Anda di halaman 1dari 14

Selamat Tinggal Sekolah

Dulu aku tidak merasa sekolah ini begitu indah


Dulu aku tidak tahu senangnya belajar di sekolah
Aku merasa kehilangan
Momen kebersamaan
Bersama para pengajar dan teman-teman
Sebentar lagi Aku akan pergi
Melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
Wahai sekolah
6 tahun kita telah bersama
Kau menemaniku dengan setia
Menggapai cita-cita
Selamat tinggal bangku
Selamat tinggal papan tulis
Selamat tinggal halaman
Selamat tinggal sekolah
Terima Kasih Guruku
Keberadaanmu bagaikan secercah cahaya
Yang menyinari gelapnya alam dunia
Keberadaanmu bagaikan tetes embun
Yang memberikan kesejukan dalam panasnya jiwa
Jasamu sungguh mulia
Keberadaanmu begitu berharga
Kau lepaskan kami
Dari kebodohan yang menyelimuti diri
Guruku,
Kau adalah pahlawan bagiku
Tanpamu ku tak akan mengerti
Tulis, hitung maupun baca ini itu
Kau berjuang tanpa mengharapkan imbalan
Kau didik kami dengan penuh kesabaran
Segala budimu tak akan pernah kami lupakan
Hingga kami tumbuh dewasa mendatang
Guruku,
Terima kasih kami ucapkan
Dan maafkan kami selama ini
Yang mungkin sering membuatmu sakit hati
Di hari perpisahan ini
Kami ucapkan dengan setulus hati
Bahwa kami menyayangi
Semua guru-guru kami
10. Tumpahan Tinta Ilmu

Tetesan keringat jerih payahmu


Jemari-jemarinya luluh lantahkan meja
Diajarkannya berdo’a dan bernyanyi
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta

Menegakkan badan menghargai jasanya


Menuruti langkahnya jejak pun ada
Jiwanya memberikan pengorbanannya

Tinta-tinda bocor tumpahkan darahnya


Lembaran pun tersobek-sobek singgasana
Suaranya menggemakan dunianya
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya

Kuhaturkan terima kasih kepadanya


Wahai guruku, jiwaku
Tanpamu, aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku

Terima kasih guruku

Oleh: Ama Gusti Azis

11. Terima Kasih Guruku Pujaan Hatiku

Pagi hari ini, seperti tak biasa


Berkumpul membaur sebanyak rasa
Haru, sedih, bahagia menjadi satu
Satu nuansa tanpa rekayasa

Kebahagiaan kamu tertumpah di sini


Berhasil melewati ujian akhir tahun ini
Lalu, menjadi haru mengiris hati
Teringat kisah kasih selama ini
Dan kasihmu wahai guru-guru yang kami cintai

Sedih, akhir dari perasaan kami


Kala menyadari perpisahan harus terjadi
Setelah kesan dan pesan terlanjur terpatri
Menjadikan kami murif yang berprestasi tinggi

Bahagia, sedih, dan haru


Menyatu karena kemurnian sentuhanmu
Membuat lidah kami terasa kaku
Untuk sekedar berucap padamu

Thank you for all and good bye, guruku


Hanya itu yang kami mampu
Oh pagi ini begitu sayu
12. Kata Akhir Sang Guru

Hari ini usai sudah tugasmu


Mengantarkan saat terakhirku sebagai muridmu
Tertunduk dalam kenangan
Wahai pahlawan tanpa tanda jasaku

Engkau yang kadang menakutkan


Engkau yang kadang melucu
Dan engkau yang kadang menasihati
Engkau adalah guru kami

Cerita tentangmu takkan pernah hilang


Kata yang keluar tak mampu menjelaskan
Tak seterang lilin yang menyala dalam gelap
Kau tetap terang hingga saat perpisahan tiba

Maafkan kami,
Atas segala kebodohan nafsu kami
Atas nasihat yang telah kami langgar
Atas perintah yang tak pernah kami lakukan

Puisi Perpisahan Sahabat

Apa yang terbesit dalam benakmu ketika mendengar kata sahabat? Sebagian dari kita mungkin akan
mengingat masa-masa menyenangkan bersama mereka. Tapi, beberapa yang lain mungkin merasakan
kesedihan yang mendalam ketika mengenang sosok sahabat. Kumpulan puisi perpisahan sahabat yang
menyedihkan ini dijamin bisa membuatmu sulit mengenang sosoknya.

