Narator Utama :
Kisah Golgota adalah kisah tragis 2000-an tahun lalu. Tragedi Golgota adalah sebuah sejarah
yang layak disimak. Sebuah kisah yang patut ditulis ulang. Adalah suatu kebenaran yang tak
dapat disangkal, yakni peristiwa wafatnya Yesus Kristus merupakan pengalaman yang paling
tragis dalam hidupNya. Peristiwa yang tidak kita alami secara langsung ini, sangat menyentil
perasaan manusiawi kita.
Mari menapak Jalan salib Tuhan yang adalah tanda solidaritas Allah akan penderitaan
manusia...
Lagu Pembukaan :
Tanda Salib
Doa Pembukaan
Yesus Tuhan, kami anak-anakMu berdiri dekat salibMu untuk menerenungkan jalan
sengsaraMu. Kami menyadari betapa besar cinta dan penggorbananMu untuk kami anak-
anakMu ini. kesengsaraan dan penderitaanMu adalah pelajaran nyata bagi kami, betapa kuat
kehendakMu untuk menyelamatkan hidup kami semua. Kami mohon, izinkanlah kami
berjalan dibelakangMu menimba kekuatan daripadaMu. Demi dikau Tuhan dan pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin
EPISODE GETSEMANI
Yesus : (Berbicara kepada murid-muridNya) “Tinggalah di sini dan berdoalah, supaya kamu
tidak jatuh ke dalam percobaan.
(Adegan: Yesus mengambil jarak sedikit jauh dari murid-muridNya untuk berdoa.
Tangan kanan Yesus diangkat, tangan kirinya melekat di dada. Kemudian kedua
tangannya diangkat sampai selesai untuk berdoa dalam hati. Lalu Yesus berkata :…. )
Yesus : Jiwaku sedih hingga mau mati rasanya. Ya Bapa…. Aku berdoa kepadamu….. Bapaku
jikalau boleh, biarlah piala ini lalu dari padaku…. (menundukkan kepala)…. Tetapi
bukan kehendakKu ya Bapa, melainkan kehendakMu …. Terjadilah !
(Adegan : Yesus bangun berdiri lalu mendapatkan tiga rasulnya yang sedang tidur
nyenyak. Ia menatap dalam dan segera membangunkan mereka )
Yesus : “Petrus….. Yohanes….. Yakobus bangunlah ….. (Petrus dan kedua murid serentak
Bangun) memang bebanmu berat, tetapi tidak sanggupkah kamu berjaga bersamaku satu
jam saja ? Roh memang kuat tapi daging lemah. Kini waktunya sudah tiba. Bangunlah
orang yang menyerahkan aku sudah datang.
Yudas, Algoju, Orang Yahudi : (Berteriak, ribut, gaduh. Bawa tombak, obor dan tali).
Tangkap Yesus ! Tangkap Yesus ! Yesus, kau penipu, Kau penghujat Allah !
Yudas: (Memberikan isyarat diam) Ssssttt…. Lihat para pengikut Yesus itu, dan orang yang
kucium itulah dia dan bawalah dia dengan selamat. Semua berteriak riuh)
Yakobus : Ada apa ini, mengapa ribut – ribut begini ? ( Murid - murid ketakutan )
Yesus : Putera Manusia akan diserahkan ke tangan orang berdosa. Lihatlah, orang yang
mengkhianati Aku sudah dekat.
Yudas : ( Maju mendekati Yesus dan berkata) Salam hai Guru….! (lalu Yudas mencium Yesus)
Yesus : Hai sahabat, untuk inikah engkau datang ? Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia
dengan ciuman. Betapa kejamnya engkau. Adalah lebih baik jika engkau tidak dilahirkan
ke dunia ini.
Yesus : Akulah Dia, yang kamu cari. ( Mereka semua mundur dan rebah ke tanah. Yesus
mendekati mereka dan berkata )
Yesus : Bangunlah…. Siapakah yang kamu cari ?
