Anda di halaman 1dari 8

DRAMA PASKAH

GETSEMANI

NARTOR: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari
segala yang telah dijadikan. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara
kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

BABAK 1: YESUS DI TANGKAP

(Tiga orang murid Yesus tampak keheranan melihat Yesus yang kelihatan sedih
dan susah)

YESUS: Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan turutlah
berjaga-jaga dengan Aku.

(Maka Ia maju sedikit, lalu berlutut dan berdoa)

(Tiga orang murid itu duduk dan masih dalam keadaan bingung)

PETRUS: Dia tampak sangat ketakutan. Lihat… keringatnya mengalir deras seperti titik-
titik darah yang bertetesan

(Lalu mereka tertidur)

YESUS: Bapa, kalau boleh, jauhkanlah daripada-Ku penderitaan yang harus Aku alami
ini…. Akan tetapi bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu lah yang jadi.

(Yesus berdiri dan berjalan menuju muridnya yang sudah tertidur)

YESUS: Simon…. Mengapakah kau tidur? Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga bersama
dengan Aku?

(Yesus kembali berdoa di tempat semula. Tapi kali ini dalam posisi merebahkan
diri-Nya. Tubuh-Nya tampak bergetar kerena takut.)

YESUS: Ya Bapa, jika tak mungkin lagi penderitaan ini berlalu dari Ku, dan Aku harus
menghadapinya, biarlah terjadi seperti apa yang Kau kehendaki.

(Sesudah itu Ia kembali lagi kepada pengikut-pengikut-Nya)

YESUS: Lihat, sudah sampai waktunya Aku diserahkan kepada kuasa orang-orang
berdosa. Bangunlah, mari kita pergi!

(Dalam keadaan masih mengantuk mereka pergi)

YESUS: Lihat! Orang yang mengkhianati Aku sudah datang!

(Yudas, seorang dari kedua belas pengikut-Nya itu datang. Bersama-sama


dengan dia, datang juga banyak orang yang membawa pedang dan pentungan)

YUDAS: Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia.

(Begitu sampai di tempat itu, Yudas langsung pergi kepada Yesus)

YUDAS: Salam, Pak Guru!

(Lalu Yudas mencium Yesus)

1
YESUS: Yudas, kau mengkhianati Aku dengan ciuman.

(Kemudian orang banyak itu maju, dan menangkap Yesus. Tetapi Petrus
mencabut pedangnya dan memarang Malkhus yang menangkap Yesus sampai
putus telinganya.)

YESUS: Sarungkan pedangmu! Semua orang yang menggunakan pedangnya akan mati
oleh pedang. Kaukira Aku tidak dapat minta tolong kepada Bapa-Ku? Bapa-Ku
bisa segera mengirim lebih dari dua belas pasukan tentara malaikat untuk
membantu Aku. Tetapi semua ini memang harus terjadi seperti yang telah
dinubuatkan oleh para nabi.

(Yesus menepelkan kembali telinga Malkhus, lalu berkata kepada orang banyak
itu)

YESUS: Apakah Aku ini penjahat, sampai kalian datang dengan membawa pedang dan
pentungan untuk menangkap Aku? Setiap hari Aku mengajar di Rumah Allah,
dan kalian tidak menangkap Aku! Kalau Aku yang kalian cari biarkan murid-
murid-Ku pergi.

(Lalu semua murid itu lari meninggalkan Dia)

(Seorang tentara datang menghampiri Yesus dan mengikatnya dengan rantai.


Orang-orang yang menangkap Yesus membawa-Nya ke rumah Imam Agung
Kayafas)

BABAK 2: PENGADILAN KAYAFAS

(Di rumah Kayafas para guru agama dan pemimpin-pemimpin Yahudi sudah
berkumpul. Petrus mengikuti Yesus dari jauh sampai ke halaman rumah imam
agung. Lalu Petrus masuk ke dalam halaman itu, dan duduk bersama pengawal-
pengawal)

(Imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berusaha mendapat


kesaksian palsu untuk dapat menjatuhkan hukuman mati ke atas Yesus)

IMAM AGUNG: (Dengan nada menghina) Orang-orang bilang kamu adalah raja. Di mana
kerajaan-Mu?

(Yesus diam saja)

IMAM II: Kamu dari keturunan raja mana, hah?

IMAM AGUNG: Ayo, jawab! Bukankah kamu hanya anak seorang tukang kayu?!

