Buku Top 30 Dan Top 6 Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 (Edit)
Buku Top 30 Dan Top 6 Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 (Edit)
TIM PENYUSUN
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 III
16. INOVASI KOPEL PANDEMI (KOTAK PENOLONG LAYANAN -
PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19) .............................. 193
17. INOVASI STOP BASSUNG (PUSKESMAS TOGO-TOGO -
PEDULI BEBAS PASUNG) .................................................................. 206
18. INOVASI UANG PANAIK (Upaya Penanggulangan TB dengan -
Investigasi Kontak) .................................................................................. 222
19. INOVASI Sistem Informasi Kepegawaian (SISKA) BKPSDM -
Kabupaten Luwu ....................................................................................... 238
20. INOVASI Jendela Kita ............................................................................. 251
21. INOVASI Martabak Berdasi ................................................................. 264
22. INOVASI KEJAR STUNTING ............................................................... 276
23. INOVASI PERAHU SEHAT PULAU BAHAGIA (PSPB) ............... 286
24. INOVASI AGEN LAKA Si LASER....................................................... 301
25. INOVASI ANTAR KI (AYO PANTAU PENGOBATAN PASIEN -
TUBERKULOSIS) ................................................................................... 314
26. INOVASI CDR RESCUE ........................................................................ 325
27. INOVASI PAPI LIMBAP.......................................................................... 338
28. INOVASI LAGENDA DUKCAPIL (Layanan Pengambilan -
Golongan Darah sebagai Elemen Data Kependudukan) ............. 351
29. INOVASI GANRA BERSEPEDA (GERAKAN AKSI -
PEMBERDAYAAN SEKOLAH PEDULI DEMAM BERDARAH) . 361
30. INOVASI MASKER PELITA (MASYARAKAT KEERA PEDULI -
DISABILITAS) ........................................................................................... 372
TOP 6 REPLIKASI INOVASI PELAYANAN PUBLIK ......................... 386
1. INOVASI JEDAR SASKIA .................................................................... 386
2. INOVASI Dekap Bayi ............................................................................. 400
3. INOVASI Peduli KASI (Kampung ASI) ............................................. 411
4. INOVASI Pose (Pajaga Sikola Salewang) ...................................... 428
5. INOVASI Kelas Musim........................................................................... 445
6. INOVASI Bagang Cerdas ..................................................................... 456
LAMPIRAN ....................................................................................................... 471
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 IV
TOP 30 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INOVASI
GETAR SULSEL
(GERAKAN TERTIB ARSIP SULAWESI SELATAN)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 1
Ringkasan
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 2
Ide Inovatif
Latar Belakang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 3
Kesesuaian dengan Kategori
Inovasi ini sesuai dengan kategori Efektivitas Institusi
Publik untuk Mencapai TPB karena melalui inovasi ini dapat
memperkuat kelembagaan dalam bentuk pemberian bimbingan
dan pendampingan pengelolaan arsip sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan publik yang efektif.
Kebaruan, Nilai Tambah
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 4
masyarakat jika diperlukan dengan cepat dan tepat dapat
disajikan.
Selain itu, kebaruan Gerakan Tertib Arsip adalah:
Penataan dan pengarsipan dokumen berbasis sistem
klasifikasi arsip Penggunaan label box arsip yang dapat
memudahkan penemuan dokumen arsip yang ditemukan.
Bimbingan dan konseling kepada pengelola arsip dengan metode
simulasi dan bekerja sama dengan arsiparis dan pengelola arsip.
Signifikansi
Implementasi Inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 5
mendeskripsi arsip, mengelompokkan dan menggabungkan arsip
sesuai klasifikasi arsip, menginput data sampai pada pembuatan
daftar arsip.
Inovasi ini sangat membantu kedua OPD tersebut didalam
menemukan arsip yang diperlukan seperti Dinas PERKIMTAN
dibebaskan dari 58 temuan BPK dan Dinas TPH Bun berhasil
menyelamatkan aset seluas 67 Ha dari dua sertifikat. Saat ini
kedua OPD tersebut arsipnya terkelola dengan baik, arsipnya
tertib, ruang penyimpanannya tertata rapi, arsip yang dibutuhkan
dapat ditemukan kurang dari 5 menit.
Penilaian/Asesmen (evaluasi yang digunakan)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 6
Sampai sekarang sudah 10 OPD yang membentuk Unit
Kearsipan dan 7 OPD sudah ada SK Unit Kearsipannya,
kemudian dari gerakan ini ada aset Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan yang diselamatkan yaitu Dinas Tanaman Pangan
Holtikultura ditemukan sertipikat seluas 67 Hektare dari 2
sertipikat yang sebelumnya dikuasai oleh masyarakat dan
menyatakan bahwa lahan tersebut adalah miliknya. Selain dari itu
Biro Umum juga menemukan 1 sertipikat tanah yaitu, GOR
Barombong seluas 3,8 hektare.
Keberhasilan inovasi ini menunjukkan bahwa Stadion
Mattoanging sebagai salah satu aset pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan dapat dimenangkan dari kasus sengketa.
Dampak selanjutnya adalah:
Dokumen yang sebelumnya berupa tumpukan, dokumen
lama/lewat masa pakai tertata dengan rapi dan terorganisir
dengan administrasi dan pencatatan yang baik karena sudah
terorganisir dengan baik sebanyak 58 aset berupa gedung pada
lokus Disperkintan Sulsel ditemukan. Dengan ditemukannya
dokumen tersebut, 58 aset ini jelas kepemilikannya di 16
kabupaten/kota. Aset yang sebelumnya masih tercatat sebagai
milik Pemprov kemudian dialihkan/diserahterimakan ke masing-
masing kabupten tercipta rasa aman (dari kebakaran) sehingga
arsip aset juga aman.
Akuntabilitas tercipta karena arsip yang terorganisir
merupakan alat pembuktian atau evidence.
Kontribusi terhadap Capaian
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 7
dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan
inklusif di semua level.
Selain itu, inovasi ini memiliki peran penting dalam
menciptakan pemerintahan yang bersih dan berkarakter dengan
menanamkan pola pikir yang positif terkait pengelolaan arsip
terhadap aparatur pemerintahan. Peranserta Getar Sulsel ini
dilakukan karena arsip merupakan sumber informasi, sumber ilmu
pengetahun, bahan bukti pertanggujawaban, dan perlu disadari
bahwa pengelolaan arsip merupakan sebuah tindakan dalam
penyelamatan informasi, maka Gerakan tertib arsip perlu
didukung dengan penguasaan ilmu kearsipan yang bukan hanya
konvensional tetapi juga berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Sekaligus menjadi tumpuan utama dukungan sumber
daya manusia kearsipan yang profesional dan inovatif dalam
mewujudkan pengelolaan arsip yang baik serta mewujudkan arsip
sebagai tulang punggung manajemen pemerintahan di Sulawesi
Selatan.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 8
Keberlanjutan
Sumber daya yang digunakan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 9
Faktor Penentu/kekuatan
1. Komitmen pimpinan DINAS PERKIMTAN, DINAS TPH dan
BUN sebagai unit pelaksana penataan arsip
2. Dukungan kebijakan berupa Instruksi Gubernur Nomor 1
tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Tertib Arsip di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, karena
menginstruksikan:
Penyediaan sumber daya manusia, Penyediaan sumber
dana dan Pembentukan unit kearsipan di setiap OPD.
3. Kerjasama tim tertib arsip dengan OPD sasaran.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 10
INOVASI
Penanganan Anak Tidak Sekolah Berbasis Aksi Kolaborasi
(PASTI BERAKSI)
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 11
dari program Gerakan kembali sekolah bekerja sama dengan
UNICEF. Inovasi PASTI BERAKSI dilaksanakan di 10 Kab/Kota
dengan jumlah Anak Tidak Sekolah yang cukup tinggi pada usia
7 – 18 Tahun. Melalui inovasi ini, dilaksanakan pendataan anak
tidak sekolah menggunakan aplikasi Sistem Informasi
Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM), pengembalian
anak tidak sekolah ke sekolah formal dan non formal serta
pencegahan anak tidak sekolah. Kabupaten/Kota lokus PASTI
BERAKSI pada tahun 2021 adalah Kabupaten Pangkep, Sidrap,
Wajo, Tana Toraja, Luwu, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto,
Gowa dan Kota Makassar masing-masing 4 desa/kelurahan lokus.
Inovasi ini berdampak nyata pada pemanfaatan data
berbasis SIPBM ATS yaitu ditemukannya jumlah ATS
berdasarkan wilayah dan identitas keluarga. Inovasi ini juga
berhasil meningkatkan efektivitas kolaborasi antara OPD dan
pemangku kepentingan dalam lingkup Provinsi serta kolaborasi
berjenjang antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Dari hasil pendataan ditemukan
ATS sebanyak 1.685 orang (laki-laki 1051 orang dan perempuan
634 orang) dan seluruhnya sedang berlangsung pengembalian
ATS.
Inovasi PASTI BERAKSI sesuai dengan kategori ke 2 yaitu
Efektifitas institusi publik untuk mencapai Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan. Membangun Kolaborasi antar dan inter lingkup
Pemerintahan dapat mengefektifkan implementasi kebijakan dan
pemanfaatan sumber daya untuk mengoptimalkan pelayanan
publik sektor Pendidikan.
Ide Inovatif
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 12
menyelesaikan permasalahan anak tidak sekolah yang jumlahnya
masih sangat tinggi.
Jumlah penduduk usia 7-18 tahun di 4 desa/kelurahan
lokus di 10 kab/kota sebanyak 18.635 orang kemudian ditemukan
jumlah ATS sebanyak 1.685 orang dan sedang ditangani proses
pengembalian ke sekolah sebanyak 1.685 orang.
Permasalahan ATS merupakan masalah bidang
pendidikan yang selama ini ditangani oleh oleh satu atau dua
sektor saja tanpa melibatkan sektor dan pemangku kepentingan
lainnya serta tanpa berkolaborasi sehingga penanganan ATS
berjalan dengan lambat dan sulit mencapai target yang
diharapkan. Dengan adanya inovasi PASTI BERAKSI, maka
multisektor dan para pemangku kepentingan bersatu menyusun
rencana aksi yang saling mendukung satu sama lainnya dalam
upaya mengembalikan anak tidak sekolah untuk kembali
bersekolah di sekolah formal dan non formal serta mencegah
anak beresiko putus sekolah agar tidak putus sekolah. Kolaborasi
dilakukan dari hulu ke hilir secara tuntas, mampu mengatasi
permasalahan ATS di Sulawesi Selatan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 13
1. Menyediakan sistem pendataan berbasis by name by
address.
2. Mengembalikan ATS melalui pelibatan para pihak.
3. Melakukan upaya pencegahan ATS melalui pelibatan para
pihak.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 14
1. Pendataan dilakukan oleh pemerintah desa dengan
menggunakan SIPBM ATS berbasis android dengan cara
sensus, sasarannya seluruh keluarga guna mencari
keberadaan ATS di desa/kelurahan. Pendataan ini
menghasilkan data “by name by address”. Pendataan SIPBM-
ATS mencakup jumlah ATS, alasan dan berbagai
penyebabnya. Hasil pendataan di bahas oleh tim Kabupaten
Bersama tim desa dalam pertemuan rekonfirmasi data dan
dilaksanakan diidentifikasi ATS yang ingin kembali ke sekolah
formal atau non formal.
2. Hasil rekonfirmasi data dilaporkan dan di koordinasikan ke
OPD dan instansi vertikal (Bappelitbangda, Dinas Pendidikan,
Dinas PMD, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, Kementerian Agama)
3. Penyusunan Rencana Aksi Kolaborasi untuk mengembalikan
ATS ke sekolah dan pencegahan anak tidak sekolah.
4. Pengembalian anak tidak sekolah ke sekolah formal dan non
formal sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
5. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pengembalian anak ke sekolah dan pencegahan anak tidak
sekolah.
Aksi kolaborasi ini menjadi salah satu pilot project untuk
meningkatkan IPM dan Indeks Pendidikan yang disesuaikan
dengan kebijakan. Pilot project ini pun diharapkan menjadi acuan
bagi seluruh desa dan kelurahan dalam upaya mengembalikan
anak tidak sekolah dan mencegah anak tidak sekolah. Inovasi ini
berdampak signifikan pada peningkatan angka partisipasi sekolah
yang kemudian meningkatkan rata- rata lama sekolah.
Evaluasi internal dilaksanakan dengan melibatkan Tim
Pokja PPATS Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
Bappelitbangda dengan cara melaksanakan Rapat Tim Pokja
PPATS guna mengevaluasi program dan kegiatan internal terkait
upaya fasilitasi dan koordinasi Percepatan Penanganan Anak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 15
Tidak Sekolah, Rapat evaluasi internal dilaksanakan 4 kali dalam
setahun.
Evaluasi eksternal dilaksanakan dengan melibatkan
seluruh Tim PPATS Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari
OPD dan para pemangku kepentingan dengan cara
melaksanakan Rapat evaluasi Tim
PPATS Provinsi guna mengevaluasi pelaksanaan
Rencana Aksi Daerah PPATS provinsi, yaitu evaluasi hasil
pendataan SIPBM-ATS, evaluasi tindak lanjut hasil pendataan,
dan evaluasi capaian Rata-rata Lama Sekolah, Indeks Pendidikan
dan IPM.
Indikator kinerja yang digunakan dan dievaluasi adalah:
1. Jumlah kegiatan yang mendukung PPATS
2. Jumlah Desa yang melaksanakan pendataan SIPBM ATS
3. Jumlah ATS yang terdata
4. Jumlah ATS yang dikembalikan ke sekolah formal
5. Jumlah ATS yang dikembalikan ke sekolah non formal
6. Jumlah Anak yang dicegah putus sekolah
7. Jumlah desa/kelurahan yang melakukan perencanaan
pendidikan berbasis data
Terjadi perubahan sebelum adanya inovasi dan sesudah
adanya inovasi PASTI BERAKSI. Dengan adanya inovasi ini:
1. Desa/kelurahan telah memanfaatkan data untuk kebutuhan
perencanaan bidang Pendidikan, Kabupaten Pangkep,
Sidrap, Wajo, Tana Toraja, Luwu, Bulukumba, Bantaeng,
Jeneponto, Gowa dan Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan
2. Dari jumlah ATS yang ditemukan 1.685 orang dan ATS yang
dikembalikan sedang dalam proses pengembalian ke sekolah
formal dan non formal sebanyak 1.685 orang.
3. Dari keluarga yang beresiko putus sekolah sebanyak 14.612
orang berhasil dicegah sebanyak seluruhnya tidak ada lagi
yang putus sekolah.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 16
Dampak kolaborasi yang diperoleh adalah penyelesaian
masalah lebih cepat dan tepat sasaran, dapat dibuktikan dengan
menurunnya ATS di 10 kabupaten/kota.
Keberhasilan inovasi PASTI BERAKSI mendukung
pencapaian indikator IPM yaitu Rata-rata Lama Sekolah pada
tahun 2020 sebesar 8,38 menjadi 8,46 pada tahun 2021. Angka
Partisipasi Kasar (APK) 86,44 pada tahun 2020 meningkat
menjadi 87,07, Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI sebesar
97,98 pada tahun 2020 meningkat menjadi 98,26, APM SMP/MTs
sebesar 76,17 pada tahun 2020 meningkat menjadi 77,02, APM
SMA/MA sebesar 60,32 menjadi 60,35.
Kontribusi terhadap Capaian TPB
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 17
kabupaten/kota. Pada tahun 2021, pemerintah provinsi
mereplikasi di 10 kabupaten/kota (Kabupaten Pangkep, Sidrap,
Wajo, Luwu, Toraja Utara, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto,
Gowa dan Kota Makassar) masing-masing 4 desa
lokus/kelurahan.
Praktik baik di dua kabupaten baik secara regulasi dan aksi
menjadi rujukan utama dalam melakukan replikasi dan kolaborasi
pemangku kepentingan dalam penanganan anak tidak sekolah.
Contoh Surat Edaran kepada seluruh camat, desa dan kelurahan
(372 desa/kelurahan) untuk memastikan program pengembalian
anak tidak sekolah untuk kembali bersekolah sebagai program
prioritas pada penganggaran dana desa. Memastikan
pengembalian anak/remaja bersekolah sebanyak 15-20 orang
setiap tahunnya.
Inovasi berpotensi direplikasi di tempat lain yang memiliki
tantangan terkait ATS yang tinggi. Inovasi dapat dilaksanakan
dengan model koordinasi dan kolaborasi oleh masing-masing
Bappelitbangda Provinsi, Bappeda kabupaten/kota, kecamatan
hingga ke jenjang desa. Pendampingan persiapan kader SIPBM
dapat dikerjasamakan dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Desa.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 18
Tim PPATS Kecamatan, desa dan kelurahan Fasilitator : Tim
Kab/Kota dan NGO/LSM Pendata SIPBM-ATS Desa Verifikator
Admin desa.
Seluruh pihak yang terlibat digerakkan melalui pertemuan
koordinasi, monitoring dan pendampingan bersama-sama di
kabupaten/kota dan desa/kelurahan lokus.
Sumber daya Anggaran yang digunakan bersumber dari
APBD pada DPA Bappelitbangda Prov. Sulsel pada tahun 2021
sebesar Rp. 402.072.000,- dan jug yang terdapat anggaran di
masing-masing OPD terkait yang mendukung pendataan,
pengembalian ATS dan pencegahan ATS, disamping itu dana
desa/kelurahan dialokasikan untuk penanganan anak tidak
sekolah dengan optimal, hal ini menunjukkan desa/kelurahan
sangat merespon dan bertanggung jawab akan warganya yang
tidak sekolah.
Selain anggaran yang bersumber dari APBD dan dana
desa, juga terdapat sumber anggaran lain yang mendukung
penanganan ATS, yaitu berasal dari perusahaan dan perbankan,
misalnya pemberian bantuan beasiswa bagi ATS yang kurang
mampu, bantuan transportasi dan peralatan sekolah serta
bantuan lainnya.
Strategi keberlanjutan meliputi:
1. Strategi Institusional
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 19
Surat edaran gubernur terkait penggunaan dana desa
dalam melakukan pendataan di desa Peraturan Bupati
terkait penggunaan dana desa dalam pendataan dan
perencanaan aksi pengembalian anak ke sekolah.
2. Strategi Sosial
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 20
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Keberhasilan Inovasi PASTI BERAKSI tidak lepas dari
kolaborasi berjenjang dari provinsi hingga desa dengan
melibatkan Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Lurah dan Kepala
Desa. Masing- masing OPD mempunyai tugas
1. Bappelitbangda: memfasilitasi kebijakan dan
mengoordinasikan serta mengevaluasi tahapan kegiatan
PASTI BERAKSI.
2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa: memfasilitasi
pendampingan penyusunan peraturan desa tentang
PPATS dan memastikan pendataan SIPBM ATS disetiap
desa/kelurahan.
3. Dinas Pendidikan : memfasilitasi penemuan ATS,
pengembalian ATS ke sekolah.
4. Dinas Sosial: memfasilitasi pemberian bantuan sosial untuk
membantu mengurangi pengeluaran keluarga miskin
dimana di dalamnya terdapat ATS dan anak yang beresiko
putus sekolah.
5. Kementerian Agama : memfasilitasi advokasi, sosialisasi
dan edukasi terhadap para tokoh Agama termasuk tentang
pencegahan pernikahan anak yang menjadi salah satu
faktor penyebab anak putus sekolah.
6. NGO yaitu UNICEF: memfasilitasi pelatihan pendata
SIPBM-ATS kabupaten/kota.
Pemangku kepentingan yang terlibat di
kabupaten/kecamatan dan desa/kelurahan:
1. Bappelitbangda: memfasilitasi kebijakan dan
mengoordinasikan serta mengevaluasi tahapan kegiatan
Inovasi PASTI BERAKSI
2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pendidikan,
Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak serta Kemenag berkolaborasi mulai
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 21
pendataan, rekonfirmasi data, koordinasi, pengembalian
ATS ke sekolah dan pencegahan ATS.
Kecamatan dan Desa/Kelurahan menyusun
regulasi/kebijakan PPATS, menyusun RPJMDes, RKPDes dan
APBDs yang terintegrasi PPATS serta menyelesaikan tahapan
PPATS.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 22
INOVASI
GeLIAT PUSTAKA
Ringkasan Proposal
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 23
dengan nilai 11,93 kategori rendah. Faktor yang
mempengaruhinya adalah ketersediaan bahan perpustakan,
ukuran perpustakaan dan akses terhadap informasi serta peran
keluarga dalam membudayakan kebiasaan membaca.
Menyikapi permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan (DPK) mengembangkan inovasi Gerakan Literasi Ibu
dan Anak Terpadu di perpustakaan (GeLIAT Pustaka), yang
bertujuan untuk meningkatakan literasi masyarakat melalui peran
keluarga dalam hal ini peran ibu.
Inovasi GeLIAT Pustaka dilakukan dengan perluasan dan
peningkatan layanan, dari sebelumnya hanya ruang Layanan
Anak menjadi Gedung Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak yang
representatif. Selain itu, di dalamnya terdapat pula ruang edukasi
bagi ibu-ibu, sehingga gerakan Literasi di Layanan Perpustakaan
Ibu dan anak dapat dilakukan secara terpadu.
Inovasi GeLIAT Pustaka dilakukan dengan pola pembinaan
dan kemitraan yang melibatkan tim sinergi eksternal yaitu Disdik,
Diskominfo, DPPPA, Tim Penggerak PKK, Dekranasda, Pokja
Bunda PAUD, Majelis Taklim, IWAPI, IWABA, BMPD, Bank
Sulselbar, Penulis, Penerbit, Penggiat Literasi, Komunitas
Lembaga Mitra Ibu dan Anak (Lemina).
Dengan adanya ruang layanan perpustakaan yang
representatif dan ramah anak, berdampak pada peningkatan
jumlah pengunjung perpustakaan dan berkontribusi positif
terhadap peningkatan literasi anak. Beragam kegiatan pelatihan
yang dilaksanakan dan diperuntukkan bagi ibu-ibu, juga
berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya,
bukan hanya kemampuan dalam mendidik anak dan membina
keluarga tetapi juga kemampuan menghasilkan produk dari
pelatihan keterampilan yang diperoleh, sehingga dapat memberi
nilai tambah bagi peningkatan ekonomi keluarga.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 24
Latar Belakang dan Tujuan
Berdasarkan hasil tes PISA (The Programme for
International Student Assesment) pada 2016, tingkat literasi anak-
anak dan orang dewasa di Indonesia sangat rendah. Sama halnya
dengan hasil survey Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2019
bahwa indeks literasi masyarakat Indonesia rendah hanya 10,12.
Untuk Sulawesi Selatan Indeks Literasi Masyarakat juga masih
kategori rendah dengan nilai 11,93 menduduki urutan ke 16 dari
34 provinsi. Faktor yang mempengaruhinya adalah:
1. Ketersediaan bahan perpustakan
2. Ukuran perpustakaan
3. Akses terhadap informasi
4. Peran keluarga dalam membudayakan kebiasaan
membaca.
Menyikapi permasalahan tersebut, Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan (DPK) mengembangkan inovasi Gerakan Literasi
Ibu dan Anak Terpadu di perpustakaan (GeLIAT Pustaka).
Inovasi ini merupakan solusi yang mendukung Gerakan
Nasional Orang Tua Membacakan Buku (GERNASBAKU).
Inovasi ini dilakukan dengan meningkatkan minat baca anak
bersama orang tua, sekolah dan masyarakat dengan bersama-
sama menciptakan kondisi menyenangkan dan mendukung
kebiasaan membaca melalui perluasan layanan dengan
menghadirkan berbagai kegiatan bagi ibu dan anak.
Inovasi ini bertujuan untuk:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 25
Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dari inovasi
ini adalah ibu dan anak.
Kesesuaian Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 26
dalamnya terdapat pula ruang edukasi bagi ibu-ibu, sehingga
gerakan Literasi di Layanan Perpustakaan Ibu dan anak dapat
dilakukan secara terpadu.
Dengan adanya ruang layanan perpustakaan yang
representatif bagi anak, berdampak pada peningkatan jumlah
pengunjung perpustakaan dan berkontribusi positif terhadap
peningkatan literasi anak. Beragam kegiatan pelatihan yang
dilaksanakan dan diperuntukkan bagi ibu-ibu, juga berdampak
pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya, bukan
hanya kemampuan dalam mendidik anak dan membina keluarga
tetapi juga kemampuan menghasilkan produk dari pelatihan
keterampilan yang diperoleh, sehingga dapat memberi nilai
tambah bagi peningkatan ekonomi keluarga.
Deskripsi Inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 27
5. Artistik ruang perpustakaan.
B. Pelaksanaan
1. Penempatan SDM pengelola Layanan Perpustakaan Ibu
dan Anak.
2. Pelatihan untuk SDM pengelola Layanan Perpustakaan
Ibu dan Anak bermitra dengan Diskominfo Sulsel dan
Politeknik Media Kreatif, Konjen Jepang.
3. Sosialisasi dan promosi melalui media cetak, elektronik
dan media sosial.
4. Kegiatan literasi ibu dan anak;
a. Membaca, mewarnai, bertutur, read a loud
b. Permainan edukatif indoor dan outdoor
c. Pelatihan keterampilan seperti origami, konektor
masker, sandal, penutup bosara, tisu, gantungan
kunci, hiasan dinding, pengolahan limbah kertas.
Dengan memanfaatkan bahan perpustakaan sebagai
sumber rujukan.
d. Pemanfaatan pojok baca digital
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 28
4. Memberdayakan. Inovasi ini memberi ruang kepada semua
element untuk berpartisipasi sesuai disiplin ilmunya.
5. Memotivasi. Inovasi ini mulai bergerak dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak seperti BMPD dan Bank
Sulselbar.
6. Transferabilitas (Sifat dapat diterapkan pada
konteks/tempat lain)
Inovasi ini dapat diadaptasi/direplikasi oleh daerah lain di
tingkat provinsi dan kabupaten. Setelah diterapkan selama lebih
dari setahun, layanan perpustakaan ibu dan anak telah dikunjungi
sebanyak 10.332 orang baik dari dalam wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan maupun dari luar provinsi. Dari jumlah pengunjung
tersebut terdapat 10 DPK Provinsi dan Kabupaten Kota
(Gorontalo, Luwu, Palopo, Pinrang, Bulukumba, Soppeng,
Selayar, Bone, Luwu Timur, Maros) yang melakukan studi tiru di
Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak, untuk selanjutnya dapat
mereplikasi perluasan layanan perpustakaan ibu dan anak di
daerahnya masing-masing.
GeLIAT Pustaka merupakan solusi bagi DPK Provinsi
Sulawesi Selatan untuk meningkatkan indeks pembangunan
literasi masyarakat di Sulawesi Selatan. Inovasi ini sangat
berpotensi untuk direplikasi oleh siapapun. Selain mudah
diterapkan juga menjadi solusi dalam pengembangan
perpustakaan di Indonesia. Terbukti setelah 2 tahun
dilaksanakannya inovasi ini, beberapa daerah di Sulawesi Selatan
telah mereplikasi GeLIAT Pustaka.
Adapun DPK yang sudah melakukan replikasi diantaranya,
DPK Kabupaten Bone, DPK Kabupaten Maros dan DPK
Kabupaten Pinrang dengan membangun gedung tersendiri untuk
layanan perpustakaan ibu dan anak terpisah dari gedung layanan
perpustakaan umum, serta mengembangkan kegiatan literasi
untuk ibu dan anak secara terpadu di perpustakaan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 29
Sumber Daya
Inovasi GeLIAT Pustaka ini secara teknis dilaksanakan
oleh UPT Layanan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan dengan sumber daya
keuangan melalaui APBD pada DPA Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsis Sulawesi Selatan. Selain menggunakan dana
APBD untuk penyediaan Gedung dan sarana perpustakaan serta
kegiatan operasionalnya, keberadaan Layanan Perpustakaan Ibu
dan Anak juga mendapatkan dukungan dan bantuan sarana
permainan anak dari Ketua TP PKK Sulsel. Bantuan sarana
permainan anak dan fasilitas ruang laktasi dari Badan
Musyawarah Perbankan Daerah (BPMD) Sulsel melalui Ikatan
Wanita Perbankan Indonesia (IWABA) Sulsel dan bantuan sarana
perpustakaan dan permainan anak dari CSR Bank Sulselbar,
serta bantuan permainan Puzzle dan sarana cuci tangan dari
Lembaga Mitra Ibu dan Anak (Lemina).
Sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan
Inovasi ini terdiri dari pustakawan dan tenaga pengelola
perpustakaan sebagai unsur internal. Untuk pengembangan
kegiatannya, melibatkan dan bekerjasama dengan berbagai pihak
sebagai unsur tim sinergi eksternal dalam melaksanakan berbagai
kegiatan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
GeLIAT Pustaka dilakukan oleh tim sinergi internal dan
eksternal melalui pembinaan dan pelatihan keterampilan dengan
pendekatan partisipatif, kemitraan dan kolaborasi.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 30
Strategi Keberlanjutan
GeLIAT Pustaka merupakan inovasi yang memberi
dampak positif terhadap peningkatan jumlah kunjungan ke
perpustakaan sekaligus juga berdampak pada peningkatan
kegiatan pelibatan masyarakat di perpustakaan, antara lain
dengan dilaksanakannya berbagai kegiatan pelatihan yang
bertujuan untuk meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraannya.
Oleh karena itu, untuk memastikan keberlanjutan dari
program ini, keberadaannya di dukung dengan:
1. Strategi institusional dengan regulasi antara lain Pergub
No. 6 Tahun 2021 tentang Transformasi Perpustakaan
Berbasis Inklusi Sosial, SK Gubernur Sulsel Nomor
855/III/Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim Sinergi
Progam Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi
Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, SK Kepala DPK Sulsel
Nomor 35 Tahun2021 tentang Pembentukan Tim Kerja
GeLIAT Pustaka.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 31
Evaluasi
Untuk mengukur dampak dari pelaksanaan inovasi ini
maka dilakukan evaluasi secara internal dan eksternal.
a. Evaluasi internal dilakukan oleh pengelola perpustakaan
dengan mengukur dampak dari pemanfaatan Layanan
Perpustakaan Ibu dan Anak ini melalui jumlah pengunjung
dan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan.
b. Evaluasi eksternal dilakukan melalui testimoni dari lembaga
yang melakukan kunjungan dan memanfaatkan fasilitas
dari Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak ini, serta hasil
evaluasi yang dilakukan oleh lembaga yang memberikan
bantuan sarana dan fasilitas perpustakaan dan permainan
anak antara lain dari Badan Musyawarah Perbankan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Bank Sulselbar.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 33
1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini
Gubernur Sulawesi Selatan yang telah memberikan
kebijakan untuk mengalihfungsikan dan merenovasi eks
Rumah Jabatan Dinas Pendidikan menjadi Gedung
Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 34
Faktor Penentu
Faktor penentu keberhasilan inovasi ini:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 35
INOVASI
GERAKAN MASYARAKAT MENCEGAH STUNTING
(GAMMARA'NA)
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 36
2018) menjadi 14% tahun 2024 pada sasaran 1000 hari pertama
kehidupan.
Inovasi ini dicanangkan pada 2019, dilaksanakan 2020-
2021 di Kabupaten Bone dan Enrekang yang memiliki prevalensi
stunting cukup tinggi, yaitu Bone 37,3% dan Enrekang 42,7%
(RISKESDAS 2018). GAMMARA’NA fokus pada pendampingan
gizi, pemberian paket intervensi gizi, pemberdayaan masyarakat
dan kolaborasi pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 37
Inovasi ini dicetuskan tahun 2019 dalam rapat pembahasan
yang dipimpin Gubernur bersama OPD terkait dan Tim Gubernur
untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan disepakati
penyediaan anggaran APBD 10 miliar untuk inovasi
GAMMARA’NA sebagai upaya menurunkan angka stunting di
Sulsel. Pencanangan GAMMARA’NA pada peringatan HKN 12
November 2019.
Tagline “GAMMARA’NA” dari bahasa Bugis Makassar
berarti gagah, cantik, bersih. Filosofi ini mengandung harapan
anak-anak yang lahir di Bumi Sulsel adalah anak yang gagah
secara fisik (tinggi) memiliki pertumbuhan normal (tidak stunting).
Tujuan inovasi untuk menurunkan prevalensi Stunting di
Kabupaten Bone dan Enrekang hingga mencapai target nasional
14% tahun 2024 dan target RPJMD 18,5% tahun 2023.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 38
daerah terpencil maupun terisolir. Keterbatasan tenaga juga
menjadi penyebab pendistribusian paket intervensi gizi tidak
diketahui apakah dikonsumsi atau tidak oleh sasaran.
GAMMARA'NA dilaksanakan di Kabupaten Bone dan
Enrekang tahun 2020 pada 70 Desa Lokus dan tahun 2021 85
desa lokus. Penentuan desa lokus ditetapkan melalui SK Bupati.
Faktor yang mendasari pemilihan lokus karena tingginya sebaran
prevalensi stunting di Kabupaten Bone (37,3%) dan Enrekang
(42,7%) (RISKESDAS 2018). Selain itu, keduanya merupakan
kabupaten prioritas nasional penurunan stunting. Fokus kegiatan
GAMMARA\\\'NA melalui pendampingan gizi pada sasaran 1 000
hari pertama kehidupan yaitu Ibu hamil, Baduta (usia 0-23 bulan),
remaja putri dan prakonsepsi.
Inovasi GAMMARA’NA memiliki kebaruan yaitu
tersedianya Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD) yang direkrut
secara khusus, melalui proses pelatihan kemudian ditempatkan
dan tinggal di desa lokus selama program berjalan. TPGD
dipantau langsung oleh Supervisor. Mendekatkan layanan gizi
langsung kepada sasaran yang menjadi prioritas pendampingan.
Kepastian pemberian paket intervensi gizi tepat sasaran meliputi
makanan tambahan, TTD, multivitamin taburia, kapsul kelor, susu
proten, dan dikonsumsi oleh Baduta (0-23 bulan), Ibu hamil,
remaja puteri dan prakonsepsi. Kepatuhan konsumsi TTD bagi ibu
hamil dan remaja putri juga dipantau langsung oleh TPGD.
Kolaborasi dan kerjasama dengan pemerintah desa dan lintas
sektor terkait yaitu KPM dan Ketahanan Pangan.
Contoh kolaborasi lintas sektor yang dilaksanakan di desa
lokus yaitu dukungan pemerintah desa melakukan pembagian
bibit sayur kepada masyarakat dan bersama TPGD bergotong
royong membuat kebun sayur sebagai sarana pemenuhan gizi
keluarga. Sehingga secara bertahap dan berkelanjutan desa lokus
terlibat aktif menurunkan angka stunting dan malnutrisi.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 39
TPGD menjadi pemantik inovasi dan memberikan
dukungan serta layanan bagi keluarga untuk dapat mencegah dan
mengatasi permasalahan gizi keluarganya sendiri terutama
stunting dan malnutrisi. Kegiatan lain TPGD berupa
pemberdayaan masyarakat meliputi penggerakan masyarakat
untuk berperilaku hidup sehat (GERMAS) yaitu senam bersama,
makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak meminum alkohol,
cek kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan
dan pemakaian jamban.
Signifikansi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 40
Saat kunjungan pada sasaran, TPGD meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan Ibu balita dalam bentuk diskusi
dan konseling tentang pola pengasuhan yang baik, meliputi pola
pemberian makan, manfaat dan pentingnya hygiene sanitasi diri
dan lingkungan. Selain itu TPGD juga mendistribusikan paket
intervensi gizi dan memastikan paket tersebut dikonsumsi oleh
sasaran. Paket intervensi meliputi makanan tambahan bagi balita
dan Ibu hamil, tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja
puteri, multivitamin taburia bagi gizi kurang, kapsul kelor bagi ibu
hamil dan susu proten bagi balita gizi kurang.
Untuk mengukur dampak/hasil dari pendampingan gizi,
TPGD melakukan pengukuran antropometri untuk mengetahui
perkembangan status gizi sasaran dan dilakukan setiap bulan.
Evaluasi eksternal dilakukan melalui pertemuan dua bulanan yang
dihadiri oleh kepala desa, camat, lintas sektor terkait, dinas
kesehatan kabupaten dan provinsi untuk mengetahui kinerja
TPGD. Saat monitoring dan evaluasi TPGD memaparkan
progress hasil kegiatan dilapangan.
Dari hasil intervensi program GAMMARA’NA tahun 2020
terdapat penurunan prevalensi stunting di 40 Desa Lokus
Kabupaten Bone dari 13,3% menjadi 9,3%, dan 30 Desa Lokus
Kabupaten Enrekang menurun dari 22,01% menjadi 19,19%.
Tahun 2021 juga mengalami penurunan prevalensi stunting di 45
desa lokus Kabupaten Bone yaitu dari 17,00% menjadi 10,99%
dan 40 desa lokus Kabupaten Enrekang dari 28,72% menjadi
25,16%.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Survey Status Gizi
Indonesia (SSGI) tahun 2021, terdapat penurunan prevalensi
stunting yang cukup signifikan di Kabupaten Bone dan Enrekang.
Sebelum program GAMMARA’NA di Kabupaten Enrekang
prevalensi Stunting sebesar 42,7% (RISKESDAS 2018) turun
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 41
menjadi 31,9% (SSGI 2021), Kabupaten Bone (RISKESDAS
2018) 37,3 % turun menjadi 34,1% (SSGI 2021).
Jumlah sasaran yang didampingi tahun 2020 meliputi
Baduta sebanyak 988 anak, ibu hamil sebanyak 881 orang dan
remaja puteri sebanyak 214 orang. Tahun 2021 terdiri dari
Baduta sebanyak 3.708 anak, ibu hamil sebanyak 944 orang,
remaja putri sebanyak 2.784 orang dan prakonsepsi sebanyak
403 orang.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 42
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat di daerah lokus stunting (Goal 3 TPB).
Anak yang bebas stunting dan masalah gizi lain pada usia
0-23 bulan memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh optimal.
Selanjutnya kemampuan kognitifnya juga lebih baik dibandingkan
anak yang mengalami stunting dan tidak diselamatkan pada usia
Baduta. Saat memasuki dunia kerja juga lebih produktif. Sehingga
secara nasional dapat menurunkan angka kemiskinan. Investasi
kepada anak Indonesia hari ini, akan diperoleh manfaatnya dalam
rentang waktu yang tidak singkat namun berkontribusi besar
dalam kemajuan Bangsa Indonesia. Menyelamatkan periode
emas anak Indonesia hari ini berarti mempersiapkan generasi
terbaik Bangsa Indonesia.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 43
Di tingkat provinsi, pada tahun 2022 dilakukan
pengembangan program melalui perluasan wilayah menjadi 24
kabupaten/kota dengan jumlah desa lokus keseluruhan yaitu 240
desa lokus dimana setiap kabupaten/kota mendapat alokasi 10
desa lokus stunting. Kriteria pemilihan desa lokus Program
GAMMARA’NA tahun 2022 adalah memiliki kesamaan
karakteristik dengan lokasi sebelumnya yaitu:
1. Pada setiap kabupaten dipilih 10 desa lokus yang memiliki
prevalensi balita pendek (stunting) yang tinggi (>30%)
2. Desa lokus ditetapkan berdasarkan SK Bupati (SK
penetapan desa lokus dalam 8 Aksi Konvergensi Tahun
2022)
3. Pemerintah daerah (kabupaten/kecamatan/desa) memiliki
komitmen yang kuat dalam percepatan penurunan stunting.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 44
Selain publikasi di Journal International Bereputasi,
Program Gammarana juga sudah dipresentasekan di Confrence
International pada taggal 28 Oktober 2021. Dengan Judul “ The
Quality Gammarana Implementation in Enrekang Distxrict
Reducing Stunting : Cross Sectional Study. Nama Confrence
International adalah The 2nd International Embracing Health
Inovation Throught Community Empowermant to Improve Patien
Quality of Life oleh 28-30 Oktober 2021 secara Virtual.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 45
Universitas Hasanuddin, lintas program, dan lintas sektor.
Pemerintah daerah (bupati, camat, kepala desa) dan OPD terkait
dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan evaluasi inovasi
GAMMARA’NA. Selain itu, dilakukan pula advokasi kepada
pemerintah daerah (kepala desa, camat, bupati) untuk
memasukkan program pencegahan stunting dalam musrembang
desa maupun kecamatan. Dari sisi perguruan tinggi telah
melakukan publikasi dan sharing data informasi gambaran
kegiatan program GAMMARANA baik melalui media massa/
media digital dan publikasi pada jurnal internasional.
Keberlanjutan inovasi GAMMARANA tahun 2022
direncanakan dilakukan pengembangan inovasi melalui perluasan
wilayah menjadi 24 kabupaten/Kota dengan jumlah Desa lokus
keseluruhan yaitu 240 desa lokus dimana setiap kabupaten/kota
mendapat alokasi 10 desa Lokus Stunting. Adapun strategi
keberlanjutan inovasi GAMMARA’NA adalah melalui Strategi
Institusional meliputi 1). Penetapan SK Gubernur N0.549/II/Tahun
2021 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Percepatan
penurunan stunting Provinsi Sulawesi selatan, Selanjutnya SK
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi tentang Pembentukan Tim
Percepatan Penanganan Stunting GAMMARANA melalui
Pendampingan dalam pemanfaatan Paket intervensi gizi pada
anak dan ibu hamil No.440.2.1/07255/tahun 2020 dan
No.440.2.1/03664/DISKES/2021, 2). SK Tentang Penetapan
Desa Lokus Stunting Kabupaten Bone No.143 Tahun 2020 dan
SK Bupati Bone No.304 tahun 2020, serta SK Bupati Enrekang
No.366/KEP/VI/2020 tahun 2021. Selanjutnya MOU Dengan
Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel tentang Pemberian TTD bagi
remaja puteri se-Sulsel, Penandatanganan komitmen dengan
PKK 24 Kab/Kota se-Sulsel Tentang Gerakan bersama minum
TTD Remaja Puteri. Strategi Sosial dapat dilihat dari peran
pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat diwilayah lokus
untuk menjaga konsistensi dan mematuhi anjuran pendamping,
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 46
memberikan asupan gizi dan aktif membawa balitanya ke
posyandu. Selanjutnya Strategi Manajerial: TPGD meningkatkan
kapasitas pengetahuan kader posyandu terkait kegiatan
pendampingan gizi guna keberlanjutan program.
Dari aspek kekuatan kelembagaan berupa komitmen Dinas
Kesehatan untuk mencapai target misi pemerintah Provinsi untuk
masyarakat Sulsel sehat dan cerdas. Selain itu dukungan
pemerintah Kabupaten dalam pelaksanaan inovasi
GAMMARA’NA yang disahkan dalam bentuk Peraturan Bupati.
Hal ini tergambar dari dikeluarkannya Perbup Bone No.36 Tahun
2020 dan Perbup Enrekang no.29 tahun 2020 tentang peran
pemerintah Desa dan kelurahan dalam Pencegahan stunting
terintegrasi, Sehingga dalam implementasi kegiatan
pendampingan di lapangan Ikut mendukung baik dari aspek
pendanaan maupun penyediaan sarana dan prasarana.
Hal menarik dari kegiatan Pendampingan gizi di desa
lokus, TPGD selain memberikan dukungan dan layanan bagi
keluarga untuk dapat mencegah dan mengatasi permasalahan
gizi keluarganya terutama stunting, gizi buruk dan gizi kurang juga
melakukan pemberdayaan masyarakat dan berkolaborasi dengan
Lintas sektor dan lintas program terkait. Dalam era konvergensi
penanggulangan stunting di desa, TPGD juga terlibat dalam
pemanfaatan dana stunting yang bersumber dari dana desa
sehingga menginisiasi lahirnya inovasi-inovasi pencegahan
stunting di desa lokus.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 47
Adapun Rincian Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah
yang terlibat antara lain:
1. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,
Mengalokasikan penganggaran Inovasi GAMMARANA
kemudian Melakukan Proses Rekruitmen, pelatihan
Tenaga Pendamping Gizi dan Evaluasi kegiatan serta
bimbingan teknis di Desa Lokus dengan anggaran 10
Milyar untuk tahun 2022.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 48
INOVASI
MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) Ke Perpustakaan
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 49
kehadiran Perpustakaan terus tumbuh diberbagai daerah dan
sangat membutuhkan tenaga perpustakaan yang profesional.
Keterbatasan tenaga Perpustakaan termasuk tenaga
Perpustakaan Umum Kota Makassar dalam memberikan
pelayanan tentunya akan mempengaruhi nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Dinas Perpustakaan Makassar. Nilai IKM Dinas
Perpustakaan Kota Makassar Tahun 2019 masih diangka 77,03.
Sehingga antara alumni dan lembaga penyelenggara
perpustakaan belum ada titik temu yang sebenarnya saling
membutuhkan. Olehnya itu, Dinas Perpustakaan Kota Makassar
yang memiliki tanggung jawab melakukan pembinaan berbagai
jenis perpustakaan termasuk menyelenggarakan layanan
Perpustakaan Umum Kota Makassar terpanggil untuk bisa
mengatasi masalah tersebut sekaligus membuka lapangan
pekerjaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan dengan membuat
program inovasi MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) ke
Perpustakaan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 50
Tentunya jumlah ini akan terus meningkat seiring pengembangan
perpustakaan yang berkesesuaian dengan Standar Nasional
Perpustakaan (SNP).
Ide Inovatif
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 51
Dinas Perpustakaan Kota Makassar. Nama MARIKI diambil dari
bahasa Makassar sehari-hari yakni Mari ki’ yang berarti ajakan
‘Ayo’. Sehingga MARIKI dapat diartikan sebagai ajakan ayo
mengikuti magang dan bekerja di Perpustakaan.
Tujuan inovasi ini adalah:
1. Meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Dinas
Perpustakaan khususnya pada peningkatan layanan di
Perpustakaan Umum Kota Makassar.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 52
Dengan adanya inovasi ini, para alumni jurusan ilmu
perpustakaan mendapatkan wadah/ tempat dan setelah mengikuti
pembekalan melalui magang di Perpustakaan Umum Kota
Makassar mereka dapat mandiri dan bisa langsung disalurkan
untuk bekerja di Perpustakaan binaan Dinas Perpustakaan Kota
Makassar. Inovasi MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) ke
Perpustakaan salah satu solusi untuk mengurangi masalah
pengangguran terbuka di Kota Makassar apalagi alumni jurusan
ilmu perpustakaan adalah usia produktif yang memiliki keahlian
khusus terkait ilmu perpustakaan dan tenaganya sangat
dibutuhkan di Perpustakaan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 53
Signifikansi
Inovasi MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) ke
Perpustakaan dilaksanakan dengan berkolaborasi antara Dinas
Perpustakaan Kota Makassar dengan Komunitas Magang Alumni
Jurusan Ilmu Perpustakaan (Koma Jip). Koma Jip sebagai pihak
eksternal dipercaya merekrut peserta Magang Mandiri dari Alumni
Jurusan Ilmu Perpustakaan. Alur kerja sesuai dengan Skema
yang telah ditetapkan dan berpedoman dengan Juknis MARIKI .
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 54
7. Setelah Magang selesai, peserta disalurkan ke Sekolah
yang membutuhkan;
8. Pemantauan Alumni Magang yang telah disalurkan ke
Perpustakaan Binaan oleh Dinas Perpustakaan dan
Komunitas Koma Jip melalui kegiatan pembinaan
perpustakaan.