Yesus : Telah aku katakan, akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari biarlah mereka pergi.
(Adegan : para murid nampak kebingungan, sedang Algojo dan Orang Yahudi segera
menangkap dan membelenggu Yesus, mengikatnya dengan tali dan menyeretNya. Melihat
itu, Petrus lalu menghunus pedangnya dan memotong telinga Maltus, seorang hamba Imam
besar, hingga putus).
Yesus : (Kepada Petrus) Petrus, sarungkanlah pedangmu itu. Sebab barang siapa menggunakan
pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka, bahwa Aku tak dapat berseru kepada
Bapaku, supaya ia mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku !
(Adegan: Lalu Yesus mengambil telinga orang itu lalu menyambungnya kembali)
Yesus : (Kepada algojo dan orang Yahudi) Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang
lengkap dengan pedang dan pentung? Padahal tiap-tiap hari aku duduk mengajar di Bait
Allah, dan kamu tidak menangkap Aku !
Algoju, orang Yahudi :(Menangkap dan mengikat Yesus. Dan Berteriak sambil terus
menyeret Yesus) Yesus, kau penipu, kau penghujat Allah! Kau harus dibunuh ! Siksa
Dia!
EPISODE PENGADILAN
Narator 1 :
Yesus diseret ke pengadilan. Di sana telah menanti Imam Besar Kayafas. Namun, Yesus
bagai domba yang diam membisu ketika dihantar ke tempat pembantaian. Ia dianiaya, tetapi
itu ditanggungnya dengan sabar, tanpa membuka mulutnya. Ia membiarkan dirinya
digolongkan di antara kaum durjana, sebab itu ia memikul kejahatan banyak orang dan
berdoa bagi orang-orang berdosa.
Kayafas : (tertawa sinis) : Oh… ya jadi kau Yesus dari nazaret! Sudah lama aku menantimu
Yesus. Kita memang harus bertemu. Yesus…. Benarkah Engkau ini Messias ?
Yesus : Sekalipun Aku mengatakan kepadamu, namun kamu tak percaya. Tetapi mulai dari
sekarang, Anak Manusia sudah duduk di samping kanan Allah Bapa yang mahakuasa.
Kayafas : Apa..? Apa katamu, Yesus…? Hai kalian (kepada orang-orang yang hadir) tidakkah
kalian mendengarkan sebuah penghojatan?
Orang Yahudi (1 orang) : Ya.. dia telah menghujat allah, ia layak dijatuhi hukuman…
Orang Yahudi : (bersorak) : salibkan Dia… salibkan dia. Sekarang Dia telah ada di tangan
kita, kita harus membunuhNya
Kayafas : (mengangkat tongkat nya dan berkata kepada pengawal dan Orang Yahudi) : Karena
itu saudara-saudaraku adalah lebih berguna jikalau seorang mati untuk seluruh
bangsa! Serahkanlah dan hakimi dia dihadapan Pilatus.
(Adegan : Yesus diseret secara paksa menuju istana Pilatus. Sesampainya di Istana Pilatus,
Orang Yahudi dan para pengawal berteriak)
(Adegan: Pilatus nampak heran bercampur bingung melihat orang-orang datang kepadanya
sambil membawa Yesus,pilatus berdiri dari tempat duduknya)
Orang Yahudi : Orang ini mengaku dirinya raja, dan mengacaukan rakyat dengan ajaran
sesatnya !
Pilatus : (Kepada Yesus) Tidakkah Engaku dengar, betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini
terhadapMu ? Benarkah Engkau ini raja ?
Yesus : Apakah Engkau mengatakan hal itu dari hatimu sendiri, ataukah ada orang lain yang
mengatakan kepadamu tentang Aku ?
Pilatus : Apakah Engkau kira aku ini seorang Yahudi ? Bangsamu sendiri dan Imam-imam
kepalamu sendirilah yang menyerahkan Engkau kepadaku. Apa yang telah Engkau
perbuat?