(orang-orang lain tertawa)

MASA I: Orang ini berkata, 'Aku dapat merobohkan Rumah Allah, dan dalam tiga hari
dapat membangunnya kembali.'

MASA II: Dengan kuasa setan dia mengusir roh-roh jahat.

IMAM AGUNG: Apa jawabanmu atas tuduhan itu? Hei, ayo jawab!

(Yesus tetap diam saja)

IMAM II: Kami membawa kamu kesini karena kamu adalah seorang penghujat.
Menyebarkan ajaran sesat. Maka sekarang belalah perkaramu.

YESUS: Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah
ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak

2
pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah sekarang engkau menanyai
Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada
mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.

(Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar
muka-Nya)

TENTARA: Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?

YESUS: Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar,
mengapakah engkau menampar Aku?

IMAM AGUNG: Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias,
Anak Allah, atau tidak.

YESUS: Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya.
Mulai saat ini, kalian akan melihat Aku duduk di sebelah kanan Allah Yang
Mahakuasa, dan datang di atas awan di langit!

IMAM AGUNG: Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?

YESUS: Akulah Dia.

IMAM AGUNG: Ia menghujat Allah! Kita tidak perlu lagi saksi. Kamu semua sudah
mendengar sendiri kata-kata yang menghujat Allah. Sekarang bagaimana
pendapat kalian?

MASA: Ia harus dihukum mati! Salibkan Dia!

(Lalu mereka meludahi muka Yesus, dan memukul Dia. Ada juga yang
menampar Dia dan ada yang menutupi mata Yesus – Music: Behold, my
Saviour now is taken – Part B, From Matthew Passion)

BABAK 3: PENYANGKALAN PETRUS

(Petrus sedang duduk di luar, di halaman. Salah seorang wanita pelayan datang
kepada Petrus)

WANITA PELAYAN I: Bukankah engkau juga bersama-sama Yesus orang Galilea itu?

PETRUS: Saya tidak tahu apa maksudmu.

(Lalu Perus pergi ke pintu halaman. Seorang wanita yang lain melihat Petrus,
dan berkata kepada orang-orang di situ)

WANITA PELAYAN II: Orang ini tadi juga bersama-sama dengan Yesus dari Nazaret itu.

PETRUS: Sumpah! Saya tidak kenal orang itu!

(Tidak lama sesudah itu, orang-orang yang berdiri di situ datang kepada Petrus)

WANITA PELAYAN III: Pasti engkau salah seorang dari mereka. Aku pernah melihat
engkau bersama-sama dengan Dia.

PETRUS: Berani sumpah, saya tidak kenal orang itu!

(Saat itu juga ayam berkokok)

(Petrus teringat perkataan Yesus)

3
YESUS: (hanya suara) Sebelum ayam berkokok, engkau tiga kali mengingkari Aku.

(Lalu Petrus ke luar, dan menangis dengan sedih)

(Musik: “Ku mau jadi murid Yesus”)

BABAK 4: YUDAS DAN IMAM

YUDAS: Lepaskanlah Dia. Ini! Ku kembalikan uang ini. Aku sudah berdosa mengkhianati
orang yang tidak bersalah, sampai Ia dihukum mati!

(Para Imam hanya diam saja dan saling memandang satu dengan lain)

YUDAS: Ambillah uang mu. Aku sudah tidak menginginkannya lagi.

IMAM 1: Jika kamu merasa telah mengkhianati darah orang yang tidak berdosa, itu
urusanmu sendiri. Ambilah uang itu, dan pergilah dari sini.

(Lalu Yudas melemparkan uangnya ke Bait Suci, lalu pergi dari situ)

NARATOR: Yudas si pengkhianat telah menyesali perbuatannya. Lalu ia pergi untuk


menggantung diri nya.

BABAK 5: PENGADILAN PILATUS

NARATOR: Pagi-pagi sekali, semua imam kepala dan pemimpin Yahudi membuat
keputusan untuk membunuh Yesus. Mereka membelenggu Dia, dan membawa
Dia, lalu menyerahkan-Nya kepada Pilatus, gubernur pemerintahan Roma.

(Lalu Yesus dihadapkan kepada Pilatus, gubernur negeri itu.

PILATUS: (bertanya kepada Imam) Apa tuduhanmu terhadap orang ini?

