Anda di halaman 1dari 7

Perayaan Paskah GKPA Huta Dolok

Prosesi Jalan Salib

1. Lagu Pembuka

2. Panggilan Ibadah

Pemimpin : Saudara-saudara yang terkasih, pada hari ini kita bekumpul untuk merenungkan sengsara
Ibadah Tuhan Yesus Kristus melalui Jalan Salib ini, Dia rela menderita, sengsara sampai wafat,
hanya untuk menebus dosa kkita manusia, dengan mengenangkan sengsara dan wafatnya
Tuhan Yesus Kristus, kita ingin semakin menyadari betapa besar Kasih Tuhan kepada
kita, sampai Ia rela membagikan segala yang ada padaNya termasuk hidupNya sendiri,
marilah sepanjang Jalan Salib ini kita merenungkan bahwa kita diutus untuk berbagi.

3. Doa Pembuka

4. Bernyanyi: BEA No.

5. Perhentian I: Yesus Dijatuhi Hukuman Mati

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Prajurit : (sambil menyeret Yesus menuju ke titik pemberhentian pertama)
Prajurit 1 : Jalan..!!! (sambil menendang dan melukai Yesus)
Jemaat : Enyahkan Dia...!! Salibkan Dia…!!!
Pilatus : (berjalan keluar didampingi pengawal)
Ahli Taurat (GSM) : Yang Mulia…kami datang membawa orang ini untuk diadili..(sambil menunjuk
Yesus)
Pilatus : Pagi-pagi benar kalian telah membawaNya kepadaku…apakah yang dia perbuat
sehingga kalian membawaNya kepada ku..?
Imam 1 (Sintua) : Orang ini telah menghasut rakyat…supaya jangan membayar pajak kepada
Kaisar…
Imam 2 : Ia menghujat Allah…dan menyebut dirinya sebagai Putra Allah..
(Porhanger)
Massa 1 (Ina) : Dia berkata..bahwa Ia akan merobohkan Bait Allah dan membangunnya kembali
dalam waktu tiga hari...
Massa 2 (ASM) : Dia melanggar Hukum Taurat dengan menyembuhkan orang pada hari Sabat..
Pilatus : Tidakkah Engkau memberikan jawaban atas tuduhan saksi-saksi ini terhadap
Engkau (menatap kepada Yesus).
Yesus : (berdiri dan tetap diam menatap kepada Pilatus)
Pilatus : Aku tidak menemukan satu kesalahanpun pada orang ini…
Massa 3 (Ama) : Biarkanlah darahNya ditanggungkan atas kami dan anak-anak kami..
Pemimpin Ibadah : Demi kasih Mu kepada manusia, Engkau rela memberikan diriMu untuk
menyelamatkan kami, kendati engkau tidak bersalah, Engkau membiarkan diriMu
ditindas oleh mereka yang membenci bahkan sampai harus diberi hukuman mati.
Ajarilah kami untuk meneladani Engkau.
Pendeta (Doa) : Tuhan Yesus Kristus kami bersyukur atas pengorbanan Mu, demi kami Engkau
telah setia kepada kehendak Bapa kendati Engkau harus menghadapi hukuman mati
disalib, semoga kamipun selalu setia kepada kehendak Bapa. Sebab Engkaulah
Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
6. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