13. Kawan yang Akan Pergi

Waktu akan terus berjalan


Detik demi detik akan terus bergulir
Tak terasa waktu semakin dekat

Kini tibalah saatnya


Waktu dimana kita berada
Di akhir masa bersama-sama

Kawan,
Bagai tersambar petir rasanya hatiku
Sat kau katakan semua itu
Rasanya baru saja kemarin
Kau bilang jika akan pergi ke tempat baru
Untuk meraih impianmu

Teringat seketika dalam benakku


Waktu-waktu yang kulalui bersamamu
Segala canda dan duka kita lewati bersama
Kukira, semuanya akan tetap sama

Terasa berat rasanya hatiku kawan


Kau adalah sahabatku tersayang
Melepaskan kepergianmu
Namun, semua ini demi masa depanmu

Kawan,
Terima kasih untuk segalanya
Atas semua waktu yang kau luangkan
Atas semua tawa yang kau hadirkan

Ingatlah kawan,
Meski jarak dan waktu memisahkan kita
Namun, hati kita akan tetap bersama
Itulah yang namanya sahabat sejati

14. Mutiara Kebersamaan

Sahabat, kehidupan ini tak lain adalah hamparan samudera luas


Kita renangi dan selami kedalamannya
Untuk mencari tiram di dasarnya, dan kita petik mutiaranya
Bahwa selalu ada yang bermakna pada setiap kehadiran dan pertemuan

Dengan bahtera tulus kebersamaan kita berlayar


Untuk saling menjaga dan saling percaya
Dan saat ini, saat dimana kita harus lalui waktu
Waktu dimana kita harus mulai maju
Maju untuk sesuatu harapan baru

Mungkin saat ini kita akan berpisah


Namun semua itu hanyalah sementara
Karena kau akan kembali dan harus kembali
Bukan untuk sekedar mengenang dan melihat

Puing-puing masa lalu bersamamu


Namun karena di sini lah tanah kelahiranku
Dimana ada engkau dan orang-orang terdekatku

Oleh: Ali Uthi Ullah

15. Salam Perpisahan

Kini, hatiku tergores kesedihan


Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan

Saat-saat langkah terayun


Jarak kita pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin, terkubur oleh waktu dan keadaan

Sobat, dalam hatiku ini


Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu

Namun untukku, janganlah kau biarkan


Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa rinduku yang tak kau harapkan

16. Sampai Berjumpa di Puncak Kesuksesan

Dia yang selalu dengan heboh berlari ke arahku


Dia yang selalu setia kehadiranku
Sosok yang tak pernah bosan mendengar ocehan yang mengandung makna
Seorang yang tak pernah jenuh melihat rawut wajah ini

Dia yang hatinya selalu menangis


Di kala air mataku jatuh terurai
Dia yang selalu tertawa lepas
Melihat aku yang sedang mendapat sebuah keberuntungan

Kebahagiaan, keceriaan, yang terkadang tidak tersadar


Bahwa hadirnya adalah nyawa di dalam jiwa
Sosok yang kadang terhalangi oleh kebahagiaan akan cinta yang tiba-tiba hadir
Tak jarang aku mengabaikannya

Lebih memilih sosok yang disebut dengan kekasih


Tak akan lama, sudah pasti tak akan pernah mampu bertahan lama
Untuk mengalihkan pandangan darinya
Persahabatan di waktu usia muda

Selalu ada dalam suka maupun duka


Tak pernah sekalipun ia absen di kala aku dilanda kegalauan
Namun, di kala pelangi kebahagiaan datang
Terkadang ia membiarkanku untuk menikmatinya

