Anda di halaman 1dari 5

Drama : Anak Yang Hilang

Narator: alkisah sebuah cerita tentang seorang ayah yang memiliki 2 orang anak yaitu si sulung dan si
bungsu. Sifat kedua anak tersebut berbeda, yang sulung adalah anak yang rajin, dan patuh kepada
ayahnya, sedangkan si bungsu malas dan suka berfoya-foya. Suatu ketika si bungsu meminta kepada
ayahnya untuk membagikan harta ayahnya.)

(saat makan pagi)

Sulung : Ayah aku pamit !

Ayah : mau kemana kamu?

Sulung : aku ingin pergi keladang.

Ayah : baiklah, hati-hati nak.

(pembantu bawa kasi ayah Koran)

Narator : si sulung lalu meninggalkan sang ayah dan adiknya lalu pergi ke ladang.
Melihat : kakaknya pergi si bungsu lalu menyampaikan hasratnya pada sang ayah

Ayah : ( Duduk-duduk sambil membaca koran )

Bungsu : Ayah, aku melihat ayah memiliki harta kekayaan yang melimpah ruah. Dan aku yakin itu
pasti nanti akan menjadi milikku dan saudaraku. Lalu apa bedanya kau memberikannya sekarang atau
nanti. Aku mau sekarang kau memberikannya, Ayah!

Ayah : Tapi untuk apa anakk?. Untuk apa semua itu jika kau dapat tinggal disini bersamaku
dalam segala kelimpahan.

Bungsu : Ah, aku sudah bosan tinggal bersama ayah disisni. Aku mau pergi ayah. Sekarang berikan
harta bagian ku

Ayah : baiklah , tapi kita tunggu dulu sampai kakakmu pulang, nanti di bisa marah

Bungsu : baiklah ayah

Narrator : beberapa lama kemudian sang kakak pulang dari ladang. Sang ayah lalu memanggil
mereka berdua

Sulung : mengapa ayah mengumpulkan kami,, apa yang ingin ayah sampaikan?

Ayah : begini anakku, adikmu telah meminta apa yang menjadi haknya. Apkah kamu
menyetujuinya?

Sulung : iya ayah, berikan saja apa yang menjadi haknya


Narator : setelah itu sang ayah membagikan harta warisan kepada anak-anaknya

Ayah : (sambil menyodorkan 2 dokumen kepada kedua anaknya) Ambilah ini, dan pergunakanlah
dengan sebaik mungkin

Narator : Setelah si Bungsu mendapatkan hartanya, Iapun pergi menjual seluruh hartanya. Lalu
pergi kenegri yang jauh dan menghabiskan hartanya dengan berfoya-foya.

Narator : Di Tempat perjudian

kawan I : Hei teman,,, kemarilah!

Bungsu : ( menghampiri kedua temannya sambil membawa uang)

Kawan I : kudengar kamu telah mendapat harta warisan dari ayahmu

Bungsu : (dengan sombong ia mengangkat kantung uang yang dibawanya)seperti yang kau lihat
teman

Kawan I+II : ( saling berpandang2an dng dua baliat dng ekspresi licik)

Kawan II : kalau begitu maukah kamu duduk dan minum bersama2 dengan kami? Tentu kamu masih
punya banyak uang untuk itu kan?

Bungsu : tentu saja. Kalau begitu ambilah sesuka kalian

Narrator : akhirnya mereka menghabiskan uang si bungsu. Lalu di negri itu terjadi bencana
kelaparan dan dan si bungsu tidak punya apa2 lagi. Sementara si Bungsu menderita, teman-temannya
pergi meninggalkannya

Bungsu : ( Berjalan menghampiri teman-temannya ) Dapatkah kalian memberikan uang atau


makanan pada ku? Aku sangat lapar

Kawan I : Siapa kamu? Kami tidak mengenalmu

Bungsu : Apakah kalian telah melupakan aku. Aku kan teman kalian.

kawanII : Maaf ya, tapi kami tidak punya teman miskin seperti kamu

Bungsu : Jadi, selama ini kalian kanya memanfaatkan aku ?

kawan I : Baguslah kalau kamu sudah menyadarinya

Kawan I+II :(sambil bernyanyi)Ada uang teman sayang

Tak ada yang teman ku tendang

Memang pantas diriku melakukan itu


KawanII : ayo kita pergi!!! Aku tidak sudi berlama2 disini

kawanI : ayo!!

