Anda di halaman 1dari 3

Drama Penyaliban Yesus dari Jum’at Agung hingga Paskah

2018
Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh
Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu
membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.

Pilatus (Fery) : “Engkaukah raja orang Yahudi?”


Yesus (Ruben) : “Engkau sendiri mengatakannya”
Pilatus (Fery) : “Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini
terhadap Engkau?” (heran)
Telah menjadi kebiasaan bagi wali untuk membebaskan satu orang hukuman pada
tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. Dam pada waktu itu ada dalam
penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.

Pilatus (Fery) : “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau
Yesus yang disebut Kristus?”
Orang banyak : (bersorak) “Bebaskan Barabas, bebaskan Barabas!!!
Pilatus (Fery) : “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut
Kristus?”
Orang banyak: “Ia harus disalibkan... ya, salibkan Dia, salibkan Dia....
Pilatus (Fery) : “ Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?”
Orang banyak: “Salibkan Dia... salibkan Dia...
Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu
diserahkannya untuk disalibkan.
Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu
memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menganyam sebuah
mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang
buluh di tangan kanan-Nya.

Prajurit : (mengenakan jubah kepada-Nya, berlutut dihadapan-Nya dan mengolok-


ngolokkan Dia) “Salam, hai Raja orang Yahudi!” (mereka meludahi-Nya dan
mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya)

Sesudah mereka mengolok-ngolok Dia, mereka membawa Dia keluar untuk disalibkan.
Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari
Kirene, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul
salib Yesus.
Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: tempat
tengkorak. Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya
dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.
Yesus (Ruben) : “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat”.
(Pemimpin-pemimpin mengejek Dia).
Prajurit (1): “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya
sendiri, jika Ia adalah Mesias.
Prajurit (2): (mengunjukkan anggur asam kepada-Nya) “Jika Engkau adalah raja orang
Yahudi selamatkanlah diri-Mu!”
Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu
sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring!
Yesus (Ruben): “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
Orang banyak: “Ia memanggil Elia”
Yesus (Ruben): “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”
Ketika itu tabir Bait Suci terbelah menjadi dua dari atas sampai bawah.
Kepala pasukan: “Sungguh orang ini adalah Anak Allah!”
Ibu Yesus, Maria Magdalena, maria...(menangis)
Orang banyak: (pulang dengan penuh penyesalan, menangis, sambil memukul-mukul
diri)
Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan menjelang Sabat.
Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka,
yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus
dan meminta mayat Yesus.

(Yusuf dari Arimatea dan para perempuan menguburkan Yesus)

Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome
membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi
benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.
Mereka mendapati batu sudah terguling.

Perempuan2: “Siapa yang menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?” (heran.
Setelah masuk ke dalam kubur mencari-cari Yesus).

(malaikat datang... para perempuan ketakutan)


Malaikat: “mengapa kamu mencari Dia yang hidup, diantara orang mati?” Ia tidak ada di
sini, Ia telah bangkit. Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-
murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea.

Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat
menimpa mereka. Dengan singkat mereka sampaikan kepada Petrus dan teman-
temanya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya
memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang
keselamatan yang kekal itu.

Demikianlah pengorbanan Yesus yang harus mati di kayu salib, Dia yang kudus, yang
tidak berdosa dijadikannya berdosa karena kita, demi kita manusia yang berdosa ini,
Yesus harus mengalami siksaan yang begitu berat. Ia dicambuk, diludahi dan akhirnya
mati di kayu salib, hukuman yang paling hina pada waktu itu. Kasih yang sempurna
telah Ia berikan untuk kita. Lalu sudahkah kita juga mengasihi Yesus dengan sungguh-
sungguh? Dengan kita taat pada perintah Yesus?

Satu hal yang pasti adalah Dia mati untuk memberikan kehidupan bagi kita, yaitu hidup
yang kekal bersama Allah Bapa.

Anda mungkin juga menyukai