Tak sanggup sedikitpun batin ini


Melihatnya dikecewakan oleh dunia
Tak akan kubiarkan sosok jahat yang mengaku cinta
Untuk berjalan mendekat ke arahnya

Impian demi impian


Kita bangun bersama-sama
Jalan kehidupan yang terkadang berbeda
Tak pernah sekalipun menjadi perdebatan

Kita yang kini bersusah payah


Berjuang untuk meraih sang bintang
Peluh yang bercucuran
Menjadi kobaran api yang menggairahkan

Walau terkadang hidup tak mampu memberi adil


Tapi teruslah berharap
Kita akan berjumpa kembali
Terbanglah bebas

Melangkah tanpa beban


Wahai sahabat, sampai berjumpa kembali di puncak kesuksesan
Semoga nasib baik selalu menjadi anugerahmu

Puisi Perpisahan Cinta

Cinta juga merupakan bagian dari siklus hidup yang terus berjalan. Pertemuan di antara dua manusia
yang saling jatuh cinta, tekadang memberikan kebahagiaan yang luar biasa. Tak jarang pula, di saat
perpisahan harus terjadi di antaranya, dua orang yang saling mencintai akan menyebabkan rasa
kesedihan yang sangat mendalam.
17. Inilah Akhirnya Cinta Kita

Inilah akhirnya cerita kita


Cerita yang dulu kita tulis dengan manis pahit rintangan
Cerita ketika kita masih saling menggenggam jemari

Cerita saat semuanya masih cinta


Saat cinta di hati masih berwarna
Cerita yang dulu indah, kini buram tanpa warna

Cinta kita yang ada masih setia menanti


Cinta kita masih setia saling merindu
Karena setiap malam biasa kudengar rindu itu mendoakanmu

Hingga semuanya hilang


Semuanya berubah pada akhirnya
Saat cinta kita melihat kenyataan itu
Kenyataan bahwa aku dan aku
Tidak mungkin lagi bersatu

Karena kita sudah terikat dengan orang lain


Kita sudah menjadi milik orang lain
Semua tentang kita sirna sudah
Kecuali cinta yang enggan pergi

Tidak mudah ternyata hidup ini


Terlebih menjlani hari tanpa dirimu
Menghabiskan waktu tanpa sosok dirimu di dekatku

Inilah rasa sakit


Rasa sakit yang dulu kutakutkan
Berharap agar kau tak menyantuhnya
Meski akhirnya aku terluka juga

Sangat menyakitkan semua ini


Setiap hari yang bisa kulakukan hanya menangis dan menangis
Aku benci itu aku benci diriku

Kenapa setelah selama ini


Sudah dua tahun sejak saat itu
Tapi hati tetap masih setia menyimpan cinta untuk kekasih orang

Ingin rasanya kuhapus namanya di hatiku


Agar aku tidak merana dan hancur berkeping-keping
Agar mataku kering dari air mata

Ternyata melupakanmu sulit juga


Tidak semudah ucapanku
Melupakanmu untukku adalah ibarat memanjat langit
Tidak mungkin!

Sungguh tidak pernah terpikirkan olehku


Hubungan kita harus berakhir dengan cara seperti ini
Harus berakhir dengan luka tersakiti juga air mata

Inilah akhirnya kita


Kita bertemu karena takdir
Kita berpisah juga karena takdir
Sungguh tidak ada rasa penyesalahan di benakku bertemu denganmu
Terima kasih karena kau menulis cerita bersamaku
Sekarang aku bukan kertas putih lagi
Karena di sana ada cerita kita

Oleh: Rayhandi

18. Perpisahan Cinta yang Membawa Bahagia

Aku yang dulu tersesat


Di suatu perjalanan cinta yang salah
Kau selalu kuanggap sebuah keindahan
Ternyata hanyalah ilusi yang menyilaukan mata

Aku terbutakan
Oleh sinarmu yang ternyata sumber kesengsaraan
Aku yang dulu tak mampu mengucapkan rasa
Kini dengan lantang berteriak

