Undangan Koordinasi Kegiatan #FL5.Rev.1
Undangan Koordinasi Kegiatan #FL5.Rev.1
SEKRETARIAT DAERAH
Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 101 Palu, Kode Pos 94111
Telepon (0451) 421411 – 421812 Faks. (0451) 423612 – 421411
Email : info@sultengprov.go.id, Website : www.sultengprov.go.id
Lampiran 1
DAFTAR UNDANGAN
1. Kementerian Investasi
2. Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu
3. Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI)
4. Pemerintah Kabupaten Sigi
5. Pemerintah Kabupaten Poso
6. Pemerintah Kabupaten Donggala
7. Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong
8. Pemerintah Kota Palu
9. Komite Nasional Man and The Biosphere (MAB) UNESCO Indonesia
10. KADIN Regenerative Forest Business Sub Hub (RFBSH)
11. Koalisi Ekonomi Membumi (KEM)
12. Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ)
13. Tropical Forest Alliance
14. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah
15. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM
16. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah
17. Forum Komunikasi Cagar Biosfer
Kerangka Acuan
Festival Lestari #5
23-25 Juni 2023
Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah
LATAR BELAKANG
Pada 21 Juli 2017, forum kolaborasi yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah kabupaten untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan resmi dideklarasikan dengan tajuk Lingkar Temu
Kabupaten Lestari (LTKL). LTKL yang merupakan kaukus pembangunan lestari dari APKASI
(Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) sampai dengan Juli 2022 telah memiliki 9
kabupaten aktif dan 24 jejaring mitra.
Pada Rapat Umum Anggota (RUA) LTKL menyepakati bahwa, LTKL akan menyelenggarakan
Festival Kabupaten Lestari (FKL) sebagai acara rutin setiap tahunnya. Pada 2018, FKL telah
sukses diselenggarakan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan; pada 2019 di Kabupaten Siak,
Riau; pada 2020 di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat; dan pada 2021 diadakan di dua
kabupaten sekaligus, yaitu Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango.
FKL merupakan perayaan bersama dan ajang promosi bersama bagi kabupaten anggota LTKL
serta mitra pembangunan atas perkembangan implementasi visi kabupaten lestari. FKL juga
menjadi sarana untuk membuka dan mempererat gotong royong serta komunikasi antar sesama
anggota dan mitra LTKL serta pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam mencapai
pembangunan lestari di kabupaten anggota LTKL. Lebih khususnya lagi, festival ini juga akan
menjadi wadah bagi kabupaten tuan rumah untuk implementasi program bagi komoditas atau
potensi lestari lainnya.
Tuan rumah kabupaten anggota pada festival kelima tahun ini adalah Kabupaten Sigi, Sulawesi
Tengah. Kabupaten Sigi merupakan kabupaten yang memiliki cakupan hutan hampir 70% dari
luas wilayahnya, hal ini membuat Kabupaten Sigi masuk dalam Forum Komunikasi Cagar Biosfer
Lore Lindu. Setidaknya ada lima komoditas yang menjadi unggulan (yaitu kakao, kopi, durian,
bambu, dan vanili) di mana sebagian komoditas ditanam dengan memanfaatkan tutupan hutan.
Dengan areal hutan yang luas, Kabupaten Sigi juga gencar mempromosikan ekowisata. Mulai
dari Danau Lindu yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu hingga olahraga
paralayang terus dikembangkan.
Festival kelima yang diadakan pada 23-25 Juni 2023 ini berbeda dari penyelenggaraan festival
sebelumnya. Pertama, FKL akan digelar dua tahun sekali agar lebih matang perencanaan baik
dari konsep, pelibatan pemangku kepentingan, dan pendanaan. Kedua, pelaksanaan festival
pada Juni mendatang akan meningkatkan cakupannya, yaitu tingkat provinsi melalui kolaborasi
tuan rumah Kabupaten Sigi bersama lembaga-lembaga yang berada di bawah Forum Koordinasi
dan Komunikasi Cagar Biosfer Lore Lindu. Ketiga, Festival Kabupaten Lestari akan rebranding
menjadi Festival Lestari, agar bisa lebih banyak sinergi di berbagai tingkat, terutama di tingkat
Sulawesi Tengah melalui Forum Komunikasi Cagar Biosfer Lore Lindu yang terdiri dari 4
kabupaten dan 1 kota.
