Anda di halaman 1dari 4

KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS

( Lukas 22 :14 – 23 : 56 )

Catatan ! :
 Yang Digaris Bawahi ( Berwarna Merah) TIDAK USAH DI BACA
 Warna Hitam ( N ) = Bpk. Frans Lomewa
 Warna Biru ( R, P, T ) = Sdra. Verry Nantung
 Warna Coklat ( Y ) = Bpk. Nikolaus Paus

N : Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus karangan


Santo Lukas

Benarkah Engkau Raja Orang Yahudi ?

N : Pada waktu itu seluruh himpunan bangun dan mengantar Yesus


menghadap Pilatus. Mereka mulai mengemukakan tuduhannya
melawan Yesus:

R : Kami telah mendapati orang ini menghasut bangsa kami dan


melarang mereka membayar pajak kepada kaisar; Diapun menyebut
diri-Nya Kristus dan raja.

N : Pilatus bertanya kepada Yesus:

P : Benarkah Engkau Raja orang Yahudi?

N : Yesus menjawab:

Y : Memang benar katamu itu.

N : Berkatalah Pilatus kepada imam-imam kepala dan orang banyak:

P : Saya tidak menemukan satu kesalahanpun pada orang ini.

N : Tetapi mereka semakin mendesak:

R : Dengan ajaran-Nya Ia menghasut rakyat seluruh Yudea, mulai dari


Galilea sampai di sini.

N : Mendengar kata Galilea, Pilatus bertanya apakah Dia orang Galilea.


Dan setelah mengetahui Yesus berasal dari wilayah kekuasaan
Herodes, Pilatus mengirim Dia kepada Herodes, yang ketika itu
berada di Yerusalem.
Sejak hari itu terjalinlah persahabatan antara Herodes dan Pilatus
N : Ketika melihat Yesus Herodes amat gembira, karena sudah lama
ingin melihat-Nya. Ia sudah mendengar banyak tentang Yesus, dan
berharap menyaksikan suatu mukjizat. Banyak pertanyaan diajukan
kepada Yesus, tetapi Yesus tak menjawab sepatah katapun. Para
imam kepala dan ahli kitab hadir juga dan tetap menuduh-Nya.
Herodes lalu menghina dan mempermainkan Yesus. Ia mengenakan
pakaian putih pada-Nya, lalu mengirim /dia kembali kepada Pilatus.
Sejak hari itu terjalinlah persahabatan antara Herodes dan Pilatus;
sedangkan sebelumnya mereka bermusuhan.

Musnahkanlah Orang ini

N : Setelah mengumpulkan imam-imam kepala, pemuka-pemuka rakyat


dan seluruh umat Pilatus berkata kepada mereka:

P : Orang ini telah kamu hadapkan kepadaku sebagai seorang


penghasut rakyat; aku telah memeriksa perkara-Nya di hadapanmu,
tetapi aku tidak menemukan satu kesalahanpun yang kamu
tuduhkan. Demikian pula Herodes karena ia telah mengirim-Nya
kembali kepadaku. Tidak ada suatu perbuatan pun yang
menyebabkan Dia pantas dihukum mati. Karena itu sesudah didera,
Dia akan kulepaskan.

N : Menurut kebiasaan pada hari raya, Pilatus melepaskan seorang


tahanan. Tetapi mereka semua berteriak:

R : Musnakanlah orang ini dan lepaskan Barabas.

N : Adapun Barabas itu dipenjarakan karena melakukan pemberontakan


dan pembunuhan di dalam kota. Sekali lagi Pilatus berbicara kepada
mereka dengan maksud melepaskan Yesus. Tetapi mereka semakin
berteriak:

R : Salibkanlah, salibkanlah Dia.

N : Untuk keiga kalinya Pilatus berkata kepada mereka:

P : Kesalahan apa yang telah diperbuat-Nya? Aku tak menemukan satu


kesalahanpun pada-Nya, yang menyebabkan Dia pantas dihukum
mati; karena itu aku hendak mendera Dia dan melepaskan-Nya.