Yesus : KerajaanKu bukan dari dunia ini, jika kerajaanKu dari dunia ini pasti hamba-hambaku
telah melawan supaya aku jangan diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Akan tetapi
kerajaanku bukan dari sini.
Pilatus : Jadi… Engkau adalah Raja ?
Kerumunan orang yahudi : huuu jelas-jelas dia orang bersalah!!! Hukum dia,
hukum,, hukum dia.!!!!(dengan mencoba maju kehadapan Pilatus)
Pilatus : Nah rakyatku, sesuai kebiasaan pada hari raya, Aku akan membebaskan seorang
tahanan. (salah dua orang serdadu membawa barabas kehadapan rakyat), Sekarang
pilihlah,Barabas sang pembunuh dan penyamun atau Yesus yang disebut Messias ini?
Orang Yahudi : Barabas !! Barabas !!! Barabas !!! Bebaskan Barabas bagi kami !!
Pilatus : Baiklah bebasakan dia (setelah isyarat serdadu melepaskan ikatan barabas
Barabas : (kegirangan sambil mengejek kepala serdadu danserdadu lain nya)AKU BEBAS..HAHAHA..
Aku bebas…
Pilatus : Jika demikian, apa yang kuperbuat dengan Yesus yang disebut Kristus ini ?
Orang Yahudi : Tidak !! Tidak !!! Penguasa kami hanyalah Kaisar. Dia ini penghasut,
penghujat. Dia harus dihukum, kalau tidak engkau bukanlah sahabat Kaisar.
Orang Yahudi (satu Orang) : Dia mengaku dirinya Raja dan mengacaukan rakyat, apakah dia
harus dibebaskan.. ?
Pilatus : Orang apakah Dia ini ?
Kayafas : Galilea !!
(Adegan : Yesus diseret menuju Istana Raja Herodes. Orang-orang Yahudi tetap bersorak-sorai)
Herodes : (Tertawa) Kini aku baru bertemu dengan kau, yang namanya Yesus itu. ! Ehhh. Yesus
Sang pembuat mukjizat, buatlah mukjizat-mukjizatmu di hadapanku, kalau engkau
sungguh-sungguh Mesias !
Herodes : Mengapa kau diam. Ayo siksa dia biar dia mau bicara !!
Pengawal : Hormatku padamu hai Raja orang Yahudi ! (menampar Yesus) Coba bernubuatlah
siapa yang menamparmu ? (Para pengawal lain mengolok-olokkan Dia)
Narator 1 :
Istri Pilatus : (Mendekati Pilatus dan menyampaikan mimpi semalam kepada Pilatus) :…..
Jangan engkau mencampuri perkara orang benar ini, sebab karena Dia, aku
menderita dalam mimpiku malam tadi.
Pilatus : Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini. Aku akan mencambuk dan
menyiksa Dia setelah itu Dia akan kubiarkan pergi.
Pilatus: Aku tidak bersalah atas darah orang ini. Itu urusan kamu sendiri. Adililah Dia menurut
hukummu. (Pilatus berkata sambil menujuk kepada Yesus) Ambillah Dia....!(rakyat
berusaha untuk masuk dan prajurit menghalangi)
Orang Yahudi : Biarlah darahNya ditanggungkan atas kami dan anak-anak kami.
Serdadu : (Menaruh mahkota duri di atas kepala Yesus dan memberikan pakaian jubah ungu
sambil maju dan berkata...) Salam Hai Raja Orang Yahudi....( lalu menampar Yesus )
Serdadu : (Sambil mengejek Yesus) Heeh Messias, ayo sekarang buatlah mukjizat, supaya kami
semua percaya.. Ayo, bawa salib nya.