Untuk menjaga efektifitas inovasi ini maka evaluasi internal
yang dilakukan yakni secara berkala Bidang Pengembangan
Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas
Perpustakaan Kota Makassar yang dibantu oleh Pustakawan
mengevaluasi pelaksanaan Inovasi MARIKI (Magang Mandiri
Khusus Alumni) ke Perpustakaan mulai dari penerimaan peserta
dari Komunitas Koma Jip dengan surat pernyataan bermaterai,
pengawasan kegiatan magang hingga penyaluran ke
perpustakaan binaan yang membutuhkan. Sedangkan untuk
evaluasi external maka digunakan hasil Survei Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) atas Layanan Dinas Perpustakaan dari
Balitbangda Kota Makassar, Data BPS, tanggapan dari pimpinan
unit perpustakaan yang telah menerima alumni Magang Mandiri
(Lokasi Penyaluran).
Indikator yang digunakan dalam evaluasi Inovasi MARIKI
(Magang Mandiri Khusus Alumni) ke Perpustakaan adalah nilai
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Dinas Perpustakaan Kota
Makassar dari Balitbangda Kota Makassar, jumlah peserta yang
mengikuti program MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) ke
Perpustakaan dan Jumlah peserta Magang Mandiri yang
disalurkan ke berbagai jenis Perpustakaan, Konstribusi Inovasi
MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) ke Perpustakaan
kepada Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan dalam penyerapan
kedunia kerja setiap tahunnya, Data BPS dan jumlah peserta
magang mandiri yang telah disalurkan ke Perpustakaan binaan
Dinas Perpustakaan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 55
Hasil Evaluasi menunjukkan dampak peningkatan sebagai
berikut:
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan Dinas
Perpustakaan Kota Makassar meningkat. Tahun 2019, IKM
masih di angka 77,03 dan tahun 2021 naik menjadi 80,83
dan tertinggi dari seluruh SKPD di Kota Makassar;
2. Jumlah peserta Magang setiap tahunnya meningkat. Tahun
2019, baru 8 orang dan 2 orang terserap bekerja. Tahun
2021 bertambah 17 orang peserta atau naik 213% dan 17
orang telah terserap bekerja atau naik 850%.
3. Konstribusi inovasi ini kepada Alumni Jurusan Ilmu
Perpustakaan dalam penyerapan kedunia kerja setiap
tahunnya meningkat. Tahun 2019 masih diangka 1,6% dan
tahun 2021 meningkat 8,5% dari jumlah lulusan dan
mengurangi angka pegangguran 0,02% dari angka
pengangguran di Kota Makassar sebanyak 110.828 orang
(Data BPS 2020);
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 56
Kontribusi terhadap Capaian TPB
Inovasi MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) ke
Perpustakaan selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan
khususnya tujuan global ke 8 yakni meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang
produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk
semua dengan target 8.5 dan 8.6 yakni pada tahun 2030,
mencapai pekerjaan tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak
bagi semua perempuan dan laki-laki, termasuk bagi pemuda dan
penyandang difabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan
yang sama nilainya dan mengurangi proporsi usia muda yang
tidak bekerja, tidak menempuh pendidikan dan pelatihan.
Konstribusi tersebut dilakukan dengan upaya menciptakan
kesempatan kerja melalui inovasi MARIKI (Magang Mandiri
Khusus Alumni) karena menciptaan kesempatan kerja, tidak
hanya akan menghasilkan peluang kerja yang layak namun juga
pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif dan dapat
mengurangi kemiskinan apalagi angka pengangguran di Kota
Makassar sebanyak 15,92% atau 110.828 orang dari jumlah
angkatan kerja yakni 696.158 orang (Data BPS 2020).
Hasilnya Inovasi MARIKI akhirnya dapat mengurangi
angka pegangguran di Kota Makassar sebanyak 0,02%.
Walaupun angkanya masih kecil namun akan menjadi dukungan
positif yang baik bagi perekonomian dan masyarakat serta
mendorong pembangunan berkelanjutan melalui capaian
indikator mencegah pengangguran di usia produktif apalagi para
alumni ini telah memiliki pengetahuan khusus yakni ilmu
perpustakaan.
Adaptabilitas
Inovasi MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) ke
Perpustakaan dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 57
merupakan program inovasi yang belum pernah dilaksanakan di
perpustakaan daerah manapun di Indonesia. Kehadiran inovasi ini
sangat strategis dan mulai dilirik karena memiliki potensi untuk
direplikasi oleh Kabupaten/ Kota yang ada di Indonesia khususnya
Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/ Kota yang
berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan memiliki tanggung jawab membina
perpustakaan yang ada didaerahnya. Beberapa daerah dari luar
Sulawesi Selatan seperti Kabupaten Intan Jaya Papua sudah
berkunjung dan berkonsultasi ingin mengadopsi inovasi magang
mandiri ini. Inovasi MARIKI ini juga menjadi lokus Studi Lapangan
(Stula) LATPIM IV Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
Angkatan VIII Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara
daring pada tanggal 19 Juli 2021.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 58
perpustakaan yang membutuhkan. Kemudian program ini akan
meningkatkan peran Perpustakaan Daerah dalam menjalankan
fungsi pembinaan perpustakaan di daerahnya karena
perpustakaan binaan akan mengharapkan dukungan dari masing-
masing perpustakaan daerahnya untuk pengembangan
perpustakaannya khususnya penyediaan tenaga perpustakaan
yang profesional dan berkesesuaian dengan Standar Nasional.
Jika inovasi ini telah direplikasi di semua Perpustakaan
Umum Daerah sebagai fungsi pembinaan perpustakaan
daerahnya maka akan semakin banyak lagi alumni jurusan ilmu
perpustakaan yang terserap ke dunia kerja dan selaras sesuai
bidang ilmunya. Inovasi MARIKI ini telah dilengkapi Juknis
Operasional, Skema Tata Kelola dan Panduan pelaksanaan
proses magang yang menjadi pegangan para peserta magang
mandiri yang berisi 6 komponen pokok yakni: (1) Pengembangan
Koleksi, (2) Pengolahan Bahan Perpustakaan, (3) Pelayanan
Perpustakaan, (4) Pemasyarakatan/ Promosi Perpustakaan, (5)
Pelestarian Bahan Perpustakaan dan (6) Pelaporan
Perpustakaan. Enam Komponen pokok tersebut dituangkan juga
dalam dokumen pre-test dan post-test sebagai syarat pemberian
sertifikat kepada para peserta MARIKI.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 59
(Koma Jip) yang memiliki tugas merekrut dan melakukan
pembekalan kepada peserta MARIKI. Sedangkan sumber daya
keuangan didukung melalui Bidang Pengembangan
Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas
Perpustakaan pada kegiatan pembinaan perpustakaan umum dan
perpustakaan sekolah.
Inovasi MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) ke
Perpustakaan digerakkan dengan sinergitas antara Komunitas
Magang Alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan (Koma Jip) sebagai
mitra ekternal yang bertanggung jawab melakukan proses
rekrutmen peserta Magang Mandiri dan melakukan pembekalan
serta pendampingan. Kemudian kerjasama dengan perpustakaan
binaan khususnya perpustakaan sekolah untuk pemenuhan
kebutuhan tenaga perpustakaan yang profesional sesuai dengan
standar ketenagaan dalam Standar Nasional Perpustakaan
(SNP). Untuk memastikan keberlanjutan inovasi ini maka Dinas
Perpustakaan Kota Makassar menjalin pendekatan dengan
beberapa pihak khususnya lembaga yang menghasilkan alumni
jurusan Ilmu Perpustakaan di Kota Makassar seperti Universitas
Islam Negeri Alauddin dan Universitas Islam Makassar dan para
penyelenggara perpustakaan khususnya perpustakaan SD dan
SMP di Kota Makassar sebagai penerima manfaat ketenagaan
yang juga perpustakaan sekolah binaan. Sinergitas ini akan
menghasilkan kekuatan besar yang saling menguntungkan semua
pihak. Lulusan dari Universitas terjamin dunia kerjanya sedangkan
perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan ketenagaannya.
Inovasi MARIKI (Magang Mandiri Khusus Alumni) ke
Perpustakaan merupakan program strategis yang tentunya
dengan banyak manfaat yang dihasilkan selain membuka
lapangan pekerjaan bagi Alumni Ilmu Perpustakaan juga dapat
memenuhi kebutuhan tenaga perpustakaan di Kota Makassar
sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Olehnya
itu, Inovasi MARIKI sebagai salah satu kegiatan pembinaan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 60
perpustakaan telah dimasukkan dalam Rencana Strategis Dinas
Perpustakaan Kota Makassar, program utama RPJMD dan
ditetapkan dalam SK Inovasi Daerah. Selain penguatan program
di kelembagaan dan sinergitas mitra, Inovasi MARIKI (Magang
Mandiri Khusus Alumni) ke Perpustakaan dapat berjalan dengan
mudah karena telah dilengkapi SOP Pembinaan Perpustakaan
dan Juknis MARIKI. Terkhusus juknis MARIKI ini sangat
membantu kelancaran pembagian tugas antara Dinas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 61
belakang ilmu perpustakaan. Olehnya itu, Dinas Perpustakaan
Kota Makassar memberikan salah satu solusi mempertemukan
alumni dan Lembaga Penyelenggara Perpustakaan yang sama-
sama saling membutuhkan melalui inovasi ini. Keberhasilan
inovasi ini sangat didukung oleh regulasi dan juga kesadaran
Lembaga Penyelenggara Perpustakaan untuk memberdayakan
para alumni jurusan ilmu perpustakaan karena merekalah penentu
dan sekaligus menjadi kendala dalam inovasi ini. Olehnya itu,
Dinas Perpustakaan Kota Makassar dan Koma Jip menyiapkan
tenaga yang berkualitas dan siap bekerja melalui MARIKI
(Magang Mandiri Khusus Alumni).
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 62
Makassar diberikan kepercayaan dan tanggung jawab untuk
merekrut peserta Magang Mandiri dan melakukan pembekalan,
pendampingan serta menjadi wadah bersama para alumni yang
telah mengikuti Magang Mandiri;
Pihak penyelenggara Perpustakaan khususnya
Perpustakaan binaan dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar,
seperti Perpustakaan Sekolah yang membutuhkan tenaga
perpustakaan profesional sebagai tempat menerima keluaran
peserta Magang Mandiri untuk selanjutnya diangkat menjadi
tenaga perpustakaannya. Pihak penyelenggara perpustakaan
secara berkala melaporkan ke Dinas Perpustakaan terkait tenaga
perpustakaanya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 63
INOVASI
PEDULI PNS (PROGRAM EDUKASI DAN LAYANAN
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL)
Nama Unit Pelayanan : BKPSDM Daerah Kota
Parepare
Nama Inovator : Adriani Idrus, SP. MM
Kontak Person : 081 355 747 001
Email : bkpsdmd.pareparekota
@gmail.com
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 64
pelayanan, pada kelompok pegawai yang akan pensiun,
keluarganya, pegawai yang sakit, miskin dan rentan. Inovasi ini
melibatkan berbagai stakeholder: Badan Keuangan Daerah, PT.
Taspen Makassar, Badan Kepegawaian Negara, Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil, RSUD A.Makkasau,
Kecamatan dan Kelurahan, inovasi ini, memberikan jaminan
kemudahan pelayanan kepegawaian yang diberikan melalui satu
pintu.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 65
pelayanan kepada masyarakat dengan optimal. Bentuk sikap
empati yang tinggi yaitu menghadirkan pelayanan kepegawaian
yang prima kepada seluruh PNS, termasuk pegawai yang akan
memasuki pensiun. Masa purna tugas merupakan hak bagi PNS
yang telah memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
BKPSDMD melayani ±3600 pegawai, dimana rata-rata 5% tiap
tahunnya akan pensiun, belum termasuk pegawai yang
pensiun karena meninggal dan diberhentikan. Hasil baseline
survey Tahun 2019/2020 terhadap pegawai yang akan
pensiun, menunjukkan 50% pegawai menginginkan :
- Berkas pensiunnya untuk diuruskan, tanpa harus
mendatangi beberapa instansi yang akan menguras tenaga,
waktu dan materi untuk pengurusan berkas pensiun.
- Pegawai dan keluarga PNS yang meninggal dunia
didampingi terkait pengurusan berkas pensiun, untuk
mendapatkan hak JHT,JKK,JKM serta gaji pensiun, karena
mereka tidak mengetahui cara pengurusannya dan mereka
merasa terlalu berbelit-belit.
- Menyiapkan diri lebih positif dalam menghadapi masa
pensiun sehingga hidup pasca Pensiun menjadi lebih
bermakna, bahagia, dan penuh syukur.
- Disamping itu, belum terdatanya pegawai yang tidak
produktif karena sakit dan perlu segera diberhentikan,
menambah permasalahan dalam proses pelayanan
pengurusan pensiun oleh BKPSDMD.
Tujuan
- Melayani pengurusan berkas pensiun melalui “Satu Pintu”
dengan memberikan kemudahan pengurusan berkas.
- Mempersingkat waktu dan biaya pengurusan berkas dan
menghilangkan peran Pihak III (calo).
- Membantu keluarga pensiunan dalam pengurusan berkas
pensiun melalui sistem jemput bola sampai dengan terbitnya
SK Pensiun untuk dipergunakan mendapatkan hak
JHT,JKK,JKM serta gaji pensiun secara tepat waktu.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 66
- Fasilitasi pemberian pembekalan kepada pensiunan agar
tidak mengalami post power syndrome berupa pembekalan
wirausaha pasca pensiun serta menumbuhkan jiwa
kemandirian. Dengan memperkuat peran keluarga
memberikan motivasi kepada mereka
- Melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pegawai
yang sakit terkait status kepegawaiannya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 67
di proses sampai ke Makassar, jaraknya +150 Km dengan waktu
tempuh 3-4 Jam.
Melalui inovasi Peduli PNS, berkas pensiun cukup
dilakukan melalui satu pintu yaitu: BKPSDMD dengan
mendapatkan pelayanan yang layak, prima, setara dan merata
serupa dengan PNS yang aktif, sehingga mengurangi waktu,
biaya dan tenaga yang diperlukan untuk pengurusan berkas PNS.
Inovasi Peduli PNS bekerjasama dengan PT.Taspen dan
Pihak Perbankan dalam memberikan fasilitas pembekalan
wirausaha kepada PNS Pensiun agar lebih siap dalam
menghadapi pensiunnya dan menghilangkan post power
syndrome.
Inovasi Peduli PNS melibatkan beberapa stakeholder,
Badan Kepegawaian Negara memberikan kemudahan penerbitan
Pertimbangan Teknis (Pertek) syarat pencetakan SK Pensiun,
Badan Keuangan Daerah menerbitkan Surat Keterangan
Penghentian Pembayaran (SKPP) Gaji, Dinas Kependudukan &
Catatan Sipil: penerbitan dokumen kependudukan, akte kematian
bagi yang meninggal, Kecamatan dan Kelurahan menerbitkan
surat pengantar dokumen kependudukan, Rumah Sakit
membantu pemeriksaan PNS yang sakit. Keluarga PNS pensiun
membantu memberikan dukungan dan motivasi agar pensiunan
mampu lebih bermakna, bahagia, dan penuh syukur.
Dibentuk Satgas Peduli PNS, Untuk memastikan pegawai,
keluarga PNS yang meninggal dunia dan Pensiunan, PNS sakit
dan ODGJ mendapatkan pelayanan prima dalam pengurusan
berkas pensiun. Satgas ini melibatkan para Kasubag
Kepegawaian disemua SKPD, untuk memantau, memonitor
masing-masing pegawainya, menjadi perpanjangan tangan
BKPSDM, memberikan informasi terkait pegawai yang akan
dibantu pengurusan berkasnya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 68
Signifikansi
Deskripsi Implementasi inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 69
- PNS yang di ketahui dalam keadaan sakit dan ODGJ, Satgas
Peduli PNS melakukan kunjungan kerumah untuk
memberikan motivasi serta mengecek kondisi kesehatan
PNS secara langsung agar dapat diberikan pelayanan status
kepegawaiannya. Apakah dibutuhkan cuti sakit yang lebih
lama atau perlu diusul untuk pensiun karena sakit dengan
tetap mendapat hak-hak pensiunnya.
- PNS yang akan memasuki Batas Usia Pensiun (BUP)
bekerjasama dengan Taspen dan Pihak Perbankan,
diberikan pembekalan peningkatan pengetahuan terkait
keTaspenan serta pembekalan wirausaha pasca pensiun
untuk menumbuhkan jiwa kemandirian sehingga post power
syndrome dapat diatasi.
- Bagi PNS dan pensiunan yang meninggal dunia, diberikan
pelayanan prosesi persemayaman, memberikan bantuan
perlengkapan kain kafan, batu nisan, ucapan belasungkawa
dan pemandian jenazah serta pengantaran jenazah sampai
ke liang lahat, kesemuanya ini secara gratis.
Penilaian/Asesmen (Evaluasi yang dilakukan)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 70
Inovasi Peduli PNS berhasil mengurangi pengurusan
berkas pensiun dari 7 instansi menjadi 1 instansi, dengan waktu
pengurusan dari 4-6 bulan menjadi 1-3 bulan, dengan biaya Rp.0
sebelumnya Rp.1-3Juta, diberikan pembekalan kewirausahaan
dengan kerjasama dengan Taspen dan Perbankan yang
sebelumnya tidak ada.
Terdatanya PNS pensiun yang dilayani, secara terpilah,
agar dapat digunakan untuk mewujudkan pembangunan yang
responsive gender.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 71
laki-laki, 2
perempuan ODGJ=
1 laki, 3
perempuan
Indeks kepuasan
aparatur terhadap
69,75 % 83,05 %
layanan
kepegawaian
Laki-laki=6 Orang
Data PNS tidak
tidak tersedia Perempuan=4
Produktif
orang
Indeks
Profesionalitas 41,72(rendah) 52,41(sedang)
ASN
Predikat Nilai Merit
75,5(buruk) 261(baik)
System
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 72
(d) Persentase instansi pemerintah yang memiliki nilai indeks
Reformasi Birokrasi baik Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dengan Nilai B Tahun 2021
Dimana kontribusi inovasi Peduli PNS terhadap indikator tersebut
dapat dilihat dari Nilai Predikat SAKIP BKPSDMD dengan nilai
71,16 (BB) Tahun 2020, Indeks Profesionalitas ASN Tahun 2021
dengan nilai 52,41 (Sedang) dan Nilai Sistem Merit Tahun 2021
dengan nilai 261 (Baik) serta Survey Kepuasan Aparatur dengan
nilai 83% (Baik).
Hal ini karena salah satu arah kebijakan dengan adanya
inovasi Peduli PNS yaitu meningkatkan kualitas pelayanan publik
dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi manajemen
pemerintahan, dimana strategi yang dilakukan melalui Penataan
ASN dan Perbaikan kinerja organisasi menuju struktur berbasis
kinerja yang diukur melalui outcome serta perbaikan tata laksana
organisasi.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 73
publik terhadap pelayanan kepegawaian serta menciptakan
hubungan harmonis antara pemberi kerja (organisasi) dengan
pelaksana kerja (PNS) untuk meningkatkan produktivitas.
Selain itu, pelayanan kepegawaian menjadi lebih efektif dan
efisien.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 74
akan memasuki Batas Usia Pensiun, dimana dukungan
anggaran diperoleh melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota
Parepare. Adapun anggaran yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan inovasi ini yaitu melalui kegiatan
Koordinasi Pelaksanaan Administrasi Pemberhentian
sebesar Rp. 45.000.000,- dan kegiatan Pengelolaan Tanda
Jasa bagi Pegawai sebesar Rp. 473.432.000,-, serta
kegiatan Pemulangan Pegawai yang Pensiun sebesar Rp.
25.000.000,-
3. Sumber daya Peralatan/Material : Mobil Jenazah 1 unit,
Mobil Pelayanan Nawaitu (layanan Kepegawaian Terpadu),
dan Pakaian seragam Satgas Peduli PNS.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 75
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Parepare
juga telah merancang untuk membuat Surat Perjanjian Kerjasama
dengan PT. Taspen untuk berkolaborasi dalam peningkatan
pelayanan kepada pensiunan serta Kerjasama dengan Bank
Mandiri Taspen dalam rangka pemberian kemudahan permodalan
dan peningkatan kapasitas PNS yang pensiun untuk diberikan
pelatihan kewirausahaan. Kemitraan ini, diharapkan dapat
memberikan dampak sosial dan ekonomi yang maksimal bagi
pensiunan PNS.
Pelayanan yang melewati banyak pintu dan waktu
pengurusan cukup lama yang menjadi penyebab pegawai akan
pensiun, keluarga pensiunan serta PNS sakit dan ODGJ
menginginkan pengurusan berkas dipermudah, dan dengan
adanya inovasi ini, memberikan dampak sosial yang nyata dan
meningkatkan kepercayaan aparatur terhadap pelayanan
kepegawaian yang diberikan.
Faktor keberhasilan inovasi yaitu peran pemimpin pada
inovasi Peduli PNS. Peran dan tanggung jawab pemimpin pada
layanan ini yaitu menggerakkan dan memotivasi bawahan agar
terciptanya inovasi kemudian bertanggung jawab atas semua
pelaksanaan inovasi serta tim dibawahnya. Peran dan tanggung
jawab pemimpin ditunjukkan dengan terciptanya layanan inovasi
Peduli PNS.
Keberhasilan inovasi selanjutnya dipengaruhi oleh
kemampuan dan kompetensi pegawai. Pegawai yang memiliki
pengetahuan yang luas akan mempermudah dalam pelaksanaan
inovasi. Disamping itu, memanfaatkan teknologi informasi akan
meningkatkan pengembangan inovasi produk layanan, serta
menyediakan kemudahan kepada pengguna untuk mengakses
informasi yang diinginkan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 76
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Inovasi Peduli PNS melibatkan stakeholder internal dan
eksternal yaitu:
1. Keluarga.Pegawai Pensiunan, mempunyai peran membantu
menyiapkan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan untuk
pengurusan pensiun.
2. Tokoh Masyarakat (RT dan RW), mempunyai peran
memberikan keterangan dan kesaksian untuk penerbitan
Surat Keterangan Ahli Waris bagi PNS dan pensiunan yang
meninggal, sebagai dasar kelengkapan dokumen pensiun
dan pemberian JHT,JKK dan JKM.
3. Tokoh Agama mempunyai peran memberikan bimbingan
spiritual dan kesempatan untuk ikut berperan aktif dalam
kegiatan keagamaan di wilayahnya.
4. Para PNS mempunyai peran sebagai objek yang akan
diberikan pelayanan dan perhatian sebagai aset yang dimiliki
oleh sebuah organisasi agar dapat memberikan kontribusi
pada pencapaian tujuan organisasi.
5. PT.Taspen Persero mempunyai peran sebagai mitra dari
Pemerintah Daerah dalam memberikan informasi
ketaspenan dan pembekalan wirausaha pasca pensiun serta
menumbuhkan jiwa kemandirian sehingga post power
syndrome dapat diatasi bagi PNS yang akan memasuki
pensiun
6. Perusahaan perbankan mempunyai peran sebagai mitra dari
Pemerintah Daerah dalam memberikan informasi terkait
fasilitas yang diperlukan seperti meminjamkan kredit untuk
modal usaha.
7. Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil
berperanmemberikan layanan penerbitan Akte Kematian
bagi PNS dan Pensiunan yang meninggal, sebagai salah
satu syarat kelengkapan dokumen untuk mendapatkan
JHT,JKK,JKM dan gaji pensiun.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 77
8. Rumah Sakit, berperan memberikan pelayanan
pemeriksaan dan pengujian Kesehatan bagi pegawai yang
mengalami sakit sebelum diusulkan untuk pensiun dini dan
diberhentikan sebagai PNS agar tetap mendapatkan hak –
hak pensiunnya, sehingga PNS tersebut tidak dirugikan.
9. Kasubag Kepegawaian SKPD, berfungsi sebagai
narahubung yang mempunyai tugas menggali/menemukan
informasi terkait permasalahankepegawaian PNS di unit
kerjanya masing- masing.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 78
INOVASI
PENGUSAHA MUDA (PENGEMBANGAN WIRAUSAHA
MELALUI PEMBERIAN BANTUAN MODAL BERBASIS
DUSUN DAN RUKUN WARGA)
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 79
yakni pada setiap Dusun dan RW sebagai bentuk penghargaan
bagi pengembangan usaha berbasis Dusun dan Rukun Warga.
Penumbuhan wirausaha di tingkat Dusun dan RW merupakan
upaya yang sangat strategis dalam rangka penciptaan lapangan
kerja dan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bantaeng.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 80
Kondisi ini menunjukkan bahwa usaha yang saat ini
dilakukan oleh masyarakat belum cukup mampu menyerap
tenaga kerja sementara potensi sumber daya yang dimiliki
Kabupaten Bantaeng sangat melimpah.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka Pemerintah
Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan menginisiasi
lahirnya inovasi PENGUSAHA MUDA. PENGUSAHA MUDA
merupakan singkatan dari Pengembangan Wirausaha Melalui
Pemberian Bantuan Modal Berbasis Dusun dan Rukun Warga.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 81
Inovasi PENGUSAHA MUDA selaras dengan visi
Pemerintah Kabupaten Bantaeng yaitu “Terwujudnya Masyarakat
Bantaeng Sejahtera Lahir Bathin Berorientasi Pada Kemajuan,
Keadilan, Kelesterian dan Keunggulan Berbasis Agama dan
Budaya Lokal” dengan salah satu misi meningkatkan akselerasi
program pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan
kerja, diharapkan agar potensi ekonomi rakyat yang produktif dan
bernilai tambah akan terkelola menjadi basis komunitas usaha di
setiap Dusun dan RW sehingga pada akhirnya akan mendukung
penyerapan tenaga kerja dan pencapaian peningkatan
kesejahteraan masyarakat sebagai bagian dari upaya akselerasi
pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bantaeng.
Kontribusi Terhadap Capaian SDGs
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 82
wirausaha, dan kesempatan kerja produktif serta kerja layak untuk
semua mulai dari tingkat Dusun dan Rukun Warga.
Signifikansi
Deskripsi Implementasi inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 83
d. Penilaian :
e. Penetapan Prioritas :
- Dusun/RW
- Desa/Kelurahan
f. Pelatihan Dasar Kewirausahaan :
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 84
3. Tersedianya tenaga pendamping yang terlatih;
4. Bantuan modal diberikan sebagai bentuk penghargaan atau
hadiah yang bersifat stimulan dengan syarat lunak untuk
pengembangan wirausaha dan penciptaan lapangan
pekerjaan di tingkat Dusun dan RW;
5. Penerima bantuan modal dijadikan mentor bisnis di wilayah
tempat tinggalnya;
6. Penerima bantuan modal di inkubasi melalui kegiatan
peningkatan kapasitas dan pendampingan;
7. Setelah proses inkubasi, maka di dorong untuk
mengembangkan komunitas usaha di wilayah Dusun dan
RW;
Adaptabilitas
PEMANGKU
NO PERAN/KONTRIBUSI
KEPENTINGAN
1. Dinas PMD,PPPA - Sebagai inisiator inovasi;
- Menyusun Data Base pelaku
usaha;
- Fasilitasi Pelatihan Dasar
Kewirausahaan;
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 86
- Menyediakan tenaga
Pendamping Pemberdayaan;
- Fasilitasi Penciptaan Inkubator
Usaha (Komunitas Usaha
berbasis Dusun dan RW);
- Monitoring dan evaluasi.
2. Dinas Koperasi, UMKM - Penyediaan bantuan modal;
dan Perdagangan - Penyaluran bantuan modal;
- Pendamping Kewirausahaan;
- Fasilitasi Pelatihan Teknis
Kewirausahaan;
- Menyediakan tenaga
Pendamping Kewirausahaan;
- Fasilitasi Penciptaan Inkubator
Usaha (Komunitas Usaha
berbasis Dusun dan RW);
- Monitoring dan evaluasi.
3. Pokja Kabupaten - Fasilitasi Pelatihan Teknis
Kewirausahaan;
- Fasilitasi Penciptaan Inkubator
Usaha (Komunitas Usaha
berbasis Dusun dan RW);
- Monitoring dan evaluasi
4. Pemerintah Kecamatan Pemerintah Kecamatan terlibat
dalam monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan program
pemberian bantuan diwilayah
kerjanya masing-masing termasuk
dalam mengeluarkan IUMK (Izin
Usaha Mikro Kecil).
Pemerintah Kecamatan
merupakan bagian dari forum
koordinasi/Tim Koordinasi/Pokja
(Pusat Inkubator) yang dibentuk
5. Pemerintah - Pemerintah Desa dan Kelurahan
Desa/Kelurahan bertugas memastikan legalitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 87
penerima manfaat baik
perorangan, kelompok, koperasi,
unit usaha BUMDesa memenuhi
syarat sebagai penerima manfaat
program serta berperan dalam
menjamin keberlanjutan usaha
penerima program.
- Dalam pelaksanaan tahapan
program, Pemerintah Desa dan
Kelurahan bertugas dan
bertanggungjawab memfasilitasi
proses mulai dari tahap
persiapan sosial hingga usulan
prioritas Desa dan Kelurahan
untuk mengikuti tahap pelatihan
dan seleksi.
6. Kepala Dusun/Ketua - Kepala Dusun dan Ketua RW
Rukun Warga memastikan kelompok sasaran
baik perorangan, kelompok,
koperasi, unit usaha BUMDesa
memenuhi syarat sebagai
penerima program serta berperan
dalam pengawasan di lapangan.
- Dalam pelaksanaan tahapan
inovasi ini, Kepala Dusun dan
Ketua RW bertugas dan
bertanggungjawab memfasilitasi
tahap persiapan sosial baik
penjajakan dan penilaian,
penyusunan data base,
memastikan usulan prioritas
Dusun dan RW sesuai dengan
kriteria dan memastikan usulan
prioritas Dusun dan RW dibahas
dalam forum musyawarah
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 88
prioritas wirausaha Desa dan
Kelurahan.
7. Pendamping - Melakukan
Pemberdayaan pendataan/penjajakan pelaku
usaha dan minat usaha;
- Fasilitasi musyawarah penentuan
usaha dominan di tingkat
Dusun/RW;
- Fasilitasi musyawarah penentuan
prioritas pelaku usaha dan minat
usaha bail di tingkat Dusun/RW
hingga di tingkat
Desa/Kelurahan;
- Fasilitasi pendampingan
pelatihan dasar kewirausahaan;
- Fasilitasi kemiteraan pelaku
usaha dengan instansi tekhnis
(Pokja);
- Monitoring dan evaluasi.
8. JICA (Japan International - mendukung pelaksanaan inovasi
Coorperation Agency) PENGUSAHA MUDA ini dalam
wilayah Sulawesi bentuk dukungan koordinasi dan
fasilitasi penyusunan kerangka
kerja setiap tahapan kegiatan
serta adanya dukungan anggaran
yang diberikan pada pelaksanaan
kegiatan peningkatan kapasitas
tenaga pendamping maupun
pelatihan dasar kewirausahaan.
9. UPTD PLUT (Unit - mendukung dan memfasilitasi
Pelaksana Tekhnis Dinas proses pengembangan
Pusat Layanan Usaha kewirausahaan
Terpadu)
10. Tenaga Ahli P3MD berkontribusi dalam rekrutmen
tenaga pendamping
pemberdayaan, dan fasilitasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 89
penguatan kapasitas tenaga
pendamping maupun pelatihan
dasar kewirausahaan bagi pelaku
usaha
11. Bonthain Institute Berkontribusi pada penguatan
desain inovasi
13. AKOM (Akademi Mendukung dan memfasilitasi
Komunitas Manufaktur) ketersediaan sumber daya
manusia yang unggul melalui
pengembangan kapasitas
masyarakat calon wirausaha
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 90
INOVASI
PELIPUR LARA (PELAYANAN PARIPURNA LANSIA
SEJAHTERA)
Nama Unit Pelayanan : Puskesmas Dampang Kab.
Bantaeng
Nama Inovator : Hj.Mutmainnah, Amd.Keb
Kontak Person : 085242399596
Email : imutmainnah243
@gmail.com
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 92
wilayah tersebut sepert dokter umum, bidan desa, bidan dusun,
promkes, petugas gizi, imunisasi, serta kader posyandu.
Partisipasi dari keluarga, masyarakat dan pemerintah desa
dengan memberikan perhatian dan kepedulian baik dalam hal
material maupun non material.
Ide Inovatif
Latar Belakang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 93
b. Meningkatkan jumlah keluarga atau pendamping lansia yang
mendapatkan edukasi tentang pola hidup sehat lansia.
Yang menjadi target inovasi PELIPUR LARA adalah para
lansia yang memiliki penyakit yang berisiko dan para keluarga
atau pendamping lansia.
Kesesuaian dengan Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 95
Pemeriksaan kesehatan di faskes berupa pengecekan tanda
tanda vital, pemberian obat atau terapi sesuai dengan
keluhan atau penyakit para lansia.
Posyandu lansia dilakukan selain pemeriksaan kesehatan,
juga diberikan penyuluhan dan edukasi tentang pola hidup
sehat para lansia.
Kunjungan ke rumah lansia, dilakukan pemeriksaan
kesehatan dasar apabila tidak dapat ditangani di rumah,
maka dianjurkan untuk di tindak lanjuti oleh dokter di Faskes.
Edukasi keluarga atau pendamping lansia berupa
pertemuan yang dilakukan satu kali dalam sebulan,
memberikan pengetahuan tentang pola hidup sehat lansia,
kepatuhan minum obat, pola diet makanan lansia.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 96
Adaptabilitas
Penerapan Inovasi pelipur lara ini diselenggarakan di
wilayah Puskesmas Dampang. Wilayah kerja PKM Dampang
meliputi 3 kelurahan dan 1 Desa yakni kelurahan gantarangkeke,
kelurahan lembang gantarangkeke, kelurahan tanah loe dan Desa
tombolo. PKM Dampang memiliki 3 Poskesdes dan 1 pustu.
Inovasi pelayanan paripurna lansia sejahtera (Pelipur Lara)
konsisten dilaksanakan di Puskesmas Dampang hal ini tidak
terlepas dari komitmen kuat para tenaga kesehatan serta
dukungan dari lintas sector seperti Pemerintah kelurahan dan
Desa, Babinsa dan Bhabinkantibmas, Tokoh Agama, para kader.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 98
INOVASI
BANTU’KA BOSS (Bersama AgeN perizinan membanTU
pelaKu usahA Bisa OSs)
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 99
Program ini didukung melalui kemitraan antara
DPMPTSPTK, Pemerintah Desa/Kelurahan, Lembaga Keuangan,
LSM/Yayasan Adil Sejahtera dan BPJS Ketenagakerjaan.
Program ini berdampak siginifikan pada kelompok usaha
yang ada di desa dan kelurahan. Kelompok usaha diberi
kemudahan akses karena tidak perlu jauh mengurus izin ke kota.
Pada tahun 2017-2018 izin yang diterbitkan hanya 4.150 tapi
setelah inovasi ini meningkat menjadi 5.854.
Latar Belakang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 100
tempuh 3 sampai 4 jam ke pusat pemerintahan dengan biaya rata-
rata Rp. 50.000–Rp.200.000. Hal ini menjadi salah satu kendala
utama aksesibilitas layanan perizinan dan rendahnya tingkat
pemahaman masyarakat terhadap informasi layanan dan cara
mengakses layanan perizinan. Olehnya, hal ini berdampak pada
rendahnya legalisasi kegiatan usaha.
Data menunjukkan rendahnya layanan perizinan dari
daerah dengan kondisi di atas yaitu hanya 3,78% (157 izin) dari
Kecamatan Pujananting dan 11,04% (458 Izin) dari Kecamatan
Mallusetasi pada tahun 2017-2018 dari total 4.150 izin yang
diterbitkan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 101
ditargetkan diatas 50% atau minimal 15% dari target SDGs
Pemerintah Kabupaten. Peningkatan Akses UMKM ini dapat
dicapai melalui kerjasama Program Bantuka Boss dengan mantri
perbankan yang melakukan pendampingan langsung di Kantor
Desa/Kelurahan untuk mendapatkan KUR. Kemudahan perizinan
usaha dan akses layanan perbankan tentunya akan berpengaruh
pada perbaikan usaha/pembukaan usaha baru dan penyerapan
tenaga kerja.
Kesesuaian dengan Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 102
dan terhindarnya masyarakat dari praktik percaloan menjadi nilai
tambah inovasi. Program ini juga telah memudahkan percepatan
pembukaan usaha baru dan pembukaan lapangan kerja baru.
Signifikansi
Deskripasi Implementasi inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 103
adalah tingkat penerbitan izin usaha oleh Bantuka Boss dan
tingkat aksesbilitas UMKM terhadap layanan keuangan. Hasil
evaluasi dituangkan dalam Berita Acara Hasil Evaluasi.
Metode pelaksanaan evaluasi perizinan adalah peninjauan
ke lokasi masing-masing Bantuka Boss untuk mendapatkan data
penerbitan perizinan dan data penyerapan Kredit Usaha Rakyat
pada pihak perbankan. Evaluasi dilakukan sebagai bahan
pelaporan kinerja. Data tersebut selanjutnya direkapitulasi dan
diolah lebih lanjut oleh bagian data dan informasi. untuk
memperoleh data penerbitan izin usaha, Nilai investasi diperoleh
dari hasil pengawasan Kegiatan penanaman Modal yang disusun
sebagai Laporan Kegiatan Penanaman Modal. Kemudahan akses
layanan keuangan didapatkan dari penyaluran KUR perbankan.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 104
Kemudahan mendapatkan modal usaha telah
menumbuhkan usaha baru sebanyak 332 usaha dan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 597 orang pada tahun 2020 – 2021.
Efesiensi biaya yang dirasakan oleh masyarakat adalah
berkurangnya biaya yang dikeluarkan berdasarkan jarak
desa/kelurahan sebesar Rp. 344.170.000 pada tahun 2020- 2021
yang meliputi biaya transportasi, Biaya makan minum dan biaya
tak terduga lainnya. Perbaikan layanan ini juga telah memperbaiki
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan perizinan usaha
di Kabupaten Barru 79,76 pada tahun 2021 atau kategori Baik.
Kontribusi terhadap Capaian TPB
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 105
Dengan Program ini Kabupaten Barru telah berhasil
melampaui target TPB sebesar 97,24%
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 106
DPMPTSPTK dengan menggunakan biaya Rp. 7.367.500 untuk
koordinasi, ATK dan biaya konsumsi. Tahun 2019 Bantuka Boss
dilatih melalui service exellence dengan dana Rp. 59.465.500 dan
pada tahun 2021 dilakukan bimtek penggunaan aplikasi OSS
dengan dana Rp. 29.295.500. Pengunaan Aplikasi, metode dan
mekanisme layanan sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur yang telah ditetapkan dan diberikan melalui sosialisasi
dan bimbingan teknis baik yang didanai dengan Anggaran
DPMPTSPTK maupun dana alokasi khusus non fisik penanaman
modal yang sesuai petunjuk teknis.
Strategi yang dilakukan agar inovasi tetap berlanjut
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 107
Faktor Kekuatan
Inovasi ini dilaksanakan di 7 Kecamatan, 1 desa dan 1
Kelurahan pada tahun 2018. Tahun 2021 inovasi telah diadopsi
oleh seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten barru yaitu
sebanyak 40 desa dan 15 kelurahan, sehingga akses perizinan
usaha semakin tersebar luas. Pada tahun 2020 telah dibuat
kesepakatan kerjasama antara Bantuka Boss melalui Pemerintah
Desa dan Kelurahan dengan Pihak Perbankan khususnya untuk
kemudahan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kerjasama ini juga
telah ditindak lanjuti dengan kerjasama yang sama oleh Pihak
DPMPTSPTK dengan Pihak perbankan pada tahun 2022.
Penerbitan SK Bupati tentang Bantuka Boss Kecamatan, Desa
dan Kelurahan nomor 89/DPMPTSPTK/I/2021 tanggal 27 Januari
2021 juga menguatkan keberadaan Bantuka Boss ini. Penunjukan
Pemuda Desa/warga lokal sebagai petugas Bantuka Boss juga
memberikan pengaruh sosial terhadap keberlajutan program ini.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 108
membantu memonitoring usaha yang ingin mendapatkan izin
usaha dan KUR di wilayah setempat. BPJS Ketenagakerjaan juga
bermitra untuk mempermudah penerbitan Kartu Ketenagakerjaan
serta ikut mensosialisasikan program ini. Proses monitoring
dilakukan bersama dengan mitra setiap semester untuk
memastikan program ini tetap berjalan, menangani masalah yang
muncul dan mereview dampak yang telah dicapai.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 109
INOVASI
BERKAH "BERobat cuKup sebut nomor rumAH"
Ringkasan
Implementasi
Inovasi BERKAH “BERobat cuKup sebut nomor rumAH”
hadir guna menyelesaikan permasalahan layanan kesehatan di
Puskesmas Patimpeng, Kec. Patimpeng, Kab. Bone pada unit
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 110
pendaftaran dan rekam medik. Adapun permasalahannya adalah
lambatnya pelayanan pada pasien yang kehilangan kartu berobat
saat berkunjung ke Puskesmas. Dengan adanya inovasi ini,
masyarakat cukup menyebutkan nomor rumah di loket
pendaftaran, maka rekam medik (RM) pasien dapat segera
ditemukan.
Inovasi ini diterapkan secara bertahap sejak Desember
2019, dimulai dari 3 desa yang berjarak paling dekat dari
Puskesmas yaitu Desa Latellang, Patimpeng, dan Batulappa pada
2 bulan pertama dan berlanjut hingga mencakup seluruh wilayah
kerja Puskesmas Patimpeng, yang berjumlah 10 desa.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 111
pelayanan rawat jalan akibat pasien lupa membawa / kehilangan
kartu berobat yang merupakan syarat akses terhadap rekam
medik pasien. Masalah ini sebenarnya dapat ditangani dengan
meminta pasien kembali dengan membawa kartu berobat atau
mencari nomor rekam medik pasien secara manual di buku
register.
Akan tetapi, kedua solusi tersebut sulit diterapkan karena
tidak semua pasien mampu kembali dan membawa kartu
berobatnya karena ada kendala akses seperti letak desa yang
terpencil, terdapat beberapa desa yang memiliki jarak yang cukup
jauh yaitu ± 1.5 jam perjalanan, yang untuk menjangkau
Puskesmas harus melewati 7 sungai, yang tentunya sangat
menyulitkan bagi pasien terlebih pada saat musim hujan. Solusi
lain yaitu dengan mencari data rekam medik secara manual
menggunakan buku register, akan tetapi membutuhkan waktu
yang cukup lama. Hal ini memperlambat waktu pelayanan dan
menyebabkan penumpukan antrian pasien sehingga kedua hal
tersebut dianggap tidak menyelesaikan permasalahan.
Apabila rekam medik pasien tidak ditemukan, petugas
terpaksa membuat rekam medik baru. Dalam kondisi ini, dokter
dan dokter gigi adalah pihak yang paling dirugikan karena
beresiko kehilangan data penting terkait riwayat penyakit pasien.
Selain itu pembuatan rekam medik baru yang berulang adalah
pemborosan biaya.
Tujuan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 112
memberikan layanan prima bagi seluruh masyarakat tanpa
adanya diskriminasi.
Kesesuaian dengan Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 113
data tersebut dapat digunakan sebagai opsi pencarian nomor
rekam medik dalam database. Sehingga resiko kehilangan rekam
medik menjadi sangat kecil.
Untuk pembuatan dan pemanfaatan database, inovasi ini
menggunakan software gratis yang sangat umum digunakan yaitu
Ms Excel, sehingga tidak diperlukan keahlian khusus dalam
menjalankan inovasi ini.
Rekam medik di Puskesmas Patimpeng menggunakan
sistem Family Folder, dimana catatan kondisi kesehatan dan
riwayat penyakit suatu keluarga tergabung dalam satu map rekam
medik.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 114
jumlah pasien yang dilayani dan penghematan biaya cetak kartu
berobat dan juga rekam medik.
Prinsip kerja inovasi BERKAH yaitu dengan menghilangkan
fungsi kartu berobat sebagai syarat mendaftarkan pasien di
puskesmas, dan menggantinya dengan cukup menyebutkan
nomor rumah untuk mengakses rekam medik pasien. Hal ini
memungkinkan karena sebelumnya telah dilakukan perubahan
nomor rekam medik secara keseluruhan dengan mengikuti sistem
penomoran rumah penduduk.
Pelaksanaan inovasi BERKAH dimulai dengan 1)
Membentuk tim yang terdiri dari minimal 3 orang untuk melakukan
pendataan di tiap rumah (jumlah anggota tim disesuaikan dengan
jumlah penduduk tiap desa/sesuai dengan TIM PIS-PK). 2)
Sosialisasi penggunaan nomor rumah sebagai ganti kartu berobat
3) Memberikan penomoran rumah di seluruh rumah yang ada di
wilayah kerja UPT Puskesmas Patimpeng 4) Mencatat data untuk
keperluan database yaitu: nomor KK, Nama anggota keluarga,
NIK dan No JKN 4) Membuat database menggunakan Ms Excel
5) Mulai menerapkan inovasi secara bertahap sesuai SOP
BERKAH. 6) Melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap
pelaksanaan sistem BERKAH.
Penilaian/assessment (evaluasi yang dilakukan)
Guna memastikan agar inovasi senantiasa berjalan sesuai
rencana dan untuk peningkatan layanan, secara berkala dilakukan
monitoring dan evaluasi dengan menggunakan 2 indikator mutu
pelayanan di unit pendaftaran yakni waktu pelayanan dan jumlah
rekam medik baru yang harus dicetak karena sebelumnya tidak
ditemukan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 115
(Pukul 12.00WITA) dan biaya yang harus dikeluarkan untuk
membuat Kartu berobat dan Rekam Medik berulang.
Manfaat lain yang secara tidak langsung diterima dengan
adanya inovasi ini adalah tidak adanya antrian pasien yang
menumpuk saat pandemi COVID-19 sehingga tidak terjadi
kerumunan yang melanggar protokol kesehatan.
Inovasi Berkah berhasil meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat di wilayah Puskemas Patimpeng melalui layanan
yang efektif, efisien dan inklusif. Sebelum adanya inovasi ini,
pendaftaran bagi pasien yang lupa membawa kartu berobat
membutuhkan waktu 15 menit per pasien, setelah inovasi ini
dilaksanakan hanya butuh kurang dari 5 menit untuk
mendapatkan rekam medik 1 pasien yang lupa kartu berobatnya.
Hal ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah pasien yang dapat
dilayani per harinya, jika pada tahun 2019 hanya 30-40 pasien
saja yang dapat dilayani pada jam 08.00 – 12.00 setelah inovasi
sebelum jam 12 dapat melayani 60-70 pasien.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 116
Kontribusi terhadap Capaian TPB
Inovasi BERKAH merupakan inovasi yang bertujuan
meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya di bidang
kesehatan, dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar yang
baik dari segi kemudahan akses dan efisiensi waktu pelayanan di
Puskesmas.
Pelayanan kesehatan dasar yang baik dapat dicapai
dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal, Peraturan
Menteri Kesehatan No:129/Menkes/SK/II/2008, yang salah satu
indikatornya adalah waktu penyediaan rekam medik rawat jalan <
10menit> Dengan adanya efisiensi waktu pelayanan di bagian
pendaftaran dan rekam medik yaitu kurang dari 5 menit/pasien,
maka secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap TPB
dalam mencapai tujuan yang ke-3 :“Kehidupan sehat dan
sejahtera”. Yang memiliki target nasional pada tahun 2030: Dapat
mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk akses terhadap
pelayanan kesehatan dasar yang baik(TPB 3.8).
