Narator: alkisah sebuah cerita tentang seorang ayah yang memiliki 2 orang anak yaitu si sulung dan si
bungsu. Sifat kedua anak tersebut berbeda, yang sulung adalah anak yang rajin, dan patuh kepada
ayahnya, sedangkan si bungsu malas dan suka berfoya-foya. Suatu ketika si bungsu meminta kepada
ayahnya untuk membagikan harta ayahnya.)
Narator : si sulung lalu meninggalkan sang ayah dan adiknya lalu pergi ke ladang.
Melihat : kakaknya pergi si bungsu lalu menyampaikan hasratnya pada sang ayah
Bungsu : Ayah, aku melihat ayah memiliki harta kekayaan yang melimpah ruah. Dan aku yakin itu
pasti nanti akan menjadi milikku dan saudaraku. Lalu apa bedanya kau memberikannya sekarang atau
nanti. Aku mau sekarang kau memberikannya, Ayah!
Ayah : Tapi untuk apa anakk?. Untuk apa semua itu jika kau dapat tinggal disini bersamaku
dalam segala kelimpahan.
Bungsu : Ah, aku sudah bosan tinggal bersama ayah disisni. Aku mau pergi ayah. Sekarang berikan
harta bagian ku
Ayah : baiklah , tapi kita tunggu dulu sampai kakakmu pulang, nanti di bisa marah
Narrator : beberapa lama kemudian sang kakak pulang dari ladang. Sang ayah lalu memanggil
mereka berdua
Sulung : mengapa ayah mengumpulkan kami,, apa yang ingin ayah sampaikan?
Ayah : begini anakku, adikmu telah meminta apa yang menjadi haknya. Apkah kamu
menyetujuinya?
Ayah : (sambil menyodorkan 2 dokumen kepada kedua anaknya) Ambilah ini, dan pergunakanlah
dengan sebaik mungkin
Narator : Setelah si Bungsu mendapatkan hartanya, Iapun pergi menjual seluruh hartanya. Lalu
pergi kenegri yang jauh dan menghabiskan hartanya dengan berfoya-foya.
Bungsu : (dengan sombong ia mengangkat kantung uang yang dibawanya)seperti yang kau lihat
teman
Kawan I+II : ( saling berpandang2an dng dua baliat dng ekspresi licik)
Kawan II : kalau begitu maukah kamu duduk dan minum bersama2 dengan kami? Tentu kamu masih
punya banyak uang untuk itu kan?
Narrator : akhirnya mereka menghabiskan uang si bungsu. Lalu di negri itu terjadi bencana
kelaparan dan dan si bungsu tidak punya apa2 lagi. Sementara si Bungsu menderita, teman-temannya
pergi meninggalkannya
Bungsu : Apakah kalian telah melupakan aku. Aku kan teman kalian.
kawanII : Maaf ya, tapi kami tidak punya teman miskin seperti kamu
kawanI : ayo!!
Narator :akhirnya teman-temannya pergi meninggalkannya . Kini si bungsu tak punya apa2 lagi.
Lalu si Bungsu pun pergu melanjutkan perjalanannya dan ia pergi mencari pekerjaan
majikan : Sebenarnya disini sudah tidak ada pekerjaan. Tapi karena kasihan sama kamu, saya akan
memberikan kamu pekerjaan
majikan :.Tugas kamu adalah member makan babi. Ini makannya , pergilah,, beri makan pada babi2
itu setelah itu bersihkan juga kandangnya
Narator : Si Bungsupun pergi melakukan pekerjaannya. Namun setelah itu ia menjadi lapar dan
menemui pemilik babi untuk meminta makanan
Bungsu : bolehkah saya mengambil sisa dari makanan babi itu untuk dimakan?. Sudah seharian
saya bekerja dan belum mendapatkan makanan apapun
majikan : Enak saja kamu. Baru kerja sedikit langsung minta makan. Kamu pikir ini kandang bapak
kamu
Majikan :Tidak !! lebih baik kamu pergi dari sini,, sekarang juga kamu saya pecat!!
Narator : si bungsu lalu diusur dari rumah itu. Sekarang ia menyadari keadaannya
Bungsu : betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku
disini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata padanya: “ Bapa , aku telah
berdosa trhadap sorga dan terhadap bapa. Jadikanlah aku sebagai seorang upahan bapa
Ketika ia masih jauh, ayah telah melihatnya lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia lalu lari
mendapati anaknya lalu mencuimnya
Ayah : anakku, akhirnya kau kembali juga. Aku telah mencarimu kemana-mana
Bungsu : ayah, aku telah berdosa kepadamu. Karena itu aku tidak layak disebut sebagai anaknu.
Karena itu jadikanlah aku pelayanmu saja ayah
Ayah : apa yang kau katakana . Hari ini aku sangat senang, karena anakku yang telah lama hilang
telah kembali pulang. ( berbicara kepada pelayannya ) cepat, ambilkan jubah terbaih. Lalu potong anak
lembu terbaik dan undang semua orang. Hari ini aku sangat berbahagia karena kau kembali pulang
Narator : Setelah itu si Sulungpun pulang dan dia menjadi heran melihat keramaian yang terjadi di
rumah ayahnya.
Sulung :( menghampirp pelayan)ada apa ini? Mengapa ssemuanya sibuk seperti ada pesta?
Pelayan : memang ada pesta untuk menyambut kedatangan adikmu yang telah lama hilang
Sulung : Tidak!! Aku tidak ingin masuk ke dalam. Cepat panggilkan ayahku
Pelayan : Permisi tuan,,, si sulung sudah datang.. dan sekarang berada di luar
Sulung : Bapa, telah bertahun2 aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah
bapa, belum pernah bapa memberiku seekor anak kambing untuk bersukacita bersama sahabat-
sahabatku, tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan semua harta yang telah bapa
berikan tetapi bapa langsung menyembelih seekor lembuh tambun untuknya
Ayah : Bukannya ayah tidak menyayangimu. Tapi seharusnya kau senang karen adikumu tekah
kembali. Bukankah apa yang menjadi milikku adalah milikmu juga ? Marilah masuk dan ikutlah
berbahagia bersama kami...
Narator : akhirnya si sulung pun mau masuk dan bersuka cita bersama-sama dengan mereka
dari drama ini ada beberapa pesan yang ingin kami sampaikan pada teman2 semua:
1. Cerita ini mengajarkan kita untuk saling berbagi dan tidak cemburu satu sama lain
4. Dan melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah di dalam hidup kita
5. Allah yang selalu senantiasa mengampuni dosa kita sebelim kita memohon ampun kepadaNya. Dan
bersukacita bersama para malaikatnya apabila kita anak-anakNya yang hilang kembali padanya