Narator 1 :
Dengan penuh kerelaan Yesus mengulurkan tanganNya dan menerima salib yang berat
itu. Ia hanya berdiam diri tetapi berteguh hati untuk menerima keputusan yang tidak adil
itu. Betapa kita kerap kali merasa tidak senang bahkan mengeluh bila suatu saat kita
mendapat salib kecil dalam kehidupan kita, semisal penyakit, kegagalan dalam studi,
kegagalan dalam pekerjaan, kegagalan dalam bercinta, kesalahpahaman dalam pergaulan
serta kemiskinan materi. Bukankah Yesus pernah bersabda, “Barangsiapa ingin menjadi
muridKu, ia harus berani menyangkal diri serta memanggul salibnya setiap hari dan
mengikuti Aku” Betapa sering kita melarikan diri dari resiko hidup ini, lebih sering kita
mencari sesuatu dalam kenikmatan daging dari pada harus berkeringat dan berjuang
dengan tabah hati.
Ya Yesus, jadikanlah kami hamba dan pengikutMu yang setia, terutama tenaga dan
pengorbanan kami yang sangat dibutuhkan bagi gereja, keluarga dan masyarakat kami.
Kuatkanlah niat dan keberanian kami untuk tidak melarikan diri dari tanggung jawab
yang harus kami pikul.
Serdadu :(menarik yesus untuk bangun)bangun lanjutkan perjalananmu… Yesus bangun dengan
wajah menahan kesakitan dan menengadah ke atas. Dengan tertatih yesus melanjutkan
perjalanan…
Narator 1 :
Sesudah jatuh, Yesus segera bangun kembali. Tenaga manusiawiNya sudah sangat
lemah. Maka sebenarnya salib tak dapat dipikulNya lagi. Hanya karena kasih dan cinta-
Nyalah yang mendorongNya untuk tetap tabah.
Jatuh adalah pengalaman yang menyakitkan sekaligus memalukaan. Sekian sering kita
juga terus jatuh pada kesalahan dan dosa yang sama. Satu pertanyaan untuk kita
renungkan, “ Bersediakah kita bangun lagi dari kesalahan dan kedosaan kita ?” Bumi
takkan menangis jika kita terantuk dan jatuh. Namun ia akan meneteskan air mata jika
kita tak mau bangun.
Ya Yesus, hampir setiap kesusahan kami rasakan terlalu berat. Namun kami percaya
kelemahan itu akan kami atasi dengan kekuatanMu.
Yesus terjatuh menahan sakitnya, namun semakin jatuh yesus semakin dicambuk oleh
serdadudan algojo
Tiba tiba ibu yesus berlari dan mendekatkan dirinya kepada yesus, menangis dihadapannya…
Yesus: Ibu…
Serdadu : (masuk dan meraih maria agar kembali kebarisan)hai kembali ke gerombolanmu
Algojo : hai messias bangun berjalanlah kembali !!!(sambil memecut yesus) Yesus kembali berjalan
dengan menahan kesakitan, kesakitan fisik dan batin karena harus berpisah dengan
ibunya
Narator 1 : (Instrument ) :
Bunda pengasih, kami sendirilah yang membuat engkau menderita. Terimakasih atas
segala jerih payahmu menerima derita dalam cinta, bersama Puteramu Yesus untuk
merangkul semesta jagat, milikmu sendiri. Tolonglah semua kaum ibu di seluruh dunia,
terutama mereka yang berada di daerah kami ini, agar dalam masa penderitaan ini,
mereka dapat mendidik anak – anak mereka mengikuti jalan kebenaran, mengikuti jalan
terang dan jalan surgawi.
Serdadu 1 : Heyy.. tidakkah engkau liat orang itu sudah letih sekali. Carikan orang lain untuk
membantunya. !!
Serdadu 2 : (Mencari orang dan menemukan Simon) : Siapa namamu ??
Simon : Simon, tuan…
Simon (kepada Yesus) : Guru, aku aku hendak membantumu, ampunilah aku sebab aku tidak
layak berada di dekatMu.