Berdasarkan Data dari dinas Kesehatan Kabupaten Bone,
Jumlah Warga Negara usia produktif yang mendapatkan layanan
kesehatan adalah sebanyak 235.774 yang menunjukkan bahwa
Kabupaten Bone telah berhasil mencapai target 100% Pelayanan
kesehatan pada usia produktif.
Pemberian nomor rumah dan pendataan jumlah anggota
keluarga di setiap rumah merupakan komponen dari Inovasi
BERKAH. Komponen inovasi tersebut turut memberikan
kontribusi terhadap terlaksananya TPB tujuan ke-17 yaitu
Kemitraan untuk mencapai tujuan yang salah satu indikatornya
adalah terlaksananya Sensus Penduduk dan Perumahan pada
tahun 2020 (7.19.2).
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 117
Adaptabilitas
BERKAH merupakan inovasi di bidang kesehatan yang
sangat sederhana, mampu memberikan manfaat kepada
masyarakat luas khususnya penduduk di wilayah kerja UPT
Puskesmas Patimpeng, tidak memerlukan biaya khusus dalam
pelaksanaannya, dapat digunakan seterusnya, dan bersifat
flexible karena datanya dapat diperbaharui, sehingga inovasi ini
dapat dengan mudah direplikasi bahkan dapat menjadi menjadi
dasar terciptanya inovasi lain (continuous improvement) di wilayah
dengan tantangan yang sama.
Pemerintah Kabupaten Bone juga telah mengeluarkan
surat edaran Bupati Nomor: 060/608/Org agar Inovasi BERKAH
(Berobat Cukup Sebut Nomor Rumah) yang berada di UPT
Puskesmas Patimpeng dapat diimplementasikan kepada seluruh
UPT Puskesmas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bone
Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bone dan beberapa
puskesmas di Kabupaten Bone yang memiliki permasalahan
serupa terkait kartu berobat, telah melakukan kunjungan lapangan
dan kaji banding di UPT Puskesmas Patimpeng untuk mengamati
kemudahan dan manfaat yang diperoleh dengan adanya inovasi
ini.
Pemanfaatan nomor rumah yang diintegrasikan ke dalam
suatu program / layanan di Puskesmas dengan tujuan menunjang
perbaikan kualitas pelayanan, bahkan dapat diadaptasi oleh
instansi non- puskesmas. Sebagai contoh, karena wilayah kerja
UPT Puskesmas Patimpeng berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Bone nomor 296 tahun 2020 termasuk ke dalam 1 dari 7 kategori
fasilitas pelayanan kesehatan kawasan terpencil (1 dari 6 pada
tahun 2019), maka tentu kondisi di wilayah kerja kami berbeda
dengan kondisi di perkotaan. Salah satu perbedaan yang
dimaksud adalah tidak adanya rumah di kecamatan patimpeng
yang memiliki nomor rumah. Padahal nomor rumah sangat
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 118
penting bagi masyarakat yaitu sebagai media koresponden/surat
menyurat, menentukan lokasi dan mempermudah orang lain
dalam mencari alamat dan serta memberi manfaat ketertiban
lingkungan dan kontrol sosial bagi pemerintah desa.
Dengan adanya inovasi BERKAH, seluruh rumah
penduduk di kecamatan patimpeng, yang berjumlah 4119 rumah,
telah memiliki penomoran, termasuk rumah penduduk di desa dan
dusun yang sulit akses karena berada di pegunungan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 119
secara operasional menggunakan sumber dana yakni dana
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang dianggarkan melalui
penyusunan RUK dan RPK setiap awal tahun, dengan jumlah
dana sebesar Rp.5.000.000 untuk satu siklus inovasi (januari-
desember). Sesuai RUK, dana tersebut digunakan untuk
pendataan PIS-PK di rumah penduduk.
Untuk pembuatan database, Inovasi ini menggunakan
aplikasi gratis yang sangat umum digunakan yaitu Ms Excel untuk
mengolah data. Data yang terdapat dalam database inovasi
BERKAH, terdiri dari: Nomor rumah, nomor KK, Nama anggota
keluarga, NIK dan No JKN. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada biaya khusus yang dialokasikan dalam pembuatan
inovasi ini.
Strategi yang digunakan untuk melaksanakan inovasi :
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 120
Upaya lain yang laksanakan untuk menjaga kelangsungan
Inovasi yaitu dengan dibentuknya standar operasional prosedur
(SOP) mengenai sistem BERKAH yang menjadi dasar bagi
petugas pendaftaran dan petugas di rekam medik dalam
melakukan pelayanan. Serta dilakukan pembaharuan data yang
rutin dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu: 1) Saat pasien
berkunjung ke Puskesmas dan melaporkan perubahan data 2)
Melalui pelaporan jumlah kelahiran dan kematian oleh bidan desa
setiap bulan 2) Updating data yang wajib dilaksanakan setiap
akhir tahun untuk memberikan penomoran bagi rumah baru belum
ada saat pendataan sebelumnya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 121
Keputusan Camat Patimpeng Nomor 22 tahun 2021 terkait
replikasi sistem BERKAH, penggalangan komitmen oleh seluruh
kepala desa, pemerintah kecamatan dan pihak dinas kesehatan
untuk menjamin kelangsungan inovasi pada forum lokakarya mini
tribulanan lintas sektor, dan pada tahun 2021 pemerintah
setempat memasukkan usulan pembuatan plat nomor rumah
permanen sesuai penomoran sistem BERKAH melalui forum
musyawarah perencanaan Pembangunan ( MUSRENBANG)
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 123
INOVASI
Strategi Pencegahan Perkawinan Anak (SIP-PEKA)
Ringkasan
Strategi Pencegahan Perkawinan Anak (SIP-PEKA)
dikembangkan karena tingginya kasus perkawinan Anak di
Kabupaten Bone terutama di kawasan perdesaan. Sementara di
Kabupaten Bone belum ada rumusan strategi intervensi masalah
tersebut, secara komprehensif dan terpadu dan masih berjalan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 124
sendiri-sendri. SIP-PEKA dilakukan dengan melibatkan berbagai
stakeholders baik unsur pemerintah maupun non pemerintah
diantaranya: Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LPP Bone dan TULODO), Muslimat NU dan Pers. Sasaran
programnya adalah PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga),
Forum Anak, BKMT, Pokja Desa Sehat, Kelompok Tani, dan
sekolah. Uji Coba Inovasi SIP- PEKA telah dilaksanakan di 6 desa
piloting, telah direplikasi di 100 desa, serta Kabupaten Wajo dan
Luwu Utara.
SIP-PEKA berdampak pada peningkatan pemahaman
masyarakat tentang dampak perkawinan anak, pencegahan
kehamilan usia dini, manajemen kebersihan menstruasi dan
pentingnya pendidikan yang pada tahun 2019 berada pada angka
79,4 % meningkat menjadi 86,4 % pada tahun 2021 serta
berdampak langsung pada penurunan kasus perkawinan anak
dari 746 kasus (2019) menjadi 84 kasus (2021).
Program SIPPEKA, memberikan peluang dan akses bagi
anak untuk bersekolah ke jenjang lebih tinggi dan menjamin
peningkatan kualitas hidup mereka baik laki-laki maupun
perempuan sehingga sejalan dengan kategori 1 (pelayanan publik
yang inklusif dan berkeadilan).
Ide Inovatif
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 125
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka
Pemerintah Kabupaten Bone melalui Bappeda menginisiasi
lahirnya Strategi pencegahan Perkawinan Anak (SIPPEKA) untuk
mendukung percepatan penurunan kasus perkawinan anak.
Pendekatan yang digunakan adalah mengoptimalkan fungsi
koordinasi dan integrasi semua pemangku kepentingan yang
terlibat, serta mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk
peduli dan berkomitmen menolak perkawinan anak diwilayahnya
masing-masing.
Program ini bertujuan menurunkan kasus perkawinan anak
di Kabupaten Bone melalui peningkatan pemahaman masyarakat
tentang dampak perkawinan anak, pencegahan kehamilan usia
dini, manajemen kebersihan menstruasi dan pentingnya
pendidikan, yang diimplementasikan di sekolah dan Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat melalui Pendidikan Kecakapan
Hidup (PKH) yang menjadi Muatan Lokal, ditingkat masyarakat
melalui dialog warga, dan rapat koordinasi ditingkat kabupaten
secara berkala dan berkelanjutan. Implementasi SIP-PEKA dapat
menurunkan kasus perkawinan anak dari 746 kasus (2019) turun
menjadi 84 kasus (2021).
Ide utama program ini adalah bagaimana anak, remaja,
orang tua, dan masyarakat BERANI mengatakan NO Pernikahan
anak dan YES untuk sekolah/melanjutkan pendidikan. Untuk
mewujudkan cita-cita mulia tersebut, maka inovasi SIP-PEKA lahir
dengan pendekatan yang sangat persuasif serta menjunjung
tinggi kearifal lokal BUGIS BONE yaitu SIPAKATAU (saling
menghormati), SIPAKELEBBI (saling menghargai) dan
SIPAKAINGE (saling mengingatkan).
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 126
perkawinan anak yang dikoordinir langsung oleh Bappeda dengan
mengoptimalkan Tim 10 yang menjadi bagian Tim Koordinasi
pencegahan perkawinan anak;
Peningkatkan pemahaman anak / remaja / orangtua /
masyarakat melalui dialog publik yang dipandu langsung para
ustadzah dan tokoh agama, karena pendekatan agama lebih
mudah diterima oleh masyarakat bone yang mayoritas beragama
islam, disamping itu sebagai bentuk sosialisasi program SIP-
PEKA setiap rumah ditempeli stiker himbauan STOP Perkawinan
Anak;
Monitoring SIP-PEKA dengan menggunakan botol mineral
sebagai penanda rumah menggunakan 4 (empat) warna sebagai
penanda: merah menandakan didalam rumah tersebut terdapat
anak tidak sekolah, Biru (anak balita), Hijau (anak sekolah),
Kuning (rentan tidak sekolah/menikah), masing-masing penanda
memiliki penanganan yang berbeda;
Kebaruan lainnya dari SIP-PEKA adalah dengan merekrut
fasilitator dari Perguruan Tinggi (IAIN Bone) dan Muslimat NU
yang memiliki program kerja sejalan dengan program kerja SIP-
PEKA, selain itu Forum Anak digunakan sebagai mentor sebaya
baik dalam sekolah mupun diluar sekolah guna mendorong anak
memiliki keberanian sebagai pelapor yang akan melaporkan kalau
terjadi pernikahan anak di sekitarnya (tetangga dan teman), dan
sebagai pelopor bagi teman sebaya untuk BERANI menolak
perkawinan anak;
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 127
Fasilitator Desa ex-korban perkawinan anak dan dibayai
melalui APBDesa. (bervariasi antara Rp.150.000 s/d Rp.
500.000,-/bulan sesuai kemampuan keuangan desa);
Pengadilan Agama bersama Pusat Layanan terpadu
Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A)
sebagai filter utama pemberian dispensasi perkawinan anak.
setiap pemberian dispensasi harus melalui screening yang ketat
dan disertai bukti akurat yang menjadi dasar pemberian
dispensasi oleh pengadilan agama;
Lahirnya Perdes tentang Pencegahan Perkawinan Anak
yang memberikan sanksi sosial bagi masyarakat. Sanksi sosial
antara lain: Pemerintah Desa, Tokoh Agama dan Tokoh
Masyarakat tidak menghadiri hajatan masyarakat, dibatakannya
bantuan jaminan perlindungan sosial, tidak diberikan izin menikah
dan pembatasan akses layanan pada pemerintah desa;
Untuk mengimplementasikan pencegahan perkawinan
anak di 372 Desa/Kelurahan, DPRD Kabupaten Bone
menginisiasi PERDA pencegahan perkawinan anak yang akan
ditetapkan pada tahun 2022.
Signifikansi
Program SIP-PEKA berdampak signifikan terutama pada
anak/remaja serta masyarakat umum. Hasil studi kuantatif dan
kualitatif yang telah dilakukan di 6 (enam) desa lokus
menunjukkan tingkat pemahaman masyarakat tentang dampak
perkawinan anak dari 16% menjadi 39%, Resiko Kesehatan bagi
anak perempuan 20% menjadi 44%, Rendahnya Peluang Kerja
dimasa depan 29% menjadi 37%, Kurangnya kebebasan bagi
anak perempuan dari 9% menjadi 32%, resiko Kesehatan Bagi
bayi dari 10% menjadi 32%, Kekerasan dalam RT 26% menjadi
31%, dan Depresi 9% menjadi 24%.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 128
Peningkatan pemahaman masyarakat tersebut berkorelasi
positif terhadap penurunan kasus perkawinan anak dari 746 kasus
(2019) turun 84 kasus (2021),untuk 6 desa lokus sebagai berikut :
Desa Cumpiga dari 5 (2019) menjadi 0 kasus (2021), Desa Lilina
Ajangale dari 5 kasus (2019) menjadi 0 kasus (2021), Desa
Mallimongneg dari 5 kasus (2019) menjadi 0 kasus (2021), Desa
Abbumpungeng dari 5 (2019) menjadi 0 kasus (2021), Desa
Lamuru dari 5 kasus (2019) menjadi 0 kasus (2021), Desa
Welado dari 8 kasus (2019) menjadi 0 kasus (2021).
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 129
6. Monitoring SIP- PEKA diintegrasikan dengan program lain
yang mejadikan anak/remaja sebagai sasarannya. Botol air
mineral/sejenis digunakan sebagai penanda rumah, terdapat
4 warna yang digunakan yaitu: Merah menandakan bahwa
di rumah tersebut terdapat anak tidak sekolah, Biru terdapat
anak balita, Hijau terdapat anak yang bersekolah, dan
Kuning terdapat anak rentan tidak sekolah. setiap warna
diberikan penanganan yang berbeda, contohnya : jika
dirumah terdapat penanda berwarna Merah, maka akan
dilakukan pemantauan ekstra agar ATS yang bersangkutan
tidak menikah sebelum usianya cukup 19 tahun dan dapat
dikembalikan bersekolah.
7. Inisiasi lahirnya Peraturan Desa tentang pencegahan
perkawinan anak di semua desa intervensi,
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 130
KASUS
DISPENSASI
419 Kasus 62 Kasus
PERKAWINAN
ANAK (PA)
JUMLAH
SEKOLAH YANG
Tidak Ada 30 Sekolah
MENGAJARKAN
PKH
JUMLAH GURU
Tidak Ada 156 Orang
PKH SEBELUM
JUMLAH DESA
YANG MEMILIKI
PERDES
PENCEGAHAN Tidak Ada 8 Desa
PERKAWINAN
ANAK
LAHIRNYA PERDA
PEKAWINAN
Tidak Ada Ada
ANAK ATAS
INISIASTIF DPRD
DOKUMEN
Tidak Ada Ada
STRADA PPA
JUMLAH
ANGGOTA
FORUM ANAK 25 Orang 165 Orang
DESA YG
TERLIBAT
PENINGKATAN
PEMAHAMAN
MASYARAKAT 79,4% 86,4%
TENTANG
DAMPAK
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 131
PERKAWINAN
ANAK
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 132
Adaptabilitas
SIPPEKA telah diujicobakan pada 6 desa percontohan di
wilayah kecamatan yang berbeda yaitu :
1. Desa Malimongeng, Kecamatan salomekko
2. Desa Cumpiga, Kecamatan Awangpone
3. Desa Lamuru, Kecamatan Tellu Siattinge
4. Desa Abumpungeng, Kecamatan Cina
5. Desa Lilila Ajangale, Kecamatan Ulaweng
6. Desa Welado Kecamatan Ajangale.
Sejak tahun 2020 inovasi SIPPEKA telah direplikasikan ke
20 desa lainnya di wilayah kecamatan yang berbeda, tahun 2021
direplikasi 84 desa, dan tahun 2021 pemerintah Provinsi Sulsel
mereplikasikan role model strategi pencegahan perkawinan anak
di 2 kabupaten antara lain Kabupaten Wajo dan Kabupaten Luwu
Utara.
Selain itu, pemerintah Provinsi Sulsel mendesain SIP-PEKA
untuk persiapan replikasi tingkat Provinsi Sulsel dengan
melakukan costing tahapan kegiatan SIP-PEKA, yang dibagi
menjadi kegiatan wajib dan kegiatan opsional tergantung kondisi
dan kebutuhan masing-masing kabupaten/kota.
Transferabilitas SIP-PEKA sifatnya mudah untuk diterapkan
karena:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 133
4. Hanya membutuhkan dukungan komitmen Pemerintah
daerah setempat masyarakat dan dukungan regulasi
5. Dalam hal pelibatan masyarakat cukup mudah karena
berkaitan langsung dengan masa depan anak mereka.
6. Mudah diintegrasikan dengan kegiatan lain yang melibatkan
anak dan remaja.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 134
5. Komitmen penuh Ketua Pengadilan Agama Bersama DP3A
melalui P2TP2A sebagai filter pertama terjadinya kasus
perkawinan anak untuk mendapatkan despensasi menikah
di usia anak.
6. Kemenag beserta jajarannya sampai ditingkat penyuluh
agama berperan langsung bersama TOMA ditingkat desa.
7. Pendampingan Tim 10 untuk Tim Fasilitator Desa secara
berkala minimal 2 kali dalam setahun.
8. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa melakukan
asistensi integrasi program perlindungan anak melalui
RKPDesa maupun APBDesa.
9. Propemperda inisiatif DPRD tentang pencegahan
perkawinan anak.
Strategi keberlanjutan
1. Strategi Institusional
Strategi ini menyangkut dukungan regulasi mendukung
keberlanjutan SIP-PEKA antara lain :
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 135
1. MOU dengan Puskesmas dan sekolah untuk mendukung
UKS
2. Pemberdayaan PUSPAGA sebagai focal point dan Forum
Anak sebagai pelapor dan pelopor
3. Pemberdayaan pokja desa sehat, kelompok tani, BKMT
ditingkat desa,
4. Optimalisasi peran Kemenag untuk mendukung
keberlanjutan program terutama adanya khutbah
seragam tentang pencegahan perkawinan anak serta
pemberdayaan penyuluh agama ditingkat desa.
5. Optimalisasi peran Pengadilan Agama dengan P2TP2A
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 136
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 137
KEMENTERIAN AGAMA Penyampaian Khotbah
seragam tentang
pencegahan perkawinan
anak melalui pendekatan
agama
Menerbitkan surat edaran
tentang larangan KUA
menikahkan anak dibawah
usia 19 tahun
PENGADILAN AGAMA Filterisasi pemberian
Dispensasi Perkawinan anak
UNICEF, LPP BONE Inisiasi Pencegahan
Perkawinan Anak melalui
Program BERANI
DINAS MOU dengan sekolah dalam
KESEHATAN/PUSKESMAS penguatan UKS
SEKOLAH/ PKBM Implementasi Pendidikan
Kecakapan Hidup melalui
materi pembelajaran
muatan lokal
Memastikan tidak ada
anak sekolah yang
menikah
DPMD Melakukan
sinkronisasi arah
kebijakan
pembangunan
daerah dan desa
Mendorong Pemerintah
Desa melakukan
penganggaran
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 138
DISKOMINFO/PERS Publikasi kegiatan
pencegahan perkawinan anak
PERGURUAN TINGGI Pembekalan peserta
KKLP/KKN tentang
Pencegahan perkawinan
Anak
MUSLIMAD NU Kolaborasi program dan
kegiatan pencegahan
perkawinan anak
Sebagai
fasilitator/ustadzah
PEMERINTAH DESA Menerbitkan Perdes
Pencegahan Perkawinan
Anak
Mengalokasikan anggaran
Melakukan monitoring
evaluasi
Memberikan layanan
PUSPAGA
Sebagai focal point
Melakukan sosialisasi
pencegahan perkawinan
anak
FORUM ANAK
Sebagai pelapor dan
pelopor
Tutor sebaya
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 139
INOVASI
RUKO KONDE
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 140
Pokja (Kelompok Kerja) Ruko Konde yang akan membantu
pemerintah desa dalam hal ini Bumdes dalam mengenali dan
menggali Potensi Ekonomi desa yang dapat dikembangkan
melalui usaha desa untuk menjadi Sumber Pendapatan Asli Desa.
Inovasi Ruko Konde sesuai dengan kategori 2 yaitu
pendekatan pada tahap pembangunan berkelanjutan dimana
pemerintah desa diarahkan desa yang maju.
Dampak dari pelaksanaan inovasi sebagai berikut:
Uraian Sebelum
Setelah Inovasi
Inovasi
2019 2020 2021
Jumlah 3 7 10 14
Bumdes
Penyertaan
modal
bumdes
<100> 3 4 5 5
>100 juta 0 3 5 9
Rata-rata 2.673.000 4.079.000 4.503. 6.045.650
pendapatan 600
asli desa
Pertumbuhan 46.500.000 112.500.000 190.50 265.500.000
ekonomi 0.000
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 141
Ide Inovatif
Latar Belakang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 142
dikarenakan jarak ke pusat kabupaten cukup jauh dengan akses
jalanan rusak.
Kebaruan,
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 144
Dampak
Sebelum
Uraian Setelah Inovasi
Inovasi
2019 2020 2021
Jumlah
3 7 10 14
Bumdes
Pertumbuhan 265.500.000
Ekonomi 46.500.000 112.500.000 190.500.000
Tenaga Kerja 31 75 127 177
Laki-Laki 25 60 100 119
Perempuan 6 15 27 58
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 145
Adaptabilitas
Pada awalnya, Bumdes yang mengambil usaha desa
berdasarkan potensi ekonomi yang dimiliki hanya 3 Bumdes. Unit
usaha yang dilaksanakan berupa usaha penyediaan pupuk ke
petani jagung sebagai komoditas unggulan di desa tersebut.
Usaha lain yakni penyewaan baruga dan karaoke. Tahun 2019
meningkat menjadi 7 desa. Usaha desa yang dijalankan berupa
pengelolaan sukun sebagai komoditas unggul petani di wilayah
tersebut. Sukun tersebut diolah menjadi kripik sukun. Begitupun
usaha pembuatan selai buah naga dan sari buah naga. Sampai
dengan Tahun 2021 semua desa telah memiliki sumber
pendapatan asli desa yang sesuai dengan potensi ekonomi desa.
Ruko Konde menfasilitasi setiap pelatihan di desa dengan
melibatkan Balai Latihan Kerja Kab. Bone.
Keberlanjutan
Sumber daya keuangan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 146
dengan tupoksi Kepala Seksi yang ada di Kantor Camat
Amali.
2. Secara eksternal, dilakukan sosialisasi penggalian potensi
desa melalui Musrenbang Desa se kecamatan Amali ,
Kolaborasi dengan TPP (tenaga pendamping professional) ,
penggalian potensi desa juga melibatkan penyuluh pertanian
kecamatan amali.
Strategi Sosial
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 147
potensi ekonomi desa. Selain itu pemerintah desa juga didorong
untuk membuat surat keputusan kepala desa untuk mengelola
potensi ekonominya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Dukungan kebijakan Kepala Desa dan BPD dengan menerbitkan
Perdes tentang penyertaan modal bumdes dalam mengelola
potensi ekonomi desa. Kolaborasi dengan tenaga pendamping
professional desa dalam membuat perencanaan desa guna
meningkatkan pendapatan asli desa.
Faktor Kekuatan
Camat Amali
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 148
- Memberikan dukungan dalam pelaksanaan inovasi RUKO
KONDE
- Menkoordinasikan, mengevaluasi, pemantauan dan
pelaporan program RUKO KONDE
Sekretaris Camat
- Sebagai Ketua Tim Verifikasi Pengelolaan Dana Transfer di
desa
- mengevaluasi dan memantau pelaksanaan inovasi Ruko
Konde
Kasi Perekonomian, PAD dan Kesra
- inisiator dan innovator Ruang Konsultasi Perekonomian Desa
(Ruko Konde)
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa
- Sebagai Sekretaris Tim Evaluasi Rancangan APBDEs desa
dalam mengevaluasi Peraturan Desa tentang Rancangan
APBDes Desa se Kec. Amali
Kasi Pemerintahan
BPD
- Sebagai Pemangku kebijakan dalam pembuatan Peraturan
Desa di Desa
Pengurus Bumdes
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 149
- Sebagai Pengelola potensi ekonomi di desa
Aparat Desa
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 150
INOVASI
KAREBA (KARCIS ELEKTRONIK KAWASAN BIRA)
Ringkasan
Implementasi
Kareba (Karcis Elektronik Kawasan Wisata Bira),
dikembangkan karena rendahnya penerimaan retribusi masuk
Kawasan Wisata Bira Kab.Bulukumba yang mempunyai potensi
pendapatan tinggi namun tidak pernah mencapai target, rata-rata
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 151
realisasi hanya 44,05% tahun 2017. Disamping itu data tidak
akurat, tidak transparan serta butuh waktu lama untuk
mendapatkannya, dan banyaknya calo yang berkeliaran karena
masih sistem karcis manual.
Inovasi ini dikembangkan untuk meningkatkan realisasi
penerimaan karcis Kawasan Wisata Bira, melalui platform
digital, transparan dan akuntabel, dan mengintegrasikan
peningkatan infrastruktur, sarpras di kawasan wisata bulukumba,
melalui kerjasama dengan lintas sektor.
Dampak
Mensinkronisasikan/mengintegrasikan proses
Perencanaan dan Penganggaran Pengembangan kawasan
wisata.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 153
Meningkatkan pendapatan PKL dan pelaku usaha wisata
Mengikutsertakan stakeholders pelaku usaha sektor pariwisata.
Kesesuaian dengan Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 154
PKL yang berdagang di sekitar kawasan wisata oleh Dinas
Perdagangan, diberikan pembinaan, penguatan dan melibatkan
mereka untuk penataan dan penempatan usaha dalam rangka
peningkatan pendapatan PKL dan menjadikan lingkungan sekitar
kawasan menjadi lebih tertata dengan baik dan ramah terhadap
lingkungan dan pengunjung.
Inovasi ini dikoordinasikan oleh Dinas Pariwisata dan Olah
Raga diperkuat dengan payung hukum Perbup no. 45 tahun 2019
tentang sistem elektronik pemungutan retribusi tempat rekreasi
dan retribusi parkir di kawasan wisata tanjung bira yang bertujuan
untuk mengintegrasikan dan melibatkan semua stakeholders yang
terkait sesuai dengan tupoksinya.
Signifikansi
Deskripasi Implementasi Inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 155
diakses pada dashboard aplikasi KAREBA melalui browser
internet maupun gawai secara realtime.
Dalam penggunaan aplikasi tersebut membawa dampak
yang sangat signifikan terhadap transparansi data serta
akuntabilitas keuangan dimana pelaporan dalam pemasukan
retribusi lebih cepat dan metode pembayaran menjadi lebih
fleksibel, sehingga mengurangi potensi kerugian dalam
pelaksanaan penarikan retribusi masuk Kawasan Bira.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 156
Melahirkan ide untuk melakukan inovasi KAREBA, sehingga
dilakukanlah Rapat koordinasi dalam internal Dinas Pariwisata
untuk melakukan perbaikan dalam hal penarikan retribusi di
kawasan Bira. Lalu dilakukanlah berbagai uji coba aplikasi dengan
pengganggaran terbatas dari DPA Dinas Pariwisata Kabupaten
Bulukumba, hingga akhirnya menjadi kegiatan tetap sejak tahun
2020. Setelah pelaksanaan KAREBA menghasilkan dampak
dalam peningkatan PAD. Sehingga dianggarkan peningkatan
Fasilitas publik oleh lintas OPD. Lalu dilakukan pembinaan PKL,
Pengusaha dan Pekerja perhotelan sebagai bagian yang
terdampak dengan adanya KAREBA.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 157
Perencanaaan dan
Penganggaran Tidak terintegrasi Terintegrasi
Kawasan Wisata
Penambahan
destinasi wisata Tidak ada 3 kawasan
baru
Jumlah hotel (hotel) 94 145
Pajak Hotel&
Restoran 1,6 2,2
(Rp.Milyar )
Tingkat Hunian
290 1.123
Hotel (kamar)
Jumlah PKL 145 250
Aksesbilitas,
Kenyamanan, Tidak Optimal Optimal
Keamanan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 158
Kontribusi terhadap Capaian TPB (5%)
Untuk mencapai target TPB ke 16 yaitu Menguatkan
Masyarakat yang Inklusif dan Damai untuk Pembangunan
Berkelanjutan, Menyediakan Akses Keadilan untuk Semua, dan
Membangun Kelembagaan yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di
Semua Tingkatan
Dan lebih dikhususkan lagi ke target TPB 16.6 yaitu
mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel dan transparan
di semua tingkat. Dimana Kabupaten Bulukumba mengalami
kenaikan dari 55,15 % tahun 2019 menjadi 68,91 % ditahun 2021.
Hal ini sejalan dengan pelaksanaan Inovasi KAREBA
dalam pemberian Karcis ke masing masing pengunjung akan
langsung terhubung ke sistem yang terkoneksi dengan cloud
server dan dapat dicek langsung secara online dan realtime tidak
hanya oleh Kepala Dinas. Dengan penggunaan KAREBA terjadi
proses transparansi data pengunjung dan data keuangan,
sehingga tercapai akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan.
Dinas Pariwisata sebagai salah satu lembaga penghasil sektor
Pendapatan Asli Daerah dapat terbentuk semakin kredibel dalam
penanganan sumber pendapatan retribusi.
Salah satu manfaat dari inovasi KAREBA dapat membantu
mengefektifkan kinerja pemerintahan dalam menjalankan
programprogram pemerintahan yang telah direncanakan, serta
merupakan bentuk pertanggungjawaban dan transparansi
pemakaian anggaran kepada publik.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 159
Pola transaksi menggunakan sistem online yang
menggantikan pola penarikan PAD secara manual. Proses
transaksi Point of Sale yang dapat menjadi database dengan
harga terjangkau dan mempermudah pemberian karcis secara
elektronik. Aplikasi berbasis mobile apps mudah digunakan dan
transparan dalam pelaporan. Sistem pembayaran dapat dilakukan
secara tunai dan non tunai, sehingga semakin mempermudah
masyarakat dalam proses pembayaran dan dalam proses
transaksi keuangan terjadi transparansi keuangan. Hal ini akan
semakin mempermudah fungsi pengawasan dan memperkecil
kesalahan dan kecurangan dalam penarikan retribusi. Salah satu
Dinas Perindustrian dan perdagangan kab bulukumba berencana
akan melakukan replikasi terhadap penggunaan aplikasi ini untuk
di pergunakan di Pasar pasar di wilayah Bulukumba, dengan
menekankan kepada transparansi dan kecepatan data transaksi
dari KAREBA.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 160
Sumber Daya Metode
Standar Operasional Pelayanan yang telah disusun oleh
Dinas Pariwisata dan Olahraga.
Sumber Daya Peralatan dan Material
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 161
Faktor Kekuatan Internal
1. Lintas Koordinasi OPD dalam hal pemenuhan perbaikan
fasilitas di Kawasan Bira
2. Inovator Kareba yang merupakan Kepala Dinas Pariwisata
Kabupaten bulukumba, saat ini menjabat sebagai Sekretaris
Daerah Kabupaten Bulukumba sehingga jalur koordinasi
akan semakin kuat.
3. inovasi KAREBA dalam perencanaan dan pelaksanaan
dapat terintegrasi dengan kegiatan OPD lain yang berada di
Pemerintah Kabupaten Bulukumba
4. Telah ada payung hukum yang mewadahi diberlakukannya
Inovasi KAREBA yaitu Perbup no. 45 tahun 2019 tentang
sistem elektronik pemungutan retribusi tempat rekreasi dan
retribusi parkir di kawasan wisata tanjung bira.
Peluang Eksternal
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 162
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Pendapatan Daerah
Melakukan penganggaran sesuai dengan Dokumen
Perencanaan Anggaran dari Dinas Pariwisata dan Olahraga
Inspektorat
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 163
BANK
Penyediaan fasilitas pembayaran non tunai ASURANSI
JASA RAHARJA Penyediaan dana asuransi bagi pengunjung
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 164
INOVASI
Komunitas Ibu Cerdas Cegah Stunting Desa Pariwang
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 165
ibu-ibu terkait pemenuhan gizi balita kurang. Inovasi ini
merupakan kerjasama berbagai pihak antara lain pemerintah,
tokoh masyarakat setempat, ibu-ibu PKK dan pihak swasta.
Melalui inovasi ini, dibentuk komunitas ibu-ibu di desa secara
bersama melakukan peningkatan pengetahuan melalui edukasi
komunitas dan berkolaborasi menyebarkan informasi
penanganan balita stunting dan gizi kurang.
Program ini berdampak signifikan terhadap kelompok
sasaran yaitu ibu hamil, menyusui, remaja putri, bayi dan balita.
Terdapat peningkatan penyediaan pangan bergizi, peningkatan
aktifitas fisik, peningkatan kepemilikan Cuci Tangan Pakai Sabun,
serta munculnya kolaborasi dalam penanganan stunting. Hasilnya
inovasi ini berhasil menurunkan prevalensi stunting dari
35,1%(2018) menurun menjadi 22,22% (2021). Perubahan
perilaku masyarakat terkait pola asuh dan pola makan ditunjukkan
dengan meningkatnya kunjungan ke posyandu dari 86,3% (2018)
menjadi 95,3% (2021), meningkatnya balita yang naik berat
badannya dari 58,4% (2018) menjadi 75% (2021).
Inovasi ini, menjadikan akses pelayanan mudah dijangkau,
berkualitas, setara dan merata bagi masyarakat yang tinggal di
daerah terpencil, berpengetahuan rendah dan rentan terhadap
kasus stunting. Hasilnya pelayanan publik yang inklusif dan
berkeadilan dapat diwujudkan.
Ide Inovatif
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 166
Sebagian besar pendidikan ibu-ibu di Desa Pariwang hanyalah
tamatan SD & SMP. Kabupaten Enrekang merupakan satu-
satunya lokus penanganan stunting Bappenas tahun 2018 di
Sulawesi Selatan. Terdapat 10 Desa yang menjadi lokus stunting,
4 desa diantaranya ada di Kecamatan Maiwa, salah satunya
adalah Desa Pariwang. Prevalensi Balita Stunting di Kecamatan
Maiwa pada tahun 2018 sebesar 30,6% dan khusus di Desa
Pariwang sebesar 35,1%. Sementara target nasional prevalensi
stunting sebesar 24% (2018). Tingginya angka stunting di
Kabupten Enrekang dan Desa Pariwang secara khusus
disebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat terkait
pemenuhan gizi Balita. Hal ini terlihat dari rendahnya capaian
partisipasi masyarakat ke posyandu, rendahnya balita yang naik
timbangannya, kurangnya pemanfaatan pekarangan untuk
pemenuhan gizi, belum adanya kolaborasi dalam penanganan
stunting. Berdasarkan kondisi diatas maka muncul gagasan untuk
membentuk komunitas ibu-ibu, yang diberi nama Komunitas Ibu
Cerdas Cegah Stunting. Keberadaaan komunitas ini sebagai
sarana bertukar informasi dan motivasi dalam upaya menurunkan
prevalensi stunting.
Inovasi ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting
balita yang rentan mengalami masalah status gizi akibat
rendahnya pengetahuan masyarakat terkait pola asuh, pola
makan dan sanitasi. Target penurunan prevalensi stunting dari
35,1% (2018) menjadi 15,5% (2023). Prevalensi Balita stunting
diturunkan melalui intervensi pengetahuan kelompok sasaran
remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki anak
balita. Intervensi pengetahuan dilakukan dalam bentuk kolaborasi
lintas program, lintas sektor dan pemangku kepentingan seperti
pemerintah daerah, kecamatan, desa dan swasta. Selain itu
dikembangkan pula pendekatan pemberdayaan masyarakat
melalui pembentukan komunitas ibu-ibu didesa yang secara
bersama melakukan peningkatan pengetahuan. Peningakatan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 167
pengetahuan dilakukan melalui edukasi komunitas dan kolaborasi
penyebaran informasi penanganan balita stunting dan gizi kurang,
pendampingan ibu yang memiliki balita dengan status gizi
bermasalah, pelatihan pembuatan MP-ASI berbahan lokal,
pendampingan kelompok wanita tani, aktifitas fisik dan
pemanfaatan CTPS menjadi fokus kegiatan Komunitas Ibu
CERDAS.
Inovasi Komunitas Ibu Cerdas Cegah Stunting di Desa
Pariwang sesuai dengan kategori pelayanan publik yang inklusif
dan berkeadilan pada bidang kesehatan. Oleh karena melalui
inovasi ini pelayanan publik di bidang kesehatan untuk kelompok
sasaran masyarakat di wilayah terpencil dan berlatar belakang
pendidikan rendah dapat diwujudkan.
Selama ini program penanganan stunting dilakukan secara
terpisah antara sektor dan tidak terintegrasi. Program
penanganan stunting yang ada dimaksudkan untuk perbaikan
pola asuh, pola makan dan sanitasi, namun masih berjalan secara
terpisah dan belum terdapat kolaborasi antar program tersebut.
Melalui inovasi ini, integrasi dan kolaborasi program dapat
diwujudkan secara terpadu dan berkesinambungan.
Pendekatan pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk
mengintegrasikan berbagai program pada kelompok sasaran
di Desa Pariwang. Adanya kegiatan edukasi komunitas,
pendampingan ibu balita gizi kurang dan stunting, aktifitas fisik,
pendampingan kelompok wanita tani dan pemanfaatan CTPS.
Mengingat kondisi Desa Pariwang yang terpencil dan akses sulit
dijangkau perlu pendekatan inovatif dengan melibatkan kolaborasi
lintas program, sektor dan swasta serta keterlibatan pemerintah
desa. Inovasi ini mengandalkan pelibatan masyarakat dalam hal
ini Ibu Kader Komunitas yang menjadi perpanjangan tangan
tenaga kesehatan di desa untuk melakukan pendampingan dan
penyebarluasan informasi kepada ibu yang memiliki balita dengan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 168
kondisi status gizi bermasalah. Setelah implementasi inovasi ini
memberikan nilai tambah pada masyarakat dengan adanya
pemanfaatan pekarangan untuk penyediaan pangan bergizi
sehingga masyarakat tidak perlu lagi kepasar untuk membeli
kebutuhan pangan seperti sayur-mayur dan lauk- pauk. Nilai
tambah yang lain ditunjukkan dengan meningkatnya pengetahuan
individu dan terbentuknya kesadaran komunitas masyarakat
terkait pola asuh, pola makan dan sanitasi.
Signifikansi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 169
tahun 2021 sudah terdapat 45 orang anggota komunitas ibu
CERDAS, sehingga setiap anggota komunitas hanya
mendampingi 2-3 orang target sasaran dari total 106 sasaran. Hal
ini dikarenakan munculnya kesadaran target sasaran untuk
menjadi bagian dari anggota komunitas.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 170
(MP ASI), kesehatan reproduksi, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), Alat Pelindung Diri (APD) dari resiko terpapar racun
pestisida untuk kelompok wanita tani. Peningkatan pengetahuan
diatas memberikan perubahan perilaku masyarakat terkait pola
asuh, pola makan dan sanitasi yang ditunjukkan dengan
meningkatnya kunjungan ke posyandu dari 86,3% (2018) menjadi
95,3% (2021), meningkatnya balita yang naik berat badannya dari
58,4% (2018) menjadi 75% (2021). Selain itu peningkatan
pengetahuan masyarakat berdampak pada meningkatnya
cakupan sarana kesehatan lingkungan yaitu kepemilikan jamban
dari 91,76% (2018) menjadi 100% (2021), kepemilikan SPAL
(Saluran Pembuangan Air Limbah) dari 90,59% (2018) menjadi
100% (2021) , kepemilikan rumah sehat dari 67,07 (2018) menjadi
93,88% (2021), kepemilikan air bersih dari 95,14 (2018) menjadi
100% (2021), kepemilikan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dari
0% (2018) menjadi 100% (2021). Pemanfaatan pekarangan untuk
Tanaman Obat Keluarga dan Taman Gizi (sayur mayur dan kolam
ikan) dari 80% (2018) menjadi 95% (2021). Peningkatan aktifitas
fisik dari 80% (2018) menjadi 95% (tahun 2021).
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 171
Kabupaten Enrekang khususnya pada tujuan kedua
menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi
yang baik serta meningkatnya pertanian berkelanjutan dengan
indikator 2.2.1* yaitu prevalensi stunting pada anak di bawah 5
tahun/Balita menurun dari 24,5% (2018) menjadi 21,5% (2021).
Secara khusus prevalensi stunting di Desa Pariwang menurun
dari 35,1% (2018) menjadi 22,22% (2021). Penurunan ini dicapai
dengan memberikan akses pelayanan kesehatan kepada
masyarakat melalui integrasi program penanganan stunting
seperti program pemberian makanan tambahan yang di danai
oleh anggaran Dana Desa, pengadaan sarana CTPS dari
Kementrian Kesehatan, Pengadaan Jamban Keluarga oleh Dinas
Perumahan dan Pemukiman, Pengadaan bibit tanaman dari Dinas
Ketahanan Pangan, Pengadaan Susu untuk Ibu Hamil dan Balita
dari PKK. Pengadaan alat antropometri dari Dinas Kesehatan dan
swasta (JAPFA). Efektifitas penanganan stunting ini selain
dilaksanakan melalui integrasi program juga di dukung oleh
pemberdayaan masyarakat melalui Komunitas Ibu CERDAS yang
memfokuskan pada peningkatan pengetahuan dalam
penanganan stunting.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 172
pendampingan ibu balita gizi kurang dan stunting, pelatihan
pembuatan MP-ASI lokal, pendampingan remaja putri, aktifitas
fisik (senam), pendampingan kelompok wanita tani dan
pemanfaatan CTPS.
Inovasi Komunitas Ibu CERDAS ini berkontribusi secara
praktis pada penyelesaian masalah stunting yang terjadi di
berbagai tempat akibat rendahnya pengetahuan masyarakat
terkait pemenuhan gizi dan PHBS. Pada prakteknya penanganan
stunting mengalami kegagalan disebabkan implementasi program
penanganan stunting hanya berakhir pada penyelesaian program
dan kegiatan instansi terkait. Pelibatan masyarakat secara
langsung sebagai kader yang mendukung implementasi program
penanganan stunting masih rendah. Masalah yang dihadapi di
berbagai tempat khususnya dalam penanganan stunting dapat
diselesaikan melalui inovasi ini. Untuk itu inovasi ini akan sangat
bermanfaat untuk di replikasi di tempat lain dalam menghadapi
permasalahan yang sama.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 173
2. SK Kepala Desa Labuku No : 01.a/KEP/D-LBK/KM/I/2020
tentang Komunitas Ibu Cerdas Cegah Stunting di Desa
Labuku.
3. SK Kepala Desa Ongko No : 01/KEP/DPLD/I/2021 tentang
Komunitas Ibu CERDAS Cegah Stunting di Desa Ongko.
4. SK Kepala Desa Limbuang No: 02a/KEP/DPLD/I/2021
tentang Komunitas Ibu CERDAS Cegah Stunting di Desa
Limbuang.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 174
swasta berupa alat antropometri, pengukur suhu, reward untuk
anggota komunitas.
Inovasi ini telah berlangsung selama kurang lebih 3 tahun.
Dilaunching 15-Agustus-2019 diKecamatan Maiwa yang dihadiri
Pemerintah Daerah, Kecamatan dan Desa, Ketua Penggerak PKK
Kabupaten, Kecamatan dan Desa, Lintas Sektor dan Swasta, dan
akan terus berlanjut sebagai inovasi yang akan diterapkan di 22
Desa/Kel diKecamatan Maiwa dan 129 Desa/Kel diKabupaten
Enrekang secara berkala, sejalan dengan tujuan SDG’s/TPB.
Stunting merupakan permasalahan yang tidak dapat terselesaikan
hanya dengan waktu 1-2 tahun, sehingga inovasi ini harus
konsisten dan berkelanjutan Surat Keputusan Camat,
KepalaPuskesmas dan KepalaDesa Pariwang tentang
Komunitas Ibu CERDAS Cegah Stunting telah ditetapkan sejak
tahun 2019 untuk menjamin kelangsungan inovasi ini. Selain itu
Nota Kesepahaman anatra PKK dan swasta juga telah ada sejak
tahun 2019, sehingga kolaborasi ini dapat memberikan dampak
sosial dan ekonomi yang maksimal bagi masyarakat Desa
Pariwang. Ditambah lagi dengan adanya Peraturan Bupati
Enrekang tentang implementasi Komunitas Ibu CERDAS Cegah
Stunting telah ditetapkan tahun 2022 yang akan menjamin
keberlangsungan inovasi ini.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 175
dapat terjamin keberlanjutannya dalam jangka panjang. Untuk
menjaga keberlangsungan inovasi, telah disusun beberapa nota
kesepahaman, surat keputusan dan peraturan:
1. Nota Kesepahaman antara Puskesmas Maiwa dengan
Pemerintah Desa Pariwang No:053/PKM.M/MOU/I/2019.
2. Nota Kesepahaman antara Puskesmas Maiwa dengan Tim
Penggerak PKK Desa Pariwang
No:052/PKM.M/MOU/I/2019.
3. SK Kepala Puskesmas Maiwa No:004/PKM.M/TU.I/I/2019
tentang Komunitas Ibu CERDAS Cegah Stunting
diPuskesmas Maiwa.
4. SK Camat Maiwa No:01B/KEP/KM/I/2019 tentang
Komunitas Ibu CERDAS Cegah Stunting diKecamatan
Maiwa.
5. SK Kepala Desa Pariwang No:01B/KEP/DPLD/I/2019
tentang Komunitas Ibu CERDAS Cegah Stunting diDesa
Pariwang.
6. Nota Kesepahaman Puskesmas Maiwa Kecamatan Maiwa
dengan PT JAPFA Comfeed Tbk. Unit Makassar tentang
Komunitas Ibu CERDAS Cegah Stunting.
7. Keputusan Bupati Enrekang No:266/KEP/IV/2022 tentang
Implementasi Komunitas Ibu CERDAS Cegah Stunting
diKabupaten Enrekang.
Inovasi ini diperkenalkan pertama kali di desa lokus
stunting yaitu Desa Pariwang. Sejak 2021, inovasi ini telah
dilaksanakan di 5 Desa Lokus Stunting. Inovasi ini akan terus
berlanjut dalam jangka-panjang melalui kerjasama yang
berkelanjutan antara Pemerintah Daerah, Kecamatan dan Desa,
Lintas Program, Lintas Sektor dan swasta. Seperti yang telah
diuraikan diatas bahwa telah terbit beberapa aturan yang
mendukung keberlangsungan program ini. Inovasi yang
mengusung kolaborasi antara berbagai pihak dan pemberdayaan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 176
masyarakat akan dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja
untuk mencapai tujuan SDGs.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 177
INOVASI
SIKOLA AMMA’-BAPA’ (Pendekatan Literasi
Penanggulangan Kasus Kekerasan dan Perkawinan Usia
Anak)
Ringkasan
SIKOLA AMMA’-BAPA’ diluncurkan tahun 2018, saat
‘Kekerasan Terhadap Anak’ mencapai puncaknya yaitu, 36 kasus
(19-fisik, 11-seksual, 6-psikis), dan 32 kasus ‘Perkawinan Usia
Anak’. Pada semua kasus itu, anak justru jadi korban kekerasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 178
yang dilakukan orang tuanya sendiri, yang sejatinya adalah cinta
pertama dan guru pertama baginya.
