Anda di halaman 1dari 6

"JALAN SALIB"

HKBP SALBE

Resort Marturia Tigaras

Tahun 2022

STAGE 1: TAMAN GETSEMANE


Narator : Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya kesuatu tempat bernama
Getsemani. Yesus tahu bahwa sudah akan tiba waktunya Dia akan menerima
penderitaan, sebagaimana tertulis dalam Alkitab. Anak Manusia akan mati dihadapan
orang orang berdosa.
Narator : Yesus pergi berdoa ke bukit Getsemane. Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak
Zebedeus serta-Nya.

Yesus : Hati-ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah disini dan berjaga-jagalah
dengan Aku....(Yesus berdoa)
-----Setelah Yesus mulai berdoa, malaikat memasuki tempat----
Narator : Maka mulailah ia merasa sedih dan gentar.------ “Ya Bapa-ku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-ku, tetapi janganlah seperti yang
kukehendaki, melainkan seperti yang engkau kehendaki.”
------hening beberapa saat, sambil memutar lagu KJ No 26 “Mampir lah dengar
Doaku”-----
Narator : Setelah itu ia kembali kepada Murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur.
Narator : Yesus Berkata kepada murid-murid-Nya. Tidaklah kamu sanggup berjaga-jaga satu
jam dengan aku ? berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh kedalam
pencobaan : roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Narator : Lalu, ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa. ------- “Ya Bapa-ku jikalau cawan ini
tidak mungkin lalu, kecuali apabila aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
-----memutar lgu KJ No 26 “Mampir lah dengar Doaku”-----
Narator : Dan ketika ia kembali pula, ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka
sudah berat. Ia membiarkan mereka disitu lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya
dan mengucapkan doa yang itu juga.
(Yesus kembali menjumpai murid-Nya)
Yesus : Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang
berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan aku sudah dekat.
Narator : Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid
itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan
pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang
menyerahkan dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka.
Yudas : (Mencium dan memeluk Yesus)
Prajurit : Tangkap dia..

(Prajurit memegang Yesus dengan sigap dan membawa Nya pergi darisitu)

Lagu : BE No. 83 “Na Lao do biru-biru I”

STAGE 2 YESUS DIHADAPAN MAHKAMAH AGAMA

Narator : Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap kayafas,


Imam Besar. Imam besar menanyakan, apa salah Yesus sehingga dia di tangkap?
(Yesus masuk serta para serdadu. Orang banyak masuk)
Saksi 1 : Orang ini berkata : Aku dapat merubukan Bait Allah dan membangunnya kembali
dalam 3 hari.
Saksi 2 : Orang ini berkata: bahwa Dia Mesias, Anak Allah.
Kayafas : Tidakkah engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap
engkau?
Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah engkau Mesias, Anak Allah
atau tidak.
Yesus : Engkau telah mengatakannya.
Kayafas : (Kayafas mengoyakkan pakaiannya) Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi
lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. Bagaimana pendapat kamu?
Massa : Ia harus dihukum mati
(Meludahi muka-Nya)
Narator : Kemudian mereka membawa Yesus kepada Pilatus.

Lagu : BE No. 83 “Na Lao do biru-biru I”

STAGE 3: DIHADAPAN PILATUS

Narator : Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Pilatus. Yang terkenal sangat kejam dan
sudah menghukum mati ribuan orang.
Narator : Kemudia Pilatus bertanya kepada orang banyak: apa kesalahan orang ini sehingga
engkau membawanya kepadaku?
Saksi 3 : Orang ini berkata; Dia adalah raja!
Pilatus : Engkaukah raja orang Yahudi?
Narator : Tetapi ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
Kemudian Pilatus menyuruh mereka membawa Yesus Kepada Herodes.

STAGE 4: DIHADAPAN HERODES

STAGE 5 : YESUS DIHADAPAN PILATUS/DIHUKUM MATI BERSAMA DUA ORANG JAHAT

Narator : Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman
pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. Dan pada waktu itu ada dalam
penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
Narator : Kemudian Pilatus membuat sebuah pilihan. Siapa yang akan dia bebaskan, Yesus
atau Barabas.
Narator : Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Ketika pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya.
(Pilatus membaca pesan istrinya)
“Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena dia aku sangat
menderita dalam mimpi tadi malam”
Pilatus : Siapa diantara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?
Massa : Barabas!!!
Pilatus : Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?
Massa : Salibkan Dia..
Narator : Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, maka sudah mulai timbul
kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya dihadapan orang banyak.

Pilatus : (Pilatus membasuh tangannya di depan orang banyak)


Narator : Dengan membasuh tangan. Pilatus merasa tidak bersalah terhadap kematian Yesus,
itu urusan mereka!
Narator : Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu
diserahkannya untuk disalibkan.