Sekencang mungkin
Sampai menggema merasuk ke dalam saluran pendengarnmu yang kau tutup
Keangkuhan itu menutup segala indra perasamu

Aku yang dulu tertidur


Terlelap dalam impian
Impian yang tak layak untuk dijadikan kenyataan

Aku yang dulu tersihir


Kini membalikan tongkat yang kau arahkan kepadaku
Kau yang dulu bertingkah sebagai malaikat
Seolah kehilangan kesaktianmu

Keahlianmu dalam memutarbalikan keadaan


Sudah tak lagi manjur untuk digunakan
Dulu kau terasa bagai jantung kehidupan
Kini kusadari denyutmu tak pernah nyata

Khayalan seakan menjanjikan nirwana


Hanyalah bagian dari kesengsaraan yang tiada henti
Aku kini, tak akan lagi bisa kau kelabui

Aku yang dulu terasa bagai seorang yang tak mampu berdiri
Kini dengan mantap terus berlari
Dengan yakin dan percaya diri
Memilih jalan yang tak lagi berduri

Alur cerita yang penuh dusta


Sudah jauh kutinggalkan
Tak lagi sedikitpun ragaku menoleh
Ke arahmu yang ternyata tiada arti

Perpisahan cinta yang membawa bahagia


Mungkin terasa naif untuk disampaikan
Namun inilah nyatanya yang ada
Jangan lagi kakimu berani
Melangkah mendekat walau hanya sejengkal
Tak ada lagi tempat bagimu di sini
Bagimu, yang tak layak untuk mendapatkan penyambutan

Puisi Perpisahan Sedih

Menjadikan hidup seperti kekal memang kesalahan fatal yang dilakukan hampir semua manusia. Kaum
manusia menjadi sangat merasa terlalu percaya diri hingga tidak akan pernah siap dengan sebuah
kehilangan. Berikut ini adalah contoh puisi perpeisahan sedih atas perpisahan dalam hidup.

19. Genggaman Perpisahan

Kuncup mekar bahkan tak mendatangkan satu pun kumbang untuk mengecup manisnya
Gelegar riuh hujan tak sedikit pun ikut menerbangkan rasa dingin yang membuat gentar
Kaki kuat melangkah semakin cepat mendekati beranjak gelap
Di bawah sinar seadanya aku amati kembali kemana jejak yang melenyapkanmu pergi

Aroma basah, rumput menggeliat dan pohon separuh berbisik


Ranting berjatuhan menimbulkan bunyi langkah samar
Bulan begitu pelit menyimpan cahayanya untuk dinikmati sendiri

Bumi semakin beku, dalam sepi, menua dan renta


Tegar terus menerjang lebat pepohonan diantara tanaman pemakan mimpiku
Kejam kususun langkah menuju jauh
Meninggalkan tempat pembaringan

Mengikuti jejak jawaban yang kau taburkan


Bila kau tanyakan mengenai rasa sakit? Sabetan pedang tidak akan membuat darahku jatuh
Meski hanya satu titik sebesar gerimis

Jauh di dalam rongga di tengah dada


Luka menganga mematikanku
Meski aku masih bisa berlari satu mill lagi

20. Haru Dalam Hujan

Cahaya mengagetkan memotretku dari langit


Dari singgasana tertinggi tempat kaum suci mengintip hiruk pikuk di bawah sini
Hujan dan tangisan begitu sering sehingga tak lagi kurasakan istimewa

Mereka memiliki magnet tarik menarik untuk menyempurnakan tahta di antara dua
Hangat dan perlahan, lalu meluncur tanpa ampun
Seisi bumi menangis dalam haru tangisan angkasa

Gungukan tanah basah dengan taburan aneka warna


Tanah menelanmu dengan cepat seolah telah lama memendam rindu
Seperti sepasang kekasih yang mendapat waktu untuk menyatu