Implementasi SIKOLA AMMA’-BAPA’ mencakup;
Pendataan kasus; dilakukan langsung ke rumah keluarga
berkasus atau sinkronisasi data dengan Polres Gowa;
Perencanaan; relawan diberi pembekalan kemudian diterbitkan
SK; Penugasan; mengunjungi keluarga target untuk mengecek
kesiapan dan penyelenggaraan sikola; Evaluasi Hasil; saat orang
tua telah bebas persepsi yang salah, kemudian dijadikan role
model-Kader. Saat kasus mencapai titik nol pada 2019,
implementasinya bergulir melalui tahap Penugasan secara
kontinyu, dikolaborasikan bersama LPA, Kader Dasawisma, KPI
Gowa,Psikolog, PUSPAGA,P2TP2A dan PATBM.
Dampak Kinerja SIKOLA AMMA’-BAPA’ Kab-Gowa
Sebelum
Indikator Sesudah Inovasi
Inovasi
2018 2019 2020 2021
Jumlah Peserta
Sikola Amma’-
0 15 15 19
Bapa’ berkasus
(Ayah & Ibu)
Jumlah kasus
kekerasan
anak 36 0 0 0
(29 Ayah & 7
Ibu)
Jumlah kasus
‘Perkawinan usia 32 0 0 0
anak’
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 179
tentang pentingnya life education, mengembangkan kemampuan
orang tua mempersepsi interaksinya dengan anak, berbasis nilai-
norma sosial- agama.
Ide Inovatif
Penetapan fokus inovasi SIKOLA AMMA’-BAPA’
dilatarbelakangi oleh hasil pemeriksaan psikometri RSU-
Bhayangkara Makassar terhadap orang tua pelaku kasus
pencongkelan mata anak-motif pesugihan di Gowa yang
menunjukkan bahwa dalam usia mapan secara fisik pun, orang
masih rentan terhadap resiko salah mempersepsi, salah
memproses secara kognitif sesuatu dalam hidup sehingga
menjadi pengetahuan yang salah, terutama jika proses akuisisi
pengetahuan tidak dikomposisi pada nilai-norma sosial-agama.
Hal itu ditunjukkan oleh hasil akhir pemeriksaan yang menyatakan
bahwa perbuatan itu dilakukan secara sadar oleh pelaku. Kasus
pemerkosaan anak kandung tahun 2021 di Gowa, dan kekerasan
fisik terhadap anak lainnya, juga mengindikasikan hasil
pemeriksaan yang sama (Polres Gowa, 2018 dan 2021).
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 180
alasannya agar anak dapat menerima/mengakuisisi pesan
edukasi yang diberikan. Kondisi tersebut jauh dari postulat
“Mendidik anak dengan kelembutan dan kasih sayang.” Hal yang
lebih krusial lainnya adalah anggapan bahwa “…anak merupakan
asset orang tua yang tidak dapat diganggu gugat.” Anak dianggap
bisa menjadi keuntungan sekaligus membawa siri’ sehingga
sangat potensial diejawantah secara ekstrim bertentangan
dengan kutub nilai dan norma sosial-agama.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 181
meski sudah tua dan tidak lagi setara kelas sekolah. Dengan
dasar itulah defenisi perubahan yang digunakan oleh SIKOLA
AMMA-BAPA’, bukan semata- mata mencapai titik nol kasus,
melainkan meletakkan fondasi persepsi hubungan/interkasi orang
tua- anak dalam detil keseharian sesuai nilai-norma sosial-agama
yang dianut.
Meskipun Sikola Amma-Bapa’ ini meniti format
pemberdayaan dan menggunakan modul parenting skills, namun
ia memiliki nuansa baru pada fokus pendekatan literasinya yaitu,
pada: Upaya memampukan orang tua mempersepsi interaksi
terhadap anak dengan benar, dan; Upaya memampukan orang
tua mengukuhkan pengetahuannya dengan benar. Dengan
demikian, secara inovatif, praktek literasinya bukan lagi kegiatan
belajar baca-tulis, melainkan fokus pada penanaman nilai-norma
tidak tertulis maupun tertulis (kognisi-sosial) yang potensial
berfungsi mendukung Amma’- Bapa’ dalam memerankan diri
secara sakinah selaku orang tua terhadap anak-anaknya.
Mengembalikan orang tua sebagai cinta pertama dan guru
pertama bagi anak tanpa kekerasan. Pendekatan ini juga akan
menggeser pemahaman orang tua pada konstalasi hak-hak anak,
selain sebagai role-model yang diharapkan berpengaruh positif
bagi masyarakat sekitarnya.
Signifikansi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 182
Penugasan; tahap ini relawan mengunjungi keluarga target
untuk mengecek kesiapannya, dilanjutkan kemudian
penyelenggaraan sikola
Evaluasi Hasil adalah tahapan akhir mekanisme kerja ini
namun sirkuler dimana orang tua target telah bebas
persepsi/pengetahuan/pameo yg salah dan menjadikannya
role model (Kader)
Keluarga dengan orang tua pelaku kekerasan yang menjadi
target layanan ini ditemukan dan diberdayakan dalam wilayah
kecamatan kota, antara lain Kelurahan Paccinongan, Samata dan
Romang Polong.
Untuk mengevaluasi SIKOLA AMMA’ BAPA’ digunakan
indikator berikut:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 183
Ketetapan yaitu apakah pencapaian hasil dapat
bermanfaat.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 184
2. Tindak lanjut dari hasil evaluasi, yaitu memperluas target
inovasi.
Tabel 2: Progresivitas Kinerja Layanan SIKOLA AMMA’-
BAPA’ Kabupaten Gowa dengan Fokus pada Keluarga
Terdampak
Sebelum
Indikator Sesudah Inovasi
Inovasi
2018 2019 2020 2021
Jumlah Peserta
Sikola Amma’-
0 15 15 19
Bapa’ berkasus
(Ayah & Ibu)
Penurunan
jumlah kasus
kekerasan anak
oleh Peserta 36 0 0 0
Sikola (Literasi)
Amma’-Bapa’
(outcome)
Menurunkan
kasus
perkawinan anak
oleh Peserta 32 0 0 0
Sikola (Literasi)
Amma’-Bapa’
(outcome)
6 SK
5 SK 6 SK
4 SK Bupati Bupati
Bupati Bupati
Penerbitan 1 Edaran 5 Edaran
4 4
Kebijakan Bupati Bupati
Edaran Edaran
SK 5 OPD SK OPD
Bupati Bupati
19
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 185
SK SK
OPD OPD 8
Penurunan
Jumlah
kekerasan anak
dan perkawinan 36
usia anak
sebagai Kasus
Pidana
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 186
Secara kategoris ciri potensial peluang generalisasi
layanan inovasi SIKOLA AMM’-BAPA’ ini antara lain:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 187
pendampingan untuk kemudian disesuaikan dengan
kecenderungan situasi grup-grup kecil orang tua sasaran.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 188
Strategi sosial berupa partisipasi/kolaborasi dengan
pemangku kepentingan dan dukungan masyarakat antara
lain psikolog Anak, Lembaga Pemerhati Anak (LPA), dan
Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Jaringan
antara stakeholder terbentuk dari kuatnya komitmen untuk
menghentikan kekerasan terhadap anak dan perkawinan
anak. Jaringan ini bahkan telah mampu menciptakan
relawan-relawan baru. Relawan tersebut kemudian
dikoordinasikan dengan kelompok masyarakat Perlindungan
Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang turut
bertanggung jawab mencegah kekerasan dalam rumah
tangga dan mencegah perkawinan anak usia di bawah 19
tahun.
Strategi manajerial berupa peningkatan kapasitas SDM
diberikan kepada relawan berupa pembekalan untuk
menyamakan persepsi dalam melakukan pendataan,
edukasi dan pendampingan. Sedangkan peningkatan
kapasitas kepada orang tua berupa peningkatan
pemahaman dalam rangka pemenuhan hak-hak anak dan
perlindungan anak dari kekerasan dan perkawinan anak.
Peningkatan kapasitas SDM dilakukan oleh narasumber
yang berkompeten, seperti psikolog anak, LPA dan
Puspaga. Sementara itu, penjaminan kualitas dan/atau
pemberlakuan SOP dilakukan dengan penyusunan SOP
secara partisipatif antar stakeholder, sedangkan
pengawasannya dilakukan melalui laporan berkala.
Langkah strategis yang berkaitan dengan optimalisasi
sumber daya prakarsa inovatif ini diketengahkan rangkaian output
dan rencana sebagai berikut:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 189
pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan
anak.
Menyiapkan anggaran dan peralatan yang mendukung
inovasi.
Untuk memastikan keberlanjutan sumber daya yang
digunakan, maka dilakukan langkah strategis berikut:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 190
edukasi dan pendampingan kekeluargaan kepada orang tua atau
keluarga pelaku atau yang rentan terhadap kekerasan dan
perkawinan usia anak. Relawan yang berasal dari masyarakat
lokal berperan penting dalam menghubungkan kepentingan
pemerintah dengan kepentingan masyarakat sebagai target
inovasi. Dukungan anggaran cukup dibutuhkan untuk
keberlanjutan inovasi baik melalui pemerintah ataupun swadaya-
masyarakat.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 191
6. Sebagai tim teknis, Konsultan berperan memberi asistensi
prosedur ilmiah dalam berbagai tahapan antara lain; tahap
rekonstruksi perspektif proposal, pengembangan modul
parenting skills untuk disesuaikan dengan kebutuhan
layanan SIKOLA-AMMA’-BAPA’, pembekalan relawan dan
persiapan presentase gagasan inovasi kepada panitia
seleksi pada berbagai tingkatan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 192
INOVASI
KOPEL PANDEMI (KOTAK PENOLONG LAYANAN
PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19)
Ringkasan
KOPEL-PANDEMI dimaksudkan sebagai solusi untuk
mengatasi hambatan yang memicu ketidakefektifan proses
pembelajaran selama masa dan pasca pandemi. Melepaskan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 193
hambatan pembelajaran yang timbul karena gagap IT, sarpras,
pengalaman pembelajaran online, serta biaya tambahan untuk
orang tua dan guru. Pada pasca pandemi, metode problem-based
learning, discovery learning, project-based learning dan joyfull
learning yang diusung inovasi ini bahkan semakin optimal
kinerjanya disisi peserta didik dan guru.
Tahapan implementasi inovasi KOPEL-PANDEMI ini
antara-lain; (1) Guru sekolah menyediakan kotak berisi instruksi
pembelajaran yang dilabeli sesuai jenjang kelas; (2) Orang tua
mengambil dan mengembalikan instruksi pembelajaran itu tanpa
harus berinteraksi dengan guru; (3) Peserta didik belajar di rumah
dengan mengikuti instruksi kegiatan; (4) Rancangan kegiatan
pembelajaran disesuaikan kebutuhan peserta didik selama
sepekan; (5) Desain pembelajaran menggunakan pendekatan
yang menantang, menyenangkan dan bermakna bagi peserta
didik; (6) Desainnya dilengkapi lembar kerja, alat dan bahan
bermain, serta modul-mingguan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 194
KOPEL-PANDEMI ini hadir untuk mengatasi masalah
pembelajaran online dan hambatan pembelajaran lainnya dengan
pola Blended Learning (gabungan daring dan luring dengan
metode problem-based learning, discovery learning, project-
based learning dan joyfull learning). Selama masa pandemi,
inovasi ini menghadirkan kotak penolong yang disiapkan untuk
menghubungkan peserta didik dan guru untuk menopang tetap
terlaksananya kegiatan pembelajaran dari rumah. Kotak penolong
tersebut memiliki label sesuai jenjang kelas sebagai identitas.
Guru merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik selama sepekan. Desain
pembelajaran yang dibuat oleh guru menggunakan pendekatan
yang tepat sehingga akan menantang, menyenangkan dan
bermakna bagi peserta didik. Desain pembelajaran dilengkapi
dengan lembar kerja, alat dan bahan bermain, serta modul
mingguan yang kemudian ditempatkan di kotak. Oleh orang tua,
akan mengambil desain pembelajaran yang telah disiapkan di
kotak tersebut dengan menaati protokol kesehatan, mencuci
tangan dan memakai masker. Untuk memastikan kotak tersebut
senantiasa steril, oleh sekolah dilakukan penyemprotan
disinvektan untuk memastikan kotak tersebut aman dan steril.
Komunikasi guru dan orang tua dilakukan dengan
mengoptimalkan media online seperti group WA dan LMS dan
sebagainya. Dengan mengoptimalkan media online, guru
melakukan bantuan dan pemantauan terhadap aktivitas
pembelajaran mingguan yang dilakukan oleh peserta didik.
Untuk melakukan evaluasi, maka hasil kerja mingguan
yang telah dilakukan oleh peserta didik kemudian diantarkan
kembali oleh orang tua dengan menempatkan hasil pembelajaran
tersebut kembali ke kotak yang ada di sekolah tersebut. Aktivitas
inilah yang menjadi siklus mingguan dan efektif untuk kegiatan
layanan pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19 ini. KOPEL-
PANDEMI bahkan mengidentifikasi bahwa pola pembelajaran
sebelum pandemi dengan teknik tatap muka yang bersumber
pada buku paket dan berpusat pada guru sebagai sumber belajar
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 195
di ruang kelas tidak tepat untuk digunakan selama masa Pandemi.
Adanya peralihan pola pembelajaran dari belajar di ruang kelas
menjadi belajar di rumah dengan mengoptimalkan jaringan
internet menjadi pilihan dalam pembelajaran selama pandemi.
Diperlukan adaptasi dan penyesuaian oleh seluruh stakeholders
termasuk guru,orang tua serta siswa untuk dapat melakukan
layanan pembelajaran secara optimal.
Kebaruan KOPEL-PANDEMI terletak pada dua hal yaitu
menata konteks dan menguatkan konten. Menata konteks dengan
menghadirkan kotak penolong yang menjadi penghubung antara
sekolah dengan rumah sehingga dengan kotak tersebut
komunikasi interaksi antara sekolah dan siswa dapat tetap
terlaksana pun dengan protokol Kesehatan yang ketat. Kotak
penolong menjadi media yang menghubungkan antara guru dan
siswa dalam layanan pembelajaran. Sehingga dengan kotak
tersebut, ketaatan terhadap protokol Kesehatan tetap ada serta
interaksi dan proses pembelajaran dapat tetap berlansung.
Menguatkan konteks dilakukan dengan memberikan bekal
pengetahuan dan keterampilan kepada kepala dan guru untuk
mampu menggunakan teknologi untuk pembelajaran. Penguatan
kapasitas kepala sekolah dan guru dilakukan di kelompok kerja
guru dan kepala sekolah dengan materi yang memastikan bahwa
guru dan kepala sekolah dapat menguasai teknologi untuk
layanan pembelajaran. Penguatan konten yang lainnya juga
dilakukan terhadap orang tua dan siswa dengan mengirimkan
tutorial-tutorial sehingga dapat menggunakan pilihan teknologi
yang dikembangkan untuk pembelajaran seperti learning
managemen system (LMS) misalnya: google classroom, zoom
meeting, google meet, google site dan semacamnya.
Inovasi ini hadir untuk memberikan kemudahan terhadap
hambatan pembelajaran yang dihadapi oleh peserta didik, guru
dan orang tua. KOPEL-PANDEMI disajikan dengan konsep luring
dan daring dengan standar protokol kesehatan. Inovasi ini
dimaksudkan untuk memudahkan dan mengefektifkan layanan
pendidikan di sekolah. Inovasi KOPEL-PANDEMI ini merupakan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 196
kategori Pendidikan yang terbukti efektif dan efisien untuk
mengatasi masalah pendidikan.
Signifikansi
Kopel Pandemi ini sangat signifikan terutama pada
kelompok yang memiliki hambatan penggunaan teknologi,
keterbatasan sarana-prasarana pembelajaran dan juga kelompok
ekonomi menengah kebawah. Terdapat 697 siswa pada 3 sekolah
yang menggunakan KOPEL-PANDEMI ini yang terkategori rentan
masalah tersebut dan telah mendapatkan manfaat berupa
efektifitas pembelajaran dengan. Pemberian layanan
pembelajaran dengan konten yang berbasis
aktivitas,menyenangkan dan menantang, menjadikan
pembelajaran menjadi efektif.
Kemampuan penaganan permasalahan tampak pada
tahapan implementasi KOPEL-PANDEMI berikut;
1. Guru sekolah menyediakan kotak berisi instruksi
pembelajaran yang dilabeli sesuai jenjang kelas;
2. Orang tua mengambil dan mengembalikan instruksi
pembelajaran itu tanpa harus berinteraksi dengan guru;
3. Peserta didik belajar di rumah dengan mengikuti instruksi
kegiatan;
4. Rancangan kegiatan pembelajaran disesuaikan kebutuhan
peserta didik selama sepekan;
5. Desain pembelajaran menggunakan pendekatan yang
menantang, menyenangkan dan bermakna bagi peserta
didik;
6. Desainnya dilengkapi lembar kerja, alat dan bahan bermain,
serta modul-mingguan;
7. Orang tua peserta didik mengembalikan hasil belajar
anaknya pada kotaknya semula.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 197
Kehadiran Inovasi KOPEL-PANDEMI ini selain berdampak
terhadap efektivitas layanan pendidikan oleh guru, orang tua dan
peserta didik, juga mampu mencegah penyebaran Covid-19.
Pencegahan penyebaran Covid-19 melalui inovasi KOPEL-
PANDEMI ini karena adanya penerapan protokol kesehatan yang
ketat di inovasi ini. Aktivitas pembelajaran dapat tetap berlansung
efektif tanpa adanya kegiatan tatap muka, kegiatan berkerumun
dan berkumpul serta social distancing oleh guru, orang tua atau
siswa. Kotak yang disediakan menjadi media untuk pengambilan
dan pengembalian kegiatan pembelajaran oleh orang tua,
penyimpanan bahan pembelajaran oleh guru tanpa harus bertatap
muka dan berkerumun. Komunikasi yang dilakukan
mengoptimalkan layanan online seperti WA/media online lainnya
oleh warga sekolah. Oleh satuan pendidikan, memastikan bahwa
kotak tersebut senantiasa steril dengan rutin melakukan
penyemprotan disinvektan ke area yang disentuh oleh guru dan
orang tua. Juga disediakan tempat cuci tangan dengan air
mengalir dan sabun untuk orang tua dan guru mencuci tangan
sebelum dan sesudah berinteraksi dengan kotak. Penggunaan
wajib masker dan atau face shield di area sekolah harus ditaati
oleh seluruh warga sekolah. Penerapan protokol kesehatan yang
ketat inilah yang menggaransi bahwa inovasi ini aman dari
penyebaran Covid-19. Dengan menggunakan inovasi KOPEL-
PANDEMI, layanan pendidikan dapat lebih optimal serta
pencegahan penyebaran Covid-19 dapat dilakukan.
Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner skala Likert
antara lain terhadap guru dan orang tua peserta didik. Hasil yang
diperoleh dengan memanfaatkan sampel populasi guru (32
responden) dan orang tua (697 responden) menunjukkan bahwa;
1) KOPEL-PANDEMI memberikan manfaat untuk kelancaran
pembelajaran, memudahkan, praktis dan efektif digunakan untuk
layanan pembelajaran serta biaya yang diperlukan sangat murah.
Tugas peserta didik juga dapat terselesaikan dengan tepat waktu,
serta ketuntasan belajar yang lebih baik dan meningkat. Selain itu,
juga memudahkan guru dalam mendistribusikan dan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 198
mengumpulkan bahan pembelajaran yang berefek pada
peningkatan nilai akademik peserta didik; 2) Hasil evaluasi oleh
orang tua juga diperoleh data bahwa orang tua sangat terbantu,
mendapatkan kemudahan dengan adanya KOPEL-PANDEMI ini
sehingga direkomendasikan untuk terus digunakan.
Evaluasi inovasi dengan teknik wawancara dilakukan
kepada guru dan orang tua dengan melakukan diskusi tentang
inovasi yang dilakukan. Waktu pelaksanaan wawancara dilakukan
secara random ketika orang tua mengambil bahan pembelajaran
di sekolah. Informasi yang ingin diketahui melalui kegiatan
wawancara ini adalah tentang efektivitas inovasi KOPEL
PANDEMI ini dan juga saran masukan untuk perbaikan inovasi.
Selain wawancara, guru dan orang tua juga diminta untuk mengisi
angket yang disebarkan dengan menggunakan google formulir.
Pelaksanaan pengisian angket dilakukan pada akhir semester
dengan saran guru dan orang tua untuk mencari tahu dampak dari
inovasi ini sekaligus menemukan saran masukan untuk
memperbaiki inovasi yang dilaksanakan.
Pada tahun 2020 dan 2021 Kopel Pandemi berhasil
meningkatkan layanan pembelajaran dimana seluruh peserta
didik dapat menuntaskan capaian kompetensi dasar yang
dipersyaratkan tanpa satupun peserta didik yang harus
mengulang kompetensi dasar serta tanpa tinggal kelas.
Kontribusi terhadap Capaian TPB
Inovasi KOPEL-PANDEMI ini menjadi bagian penting
upaya mewujudkan pendidikan berkualitas sebagaimana
tercantum dalam SDGs/TPB poin keempat. Layanan pendidikan
pun dimasa Pandemi harus dipastikan tetap efektif sehingga
kualitas pendidikan bisa tetap terjaga. Inovasi KOPEL-PANDEMI
ini menjadi salah satu solusi cerdas untuk memastikan bahwa
layanan pembelajaran tetap berlansung dimasa pandemic covid-
19 termasuk bagi perserta didik, guru dan orang tua yang
mengalami hambatan ketidakmampuan teknologi, keterbatasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 199
sarana dan prasarana pendukung pembelajaran online serta
keterbatasan biaya.
Perubahan layanan pendidikan dari ruang kelas menjadi
belajar dari rumah akibat adanya wabah Covid-19 membutuhkan
kreativitas dan inovasi sehingga layanan pendidikan dapat tetap
terlaksana dengan baik dan salah satu yang bisa dilakukan adalah
dengan KOPEL PANDEMI ini. Pengiriman paket pembelajaran
yang menarik dan sesuai kebutuhan peserta didik oleh guru
melalui KOPEL-PANDEMI kepada peserta didik melalui orang tua
mudah dilakukan dan murah. Kehadiran KOPEL PANDEMI ini
juga dapat meminimalisir berkerumun, bersentuhan langsung
serta ketaatan dalam pemenuhan protokol kesehatan dalam
layanan pendidikan sehingga berkonstribusi terhadap kehidupan
yang sehat dan sejahtera sebagaimana poin ketiga SDGs/TPB.
Melalui Inovasi KOPEL PANDEMI ini efektivitas dan kemudahan
layanan pembelajaran yang disajikan serta dapat mencegah
penyebaran Covid-19 berkonstribusi terhadap kualitas pendidikan
serta kehidupan yang sehat bagi warga sekolah.
Adaptabilitas
Inovasi KOPEL-PANDEMI ini dapat dengan mudah
dialihkan untuk digunakan pada jenjang yang lain mulai dari
TK/PAUD, SD, SMP, SMA/SMK bahkan perguruan tinggi.
Terdapat dua intervensi yang dilakukan melalui inovasi ini yaitu
penataan konteks melalui adanya kotak penghubung dan
penguatan konten melalui peningkatan kompetensi guru dan
kepala sekolah dalam mengembangkan isi pembelajaran yang
disajikan. Ide dalam inovasi KOPEL-PANDEMI memiliki potensi
untuk direplikasi dengan menerapkan pendekatan baru melalui
penguatan konten yang berbasis problem based learning, project
based learning dan joyfull learning yang merupakan paradigma
pengajaran pasca pandemi. Penataan Konteks yang dilakukan
dapat dialihkan menjadi kotak penghubung antara sekolah dan
orang tua. Penggunaan Kopel Pandemi yang berupa konteks dan
kontennya dapat menjadi model pembelajaran pasca pandemi.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 200
Model penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah melalui
kelompok kerja guru dan kelompok kerja kepala sekolah juga
dapat diadaptasi menjadi model pembinaan guru dan kepala
sekolah pasca pandemic ini sehingga kapasitas guru dan kepala
sekolah untuk menghadirkan layanan pembelajaran yang optimal
bisa lebih baik lagi. Kotak penolong dapat menjadi sarana
penghubung yang efektif antara sekolah dan orang tua sehingga
interaksi dapat lebih meningkat lagi untuk optimalisasi layanan
pembelajaran baik selama pandemi maupun pasca pandemi. hasil
angket menunjukkan bahwa inovasi ini efektif untuk pembelajaran.
Pelaksanaan Inovasi KOPEL-PANDEMI ini telah
desiminasikan di forum kelompok kerja guru dan kelompok kerja
kepala sekolah. Dinas Pendidikan kabupaten Gowa juga telah
merekomendasikan penggunaan Inovasi Kopel Pandemi ini untuk
seluruh sekolah yang ada di kabupaten Gowa melalui surat
edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan untuk
penggunaan inovasi ini. KOPEL-PANDEMI ini juga dapat
diadaptasi untuk semua jenjang mulai dari jenjang TK/PAUD, SD,
SMP, SMA/SMK bahkan perguruan tinggi. Keterbatasan
kemampuan dan sarana pendukung pembelajaran online oleh
semua jenjang mulai dari TK sampai perguruan tinggi dapat
diatasi dengan inovasi KOPEL-PANDEMI ini. Bukan hanya
sekolah yang ada di Gowa yang memiliki hambatan pembelajaran,
tapi juga bagi seluruh sekolah yang ada di Indonesia bahkan di
Negara lain juga memiliki hambatan yang sama untuk layanan
pembelajaran di masa Pandemi Covid-19, sehingga inovasi
KOPEL-PANDEMI ini dapat diadaptasi untuk diterapkan bagi
sekolah dan daerah lain di Indonesia.
Pemanfaatan kotak untuk menempatkan desain dan bahan
pembelajaran yang mudah dijangkau oleh orang tua yang
dikombinasikan dengan mengoptimalkan komunikasi dengan
sarana online sangat membantu keterlaksanaan layanan
pendidikan. Aktivitas berkerumun, berkumpul dan juga
bersentuhan dapat diminimalisir dengan adanya inovasi KOPEL-
PANDEMI ini. Inovasi pemanfaatan Kotak ini juga dapat
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 201
diadaptasi untuk instansi layanan public yang lainnya dengan
menempatkan bahan yang akan dibagikan tanpa harus bertemu,
berkumpul dan berkerumun.
Keberlanjutan
Sumber daya yang digunakan untuk pengembangan
inovasi KOPEL-PANDEMI ini meliputi sumber daya keuangan
yang berasal dari dana BOS dan dana Pendidikan Gratis.
Sumber daya manusia berupa guru, kepala sekolah, orang tua,
siswa, pengawas sekolah, organisasi profesi PGRI, Dewan
Pendidikan, LSM Pendidikan dan dinas pendidikan dan
pemerintah kabupaten Gowa. Memanfaatkan sumber daya
material yang murah dan mudah diperoleh. Agar inovasi ini tetap
berlanjut telah diperoleh dukungan dari Stake holder Pendidikan
terutama orang tua dan Pemerintah Kabupatan Gowa melalui
Dinas Pendidikan Kabupten Gowa untuk keberlanjutan KOPEL-
PANDEMI untuk dapat digunakan pada satuan Pendidikan yang
ada di Kabupaten Gowa.
Penentu keberlanjutan operasionaliasi KOPEL-PANDEMI
adalah kerjasama yang baik antara pengawas sekolah, kepala
sekolah dan guru. Serta orang tua dan peserta didik. Dukungan
dari orang tua untuk mengambil dan mengembalikan serta
melakukan pendampingan peserta didik belajar dari rumah juga
menjadi hal penting untuk keberlanjutan inovasi ini. Kendala
utama yang dihadapi adalah kemampuan melakukan desain
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik oleh
guru sehingga masih harus terus ditingkatkan. Peningkatan
kapasitas professional guru dan kepala sekolah harus terus
dilakukan agar layanan pembelajaran bisa lebih baik dan
berkualitas pun di masa dan pasca Pandemi Covid-19.
Kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran untuk
ditempatkan di KOPEL-PANDEMI ini terus ditingkatkan melalui
kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) serta pembimbingan dan
pelatihan oleh pengawas sekolah. Kegiatan supervisi oleh kepala
sekolah dan pengawas juga dilakukan untuk memastikan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 202
keberlanjutan dan pemanfaatan KOPEL-PANDEMI. Satuan
pendidikan juga telah mengeluarkan standar operasional prosedur
(SOP) penggunaan dan pemanfaatan KOPEL- PANDEMI sebagai
acuan standar bagi warga sekolah. Saran dan masukan dari
warga sekolah termasuk dari orang tua untuk optimalisasi
pemanfaatan KOPEL-PANDEMI ini juga terus dilakukan sehingga
mutu layanan dapat lebih baik lagi.
Penggunaan KOPEL-PANDEMI menjadi kebijakan
sekolah dimasa pandemic Covid-19 memungkinkan dengan
adanya regulasi berupa himbauan oleh kepala satuan pendidikan.
Penggunaan KOPEL-PANDEMI ini juga didahului dengan
sosialisasi kepada seluruh warga sekolah mengenai cara
pengunaan dan manfaat inovasi ini. Masyarakat, dalam hal ini
orang tua siswa, sangat terbantu dengan adanya inovasi ini.
Mereka merasa mudah dan gampang dengan adanya KOPEL-
PANDEMI ini. Hal ini diperoleh dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada para orang tua yang telah melakukan layanan
pembelajaran dengan KOPEL PANDEMI ini.
Pembuatan Inovasi KOPEL PANDEMI dengan bahan
utama berupa Kotak yang menjadi media sangat murah. Tahapan
berikutnya, oleh pendidik diminta untuk mendesain kegiatan
pembelajaran semenarik mungkin sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik. Desain pembelajaran tersebut dilengkapi
dengan lembar kerja, bahan permainan, dan modul mingguan
yang kemudian diperbanyak dan ditempatkan di kotak yang telah
disediakan. Oleh kepala sekolah dan pengawas, harus
memvalidasi dan memastikan desain pembelajaran tersebut
sudah baik dan layak digunakan. Kepala sekolah menyiapkan
sarana pendukung lainnya untuk guru dapat memperbanyak
desain pembelajaran yang telah dibuat. Kepala sekolah juga
memastikan jaringan internet dan atau kuota bagi guru untuk
dapat berkomunikasi dengan orang tua. Seluruh kebutuhan guru
tersebut mulai dari mendesain sampai pada memperbanyak
bahan pembelajaran dituangkan dalam rencana keuangan
anggaran sekolah.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 203
Program ini telah berlansung sejak wabah covid-19 terjadi
hingga sekarang dan telah didesiminasikan ke seluruh stake
holder Pendidikan melalui wadah FKKG dan FKKS, organisasi
profesi PGRI, Dewan Pendidikan dan Lembaga Swadaya
Masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs/TPB point nomor
empat tentang Pendidikan berkualitas dan juga nomor 3
kehidupan sehat dan sejahtera. Untuk menjamin kelansungan
program ini, inovasi ini telah mendapatkan dukungan dari
pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Gowa dan juga Dinas
Pendidikan kabupaten Gowa untuk menjadi program untuk
mendukung Gowa sebagai Kabupaten Pendidikan. Telah
dibangun kemitraan dengan berbagai organisasi profesi dan juga
LSM agar program ini bisa terus dievaluasi untuk kebermanfaatan
di masa akan datang.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Adapun pemangku kepentingan yang terlibat untuk
memastikan keberlanjutan inovasi ini anara lain;
1. Pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 yang berkontribusi
untuk memastikan bahwa inovasi ini juga dapat mencegah
penyebaran Covid-19 di satuan pendidikan.
2. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Gowa yang
berkonstribusi untuk mengeluarkan kebijakan untuk inovasi
ini dapat digunakan oleh semua jenjang yang ada di
kabupaten Gowa.
3. Pengawas sekolah untuk melakukan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan pembelajaran berjalan efektif dengan
menggunakan inovasi ini.
4. Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran untuk
memberikan dukungan terhadap pelaksanaan dan
penerapan inovasi KOPEL-PANDEMI ini di satuan
pendidikan berupa dukungan baik moril maupun materil.
5. Para pendidik yang melakukan kegiatan
perencanaan/perancangan, melaksanakan kegiatan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 204
pembelajaran dengan menggunakan KOPEL-PANDEMI,
serta melakukan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran.
6. Orang tua sebagai penghubung untuk pengambilan dan
pengembalian hasil kerja sekaligus pendamping
pembelajaran peserta didik belajar dari rumah.
7. Peserta didik sebagai sararan dari layana pendidikan yang
dilakukan dengan menggunakan KOPEL-PANDEMI.
8. Organisasi PGRI, Dewan Pendidikan dan LSM Pendidikan
menjadi mitra untuk desiminasi dan monitoring pelaksanaan
inovasi ini.
Seluruh stake holder yang disebutkan di atas memiliki
kontribusi dan peran nyata untuk merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi serta memastikan keberlanjutan inovasi KOPEL-
PANDEMI ini yang berdampak terhadap peningkatan kualitas
layanan pendidikan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 205
INOVASI
STOP BASSUNG (PUSKESMAS TOGO-TOGO PEDULI
BEBAS PASUNG)
Ringkasan
Implementasi
Inovasi STOP BASSUNG merupakan inisiasi yang
mengoptimalkan fungsi keluarga dalam pemantauan Orang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 206
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat berobat teratur dan
meniadakan pemasungan dengan membentuk Para Juru
Pemantau Minum Obat (Pajamma) yang memperoleh pelatihan
dan dibekali Kartu Kendali. Akhir bulan, Tim bersama lintas sektor
mengunjungi ODGJ Berat untuk memeriksa kondisi dan
kepatuhan berobat. Kerjasama lintas sektor terjalin baik, telah
membantu inovasi memperoleh dukungan Pemerintah
Desa/Kelurahan dalam pemberdayaan ODGJ Berat yang
berkondisi baik.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 207
Desa Bungeng dan Kelurahan Bontoraya, sebagai lokus
inovasi, berada di Kecamatan Batang yang merupakan wilayah
kerja Puskesmas Togo-Togo. Desa Bungeng berpenduduk 3.738
jiwa dengan luas wilayah 3,60 km², sedangkan Kelurahan
Bontoraya berpenduduk 2.316 jiwa dengan luas wilayah 4,81 km².
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 208
2. Meniadakan ODGJ Berat yang dipasung, untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan pemenuhan hak-hak
asasi manusia.
3. Menghilangkan stigma masyarakat tentang ODGJ Berat
sebagai kutukan, untuk mencegah diskriminsasi dan dapat
diterima kembali di lingkungan sosial.
4. Meningkatkan kehidupan perekonomian ODGJ Berat melalui
pemberdayaan, untuk meningkatkan produktivitas serta
memberikan aktivitas rutin.
Kategori yang Dipilih
1. Keunikan
Sebelum inovasi, keluarga ODGJ Berat bersikap masa
bodoh dan sudah menganggap ODGJ Berat sudah sulit untuk
sembuh dan sebagai aib keluarga, sehingga proses pemantauan
berobat teratur hanya dilakukan tenaga kesehatan. Setelah
inovasi, Puskesmas Togo-Togo memberdayakan keluarga ODGJ
Berat. Mereka mendapat pelatihan tentang cara mengontrol
minum obat dan melaporkan perkembangan ODGJ Berat kepada
tenaga kesehatan. Keluarga terlatih inilah yang diberi nama
Pajamma (Para Juru Pemantau Minum Obat) yang telah berhasil
meningkatkan disiplin ODGJ Berat untuk berobat teratur.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 209
2. Kebaruan
Sebelum inovasi, Puskesmas Togo-Togo sulit memastikan
ODGJ Berat sudah minum obat secara teratur atau tidak, karena
tidak adanya pencatatan dan pelaporan dari keluarga ke petugas
kesehatan. Setelah inovasi, tenaga kesehatan dimudahkan dalam
mengontrol ODGJ Berat berobat teratur melalui Pajamma yang
dibekali Kartu Kendali sebagai alat kontrol dalam minum obat
yang dilaporkan melalui grup Whatsapp sebagai wadah konsultasi
kesehatan.
3. Keunggulan
Sebelum inovasi, peranan desa/kelurahan terhadap ODGJ
Berat masih belum maksimal baik dari anggaran maupun regulasi.
Begitupun peranan lintas sektor lainnya seperti Dinas Sosial,
Babinsa, Bhabinkamtibmas yang masih minim. Setelah inovasi,
peranan desa/kelurahan menjadi sangat besar, terbukti dengan
telah dianggarkannya penghargaan kepada Pajamma. Adanya
penghargaan kepada Pajamma dari dana desa telah terbukti
berhasil menambah motivasi Pajamma menjalankan tugasnya
memantau ODGJ Berat berobat teratur. Peranan Dinas Sosial,
Babinsa serta Bhabinkamtibmas juga telah sangat aktif dalam
evakuasi ODGJ Berat.
4. Nilai Tambah
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 210
Signifikansi
Deskripsi Inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 211
membaik dalam rentang pemantauan satu tahun, diangkat
sebagai Kader Pos Pelayanan Terpadu.
Penilaian Evaluasi
1.Internal
Evaluasi internal dilakukan melalui Loka Karya Mini
Bulanan setiap bulan. Metode pelaksanaan evaluasi internal
dilakukan dengan melihat indikator capaian Standar Pelayanan
Minimal Program Kesehatan Jiwa yaitu : Capaian ODGJ Berat
yang berobat teratur (100%) Tidak adanya ODGJ Berat yang
dipasung (100%)
2.Eksternal
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 212
Kelurahan pasung dan pasung dan
Bontoraya) berobat berobat
sehingga
sudah tidak
ada yang
dipasung
3. Pajamma Belum ada Sudah ada 5 Sudah ada 11
(Para Juru Pajamma terlatih Pajamma Pajamma
Pemantau yang terlatih yang terlatih.
Minum Obat)
keluarga
terlatih
4. ODGJ Berat Belum ada Kader : 1 Kader : 1
yang Orang Orang
diberdayakan Pedagang : 2 Pedagang : 2
Orang Orang
Tukang Tukang
Kebun : 1 Kebun : 3
Orang Orang Petani
: 2 Orang
5. Stigma ODGJ Berat ODGJ Berat ODGJ Berat
masyarakat dianggap sebagai perlahan diintegrasikan
tentang kutukan berbaur kembali ke
ODGJ Berat dengan masyarakat
masyarakat
6. Kehidupan ODGJ Berat yang Setelah Setelah
ekonomi tidak berobat ODGJ Berat ODGJ Berat
ODGJ Berat teratur melakukan berobat berobat
pembakaran teratur, 4 teratur, 8
rumah, mencederai orang orang
orang lain, diantaranya diantaranya
perusakan fasilitas, diberdayakan, diberdayakan,
yang ditaksir dan dan
200.000.000 (Dua memperoleh memperoleh
Ratus Juta Rupiah) estimasi estimasi
penghasilan: penghasilan:
Kader = Rp Kader = Rp
1.800.000 1.800.000
Pedagang = Pedagang =
Rp 6.000.000 Rp 8.400.000
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 213
Tukang Tukang
Kebun = Rp Kebun = Rp
4.000.000 4.000.000
Petani = Rp
1.000.000
Sumber: Data Puskesmas dan Data Sekunder Desa/Kelurahan,
2021
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 214
kelurahan, Puskesmas Togo-Togo telah berhasil mengadvokasi
bahwa bagi ODGJ Berat yang secara kondisi fisik dan mentalnya
sudah membaik, telah diangkat sebagai Kader Pos Pelayanan
Terpadu di wilayah masing- masing.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 215
ODGJ Berat bersama Pajamma, proses evakuasi, hingga
pengintegrasian kembali ke masyarakat.
Selain itu, inovasi ini juga telah disosialisasikan di berbagai
forum-forum pertemuan seperti Musrenbang, Lokmin Lintas
Sektor maupun Musyawarah Masyarakat Desa/Kelurahan.
Tujuannya tentu saja untukterus menyosialisasikan, memonitoring
dan menjaga keberlanjutan dari inovasi ini. Alhasil, Puskesmas
Togo-Togo terus memperoleh dukungan sumber daya, regulasi
serta penganggaran dari desa untuk mendukung tugas Pajamma.
Inovasi STOP BASSUNG layak direplikasi karena telah
terbukti menghasilkan perubahan khususnya di lokus inovasi
terkait peningkatan pelayanan pada ODGJ Berat. Atas capaian
tersebut, STOP BASSUNG mendapatkan pengakuan dari
pemerintah Kabupaten Jeneponto (Piagam Jeneponto Award
Tahun 2021) dan Provinsi Sulawesi Selatan (TOP 30 KIPP
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022). Kemudahan untuk
mereplikasi inovasi ini akhirnya mendorong Puskesmas Rumbia
dan Bangkala melakukan kaji banding inovasi untuk menerapkan
di wilayah kerjanya masing-masing.
Sumber Daya
Dalam menyukseskan Inovasi STOP BASSUNG, ada
beberapa sumber daya yang dibutuhkan yaitu:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 216
1. Manusia, terdiri atas: Dokter 1 orang, Perawat 1 orang, Bidan
Desa 1 orang, Apoteker 1 orang, Penyuluh Kesehatan 1
orang.
2. Keuangan:
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) pada tahun 2019
sebesar Rp5.200.000, tahun 2020 sebesar Rp14.400.000,
dan tahun 2021 sebesar Rp23.400.000.
Anggaran Dana Desa, seperti Desa Bungeng
mengalokasikan dana tahun 2020 sebesar Rp5.000.000
untuk pemberian penghargaan bagi Pajamma, serta tahun
2021 insentif kader Pos Pelayanan Terpadu Rp1.800.000
dan penghargaan sebesar Rp.5.000.000.
3. Metode
Metode pemberdayaan masyarakat yang dioptimalkan
melalui pembentukan Pajamma, dimana Pajamma ini adalah
keluarga terdekat dari ODGJ itu sendiri, lalu Kemudian
diberikan pelatihan oleh tim sehingga menjadi Pajamma
yang terlatih. Dalam pemantauannya, pajamma menjadi
lebih aktif dan responsif baik dalam pemantauan berobat
maupun menyampaikan kondisi ODGJ Berat melalui Kartu
Kendali yang dilaporkan melalui Grup Whatsapp.
4. Peralatan dan Perlengkapan
Kartu Kendali, Buku, Alat Tulis, Tensimeter, Termometer,
Saturasi Oksigen, Handphone, Leaflet, Hadiah.
Strategi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 217
Keputusan Bupati Jeneponto Nomor: 440/90.a/2021 tentang
Penetapan Inovasi Puskesmas Togo- Togo dalam
Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat.
Memorandum of Understanding antara Puskesmas Togo-
Togo dengan Dinas Sosial Kabupaten Jeneponto, Nomor:
445/003.a/PKM-TG/I/2021 tentang Program Penanganan
ODGJ Berat (Disabilitas Mental) Melalui Program STOP
BASSUNG/Pasung.
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto,
Nomor: 440/020/Dinkes/I/2021 tentang STOP BASSUNG
sebagai Kegiatan Inovasi Puskesmas Togo-Togo Kabupaten
Jeneponto Tahun 2021.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Togo-Togo, Nomor:
445/048/PKM-TG/I/2021 tentang Jenis Inovasi Program
“STOP BASSUNG” (Puskesmas Togo-Togo Peduli Bebas
Pasung) UPTD Puskesmas Togo-Togo.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Togo-Togo, Nomor:
445/049/PKM-TG/I/2021 tentang Tim Pelaksana “STOP
BASSUNG” (Puskesmas Togo-Togo Peduli Bebas Pasung)
UPTD Puskesmas Togo-Togo.
Keputusan Kepala Kelurahan Bontoraya Nomor:
23/KBR/II/2021 tentang Pengangkatan Para Juru Pemantau
Minum Obat (Pajamma) se-Kelurahan Bontoraya
Kecamatan Batang.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Togo-Togo, Nomor:
110/PKM-TG/TU/I/2020 tentang Jenis Inovasi Program
“STOP BASSUNG” (Puskesmas Togo-Togo Peduli Bebas
Pasung) UPTD Puskesmas Togo-Togo.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Togo-Togo, Nomor:
111/PKM-TG/TU/I/2020 tentang Tim Pelaksana “STOP
BASSUNG” (Puskesmas Togo-Togo Peduli Bebas Pasung)
UPTD Puskesmas Togo-Togo.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 218
Keputusan Kepala Desa Bungeng, Nomor: 03 Tahun 2020
tentang Pengangkatan Kader Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) se-Desa Bungeng Kecamatan Batang.
Keputusan Kepala Desa Bungeng, Nomor: 04 Tahun 2020
tentang Pengangkatan Para Juru Pemantau Minum Obat
(Pajamma) se-Desa Bungeng Kecamatan Batang.
2. Strategi Sosial
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 219
2. Alokasi anggaran yang tetap dalam mendukung biaya
operasional inovasi.
3. Kolaborasi berbagai profesi kesehatan dalam penanganan
ODGJ Berat.
Faktor eksternal (peluang) dalam mendukung keberhasilan
inovasi adalah:
1. Dukungan lintas sektor dalam menyukseskan inovasi baik
dari segi anggaran, sumber daya manusia serta regulasi.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 221
INOVASI
UANG PANAIK (Upaya Penanggulangan TB dengan
Investigasi Kontak)
Nama Unit Pelayanan : Upt Puskesmas Kapita
Kab.Jeneponto
Nama Inovator : Athirah Aulia Astaman,
A.Md.,Keb
Kontak Person : 0822 9110 4977
Email : athirahauliaastaman
@gmail.com
Tanggal Implementasi Inovasi
Monday, 07 January 2019
Instansi : Pemerintah Kab. Jeneponto
Kelompok Umum
Kategori Kategori 1
Pelayanan Publik yang inklusif dan berkeadilan
URL Youtube
https://youtu.be/P4dyXGCPiBo
URL Bukti Iniasi Inovasi
https://drive.google.com/drive/folders/1r9eLv4IZr9Qy1t9Mpgv3zF
-0oYhnXb3J?usp=sharing
Ringkasan
IMPLEMENTASI
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 222
adanya kematian sehingga melahirkan sebuah Inovasi UANG
PANAIK yang merupakan upaya penanggulangan Pasien TB
dengan menggalang dukungan lintas program dan lintas sektor
dengan mendekatkan akses pelayanan melalui Pelayanan
Investigasi Kontak yaitu kegiatan Tracking dari pintu kepintu,
pengawasan pengobatan menggunakan kartu Kendali dan
memberdayakan Kader TB dan Pengawas Menelan Obat (PMO)
berasal dari keluarga pasien, Pemberian Makanan Tambahan
(PMT), serta Reward bagi pasien berhasil sembuh melalui dana
desa.
DAMPAK
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 223
Ide Inovatif
Latar Belakang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 224
mendapatkan diagnosis, tidak memulai pengobatan, bahkan
dapat berhenti pengobatan. Kondisi tersebut akan berisiko tinggi
menularkan penyakit ke orang lain dan juga dapat berkembang
menjadi TB Multidrug Resistant (MDR).
Oleh karena itu, Puskesmas Kapita yang merupakan
puskesmas terpencil dengan jarak 28 km2 dari pusat Kota Kab.