IMAM: Dia mengatakan bahwa diri-Nya adalah raja. Ia menghasut orang banyak.

PILATUS: Apakah Engkau raja orang Yahudi?

YESUS: Engkau telah mengatakannya.

PILATUS: Apakah yang telah Engkau perbuat?

YESUS: Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-
hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi,
akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

PILATUS: Jadi Engkau adalah raja?

YESUS: Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk
itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang
kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.

PILATUS: Apakah kebenaran itu?

(Pilatus tidak menantikan jawaban dari Yesus)

(Pilatus berbisik kepada seorang pengawal untuk mengeluarkan Barabas dari


sel nya. Lalu Barabas dengan tangan terantai dikeluarkan dari selnya dan
dibawa ke hadapan masa – di samping Pilatus)

4
PILATUS: Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang
hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. Nah, sekarang
siapakah yang kalian mau saya lepaskan untuk kalian? Yesus Barabas atau Yesus
yang disebut Kristus?

(imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi terus saja menghasut


orang banyak itu untuk meminta kepada Pilatus supaya Barabas dibebaskan dan
Yesus dihukum mati)

PILATUS: Dari kedua orang itu, siapakah yang kalian mau saya bebaskan untuk kalian?

MASA: Barabas! Lepaskan Barabas! Lepaskan Barabas!

(Lalu Pilatus melepaskan Barabas untuk mereka)

PILATUS: Kalau begitu, apa yang harus saya lakukan terhadap Yesus yang disebut Kristus?

MASA: Salibkan Dia! Salibkan Dia! Salibkan Dia!

PILATUS: (berkata kepada pengawal) Siksa dulu orang ini supaya mereka senang.

(Yesus dibawa kebelakang – layar siluet - . Prajurit-prajurit menaruh mahkota


duri di atas kepala-Nya)

TENTARA: Salam, hai raja orang Yahudi!

(Lalu mereka menampar muka-Nya dan mengolok-oloknya)

(Kemudian Yesus dalam keadaan berlumuran darah dibawa kembali ke depan)

PILATUS: Lihatlah manusia itu! Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.

MASA: Salibkan Dia! salibkan Dia!

PILATUS: Tidakkah semua ini sudah cukup!

IMAM II: Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia
menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.

(Ketika Pilatus mendengar itu ia bertambah takut)

PILATUS: (bergumam) Anak Allah???

PILATUS: (bertanya kepada Yesus) Dari manakah asal-Mu?

(Yesus diam saja)

PILATUS: Mengapa kamu diam saja? Apakah kamu tidak tahu bahwa aku berkuasa untuk
membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?

YESUS: Engkau tidak mempunyai kuasa sedikitpun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak
diberikan oleh Bapaku kepadamu.

(Pilatus semakin takut)

PILATUS: Dengarkan semua…

(perkataan diinterupsi)

MASA: Salibkan Dia!

5
PILATUS: Tetapi kejahatan apa yang telah Dia perbuat?

MASA: (dengan suara yang lebih keras) Salibkan Dia! Salibkan Dia!

PILATUS: Haruskah aku menyalibkan rajamu?

IMAM AGUNG: Raja kami hanyalah Kaisar.

IMAM II: Kalau engkau membebaskan-Nya maka engkau bukanlah sahabat Kaisar.

IMAM: Engkau harus menyalibkan-Nya.

(Menyadari bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi maka Pilatus mengambil
air, lalu di hadapan orang banyak itu ia mencuci tangannya tanda tidak
bersalah)

PILATUS: Kamulah yang ingin menyalibkan Dia. Bukan aku. Aku tidak bertanggung jawab
atas kematian orang ini! Itu urusan kalian!

MASA I: Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!

MASA II: Ya, biarlah kami dan anak-anak kami menanggung hukuman atas kematian-Nya!

(Kemudian Pilatus menandatangani sebuah surat dan melemparkannya kepada


Imam Kayafas. Masa tampak kegirangan)

BABAK 6: YESUS DI SALIBKAN

(Musik: Kepala yang berdarah - O Haupt Voll Blut Und Wunden)

(Yesus berjalan sampil memikul salib menuju golgota. Tentara mencambuki


Yesus. Sesekali Yesus terjatuh)

TENTARA: Jalan! Cepat! Ayo jalan! (Sambil mencambuki Yesus)

(Orang-orang yang lewat di situ menggeleng-gelengkan kepala, dan menghina


Yesus)

NARATOR: Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya
terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya,
penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,
padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan
kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-
Nya. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya
sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

MASA: Kau yang mau merobohkan Rumah Allah, dan membangunnya dalam tiga hari!
Kalau Kau Anak Allah, turunlah dari salib itu, dan selamatkan diri-Mu!