Inovasi di tingkat kebijakan dan peraturan juga sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sigi
melalui Peraturan Daerah Sigi Hijau. Perda Kabupaten Sigi Nomor 4 tahun 2019 tersebut
mengintervensi langsung pemulihan ekosistem, pengembangan ruang terbuka hijau, mitigasi
atas perkembangan cuaca dan perubahan iklim, pengembangan jaringan pengelolaan
lingkungan khusus pengelolaan persampahan. Bentuk-bentuk intervensi tersebut juga dilakukan
dengan melibatkan masyarakat sebagai subjek atau penggerak dengan mengadopsi kearifan
lokal.
Festival Lestari 2023 yang mengusung tema “Tumbuh Lebih Baik”, mengangkat topik-topik
yang menjadi fokus utama pembangunan lestari. Antara lain pengembangan ekonomi
kerakyatan yang berdaya saing, menguatkan kualitas harmoni sosial, pembangunan lestari
berbasis mitigasi bencana, pengembangan industri kecil menengah (IKM) dan komoditas lestari
turunan berbasis alam yang memiliki nilai tambah, pengembangan wisata, budaya, dan kearifan
lokal, serta pengembangan lapangan pekerjaan yang mampu selaras dengan pelestarian
sumber daya alam. Topik-topik tersebut akan diturunkan menjadi program-program dalam
festival.
Program-program yang dirancang dalam Festival Lestari bertujuan mendorong terwujudnya Sigi
Hijau dan target-target Kabupaten Sigi yaitu masuknya investasi berkualitas, terjaganya
lingkungan hidup, masyarakat, dan unsur-unsur pendukung kehidupan berada dalam kondisi
yang baik, tertata, dan terjamin kelestariannya.
Program payung yang disajikan di Festival Lestari #5 adalah Investment Forum Cagar Biosfer,
merupakan sebuah forum untuk mempromosikan dan menampilkan peluang-peluang bisnis
yang ada di Sulawesi Tengah dengan pintu masuk cagar biosfer-- kawasan atau wilayah yang
memiliki ekosistem asli, ekosistem unik, atau ekosistem yang keseluruhan unsur alamnya
dilindungi dan dilestarikan. Forum ini mengundang pemerintah daerah dan nasional, sektor
swasta, pelaku UKM, koalisi ekonomi, pakar, dan masyarakat untuk membicarakan investasi
lestari.
Program yang disajikan dalam payung Investment Forum Cagar Biosfer tersebut antara lain
Masterclass Investasi Lestari—yang prosesnya sudah dimulai sejak awal tahun 2023 bersama
Kementerian Investasi/BKPM dan Koalisi Ekonomi Membumi—, Obrolan Lestari, Partnership &
Business Matching, Dialog Senja: Temu Inovasi Lestari, Telusur Kabupaten & Telisik Budaya
yang dibagi menjadi tiga trip (Trip Paralayang Cicipi Durian & Kopi Sigi, Sustainable Culinary
Journey, Trip Hutan Purba Ranjuri, dan Trip Komoditas: palmarosa, sereh wangi, bambu, kakao,
dan vanili), pameran, pertunjukan seni & budaya, Community Talk, dan pasar warga--yang akan
diisi oleh ragam aktivitas.
Festival Lestari #5 dirancang menjadi festival yang ramah lingkungan. Beberapa hal yang
diterapkan dalam festival tersebut antara lain: meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai,
menyiapkan tempat sampah berdasarkan kategori sampah, bekerjasama dengan bank sampah,
menyediakan panganan lokal, menggunakan alat makan dan minum yang terbuat dari bahan
organik dan dapat dipakai berulang kali, dan menggunakan dekorasi dari bambu dan bahan
natural fiber lainnya.
TUJUAN
1. Festival Lestari menjadi wadah pertemuan untuk matchmaking antara pemangku
kepentingan dalam membantu proses tercapainya tujuan visi kabupaten lestari.
a. 25 mitra nasional terlibat
b. 25 mitra lokal sulawesi terlibat
2. Festival Lestari menjadi wadah matchmaking untuk insentif (publik, non-publik, dan
kombinasi) yang berkualitas untuk mencapai tujuan visi kabupaten lestari.
a. 5 program berjalan di Kabupaten Sigi
b. 200 terpaan media nasional
TARGET PESERTA
Ditargetkan sebanyak 2.000 peserta hadir, dari kalangan Kabupaten Anggota LTKL, Jejaring
Mitra LTKL, kementerian/lembaga, kabupaten-kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, Komite
Nasional Cagar Biosfer, pihak Swasta/buyer/investor, pelaku IKM, akademisi, kamu muda,
masyarakat sipil/NGO, media lokal & nasional, masyarakat kabupaten dan kota di Sulawesi
Tengah.