Jeneponto. Memiliki 4 Desa wilayah kerja, dengan tiga titik daerah
yang sulit untuk dijangkau dan akses listrik belum masuk, maka
rumusan masalah dalam Inovasi berfokus menyelesaikan
masalah banyaknya kasus terduga TB yang belum ditemukan &
rendahnya keberhasilan pengobatan semua Kasus TB. Salah satu
kegiatan yang penting untuk mendukung keberhasilan strategi
penemuan aktif ini adalah melalui inovasi UANG PANAIK (Upaya
Penanggulangan TB dengan Investigasi Kontak).
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 225
non diskriminasi dan kesetaraan gender. Inovasi UANG PANAIK
dapat memudahkan akses masyarakat agar tidak perlu kefasilitas
pelayanan untuk berobat, dilakukan upaya mengurangi stigma
dan diskriminasi terhadap pasien melalui peran serta masyarakat
melalui terbentuknya PMO, mitra dan dukungan multisector.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 226
secara dini dan sistematis terhadap orang yang kontak dengan
sumber infeksi TB. Pedoman WHO menyatakan bahwa kegiatan
Investigasi kontak bermanfaat untuk mendeteksi kasus TB secara
dini pada orang-orang yang kontak dengan pasien TB, mencegah
penyakit yang lebih berat serta mengurangi penularan TB pada
orang lain. UANG PANAIK dapat juga menemukan orang dengan
infeksi TB laten yang membutuhkan pengobatan pencegahan.
Adapun strategi penemuan TB sebelum adanya inovasi
yang dilakukan Puskesmas Kapita adalah secara pasif case
finding. Puskesmas Kapita hanya menemukan penderita TB jika
ada pasien yang datang untuk memeriksanakan kesehatannya
dengan keluhan menderita gejala-gejala TB. Sedangkan setelah
adanya inovasi UANG PANAIK, strategi yang digunakan adalah
active case finding dimana petugas mendatangi orang-orang yang
diduga sebagai pasien dan atau kontak minimal satu minggu
dengan pasien agar mau memeriksakan kesehatannya sehingga
dapat menjangkau seluruh masyarakat dan memudahkan akses
untuk mendapatkan pengobatan.
Inovasi UANG PANAIK dimulai dengan pembentukan TIM
melalui surat Keputusan Kepala Puskesmas Kapita, yang terdiri
dari penanggung jawab program TB, dokter, laboran, apoteker,
bidan desa, penyuluh kesehatan, Gizi dan Sanitarian.
Pembentukan Kader TB berdasarkan Surat Keputusan
Pemerintah Desa & Pengawas Menelan Obat (PMO) juga
dilakukan melalui keluarga terdekat pasien dengan membekali
ilmu dan keterampilan dengan memberikan pelatihan terlebih
dahulu oleh Team dari Puskesmas. Serta menjalin kerjasama
dengan Lembaga Mitra Turatea, Pemerintah Kecamatan,
pemerintah Desa, Bhabinsa dan Bhabinkantibmas.
Kegiatan UANG PANAIK dari pintu kepintu yaitu
melakukan pelacakan (Traching) dan investigasi yang ditujukan
pada orang-orang yang kontak dengan pasien TB untuk
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 227
menemukan terduga TB. Kontak yang terduga TB akan
dilakukanpemeriksaan lanjutan dengan melakukan pengambilan
sampel dahak. Bila terdiagnosis TB, akan diberikan pengobatan
yang tepat sesuai standar dan sedini mungkin. Bagi Penderita
miskin akan diberikan PMT dan pasien yang berhasil sembuh
akan diberika reward dengan alokasi dana dari dana desa.
Penilaian/Asesmen (Evaluasi yang dilakukan)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 228
DAMPAK
Uang Panaik mampu meningkat penemuan kasus TB
tahun 2018-2021 menjadi 68.42%, peneingkatan kesembuhan
pasien TB mencapai 100% dan tidak adanya kematian kasus TB.
Adapun potensi penularan Kuman TB jika tidak ada inovasi UANG
PANAIK adalah sekitar 413 orang/tahun atau dalam kurung waktu
3 tahun yaitu tahun 2018 sampai tahun 2021 yaitu sebanyak 1.240
orang. Tetapi, dengan adanya Inovasi UANG PANAIK ini maka
telah berhasil pencegah penularan sekitar 1.050 orang.
Selain Penularan, UANG PANAIK juga sangat membantu
mengurangi biaya pengobatan pasien.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 229
PMO, menjalin kemitraan dengan lintas sektoral dan kemitraan
Lembaga Mitra Turatea dalam penanggulangan TB melalui
inovasi ini di wilayah Kerja Puskesmas Kapita.
Juga selaras dengan tema kompetisi Percepatan
Reformasi Birokrasi melalui Implementasi Transformasi
Kelembagaan, Transformasi SDM Aparatur, dan Transformasi
Digital yang diwujudkan dalam Inovasi pelayanan Publik menuju
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dimana
keberlangsungan Inovasi UANG PANAIK mampu menurunkan
angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan kualitas seseorang dengan
meningkatknya keberhasilan pengobatan sehingga seseorang
tidak akan rugi ekonomis karena kehilangan waktu produktif
karena kecacatan dan kematian. Untuk mencapai target TPB,
Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto memiliki roadmap
penanggulangan TB untuk menurunan Incidence Rate TB menjadi
65 per 100.000 penduduk.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 230
lakukan dari program penanggulangan COVID-19 misalnya
pengecekan (testing), Penelusuran kontak (tracing), dan
perawatan (treatment ), hal yang sama juga dilakukan untuk
tuberculosis (TB). Kepatuhan protokol kesehatan seperti pakai
masker jelas dapat mencegah penularan TB dan mencegah
penularan COVID-19.
Selama pandemi COVID-19, pelayanan TBC dilakukan
dengan protokol kesehatan menyesuaikan situasi pandemi
COVID-19. Layanan TB dipastikan tetap berjalan dan frekuensi
penemuan pasien TB tidak akan menurunkan kualitas. Kegiatan
UANG PANAIK mampu berkontribusi dalam peningkatan Capaian
Vaksinasi Covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Kapita dari
11,95% menjadi 80,69%. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan
kegiatan, petugas yang terlibat ikut melakukan edukasi kepada
keluarga pasien tentang pentingnya vaksinasi.
UANG PANAIK terintegrasi juga dengan pendekatan
Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
yang berfokus pada penanggulangan penyakit TB yang
merupakan salah satu dari 12 indikator PIS-PK dengan
melakukan intervensi Keluarga. Kegiatan kunjungan dilakukan
oleh petugas kesehatan ke rumah dalam rangka mendeteksi 12
indikator PIS-PK yang salah satunya adalah indikator TBC. Jika
ditemukan adanya terduga TBC, maka dirujuk ke layanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar.
Terduga yang didiagnosis TBC dikunjungi petugas bekerja sama
dengan kader untuk di investigasi kontak.
Potensi Replikasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 231
penemuan aktif kasus TB secara intensif dan masif berbasis
keluarga dan masyarakat melalui pelacakan dari orang-orang
yang kontak dengan pasien TBC untuk menemukan terduga TBC
dari pintu ke pintu dengan angka keberhasilan mencapai target
yaitu 100%. Inovasi ini juga memiliki potensi untuk diadaptasi di
puskesmas lain dengan cara adanya sumberdaya manusia seperti
kader kesehatan TB & PMO, kerjasama Lintas program dan lintas
sektor, adanya pasien kasus TB di wilayah Puskesmas, dan
ketersediaan dana BOK.
Keberlanjutan
Sumber Daya yang Digunakan:
1. Keuangan
(BOK)
Desa Kapita
Desa Jenetallasa
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 232
2. Tahun 2021 = Rp. 27.500.000
2. Manusia
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 233
2. SK Kepala Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto Nomor :
1313/DK.II/YANKES/V/2019 Tentang UANG PANAIK
(Upaya Penanggulangan TB dengan Investigasi Kontak)
sebagai Kegiatan Inovasi Puskesmas Kapita Kab.
Jeneponto.
3. SK Kepala Puskesmas Kapita Nomor 05a/PKM-
KPT/ADMEN/SK/I/2019 Tentang Penetapan TIM Pelaksana
Program Inovasi UANG PANAIK di Puskemas Kapita tahun
2019.
4. SK Kepala Desa Kapita No. 013/DS-KPT/I/2019 Tentang
Pembentukan Kader TB Desa Kapita Kec. Bangkala Kab.
Jeneponto.
5. SK Kepala Desa Marayoka No. 07/01/01.2010/DS-
MRK/II/2019 Tentang Pembentukan Kader TB Desa
Marayoka Kec. Bangkala Kab. Jeneponto.
6. SK Kepala Desa Gunung Silanu No.010/DGS/I/2019
Tentang Pembentukan Kader TB Desa Gunung Silanu Kec.
Bangkala Kab. Jeneponto.
7. SK Kepala Desa Jenetallasa No. 033/DJT/II/2019 Tentang
Pembentukan Kader TB Desa Jenetallasa Kec. Bangkala
Kab. Jeneponto.
8. SK Kepala Puskesmas Barana No. 955/PKM-BRN/X/2020
tentang Penetapan TIM Pelaksana Program Inovasi UANG
PANAIK di Puskemas Barana.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 234
inovasi dapat tetap berkelanjutan melalui pertemuan Loka
karya mini Bulanan Puskesmas dan Loka karya tribulanan
lintas sektoral serta melalui pertemuan tingkat Kabupaten.
2. Strategi Sosial
Penguatan partisipasi Pemerintah Desa terwujud dalam
pemberian intensif pada kader kesehatandan Pelatihan,
kemitraan dengan Lembaga Mitra Turatea, Pemberian PMT
pada pasien yang tidak mampu dan Reward bagi pasien
yang tidak putus berobat dari alokasi dana desa. Selain itu.
dukungan sosial dari keluarga, tenaga kesehatan dan
lingkungan akan memberikan konsekwensinya yang positif
antara lain termasuk perilaku peningkatan kesehatan,
kompetensi personal, mekanisme pembelaan ego,
perasaan sehat, harga diri, dan mengurangi kecemasan, dan
depresi.
3. Strategi Manajerial
Demi berjalannya manajemen Inovasi UANG PANAIK
dengan baik, maka disusun Standar Opersional Prosedur
(SOP), tersedianya buku pedoman atau petunjuk teknis
(juknis) serta diberikan pelatihan kepada penanggung jawab
program TB dan TIM baik dari Dinas Kesehatan maupun dari
In House Training. Begitupun untuk para Kader kesehatan &
PMO diberikan pelatihan oleh Tim untuk membekali mereka
kompetensi dan kemampuan dalam melakukan pemantauan
serta membantu melakukan edukasi.
Faktor Kekuatan
1. Dukungan PMO dan keluarga sebagai anggota keluarga
pasien merupakan bentuk dukungan instrumen keluarga
yaitu pengawasan minum obat tepat waktu, memperhatikan
keluhan/kebutuhan pasien.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 235
2. Keseriusan dan kerjasama tim maupun dukungan lintas
sektoral yang baik dapat dilihat dengan realisasi peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan hingga tahun 2021 mencapai
target SPM
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 236
peningkatan kesadaran masyarakat, Pelatihan kader,
penanggulangan TB dengan pencarian suspek, merujuk, dan
mengawal pengobatan pasien hingga sembuh.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 237
INOVASI
Sistem Informasi Kepegawaian (SISKA) BKPSDM
Kabupaten Luwu
Ringkasan
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 238
sebagai arsip dokumen digital, absensi online, dan didukung
layanan SISKA MOBILE (playstore).
Semua SKPD memanfaatkan SISKA sebagai arsip digital,
tanpa khawatir arsip hilang/rusak dimakan rayap. BKPSDM
mengontrol kedisiplinan melalui SISKA. Dengan layanan MOBILE
SISKA, PNS dengan mudah mengunggah dokumen digital kapan
dan dimana saja.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 239
Berdasarkan amanah UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara Pasal 127 dan Pasal 128, setiap instansi
memerlukan sistem informasi untuk menjamin efisiensi,
efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam
Manajemen ASN.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 240
timbul dari transportasi bagi PNS pada daerah-daerah terpencil
dan perbatasan di Luwu.
Tujuan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 241
menjadi aplikasi proses kepegawaian mulai dari tahap
perencanaan kebutuhan ASN hingga pemberhentian ASN.
Untuk penyusunan kebutuhan ASN misalnya, dalam SISKA
tersedia besetting ASN, jabatan yang tidak terisi dan berlebih
dapat dengan mudah diketahui melalui SISKA. Contoh lain
keterlambatan SK pensiun PNS diatasi dengan prediksi pensiun
pada SISKA, SISKA menjadi alarm pengelola pensiun di BKPSDM
untuk mengusulkan persetujuan teknis pensiun bagi PNS yang
akan emasuki BUP.
Tidak sampai disitu, SISKA juga hadir sebagai arsip
dokumen digital, absensi online yang mengontrol tingkat
kedisiplinan PNS atau menjadi bahan penjatuhaan hukuman
disiplin PNS.
SISKA juga didukung layanan MOBILE. PNS dapat
mengunduh SISKA MOBILE yang tersedia di playstore. SISKA
MOBILE menyediakan menu profil dan semua jenis riwayat ASN
serta menu inbox yang menyampaikan progress layanan
kepegawaian ASN.
Dengan hadirnya SISKA yang mengcover layanan layanan
kepegawaian, tidak diperlukan lagi aplikasi khusus cuti, aplikasi
dokumen digital, aplikasi KGB, dsb. SISKA adalah satu aplikasi
untuk semua. Dan ini salah satu hal yang membedakan SISKA
dengan system informasi kepegawaian instansi pada umumnya.
Signifikansi
Deskripsi Implementasi inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 242
2014 tentang ASN, namun SISKA juga telah digunakan untuk
proses manajemen kepegawaian mulai dari tahap perencanaan
kebutuhan ASN hingga pemberhentian ASN. SISKA mengubah
proses manajemen ASN yang lambat menjadi cepat dan tepat.
SISKA dirancang dan dibuat untuk menyimpan dan
memproses semua informasi data realtime PNS dan layanan
kepegawaian. SISKA dapat diakses melalui
https://siska.luwukab.go.id
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 243
Dampak
Kehadiran SISKA banyak mengubah pengelolaan
administrasi secara konvensional menjadi digital. Berikut hasil
evaluasi terhadap beberapa perubahan yang terjadi sebelum dan
setelah diterapkannya SISKA pada Pemerintah Kabupaten Luwu:
No Sebelum (2017) Sesudah (2019/2020)
1 Profil ASN dibuat dengan Profil ASN dan riwayat kepegawaian
bersurat ke OPD yang up to date pada SISKA
bersangkutan
2 Menyampaikan surat Peta jabatan/bezetting up to date
permintaan peta jabatan / pada SISKA dapat ditarik kapan saja
bezetting ASN setiap tahun ke dan Bag. Organisasi diberikan akses.
semua OPD
3 Prediksi pensiun dibuat secara Prediksi pensiun PNS tahun
manual berdasarkan tahun berapapun dapat ditarik melalui
lahir SISKA
4 PNS memindai (scan) BKPSDM menarik dokumen kenaikan
dokumen saat mengajukan Pangkat melalui SISKA
berkas kenaikan pangkat
5 Kenaikan Gaji Berkala dibuat Kenaikan Gaji Berkala dicetak melalui
manual SISKA
6 Usul cuti dibuat manual dan Usul cuti diapprove serta dicetak
arsipnya dibawa ke BKPSDM melalui SISKA dan arsipnya diunggah
ke SISKA
7 Analis kebutuhan diklat disusun Analis kebutuhan diklat ditarik melalui
manual SISKA
8 Arsip kepegawaian manual, Arsip kepegawaian secara digital,
kertas dimakan rayap, tidak up pencarian mudah dan less paper.
to date, menghabiskan banyak
kertas
9 ASN Lupa membawa dokumen ASN yang lupa membawa dokumen
harus pulang kerumah dapat unggah melalui HP masing-
masing di aplikasi SISKA mobile
10 Mengecek proses Kenaikan Menerima informasi melalui inbox
Pangkat atau pensiun ke tanpa kontak langsung
BKPSDM
11 Membuat laporan data pegawai Menarik laporan statistic ASN dari
(JK. Jabatan, agama, SISKA
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 244
pendidikan, jabatan lowong,
data statistik lainnya) secara
manual
12 Absen online tidak terintegrasi Mencetak kehadiran dan mengontrol
disiplin ASN melalui integrasi SISKA-
Absen online
13 Menghabiskan biaya Tidak mengeluarkan biaya
transportasi besar khususnya transportasi untuk mengurus proses
bagi PNS di daerah terpencil kepegawaian.
dan perbatasan.
Contoh : biaya sewa transport
Kec. Bastem ke BKPSDM Rp.
400.000 untuk pergi dan
pulang.
14 Membutuhkan waktu yang PNS tidak perlu meninggalkan
lama bagi PNS sehingga PNS pekerjaan melayani masyarakat.
meninggalkan pekerjaan
melayani masyarakat.
Contoh : Jarak tempuh
Kecamatan Lamasi Timur
ke BKPSDM ± 100km atau 4
jam pergi pulang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 245
Melalui SISKA dengan akses terhadap informasi dan
layanan teknologi menjadi optimal. Pembangunan dan
pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kemampuan serta
daya saing SDM aparatur. Pemanfaatan SISKA dengan teknologi
informasi turut berdampak pada kemajuan organisasi yang cepat
dan akurat. Sehingga secara tidak langsung SISKA mendukung
percepatan pembangunan dalam penguasaan teknologi untuk
pembangunan berkelanjutan.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 246
Keberlanjutan
Sumberdaya yang digunakan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 247
Belum lagi komitmen dari semua stakeholder yang terlibat
khususnya operator OPD dan PNS sendiri.
Seiring perkembangan pun, kebutuhan informasi juga
selalu berubah dan kian bertambah, dan upaya inovasi untuk
selalu memudahkan serta mempercepat layanan kepegawaian
menjadi tantangan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, tahun 2022
melalui APBD, SISKA menggunakan tenaga ahli web programmer
untuk perubahan dan penambahan setiap fitur yang dibutuhkan.
Mengadakan rapat secara berkala dan menterjemahkan
keinginan kedalam bahasa program. Dari segi SDM OPD sendiri,
Tim BKPSDM melakukan coaching pemanfaatan aplikasi pada
semua operator/kasubag kepegawian di seluruh OPD/unit kerja
pada pemerintah Kabupaten Luwu.
Dalam menggerakkan sumber daya, inovator kerap
melakukan briefing kemajuan aplikasi dan membuat surat edaran
pemutakhiran data aplikasi pada semua PNS se Kabupaten Luwu.
strategi yang dilakukan agar inovasi tetap berlanjut
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 248
bertanggung jawab terhadap pemutakhiran SISKA pada
lingkungan kerja masing-masing.
Strategi keberlanjutan lainnya adalah melakukan upaya
integrasi dengan sistem informasi BKN, melaksanakan studi
komparatif bersama tim ke instansi lain, dan menyempurnakan
semua layanan kepegawaian melalui SISKA.
Faktor Kekuatan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 249
1. Bupati Luwu sebagai penasehat menetapkan Peraturan
Bupati Luwu Nomor 60 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
kepegawaian SISKA, dan melaunching aplikasi pada bulan
desember 2019.
2. Bagian Hukum Setda berpartisipasi dalam penyusunan draft
perbup SISKA, melaksanakan konsultasi pada Biro Hukum
Setda Provinsi Sulawesi Selatan dan mengajukan draft
untuk ditetapkan dan diterbitkan.
3. Tim BKPSDM selaku penanggung jawab dan admin yang
juga membangun database serta arsip dokumen digital pada
SISKA.
4. Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan persandian
menyediakan server dan domain luwukab.go.id. Bersama-
sama Tim Kominfo membangun program aplikasi online
berbasis government.
5. Pihak ke-3 atau tenaga ahli pada Dinas Kominfo, Statistik
dan persandian. Pihak ke 3 menyediakan aplikasi sesuai
rancangan Tim BKPSDM. Kasubag Kepegawaian
OPD/Operator Unit Kerja (sekolah/puskesmas) bertanggung
jawab terhadap penginputan dan pemutakhiran database
serta arsip digital pada SISKA.
6. Bagian Organisasi Setda memanfaatkan peta jabatan dan
bezetting pada SISKA dengan memberikan kewenangan
akses
7. “Datamu Adalah Tanggung Jawabmu”. Maka seluruh ASN
Lingkup Pemkab Luwu juga bertangungjawab terhadap
kebenaran dan kemutakhiran data masing-masing pada
SISKA.
8. External Pemerintah Kabupaten Luwu, yakni semua instansi
pemerintah atau swasta yang membutuhkan data
kepegawaian.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 250
INOVASI
Jendela Kita
Ringkasan
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 251
(Resisten Obat), 2 putus pengobatan, adanya 70% dahak yang
tidak bagus, stigma malu, diskriminasi, akses ke puskesmas jauh,
di mana 40% wilayahnya terpencil. Inovasi ini merupakan kerja
sama berbagai pihak, antara Pemerintah Daerah, Dinas
Kesehatan, Jejaring, dan Pihak Swasta. Pelaksanaannya dengan
penyebaran media informasi TB, jemput dahak ke rumah pasien
dengan cool box Jek Dahak untuk menjaga kualitas,
menggunakan kalender 3 warna sebagai pemantau.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 252
40% daerah pesisir, sekitar 2-3 jam perjalanan perahu milik
masyarakat setempat. Sedangkan daerah daratan jaraknya 35 km
dari pemeriksaan laboratorium. Penyakit TB merupakan penyakit
menular mematikan yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis, dan masih merupakan penyakit pembunuh nomor
satu penyakit infeksi. Pada bulan oktober 2019 penyakit TB
menjadi fokus perhatian di desa Tampinna karena penemuan
suspek hanya sebesar 30%, kasus TB hanya 25%, terdapat 70%
dahak yang error, hanya 30% yang bagus, terdapat 2 pasien lost
to follw-up dan ada 2 kasus TB Resisten obat karena
ketidakpatuhan minum obat selain itu terdapat 4 kematian TB
karena lambat tertangani.
Pengetahuan masyarakat tentang TB masih rendah,
stigma malu, akses ke puskesmas sangat jauh dan sulit, kualitas
dahak belum terjaga kualitasnya karena wadah dahak
menggunakan kantong plastik, serta ketidakteraturan pasien
minum obat TB karena tidak ada alat pemantau. Karena masalah
tersebut terjadi di Desa Tampinna maka diciptakan inovasi yaitu
Jendela kita (Jemput Antar Dahak Dengan Langkah Kualitas
Terjaga) yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Jejaring,
Pihak Swasta, Dinas Kesehatan dan pihak Rumah Sakit.
Tujuan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 253
penemuan suspek TB meningkat, pasien cepat diobati, tidak
menjadi penular, dan produktif.
Kesesuaian Dengan Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 254
penyakit TB dan mengurangi stigma malu, mudah dilayani berkat
kerja sama dengan pemerintah desa seperti dukungan dalam
pembiayaan transport dan honor kader TB. Pelaksanakan
skirining suspek TB di meja vaksinasi covid-19, sebagai
penguatan bahwa inovasi Jendela Kita tetap berjalan di tengah
pandemi covid-19. Pembuatan kalender tiga warna untuk
pemantauan minum obat pasien yaitu fase intensif warna merah,
fase lanjutan warna kuning, dan sembuh warna hijau.
Melaksanakan Investigasi kontak baik kontak serumah dan kontak
kerja.
Signifikansi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 255
bulan dan fase lanjutan 3 kali seminggu selama 4 bulan, sehingga
pasien berobat teratur sampai sembuh. Selain itu, media infomasi
TB yang lengkap dengan nomor kontak kader, tim dan petugas TB
untuk memudahkan penjemputan dahak bagi masyarakat yang
bergejala TB. Inovasi Jendela Kita memberikan dampak yang
sangat positif karena masyarakat daerah terpencil dan pesisir kini
lebih mudah mengakses layanan pemeriksaaan dan pengobatan
TB. Masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya karena dahak
dijemput oleh petugas dengan langkah yang berkualitas sampai
ke pemeriksaan. Sehingga menghasilkan diagnosa yang cepat
dan akurat dan berhasil meningkatkan penemuan kasus TB. Hal
ini untuk mengurangi penularan penyakit dan kematian akibat TB.
Penilaian/Asesmen/Evaluasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 256
kemudian diantar menggunakan pot yang dibungkus kantong
plastik sehingga pemeriksaan kurang maksimal yakni terdapat
70% yang error. Setelah inovasi ini, dahak yang diperiksa 100%
berkualitas sehingga hasil pemeriksaan akurat dan cepat yakni 2
jam hasil keluar, yang sebelum inovasi membutuhkan waktu 12
jam. Inovasi ini berdampak pada efisiensi anggaran bagi
masyarakat, di mana sebelum inovasi masyarakat yang datang ke
puskesmas mengeluarkan biaya dengan estimasi biaya Rp
1.200.000,-/jiwa selama 6 bulan. Sebelum inovasi suspek TB
hanya 30%, setelah inovasi 100% dan sebelum inovasi kasus TB
yang diobati hanya 25% setelah inovasi menjadi 100%. Dengan
inovasi Jendela Kita dari teori penularan berhasil mencegah
penyakit TB di masyarakat (20 kasus x 15) = 300 jiwa pada tahun
2020, (300 orang x 15) = 4500 jiwa pada tahun 2021.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 257
cepat diobati sampai sembuh sehingga tidak menjadi penular di
keluarga dan masyarakat dan menghasilkan generasi bangsa
yang sehat produktif untuk mengurangi beban negara. Jika kasus
TB tidak cepat diobati, maka akan semakin banyak masyarakat
yang tertular, sehingga semakin banyak yang sakit TB yang
menyebabkan bertambahnya anggaran yang dikeluarkan negara
untuk biaya pengobatannya, terutama jika sampai pasien Resiten
Obat, maka obatnya sangat mahal dan waktu pengobatanya juga
lama yaitu sekitar 12 sampai 24 bulan. Setelah adanya inovasi ini
capaian TPB pada tahun 2020 menunjukkan bahwa Desa
Tampinna Kecamatan Angkona Kabuapaten Luwu Timur berhasil
menurunkan kematian dari 4 kematian sebelum inovasi dan
menjadi zero setelah adanya inovasi ini sama dengan telah
menurunkan 100% kematian TB.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 258
warna yaitu warna merah untuk fase intensif selama 2 bulan (56
hari), warna kuning fase lanjutan 4 bulan (48 kali) dan warna hijau
untuk fase kesembuhan. Melaksanakan skrining TB untuk
mendeteksi semua pasien yang terduga TB. Melaksanakan
investigasi kontak pada seluruh orang yang kontak dengan pasien
positif untuk menemukan suspek TB. Pelaksanaan replikasi
inovasi Jendela Kita pada 2 desa di Wilayah Kecamatan Angkona
Kabupaten Luwu Timur yaitu di Desa Watangpanua, dan Desa
Maliwowo. Hal ini dengan adanya layanan penjemputan dahak ke
rumah pasien terduga TB dan penyebaran media promosi TB oleh
petugas TB dan jejaringnya dengan brosur media informasi dan
alat penjemputan yang safety yaitu Jek Dahak di kedua desa
tersebut sejak awal bulan januari tahun 2020, di samping itu ke
dua desa tersebut memiliki kesamaan dalam hal wilayah kerja,
yaitu sama-sama wilayah desa yang wilayahnya terdapat daerah
pesisir. Saat ini penanganan dan penanggulangan TB di Desa
Watangpanua dan Maliwowo juga sudah bagus, dan tahun 2022
sudah 10 desa yang mereplikasi inovasi Jendela Kita dan untuk
luar wilayah Puskesmas Angkona juga sudah ada 4 Puskesmas
yang merepliksasi yaitu Puskesmas Lakawali Kecamatan Malili,
Puskesmas Parumpanai Kecamatan Wasuponda, Puskesmas
Kalaena Kecamatan Kalaena, dan Puskesmas Tomoni
Kecamatan Tomoni. Inovasi Jendela Kita telah memberikan
inspirasi kepada puskesmas lain untuk melakukan kegiatan yang
sama untuk meningkatkan penemuan kasus TB secara dini agar
cepat diobati, sehingga tidak lama menjadi sumber penularan TB
di keluarga dan masyarakat sekitarnya untuk mencegah kematian
TB dan menciptakan masyarakat yang sehat layak hidup dan
produktif.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 259
Keberlanjutan
Sumber daya yang di gunakan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 260
A/X/2019. SK Kepala Puskesmas Angkona Nomor.015/SK/PKM-
A/I/2020. SK Kepala Puskesmas Angkona Nomor.012/SK/PKM-
A/I/2021. SK Kepala Puskesmas Angkona Nomor.010/SK/PKM-
A/I/2022. SK ini sebagai dasar tim Inovasi Jendela Kita untuk
melaksanakan kegiatan inovasi dengan penuh tanggungjawab.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 261
Faktor Kekuatan
Kerja sama TIM Jendela Kita dalam menjemput dahak, dan
melayani pasien TB. Dukungan anggaran, komitmen dari Kepala
Puskesmas, Kerja sama tim inovasi Jendela Kita, dukungan dari
dokter, dukungan semua pelaksana upaya kesehatan
masyarakat. Selain Itu Dukungan Bupati Luwu Timur sebagai
penentu kebijakan, dalam anggaran di Puskesmas. Dukungan
Camat Angkona dalam membina dan mengawasi kegiatan inovasi
Jendela Kita. Dukungan jejaring seperti praktek swasta, penjual
ikan keliling, penjual sayur keliling, tokoh masyarakat, dalam
menyebarkan informasi TB dan membantu dalam penemuan
suspek dan kasus TB. Kader TB sebagai ojek dahak dalam
membatu petugas TB, dukungan Kepala Desa Tampinna dalam
mengalokasikan dana desa untuk transport dan honor kader TB.
Dukungan Bank BRI Teras Angkona dalam membelikan 5 unit
cool box alat pengantaran dahak. Dukungan PT. BMS (Bumi Sawit
Mandiri) dalam membelikan satu unit motor jek dahak.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 262
oleh Kepala Puskesmas, dan beliau selalu memberikan kami
inspirasi dalam setiap kegiatan. Camat Sebagai Kepala Wilayah
ikut menginisiasi dan mengevaluasi inisiatif ini, sekaligus
melakukan koordinasi dengan pemerintah desa untuk mendukung
inovasi ini. Kepala Desa sebagai pemangku kebijakan di tingkat
desa. Dengan menganggarkan anggaran dana desa untuk kader
TB dan menganggarkan dana desa untuk sewa perahu dalam
penjemputan dahak pasien suspek TB yang berada di Pulau
Langkara. Kepala Bank BRI Teras Angkona dalam menyiapkan
anggaran pembelian 5 cool box Jek Dahak. PT. BMS (Bumi Sawit
Mandiri) membantu dalam penambahan1 armada motor Jek
Dahak.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 263
INOVASI
Martabak Berdasi
Tanggal Implementasi Inovasi
Monday, 15 January 2018
Instansi : Pemerintah Kab. Luwu Timur
Kelompok Umum
Kategori Kategori 1
Pelayanan Publik yang inklusif dan berkeadilan
URL Youtube
https://youtu.be/aeIf5ic7qEk
URL Bukti Iniasi Inovasi
https://drive.google.com/drive/folders/14sHrKE_6JT0kK-
dpgSYNokPKpB-ELjze?usp=sharing
Ringkasan (5%)
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 264
pendampingan intensif, menyediakan kelas khusus, pendekatan
pelayanan dan family gathering.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 265
terdekat (RS INCO Sorowako), lamanya waktu yang dibutuhkan
menunggu antrian bertemu dokter internis, jauhnya jarak tempuh
yang dibutuhkan untuk mengambil obat di apotek Program Rujuk
Balik (PRB) di Malili ±100KM. Melihat fakta diatas UPTD
Puskesmas Nuha tergerak mengatasinya dengan inovasi
MARTABAK BERDASI yang bertujuan memecahkan masalah
kesehatan lansia diagnosa DM dan HT di Desa Nikkel.
Tujuan inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 266
rujuk balik dari dokter spesialis internis di RS rujukan. Pada saat
pendampingan semua administrasi di bantu oleh tim, mulai dari
rujukan di puskesmas, pendaftaran online dan offline di RS dan
konsultasi dokter. Pasien segera dihubungi setelah mendapatkan
giliran bertemu dokter internis sehingga pasien tidak perlu
menunggu lama. Sebelum ada inovasi pasien terkadang
menunggu di poli hingga lima jam, setelah inovasi pasien hanya
menunggu satu jam.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 267
Family gathering, setiap akhir tahun dilakukan family
gathering dimana kegiatan ini bertujuan untuk refrershing dan
mempererat tali silaturahim.
Insentif kader, dianggarkan oleh desa melalui dana desa.
Signifikansi (25%)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 268
microalbuminuria, ureum, kreatinin, kolesterol total, kolesterol
LDL, kolesterol HDL dan trigliserida). Di kelas khusus tim
mengamprakan obat dari resep dokter umum rekomendasi dokter
spesialis Internis ke apotek PRB yang ada di Malili setiap
bulannya.
Penilaian / Asesmen
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 269
capaian lansia diagnosa DM dan HT yang terpantau dan
terkendali gula darah dan tekanan darahnya dari 0% (2017)
menjadi 66,66% ( 2021), Efisiensi waktu untuk mendapatkan
jadwal bertemu dokter spesialis internist dari 1 bulan menjadi 1
hari, Efesiensi waktu menunggu di poli spesialis internis dari 5 jam
menjadi 1 jam, Efisiensi jarak pengambilan obat dari ±100 KM
menjadi 1 KM dengan biaya Rp 100.000 menjadi Rp 10.000 (PP).
Melihat keberhasilan kegiatan MARTABAK BERDASI yang ada di
desa Nikkel, maka pada tahun 2019 inovasi inipun direplikasi 3
desa dan 1 kelurahan (desa Sorowako, desa Nuha dan desa
Matano, kelurahan Magani).
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 270
Nuha berhasil mencapai kategori aman. Selain upaya pengobatan
juga telah dilakukan upaya preventif dengan melakukan edukasi,
menggiatkan senam, dan kunjungan rumah pasien dilakukan
untuk mencegah komplikasi penyakit DM dan HT yang bisa
terjadi. Di setiap akhir tahun MARTABAK BERDASI melakukan
family gathering yang salah satu tujuannya adalah untuk
menambah semangat para lansia agar hidup lebih bahagia, lansia
yang bahagia menunjukkan kesehatan mental yang terjaga.
Adaptabilitas (20%)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 271
sasarannya bukan lansia saja tetapi juga di replikasi oleh semua
kelompok umur yang mempunyai diagnosa DM dan HT.
Inovasi MARTABAK BERDASI sangat mudah di replikasi
oleh semua Puskesmas yang ada di Kabupaten luwu timur
mengingat jumlah diagnosa DM dan HT masih ada yang tidak
minum obat rutin sehingga gula darah dan tekanan darah tidak
terkendali hal ini dapat dilihat dari capaian Kapitasi berbasis
Kinerja yang di lakukan oleh BPJS, hal ini menunjukkan bahwa
diantara 17 puskesmas yang ada di kabupaten luwu timur hanya
UPTD Puskesmas Nuha yang selalu masuk kategori aman untuk
tiga indikator (angka kontak, angka rujukan non spesialistik dan
DM dan HT terkendali). Hal ini dibuktikan bahwa masih banyak
DM dan HT yang tidak minum obat secara rutin akibatnya gula
darah dan tekanan darah tidak terkendali, sehingga solusinya
adalah MARTABAK BERDASI.
Keberlanjutan (20%)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 272
Selain di pemeriksaan kesehatan lansia, skrining juga dilakukan
pada saat pendataan yang dilakukan oleh kader kesehatan
dimana bila ditemukan lansia dengan diagnosa DM dan HT yang
tidak berobat rutin ataupun hasil pemeriksaan kesehatan yang
tidak normal maka akan dilakukan pendampingan konsultasi ke
dokter umum di Puskesmas, begitu pula dengan skrining yang
dilakukan oleh pengelola program POSBINDU di desa dan
pengelola program PERKESMAS pada saat kunjungan rumah.
Strategi institusional
Keberlanjutan inovasi ini sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan SDM yang kuantitatif, kualitatif dan saling bersinergi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 273
dalam melaksanakan inovasi ini, oleh karena itu Kepala
Puskesmas membuat SK (SK Kepala Nomor: 01/SK/PKM-
NH/I/2018 tentang Pelaksana dan Penanggung Jawab Program/
Kegiatan tahun 2018 UPTD Puskesmas Nuha ) SK Tim pelaksana
MARTABAK BERDASI (Nomor: 01/SK/PKM- NH/I/2018 tentang
Pelaksana Tim Inovasi Martabak Berdasi tahun 2018 UPTD
Puskesmas Nuha) dan SK Kepala Desa Nomor 3 Tahun 2018 (SK
kader lansia, SK kader posbindu).
Strategi Sosial
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 274
akses pelayanan ke dokter spesialis internis sehingga
mendapatkan surat rujuk balik serta tingginya komitmen Kepala
UPTD Puskesmas Nuha sebagai pimpinan dalam memberikan
dukungan penuh terhadap inovasi ini.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan (5%)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 275
INOVASI
KEJAR STUNTING
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 276
Stunting adalah tingginya kasus bayi BBLR (berat badan lahir
rendah kurang dari 2500 gram) di Kecamatan Tanalili, yaitu 26
kasus tahun 2019 dengan rincian bayi laki-laki 15 bayi perempuan
11.
Didasari oleh pengetahuan dan keyakinan bahwa
pemijatan bayi merupakan bentuk treatment yang memberi
stimulasi multi sensorik dan berkontribusi terhadap pertumbuhan
dan perkembangan bayi, terutama di seribu hari pertama
kehidupan (golden period); sampai saat ini, Kejar Stunting eksis
diimplementasikan di 10 desa wilayah kerja puskesmas
Kecamatan Tanalili Kabupaten Luwu Utara dengan dukungan
tenaga bidan terlatih/bersertifikat alumni Pelatihan Kelas Pijat
Bayi.
Faktanya, selama dua tahun terakhir, implementasi inovasi
Kejar Stunting berdampak signifikan terhadap meningkatnya berat
badan bayi BBLR 100 – 200 gram hingga mencapai berat badan
yang sama dengan bayi sehat dengan persentase keberhasilan
berkisar 92 – 100%. Dengan kata lain, Kejar Stunting berkontribusi
mencegah gagal tumbuh berkembang (stunting) pada bayi BBLR.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 277
Pada Desember 2019 terdapat 26 kasus bayi BBLR di
wilayah kerja Puskesmas Tanalili. Jumlah kasus BBLR tersebut
terbilang tinggi. Dalam pandangan medis, bayi BBLR berpotensi
mengalami komplikasi dan berisiko gagal tumbuh dan
berkembang (stunting) jika tidak segera mendapatkan
pelayanan/penanganan yang tepat. Bentuk komplikasi yang
timbul antara lain: gangguan pada sistem saraf, masalah
pernapasan, ganguan perkembangan paru-paru dan organ
lainnya. Penanganannya tentu disesuaikan dengan tingkat
komplikasi dan kondisi kesehatan bayi secara keseluruhan.
Penanganan bayi BBLR dengan pijatan didasari
pengetahuan dan keyakinan bahwa pijat bayi merupakan bentuk
treatment yang memberi stimulasi multi sensorik dan berkontribusi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama pada
1000 hari pertama kehidupan. Untuk dapat menghadirkan layanan
penanganan bayi BBLR dengan pijatan, dibutuhkan tenaga
kesehatan terlatih yang menguasai skill memijat bayi dengan baik
dan benar. Referensi jurnal Internasional terkait pemijatan bayi
salah satunya yakni: Pertambahan berat badan bayi meningkat
dengan terapi pijat prematur dan olahraga melalui mekanisme
dasar yang berbeda (terjemahan), Miguel A.Diego, Maria
Hernandes Reif 2014, Early Human Development Volume 90
pages 137-140.
Sebagai Kepala Puskesmas Kecamatan Tanalili, inovator
berkomitmen menghadirkan layanan penanganan kasus bayi
BBLR dengan tujuan untuk meningkatkan berat badan bayi BBLR
hingga mencapai berat badan bayi sehat. Selain itu, juga
bertujuan mencegah terjadinya komplikasi serta gagal tumbuh
dan berkembang (stunting). Maka sejak 2019, inovasi Kejar
Stunting mulai diimplementasikan di Puskesmas Kecamatan
Tanalili. Kehadiran layanan tersebut relevan dengan upaya
pemerintah daerah dalam berkontribusi mewujudkan SDGs,
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 278
terutama pada point ketiga, Kesehatan yang Baik, serta point
kedua, Pencegahan Stunting.
Kejar Stunting sebagai inovasi memiliki keunikan dan nilai
tambah sebagai berikut:
1. Bidan melakukan screening kepada bayi untuk memastikan
kondisi kesehatan bayi;
2. Menyediakan layanan satu bidan satu desa, layanan bidan
terlatih serta bersertifikasi;
3. Treatment pemijatan pada sistem saraf pusat yang mampu
memberikan respon pada hormon pertumbuhan;
4. Bidan Desa mengajarkan kepada orang tua bayi yang
memiliki bayi BBLR dan bisa dilakukan di rumah oleh orang
tua bayi dan keluarga lain yang sudah mendapatkan
keterampilan memijat bayi.
5. Mampu meningkatkan berat badan bayi dengan rata-rata
kenaikan 100 - 200 gram pascapijat.
6. Meningkatkan refleks isap bayi
Signifikansi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 279
pada titik pusat hormone pertumbuhan. Treatment yang dilakukan
bidan selama 10 hari dan pemantauannya bisa dilihat pada Kartu
Kontrol Bayi (KKB).
Berikut tehnik pijatan yang dilakukan pada bayi BBLR:
Pijatan kaki:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 281
semua pustu se-Kecamatan Tanalili. Bidan Desa juga telah
berbagi skill pijat bayi kepada ibu bayi BBLR dan juga kepada para
kader posyandu se- Kecamatan Tanalili.
Mengingat kasus bayi BBLR juga berpotensi terjadi di
daerah lain, tenaga bidan tersedia dan skill memijat bayi bisa
dilatihkan kepada siapa saja yang berminat, maka inovasi kajar
stunting bisa menjadi pilihan solusi dengan mereplikasinya/
mengadaptasinya.
Keberlanjutan
Sumber daya yang digunakan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 282
Strategi Sosial:
Melibatkan stakeholder terkait (Pemerintah Desa, Kader
Kesehatan dan Dukun Kampung) untuk bekerjasama
mengembangkan pijat bayi dalam bingkai implementasi inovasi
Kejar Stunting.
Mereplikasi skill pijat bayi kepada ibu/keluarga bayi.
Strategi Manajerial
Internal
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 283
Bupati:
Turut mengkampanyekan inovasi Kejar Stunting sebagai
salah satu solusi pencegahan stunting, khususnya pada kasus
bayi BBLR. Mendukung kebijakan penanaganan stunting
terintegrasi dengan menerbitkan Peraturan Bupati tentang Peran
Desa dan Kelurahan Dalam Intervensi Pencegahan dan
Penurunan Stunting Terintegrasi.
Kadis Kesehatan:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 285
INOVASI
PERAHU SEHAT PULAU BAHAGIA (PSPB)
Ringkasan
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 286
disebabkan tidak adanya transportasi perahu rutin mengangkut
masyarakat untuk ke berobat ke Puskesmas kecuali menyewa
perahu yang biayanya antara Rp.100.000 - Rp.500.000
tergantung jarak dan kondisi cuaca. Kondisi geografis ini
menyebabkan masyarakat kurang mendapatkan pelayanan
kesehatan.
Pelayanan Puskesmas Sabutung kurang maksimal dengan
hanya menunggu pasien datang berobat mendorong lahirnya
inisiatif penjangkauan layanan dengan melahirkan inovasi
PERAHU SEHAT PULAU BAHAGIA (PSPB) yang mempermudah
masyarakat mendapatkan pelayanan tanpa harus mendatangi
Puskesmas,masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya
transportasi untuk berobat ke Puskesmas,kecuali dalam kondisi
darurat.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 287
Ide Inovatif
Latar Belakang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 288
mengeluarkan biaya transportasi untuk berobat ke Puskesmas,
kecuali dalam kondisi darurat.
Tujuan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 289
puskesmas dalam gedung karena masyarakatnya yang
terkendala transportasi mendatangi puskesmas yang berada di
ibukota kecamatan.
Keunikan inovasi pelayanan PSPB terletak pada
pendekatan Kolaboratifnya karena sebagian biaya
operasionalnya dibiayai dari APBDes Pemerintah Desa, Dinas
PMD kabupaten berhasil mendorong kerjasama antar Desa
melalui Perjanjian Kerjasama (MOU) dimana desa membiayai
BBM, sewa perahu, dan Komsumsi Tim PSPB pada saat
melakukan pelayanan di pulau pulau sedangkan Puskesmas
menyediakan obat obatan, alkes dan tenaga kesehatan. Agar
informasi layanan PSPB diketahui seluruh lapisan masyarakat di
pulau, para tenaga kesehatan bekerja sama dengan kader
posyandu, kelompok karang taruna, PKK, dan kelompok nelayan
setempat.
Layanan PSPB yang inklusif dapat diakses oleh semua
anggota masyarakat tanpa hambatan berarti. Artinya, jika ada
anggota masyarakat yang masih menemui hambatan untuk bisa
datang dan mengakses layanan PSPB seperti lansia, penyandang
disabilitas, ,ibu hamil yang tidak bisa datang ke dermaga maka
petugas PSPB langsung mendatangi rumahnya, pengobatannya
disesuaikan dengan kebutuhan kelompok masyarakat dengan
berbagai latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan masalah
kesehatan, dan sebagai nilai tambah penduduk dilayani tanpa
biaya dan tidak perlu membawa kartu berobat cukup dengan KTP
dan menunjukkan kartu BPJS.
Signifikansi
Deskripasi Implementasi inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 290
Dengan keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki dalam
melakukan pelayanan PSPB, penentuan prioritas sasaran
berdasarkan data yang dimiliki Puskesmas Sabutung (data
prevalensi penyakit, kelompok masyarakat dan wilayah dengan
prevalensi tertinggi) menjadi penting untuk dasar dalam
penyusunan jadwal kunjungan PSPB setiap bulan. Khususnya
kelompok dengan kebutuhan khusus, perlu menggunakan
berbagai metode yang dapat membantu meningkatkan
keakuratan data (informasi dari masyarakat sekitar, melakukan
kunjungan dan pengecekan ke rumah tangga yang diinformasikan
membutuhkan layanan khusus). Dalam pengumpulan data
tentunya perlu berkoordinasi dengan pemerintah desa, Tim TP
PKK dan kader posyandu).
Jadwal pelayanan PSPB dikomunikasikan kepada tenaga
kesehatan di pustu atau poskesdes. selanjutnya di informasikan
kepada masyarakat pulau melalui arisan, pengajian, toa mesjid,
atau lewat kegiatan posyandu. setelah menerima rencana jadwal
pelayanan petugas setempat melakukan pencatatan pasien di
pustu atau poskesdes yang memerlukan tindakan pelayanan
lanjut, pendataan kelompok rentan atau kebutuhan khusus
(Perempuan hamil, lansia, penyandang, disabilitas) yang
membutuhkan pelayanan kesehatan tetapi tidak bisa mengakses
pelayanan kesehatan, menyiapkan daftar pasien dan riwayat
penyakitnya yang tercatat di buku layanan pustu atau poskesdes,
pasien yang memerlukan layanan kunjungan rumah oleh psbp
dan memastikan rumah tangga yang memiliki anggota keluarga
yang sedang sakit untuk mengakses pelayanan PSPB yang
biasanya dilaksanakan di dermaga pulau setempat.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 291
melayani hampir seluruh pasien yang datang, dan maksimum 2
pulau dalam satu hari.