Serdadu: ayo cepat jalan dan panggul salib mu…jalan…(sambil menyeret yesus)
Narator 1 :
Yesus kelihatannya sangat letih sekali. Ia sudah tak sanggup lagi untuk memanggul
salibNya lebih jauh. Maka ditahanlah seorang yang bernama Simon dari Kirene yang
baru pulang dari kebun. Lalu diletakkannya salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya
sambil mengikuti Yesus. Saudara-saudari, ketika Simon dipaksakan untuk memikul
salib, ia dengan rela menerimanya. Ia dengan rendah hati mau menerima salib dan
membantu Yesus. Inilah tanda cinta dan belaskasihannya yang mendalam kepada
sesamanya yang menderita.
Kepada kita, diberikan kebebasan untuk mengikuti dia atau menolak dia. Dengan hati
yang lembut, Yesus berdiri di pintu hati kita. Ia mengetuk dan meminta jawaban dari kita.
Memilih Yesus berarti harus menyangkal diri dan memikul salib. Apakah kita mampu ?
Ya Tuhan, tolonglah kami, untuk selalu mengingat bahwa kami telah Kau pilih untuk
melayani dan mengasihi sesama serta memampukan kami dengan kekuatanMu untuk
mewujudkannya.
Veronika : (berlari mendekati Yesus) Ohh. Tuhanku… (sambil menyeka wajah Yesus. Setelah
itu menunjukkan wajah Yesus pada kain)Yesus melihat wajah veronika sejenak.
Serdadu: Hei.. kau pikir kau siapa(sambil menyeret veronika menjauhi Yesus)cepat pergi
Serdadu : Bangunlah penipu… Perjalanan masih jauh.. hei kamu bantu dia berdiri dan panggul
Salibnya (sambil memecuti yesus)
Simon : cukup .(marah) jika kalian tetap mencambukNya, aku tidak akan mau membantu
mengangkat salibnya selangkahpun…
Serdadu : Baiklah baiklah, kalau begitu cepat bantu DiaSerdadu mendorong simon ke hadapan
Yesus, simon mengangkat tubuh Yesus dan mengangkat salibnya.Yesus kembali berdiri
dan berjalan tertatih tatih
Narator 1 :
Ya Tuhan, kadang kala kami takut dan malu untuk berbuat baik. Kami tidak berani
mewartakan cinta kasih kepada sesama. Semoga hati dan perbuatan kami bersatu dan
sesuai dengan rencanaMu untuk menolong orang lain yang ditimpah kesusahan.
Simon telah memohon diri dan kini Yesus seorang diri memikul beratnya salib kayu. Ia
ditikam karena kedurhakaan kita. Dan dihancurkan karena kejahatan kita. Siksaan yang
menimpahNya membawa perdamaian untuk kita, dan kita sembuh berkat bilur – bilur
tubuhNya. Kita semua bagaikan domba yang hilang dan tersesat, masing – masing
menempuh jalannya sendiri. Tetapi kepada Dia, Tuhan menimpahkan segala kesalahan
kita semua, Ia dianiaya dan Ia pun tunduk, dan tidak membuka mulutNya. Bagaikan
domba yang diam tak mengembik bila dicukur. Seperti anak domba yang dihantar ke
pembantaian, demikian pun Ia tidak membuka mulutNya. Yesus jatuh ke tanah lagi,
karena orang tidak ingat akan kebaikanNya terhadap mereka. Namun cinta kasihNya
tidak hilang. Sebab itu, segera Ia bangun...
Ya Yesus, buatlah hati kami untuk selalu peka dan terdorong untuk dapat menerima
segala kesusahan. Berilah supaya kami dapat membantu sesama kami yang menderita
dengan cara kami sendiri. Berilah kami hati yang rela untuk membantu sesama kami.
Narator 1 :
Sekelompok wanita Yerusalem turut berduka cita atas penderitaan Yesus. Mereka
menangis di pinggir jalan salib, menuju Kalvari.
Yesus : Jangan menangisi Aku, tetapi tangisilah dirimu dan anak – anakmu.