7. Pemberhentian Kedua: Yesus Memanggul Salib

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : (Prajurit membuka jubah Yesus lalu memasang mahkota duri diatas kepalaNya dan
mengenakan jubah ungu kepadaNya sambil mengolok-olok)
Jemaat : Salibkan Dia…!!! (sambil berteriak)
Prajurit 1 : Salam…hai Raja Orang Yahudi (menundukkan kepala, mengejek, lalu
memasangkan mahkota duri)
Prajurit 2 : Hahhaa…lihat…lihat kini Dia sudah memakai mahkotaNya (sambil menunjuk
kepada Yesus)
Prajurit 3 : (sambil membawa salib lalu meletakkannya di bahu Yesus)
Pemimpin Ibadah : Lalu Yesus pun memanggul salibNya menuju ke Bukit Golgota yang artinya tempat
tengkorak. Dengan beban salib yang berat Engkau menanggungnya sendiri…
Engkau tidak pernah mengeluh atau memberontak untuk memanggul salibnya,
ajarilah kami untuk memanggul salib hidup kami masing-masing tanpa membebani
orang lain.
Pendeta (Doa) : Tuhan Yesus, kami bersyukur karena boleh ambil bagian dalam salibMu, Engkau
mengizinkan kami seperasaan dan sependeritaan dengan Dikau. Ajarilah kami
supaya setia memikul salib kami yang kecil dan ringan bila dibandingkan dengan
salib Mu, supaya kami patut disebut sebagai pengikut Mu.

8. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

9. Pemberhentian Ketiga: Yesus Jatuh untuk Pertama Kalinya

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Prajurit I : (mengangkat lalu membanting Yesus ketanah). Dasar pemalas..ini belum apa-apa...
Prajurit II : (menendang). Bangun lanjutkan perjalanan Mu…
Prajurit III : Jalan…(sambil mendorong Yesus)
Pemimpin Ibadah : Lalu Yesus pun bangkit dan kembali megangkat SalibNya dengan langkah yang
tertatih-tatih. Salib Mu yang semakin menindih bahuMu membuat Engkau tidak
kuat lagi membawanya. Dosa-dosa kami terus bertambah membuat salib Mu
semakin berat sehingga Engkau harus jatuh dan menahan sakitnya tertindih oleh
dosa-dosa kami yang seharusnya tidak Engkau tanggung sendiri
Pendeta (Doa) : Tuhan Yesus Kristus kami bersyukur kepada Mu karena Engkau berkenan
memanggul dosa-dosa kami, kami yang berbuat dosa tetapi engkau yang
menanggung hukumannya. Ajari kami Bapa supaya kami bertobat agar langkah
kami lebih ringan untuk mengikut Engkau Tuhan kami.

10. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

11. Pemberhentian Keempat: Yesus Berjumpa dengan IbuNya

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Di tengah perjalanan, Yesus berjumpa dengan Maria, ibuNya
Maria : (sambil menangis)AnakKu…….
Prajurit 1 : Hei…wanita  tua… minggir !!!(sambil mendorong Maria)
Maria : (Maria terjatuh lalu di papah oleh Maria Magdalena)
Prajurit 2 : Jangan menghalangi jalan kami…
Pemimpin Ibadah : Yesus seolah ingin menolong ibuNya, tapi apa daya, salib yang dipikulNya
terlalu berat. Maria, meski anak-Mu mengalami penderitaan yang begitu  hebat,
Engkau tetap setia mendampingi anak-Mu yang harus memanggul penderitaan
kami sendirian. Ajarilah kami untuk tetap setia menjalani kehidupan ini walau
kadang penuh cobaan dan tantangan seperti Engkau setia mendampingi anak-Mu
menuju Golgota
Pendeta (Doa) : Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan Maria dalam mendampingi
orang yang menderita. Semoga karena teladan Maria, kami didorong untuk lebih
berani ambil bagian dalam penderitaan dan keprihatinan sesama, lebih-lebih yang
berada di sekitar kami. Bantulah kami menjadi sahabat sejati bagi orang yang
menderita, dan dengan demikian menjadi sahabat-Mu sendiri. Engkaulah Tuhan
kami kini dan sepanjang masa. Amin.

12. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

13. Pemberhentian Kelima: Yesus Ditolong Simon dari Kirene

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Di tengah perjalanan, Yesus semakin letih dan lelah. Melihat keadaan itu, prajurit
menahan seseorang.
Prajurit 1 : (sambil menunjuk seseorang) Hei, kau yang di sana, kemari!
Simon : Saya ?.. ( berdiri ketakutan)
Prajurit 2 : (mendekati Simon lalu menyeratnya) Bantulah orang ini memikul salibNya.
Prajurit 3 : Tidakkah kau melihat orang ini sudah kepayahan memanggul
Prajurit 1 : (memindahkan salib ke pundak Simon)
Prajurit 2 : Jalan…….!!! (sambil mencambuk Yesus)
Pemimpin Ibadah : Maka Simon dari Kirene pun membantu memikul salib Yesus karena kasihan.
Belas kasihan tidak memandang segalanya. Walaupun tidak mengenal-Mu,
Simon dari  Kirene memberanikan dirinya untuk membantu-Mu memikul salib ke
Golgota. Semoga kian hari kami makin berani membantu sesama kami yang
mengalami kesulitan dan penderitaan, agar kami juga dapat meringankan beban
sesama kami.
Pendeta (Doa) : Tuhan Yesus Kristus, melalui Simon dari Kirene Engkau mengajar kami untuk
meringankan beban penderitaan orang lain. Kami bersyukur karena melalui hal-
hal kecil, kami Kau perkenankan ambil bagian dalam salib-Mu yang berat.
Semoga demi Engkau kami tidak takut menolong sesama kami yang sedang
menderita, apapun risikonya, sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang
masa.

14. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

15. Pemberhentian Keenam: Wajah Yesus Diusap oleh Veronika

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Di tengah perjalanan, seorang wanita tiba-tiba mendekati Yesus.
Veronika : (berusaha mendekati Yesus dan secara diam-diam mengusap wajah Yesus dan
hendak memberiNya minum. Tapi prajurit melihat hal tersebut dan mengambil
minuman itu.)
Prajurit 1 : Hei minggir…………Kau tidak ada urusan dengan Orang ini.(berusaha menghalau
Veronika)
Prajurit 2 : Apa yang hendak kau lakukan padaNya! (kemudian mendorong Veronika)
Pemimpin Ibadah : Dengan tindakan Veronika yang sederhana. Ia memberi contoh kepada kita untuk  
menolong orang yang menderita, menghibur orang yang berduka sesuai dengan
amanat salah seorang para rasul Yesus, “bersukacitalah dengan orang yang
bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!”
Pendeta (Doa) : Tuhan Yesus Kristus, ampunilah kami yang sering takut menolong orang yang
sedang menderita. Semoga teladan Veronika membuat kami berani berbuat sesuatu,
meskipun kecil, untuk meringankan beban mereka yang sedang menderita. Dengan
demikian, kami meringankan pula beban-Mu. Sebab Engkau telah menderita demi
kami. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.

16. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

17. Pemberhentian Ketujuh: Yesus Jatuh untuk Kedua kalinya

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Meskipun telah ditolong oleh Simon dari Kirene dan wajahNya diusap oleh
Veronika, hal itu seolah tidak berarti dibandingkan dengan salib yang Ia pikul.
Untuk kedua kalinya Yesus pun jatuh.
Prajurit 1 : Yang benar saja! Baru begini sudah jatuh lagi!
Simon : Hei, kawan, bangunlah. Marilah lanjutkan perjalanan. (sambil mengangkat Yesus)
Pemimpin Ibadah : Dengan kekuatan dan semangatNya, Yesus kembali bagun dan memikul salibNya
yang berat. Untuk kedua kalinya Yesus jatuh.Meskipun demikian, dengan tabah
dan teguh hati  Yesus bangun. Diangkat-Nya kembali salib yang berat itu; Ia
meneruskan perjalannan  itu tanpa mengeluh. Apa yang dinubuatkan Yesaya kini
menjadi kenyataan, “Dia dianiaya, dia membiarkan diri ditindas, dan tidak
membuka mulutnya, seperti anak  domba yang dibawa ke tempat pembantaian;
seperti induk domba yang kelu di depan  orang-orang yang menggunting bulunya,
ia tidak membuka mulutnya.”
Pendeta (Doa) : Ya Yesus yang tabah, bantulah kami agar kami mampu bangkit dari kelemahan-
kelemahan kami. Semoga kami mampu memperbaikki diri, dan berani bangkit dari
dosa-dosa kami, seperti Engkau bangkit dari dosa-dosa kami, seperti Engkau
bangkit kembali ketika jatuh tertimpa salib. Sebab hanya Engkaulah Tuhan kami.

18. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

19. Pemberhentian Kedelapan: Yesus Menghibur Perempuan yang MenangisiNya

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Dalam perjalanan Yesus ke Golgota, tidak hanya Maria, ibuNya yang
mengikutiNya, tetapi juga banyak perempuan-perempuan Yerusalem yang
menangisi dan meratapiNya.
Perempuan 1 : (Menatap Yesus sambil menangis) Kasihanilah Dia, Dia adalah Putera Allah.
Prajurit 1 : Apa? Putera Allah? Cuih… Dia adalah penghujat Allah dan musuh Kaisar.
Prajurit 2 : Dan juga melanggar hukum taurat.
Yesus : Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah
dirimu sendiri dan anak-anakmu.
Pemimpin Ibadah : Yesus melanjutkan kembali perjalananNya menuju tempat kematianNya. Meskipun
sudah banyak menderita Yesus masih punya waktu dan hati untuk menghibur orang
lain. Yesus memberi teladan supaya kita menghibur orang lain, meskipun kita
sendiri sedang menderita. Tetapi lebih dari itu, kita perlu menangisi diri kita sendiri,
kita perlu bertobat, dan mengajak orang lain untuk bertobat.
Pendeta (Doa) : Yesus sumber kerahiman ilahi, kami bersyukur karena Engkau mengingatkan kami
akan dosa-dosa kami. Walaupun Engkau sudah menderita memikul beban salib-Mu,
tetapi Engkau masih memperhatikan orang-orang yang menderita di sekitar kami.
Bantulah kami juga untuk bangkit dari dosa-dosa dan kelemahan kami. Sebab
hanya Engkaulah Tuhan dan pengantara kami.

20. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

21. Pemberhentian Kesembilan: Yesus Jatuh Untuk Ketiga Kalinya

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Terik matahari semakin menyegat. Tenaga Yesus pun semakin berkurang. Beban
salib semakin berat.
Prajurit 1 : Ah, dasar pemalas, Ayo bangun. (menendang Yesus).
Simon : Bangunlah kawan, kita lanjutkan perjalanan kita.
Pemimpin Ibadah : Dengan sisa-sisa tenagaNya, Yesus berusaha bangun untuk menyelesaikan
perjalananNya ke gunung Golgota. Untuk ketiga kalinya Yesus jatuh, tubuh-Nya
terbanting di tanah yang berbatu-batu. Darah kembali mengucur kembali dari luka-
luka-Nya. Beban Yesus semakin berat kalau kita sering jatuh ke dalam dosa; atau
kalau kita menjatuhkan orang lain. Dengan jatuh dan bangun lagi Yesus mengajar
kita untuk tidak putus asa. Kalau kita jatuh ke dalam dosa, kita bangun lagi.
Pendeta (Doa) : Ampunilah dosa-dosa kami, ya Yesus yang mahakuasa. Bebaskanlah kami dari
belenggu dosa yang memenjarakan kami. Tuntunlah langkah kami mengikuti jalan-
Mu; jalan menuju ke hidup yang kekal. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan
sepanjang   masa.

22. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

23. Pemberhentian Kesepuluh: Pakaian Yesus  Ditanggalkan

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Melalui perjuangan yang begitu berat, sampailah Yesus ke Puncak Golgota. Tanpa 
membuang waktu prajurit-prajurit menanggalkan pakaian Yesus.
Prajurit 1 : ha…ha…..Disinilah kita akan menyelesaikan semuanya… Sambil mendorong
Yesus…
Prajurit 2 : Hey, kau (sambil menunjuk Simon) tugasmu sudah selesai, pergilah dari sini!
Prajurit 3 (Setelah mereka menanggalkan pakaian Yesus, salah seorang prajurit berkata)
Janganlah kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tapi baiklah kita
membuang undi atas jubah itu.
Prajurit 1 (Prajurit-prajurit berkumpul dan melakukan pengundian atas jubah Yesus).
Hahaha, akhirnya jubah ini jatuh ke tanganku. (Sambil melihat jubah itu) Tapi
kalau kulihat, jubah ini tidak berguna.
Pemimpin Ibadah : Meskipun mengalami banyak penderitaan, Yesus tetap tabah menjalaninya. Pakaian
Yesus ditanggalkan, dengan demikian genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci,
“Mereka membagi-bagikan pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang
undi   atas jubah-Ku.” Yesus telah menjadi manusia yang paling hina.
Bagaimanakah sikap  kita terhadap-Nya? Apakah sudah seperti yang dikatakan-Nya
pada haripenghakiman?“Ketika Aku telanjang, kamu memberi kamu Aku pakaian,
ketika Aku sakit, kamu  melawat Aku, ketika Aku di penjara, kamu mengunjungi
Aku. Sebab sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
yang paling hina ini, kamu  melakukannya untuk Aku…
Pendeta (Doa) : Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur  karena dengan dihinakan disalib Engkau
telah  memulihkan martabat kami yang cemar akibat dosa. Semoga kami mampu
menjaga      martabat kami yang luhur dan suci dari hal-hal yang merendahkan
martabat kami.Terlebih, semoga kami selalu menaruh hormat dan menjaga
martabat-Mu sendiri yang. Kau pertaruhkan dalam diri kami. Sebab engkaulah
Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
24. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

25. Pemberhentian Kesebelas: Yesus Disalibkan

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Di tempat yang bernama Tempat Tengkorak, para prajurit memberikan anggur  
bercampur mur. Tetapi Yesus menolaknya. Kemudian Yesus disalibkan.
Prajurit 1 : (mengambil peralatan kemudian kembali lagi). Baringkan Dia di atas salibNya.
(Prajurit segera memaku tangan dan kaki Yesus sehingga Yesus mengerang
kesakitan)
Yesus : Arrgh…Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.
(Kemudian prajurit menegakkan salib itu)
Prajurit 3 : Satu…Dua…Tiga… tarik!!!
Pemimpin Ibadah : Perjuangan Yesus pun telah sampai pada puncakNya. Ia pun akhirnya disalibkan.
Perjuangan-Nya bagi kita manusia tidaklah sia-sia. Dengan disalibkan dosa-dosa
kita terhapuskan dan terbebas dari dosa. Dengan demikian genaplah yang dikatakan
dalam Kitab Suci, “Manusia lama kita telah turut disalibkan  bersama Yesus, supaya
tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada
dosa.”
Pendeta (Doa) : Kristus Tuhan, kami bersyukur Engkau berkenan menanggung sengsara di salib
untuk membebaskan kami dari kekuasaan dosa. Berilah kami kekuatan untuk
menyalibkan dosa-dosa kami, agar kami kelak kaubangkitkan dan boleh menikmati
kebahagiaan bersama Engkau. Sebab Engkaulah Tuhan kami.

26. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

27. Pemberhentian Keduabelas: Yesus Mati Disalib

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Ketika itu hari sudah kira-kira pukul dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh
daerah itu sampai pukul tiga, (Gemuruh Guntur) sebab matahari tidak bersinar.
Lalu tabir Bait Suci terbelah dua.
Yesus : Eloi-eloi lama sabakhtani? (hening sejenak, dengan nafas yang tersengal-sengal)
….Ya Bapa ke dalam tanganMu kuserahkan Nyawaku!!!