TENTANG PROGRAM
FESTIVAL LESTARI #5: INVESTMENT FORUM CAGAR BIOSFER
Obrolan Lestari
Adalah program bincang-bincang/talk dengan menghadirkan narasumber dari
kementerian/lembaga, pemerintah daerah, pihak swasta, LSM, investor/buyer, pembuat
kebijakan, pelaku UKM dan komoditas lestari. Obrolan Lestari mengangkat tema-tema tentang
sinergi multipihak untuk mencapai target nasional dalam mewujudkan ekonomi lestari. Diperkaya
dengan cerita dari tapak yang membuktikan capaian-capaian tersebut, serta peluncuran-
peluncuran program. Obrolan Lestari bertujuan untuk menghubungkan antara pemerintah
kabupaten dengan pihak-pihak lain agar berkolaborasi dalam program bersama.
Telusur Lestari
Adalah proses untuk menjelajahi, menikmati, atau mempelajari suatu daerah atau wilayah
dengan saksama dan terperinci dengan fokus pada keunggulan-keunggulan dari daerah
tersebut. Telusur Lestari Kabupaten Sigi dibagi menjadi empat trip terpisah, yaitu:
1. Sustainable Culinary Journey
Adalah program penerjemahan pembangunan lestari dari tingkat tapak yang sejalan
dengan visi ekonomi lestari. Program ini dibungkus melalui konsep perjalanan eksplorasi
kuliner lestari yang ada di kabupaten. Program ini berkolaborasi dengan mitra-mitra
kuliner di tingkat nasional. Hasil perjalanan ini adalah menu Sigi dijadikan menu khusus
di satu restaurant, produk komunikasi dan dokumentasi, dan ide kreasi.
2. Trip Komoditas Lestari
Lima komoditas yang menjadi unggulan adalah kakao, kopi, durian, bambu, dan vanili.
Selain itu, komoditas yang sedang juga didorong untuk dikembangkan di Kabupaten Sigi
adalah Palmarosa. Trip ini akan mengajak peserta festival untuk mengunjungi desa-desa
yang menjadi fokus pengembangan komoditas-komoditas tersebut.
3. Lindu Mini Trip
Danau Lindu menjadi salah satu ikon untuk kawasan Cagar Biosfer Lore Lindu dan
Kabupaten Sigi. Danau Lindu memiliki daya tarik khusus untuk para peneliti dan penikmat
keindahan alam. Lindu Mini Trip mengajak 10 mitra nasional untuk menelusuri potensi
yang dimiliki kawasan Danau Lindu. Hasil trip ini adalah rekomendasi persiapan yang
akan dilakukan untuk persiapan Festival Danau Lindu pada November 2023.
4. Trip Hutan Ranjuri, Beka
Hutan Ranjuri adalah hutan purba yang lokasinya hanya 30 menit dari bandara di kota
Palu. Penelitian menyebutkan, tanaman yang ada di dalam hutan Ranjuri ini berusia 450
tahun. Di dalam hutan tersebut, juga terdapat sumber mata air yang menjadi sumber
kehidupan masyarakat di Desa Beka. Dengan nilai yang cukup kaya dari Hutan Ranjuri
tersebut, program adopsi pohon diinisiasi oleh Jejak.in (mitra LTKL) dengan melibatkan
komunitas di Desa Beka, Sigi.
5. Paralayang sambil Cicipi Durian & Kopi Sigi
Salah satu spot terbaik untuk olahraga paralayang berada di Wayu, Kabupaten Sigi.
Menikmati lanskap kota Palu, Donggala, dan Sigi dari ketinggian menjadi daya tarik
wisata. Duduk-duduk di lokasi Paralayang Wayu sambil mencicipi durian dan kopi Sigi
bersama para petani durian dan kopi, bisa dinikmati di H-1 festival.
13:00-15:00 Sesi #2
WITA ● Obrolan Lestari #1: Tentang Kebijakan dan
Perencanaan Lestari
● Launching RUPM Lestari
Penutupan Festival