Narator 2 :
Dengan ini, Yesus menunjukkan bahwa karya amal lebih berharga dari pada kata – kata
dan air mata. Lebih baik merubah diri dari pada menangisi dosa kita.
Serdadu: (menendang Yesus dengan keras sehingga Yesus jatuh ) : Ha..ha..ha… Ayo bangun…
tempat kematianmu sudah dekat..
Yesus terjatuh tersungkur dengan salib menimpanya, simon terhempas karena tak kuat
menahansalib, kembali serdadu mencambuk yesus dengan keras
(Maria duduk diantara dua lutut)
Simon : Mari Tuhan bangun, tak lama lagi kita sudah sampai. (sambil membopong salib) dan
mengangkat yesus dengan satu tangannya…Yesus kembali berdiri dan melanjutkan perjalanannya
Narator 1 :
Kalvari bukit tengkorak. Jalan menuju ke puncak tidaklah mudah. Dakian berbatu dan
berkelok – kelok menampakkan keganasan dunia bagi sang Kasih. Dapat dipahami,
mengapa Yesus dapat jatuh sampai tiga kali? Yesus yang telah lemah karena tidak tidur
semalaman, didera dan diseret kemana–mana, harus menempuh perjalanan yang begitu
berat. Yesus harus menjalankan semuanya itu karena satu hal yakni “ KASIH “.
Dan Yesus pun jatuh lagi untuk ketiga kalinya. Namun, Ia tetap bangkit dan berdiri untuk
melanjutkan perjalananNya. Ia harus terus berjuang untuk mencapai tujuan. Maka dalam
kehidupan, ketika kita menghadapi berbagai tantangan zaman, sebagai pengikut Kristus
yang perkasa, kita tidak boleh pernah menyerah sekalipun harus jatuh – bangun....
Narator 2 :
Marilah berdoa :Tuhan Yesus, karena kasihMu kepada Bapa dan kepada kami, Engkau
harus menderita hingga jatuh berulang – ulang. Anugerahkanlah Roh kekuatan kepada
kami agar kami mampu bangkit dari kelemahan kami untuk terus berjuang menerjang
tantangan hidup ini.
Narator 1 :
Akhirnya tibalah mereka di puncak Golgota. Di sana serdadu – serdadu secara kasar
menanggalkan pakaian Yesus yang melekat pada tubuhNya yang penuh luka. Luka –
lukaNya terasa amat pedih dan sakit. Ini merupakan saat yang paling memalukan. Dia
ditelanjangi didepan umum. PribadiNya yang luhur mulia, direndahkan. Ia dicemoohkan.
Penghinaan itu bukan hanya menimpah tubuh, tetapi juga mengoyahkan kehormatan,
wibawa dan harga diri seseorang yang harus dijaga.
Serdadu : Salam haii Raja… (kemudian menarik dengan kasar pakaian Yesus)
Kepala pasukan : (menangkap jubah yang dilemparkan serdadu) baiklah kita undi saja, siapa
yang akan mendapat jubah raja ini (tertawa mengolok)
Narator 1 :
Yesus harus mengorbankan segala – galanya. Ia tak menyimpan apapun bagi diriNya
sendiri. Di sini, di depan pintu kematian, semakin terasa bahwa hidupNya dipertaruhkan
untuk sesamaNya. pengorbananNya merupakan satu – satunya jalan untuk menciptakan
ikatan yang kuat dan perdamaian yang kokoh dengan mereka yang menolak Dia. Yesus
menyerahkan diri pribadiNya sendiri untuk menebus semua orang, termasuk kita semua
yang hadir di sini.
Narator 2 :
Serdadu : hai messias bejalanlah ke arah salib mu,(Serdadu algojo menyambuk memaksaYesus
merangkak ke kayu salib)
Tetapi Yesus terlalu lemah untuk berjalan bahkan merangkak pun tak sanggup
Serdadu 2: terlalu lama, hei bantu aku menyeretnya hingga ke kayu salib. algojo menyeretnya
dan menempatkannya tepat di salib, beberapa serdadu lain mengikattangan agar saat
dipalu telapknya, tanganya tidak terjatuh, ada serdadu yang memasang Tulisan inri,
dan para algojo mulai memaku tangan dan kaki.