Data yang diperbaharui secara rutin sangat penting untuk
mengetahui kondisi kesehatan masyarakat di setiap pulau.
Penentuan prioritas sasaran berdasarkan data akan membantu
tim PSPB menentukan pasien dan keluhan kesehatan yang
segera memerlukan penanganan atau perlu didahulukan, serta
memetakan kebutuhan peralatan medis dan obat-obatan yang
perlu dipersiapkan.
Penilaian/Asesmen (Evaluasi yang dilakukan)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 292
tertangani dengan cepat setelah mendapatkan pelayanan ANC
yang komprehensif.
Dampak
Sebelum Inovasi Sesudah Inovasi
No Uraian
2017 2018 2019 2020 2021
Pandemi Covid
Kunjungan Ke
1 1.870 3.904 9.736 11.773 11.434
PKM Sabutung
474
Kunjungan (rapid 9.514(vaksin
2 0 541 843
PSPB ( 7 desa) test covid)
KPPS)
Biaya
kunjungan ke
3 PKM (sewa Rp. 100.000-500.000 Rp.0
perahu
Rp./kunjungan
Keterlibatan Melbatkan semua stekholder terkait
4 Kurang terlibat
stakeholders kepada semua desa se kec.LTU
Anggaran
Rp.500.000 –
5 PSPB
1.000.000/kunjungan
(Rp./kunjungan)
Waktu
6 kunjungan ke 45-120 Menit 0 menit
PKM
Waktu 5-15 menit di
7 2-5 menit (langsung di Desa)
pelayanan puskesmas
Kerjasama 2 4
8 Tidak ada 4 desa 7 Desa
antar desa desa desa
9 Kasus Penyakit 7342 7236 2919 2316 2279
114
Penanganan
10 Positif :26
COVID
Kontak erat : 88
Kontribusi terhadap Capaian TPB
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 293
balita yang dapat dicegah dengan seluruh negara menurunkan
angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000
kelahiran hidup dan angka kematian balita 25 per 1.000.
Terlaksananya PSPB ini terhadap SDGs tentunya dapat
mencegah kematian ibu dan bayi , dapat secara dini ditemukan
faktor resiko yang terjadi pada ibu hamil, bayi, balita . pelayanan
PSPB sudah berstandar SPM .
SPM di PSPB
No SPM 2019 2020
SPM 1 : Pelayanan Kesehatan
1 247 255
Ibu hamil
SPM 4 : Pelayanan Kesehatan
2 386 429
BALITA
SPM 5 :Pelayanan Kesehatan 197 97
anak usia Pendidikan dasar.
3
SPM 6 :Pelayanankesehatan 889 950
pada usia produktif(15-59)
SPM 7: Pelayanan Kesehatan
4 419 527
pada usia lanjut.
SPM 8 :Pelayanan Kesehatan
5 595 794
pada penderita hipertensi
SPM 9 :Pelayanan Kesehatan
6 pada penderita diabetes 82 90
mellitus
SPM 10 :Pelayanan Kesehatan
7 32 30
pada ODGJ
SPM 11 :Pelayanan Kesehatan
8 87 116
pada orang terdugatuberkulosis
SPM 12 : Pelayanan Kesehatan
9 pada orang dengan risiko 247 255
terinfeksi virus HIV
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 295
masyarakat mampu membayar biaya pelayanan dan
tentunya jarak yang terjangkau dari tempat tinggal
masyarakat ke pelayanan kesehatan. PSPB dicanangkan
untuk meningkatkan akses masyarakat pulau terhadap
pelayanan kesehatan dasar yang lebih komprehensif.
Pelayanan kesehatan melalui PSPB mendukung penurunan
kasus 10 penyakit1 terbesar di kepulauan dengan
memberikan layanan penanganan kasus, pelayanan
kegawatdaruratan dasar, pelayanan rujukan, serta
pelayanan promosi kesehatan, pencegahan, dan
pemantauan/surveilans.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 296
operasioal PSPB. (5) Tim Penggerak PKK, Kader Desa
mengumpulkan informasi dari masyarakat sekitar, melakukan
kunjungan dan pengecekan ke rumah tangga yang diinformasikan
membutuhkan layanan khusus dan sebagainya.
Sumberdaya keuangan yang digunakan untuk penyewaan
Perahu, Insentif tenaga kesehatan (dokter, Perawat, bidan, dan
administrasi) setiap Tahun Puskesmas Sabutung mengalokasikan
Anggaran sekitar Rp. 50.000.000 Sedangkan dukungan dari
Pemerintah desa Dana Desa (2020, 2021) Belanja Operasional
(Solar untuk perahu dan konsumsi untuk kegiatan pelayanan
PSPB antara Rp 7 juta – Rp 27 juta per desa/kunjungan atau Rp
28 juta – Rp 108 juta/desa/ tahun (4 kali kunjungan/pulau/tahun)
selain ini Tim PSPB mendapatkan Pemberian jaket pelampung
oleh Dinas Perhubungan (2021) dan dari Program KOMPAK pada
tahun 2022 Sumber daya Material dan peralatan terdiri dari
Perahu, Peralatan Medis, Tenda layanan untuk antisipasi pada
saat hujan, pelampung, tabung oksigen, dll.
Faktor Kekuatan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 297
anggaran untuk dukungan PSPB yang akan menjadi Pedoman
bagi desa dalam menyiapkan anggaran. SK Kepala Dinas
Kesehatan No.066/Dinkes-PK/SK/I/2022 Tentang Penetapan
Inovasi PSPB Puskesmas Sabutung sebagai dasar untuk
pengalokasian anggaran BOK. SK Tim PSPB No.003/PKM-
SBT/SK/I/2021 Perjanjian Kerjasama antara Puskesmas dengan
7 Desa untuk mendukung operasional PSPB dengan MOU No.
221/PUSK-SBT/LTU/IV/2021. Tersedia 33 SOP Pelayanan
sebagai panduan bagi tenaga kesehatan pada saat melakukan
pelayanan PSPB.
Untuk memperkuat tim PSPB maka telah dilaksanakan
beberapa pertemuan, pelatihan dan workshop bagi tim PSPB
maupun dengan pemerintah desa antara lain lain Pelatihan
penyusunan SOP Layanan, workshop penyusunan Pedoman
teknis tata cara pelaporan hasil monev model pelayanan PSPB
yang diintegrasikan dengan pedoman teknis tata cara pelaporan
hasil monev SPM Kesehatan, ujicoba pelayanan dan penerapan
SOP Layanan PSPB, Rakorcam tematik PSPB yang melibatkan
berbagai pemangku kepentingan.
Faktor Penentu:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 298
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Inovasi Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB) dapat
dilaksanakan berkat dukungan kolaborasi berbagai pemangku
kepentingan sesuai dengan perannya masing masing antara lain:
Dinas Kesehatan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 299
pendataan warga, memastikan koordinasi persiapan dengan
masyarakat pulau yang akan menjadi lokasi pelayanan PSPB
Program KOMPAK
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 300
INOVASI
AGEN LAKA Si LASER
Ringkasan
Inovasi Agen Laka Si Laser merupakan Layanan
Emergency kecelakaan dan kegawatdaruratan medis Lasinrang
Emergency Service. Inovasi ini dibentuk untuk penanganan
kasus-kasus emergensi baik kecelakaan dijalan maupun
kegawatdaruratan yang terjadiditempat kerja, dirumah maupun
ditempat- tempat umum lainnya. Program ini merupakan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 301
kerjasama multi pihak antara Kepolisian, Jasa Raharja, BPJS
Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Perhubungan, BPBD,
Satpol PP dan Pemadam Kebakaran. Sebelum adanya inovasi ini
belum ada layanan kegawatdaruratan dikabupaten pinrang yang
dikelola secara profesional disertai masyarakat yang tidak
mempunyai akses untuk mendapatkan pelayanan
kegawatdaruratan secara cepat dan tepat sehingga meningkatkan
resiko kecacatan dan kematian.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 303
kegawatdaruratan di rumah, tempat kerja dan ditempat lain
sehingga angka kematian dan kecacatan dapat diminimalisir.
Kesesuaian dengan kategori
Ide utama dari inovasi ini adalah untuk memberikan akses
pelayananan kegawatdaruratan medis yang terjangkau bagi
semua kalangan, berkualitas, setara dan merata bagi masyarakat
yang membutuhkan bantuan penanganan kegawatdaruratan
medis terutama bagi masyarakat yang tidakmemiliki kendaraan
untuk membawa keluarganya kefasilitas Kesehatan untuk
menerima penanganan secara cepat dan tepat.
Kebaruan, Nilai tambah
Selama ini, Masyarakat sangat susah mengakses bantuan
bila mengalami kegawatdaruratan medis, membutuhkan akses ke
fasilitas Kesehatan, Konsultasi kesehatan khususnya mengenai
keadaan gawat darurat yang dialami saat itu. Melalui inovasi Agen
Laka Si Laser masyarakat dengan mudah untuk mengakses dan
mendapatkan bantuan layanan kegawatdaruratan dengan
menggunakan beberapa alat komunikasi yang disediakan. Diawal,
program ini khusus melayani kecelakaan lalulintas selanjutnya
dikembangkan layanan kegawatdaruratan medis lainnya baik
kecelakaan kerja, kebakaran maupun bencana alam dan lain-lain
dengan mengandalkan kolaborasi multi pihak antara lain dengan
Satuan Polisi Lalulintas Polres Pinrang, Jasa Raharja Kabupaten
Pinrang, BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan kab
Pinrang, Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, SATPOL PP dan Pemadam Kebakaran, serta tim relawan
kemanusiaan Lainnya dengan lintas sektor dalam
penanggulangan kegawatdaruratan medis sehingga
memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan, inovasi Agen Laka Si
Laser termasuk dalam program unggulan pemerintah kabupaten
pinrang saat ini dalam penanganan kegawatdaruratan medis
kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan berjalannya
inovasi ini dikabupaten pinrang terbukti dapat meningkatkan
layanan kegawatdaruratan medis setiap tahun. Beberapa
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 304
pengembangan layanan menjadi keunikan inovasi ini antara lain :
Lapak Saraswati, Laser Berkah, Home Care dan semalam desa
bersama tim Laser.
Signifikansi
AGEN LAKA Si LASER lahir diawali keprihatinan terhadap
banyaknya kecelakaan dan kegawatdaruratan yang tidak
mendapatkan pertolongan segera disebabkan masyarakat yang
melihat kejadian tersebut takut untuk menolong korban karena
tidak berani melihat perdarahan, tidak mengetahui cara
membantu korban serta takut menjadi saksi terhadap kejadian
tersebut.
Agar tim dapat bekerja sesuai prosedur maka dibuatlah
standar operasional prosedur dalam melaksanakan kegiatan.
Adapun mekanisme pelaksanaan implementasi inovasi ini pada
kasus kegawatdaruratan medis dijalan, ditempat kerja, dirumah
dan ditempat lainnya sebagai berikut : Tim yang terdiri dari
operator, supir dan tim medis standby di posko 24 jam memakai
sistem shift; Masyarakat yang membutuhkan bantuan bisa
menghubungi tim LASER melalui hotline : 08114133119, Call
Center 119, aplikasi Laser ataupun datang langsung ke Posko
LASER PSC 119 Pinrang; Tim segera menuju ke TKP; Tim
melakukan pemeriksaan korban secara cepat dan tepat; Tim
melakukan triase apakah pasien dilakukan tindakan di lokasi atau
dirujuk ke RS, Apabila pasien dirujuk maka tim akan menghubungi
Fasilitas Kesehatan rujukan terdekat sebelum dirujuk dan bila
tidak perlu dirujuk akan dikembalikan kerumah pasien ; Tim
kembali ke posko dan melakukan evaluasi.
Keterlibatan stakeholder (Kepolisian, Dinas Perhubungan,
BPBD, Satpol PP, Damkar serta tim kemanusiaan lainnya) dalam
penanganan kecelakaan dan kegawatdaruratan dengan cara
menghubungi melalui Hotline / Call Center agar dapat bersama-
sama menuju lokasi kejadian. Agen Laka Si Laser berfungsi untuk
memberikan tindakan medis dengan cepat bagi korban sehingga
korban cepat tertangani untuk mencegah resiko kecatatan bahkan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 305
kematian. Selain korban, stakeholder yg terlibat pun mendapat
manfaat dengan adanya Agen Laka Si Laser ini karena akan
mempercepat proses evakuasi dan atau penyidikan.
Stakeholder lain yang terlibat dalam hal ini Jasa Raharja
Kabupaten Pinrang, BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan
kab Pinrang memberikan kontribusi dalam hal pelayanan asuransi
bagi korban kecelakaan dan kegawatdaruratan yang ditangani
oleh Agen Laka Si Laser.
Pelayanan lain yang diberikan yaitu menjangkau
masyarakat yang kurang mampu dengan layanan pemeriksaan
kesehatan secara gratis diposko Laser setiap hari jumat melalui
LASER BERKAH, Pemeriksaan Kesehatan bagi kelompok rentan:
orang tua, gangguan disabilitas, ibu hamil dan anak-anak dirumah
melalui Layanan HOME CARE, Layanan pemeriksaan Kesehatan
bagi santri/santriwati melalui LAPAK SARASWATI. Selain itu
layanan kegawatdaruratan dan Kesehatan bagi masyarakat yang
tinggal didaerah pedesaan dan terpencil melalui program
SEMALAM DIDESA BERSAMA TIM LASER.
Penilaian/Asesmen ( Evaluasi yang dilakukan )
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maka
dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan tim dengan
menggunakan 2 cara : Evaluasi internal dilakukan dengan
pertemuan rutin setiap bulan memakai indikator penilaian absensi
kehadiran anggota, respon time, kelengkapan sarana prasarana,
kelengkapan alkes dan BMHP, kesiapan operator; dan survei
kepuasan masyarakat khusus layanan emergensi Laser PSC 119
menggunakan indikator form survei kepuasan masyarakat,
sedangkan laporan penanganan kasus kegawatdaruratan
dilakukan setiap bulan melalui aplikasi national commond center
(NCC) 119 kementerian Kesehatan.
Hasil evaluasi internal didapatkan berupa sarana
prasarana, kesiapan operator sangat baik dan untuk
absensi,respon time, alkes dan bmhp kategori baik. Adapun
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 306
beberapa masalah: masih adanya frank call, masih perlu adanya
penambahan operasional tim, masih adanya beberapa hambatan
komunikasi dengan stakeholder terkait sedangkan hasil evaluasi
eksternal berdasarkan hasil pengaduan dan hasil survei
kepuasan masyarakat mendapatkan nilai 91,37 kategori sangat
baik.
Dampak
Inovasi ini berdampak signifikan terutama pada korban
yang mengalami kegawatdaruratan dalam hal ini kasus
Kecelakaan Lalu Lintas, Kecelakaan Kerja, Bencana Alam,
Kebakaran, dan Kegawatdaruratan lainnya. Inovasi ini
memberikan layanan kegawatdaruratan secara cepat dan tepat
yaitu waktu pelayanan penanganan kegawatdaruratan lebih cepat
dari sebelumnya yaitu kurang kurang dari menit dengan tim yang
professional serta sarana dan prasarana ambulance yang
lengkap. Proses rujukan pasien yang mengalami
kegawatdaruratan medis lebih terstruktur termasuk layanan untuk
masyarakat yang rentan, masyarakat kurang mampu dan
masyarakat pedesaan menjadi lebih baik dikabupaten Pinrang.
Kontribusi terhadap Capaian TPB
Inovasi Agen Laka Si Laser berkonstribusi terhadap tujuan
SDGs Ketiga yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan
mendorong kesejahteraan bagi semua orangdi segala usia,
khususnya mengurangi angka kecacatan dan kematian akibat
kecelakaan. Inovasi ini juga sangat berkontribusi dalam
meningkatkan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Pinrang,
termasuk masyarakat rentan yaitu orang tua, ibu hamil,
penyandang disabilitas dan anak-anak, masyarakat pedesaan
dan kurang mampu melalui beberapa pengembangan layanan
yang dilaksanakan. Layanan emergensi ini dapat dimanfaatkan
oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya perbedaan
pelayanan yang diberikan. Dengan inovasi ini diharapkan dapat
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat sehingga
kesejahteraan bagi semua orang juga akan meningkat.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 307
Melalui Program ini, jumlah kegawatdaruratan medis yang
sudah ditangani dalam 3 tahun terakhir : 2019 sebanyak 129
kasus, 2020 sebanyak 235 kasus dan 2021 sebanyak 280 kasus.
Adaptabilitas
Ide dalam inovasi ini sangat mudah direplikasi oleh daerah
lain berhubung karakter dan kondisi kegawatdaruratan hampir
sama disemua daerah dan inovasi ini menerapkan teknologi
sederhana didalam melaksanakan kegiatan penanganan
kegawatdaruratan medis. Beberapa kabupaten kota telah
berkunjung ke posko tim LASER : Kabupaten Majene, Kabupaten
Polewali Mandar Sulawesi Barat, Kabupaten Sidrap, Enrekang,
Pangkep dan Luwu. Inovasi ini sangat memungkinkan direplikasi
berhubung karena persoalan kasus kecelakaan lalulintas dan
kegawatdaruratan medis hampir terjadi di semua Kabupaten/Kota.
Dalam melaksanakan inovasi ini perlu dukungan dari Pemerintah
Kabupaten khususnya Kepala Daerah dan Kepala Dinas
Kesehatan serta lintas sektor agar inovasi ini dapat terlaksana
dengan baik.
Sebelum kabupaten/ kota mereplikasi kegiatan Tim
LASER, mereka terlebih dahulu melakukan kaji banding / kaji tiru
di Posko LASER Pinrang. Selanjutnya tim LASER akan
melakukan pendampingan ke daerah tersebut untuk melakukan
simulasi dan peningkatan skill bagi petugas emergency di
kabupaten/kota tersebut. Pada tahun 2019 tim LASER kabupaten
Pinrang ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan jambore tim
emergensi tingkat regional Celebes yang dihadiri perwakilan
beberapa tim emergensi dari kabupaten/kota yang ada dipulau
Sulawesi dimana pada pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan
sosialisasi dan pemaparan program tim LASER kabupaten
Pinrang yang dapat direplikasi oleh tim yang hadir serta dilakukan
pelatihan dan simulasi bersama terkait penanganan
kegaawatdaruratan medis.
Sebelum adanya inovasi ini, pelayanan kegawatdaruratan
medis yang terjadi baik di jalan, di tempat kerja maupun di rumah
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 308
pada wilayah yang jauh dari kota, daerah pedesaan, terpencil dan
perbatasan dikabupaten pinrang dilakukan oleh tenaga
Kesehatan dan masyarakat yang belum terlatih penanganan
kegawatdaruratan medis secara cepat dan tepat. Maka melalui
inovasi ini dinas Kesehatan Kesehatan membentuk jejaring dan
mereplikasi cara dan Teknik penanganan gawatdarurat medis tim
LASER melibatkan seluruh puskesmas yang ada dikabupaten
pinrang dengan membentuk tim emergensi dipuskesmas
sehingga bila terjadi kegawatdarutan medis dimasyarakat dimana
tim Laser dapat segera melakukan penanganan atau
menghubungi jejaring puskesmas melalui call center untuk
melakukan penanganan kegawatdaruratan dilokasi dan bila
dibutuhkan bantuan tim posko akan segera menuju lokasi
kejadian untuk membantu tim puskesmas.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 309
emergensi puskesmas dan relawan dibutuhkan untuk dapat
mempercepat akses penanganan kegawatdaruratan medis pada
daerah pedesaan, terpencil dan perbatasan serta pada kejadian
bencana. Tim emergensi dan relawan yang sudah terlatih dan
profesional serta adanya kolaborasi multi pihak menjadi kunci
dalam menentukan keberhasilan dalam penanganan kasus-kasus
kegawatdaruratan medis.
Dinas Kesehatan melalui bidang pelayanan Kesehatan
membentuk tim penanggungjawab pelaksanaan kegiatan tim
Lasinrang Emergency Service dan Tim Emergency Puskesmas
melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut:
1. Monitoring dan evaluasi secara berkala;
2. Pelatihan kegawatdaruratan bagi tim LASER dan tim
puskesmas;
3. Simulasi bersama secara berkala;
4. Pelatihan tim relawan;
5. Penerimaan anggota baru yang akan ditugaskan diposko tim
LASER.
Tim juga meningkatkan peluang program kolaboratif dalam
penanggulangan kegawatdaruratan medis secara terpadu dengan
multi pihak antara lain dengan satuan polisi lalulintas, satpol PP
dan damkar, dinas perhubunga, BPBD, jasa raharja , bpjs
Kesehatan dan ketenagakerjaan. Selain itu tim juga membuka
peluang bekerjasama perusahaan misalnya dengan PLTD Suppa
dengan pelatihan bantuan hidup dasar secara berkala bagi
karyawan.
Strategi yang digunakan agar inovasi tetap berlanjut
Strategi yang digunakan untuk menggerakkan dan
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada melalui
pertemuan rutin, Kerjasama lintas sektor, meningkatkan
kemampuan baik pengetahuan maupun skill seluruh anggota tim
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 310
serta peningkatan fasilitas sarana prasarana yang menunjang
pelaksanaan kegiatan tim.
Di dalam melaksanakan inovasi ini dibutuhkan Biaya
Operasional untuk menunjang kegiatan tim yang bersumber dari
Dana APBD Kabupaten Pinrang maupun dari Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK). Adapun sumber Dana APBD
kabupaten Pinrang tahun 2019 Sebesar Rp. 171.500.000 dan
APBD tahun 2020 sebesar Rp. 110.000.000 sedangkan sumber
anggaran dari Dana BOK tahun 2019 sebesar Rp. 58.800.000 dan
BOK tahun 2020 sebesar Rp. 35.750.000. Dana APBD Tahun
2021 sebesar Rp. 82.500.000,-
Strategi keberlanjutan selanjutnya berupa adanya Surat
Keputusan Bupati Pinrang Nomor 440/457/2017 tentang
Pembentukan Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu Public
Safety Center 119 Kabupaten Pinrang dan surat Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Nomor 430/SK/Dinkes/I/2018 tentang
Tim Relawan Tetap PSC 119 Kabupaten Pinrang. Adanya inisiasi
MoU lintas sektor antara lain Polres Pinrang Cq Satuan lalulintas,
Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Damkar, Jasa Raharja, BPJS
Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini tentu semakin
menguatkan tim emergency ini dalam melaksanakan tugas
kemanusiaannya.
Strategi sosial didalam melaksanakan kolaborasi dengan
pemangku kepentingan sebagai berikut :
1. Melakukan advokasi kepada Bapak Bupati,
2. Melaporkan secara periodik ke Dinas Kesehatan kegiatan
yang dilaksanakan,
3. membangun kerjasama dengan tim relawan kemanusiaan.
4. Melakukan advokasi dan Kerjasama dengan lintas sektor
melalui inisiasi MoU lintas sektor antara lain Polres Pinrang
Cq satuan lalulintas, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja,
BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 311
Dengan adanya Kerjasama antara tim LASER dengan tim
lainnya melalui kolaborasi multi pihak yang dilaksanakan selama
ini sehingga dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian
yang disebabkan oleh kecelakaan lalulintas dan
kegawatdaruratan medis lainnya dikabupaten pinrang
membuktikan bahwa inovasi ini telah memberikan dampak sosial
yang nyata dan meningkatkan produktivitas masyarakat.
Faktor kekuatan
Inovasi ini telah ada dan disosialisakan sejak tahun 2017 di
Kabupaten Pinrang dan elah direplikasi beberapa kabupaten/kota
dan pemerintah kabupaten Pinrang telah menjadikan inovasi ini
sebagai program unggulan dibidang Kesehatan selanjutnya dinas
Kesehatan menjadikan puskesmas sebagai jejaring dalam
penanganan kegawatdaruratan medis diwilayahnya. Inisiatif ini
akan terus berlanjut dalam penanganan kegawatdaruratan medis
dikabupaten Pinrang dengan kolaborasi multi pihak baik dengan
instansi pemerintah maupun dengan pihak swasta .
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Inovasi Agen Laka Si Laser didukung oleh pemerintah
Kabupaten Pinrang dan Forkopimda. Beberapa pemangku
kepentingan dikabupaten Pinrang yang terlibat :
1. Bupati Pinrang berperanpemberi supportdalam bentuk
bantuan anggaran maupun sarana prasarana;
2. Kapolres Pinrang sebagai penasehat sekaligus Kerjasama
dalam kecelakaan lalulintas ;
3. Kadis Kesehatan sebagai penanggungjawab pelaksanaan
inovasi sekaligus sebagai pemantau;
4. Direktur RS sebagai pendukung Layanan Rujukan ke RS;
5. Kepala puskesmas dan tim emergensi puskesmas sebagai
pendukung Layanan rujukan ke PKM
6. Tim SAR, TRC BPBD, TAGANA DINSOS, PMI, Pramuka
Peduli, Komunitas Lainnya sebagai Mitra dalam Latihan
Bersama dan Tim Gabungan dalam Bencana Alam
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 312
7. Perusahaan Swasta sebagai mitra dalam pelatihan
karyawan dan tim LASER.
8. Tim Emergency sebagai pelaksana kegiatan inovasi ini.
9. Masyarakat terlatih sebagai mitra dari tim emergency dalam
penanganan kasus kegawatdaruratan.
10. Masyarakat belum terlatihsebagai pelapor dan penerima
manfaat layanan emergency.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 313
INOVASI
ANTAR KI (AYO PANTAU PENGOBATAN PASIEN
TUBERKULOSIS)
Nama Unit Pelayanan : Puskesmas Lampa Kab.
Pinrang
Nama Inovator : Aswirayanah Abbas,
S.Kep.Ns
Kontak Person : 082336186243
Email : aswirayanahabbas
@gmail.com
Tanggal Implementasi Inovasi
Wednesday, 02 January 2019
Instansi : Pemerintah Kab. Pinrang
Kelompok Umum
Pelayanan Publik yang inklusif dan berkeadilan
URL Youtube
https://youtu.be/3TLKYPIpSvI
URL Bukti Iniasi Inovasi
https://drive.google.com/drive/folders/1LqNS2lyoTLM3abYhN6aA
aVjMy0vfLUmw
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 314
pengobatan tuberkulosis yang rendah. Inovasi ini dilaksanakan
melalui kerjasama petugas kesehatan, Pemerintah Kecamatan,
Pemerintah Desa / Kelurahan, Kader Tuberkulosis dan Keluarga
Pasien. Pendekatan Inovasi ini difokuskan pada kolaborasi antara
petugas kesehatan, kades tuberkulosis, pemerintah
Desa/Kelurahan dan Pihak Keluarga terdekat untuk memastikan
pengobatan dapat diselesaikan dengan tuntas melalui support
sistem dalam pengobatan TB.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 315
yang terus meningkat pada tahun 2017 sebanyak 561 orang dan
tahun 2018 sebanyak 589 orang. Puskesmas Lampa termasuk
tertinggi dalam penemuan kasus TB di Kabupaten Pinrang.
Jumlah penemuan kasus TB yang terus meningkat tidak diiringi
dengan jumlah kasus TB yang berhasil sembuh atau
menyelesaikan pengobatan. Rendahnya kesadaran masyarakat
meminum obat sesuai anjuran dan kurangnya perhatian atau
support dari keluarga dan lingkungan sekitar, menjadi faktor
tersendiri yang menghambat dalam penanganan pasien TB.
Inovasi ini dikembangkan dengan memberdayakan keluarga
terdekat pasien dengan kolaborasi bersama pemerintah desa atau
lurah, bidan desa dan kader TB untuk melakukan pemantauan
pasien sampai sembuh.
Tujuan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 316
Kebaruan, nilai tambah
Selama ini, proses pengobatan TB dimulai dari pasien
datang dan diberikan obat kemudian pulang. Mereka hanya
dipantau sesekali oleh petugas kesehatan sebagai Pengawas
Menelan Obat (PMO) . Pasien tidak diberikan pendampingan
sehingga pasien akan merasa dikucilkan, akhirnya putus obat dan
terjadi RO (Resisten Obat) yang akan membahayakan nyawa
mereka. Melalui Inovasi Antar ki’, resiko yang timbul akibat
penyakit TB akan diminimalisir dan dilakukan pemantauan sampai
sembuh.
Program ini mengandalkan perlibatan keluarga, kader Tb,
petugas kesehatan, bidan desa dan pemerintah Desa atau lurah
untuk memantau pasien yang sedang dalam pengobatan.
Untuk memaksimalkan program ini, Puskesmas Lampa
membuat Kartu Kontrol yang akan digunakan sebagai alat untuk
melihat perkembangan pasien TB, ini sangat membantu
mengevaluasi proses pengobatan pasien sehingga pasien akan
tertangani dengan baik.
Keunikan dari Inovasi ini adalah adanya keterlibatan bidan
desa yang akan cepat melakukan tindakan medis apabila terjadi
efek samping obat yang membahayakan jiwa mereka, serta
keterlibatan pemerintah Desa dalam pemberian makanan
tambahan bagi pasien TB untuk meningkatkan asupan gizi pasien
yang akan membantu penanganan penyakit ini. Pemberian
makanan tambahan yang penganggarannya dilakukan dengan
pendanaan melalui Dana Desa pada kegiatan Pembangunan
Desa.
Program ini juga memberikan penghargaan kepada
keluarga pasien yang telah menyelesaikan tugas sebagai
pengawas menelan obat (PMO) berupa sertifikat yang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 317
ditandatangani Camat, Lurah/Kepala Desa dan Kepala
Puskesmas.
Signifikansi
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 318
melakukan telemedicine (konsultasi kesehatan on line) lewat
kontak person petugas kesehatan Puskesmas baik telpon
langsung maupun chat Whatss app di nomor 0823-3618-6243
yang dapat dilakukan 1 x 24 jam jika mengalami keluhan efek
samping obat, keluarga akan datang kebidan desa terdekat
dibantu kader TB untuk dilakukan penanganan awal.
Telemedicine dirasa lebih efektif dilakukan karena memudahkan
mengontrol perkembangan pengobatan pasien TB sehingga lebih
cepat mendapatkan perawatan bila mengalami efek samping
obat.
Penilaian/Asesmen (Evaluasi yang dilakukan)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 319
menurunnya angka putus obat pasien TB, maka Puskesmas
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
berkontribusi besar dalam Penanggulan Penyakit Tuberkulosis.
Menurunkan angka kasus pasien TB SO (Tuberkulosis Sensitif
Obat) menjadi TB RO (Tuberkulosis resisten Obat) yang berisiko
menyebabkan kematian serta meningkatkan kualitas hidup pasien
TB menjadi produktif sehingga tidak menjadi beban bagi
keluarganya dengan latar belakang ekonomi menengah ke
bawah.
PERBANDINGAN KASUS TB SEMBUH DAN PUTUS OBAT
CAPAIAN 2017 2018 2019 2020
JUMLAH PASIEN TB 30 37 50 17
JUMLAH YANG MINUM OBAT 30 37 50 17
JUMLAH PASIEN TB SEMBUH 24 27 43 16
JUMLAH PASIEN TB PUTUS OBAT 6 10 7 1
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 320
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN SEBELUM INOVASI
CAPAIAN 2017 2018
JUMLAH PASIEN TB 30 37
JUMLAH YANG MINUMOBAT 30 37
JUMLAH PASIEN YANG SEMBUH DAN PENGOBATAN
24 27
LENGKAP
PRESENTASI KEBERHASILAN PENGOBATAN
80% 72%
(SUCCES RITE)
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 321
Selain itu Puskesmas Lampa dengan status akreditasi
Paripurna menjadi pusat kaji banding dari beberapa Puskesmas
di luar Kabupaten atau kota dan bahkan diluar Provinsi Sulawesi
Selatan.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 322
SK Camat Duampanua Nomor 050/35/DP/II/2019 tentang
Penetapan Tim Inovasi ANTAR KI\' dalam upaya
penanggulangan Tuberkulosis.
Perda Kabupaten Pinrang Nomor 6 Tahun 2017 tentang
Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis.
Perjanjian Kerjasama antara Puskesmas Lampa dengan
Desa/Lurah di wilayah kerja Puskesmas Lampa Kec.
Duampanua dengan Nomor 445/05/PKM-LP/I/2020 dan
Nomor 01/MoU/2020 tentang Pemberian Makanan
tambahan bagi Pasien Tuberkulosis.
Penandatanganan Dokumen Pernyataan Komitmen One
Agency One Innovatin oleh seluruh OPD, Kecamatan dan
Para Kepala Puskesmas.
2. Strategi sosial berupa advokasi dan koordinasi dengan
lintas program dan lintas sektor melalui pertemuan yang
diadakan pertriwulan dengan melaporkan pencapaian
angka keberhasilan pengobatan pasien tuberkulosis dan
pemberian makanan tambahan terhadap pasien
Tuberkulosis untuk perbaikan status gizi yang dilakukan
oleh Desa/Lurah.
3. Strategi manajerial berupa peningkatan kapasitas SDM
berupa Pelatihan bagi Petugas Kesehatan dan Penyuluhan
bagi PMO serta Revisi SOP yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat saat ini.
Faktor Kekuatan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 323
disampaikan melalui Lintas Sektor yang dihadiri para Kepala Desa
/Lurah dan Tokoh Masyarakat se Kecamatan Duampanua.
Keterlibatan Pemerintah Desa /Lurah dalam pemberian
makanan tambahan dalam peningkatan status gizi masyarakat.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 324
INOVASI
CDR RESCUE
Nama Unit Pelayanan : Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Nama Inovator : Andi Askari, S.Pi, M.Si
Kontak Person : 08114253090
Email : dukcapilpinrang7315
@gmail.com
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 325
dasar seperti layanan kesehatan, pendidikan dan sosial lainnya.
Pelaksanaan Inovasi ini dilakukan secara home to home and
anywhere any place khususnya bagi pendudukrentan yang tidak
mampu untuk datang langsung ke kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil. Guna Efektifitas layanan dilakukan
dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik
pemerintah Desa/kelurahan, Pemerintah kecamatan, Dinas
Kesehatan, Dinas Sosial, Rumah Sakit dan Puskesmas. Selain itu
terdapat Call Center dan loket layanan CDR bagi yang ingin
melaporkan secara langsung masyarakat yang membutuhkan
pelayanan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 326
Program ini bekerjasama dengan berbagai pihak yaitu Pemerintah
Desa atau Kelurahan, Pemerintah Kecamatan, Dinas Sosial,
Rumah Sakit dan Puskesmas.
Program ini bertujuan untuk memastikan semua penduduk
yang memiliki keterbatasan fisik, mental maupun yang memiliki
keterbatasan akses ke Pusat layananAdministrasi kependudukan
bisa mendapatkan layanan tanpa harus ke kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pinrang.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 327
perekaman penduduk sebanyak 94 %, pada tahun 2020
meningkat menjadi 97% dan pada tahun 2021 realisasi
perekaman penduduk mencapai 99,7%.
Untuk lebih memudahkan masyarakat mengakses layanan
CDR Rescue disediakan Call Center 1x 24 jam yang bisa diakses
kapan saja dibutuhkan pada nomor 081342477447, serta terdapat
loket khusus CDR Rescue yang dibuka setiap hari kerja bagi
masyarakat yang ingin melakukan permohonan secara langsung.
Layanan Call Center dan loket khusus CDR Rescue juga
digunakan oleh aparat pemerintah kecamatan, desa atau
kelurahan dalam menginformasikan warga yang membutuhkan
layanan perekaman yang bersifat darurat atau urgen bagi warga
yang sakit, disabilitas, lansia dan ODGJ yang tidak dapat ke
tempat pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Pinrang.
Program Layanan ini melakukan pencetakan dokumen
secara langsung di lokasi pelayanan apabila jaringan internet
terhubung ke aplikasi SIAK dan menyerahkan ke[ada warga yang
dilayani. Apabila pelayanan dilaksanakan di wilayah terpencil
yang tidak bisa mengakses jaringan internet, maka petugas akan
mencari lokasi terdekat yang terhubung internet untuk
melakukan cetak dokumen kependudukan. Dokumen yang telah
dicetak tersebut diserahkan kepada pemerintah desa / kelurahan
atau kecamatan untuk didistribusikan pada warga yang dilayani.
Selain itu tim CDR Rescue telah membantu melakukan
identifikasi korban kecelakaan di rumah sakit, serta membantu
mengidentifikasi warga terlantar yang tidak ketahui asal-usulnya,
berupa pengambilan data biometrik mata dan sidik jari. Data
biometrik mata dan sidik jari juga dapat dimanfaatkan oleh instansi
lain dalam mengidentifikasi atau kebutuhan lain untuk
pelayanannya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 328
Program CDR Rescue ini membentuk kolaborasi dengan
beberapa instansipemerintah dengan membuat Perjanjian
Kerjasama antara lain: Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Rumah
Sakit, Puskesmas, Kecamatan, Desa atau Kelurahan. Hasil
Kolaborasi diharapkan didapatkan informasi terkait keberadaan
masyarakat rentan yang belum memilikidokumen kependudukan
untuk mendapatkan akses layanan.
Signifikansi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 329
yang sangat sulit untuk dimobilisasi sehingga layanan CDR
Rescue ini sangat membantu.
Untuk lebih menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan
CDR Rescue maka dilakukan monitoring dan evaluasi melalui
Survey Kepuasan Masyarakat khusus layanan CDR Rescue,
serta melaksanakan forum konsultasi publik (FKP) dalam rangka
perbaikan standar pelayanan (SP) dan standar operasional
prosedur (SOP). Selain itu juga melaksanakan tindak lanjut hasil
pengaduan masyarakat terkait layanan CDR Rescue. Hasil
Survey Kepuasan Masyarakat Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tahun 2021 berjumlah 89,00 dengan kategori
sangat baik, dan khusus layanan CDR Rescue dengan nilai 92,75
dengan kategori sangat baik, ini menandakan kualitas layanan
CDR Rescue semakin baik.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 330
3. Disabilitas sebanyak 1 Orang
4. ODGJ sebanyak 3 Orang
Pada Tahun 2020 Jumlah Layanan sebanyak 257 Orang
dengan rincian :
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 331
Kontribusi terhadap Capaian TPB
Peningkatan kualitas layanan serta perumusan kebijakan
yang berkeadilan Khususnya administrasi kependudukan
merupakan salah satu syarat mutlak dalam mengakses layanan
publik lainnya. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan tata
kelola pemerintahan menuju good govermance. Inovasi ini
mempunyai kontribusi terhadap capaian Nasional Sustainable
Development Goals (SDGs) Goals No. 16 sasaran 7 yaitu
menyediakan akses keadilan untuk semua dan membangun
kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua
tingkatan. Sasaran pada tahun 2030 memberikan identitas yang
sah bagi semua. Inovasi dibutuhkan dalam rangka memperbaiki,
bahkan meningkatkan kualitas, efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pelayanan publik, karena melalui inovasi dapat
diciptakan sistem, metode, serta teknologi yang dapat
menurunkan biaya, mempersingkat waktu layanan, memangkas
birokrasi, dan yang terpenting memberikan kepastian hukum
terhadap layanan yang diberikan. Adanya inovasi membuat
pelayanan publik menjadi mudah dan tidak berbelit-belit sehingga
membuat masyarakat menikmati pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah. Pelayanan yang memenuhi standar yang telah
ditetapkan memang menjadi bagian yang perlu dicermati
sekalipun masih jauh dari harapan masyarakat dan hampir sama
sekali tidak memahami secara pasti tentang pelayanan yang
seharusnya diterima sesuai dengan standar pelayanan. Maka dari
itu birokrasi pemerintah atau aparatur negara dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan memiliki posisi
dan peran strategis pencapain target dalam sasaran Nasional.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 332
perekaman, proses terakhir dilakukan pencetakan dokumen
kependudukan. Peralatan yang digunakan adalah peralatan yang
tersedia di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sehingga
tidak membutuhkan biaya besar dalam pelaksanaannya. Untuk
pelaksanaan kegiatan CDR Rescue di lapangan hanya
membutuhkan biaya perjalanan dinas menuju lokasi tertentu,
Sedangkan di lokasi dalam kota tidak membutuhkan biaya
perjalanan dinas untuk di lokasi.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 333
Kabupaten Sinjai, Kabupaten Barru, Kota Palopo, Kabupaten
Polman dan masih banyak yang lainnya melakukan Studi tiru
terkait teknis dan mekanisme pelayanan yang dijalankan,
termasuk layanan CDR Rescue ( Cari, Data, dan Rekam). Dari
beberapa kabupaten/kota yang telah berkunjung di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pinrang terdapat
2 kabupaten yang telah mereplikasi inovasi CDR Rescue yang
dibuktikan MoU yaitu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dan
Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 334
melaksanakan pelayanan dengan mengunakan metode direct
home to home and anywhere anytime bagi masyarakat yang
memerlukan pertolongan secara cepat dalam memperoleh
dokumen kependudukan karena ketebatasan fisik dan atau
mental. Hasil perekaman ini akan terintegrasi dengan database
kependudukan melalui aplikasi SIAK. Untuk menunjang
operasional pelaksanaan CDR Rescue dianggrakan pelaksanaan
kegiatan melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang
bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). Jumlah dana yang
dialokasikan berjumlah Rp. 20.000.000,- yang berupa anggaran
perjalanan dinas dalam daerah dan luar daerah apabila ada warga
pinrang berada diluar Kabupaten Pinrang membutuhkan
pelayanan CDR Rescue.
Pelaksanaan layanan CDR Rescue telah berjalan selama
3 tahun, untuk memastikan pelaksanaan kegiatan ini secara
konsisten dan berkelanjutan dibuatkan Peraturan Bupati Pinrang
Tahun 2020 untuk menjamin kelangsungan kegiatan ini. Selain itu
kerjasama dengan instansi teknis seperti Dinas Kesehatan,
Puskesmas, Dinas Sosial, kecamatan, desa atau kelurahan
dilaksanakan review dan diperbaharui dalam kurung waktu 3
tahun sekali, sehingga kemitraan atau kerjasama ini dapat
memberikan dampak sosial dan ekonomi yang bagi masyarakat
Pinrang.
Dampak sosial yang ditimbukan dari pelaksanaan CDR
Rescue adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap
masyarakat rentan untuk mendapatkan dokumen kependudukan
sebagai syarat untuk mendapatkan layanan dasar mereka seperti
layanan kesehatan, sosial, pendidikan dan lain-lain. Selain itu
masyarakat rentan dapat menerima program-program Kesehatan
dan kesejahteraan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan
daerah seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), BPJS Kesehatan,
PKH, BLT dan bantuan sosial lainnya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 335
Untuk menjaga kelangsungan layanan CDR Rescue telah
disusun beberapa peraturan :
1. Peraturan Bupati Pinrang Nomor 82 Tahun 2020 tentang
Layanan Administrasi Kependudukan Desa/ kelurahan;
2. Keputusan Bupati Nomor 470/602/2019 tetang
Penyelenggaraan Pelayanan Cari Data dan Rekam pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Pinrang;
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 336
Rumah Sakit, Puskesmas, kecamatan, desa dan kelurahan. Tim
CDR Rescue untuk melaksanakan pelayanan di lokasi, sementara
petugas dari stakeholder lain membantu menyampaikan informasi
warga yang ingin dilayani. Dalam menunjang peningkatan
kapasitas SDM petugas sebagai prioritas untuk menjamin kualitas
pelayanan yang lebih baik dengan cara melaksanakan pelatihan
pelayanan publik, bimbingan teknis atau service excellent baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, provinsi dan
Dukcapil. Selain itu Kerjasama dengan media cetak dan online
sebanyak 5 media untuk mendukung penayangan informasi dan
publikasi kepada semua masyarakat.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 337
INOVASI
PAPI LIMBAP
Nama Unit Pelayanan : Dinas Peternakan Dan
Kesehatan Hewan Kab.
Sinjai
Nama Inovator : H. Muhammad Ibrahim
Jabir, S.Pt
Kontak Person : 081355019699
Email : iibrahimjabir@gmail.com
Ringkasan
Implementasi
PAPI LIMBAP berasal dari limbah batang pisang, mudah
diperoleh, dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Batang
pisang merupakan limbah pertanian yang sangat potensial
dijadikan pakan ternak. Data Tanaman Pangan dan Hortikultura
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 338
(2021), produksi pisang sebanyak 6.578 ton dan menghasilkan
limbah batang pisang sekitar 18.260ton. Ini berarti jumlah produksi
batang pisang merupakan limbah yang cukup besar dan tidak
termanfaatkan. Sementara itu pemenuhan kebutuhan pakan
ternak sapi menjadi masalah peternak pada saat musim kemarau.
Hal ini berimbas pada pertambahan berat badan rendah ketika
tidak ada subtitusi pakan. Populasi sapi Sinjai tahun 2021 sebesar
124.147 Ekor dan merupakan daerah pemasok ternak sapi untuk
daerah Kalimantan, Gorontalo dan beberapa daerah lainnya.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 339
pada penurunan berat badan ternak sapi ketika tidak ada subtitusi
pakan.
Melihat kondisi diatas, yang menjadi masalah adalah
banyaknya limbah batang pisang yang terbuang dan tidak
termanfaatkan (9.763 ton), sehingga dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan, bau yang kurang sedap dan lingkungan
yang kotor. Pada musim kemarau peternak mengalami kesulitan
pakan, sehingga memanfaatkan jerami padi. Jerami padi
merupakan pakan dengan kandungan gizi yang sangat rendah
dengan potensi kenaikan berat badan/hari hanya 0,5 kg/hari
dengan harga mencapai Rp. 1.000/kg. Kerugian yang dialami
peternak dalam bentuk penurunan berat badan antara 0,15 – 0,40
kg/ekor/hari. Untuk mencapai pertambahan berat badan yang
optimal, maka peternak harus menambahkan konsentrat dengan
biaya yang lebih mahal (Rp. 7.500/Kg). Namun dengan adanya
Inovasi PAPI LIMBAP bisa menekan biaya produksi pakan
menjadi Rp.750/kg atau hanya sebesar 10% dari konsentrat.
Tujuan :
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 340
peternak untuk menyediakan pakan lebih cepat, efektif menekan
harga pakan dan partisipatif bagi peternak dalam mengolah
limbah batang pisang menjadi pakan ternak alternatif.
Pelayanan Inovasi PAPI LIMBAP dilaksanakan
berdasarkan manual book yang telah dibuat. Didalam manual
book terdapat berbagai informasi (kontak person, alur dan syarat
pelayanan) yang dapat secara mudah diakses oleh seluruh
masyarakat apabila mereka ingin mendapatkan layanan inovasi
ini. Manual book tersebut telah disampaikan keseluruh kelompok
tani yang ada di Kabupaten Sinjai.
Selain itu manual book PAPI LIMBAP juga dipasang di
website, media sosial, dan papan pengumuman Kantor Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Pelayanan Inovasi PAPI
LIMBAP selama 3 tahun telah menyebar di seluruh kecamatan
yang memiliki kelompok tani di Kabupaten Sinjai. Telah melayani
seluruh permintaan layanan Inovasi dengan Jumlah penerima
manfaat 10.150 orang yang berasal dari 406 kelompok.
