IPTEK 8. Rasa Aman : Hankam Tujuan Negara Organisasi sekecil apapun termasuk Negara dalam mencapai tujuan pastiakan menemui sehingga dibutuhkan kesiapan untuk menghadapi masalah tersebut. Asas Ketahan Nasional 1. Kesejahteraan dan keamanan

TINGKATAN KETAHANAN NASIONAL

B.

C.

D.

E.

2. Konprehendif Intergal (penyuluhan termadu) 3. Mawas Diri 4. Kekeluargaan F. Sifat Ketahan Nasional 1. Mandiri 2. Dinamis 3. Wibawa 4. Konsultasi dan Kerjasama

Anda mungkin juga menyukai