IMAM AGUNG: Ia menyelamatkan orang lain, padahal diri-Nya sendiri Ia tidak dapat
selamatkan!

MASA: Kalau Kau raja Israel, baiklah Kau sekarang turun dari salib itu, baru kami mau
percaya kepada-Mu.

IMAM II: Kau berkata bahwa Kau Anak Allah. Nah, kami mau lihat apakah Allah mau
menyelamatkan Mu sekarang.

YESUS: Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

6
NARATOR: Sejurus kemudian matahari seolah-olah menghilang entah kemana, lenyap dari
dunia yang penuh dosa. Sekarang hari menjadi gelap gulita. Dunia tampak
berkabung. Tirai kegelapan nan hitam kelam menyelubungi seluruh bumi.

YESUS: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

(Musik: Di Bukit Golgota)

YESUS: (Setelah musik selesai) Aku haus!

(Seseorang mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur


asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus)

NARATOR: Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya
kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.

YESUS: Sudah selesai

(Setelah musik selesai Yesus berseru dengan suara nyaring)

YESUS: Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.

(Lalu Yesus menghembuskan napas-Nya yang penghabisan.)

(Terjadi gempa bumi. Semua orang lari ketakutan)

NARATOR: Terjadilah gempa bumi. Seluruh alam raya gempar karena Sang Raja langit dan
bumi telah mati.

(Setelah gempa berhenti dan masa menginggalkan panggung, tinggalah seorang


tentara di depan salib Yesus).

TENTARA: Sungguh, Dia adalah Anak Allah!

BABAK 7: KEBANGKITAN KRISTUS

(Terdengar suara kicauan burung)

(Pagi pagi sekali tampak dua orang tentara menjaga kubur Yesus)

NARATOR: Di hari yang ketiga, di sebuah taman tempat Yesus dikuburkan…


Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang hebat. Seorang malaikat Tuhan turun dari
surga lalu menggulingkan batu penutup kubur Yesus.

(Batu penutup kubur tampak bergeser. Tentara pengawal yang menjaga di situ
begitu ketakutan sampai mereka gemetar dan melarikan diri)

(Maria Magdalena dan Maria yang lain itu pergi melihat kubur Yesus. Tiba-tiba
mereka tampak tertegun. Matanya terbelalak karena terkejut. Mereka
memandang liang kubur yang sudah terbuka. Setelah mengetahui mayat Yesus
sudah tidak ada mereka tampak sedih.)

MARIA MAGDALENA: Siapakah yang begitu teganya mencuri tubuh Tuhanku? Apakah
mereka masih belum puas dengan kematian-Nya?

(Tiba-tiba terdengar suara malaikat)

MALAIKAT: Mengapa kalian mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di
sini, sebab Ia telah bangkit. Segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-
Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati.

7
(Kedua wanita tersebut pergi dengan sukacita)

NARATOR: Yesuslah TUHAN dan Raja yang memerintah atas langit dan bumi. Dialah
Anak Allah. Dialah Raja kehidupan, yang tak dapat dikekang oleh maut.
Sekarang penghinaan serta kenderitaan, bahkan maut tak akan ada lagi bagi-Nya.
Perjuangannya sudah diakhiri dengan kemenangan yang gemilang. Tugas-Nya
pun sudah selesai dengan tuntas. Ia sudah mengorbankan hidup-Nya supaya
mendamaikan dunia yang berdosa dengan Tuhan Allah. Yah, bahkan maut juga
sudah dikalahkannya. Kemuliaan sorga menanti diri-Nya.

PENUTUP

YESUS: (hanya suara) Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
akan hidup walaupun ia sudah mati

Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman.

(Setelah Drama selesai, seluruh jemaat yang hadir segera meresponnya dengan
menyanyikan lagu “Yesus Kristus Bangkitlah”)

MC: Kristus telah bangkit! Kuasa maut telah dikalahkan-Nya! Mari kita bersama-
sama menyanyikan lagu “YESUS KRISTUS BANGKITLAH”!

Anda mungkin juga menyukai