N : Namun mereka semakin keras berteriak, mendesak serta menuntut,


agar Yesus disalibkan. Dan ternyata suara mereka menang. Pilatus
mengabulkan tuntutan mereka. Ia melepaskan Barabas yang
dipenjarakan karena membunuh dan memberontak, tetapi Yesus
diserahkannya kepada mereka.
Janganlah menangisi Aku

N : Merekapun membawa Yesus ke luar kota. Di tengah jalan mereka


menahan seorang yang benama Simon, orang Kirene, yang baru
kembali dari ladang. Mereka meletakkan salib Yesus ke atas
bahunya dan menyuruh dia mengikuti Yesus. Amat banyak orang
mengiringi Yesus; di antaranya sejumlah besar wanita, yang
menepuk-nepuk dada dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada
mereka dan berkata:

Y : Puteri-puteri Yerusalem, janganlah menangisi Aku;


melainkan tangisilah dirimu dan anak-anakmu. Karena akan
tiba masanya, orang berkata, “berbahagialah wanita-wanita
yang mandul, yang tak pernah mengandung dan tak pernah
pula menyusui anak”. Lalu mereka akan berkata kepada
gunung-gunung, “Runtuhlah menimpa kami.” Karena jika
kayu hidup diperlakukan demikian, apalagi kayu kering!

N : Mereka juga membawa dua orang penjahat untuk disalibkan


bersama dengan Yesus.

Bapa, ampunilah mereka itu!

N : Tibalah mereka pada tempat yang disebut “Tengkorak”; di sana


mereka menyalibkan Yesus dan kedua penjahat itu, seorang di
sebelah kanan dan seorang lagi di sebelah kiri-Nya. Berkatalah
Yesus:

Y : Bapa, ampunilah mereka itu, karena mereka tidak tahu apa


yang mereka lakukan.

N : Merekapun membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.


Orang banyak berdiri sambil menonton, tetapi pemuka-pemuka
rakyat mengolok-olok Yesus dan berkata seorang kepada yang lain:

R : Orang lain diselamatkan-Nya; hendaklah Ia menyelamatkan diri-Nya


sendiri, jika Ia Kristus, pilihan Allah!

N : Prajurit-prajurit pun mengolok-olok Dia; mereka mendekat dan


memberi-Nya cuka sambil berkata:

T : Jika Engkau Raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu sendiri!

N : Di atas kepala-Nya tertulis dalam bahasa Yunani, Latin dan Ibrani,


“Inilah Raja Orang Yahudi”.
Hari ini engkau akan bersama-Ku di Firdaus

N : Seorang dari kedua penjahat, yang digantung di kayu salib bersama


dengan Yesus, mencerca Dia sambil berkata:

R : Jika Engkau Kristus, selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami.

N : Tetapi penjahat yang lain menegur dia:

R : Tidakkah engkau takut kepada Allah. Engkau telah menerim


hukuman yang sama. Kita memang sepantasnya dihukum karena
perbuatan kita; tetapi orang ini tidak bersalah sedikit pun.

N : Lalu ia berkata:

R : Yesus ingatlah saya kalau Engkau memasuki kerajaan-Mu.

N : Yesus berkata kepadanya:

Y : Sungguh, hari ini engkau akan bersama-Ku di Firdaus.

Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan RohKu

N : Sekitar pukul dua belas sampai pukul tiga petang, jadilah gelap di
seluruh bumi. Matahari menjadi suram dan tirai kenisah tercarik
dua. Yesus pun berseru dengan suara nyaring:

Y : Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan Roh-Ku.

N : Setelah berkata demikian, Yesus wafat.

---------------- Narator kemudian mengajak semua umat untuk berlutut dan


hening sejenak merenungkan wafat Tuhan Yesus Kristus ------------------

Semua berlutut dan hening sejenak

N : Ketika kepala pasukan menyaksikan kejadian itu, ia memuliakan


Allah dan berkata:

T : Sungguh Orang ini suci !

N : Semua orang yang telah berhimpun untuk melihat segala kejadian


itu. Kembali ke rumah masing-masing sambil menepuk-nepuk dada.
Sahabat kenalan Yesus berdiri melihat dari jauh; di antara mereka
juga wanita-wanita yng mengikuti-Nya dari Galilea.

N : Demikianlah Sabda Tuhan.

U : Terpujilah Kristus.

*****************************************

Anda mungkin juga menyukai