(para prajurit ketakutan melihat Yesus wafat secara demikian) 


UMAT DIPERSILAHKAN BERLUTUT, SEKITAR TIGA MENIT. (Yesus Wafat)
Prajurit 1 : Sungguh…orang ini adalah Anak Allah.
Prajurit 2 : Pastikan bahwa Ia sudah mati. Tikam lambungNya!
(seorang prajurit maju dan menikam lambung Yesus)
Pemimpin Ibadah : Perjuangan-Mu telah berakhir. Dengan wafat di kayu salib, Engkau telah
membuktikan ketaatan-Mu pada Bapa dan cinta-Mu kepada manusia. Ajarilah kami
untuk tidak menyia-nyiakan kematian-Mu di kayu salib melainkan menghargainya
dan berusaha mengamalkan kasih kepada sesama dan berbuat baik agar kelak kami
pun bisa bersama-Mu dalam rumah-Mu yang abadi.
Pendeta (Doa) : Tuhan Yesus Kristus, melalui wafat-Mu di salib. Engkau telah menyelamatkan
kami. Semoga kami yang telah mengenal misteri salib dan mengamalkannya di
dunia ini kelak boleh menikmati buah-buah penebusan dalam kerajaan surga
bersama Engkau, Tuhan kami, untuk selama-lamanya.
28. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

29. Pemberhentian Ketigabelas: Yesus Diturunkan dari Salib

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Melihat Yesus yang wafat di kayu salib, hati Maria seolah tertusuk sebilah pedang
bermata dua yang sangat tajam. Benarlah ramalan yang dikatakan oleh Simeon,
“Kelak suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri.” Di situ berdiri Maria
Magdalena, Maria istri Kleopas dan Yusuf dari Arimatea yang telah menjadi murid
Yesus.
Yusuf : (Menghadap kapada Pilatus dan berdialog tanpa suara)…………..
(Yusuf dari Arimatea kemudian memberanikan diri menghadap Pilatus untuk
meminta izin menurunkan jenasah Yesus dari salib. Setelah menghadap Pilatus,
jenasah Yesus pun diturunkan dari salib.)
Maria : (memangku jenasah Yesus dan menangis lalu menengadah ke langit). Aku ini
hamba Tuhan, terjadilah pada-Ku menurut perkataan-Mu.
Pemimpin Ibadah : Tubuh-Mu yang telah tak bernyawa telah turun dari salib, tanda kemenangan-Mu.
Tubuh-Mu yang telah tak berdaya telah kembali pada Sang Bunda tercinta yang
setia       mendampingi-Mu. Maria, Engkau telah melaksanakan apa yang pernah
Engkau katakan, Ajarilah kami untuk meneladani diri-Mu.
Pendeta (Doa) : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah membaharui dunia lewat sengsara-mu yang
mengagumkan. Resapkanlah dalam diri kami karya belaskasih-Mu ini, sehingga
kami selalu ingat akan misteri agung ini, dan boleh mengabdikan diri kami seutuh-
Nya hanya    kepada-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.

30. Bernyanyi: BEA No. (Sambil berjalan)

31. Pemberhentian Keempatbelas: Yesus Dimakamkan

Pemimpin Ibadah : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu


Jemaat : Sebab dengan Salib suciMu Engkau telah menebus dunia
Pemimpin Ibadah : Setelah mengambil jenasah Yesus, para murid mengafaniNya dan mengurapiNya
dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.

(Mereka pun  menuju ke makam kosong itu untuk menguburkan jenasah Yesus.)

Yesus akhirnya dimakamkan di kuburan kosong milik Yusuf dari Arimatea. Akhir
hidup Yesus pun berakhir sampai pada kemuliaanNya.

Kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya.
Oleh pembaptisan kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia supaya, sama
seperti Kristus dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup secara baru.
Pendeta (Doa) : Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah turun ke bumi dan telah naik ke surga
dengan mulia.Semoga kami yang telah dikuburkan bersama Engaku dalam
pembaptisan, boleh bangkit pula bersama Engkau untuk hidup abadi. Sebab
Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.

Anda mungkin juga menyukai