Secepat hembusan nafas, kau terlihat sangat mesra dan menikmatinya


Menyuguhkan senyum, membawa berita dalam perut pertiwi adalah surga
Seakan kesedihan antri untuk mengisi hari-hariku yang dipandang selalu ceria

Seolah mereka berlomba mempertaruhkan kata “tolong” yang akan aku ucapankan
Pulanglah dengan tertawa, dan pahamilah
Dendam atas kelahiran yang mereka tertawakan telah kau balas tanpa tersisa

Baca Juga: Kumpulan Puisi Ibu yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna
Itulah contoh puisi perpisahan paling sedih. Tidak ada perpisahan yang mudah untuk dijalani. Sebab,
bagaimanapun perpisahan akan selalu membawa kesedihan. Untuk itulah, mari hargai waktu sebaik
mungkin, selagi masih ada kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kita
kasihi.

Komentar






Rekomendasi untuk kamu

11 Kumpulan Puisi Hari Ibu Sebagai Tanda Ucapan Terima Kasih


Seruni.id – Apakah kamu sudah menyiapkan sesuatu untuk diberikan kepada ibumu di tanggal 22 Desember…

Kumpulan Puisi Chairil Anwar Penuh Inspirasi dan Menyentuh Hati


Seruni.id – Puisi adalah karya sastra yang dihasilkan oleh seseorang. Biasanya karya tersebut diciptakan dari…

25 Contoh Kumpulan Puisi Sedih Menguras Air Mata


Seruni.id – Dikala rasa sedih melanda, masing-masing orang memiliki cara tersendiri untuk meluapkannya. Ada yang…
Kumpulan Puisi Ibu yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna
Seruni.id – Puisi ibu bisa menjadi salah satu ungkapan terima kasih kita kepadanya. Meskipun terima…

Kumpulan Puisi Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang Menyentuh Hati


Seruni.id – Sebagai warga negara yang beradab, kita tidak boleh melupakan jasa para pahlawan terdahulu…

21 Contoh Puisi Tentang Alam


Seruni.id – Alam yang begitu indah nan mempesona, tidak hanya dinikmati dan dikagumi lewat lisan…
Artikel Terpopuler

 1
Januari 4, 20221299670 Lihat

120 Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Sahabat Paling Berkesan

 2
Juli 5, 2017845310 Lihat
30 Kerajinan Tangan dari Barang Bekas yang Bisa Dijadikan Peluang Bisnis

 3
Februari 11, 2022710662 Lihat

110 Contoh Ucapan Turut Berduka Cita dalam Agama Islam yang Baik dan Benar

 4
September 8, 2021574220 Lihat

45 Model Potongan Rambut Pendek Wanita 2021 yang Bisa Kamu Coba

 5
Agustus 19, 2021502326 Lihat

38 Jajanan Pasar Tradisional yang Masih Eksis Sampai Sekarang

 6
Oktober 9, 2019419616 Lihat

16 Film Lee Min Hoo Terlengkap dan Terbaik Sepanjang Masa

 7
Desember 26, 2019396213 Lihat

130 Tebak-tebakan Romantis yang Lucu dan Bikin Baper

 8
November 4, 2021371696 Lihat

47 Gambar Kaligrafi Islami yang Mempesona dan Khat Kaligrafi yang Populer di Dunia

 9
Januari 27, 2023359265 Lihat

Bingung Dalam Mengolah Udang? Coba 25 Resep Olahan Udang Berikut Ini Saja!

 10
Juli 23, 2021342871 Lihat

46 Gambar Motif Batik Khas Indonesia dan Sejarah Yang Wajib Banget Kamu Ketahui
Ikuti Facebook Kami
Ikuti Facebook Sponsor

 Beranda

 Beriklan

 Tentang Kami

 Hubungi Kami

 Privacy Policy

Seruni.id Temukan yang SERU disini

 Beranda
 Sehat
 Rehat
 Nasihat
Seruni.id ingin memberikan update langsung ke gawai anda, anda bisa unsubscribe kapan pun
IZINKANTIDAK

Anda mungkin juga menyukai