Inovatif/nilai tambah/kebaruan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 341
Signifikansi
PAPI LIMBAP adalah inovasi teknologi pengolahan limbah
pertanian menjadi pakan ternak alternatif. Inovasi ini
memanfaatkan limbah batang pisang menjadi pakan ternak.
Proses pembuatan antara lain :
1. Limbah batang pisang dipotong-potong sepanjang 2 – 3 cm
sebanyak 100 kg (83%)
2. Buat larutan bibit fermentasi (air secukupnya + 20 ml SOC +
0.5 kg molases)
3. Tambahkan legum 15 kg (12.5%), dedak 3.5 kg (2.9%),
mineral 1 kg (1%), garam 0,25 kg (0.2%) diatas hamparan
batang pisang, aduk sampai homogen sambil disemprotkan
larutan bibit fermentasi.
4. Masukkan ke dalam silo, tutup rapat dalam keadaan
anaerob, diamkan selama 24 jam, setelah itu siap diberikan
pada sapi.
Adopsi tekhnologi PAPI LIMBAP kepada peternak melalui
kegiatan penyuluhan dengan metode kursus tani dan demonstrasi
cara untuk mendapatkan pelayanan inovasi PAPI LIMBAP
peternak/kelompok tani harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Kelompok tani harus bersedia untuk menyiapkan tempat
kegiatan inovasi PAPI LIMBAP
2. Mengajukan surat permohonan yang ditujukan ke Kepala
Dinas yang dilengkapi dengan surat pernyataan kesediaan
menyiapkan alat dan bahan (batang pisang dan dedak)
3. Melampirkan nomor HP dan alamat lengkap yang dapat
dihubungi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 342
Evaluasi
Evaluasi internal dan eksternal
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 343
1. Jumlah peternak yang memanfaatkan batang pisang
sebagai pakan ternak tanpa diolah sebelum ada inovasi Papi
Limbap sebesar 42,3% dan setelah ada inovasi PAPI
LIMBAP mencapai 73,1%.
2. Prosentase peternak yang merasa sulit untuk menerapkan
inovasi PAPI LIMBAP sebesar 11,5% dan yang merasa
mudah atau tidak sulit 88,5%.
3. Prosentase tingkat kesukaan ternak terhadap hasil olahan
inovasi Papi Limbap sebesar 96%.
4. Tingkat kepuasan peternak terhadap inovasi PAPI LIMBAP,
yaitu sangat memuaskan 46,7%,memuaskan 26,7% dan
cukup memuaskan 26,6%
Dampak
Uraian Sebelum (2018) Sesudah (2019)
Berat Badan
Jerami:0,5 Papi Limbab:0,7
(Kg/ekor/hari)
Papi Limbap:
Kenaikan Nilai Rp.27.000
Dgn Jerami: Rp.10.000
Sapi(ekor/hari)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 344
Kontribusi terhadap Capaian TPB
Inovasi PAPI LIMBAP memberikan kontribusi terhadap 4
tujuan pancapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di
Indonesia antara lain:
1. Menghapus kemiskinan;
2. Tanpa kelaparan;
3. Kehidupan sehat dan sejahtera;
4. Pendidikan berkualitas;
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 345
LIMBAP menekankan transfer tekhnologi kepada peternak melalui
metode demonstrasi cara. Metode ini memberikan kesempatan
kepada peternak untuk mempraktekkan secara langsung.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 346
Keberhasilan Tim Inovasi Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan, melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan
teknis di beberapa kelompok yang ada di Kabupaten Sinjai,
terbukti dengan banyaknya kelompok yang telah menerapkan
inovasi tersebut dan hasinya sangat memuaskan.
Keberlanjutan
Sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan inovasi :
1. Keuangan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 348
Strategi lain yang dilakukan untuk menggerakkan dan
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada dengan
memberdayakan kelompok yang siap untuk mengikuti inovasi
PAPI LIMBAP. Kedepannya inovasi PAPI LIMBAP akan diperluas
di seluruh Desa dengan dukungan Peraturan Bupati Sinjai.
Faktor Penentu
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 349
Pelaksanaan program inovasi PAPI LIMBAP dilakukan
dengan berkoordinasi kepada seluruh pihak yang terdiri dari :
1. Kepala Dinas selaku pelindung kegiatan inovasi, Sekertaris
dan Kepala bidang selaku penasehat dan staf yang telah
ditunjuk sebagai tim inovasi.
2. Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian dalam
penyebaran informasi melalui kegiatan dialog interaktif
masyarakat bertanya penyuluh menjawab melalui Sinjai TV
dan radio Suara Bersatu.
3. Departemen Produksi Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Hasanuddin berperan dalam melakukan survei
dan evaluasi pelaksanaan inovasi PAPI LIMBAP
4. Pemerintah Desa/Kelurahan memfasilitasi kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan dan
pelatihan
5. Poktan dan Gapoktan yang menjadi pelaku utama didalam
pengolahan inovasi PAPI LIMBAP, berperan dalam
menyediakan bahan baku dan tempat pelaksanaan
kegiatan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 350
INOVASI
LAGENDA DUKCAPIL (Layanan Pengambilan Golongan
Darah sebagai Elemen Data Kependudukan)
Ringkasan
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 351
pentingnya golongan darah tercantum dalam KTP-el adalah untuk
memudahkan masyarakat memperoleh pelayanan dasar.Layanan
Pengambilan Golongan Darah sebagai elemen data
kependudukan disingkat LAGENDADUKCAPIL merupakan
inovasi yang memberikan pelayanan pengurusan dokumen
kependudukan sekaligus tes golongan darah dilaksanakan satu
tempat secara bersamaan.Inovasi ini dilaksanakan bekerjasama
dengan Laboratorium kesehatan daerah (Labkesda).
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 352
Ide Inovatif
Latar Belakang
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 353
karena proses pengurusan KTP-el dan Golongan Darah dilakukan
dalam waktu yang bersamaan. Proses pelayanan dilakukan
berdasarkan urutan antrian tanpa memandang status sosial.
Kebaruan,Nilai Tambah
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 354
pengambilan golongan darah bagi setiap pemohon KTP-el.
Inovasi ini memberikan kemudahan layanan karena masyarakat
tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan mengeluarkan biaya
untuk mengurus secara terpisah.
Penilaian/Asesmen (Evaluasi yang dilakukan)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 355
secara
terpisah
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 356
kemitraan dengan berbagai pihak utamanya pihak
masyarakat sebagai mitra utama dan perangkat daerah
lainnya untuk sosisalisasi dan publikasi.
Data, pengawasan dan akuntabilitas : meningkatkan
pengembangan kapasitas untuk mendukung negara
berkembang dalam rangka peningkatan data yang
berkualitas dan terpercaya. Dengan program ini didapatkan
elemen data kependudukan yang valid,dan terpercaya
sehingga dapat mendukung negara dalam proses
perencanaan pembangunan yang sesuai,tepat sasaran
serta akuntabel.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 357
Keberlanjutan
Sumber Daya yang digunakan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 358
SK Tahun 2019 Nomor : 38.a/Dukcapil/X/2019 Tentang
Pembentukan Tim Fasilitasi Pengambilan Golongandarah
SK Tahun 2020 Nomor : 21.a/Dukcapil/III/2020 Tentang
Pembentukan Tim Fasilitasi Pengambilan Golongandarah
SK Tahun 2021 Nomor : 19/Dukcapil/II/2021 Tentang
Pembentukan Tim Fasilitasi Pengambilan Golongandarah
PKS Tahun 2019 Nomor : 456/Dukcapil/VIII/2019 dan
Nomor: 2582-PKS/KES/VIII/2019 Tentang Penempatan
Tenaga Kesehatan untuk Pengambilan Golongandarah
pada Dinas Dukcapil Kabupaten Soppeng
PKS Tahun 2020 Nomor : 337/Dukcapil/IX/2020 dan Nomor:
2263/DK/IX/2020 Tentang Penempatan Tenaga Kesehatan
untuk Pengambilan Golongandarah pada Dinas Dukcapil
Kabupaten Soppeng
PKS Tahun 2021 Nomor : 32/Disdukcapil/I/2021 dan Nomor:
378-PKS/KES/I/2021 Tentang Penempatan Tenaga
Kesehatan untuk Pengambilan Golongandarah pada Dinas
Dukcapil Kabupaten Soppeng
Strategi sosial berupa Kerjasama dengan Labkesda dalam
hal penyediaan alat tes gololongan darah serta petugas tes
golongan darah.
Strategi manajerial dilakukan antara lain peningkatan
kapasitas kepada operator SIAK
Faktor Kekuatan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 359
dalam memberikan layanan pengurusan Admminstrasi
Kependudukan dan Golongan Darah.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 360
INOVASI
GANRA BERSEPEDA (GERAKAN AKSI PEMBERDAYAAN
SEKOLAH PEDULI DEMAM BERDARAH)
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 361
kasus pada tahun 2018 dan 23 kasus pada tahun 2019 dengan
angka kematian sebanyak 2 orang. Kegiatan ini merupakan
kerjasama antara UPTD Puskesmas Ganra dengan 23 Sekolah
(19 SD/Mi, 3 SMP/Mts dan 1 MA). Pelaksanaan inovasi ini berupa
pemantauan jentik di sekolah oleh simantik (siswa pemantau
jentik ) dan di rumah oleh jumantik (juru pemantau jentik) sebagai
upaya pemberantasan nyamuk demam berdarah dengan
penerapan 3M (menguras, menutup dan mengubur).
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 362
aksi program ditjen pencegahan dan pengendalian penyakit yaitu
target insidensi rate DBD < 49>
Tujuan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 363
Keunggulan dari inovasi ini adalah kolaborasi multi pihak
yang memberdayakan sekolah melalui peserta didik sebagai
simantik (siswa pemantau jentik) di sekolah dan jumantik (juru
pemantau jentik (jumantik) di rumah masing-masing serta
pelibatan kader desa sebagai jumantik dan penyediaan abatesasi
dari anggaran desa.
Nilai Tambah inovasi ganra bersepeda adalah dapat
mempercepat pemberantasan nyamuk karena simantik dan
jumantik secara simultan bekerja di sekolah dan di lingkungannya.
Selain itu pengetahuan tentang bahaya demam berdarah bagi
peserta didik dan kader desa bertambah meskipun tidak melalui
pembelajaran formal di sekolah.
Signifikansi
Deskripsi implementasi inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 364
bulan sekali. Selain itu pemerintah desa menyiapkan abate
melalui kegiatan abatesasi massal yang dilakukan oleh kader
desa bersama dengan bidan pustu, poskesdes dan pihak
puskesmas.
Penilaian /Asesmen (Evaluasi yang dilakukan)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 365
umum ganra bersepeda mampu menurukan insiden Rate (IR)
DBD < 10>
Variabel Sebelum Setelah Inovasi
Inovasi
2019 2020 2021 2022
1
(penderita
Kasus 12 kasus (2018),
luar
Demam 23 kasus (
0 0 wilayah di 0
Berdarah januariseptember
rawat di
(DBD) 2019)
kab
soppeng)
Angka
Bebas 80% 83% 95% 95% 96%
Jentik
Siswa
Pemantau 0 42 48 90 138
Jentik
Juru
Pemantau 0 479 62 1414 1727
Jentik
Anggaran
Abate 0 2.500.000 5.000.000 7.500.000 10.000.000
desa
Biaya
17.250.000 (Rp) 0 0 0 0
foging
Biaya
perawatan
(4-5 hari 440.000 –
10.120.000 –
untuk o 0 550.000 0
12.650.000 (Rp)
kelas II ) (Rp)
di Rumah
sakit
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 366
Ket *) : Penderita terinfeksi DBD di Makassar dan di rawat di Desa
Ganra
Adaptabilita
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 367
Pelaksanaan inovasi Ganra Bersepeda dapat berjalan
dengan baik ,hal ini ditunjang dengan ketersediaan sumberdaya :
1. Keuangan
Sumber dana pada kegiatan ini bersumber dari dan BOK
(Bantuan Operasional Kesehatan) tahun 2022 yaitu berupa
dana peningkatan kapasitas kader P2P (pencegahan dan
pengedalian penyakit menular dan koordiansi terpadu
lintas prokram/sektor terkait P2P sebesar 9.660.000
selama tahun 2022 pertahun. Dana desa untuk insentif
kader sebesar 125.000 per bulan untuk 80 kader kesehatan
per tahun setiap di desa .
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 368
rumah maupun di sekolah yang dilakukan oleh siswa dan
kader kesehatan yang kemudian dicatat di dalam formulir
pemantauan jentik, jika ada jentik yang ditemukan maka
simantik dan jumantik akan melakukan 3M (menguras,
menutup dan mangubur) Peralatan yang digunakan
meliputi Alat tulis, Senter untuk melihat jentik dan timba
untuk mengambil jentik.
Strategi yang dilakukan agar inovasi tetap berlanjut
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 369
Faktor kekuatan
Inovasi ini diperkenalkan pada tanggal 14 Mei 2019 melalui
kegiatan sosialisasi inovasi Ganra bersepeda yang mengundang
kepala sekolah, Kapolsek, Danposramil, serta bidan pustu dan
poskesdes. Inovasis ini bermula di satu lokus di desa lompulle
pada tahun 2019 dan secara bertahap mencakup 4 desa di
wilayah kecamatan Ganra pada tahun 2022. Keberlangsungan
inovasi ini sangat didukung oleh komitmen sekolah, peserta didik
dan Guru dalam melakukan pemantauan jentik di sekolah dan di
rumah masing-masing serta komitmen kader dalam melakukan
pemantauan jentik dan abatesasi massal di masyarakat.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 370
Guru dalam mengkoordinir peserta didik di sekolah untuk
melakukan pemantauan jentik di sekolah dan di rumah
5. Puskesmas ganra berperan dalam melakukan pemantauan
dan pembinaan demam berdarah di sekolah dan di
masyarakat, melakukan advokasi kepada lintas sektor
melalui lokakarya mini lintas sektor yang dilakukan setiap
triwulan dan musyawarah masyarakat desa (MMD) setahun
sekali.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 371
INOVASI
MASKER PELITA (MASYARAKAT KEERA PEDULI
DISABILITAS)
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 372
Disabilitas) hadir sebagai solusi untuk menjawab permasalahan
yang dialami penyandang disabilitas. Program ini merupakan
kerjasama berbagai pihak melalui kemitraan antara Pemerintah
Desa,Dinas Sosial,dan Pihak Swasta.
Melalui program ini, dilaksanakan pelayanan kesehatan 1
Kader dan 1 Tenaga Kesehatan untuk 1 Disabilitas. Kader berasal
dari keluarga Penyandang disabilitas. Selain itu adanya MoU
dengan pemerintah Desa dalam hal pelatihan dan penyediaan
lapangan kerja yang sesuai dengan kemampuan disabilitas.
Program ini berdampak signifikan terutama pada
penyandang disabilitas yang terbagi menjadi disabilitas sensorik,
disabilitas, dan mental. Program MASKER PELITA berhasil
meningkatkan angka penanganan kesehatan, kemandirian,
kualitas dan harapan hidup penyandang disabilitas. Disabilitas
yang tertangani meningkat dari 5% (1orang) menjadi 100%
(19orang), angka kemandirian 0% (2018) meningkat menjadi
74%(2022) dan angka pemberdayaan disabilitas meningkat dari 0
% (2018) menjadi 71,4%(2022).
Inovasi ini masuk dalam kategori Pelayanan Publik yang
inklusif dan berkeadilan, khususnya dalam pengembangan
sinergitas layanan bagi penyandang disabilitas karena MASKER
PELITA memberikan pelayanan kesehatan,bantuan sosial
dengan menghargai hak-hak dasar baik laki-laki maupun
perempuan tanpa adanya diskriminasi.
Ide Inovatif
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 373
laju pertumbuhan tertinggi kedua se-Kecamatan Keera yakni
0,28%.
Total penyandang disabilitas di Kabupaten Wajo pada
tahun 2021 yakni 1.690 orang yang terdiri dari penyandang
disabilitas fisik, sensorik, mental dan intelektual. Di Kecamatan
Keera terdapat 53 orang penyandang disabilitas dan khusus di
Desa Keera terdapat 19 orang penyandang disabilitas yang terdiri
dari 8 orang disabilitas sensorik,6 disabilitas fisik dan 5 orang
disabilitas mental. Penyandang disabilitas ini terdiri dari 9 laki-laki
dan 10 perempuan.
Penyandang disabilitas ini sering dipandang sebelah mata
oleh masyarakat. Hal tersebut menyebabkan penyandang
disabilitas kesulitan mengakses pekerjaan dan mendapat layanan
kesehatan yang layak karena dianggap kurang produktif sehingga
dapat mengganggu psikis para penyandang disabilitas. Hasil
observasi di lapangan juga menemukan banyak kasus dan fakta
seperti kurangnya kepedulian masyarakat/keluarga terhadap
penyandang disabilitas, adanya penyandang disabilitas yang tidak
tertangani sehingga terlantar, dan ketidakmandirian penyandang
disabilitas. Bahkan ada penyandang disabilitas yang dipasung
dan dirantai oleh keluarganya. Melihat kondisi ini maka lahirlah
inisiatif, MASKER PELITA yang merupakan akronim dari
“Masyarakat Keera Peduli Disabilitas” yang diprakarsai oleh
Puskesmas sebagai solusi untuk menjawab permasalahan yang
dialami oleh para penyandang disabilitas. Inisiatif ini melibatkan
kolaborasi antarsektor seperti pemerintah Desa, Dinas Sosial,
swasta dan masyarakat, karang taruna yang memiliki peran dan
kepedulian secara sinergis dalam membantu para penyandang
disabilitas.
Inovasi MASKER PELITA bertujuan untuk
memberdayakan penyandang disabilitas dan meningkatkan
kepedulian masyarakat, memandirikan penyandang disabilitas,
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 374
dan khusus untuk ODGJ (disabilitas mental) bisa tertangani dan
tidak terlantar.
Inovasi ini masuk dalam kategori Pelayanan Publik yang
inklusif dan berkeadilan, khususnya dalam pengembangan
sinergitas layanan bagi penyandang disabilitas desa Keera karena
MASKER PELITA memberikan pelayanan kesehatan, bantuan
sosial dengan menghargai hak-hak dasar penyandang disabilitas
baik laki-laki maupun perempuan tanpa adanya diskriminasi.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 375
Kolaborasi dengan pemerintah Desa untuk memberikan
pelatihan keterampilan sesuai dengan potensi/keahlian masing-
masing penyandang disabilitas, memfasilitasi disabilitas ke unit
usaha desa dengan bantuan modal dan pemberian insentif kader
melalui penganggaran ADD. Kolaborasi dengan Dinas Sosial
dalam pengadaan alat bantu, pelatihan dan pengaktifan
kepesertaan BPJS melalui PBI daerah. Kolaborasi dengan
SLB(Sekolah Luar Biasa) terkait pemenuhan akses pendidikan
yang layak bagi penyandang disabilitas yang dikuatkan dengan
kerjasama melalui MoU antarsektor terkait.
Pendekatan Kolaboratif dalam Inovasi MASKER PELITA
terbukti berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan,
pemberdayaan penyandang disabilitas hingga mampu mandiri
dan tumbuhnya kepedulian keluarga dan masyarakat terhadap
penyandang disabilitas Disabilitas yang tertangani meningkat dari
5%(1 orang) menjadi 100%(19 orang) Sebelumnya angka
kemandirian 0%(2018) meningkat menjadi 74%(2022), angka
pemberdayaan disabilitas meningkat dari 0%(2018) menjadi
71,4%(2022).
Signifikansi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 376
Kegiatan yang dilakukan adalah bersama dengan
pemerintah desa dalam hal ini Kepala Dusun, Ketua RT/RW untuk
melakukan pendataan disabilitas yang ada di wilayah kerja.
Kemudian membuat denah sasaran untuk memudahkan
kunjungan rumah. Jika masyarakat menemukan penyandang
disabilitas yang baru maka bisa melaporkan langsung kepada
pemerintah Desa atau tenaga kesehatan. Kartu Kunjungan dibuat
sebagai alat pemantauan pelayanan kepada penyandang
disabilitas yang tertempel pada setiap rumah. Melakukan
pemantauan/pelayanan kesehatan terhadap penyandang
disabilitas. Mengisi tanggal kunjungan, Nama Petugas, asal
Instansi, Kegiatan Pembinaan, keadaan/kondisi dan Kesimpulan
Kartu Kunjungan ini diisi oleh nakes, kader dan stakeholder ketika
melakukan kunjungan rumah penyandang disabilitas yang
kemudian dianalisis dan dievaluasi bersama lintas sektor setiap 3
bulan. Pelatihan kader secara langsung oleh Dokter Spesialis
Rehabilitasi Medik pada tahun 2019. Kemudian pembinaan kader
oleh tenaga kesehatan rutin dilaksanakan setiap bulan.
Pengadaan Buku Panduan sebanyak 30 Bab berdasarkan
jenis tindakan untuk penyandang disabilitas. Buku pedoman inilah
yang digunakan oleh petugas kesehatan dan kader sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pelayanan. Edukasi terhadap
keluarga dan masyarakat dilakukan melalui pemberian Pamflet
dan pemahaman agar mereka lebih peduli terhadap penyandang
disabilitas dan tidak mengucilkannya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 377
Karang Taruna kecamatan Keera juga menginisiasi penggalangan
dana sembako bagi penyandang disabilitas di Desa keera.
Asesmen yang dilakukan dari segi internal dan eksternal.
Evaluasi internal dari monev dengan tim- pelaksana di lapangan
setiap bulan. Mereka melaporkan hasil kegiatan, perkembangan
dan kendala terkait kegiatan. Evaluasi eksternal berasal dari
pencapaian target tahunan Puskesmas. Hasilnya adalah Para
penyandang disabilitas memiliki kartu jaminan kesehatan setelah
tim berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Pemerintah desa telah
menganggarkan honorarium kader Rp 50.000,- tiap bulan, dan
memobilisasi masyarakat untuk berkumpul saat proses
edukasi/penyuluhan. Masyarakat dan stakeholder terkait mampu
memfasilitasi sehingga penyandang-disabilitas dapat bekerja di
unit usaha/desa.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 378
dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat termasuk hadir
dalam musyawarah desa atau pertemuan lainnya.
Kontribusi terhadap Capaian TPB
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 379
Adaptabilitas
MASKER PELITA mulai dicanangkan pada akhir 2019 dan
dilaksanakan pada tahun 2020. Awalnya lokus mengambil 1 desa
yakni didesa Keera yang terdiri dari 19 orang penyandang
disabilitas. Pada tahun 2021 dilaksanakan di dua desa yakni
Paojepe dan Awota dan pada tahun 2023 diusahakan seluruh
desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Keera akan menerapkan
inovasi ini.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 380
Keera yang mengharuskan kepada semua kepala desa dan lurah
agar mengadopsi inovasi masker pelita pada kegiatan rapat
koordinasi tingkat kecamatan untuk dilaksanakan pada 9 desa
dan 1 kelurahan yang ada diwilyah kecamatan Keera. Sebagai
langkah keseriusan pelaksanaan inovasi, Kepala Dinas
Kesehatan menyampaikan surat edaran kepada 23 puskesmas
yang ada di Kabupaten Wajo tentang adaptasi inovasi masker
pelita sehingga dalam beberapa tahun kedepan semua desa yang
ada di wilayah kabupaten Wajo akan mengadopsi inovasi ini.
Adanya dukungan dari Bupati Wajo sehingga penyandang
disabilitas bisa berkesempatan menjadi Wirausahawan dalam
rangka mendukung program mencetak 10.000 enterpreneur dan
juga mengupayakan agar inovasi ini bisa diadopsi oleh kecamatan
lain di Kab.Wajo.
Keberlanjutan
Sumber daya inovasi ini terdiri dari:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 381
Tim Pelaksana yang terdiri dari 19 Kader RBM dan 19
Nakes sesuai jumlah penyandang disabilitas.
Metode dan peralatan: Buku panduan pembinaan 30 Bab,
daftar penanggungjawab kader dan nakes untuk tiap penyandang
disabilitas dan pamflet peduli disabilitas.
Langkah strategis yang dilakukan untuk mengoptimalisasi
seluruh sumber daya yang ada yakni membuat regulasi berupa
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan, membentuk tim
pelaksana, sekretariat RBM, membuat SOP Pelayanan
Kesehatan bagi Penyandang Disabilitas, Pedoman Terkait
Disabilitas, SOP Pelayanan Disabilitas di masa Pandemi tahun
2021, Pedoman Penentuan Jenis Disabilitas, Prioritas, dan
Pedoman Mekanisme Penghargaan Puskesmas Ramah
Disabilitas di Kab. Wajo tahun 2021, merencanakan program kerja
dan petunjuk teknis (juknis), melakukan pembinaan kader,
melakukan penyuluhan dan edukasi ke masyarakat dan
melakukan rapat koordinasi dalam rangka monitoring dan evaluasi
(monev). Selain itu rutin diadakan pembinaan kepada para kader
dan aktif berkoordinasi dengan lintas sektor terkait seperti Dinas
Sosial, pemerintah desa, dinas kesehatan agar kegiatan ini dapat
terlaksana secara berkelanjutan.
Strategi Keberlanjutan yang dilakukan agar inovasi ini dapat
dilakukan secara berkesinambungan yakni:
Strategi institusional:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 382
Kerja Sama dengan Dinas Sosial yang tercantum dalam
MoU nomor: 460/2190/Dinsosp2kbp3a tentang Pelatihan
dan Pemberian Alat Bantu serta Bantuan Sosial lainnya.
Kerja Sama dengan Pemerintah Desa tentang pengadaan
Pelatihan dan Penyediaan Unit Usaha di Desa.
Kerja Sama dengan Yayasan SLB Mirah berupa MoU
nomor: 119/SLB-MEW/III/ 2021 tentang akses pendidikan
bagi Penyandang Disabilitas Usia Sekolah.
Pembentukan “Bunda Pelita” oleh Ketua Tim Penggerak
PKK Kabupaten
Strategi sosial melalui kader, desa, unit usaha, masyarakat,
konsultasi dengan dokter ahli untuk rehabilitasi medik.
Adanya Donasi sembako disabilitas melalui Karang
Taruna.
Strategi manajerial pemberlakuan SOP, pelaksanaan pelatihan,
pembinaan, penyuluhan, lokmin. Secara berkala melakukan
pembinaan kader. Pembinaan penyandang dan masyarakat.
Faktor penentu keberhasilan dan kendala yang dialami selama
melaksanakan inovasi ini yakni:
Keberhasilan sangat ditentukan oleh dukungan keluarga,
peran aktif masyarakat, pemerintah desa, seluruh stakeholder,
para kader dan seluruh tenaga kesehatan yang terlibat dalam
mengayomi, mencapai, mempertahankan, mengembangkan
kemandirian, kemampuan fisik, mental, sosial, dan keterampilan
penyandang-disabilitas,.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 383
Ada beberapa rumah penyandang disabilitas yang sulit
untuk dijangkau karena letaknya berjauhan dengan fasilitas
kesehatan.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 384
c. Mensosialisasikan dan menganjurkan semua desa untuk
mereplikasi inovasi.
Kepala Puskesmas Keera
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 385
TOP 6 REPLIKASI INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INOVASI
JEDAR SASKIA
Ringkasan
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 386
persalinan yang dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan
dasar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya
karena terkendala status ekonomi yang kurang serta akses ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang jauh. Inovasi ini memberikan
kemudahan bagi setiap sasaran baik ibu hamil KEK maupun ibu
bersalin dengan memberikan fasilitas jemput antar sasaran
menuju fasilitas pelayanan kesehatan tanpa adanya beban biaya.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 387
penduduk 9451 jiwa memiliki keberagaman karakter yang
berbeda-beda. Medan yang terjal dan akses yang sulit dengan
jarak tempuh terjauh ± 30 km2, serta terdapat beberapa wilayah
yang hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, menjadi salah
satu faktor penghambat bagi masyarakat khususnya ibu hamil
KEK dan ibu bersalin untuk menempuh fasilitas pelayanan
kesehatan.
Pada tahun 2021 sebanyak 61 dari 197 ibu hamil yang
bertempat tinggal pada daerah terpencil dengan lokasi sulit
diakses dan tidak dilalui angkutan umum. Demi menempuh
fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal ini puskesmas atau unit
pelayanan gizi terpadu, ibu bersalin dari Desa Kayuloe harus
mengeluarkan biaya ± Rp.150.000 dengan estimasi waktu tempuh
± 50 menit per 1 kali kunjungan dengan menggunakan angkutan
yang dibayar khusus. Sementara ibu bersalin dari Desa
Pa’bumbungan (Dusun Babangeng) harus mengeluarkan biaya ±
Rp. 50.000 dengan waktu tempuh ± 210 menit karena harus
berjalan kaki melewati jalan bebatuan untuk dapat menempuh
akses jalan raya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 388
demikian berbagai resiko yang mungkin terjadi dapat
dimininimalisir, jika kekurangan energi kronik pada ibu hamil tidak
segera tertangani atau persalinan tidak dilakukan pada fasilitas
pelayanan kesehatan dasar yang memenuhi standar pelayanan.
Semua kegiatan dalam inovasi ini dilakukan demi
menjamin kesejahteraan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru
lahir, dengan harapan dapat membantu pemenuhan nutrisi pada
1000 hari pertama kehidupan demi menciptakan generasi bebas
stunting untuk sumber daya manusia yang berkualitas.
Kesesuaian Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 389
sopir khusus bersama dengan petugas kesehatan terlatih (Bidan
kompeten). Pasien diberikan penanganan awal oleh petugas
kesehatan untuk kemudian dibawa ke fasilitas pelayanan
kesehatan guna memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasien. Sasaran kemudian diantarkan kembali ke
rumahnya dalam keadaan sehat tanpa adanya beban biaya.
Nilai tambah dari inovasi ini selain memberikan keuntungan
dalam hal efesiensi waktu dan biaya bagi sasaran, juga
memberikan motivasi bagi pemerintah desa untuk turut
berpartisipasi khususnya dalam menyediakan fasilitas berupa
ambulans desa. Dengan adanya partisipasi tersebut hingga saat
ini telah tersedia 3 unit mobil ambulans desa lengkap dengan
sopirnya masing-masing yang siap digunakan untuk jemput antar
sasaran kesehatan ibu dan anak.
Signifikansi
Deskripsi implementasi inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 390
Adapun tahapan kegiatan dalam inovasi ini yaitu: setiap
sasaran dibekali nomor kontak milik bidan desa/dusun di
daerahnya yang dituliskan dengan jelas pada buku KIA masing-
masing. Setiap sasaran diberikan pemahaman terlebih dahulu
untuk segera menghubungi petugas kesehatan, kader ataupun
tokoh masyarakat setempat jika ada tanda akan dimulainya
persalinan. Petugas kesehatan kemudian bersama dengan sopir
puskesmas mengunjungi rumah sasaran untuk dibawa ke fasilitas
kesehatan guna mendapatkan pelayanan. Setelah memperoleh
serangkaian pelayanan kesehatan dan dengan
mempertimbangkan kondisi kesehatan pasien, sasaran kemudian
diantarkan kembali ke rumahnya tanpa dibebankan biaya.
Sementara pada kasus ibu hamil KEK, setiap bidan desa
bertanggung jawab terhadap desa binaannya masing-masing.
Setiap desa dijadwalkan 1 kali dalam 1 bulan untuk membawa ibu
hamil KEK menuju Pusat Pelayanan Gizi Terpadu, demi
mendapatkan penanganan langsung oleh dokter ahli gizi.
Terkhusus Puskesmas Pa’bentengang, konsultasi dijadwalkan
pada hari rabu setiap minggunya. Bidan desa kemudian
dikoordinasi oleh bidan koodinator untuk pembagian jadwal per
desanya.
Penilaian/ Assesmen (Evaluasi yang dilakukan)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 391
inovasi serta apakah inovasi tersebut perlu diteruskan dan
dikembangkan atau dihentikan pada saat itu juga.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 392
lahir yang berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
termasuk pemberian vitamin K1 dan imunisasi HB0.
Kontribusi terhadap Capaian TPB
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 393
Adaptabilitas
Penerapan inovasi JEDAR SASKIA secara bersamaan
diselenggarakan di semua wilayah kerja Puskesmas
Pa’bentengang. Wilayah kerja Puskesmas Pa’bentengang
meliputi 5 desa yakni Desa Pa’bentengang, Desa Kampala, Desa
Pa’bumbungang, Desa Parangloe, dan Desa Kayuloe yang
dilengkapi dengan 1 unit puskesmas pembantu (Pustu), 3 unit pos
kesehatan desa (Poskesdes), dan 1 unit pos bersalin desa
(Polindes).
Inovasi ini memiliki peluang yang sangat besar untuk
direplikasi. Selain mendukung tercapainya standar pelayanan
minimal bidang kesehatan dalam hal ini persalinan dilakukan pada
fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Standar ke-2), inovasi ini
juga dapat membantu menurunkan angka kesakitan (morbiditas)
dan angka kematian (mortalitas) bagi ibu hamil, ibu bersalin dan
bayi baru lahir. Secara rasional, persalinan pada fasilitas
pelayanan kesehatan dasar yang sesuai standar pelayanan
tentunya lebih terjamin, baik dari segi kebersihan alat dan bahan
maupun dari segi kelengkapan sarana dan prasarana serta SDM.
Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten di
bidangnya, juga mampu meminimalisir berbagai risiko yang
mungkin terjadi selama proses persalinan dan dapat segera
memberikan penanganan yang tepat jika terjadi kegawatdaruratan
baik bagi ibu (maternal) maupun bagi bayi baru lahir (neonatal).
Pelaksanaan inovasi ini dapat diterapkan pada setiap
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, karena komponen yang
dibutuhkan untuk terlaksananya inovasi tersebut tersedia dan
dimiliki oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Sumber
daya manusia dalam hal ini tenaga kesehatan secara umum dan
bidan desa secara khusus merupakan pemeran utama untuk
memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, yang mana
setiap fasilitas pelayanan kesehatan dasar pasti memiliki sumber
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 394
daya manusia baik bidan, dokter dan perawat dengan standar
kompetensinya masing-masing.
Sarana mobil ambulans juga tersedia dan menjadi aset
tetap setiap fasilitas pelayanan kesehatan. Sementara untuk
pembiayaan bahan bakar dan pemeliharaan dapat diperoleh dari
dana operasional puskesmas. Kerja sama dengan lintas sektor
khususnya kepala desa juga menjadi hal yang mudah untuk
dilakukan, karena baik pihak desa maupun pihak puskesmas
sudah seharusnya berkolaborasi memberikan pelayanan terbaik
bagi setiap warga. Hal ini dikarenakan, inovasi ini tidak hanya
berdampak pada capaian program kesehatan ibu dan anak, tapi
juga memengaruhi tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja
pemerintah desa.
Terutama bagi puskesmas dengan wilayah kerja yang
memiliki karakteristik sama dengan Puskesmas Pa’bentengang
seperti jalan yang terjal dan akses yang sulit, inovasi JEDAR
SASKIA ini menjadi sangat bermanfaat bagi masyarakat dengan
berbagai status ekonomi. Namun, pelaksanaan inovasi ini
tentunya tidak terlepas dari komitmen kuat para tenaga kesehatan
selaku pelaksana inovasi, serta dukungan dari lintas sektor seperti
pemerintah desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang
berkolaborasi mendukung pencapaian inovasi ini.
Keberlanjutan
Sumber daya yang digunakan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 395
umum dan petugas gizi bekerja sama dengan pelaksana inovasi
dalam memantau status kesehatan ibu hamil KEK. Selain
memantau status gizi ibu hamil, dokter umum juga ikut
berpartisipasi memantau proses persalinan. Sementara petugas
promkes beserta dengan kader posyandu berperan serta
memberikan penyuluhan kesehatan kepada sasaran, khususnya
kesehatan ibu dan anak.
2. Sumber keuangan dianggarkan dari:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 396
PBT/TU/IV/2021 antara puskesmas dengan Pusat
Pelayanan Gizi Terpadu.
2. Strategi sosial meliputi kerja sama antara pihak puskesmas
dan lintas sektoral dalam hal ini kepala desa selaku
pemangku kebijakan di tingkat desa.
3. Strategi manajerial meliputi antusiasme tim inovasi
Puskesmas Pa’bentengang dalam mendukung
terlaksananya inovasi dengan cara mengikuti pelatihan
kesehatan (seperti midwifery update) guna meningkatkan
kompetensinya.
Keberlanjutan inovasi JEDAR SASKIA hingga saat ini
masih berlangsung. Antusiasme dari sasaran yang merasa sangat
terbantu dengan adanya inovasi ini menjadi poin penting bagi tim
inovasi untuk terus berproses guna memberikan pelayanan
kesehatan yang lebih baik lagi. Dengan adanya inovasi ini terlihat
perubahan data yang sangat siginifikan khususnya penurunan
jumlah ibu hamil KEK dan tercapainya angka 100% persalinan
pada fasilitas pelayanan kesehatan yang secara langsung
memengaruhi capaian IMD.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 397
Faktor kekuatan
Inovasi ini dilaksanakan secara serentak di setiap wilayah
kerja Puskesmas Pa’bentengang. Komitmen dari petugas
kesehatan khususnya bidan desa sebagai pelaksana inovasi,
serta adanya dukungan dan partisipasi dari pemerintah desa
setempat yang memberikan perhatian, baik material maupun
nonmaterial menjadi kekuatan utama untuk melanjutkan dan
meningkatkan capaian inovasi menjadi lebih baik lagi.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 398
pemerintah desa dengan memberikan imbauan untuk mendukung
pelaksanaan inovasi JEDAR SASKIA.
Tidak terbatas pada sektor kecamatan, kepala desa
sebagai pemangku kebijakan di tingkat desa mengarahkan setiap
tokoh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mendukung
berjalannya inovasi. Selain itu, kepala desa juga mengalokasikan
anggaran dana desa untuk pengadaan ambulans desa beserta
tenaga sopir yang pengadaan dan pemeliharaannya dibebankan
ke anggaran dana desa. TNI/Polri melalui babinsa dan
babinkamtibmas juga berperan melakukan pengawasan dan
pengamanan pelaksanaan inovasi JEDAR SASKIA.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 399
INOVASI
Dekap Bayi
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 400
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Maka
untuk mencapai hal tersebut telah banyak hal dilakukan oleh
Pemerintah melalui kebijakan dan strategi.
Keberhasilan program imunisasi tersebut ditentukan
dengan membuat strategi pencapaian dengan tetap menjaga dan
meningkatkan kualitas pelayanan imunisasi melalui inovasi
DEKAP BAYI.
Permasalahan yang ditemui di PKM Campagaloe terkait
pelayanan imunisasi dasar lengkap pada bayi adalah rendahnya
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Capaian IDL sebelum
pandemi bulan Januari sampai Maret 2020 mencapai target.
Setelah pandemi, cakupan capaian pelayanan Imunisasi dasar
lengkap pada bayi menurun. Pada bulan april sampai juli 2020
cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) Puskesmas Campagaloe
sebanyak 70 orang (43%), di mana target yang harus dicapai
adalah 95%, terjadi kesenjangan capaian 52%. Dengan adanya
Inovasi DEKAP BAYI dengan strategi kunjungan keseluruh rumah
sasaran terjangkau sehingga pada bulan Agustus sampai
Desember 2020 IDL sudah mencapai target yaitu 154 orang
(95%). Bulan Januari sampai Desember 2021 capaian Imunisasi
Dasar Lengkap (IDL) sebanyak 163 orang (164%).
Capaian tersebut dapat di raih berkat strategi yang
diterapkan oleh PKM Campagaloe berupa Pelayanan imunisasi
dengan cara kunjungan ke rumah sasaran sesuai jadwal
Posyandu yang telah ditetapkan. Adanya kerjasama dari lintas
program dan dukungan lintas sektor serta komitmen yang kuat
dari pimpinan dan seluruh staf PKM Campagaloe.
Kesesuaian Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 401
yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I), meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 402
pelayanan pada sasaran imunisasi dasar lengkap pada bayi,
dengan strategi kunjungan ke seluruh rumah sasaran.
Tujuan
Kesesuaian Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 403
c. Memiliki 4 warna kombinasi penanda dari botol bekas
dengan makna :
1) Pink kombinasi Hijau : sasaran perempuan lahir
normal (0-1 bulan)
2) biru Kombinasi Hijau : sasaran laki-laki lahir normal (0-
1 bulan)
3) Pink Kombinasi kuning : sasaran lahir beresiko.
4) Biru Kombinasi Kuning : sasaran lahir berisiko
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 404
Pembentukan Tim Inovasi dengan menerbitkan SK
Sosialisasi inovasi internal
Menentukan lokasi penerapan
Pembuatan MOU pemangku Kepentingan
b. Implementasi
Langkah-langkah pelayanan DEKAP BAYI sebagai berikut:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 406
dalam mendukung penyediaan anggaran operasional petugas
dalam pelaksanaan kegiatan inovasi DEKAP BAYI serta
melakukan advokasi ke Pemangku penentu kebijakan.
Untuk menjangkau rumah sasaran dengan mudah di
lapangan, maka bidan memasang instrumen penanda di depan
rumah sasaran. Bahan material instrumen penanda ini mudah
didapat dan biayanya terjangkau, yaitu menggunakan botol air
minum bekas yang dimodifikasi menggunakan 4 warna cat.
Instrumen penanda ini dapat digunakan berulang bagi sasaran
bayi.
Untuk kelanjutan dari inovasi DEKAP BAYI ditahun 2023
berencana akan diterapkan di 2 Kelurahan dalam wilayah kerja
PKM Campagaloe.
Sosialisasi Inovasi DEKAP BAYI ini, dapat dilakukan
melalui kegiatan MMD, Kelas Ibu Hamil dan Lokmin Lintas Sektor
sehingga menghemat anggaran.
Keberlanjutan
Sumberdaya
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 407
Anggaran Dana Desa (ADD) digunakan untuk biaya
insentif Kader, Bidan Dusun, pembelian PMT,
pendampingan biaya transportasi konsultasi ke UPTD
Gizi Terpadu.
Strategi Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 409
6) TP PKK Kecamatan/Desa/Kelurahan, memberikan
dukungan berupa menggerakkan Kader untuk berperan
mendampingi Petugas imunisasi kerumah sasaran dan
dukungan materi maupun non material.
7) Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama berperran sebagai
pemberi informasi tentang inovasi DEKAP BAYI ke
Masyarakat.
Semua Pemangku Kepentingan memberikan dukungannya
secara tertulis dalam bentuk dokumen komitmen unsur lintas
sektor di wilayah kerja PKM Campagaloe. Komitmen terlampir.
dan Anak.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 410
INOVASI
Peduli KASI (Kampung ASI)
Ringkasan
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 411
Persiapan
- Pembentukan Tim Inovasi, melibatkan promkes, bidan
koordinator, bidan desa, bidan dusun, dan lintas program.
Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Loka melalui Surat
Keputusan.
- Pembuatan SOP Peduli KASI sebagai Acuan pelaksaan
inovasi
- Pembentukan SK Kelompok Peduli ASi. Ditetapkan oleh
kepala Desa Bonto tangnga
Pelaksanaan
- Penyuluhan Así Ekslusif (pengertian, pentingnya Así, cara
pelekatan, dan cara menyimpan ASI), Pembentukan dan
orientasi kelompok pendukung ASI yang dihadiri oleh
kelompok peduli ASI dan Kepala Desa Bonto Tangnga.
- Kunjungan rumah ibu Hamil oleh kelompok Peduli ASI
untuk melihat perkembangan tanaman katuk yang telah
diberikan serta memantau kondisi ibu hamil.
- Kunjungan rumah ibu menyusui oleh kelompok Peduli ASi
untuk melihat pemanfaatan daun katuk serta memantau
kondisi ibu dan bayi.
- Konseling PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak)
kepada ibu hamil dan ibu menyusui oleh petugas Gizi.
- Kunjungan keluarga oleh bidan Dusun, dan Bidan desa
apabila kelompok peduli Asi menemukan masalah pada ibu
menyusui, bayi menolak menyusu, payudara bengkak,
puting datar, berat badan bayi tidak mengalami kenaikan,
Bayi masih menangis meski sudah disusui,
- Pada tahun 2021, dilakukan pengembangan inovasi yaitu
melakukan pembibitan daun katuk untuk diberikan kepada
ibu hamil dengan tujuan menghadirkan lebih dekat pohon
katuk di pekarangan rumah tanpa harus membeli kapsul
pelancar ASI sehingga lebih mudah diperoleh.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 412
Monitoring dan Evalulasi
- Secara Internal, Evaluasi dilakukan melalui Lokakarya mini
bulanan serta Pertemuan Rutin kelompok Peduli ASI dan
Petugas Kesehatan.
- Secara Eksternal, Evaluasi dilakukan melalui lokakarya
mini lintas sektor pertriwulan.
Pelaporan
Laporan perkembangan inovasi dibuat oleh tim Inovasi
secara berkala (bulanan, Triwulan dan tahunan)
Dampak
Adapun capaian Inovasi sebagaimana tertuang dalam
Tabel matriks di bawah ini.
Sebelum
Sesudah Inovasi
Uraian Inovasi
2019 2020 2021
1. Jumlah Cakupan Asi Ekslusif 70% 76.9% 80.14
2. Jumlah kelompok peduli ASI 0 2 2
3. Jumlah Bibit katuk yang
0 0 10
dibagikan
4. Persentase Stunting 39% 37.7% 35.3%
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 413
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormone prolactin
dan oksitosin setelah kelahiran bayi.. Sebuah penelitian
menyatakan bahwa daun katuk terbukti dapat meningkatkan
jumlah hormon prolaktin dan oksitosin di dalam tubuh, sehingga
dapat meningkatkan produksi ASI.
Ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan gagalnya
pemberian ASI Ekslusif, salah satunya pasokan ASI Rendah.
Berdasarkan permasalahan ini, maka munculnya inovasi peduli
kampung así dengan dibentuknya kelompok-kelompok peduli ASI
dan dikembangan dengan 1 ibu hamil 1 pohon katuk.
Berdasarkan data Puskesmas Loka, persentase balita
stunting untuk wilayah Desa Bonto tangnga, pada tahun 2020
sebesar 38.8% dan tahun 2021 sebesar 35,3%.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Tim Puskesmas
Loka mencoba melakukan inovasi Peduli kampung ASI dengan
membentuk Kelompok Peduli ASI dan dikembangkan dengan 1
ibu hamil 1 pohon katuk, sehingga ibu menyusui dapat dengan
mandiri meningkatkan produksi ASI salah satunya dengan cara
mengkonsumsi daun katuk.
Jumlah Ibu Hamil di Wilayah kerja Puskesmas Loka di desa
bonto tangnga, jumlah ibu hamil pada tahun 2021 yaitu sebanyak
18 orang dan jumlah ibu menyusui sebanyak 16 orang.
Keberlanjutan inovasi Peduli Kampung ASI hingga saat ini
masih terus berlangsung dan akan dikembangkan ke semua desa
di wilayah kerja Puskesmas Loka.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 414
Latar Belakang dan Tujuan Inovasi
a. Latar Belakang
Penelitian Zaenal Arifin (2012), menyatakan bahwa faktor
risiko kejadian stunting yaitu asupan gizi balita, pemberian ASI,
riwayat penyakit infeksi, pengetahuan gizi, pendapatan keluarga,
dan jarak kelahiran.
Berdasarkan penelitian, balita yang tidak diberikan ASI
Ekslusif memiliki peluang 98% untuk mengalami stunting (Anita
dkk, 2020).