(Tubuh Maria bergetar ketika serdadumemaku tanganYesus)
Kepala serdadu : sesuaikan posisi Messias ini…
Serdadu : (membawa paku dan palu) : He…. Yesus, sekarang rasakan paku-paku ini akan
menembus tangan dan kakiMu.
Yesus : (Mengerang kesakitan saat paku menembus tangan dan kakinya) : Ahhh…..
Yesus dipaku di kayu salib. Bunda Maria, Yohanes, Simon dari Kirene,
Magdalena danperempuan-perempuan Yerusalem menyaksikan dari
kejauhan sambil menangis/terisak-isak.
Kepala Sedadu : kalau tangan dan kakinya telah terpaku, berdirikan salibnya!!!!
Para serdadu dan algojo menarik salibnya berdiri. Kemudian disusul medirikan salibkedua
penjahat yang ada di belakangnya
Bunda Maria dan Yohanes bersimpuh di bawah salib.
Narator 1 :
Puncak Golgota sudah didaki oleh Putera Manusia. Dan kini, tiba saatnya Dia akan
dibantai di mimbar salib. Keringat bercucuran membasahi tubuh. Dan darah meleleh
seakan meminta dikasihi oleh mahklukNya. Namun mahklukNya tega membiarkan
tangan dan kakiNya dipaku di palang penghinaan.
Tangan yang selama 33 tahun rajin bekerja, sekarang dipaku karena kemalasan manusia.
Kaki kudusNya yang telah mengembara ke banyak tempat untuk menolong orang, kini
dipaku karena manusia sering melangkah ke tempat – tempat hina, ke ladang korupsi, ke
tempat pelacuran, ke tempat perjudian, dan menjadi biang ketidakadilan.
Oh....manusia, mengapa kamu berbuat demikian kepadaKu ? Tidakkah kamu tahu bahwa
Aku ini Tuhanmu? “ Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.”
Ya Yesus, tangan dan kakiMu dipaku karena dosa dan kesalahan kami. Perbuatan dan
tindakan kami yang jahat adalah paku – paku yang melukai dan menembusi tanganMu.
Semoga kami semakin sadar akan kekilafan dan kalalaian kami sehari – hari....
Narator 1 :
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ
dan juga kedua orang penjahat itu. Yang seorang di sebelah kanan dan yang lainnya di
sebelah kiri Yesus. Yesus, hati dan tindakan kami begitu keras dan angkuh, bagaikan paku –
paku yang menembusi kaki dan tanganMu.
Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia
tidak mau minum. (Pemberian Anggur dilakonkan )
Pilatus menyuruh memasang sebuah tulisan di salib Yesus yang berbunyi Yesus dari
Nazareth Raja Orang Yahudi – INRI – Iesus Naserimus Rex Iudaorum (Seorang membawa
tulisan INRI, paku dan pemukul lalu dipasangnya tulisan itu pada salib Yesus). Lalu
muncullah orang Yahudi dan Farisi, datang mengolok – olok Dia.
Orang Farisi : Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak bisa Ia selamatkan.
Orang Yahudi : Hai, Raja Orang Yahudi, turunlah dari salib itu supaya kami dapat percaya !
Orang kayafas : Engkau yang ingin merobohkan bait Allah, turunlah dari salib jikalau Engkau
sungguh – sungguh anak Allah !
Orang Yahudi : Selamatkanlah diriMu dan turunlah dari salib itu !