Narator :akhirnya teman-temannya pergi meninggalkannya . Kini si bungsu tak punya apa2 lagi.
Lalu si Bungsu pun pergu melanjutkan perjalanannya dan ia pergi mencari pekerjaan

Bungsu : permisi, Bu... bisakah saya meminta pekerjaan kepada ibu?

majikan : Sebenarnya disini sudah tidak ada pekerjaan. Tapi karena kasihan sama kamu, saya akan
memberikan kamu pekerjaan

bungsu :jadi apa yang harus saya kerjakan bu?

majikan :.Tugas kamu adalah member makan babi. Ini makannya , pergilah,, beri makan pada babi2
itu setelah itu bersihkan juga kandangnya

Narator : Si Bungsupun pergi melakukan pekerjaannya. Namun setelah itu ia menjadi lapar dan
menemui pemilik babi untuk meminta makanan

Bungsu :permisi bu,, bolehkan saya masuk?

majikan : ya silahkan, ada apa?

Bungsu : bolehkah saya mengambil sisa dari makanan babi itu untuk dimakan?. Sudah seharian
saya bekerja dan belum mendapatkan makanan apapun

majikan : Enak saja kamu. Baru kerja sedikit langsung minta makan. Kamu pikir ini kandang bapak
kamu

Bungsu : tapi bu,, tolonglah saya saya benar2 sangat lapar

Majikan :Tidak !! lebih baik kamu pergi dari sini,, sekarang juga kamu saya pecat!!

Narator : si bungsu lalu diusur dari rumah itu. Sekarang ia menyadari keadaannya

Bungsu : betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku
disini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata padanya: “ Bapa , aku telah
berdosa trhadap sorga dan terhadap bapa. Jadikanlah aku sebagai seorang upahan bapa

Narator : Setelah berkata demikian,, ia lalu pergi menemui bapanya..

Ketika ia masih jauh, ayah telah melihatnya lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia lalu lari
mendapati anaknya lalu mencuimnya

Ayah : anakku, akhirnya kau kembali juga. Aku telah mencarimu kemana-mana
Bungsu : ayah, aku telah berdosa kepadamu. Karena itu aku tidak layak disebut sebagai anaknu.
Karena itu jadikanlah aku pelayanmu saja ayah

Ayah : apa yang kau katakana . Hari ini aku sangat senang, karena anakku yang telah lama hilang
telah kembali pulang. ( berbicara kepada pelayannya ) cepat, ambilkan jubah terbaih. Lalu potong anak
lembu terbaik dan undang semua orang. Hari ini aku sangat berbahagia karena kau kembali pulang

Pelayan :Baik tuan!!

Narator : Setelah itu si Sulungpun pulang dan dia menjadi heran melihat keramaian yang terjadi di
rumah ayahnya.

Sulung :( menghampirp pelayan)ada apa ini? Mengapa ssemuanya sibuk seperti ada pesta?

Pelayan : memang ada pesta untuk menyambut kedatangan adikmu yang telah lama hilang

Sulung : ( sambil membanting cangkull yang dibawanya) apa????

Pelayan : ya benar,, masuklah ayahmu sudah menunggumu di dalam

Sulung : Tidak!! Aku tidak ingin masuk ke dalam. Cepat panggilkan ayahku

Pelayan : baiklah, aku akan memanggil ayahmu saja

Narator : lalu sang pelayang masuk dan memberitahukan keadaan si sulung

Pelayan : Permisi tuan,,, si sulung sudah datang.. dan sekarang berada di luar

Ayah : lalu mengapa kamu tidak menyuruhnya untuk masuk?

Pelayan : hamba sudah menyuruhnya tapi ia tidak mau masuk

Ayah : baiklah aku akan keluar dan berbicara kepadanya

Narator : sang ayah lalu keluar untuk menemui si sulung

Ayah : mengapa kamu tidak masuk kedalam anakku?

Sulung : Bapa, telah bertahun2 aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah
bapa, belum pernah bapa memberiku seekor anak kambing untuk bersukacita bersama sahabat-
sahabatku, tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan semua harta yang telah bapa
berikan tetapi bapa langsung menyembelih seekor lembuh tambun untuknya

Ayah : Bukannya ayah tidak menyayangimu. Tapi seharusnya kau senang karen adikumu tekah
kembali. Bukankah apa yang menjadi milikku adalah milikmu juga ? Marilah masuk dan ikutlah
berbahagia bersama kami...

Narator : akhirnya si sulung pun mau masuk dan bersuka cita bersama-sama dengan mereka
dari drama ini ada beberapa pesan yang ingin kami sampaikan pada teman2 semua:

1. Cerita ini mengajarkan kita untuk saling berbagi dan tidak cemburu satu sama lain

2. Mengajarkan kita untuk saling berbagi walaupun itu sangat sulit

3. Membuat kita tahu dan sadar semua kesalahan kita

4. Dan melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah di dalam hidup kita

5. Allah yang selalu senantiasa mengampuni dosa kita sebelim kita memohon ampun kepadaNya. Dan
bersukacita bersama para malaikatnya apabila kita anak-anakNya yang hilang kembali padanya

Anda mungkin juga menyukai