Menurut Rosdiana, dkk (2021), dalam penelitiannya
tentang pemberian ekstrak daun katuk terhadap kelancaran ASI
pada ibu menyusui. Menyatakan ada pengaruh pemberian
Ekstrak daun katuk terhadap kelancaran ASI pada ibu yang
memiliki bayi 0-6 bulan.
Berdasarkan penelitian tentang efektivitas rebusan daun
katuk (sauropus androgynus). Menyatakan adanya pengaruh
signifikan dari pemberian rebusan daun katuk terhadap ibu
menyusui (Juliastuti, 2019).
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormone prolactin
dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Sebuah penelitian
menyatakan bahwa daun katuk terbukti dapat meningkatkan
jumlah hormon prolaktin dan oksitosin di dalam tubuh, sehingga
dapat meningkatkan produksi ASI.
Berdasarkan data Puskesmas Loka, persentase balita
stunting di wilayah Desa Bonto tangnga, pada tahun 2020 sebesar
37.7% dan tahun 2021 sebesar 35,3%.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Tim Puskesmas
Loka mencoba melakukan inovasi Peduli kampung ASI dengan
membentuk Kelompok Peduli ASI dan dikembangkan dengan 1
ibu hamil 1 pohon katuk, sehingga ibu menyusui dapat dengan
mandiri meningkatkan produksi ASI salah satunya dengan cara
mengkonsumsi daun katuk.
Jumlah Ibu Hamil di desa bonto tangnga, pada tahun 2021
yaitu sebanyak 18 orang dan ibu menyusui sebanyak 16 orang.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 415
b. Tujuan
Adapun tujuan dari inovasi Peduli Kasi adalah :
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pemberian
ASI Ekslusif
2. Meningkatkan capaian ASI Ekslusif menjadi 100%.
3. Mencegah sejak dini terjadinya stunting pada anak
Kesesuaian Kategori
Inovasi Peduli KASI (Kampung ASI) selaras dengan
kategori Kesehatan. Karena inovasi ini memberikan pelayanan
kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita berupa penyuluhan ASI
Ekslusif, konseling Pemberian Makanan bayi dan anak serta
pemberian bibit katuk untuk meningkatkan produksi ASI sebagai
wujud kepedulian masyarakat terhadap ibu menyusui.
Sebelum adanya inovasi peduli KASI yang dikembangkan
dengan 1 ibu hamil 1 pohon katuk, cakupan ASI Ekslusif masih
dibawah 80. Hal ini disebabkan berbagai faktor di antaranya
adalah rendahnya kepedulian masyarakat terhadap pemberian
ASI Ekslusif, adanya hambatan-hambatan dalam proses
menyusui yang tidak dikonsultasikan ke petugas Kesehatan.
Kontribusi terhadap capaian nasional SDGs/ Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
Inovasi ini sesuai dengan SDGs pada point 3 yakni
Kehidupan sehat dan sejahtera, dimana inovasi ini mendukung
bertahannya angka zero kematian ibu hamil/bersalin, juga
mendukung upaya mempertahankan zero kematian bayi baru
lahir, Angka Kematian Balita 25 per 1000, pencegahan secara dini
kasus stunting, meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak
pada 1000 hari kehidupan pertama dan pada akhirnya
meningkatkan sumber daya manusia khususnya di Kabupaten
Bantaeng.
Peraturan pemerintah Republik Indonesia No 33 Tahun
2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif. Salah satu yang
diatur didalamnya adalah
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 416
a. Membina, monitoring, mengevaluasi, dan mengawasi
pelaksanaan dan pencapaian program pemberian ASI
Eksklusif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, satuan
pendidikan kesehatan, Tempat Kerja, tempat sarana
umum, dan kegiatan di masyarakat dalam skala
kabupaten/kota;
b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan program
pemberian ASI Eksklusif yang mendukung perumusan
kebijakan kabupaten/kota;
c. Mengembangkan kerja sama dengan pihak lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Berangkat dari permasalahan tersebut, Tim Puskesmas
Loka mencoba melakukan metode kampung ASI dengan 1 ibu
hamil 1 pohon katuk, sehingga ibu menyusui dapat dengan
mandiri meningkatkan produksi ASI salah satunya dengan cara
mengkonsumsi daun katuk. Dan dengan adanya kampung ASI,
meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap pemberian ASI
Ekslusif dengan dibentuknya kelompok-kelompok peduli ASI.
Inovatif
Sisi keunikan dari inovasi ini adalah :
a. Terbentuknya kelompok-kelompok Peduli ASI.
- Pemerintah Desa membentuk Kelompok Peduli ASI
yang anggotanya adalah Kader posyandu
- Kelompok Peduli ASI merupakan Kegiatan yang efektif
untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif dan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD).
- Terbentuknya kelompok peduli ASI untuk mendukung
agar ibu-ibu dapat lebih berhasil menyusui yaitu
memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dan
dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
- Kelompok Peduli ASI ini bertugas memantau proses
menyusui pada ibu dan melaporkan ke bidan dusun jika
ditemukan masalah. Selanjutnya bidan dusun
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 417
menindak lanjuti laporan dari kader misalnya dengan
memberikan konseling menyusui.
- Bendera saskia sebagai penanda adanya ibu hamil,
sehingga memudahkan kelompok Peduli Así
menemukan Ibu hamil
b. Pemberian 1 pohon katuk untuk 1 Ibu Hamil
Puskesmas loka memberikan 1 bibit pohon katuk bagi
setiap Ibu hamil trimester I untuk ditanam di pekarangan rumah.
Bibit ini didapatkan secara gratis dari warga. Pohon katuk berguna
sebagai booster ASI pada saat ibu menyusui nantinya.
Transferibilitas
Penerapan Peduli Kampung ASI diselenggarakan sejak tahun
2020 di Desa Bonto Tangnga sebagai desa percontohan
dan akan di terapkan di semua wilayah kerja Puskesmas
Loka. Selanjutnya apabila inovasi ini ingin diterapkan di
desa lainnya, maka dibutuhkan beberapa syarat
diantarnya:
1. Membentuk tim inovasi yang terdiri atas pelaksana gizi
sebagai ketua tim dan dibantu oleh bidan desa, dan
bidan dusun serta kader posyandu.
2. Membangun kerjasama dengan Pemerintah Desa
terkait inovasi yang akan dilaksanakan.
3. Pembentukan kelompok-kelompok peduli ASI di semua
Desa wilayah kerja Puskesmas Loka.
4. Mensosialisasikan Manfaat Tanaman katuk
5. Kerjasama Pemerintah Desa untuk membudidayakan
tanaman Katuk di wilayahnya yang melibatkan
Kelompok Wanita Tani (KWT) sehingga bibit katuk
cukup untuk dibagikan ke ibu hamil.
6. Mensosialisasikan inovasi 1 pohon katuk untuk 1 ibu
hamil ke seluruh masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Loka
7. Menyiapkan bibit pohon katuk yang akan dibagikan ke
ibu hamil.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 418
8. Kerjasama Pemerintah Desa untuk membudidayakan
tanaman Katuk di wilayahnya sehingga bibit katuk
selalu cukup untuk dibagikan.
Pelaksanaan kegiatan peduli kampung ASI tidak terlepas
dari komitmen kuat para tenaga kesehatan serta dukungan dari
lintas sektor seperti Pemerintah Desa, Penyuluhan Pertanian
Kec.Uluere, Babinsa dan Babinkantibmas, Tokoh Agama, Tokoh
Perempuan dan Pemuda Desa serta Pihak-pihak terkait lainnya.
Sumber Daya
Sumber daya yang digunakan adalah :
Sumber daya manusia terdiri dari :Bidan Desa 1 orang,
Bidan Dusun 2 orang, Petugas Gizi 2 orang, Petugas Promkes 2
orang, Bidan Dusun 2 orang.
1. Sumber keuangan dianggarkan dari :
a. Dana BOK untuk transport petugas dan kegiatan
Sosialisasi Tahun 2020 sebesar Rp. 3.308.000 dan
Tahun 2021 sebesar Rp. 10.510.000
b. Anggaran dana desa untuk insentif bidan dusun dan
kader posyandu Tahun 2021 sebesar Rp. 1.600.000
per 4 bulan untuk Bidan Dusun.
Tahun 2021 sebesar Rp. 150.000/ Kader Posyandu
2. Perlengkapan
- Lembar balik dan Leafleat
- Boneka bayi,
Langkah strategis yang dilakukan adalah :
a. Secara internal dilakukan kerjasama saling dukung lintas
program dengan memberikan pendampingan dan
peningkatan kapasitas terkait informasi terhadap ibu hamil,
ibu menyusui dan balita.
b. Secara Eksternal dilakukan advokasi ke Pemerintah
Kecamatan, Pemerintah Desa, PKK, Dusun, Tokoh Agama
dan Tokoh Masyarakat melalui lokmin lintas sektor
Keberlanjutan sumber daya yang digunakan hingga saat ini
masih tersedia karena :
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 419
1. Adanya dukungan dari Kepala Puskesmas untuk
menganggarkan transport perjalanan petugas dan
kegiatan sosialisasi melalui dana BOK
2. Adanya dukungan dari lintas program dalam
menerikan pendampingan terhadap ibu hamil, ibu
menyusui dan balita
3. Adanya dukungan dari Dinas Kesehatan Kab.
Bantaeng terhadap pendampingan terhadap ibu
hamil, ibu menyusui dan balita
4. Adanya dukungan dari Pemerintah desa yang
membantu dalam pembibitan daun katuk dengan
melibatkan Kelompok Wanita Tani
5. Adanya dukungan dari Dinas Penyuluh pertanian
dalam memberikan penyuluhan tentang manfaat dan
cara merawat tanaman katuk
Strategi Keberlanjutan
Langkah strategis yang dilakukan untuk memastikan
keberlanjutan inovasi Peduli KASI (Kampung ASI) adalah :
a. Strategi Institusional :
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33
tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang
Penunjukan Tim Inovasi Peduli KASI yang setiap tahun
diperbaharui
Surat keputusan Kepala Desa tentang Kelompok
Peduli ASI yang setiap tahun diperbaharui
MOU (Perjanjian Kerjasama) dengan Penyuluhan
Pertanian
b. Strategis sosial:
Anggaran dana desa untuk insentif bidan dusun dan
insentif Kader Posyandu.
Dukungan dari tim penggerak PKK tingkat kecamatan
dan tingkat desa.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 420
Peran aktif Kepala Desa untuk melibatkan peran
Kelompok Wanita Tani dalam Pengembangan Inovasi
seperti membantu melakukan pembibitan katuk di
wilayahnya.
Peran Aktif kelompok Peduli ASI dalam memantau
tanaman katuk yang telah dibagikan serta memantau
kesehatan ibu dan bayi.
Peran aktif kepala dusun memberikan informasi terkait
masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
c. Strategi manajerial :
Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
Pemberian ASI Ekslusif .
Dukungan perjalanan dinas petugas serta kegiatan
sosialisasi melalui anggaran Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK).
Dukungan lintas program dengan memberikan
peningkatan kapasitas dan pendampingan kepada ibu
hamil dan ibu menyusui.
Monitoring dan evaluasi inovasi dilakukan setiap
bulannya pada kegiatan lokakarya mini serta
pertemuan rutin petugas dan kelompok Peduli KASI.
Monitoring dan evaluasi inovasi dengan
melibatkan lintas sektor yang dilakukan per triwulan .
Peningkatan Kapasitas Petugas dan Kelompok Peduli
KASI.
Evaluasi
a. Jenis Evaluasi
Untuk mengetahui seperti apa manfaat dan dampak dari
Peduli Kampung Asi dengan diselenggarakan evaluasi internal
yang dilakukan setiap bulan melalui lokakarya mini bulanan
dengan melihat peningkatan capaian program dari bulan
sebelumnya, serta evaluasi eksternal yang dilakukan setiap 3
bulan sekali pada kegiatan lokakarya mini lintas sektor.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 421
Evaluasi inovasi ini juga dilakukan di kegiatan monitoring
dan evaluasi kelompok-kelompok peduli Así di desa untuk
mengetahui hambatan-hambatan yang ditemukan di masyarakat
terutama pada ibu-ibu menyusui serta mencari solusi dari masalah
yang dihadapi. Dengan kegiatan ini sangat berdampak positif
terhadap pencapaian kesehatan masyarakat secara komprehnsif.
b. Metode Evaluasi
Fokus penilaian untuk Peduli Kampung ASI adalah
- Peningkatan cakupan program terutama ASI Ekslusif
dan diharapkan persentase Así Ekslusif 100%
- Peningkatan jumlah kepedulian masyarakat terhadap
pemberian Asi ekslusif, dapat dilihat dari jumlah
kelompok peduli ASI,
- Peningkatan masyarakat penerima manfaat pohon
katuk, serta
- Penurunan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas
Loka terutama di wilayah percontohan yaitu Desa
Bonto Tangnga.
Masyarakat sebagai penerima manfaat inovasi juga
dimintai tanggapan dan masukannya untuk perbaikan strategi
penyelenggaraan ke depannya.
Respon Covid-19
Perlindungan kesehatan masyarakat merupakan upaya
yang harus dilakukan oleh semua komponen yang ada di
masyarakat guna mencegah dan mengendalikan penularan
COVID-19. Potensi penularan COVID-19 di tempat dan fasilitas
umum disebabkan adanya pergerakan, kerumunan, atau interaksi
orang yang dapat menimbulkan kontak fisik.
Sehingga dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung
inovasi ini, pelayanan-pelayanan tetap diselenggarakan sesuai
dengan kebijakan pemerintah daerah dengan mematuhi prinsip
Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) dan menerapkan
Physical distancing. Prinsip PPI dengan rajin mencuci tangan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 422
dengan sabun dan air yang mengalir atau menggunakan
handsenitizer dan menggunakan masker baik bagi balita,
pendamping, kader dan tenaga kesehatan. Penerapan physical
distancing dengan tetap menjaga jarak 1-2 meter baik antar
petugas maupun antar ibu dan bayi.
Pada saat dilakukan kunjungan keluarga, para petugas
yaitu petugas gizi, bidan desa, bidan dusun serta kader
senantiasa menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak
menyentuh bayi kecuali dalam kondisi darurat namun
menggunakan alat pelindung diri yang disarankan agar ibu, bayi
dan petugas terhindar dari Covid-19. Untuk konseling ASI
Ekslusif, petugas menggunakan alat bantu boneka agar dapat
memberikan contoh menyusui yang baik pada ibu tanpa
menyentuh ibu dan bayi.
Penggunaan alat, seperti timbangan atau alat pemeriksaan
lainnya yang digunakan pada saat kunjungan keluarga sebaiknya
disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Begitupun juga
saat kembali ke Puskesmas, sebaiknya disterilkan sebelum
digunakan kembali.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
1. Kepala Dinas Kesehatan Sebagai inisiator dengan
Memberikan dukungan dalam pelaksanaan Peduli KASI
dan Mengkoordinasikan, mengevaluasi, pemantauan
pelaporan program Gizi
2. Camat Sebagai Kepala Wilayah melakukan koordinasi ke
pemerintah desa dalam mendukung inovasi Peduli KASI.
3. Dinas Penyuluhan Pertanian melakukan penyuluhan
tentang cara bertanam yang baik.
4. Kepala Puskesmas Loka Sebagai
a. Inovator dan penggerak inovasi.
b. Menjaga kekompakan Tim, mengawal jalannya inisiatif,
dan
c. Menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 423
5. Kepala Desa Sebagai pemangku kebijakan di tingkat desa.
dengan mengalokasikan anggaran dana desa untuk
insentif bidan dusun
6. Bidan desa/Dusun Memberikan pelayanan kesehatan ibu
dan anak sekaligus sebagai pelaksana Inovasi Peduli KASI
7. Tim PKK Desa Memberikan dukungan dengan memberikan
motivasi kepada sasaran kesehatan ibu dan anak.
8. Tokoh Masyarakat Memberikan dukungan dalam
pelaksanaan inovasi dengan memberikan motivasi dan
perhatian baik dalam kepada sasaran kesehatan ibu dan
anak.
9. Kader Posyandu Berperan dalam Kelompok Peduli ASI.
10. Petugas Promkes Berperan dalam penyuluhan
kesehatan di posyandu sekaligus pelaksana Inovasi Peduli
KASI.
11. Petugas Gizi Berperan dalam melaksanakan pemantauan
status gizi bayi, balita dan ibu hamil, konseling PMBA serta
Konseling Asi
12. TNI/Polri Melalui Babinsa dan Babinkantibmas berperan
dalam melakukan pengawasan dan pengamanan
pelaksanaan Inovasi Peduli KASI
Faktor Penentu
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan inovasi.
- Dukungan dari pemerintah Kabupaten, Dinas
Kesehatan yang terus memberikan support dan
perhatian.
- Komitmen Kepala Puskesmas yang menjalin
Komunikasi secara formal dan non formal, baik internal
maupun lintas sektor
- Komitmen pemerintah desa untuk selalu mendukung
pengembangan inovasi Peduli KASI
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 424
-Partisipasi lintas program memberikan pendampingan
pada ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
- Partisipasi masyarakat ikut dalam kelompok peduli ASI
Penyuluhan ASI Ekslusif akan terus digencarkan demi
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ASI, sehingga
makin banyak Masyarakat yang mendukung pemberian ASI
Ekslusif;
- Bibit pohon katuk yang dijaga dengan baik Bidan Desa
Bersama bidan dusun dan kelompok peduli ASI akan
mengontrol dan memastikan bibit pohon katuk
terpelihara dengan baik
- Inovasi diterima di masyarakat Diadakan Sosialisasi
Inovasi Peduli KASI (Kampung ASI) ke masyarakat
agar semua masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Loka dapat ikut aktif dalam pengembangan Inovasi
Peduli Kasi dengan 1 Ibu Hamil 1 Pohon Katuk.
Inspirasi Resplikasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 425
Proses Replikasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 426
pemasangan bendera dan pemberian edukasi pada setiap
sasaran kesehatan ibu dan anak. Inovasi PEDULI KASI dengan
menggunakan Bendera Saskia sebagai penanda adanya ibu
hamil, sehingga memudahkan kelompok Peduli KASI untuk
membagikan Pohon Katuk dan memantau kondisi Ibu hamil dan
Ibu Menyusui. Peduli KASI memasukkan konsep alam sebagai
penanda adanya Ibu Hamil.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 427
INOVASI
Pose (Pajaga Sikola Salewangang)
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 428
di SDN Kompleks Sambung Jawa Makassar, sebagai respon dari
rendahnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) pada peserta
didik. Inovasi ini dikembangkan melalui kerjasama antara pihak
sekolah (peserta didik, guru, orang tua) dengan instansi terkait
dan lembaga pemerhati pendidikan yang fokus mendukung
peningkatan PHBS di sekolah. Melalui inovasi ini dibentuk agen
PHBS dari kalangan peserta didik sendiri yang dikenal dengan
istilah PUNGGAWA dan GALLARRANG. Punggawa adalah
bahasa makassar yang artinya Pimpinan (koordinator PHBS di
setiap kelas), Gallarang artinya Ketua Kelompok (koordinator
PHBS kelompok-kelompok kecil yang membantu tugas
punggawa).
Inovasi ini berdampak pada peningkatan indeks kesehatan
peserta didik yang diperoleh melalui implementasi PHBS baik di
sekolah maupun di rumah. Pelibatan peserta didik sebagai
Punggawa dan Gallarang menumbuhkan karakter kepimpinan,
disiplin, bertanggungjawab. Berdasarkan data kasus
ketidakhadiran akibat tidak terlaksananya PHBS terjadi
penurunan dari 1.729 kasus (2017) menjadi 436 Kasus (2021).
Hasilnya setelah inovasi ini terjadi peningkatan indeks kesehatan
peserta didik dari 2,65 (2017) menjadi 3,44 (2021).
Melalui inovasi ini, efektiktivitas pencapaian kehidupan
sehat dan sejahtera didukung melalui peningkatan pembiasaan
budaya perilaku hidup bersih dan sehat dikalangan peserta didik,
keluarga dan masyarakat pada umumnya sehingga dapat
memitigasi penyebaran covid-19 saat ini.
Ide Inovatif
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 429
Dapat diasumsikan, umumnya pengetahuan dan budaya
PHBS masih minim, berdasarkan data tahun 2017 sampel kelas 6
sebanyak 86 peserta didik, hanya 35% peserta didik yang
sarapan, 25% yang makan sayur dan buah, 24% cuci tangan
menggunakan air mengalir, 75% peserta didik jajan sembarang di
sekitar sekolah.
Perilaku ini kerap mengakibatkan gangguan kesehatan,
berdasarkan data sampel di atas, tingkat ketidakhadiran sebesar
29,85%, 37,81% tidak hadir karena sakit. Mayoritas yang sakit
banyak diakibatkan tidak melaksanakan PHBS, diare 35%,
demam/DBD 20%, tipes7%, penyakit lainnya 38%.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 431
sistematis dan gradual melibatkan seluruh elemen sekolah untuk
peduli menjaga perilaku PHBS, terutama dalam pencegahan
penularan Covid-19.
Hal ini menjadi keunikan tersendiri dimana, pemberian
gelar Punggawa dan Gallarrang adalah kearifan lokal yang wajib
dipelihara dan diperkuat sebagai budaya berkeberlajutan.
Kebaharuan, nilai tambah dan keunikan yang lain:
Radio Sehat: suatu platform digital edukasi siswa dan
pencegahan covid-19 dari siswa ke siswa dan masyarakat
http://reportasependidikan.com/sdn-kompleks-sambung-jawa-
tampilkan-inovasi-pada-lomba-sekolah-se hat/
SURGA (Sudut Keluarga): sebagai ruang interaksi, edukasi
kepada orang tua mengintegrasikan pemahaman tentang
pelaksanaan PHBS dan informasi pencegahan penyebaran covid-
19 dilingkungan sekolah maupun keluarga/rumah.
Kupon Belanja: melalui kartu belanja dapat mencegah
penyebaran virus melalui uang cash dan mencegah
penyalahgunaan narkotika.
https://sulselmengabari.com/2019/02/sdn-kompleks-sambung-
jawa-tampilkan-inovasi-pada-lomba-sekol ah-sehat/
Kesehatan lingkungan: menjaga kebersihan lingkungan
sekolah, toilet, kelas, merawat pohon/tanaman,dll.
Edukasi masyarakat: penyebaran informasi/berita PHBS,
kesehatan lingkungan, kerjasama media massa.
Diseminasi Dokter Kecil Mahir Gizi: kepada 6 sekolah lain.
Dokter Kecil menjelaskan cara cuci tangan yang baik, pentingnya
melaksanakan PHBS.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 432
Kolaborasi dengan OPD dan NGO: kerjasama beberapa
OPD/NGO, Dinas Pendidikan, CARE, JICA, BPOM, Kedokteran
Gigi UMI, Kedokteran Gigi Mulawarman, Puskesmas,dll.
Signifikansi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 433
2. sarapan pagi;
3. Makan sayur dan buah;
18. Vaksin;
A. Evaluasi Internal
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 434
(Sistem Penjaminan Mutu Internal), rapor sehat, dan instrumen
sekolah sehat.
Absensi peserta didik untuk mengukur tingkat kehadiran
peserta didik, jenis penyakit diidentifikasi (Sakit karena PHBS atau
Non-PHBS). Rapor pendidikan merupakan intrumen untuk
mengukur standar kompetensi lulusan pada dimensi sikap. Rapor
sehat mengukur indeks kesehatan peserta didik. Instrumen
sekolah sehat mengukur ketersediaan dan kualitas sarana sesuai
standar sekolah sehat.
B. Evaluasi Eksternal
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 435
Indikator yang digunakan dalam mengevaluasi inovasi POSE
adalah:
1. Persentase rata-rata tingkat kehadiran peserta didik di
sekolah dalam 1 tahun dari rekapitulasi absensi;
2. Persentase peserta didik yang berhalangan hadir karena
sakit dalam 1 tahun dari rekapitulasi absensi;
3. Persentase jumlah kasus ketidakhadiran peserta didik
karena sakit yang berkaitan dengan PHBS;
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 436
Tabel di atas menunjukkan terjadi penurunan kasus
ketidakhadiran karena sakit akibat tidak melaksanakan PHBS.
Demikian dengan Indeks Kesehatan Peserta didik yang terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Dampak
436 (2021).
Kontribusi terhadap Capaian TPB
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 437
komputer untuk tujuan pengajaran, (d) air minum layak, (e)
fasilitas sanitasi dasar perjenis kelamin, (f) fasilitas cuci tangan
(terdiri air, sanitasi, dan higienis bagi semua (WASH)).
Juga berkontribusi rumah tangga ber-PHBS di Kota
Makassar 0,28% dari 68,16% dari target 82,94% (Dinas
kesehatan provinsi sulsel tahun 2018) meningkatkannya budaya
PHBS di sekolah maupun di lingkungan keluarga dan masyarakat
terlebih di masa pandemi Covid-19 sebagai langkah preventif
memutus mata rantai Penyebaran Covid-19.
Inovasi ini berkontribusi nyata 0,63% dari 4.955 yang telah
divaksin tanggal 24 Januari 2022 mendorong target vaksinasi
Covid-19 pada peserta didik di Kota Makassar sejalan target TB
3.b Indikator 3.b.1 Proporsi target populasi yang telah
memperoleh vaksin program nasional.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 438
perhatian sekolah lain melirik program POSE. Meskipun tidak
mereplikasi semua program yang ada di POSE, tapi beberapa
diantaranya telah diadaptasi, misalnya tentang peran aktif dokter
kecil dalam mendorong pembiasaan cuci tangan yang baik dan
benar serta perilaku hidup bersih dan sehat pada lingkungan
https://makassar.tribunnews.com/2019/06/28/sdn-kompleks-
sambung-jawa-mou-sekolah-binaan?page= all
10 sekolah menjadi sekolah binaan SDN Komp Sambung
Jawa terkait dengan membangun sekolah sehat, sekolah
adiwiyata.
Menerima kunjungan dinas lingkungan hidup kabupaten
takalar dan beberapa sekolah SD dan SMP se- kabupaten Takalar
belajar sekolah sehat, pembiasaan PHBS dan sekolah adiwiyata
di SDN Kompleks Sambung Jawa.
https://inetnews.id/metro/2019/10/24/kadis-lh-inginkan-ada-
sekolah-adiwiyata-berwawasan-lingkungan/
https://www.instagram.com/p/CKnIZW2nUmz/?igshid=YmMyMT
A2M2Y=
Inovasi ini diadopsi oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar
awal tahun 2022 dengan membuat aplikasi link Kesehatan Siswa
se-Kota Makassar tingkat SD dan SMP. Link Kesehatan ini diisi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 439
oleh Punggawa atau Ketua Kelas dari setiap kelas setiap hari
sekolah
https://laporankesehatansekolah.makassarrecover.com/auth
Dapat memantau kondisi penyebaran virus covid-19 di
kalangan peserta didik di Makassar. Tim Recover satgas Covid
tingkat Makassar memantau dengan melihat data isian aplikasi
tersebut. Tinggi rendah jumlah siswa yang terpapar penyakit
menjadi dasar pengambilan keputusan bagi dinas pendidikan
Kota Makassar model tatap muka di Kota Makassar, apakah telah
layak PTM 50% atau 100% sebagai tindakan memutus matarantai
penyebaran virus covid-19.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 440
sekolah sehingga keberlanjutan program serta sumber daya yang
terkait didalamnya akan dipertahankan.
Kehadiran POSE membantu pelaksanaan beberapa OPD
maupun NGO yang terkait dengan pembangunan budaya sehat di
kalangan peserta didik. OPD yang berkolaborasi, Balai
Pengawasan Obat dan Makanan(BPOM) Makassar Tahun2018
melakukan pendampingan dan edukasi terhadap pengelola kantin
sehat. Kegiatan fokus pada bagaimana pengelolaan kantin sehat
serta standar jajanan sehat yang layak konsumsi bagi peserta
didik.
Selain instansi pemerintah, program POSE juga telah
berkolaborasi dengan beberapa Non-Government Organization
(NGO) seperti Japan International Cooperation Agency (JICA) dan
Care International Indonesia. JICA pada tahun 2018 melakukan
pendampingan edukasi pengelolaan kantin serta pengelolaan
sampah.
Sedangkan CARE melakukan pendampingan analisis awal
kebutuhan kesehatan serta pendampingan pelaksanaan PHBS
dengan menyasar guru, peserta didik, orang tua, komite,
pengelola kantin, serta penjual jajanan yang berada di sekitar
wilayah sekolah. CARE bahkan menggandeng salah satu
perusahaan internasional yang berkantor di Makassar bernama
CARGIL dalam menyediakan sarana tempat cuci tangan,
drainase, 2 buah toilet, dan penampungan air.
Di samping melakukan penguatan program dengan cara
bersinergi dengan instansi lain, POSE juga dengan mudah dapat
dilaksanakan karena dilengkapi dengan SOP maupun Juknis
pelaksanaan program.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 441
penyebaran informasi melalui media online (Link Youtube Pokja
Green House (Edukasi Masyarakat):
https://youtu.be/fEAeUdW8Dx4,
Dokter Kecil Mahir Gizi:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/05/sd-sambung-jawa-
makassar-selalu-masuk.html?m=1
Sekolah Ramah Anak:
https://makassar.tribunnews.com/2018/07/19/orangtua-minati-
sekolah-ramah-anak,
Lomba Sekolah Sehat:
https://sulselmengabari.com/2019/02/sdn-kompleks-sambung-
jawa-tampilkan-inovasi-pada-lomb a-sekolah-sehat/)
Inovasi POSE adalah upaya untuk mewujudkan lingkungan
sekolah sehat dengan maksud agar seluruh warga sekolah
termasuk peserta didik dapat terhindar dari penyakit. Faktor
penentu keberhasilan program ini adalah kolaborasi/sinergitas
dengan orang tua peserta didik. Perilaku hidup bersih dan sehat
serta nilai-nilai sikap kepedulian terhadap terwujudnya lingkungan
yang sehat hanya yang ditanamkan di sekolah harus memperoleh
dukungan dari orang tua. Maksudnya, nilai-nilai pembiasaan yang
ditanamkan di sekolah juga harus diterapkan peserta didik pada
lingkungan keluarga. Hal tersebut dapat terlaksana hanya jika
orang tua peserta didik menerapkan pembinaan dan pengawasan
di rumah.
Kemitraan dengan berbagai pihak juga menjadi faktor
penentu keberhasilan. Karena program kesehatan tidak mungkin
dapat berjalan sendiri hanya di tangan satu pihak.
Faktor yang menjadi kendala adalah sikap dan kepedulian
guru dan orang tua dalam mendisiplinkan peserta didik untuk
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 442
terbiasa dengan budaya PHBS. Meski demikian hal ini dapat
diselesaikan dengan pendekatan penyadaran bahwa
mewujudkan lingkungan sehat adalah tanggung jawab semua
pihak. Kita semua berkepentingan atas terwujudnya lingkungan
yang sehat dan terhindar dari segala macam penyakit.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 443
Kelompok NGO: JICA dan CARE Internasional. Mengedukasi
warga sekolah berPHBS. Dunia Usaha POSPER,
UNILEVER,pengadaan sarana sanitasi, toilet higenis,
pengembangan UKS.
PT:UNM, UMI, Universitas Mulawarman, Universitas Mega
Reski, POLTEKES memeriksa kesehatan umum dan gigi peserta
didik, membuatkan media pembelajaran kesehatan, sarana
CTPS, melatih Punggawa dan gallaran PHBS
RT, RW, Lurah, Camat, Tokoh Masyarakat, memantau
keamanan sekolah
Media berita, RRI, TVRI pengunaan RADIO SEHAT SEKOLAH
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 444
INOVASI
Kelas Musim
Ringkasan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 445
ketidakhadiran peserta didik di sekolah pada daerah pegunungan
terpencil SDN 44 Bakka, SDN 60 Bung dan SMPN Satap 4
Minasatene sebesar 50% dari 124 orang, khususnya musim
tertentu yaitu musim tanam padi dan musim panen. Layanan ini
diberikan oleh guru kepada peserta didik yang tidak dapat hadir di
sekolah karena membantu orang tuanya di sawah pada musim
tersebut dengan belajar mandiri di sela kegiatannya di sawah
menggunakan bahan ajar dari guru.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 446
dapat hadir belajar di sekolah karena membantu orang tuannya
pada musim hujan terutama musim tanam padi dan musim panen
Pada musim tersebut orang tua menyertakan anaknya
untuk membantunya terutama musim tanam dan panen di sawah
yang membuat peserta didik tidak hadir di sekolah sehingga
ketinggalan pelajaran dan penurunan prestasi belajarnya bahkan
dapat memicu putus sekolah karena sudah malu datang lagi ke
sekolah. Pada SDN 44 Bakka tahun 2021 ada 15 orang dari 28
(53%) yang rutin membantu orang tuannya, SDN 60 Bung 47
orang ada 23 (49%) dan SMPN 4 Satap 46 orang ada 23(50%)
orang jumlah peserta didik rutin membantu orang tuanya di
sawah.
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan inovasi
layanan Kelas Musim agar peserta didik dapat tetap belajar dan
tetap termotivasi datang kembali ke sekolah. Inovasi ini bertujuan
memberikan layanan pembelajaran bagi peserta didik yang tidak
bisa hadir di kelas karena membantu orang tuanya pada musim
tertentu. Layanan ini juga menjamin proses belajar peserta didik
agar dapat berkesinambungan dan mencegah putus sekolah serta
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan belajar di
mana saja secara mandiri.
Kelas Musim sebuah layanan pendidikan yang termasuk
kategori 1 yaitu pelayanan public yang inklusif dan berkeadilan.
Hal ini sejalan dengan tujuan layanan Kelas Musim yakni memberi
layanan pendidikan kepada peserta didik di wilayah pegunungan
terpencil yang tidak bisa hadir belajar di kelas karena membantu
orang tuanya di sawah pada musim tanam dan panen.
Selama ini anak petani yang membantu orang tuannya di
sawah tidak mendapatkan layanan yang berpihak kepada kondisi
dilema yang dihadapinya antara ke sekolah atau membantu orang
tuannya di sawah. Ada pembiaran anak tidak ke sekolah, tidak
memberikan proses pembelajaran dari dilema tersebut. Hal ini
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 447
menjadi penyebab prestasi belajar rendah dan dapat memicu
putus sekolah. Kondisi inilah menginspirasi pelaksanaan layanan
Kelas Musim yang memungkinkan peserta didik dapat belajar
secara mandiri berkelanjutan dan dapat pula ke sawah membantu
orang tuannya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 448
membantu orang tuannya di sawah pada musim tanam dan
musim panen, dan mengklasifikasikan karakter kebutuhan
belajarnya. Setelah terdata jumlah dan waktunya, Guru
melakukan penyesuaian program pembelajaran di kelas. Guru
menyesuaikan berapa lama peserta didik meninggalkan sekolah
dengan banyaknya materi tugas belajar yang diberikan. Guru
dapat memadukan materi pelajaran disesuaikan waktu musim
yang ada. Selanjutnya Guru memberikan bahan belajar kepada
peserta didik sesuai lama waktu yang disepakati membantu orang
tuannya. Materi tugas yang diberikan disesuaikan dengan
kesiapan belajar peserta didik dan dukungan orang tuannya.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 449
Metode yang digunakan pada saat pelaksanaan evaluasi
layanan kelas Musim menggunakan Teknik dokumentasi,
wawancara dan observasi. Pada pelaksanaan evaluasi internal
metode yang digunakan yaitu observasi langsung pelaksanaan
baik kesiapan administrasi, pelaksanaan inovasi maupun hasil
prestasi belajar peserta didik oleh kepala sekolah dan komite
sekolah menggunakan lembar observasi dan pedoman
wawancara kepada guru dan peserta didik . Sedangkan
pelaksanaan evaluasi ekternal diawali dengan observasi lapangan
dan dokumen dilanjutkan menggunakan Teknik wawancara
dengan innovator dan para pelaku inovasi (kepala sekolah, guru
dan peserta didik )
Keadaan pembelajaran sebelum inovasi diimplementasi
Peserta didik yang terdampak selalu tertinggal pelajarannya pada
musim tertentu. Prestasi belajar di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Pencapaian KKM hanya 50% peserta didik yang
terdampak 59 orang. Guru kebingunan memberi nilai dan adanya
nilai “kasihan”. Peserta didik malu dan takut ke sekolah jika sudah
lama tidak ke sekolah.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 450
pada waktu melakukan layanan kelas musim terutama pada waktu
interaksi pemberian lembar tugas baik di sawah atau di rumah
peserta didik, pada waktu pembimbingan dan verifikasi hasil kerja
peserta didik di tempat yang ditentukan tetap menggunakan
protocol kesehatan yang ketat dengan terlebih dahulu mencuci
tangan dengan sabun, air mengalir, cek suhu tubuh sebelum
bertemu dan selalu memakai masker.
Kontribusi terhadap Capaian TPB
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 451
Pada anak-anak pegunungan laki-laki dan perempuan agar
mereka dapat tetap bersekolah dan tidak putus sekolah dengan
layanan yang tepat melalui peningkatan kapasitas kompetensi,
komitmen guru dan melibatkan semua unsur yang ada untuk
dapat memberikan layanan kepada peserta didik yang membantu
orang tuanya di sawah.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 452
anak tidak dapat hadir belajar di kelas karena factor penyebab
lainnya. Reflikasi layanan kelas Musim ini sudah dijadikan inovasi
Di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Pangkajene
Kepulauan yang harus direflikasi ke semua sekolah khususnya
yang ada di pegunungan yang memiliki karakter dan
permasalahan yang sama.
Layanan kelas musim ini juga telah diadaptasi oleh salah
satu sekolah yang ada di kota Kabupaten Pangkep yaitu SDN 2
Lejang Kecamatan Bungoro yang mengadopsi Ide pada peserta
didiknya yang tidak bisa hadir karena mengikuti orang tuanya
bekerja dan bagi peserta didik yang selalu ikut lomba, dan iven
lainnya.
Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 453
inovasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebesar
RP.30.000.000 . Strategi manajerial dilakukan pelatihan atau
bintek kepada kepala sekolah dan guru materi tentang cara
pengimplementasian layanan Kelas Musim selaku pelaku utama
di sekolah.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 454
Kolaborasi Pemangku Kepentinga
Pemangku Kepentingan yang terlibat serta peran dan
Kontribusi dalam Layanan Kelas Musim di daerah pegunungan
terpencil Kabupaten Pangkep yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Pangkep perannya menerbitkan
Regulasi Layanan Pendidikan kelas Musim, Dewan Pendidikan
Kab.Pangkep perannya memberikan sosialisasi pentingnya
Pendidikan bagi generasi bangsa dan tidak boleh putus sekolah.
Camat Minasatene dan Lurah Kalabbirang selaku pemerintah
setempat membina dan mensosialisasikan perlunya anak
bersekolah. Pengawas Sekolah selaku pembina guru dan kepala
sekolah melakukan pembinaan guru melakukan layanan kelas
Musim sekaligus mengevaluasi pelaksanaan dan dampak layanan
Kelas Musim.
Kelompok kerja Kepala Sekolah (KKKS) selaku wadah
pembinaan kepala sekolah melakukan pembinaan cara
memajukan sekolah dan mengatasi masalah pebelajaran di
sekolah.
Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai wadah pembinaan guru
melakukan pelatihan Guru melakukan proses pembelajaran yang
mendukung layanan kelas Musim kepada peserta didik baik
penyusun lembar tugas atau LKS dan cara pendampingannya .
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 455
INOVASI
Bagang Cerdas
Ringkasan
Implementasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 456
peserta didik yang melaut. Peserta didik juga tidak hadir di kelas
pada saat melaut dengan waktu yang lama bahkan sampai 20
hari, serta jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di kapal bagang
10 sampai 12 Orang dan ini menjadi suatu permasalahan bagi
kami disekolah khususnya guru- guru bagaimana memberikan
nilai objektif kepada peserta didik.
Hal inilah yang menginsfirasi kami untuk mereflikasikan
kelas perahu menjadi Bagang Cerdas untuk memenuhi kebutuhan
belajar peserta didik yang melaut di waktu yang lama, dengan
mengembangkan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) menjadi
Modul dimana Modul tersebut didalamnya terdapat materi dan
LKS.
Dampak
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 457
Latar Belakang
Pulau Balang Caddi terletak di Kelurahan Mattiro Bintang
Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Mata pencaharian
Masyarakat di Pulau Balang Caddi Mayoritas adalah nelayan
bagang terapung sampai 80%. Bagang terapung ini adalah salah
satu metode menangkap ikan dengan menggunakan cahaya
lampu dan jaring apung, dan bagang ini membutuhkan tenaga
kerja/ ABK (Anak Buah kapal) itu paling sedikit 10 sampai 12
orang, dengan banyaknya tenaga yang dibutuhkan maka
terkadang peserta didik harus membantu orang tua mereka pada
waktu tertentu untuk melaut, dan peserta didik yang melaut bukan
hanya karena persoalan ekonomi orang tua tapi adalah jumlah
tenaga yang dibutuhkan di kapal bagang tersebut
yangmenyebabkan peserta didik harus mengikuti orang tua
mereka jika di waktu tertentu salah satu ABK dari orang tua
mereka berhalangan melaut. Dan pada saat Pandemi, peserta
didik kami yang laki laki 70% ikut melaut. Perlu diketahui bahwa
jika satu kapal bagang berangkat maka memerlukan waktu paling
cepat 18 hari. Dengan waktu yang lama tersebut, peserta didik
akan ketinggalan banyak materi pelajaran. Dan yang paling
mengiris hati, ada orang tua menekankan agar anak mereka tidak
usah melanjutkan sekolah. Maka salah satu solusi yang tepat
untuk mencegah putus sekolah adalah dengan menerapkan
layanan inovasi kelas perahu dengan mereplikasikan menjadi
Inovasi Bagang Cerdas di SMPN 8 Satap Liukang Tupabbiring
dan MA DDI Pulau Balang Caddi menjadi hal yang tepat untuk di
reflikasikan dan di terapkan.
Tujuan:
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 458
Memberikan layanan khusus bagi peserta didik yang
melaut
Menjamin proses belajar peserta didik tetap berjalan dan
mencegah peserta didik putus sekolah
Meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan belajar
dimana saja secara mandiri dan berkesinambungan.
Dan Kelompok sasaran dari Inovasi Bagang Cerdas adalah
Peserta didik yang menjadi nelayan bagang.
Kesesuaian Kategori
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 459
stategi pemadatan materi di kelas menjelang berangkat melaut.
Dan yang terpenting adalah harus sosialisasi kepada Punggawa
serta ABK bagang yang lain agar mengingatkan peserta didik
untuk tetap mengerjakan tugas dan belajar selama melaut.
Kebaruan, nilai tambah
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 460
meninggalkan sekolah dengan banyaknya materi berupa modul
dan lembar tugas yang diberikan. Guru dapat memadukan materi
pelajaran disesuaikan waktu peserta didik melaut.
3. Pemberian modul dan lembar tugas
Guru memberikan modul dan lembar tugas kepada peserta
didik sesuai lama waktu yang disepakati . Materi tugas yang
diberikan disesuaikan dengan kesiapan belajar dan dukungan
orang tuannya serta Juragan/Punggawa
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 461
Evaluasi dari Inovasi
1. Evaluasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 462
Dampak adanya Inovasi
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 463
Layanan Bagang Cerdas Ket
Nama Sekolah
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Madrasah DDI (Jumlah
Aliyah Pulau Balang 5 5 8 Peserta didik
Caddi Yang Melaut)
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 464
tua melibatkan semua unsur yang ada. Untuk dapat memberikan
layanan pendidikan kepada peserta didik yang membantu orang
tuanya agar mereka dapat bersekolah dan tidak putus sekolah.
Sehingga tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan anak
bangsa bisa tercapai dan terwujud.
Adaptabilitas
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 465
kepulauan dan pesisir atau amnak-anak yang terpaksa mengikuti
orang tuanya melaut atau bekerja. Mengurangi angka putus
sekolah tanpa mencabut hak Peserta didik dari budaya
keseharian mereka melaut bukanlah hal yang mudah. Pentingnya
pendidikan bagi mereka belum optima sehingg situasi
inimendorong tumbuhnya rasa malu dan tidak percaya diri pada
peserta didik. Inovasi Bagang Cerdas mampu membuktikan pada
peserta didik kami terutama yang mendapat layanan Inovasi
mereka mampu belajar mandiri dan menyelesaikan tugas tugas
mereka, sehingga program Mas Mentri tentang Merdeka Belajar
bisa sejalan dan se irama dengan Bagang Cerdas.
Sumber Daya
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 466
Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia yang dilibatkan semua guru dan
tenaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan di sekolah
terkhusus guru atau tenaga Pendidik di butuhkan sebuah
komitmen yang kuat serta melaksanakan tugas tambahan dalam
pelaksanaan layanan sebuah inovasi karena peran Guru yang
paling penting dalam hal ini terutama waktu luang harus
bertambah dalam menyiapkan dan membuat bahan ajar khusus
bagi peserta didik yang terlayani dalam sebuah inovasi , Kepala
sekolah, peran kepala Sekolah adalah terus memotivasi Peserta
didik dan Guru agar tetap dalam satu Komitmen dalam
memberikan layanan yang terbaik bagi peserta didik merka yang
terlayani dalam layana sebuah Inovasi. Peran dari komite sekolah,
Orang tua, masyarakat, Punggawa Bagang, sangat lah penting
karena mereka pada dasarnya adalah bagian dari Warga sekolah
sehingga persetujuan terhadap sebuah inovasi sangatlah
dibutuhkan.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 467
Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan.
Strategi Keberlanjutan
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 468
dijadikan sebagai dasar pelaksanaan di sekolah dan pelaksanaan
reflikasi di tempat yang baru.
Faktor Penentu
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 469
mendukung setiap program layanan Pendidikan buat masyarakat,
serta menuangkan dalam Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten.
@Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pangkajene
dan Kebudayaan perannya menerbitkan Regulasi Layanan
Pendidikan Bagang Cerdas.
@Camat Liukang Tupabbiring dan Lurah Mattiro Bintang
selaku pemerintah setempat membina dan mensosialisasikan
perlunya anak bersekolah.
@Pengawas Sekolah selaku pembina guru dan kepala
sekolah melakukan pembinaan guru melakukan layanan bagang
cerdas sekaligus mengevaluasi pelaksanaan dan dampak
layanan Bagang cerdas
@Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) selaku wadah
pembinaan kepala sekolah melakukan pembinaan di sekolah dan
mengatasi masalah pembelajaran di sekolah
@Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai wadah
pembinaan guru melakukan pelatihan Guru melakukan proses
pembelajaran yang mendukung layanan bagang cerdas kepada
peserta didik baik penyusun Modul atau LKS dan cara
pendampingannya .
@Untuk meningkatkan layanan bagang cerdas sangat diharapkan
keterlibatkan orang tua peserta didik dan masyarakat agar
peserta didik yang ke laut membantu orang tua dapat terus
bersekolah sehingga ada proses edukasi kepada peserta didik
yang dapat mencegah mereka putus sekolah.
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK SULAWESI SELATAN 2022 470
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 471
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 472
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 473
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 474
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 475
Retno Setyoningsih, S.I.P (Sub Koordinator Sub Bagian Pelayanan Publik
pada Biro Organisasi Setda Prov. Sulsel).
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 475
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 476
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 477
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 478
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 479
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 480
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 481
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 482
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 483
REFERENSI & INSPIRASI PRAKTIK BAIK INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2022 484