Lagu:

STAGE 6 : YESUS DIOLOK-OLOKKAN


(Adegan siksaan dan olokan; Yesus dalam tangan imam kepala, tua-tua, rakyat dan para serdadu)

Narator : Kemudian sedadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu
memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan
Pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu Kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah
mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan dia salib.

Prajurit : (Mengolok-olok dan memukul Yesus)

(Meludahi, mengambil buluh dan memukulkan ke kepala-Nya, menanggalkan jubah itu


dan mengenakan pula pakaian-Nya)

Narator : Yesus memikul Salib-Nya dan Dia berjalan menuju Golgota bersama 2 orang penjahat.

Lagu : BE No. 86 “Silang Nabadia I”

STAGE 7: YESUS JATUH YANG PERTAMA KALINYA/SIMON DARI KERENE


MENGGANTIKAN.

Narator : Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.


Narator : Bunda Maria dengan wajah penuh kesedihan terpaksa berani memperlihatkan diri pada
Anaknya. Ketika tatapan matanya menyatu dengan Puteranya, Bunda berusaha menerobos
khalayak dan datang menemui Yesus yang sedang letih penuh haru memikul salibNya yang
berat itu.
----Setelah berjalan beberapa saat, Yesus terjatuh. Maria dan Veronika menangisi Yesus dan
membantunya untuk berdiri---
Narator : Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene dan orang itu mereka
paksa untuk memikul salib Yesus.
Prajurit : Hai kamu...Siapa Namamu?
Simon : Simon Dari Kerene tuan.
Prajurit : Pikul Salib ini!

Lagu : BE No. 86 “Silang Nabadia I”

STAGE 8 : YESUS JATUH YANG KEDUA KALINYA

Narator : Perempuan perempuan Israel menangisi Yesus dan memberikanNya minum.


Perasaan seorang perempuan tentu berlainan sekali bila melihat orang sengsara; para puteri Sion
tidak lagi menahan rasa haru. Mereka berani mendekati Yesus walau dihalang-halangi oleh para
serdadu, dan meratapiNya dengan sedih. Dalam suasana penderitaan itu, Yesus pun berusaha
tetap tenang dan menghibur mereka.
----Salah satu dari perempuan itu memberikan Yesus minum----

Narator : Yesus menegor perempuan-perempuan itu. “Jangan Tangisi Aku, tangisilah dirimu
sendiri dan anak anakmu.”

Lagu : BE No. 80 “Mauas Jesus”

STAGE 9 : YESUS JATUH YANG KETIGA KALINYA/ YESUS DISALIBKAN

Lagu : “Pada Kaki Salib-Mu”

Narator : Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti : Tempat
tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi ia
menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan dia.
Prajurit 1 : (memaku Tangan Yesus)
Yesus : Berteriak kesakitan.

(Situasi: sambil memaku tangan Yesus, prajurit yang lain memaku tangan kedua penjahat dan
mengikat tangannya. Kemudian salib diberdirikan)

Prajurit 2 : (Menempelkan tulisan “Raja orang Yahudi”, menyalibkan Yesus)


Yesus : Perkataan 1: Ya Bapa, ampunilah mereka, sebeb mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.
Prajurit 3 : Orang lain ia selamatkan, biarlah sekarang ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika ia
adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.
Prajurit 4 : Jika engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu !

Penjahat 1 : Bukankah engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami.


Penjahat 2 : Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman
yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.
Yesus ingatlah aku, apabila engkau datang sebagai Raja.
Yesus : (Perkataan 2) Aku, berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan aku di dalam Firdaus.
(Perkataan 3) “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kataNya kepada muridNya “Inilah ibumu!
(Perkataan 4) Eli, Eli Lama sabakhtani,
(Perkataan 5) Aku Haus
(Perkataan 6) Sudah Selesai

Situasi : (Perempuan-Perempuan menangis, bersimpuh dibawah salib Yesus)

STAGE 10: YESUS MATI


Narator : Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu
sampai jam tiga. Sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.

Yesus : (Perkataan 7) Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan Nyawa-ku


----Yesus Mati---

Lagu: BE 449 “Sai Solhot tu SilangMi”

Narator : Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah.

Kepala Pasukan : Sungguh, orang ini adalah orang benar

Narator : Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun disitu untuk tontonan itu,
melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. Semua
orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang
mengikuti dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semua itu.

STAGE 11: YESUS DIKUBURKAN

Narator : Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota majelis besar, dan seorang yang baik
lagi benar. Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari
Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan kerajaan Allah. Ia pergi
menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.

Yusuf : (Mengangkat mayat Yesus, dan para perempuan mengikuti ke luar)

Amenn

Anda mungkin juga menyukai