Yesus : Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat( sambil
mengadah ke atas)
Orang banyak : ( Terheran – heran sambil melihat satu sama lain )
Yesus: Aku Haus…
Narator: Seorang serdadu lalu mencucukan bunga karang yang sudah dicelupkan di anggur
masam, dan memasangnya diujung tongkat dan mencucukan nya ke mulut yesus
Maria Ibu Yesus dan Yohanes mendekati salib yesus dengan menangis tersedu sedu
Ibu Yesus : Daging dari dagingku, hati dari hatiku, anakku biarlah aku mati bersamam mu
Yesus : Ibu ini anakmu (sambil melihat yohanes)Yohanes ini Ibumu (sambil melihat maria)
(Maria meratap)
Ibu yesus dan maria madgalena tetap menangis tersedu sedu.
Yesus : ( Musik seram, ada hembusan angin...) Ya Bapa, ke dalam tanganMu kuserahkan
Nyawaku (kepala Yesus terkujur lemas ke bawah.......( disambung dengan bunyi
menggelegar. Instrument In Silentio (semua yang hadir berlutut) Lagu ave verum atau
yang sesuai.
Narator 1 :
Sesudah itu, Yosef dari Arimatea, ia adalah murid Yesus tetapi sembunyi – sembunyi
karena takut kepada orang – orang Yahudi, meminta kepada Pilatus supaya ia
diperbolehkan menurunkan jenasah Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya. Juga
Nikodemus, datang ke tempat itu. Dialah mula – mula datang waktu malam kepada
Yesus. Ia membawa campuran minyak dan mur serta gaharu. Kira – kira 50 kilo
beratnya. Meraka mengambil jenasah Yesus, mengapaninya dengan rempah – rempah
menurut adat orang Yahudi. Di sini dibenarkan sabda Yesus bahwa benih yang ditanam
harus mati dahulu agar dapat menghasilkan buah.
Narator 2 : Marilah berdoa :
Ya Yesus, segala kesulitan kami merupakan juga benih yang suci, yang menghasilkan
buah yang melimpah. Karena itu, berikanlah kemampuan kepada kami untuk memahami
serta menemukan arti dari kesulitan – kesulitan hidup kami.
(Adegan: Musik Instrument In Silentio mengiringi perarakan jenasah Yesus sampai ke dalam
Gereja. Jenasah disemayamkan di depan altar....)dan para pemain berlutut menghadap
jenasah/salib altar.
Narator: Yesus digotong ke makam. Oleh yusuf arimatea, yohanes dan simon dari kirene Bunda
Maria dan maria madgalena mengikuti.setelah dtaruh dan dikafani di depan makam,
yesus dibaringkan di dalam makam batudan Yohanes menutup makam tersebut
dengan batu besar.
Tuhan Yesus, Engkau sendiri juga mau merasakan kegelapan makam sebagaimana yang
akan kami alami. Tiga hari lamanya Engkau berbaring di dalam perut bumi sampai
dengan saat kebangkitanMu. Menyaksikan semuanya ini, kami teringat akan sabdaMu,
“Biji gandum kalau tidak jatuh ke tanah, ia akan tinggal sendirian saja. Tetapi kalau ia
mati, ia akan berbuah banyak.” Ditabur dalam kefanaan, dibangkitkan dalam keadaan
baka. Ditabur dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Semoga dengan jalan
salibMu ini, kami pun dikuatkan untuk memikul tanggung jawab atas hidup kami di bumi
ini. Teguhkanlah iman kami agar tetap setia dan percaya kepadaMu. Dengan demikian
akan hidup selalu dalam namaMu dan akhirnya kami pun dapat turut bangkit bersama
Dikau.....Amin.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa :
Tuhan Yesus, bersama Engkau kami telah tiba di bukit Golgota. Dari salibMu yang suci akan
Kau pancarkan kemuliaan Paskah bagi kami yang sedang berziarah ini. Jalan salib ini masih
akan kami lalui dalam hidup dan perjuangan kami di tengah dunia ini. Namun kami percaya
bahwa pengorbanan dan perjuangan kami di dunia akan mendapat kekuatan bila senantiasa
memandang pada salib suciMu. Engkau kami puji kini dan sepanjang masa......
Umat : Amin.
Lagu Penutup:……………………………………………………..