Anda di halaman 1dari 2

NARASI PERPISAHAN

PELEPASAN WISUDAWAN/WATI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TIDAR


Sabtu, 15 April 2017

Detik ini, tiba-tiba kami ingat kembali Pelukisnya berada di sana, menutup riwayat
Ada suatu waktu, masa di mana kami hitam membuka lembaran putih
melangkah masih ragu-ragu Kami sebut mereka dosen, orang tua kami
Suara decit tumit kursi bergesek dengan
lantai yang dingin Dosen kami, Ibu Bapak kami
Bau ruang-ruang kelas dengan aroma rokok Pertemuan kami tak direncanakan
di beberapa sudutnya Hingga seiring waktu menua dan kian
Mungkin asap sisa itu bukan dari kami, menua tanpa peringatan
mungkin saja mereka Suara lembut yang bahkan tak kami dengar
Mungkin asap sisa itu bukan dari mereka, Bahkan suara amarah ketika kami salah,
mungkin saja dari kami kami mengingatnya

Beberapa tahun lalu, perjalanan kami masih Dosen kami, Ibu Bapak kami
panjang Perpisahan membawa pertemuan di ujung
Tugas-tugas sulit yang selalu kami tunda waktu
Percakapan dengan derak tawa sebagai Hingga setiap detiknya kami kembali
solusinya teringat akan dulu
Kebodohan kami, keacuhan kami dan
Beberapa tahun lalu, perjalanan kami masih kerusakan etika kami
panjang Lalu, bimbingan kalian, kasih sayang kalian
Ketika kami masih tak peduli untuk apa dan segala empati kalian
ilmu ini
Kami hanya tahu, obrolan remaja yang Semakin lama, kami kemudian paham
selalu tentang cinta Arti dari arti kehadiran teman
Pemaknaan dari sejenak kebersamaan
Hari berganti hari, ratusan minggu terlewati Dan, sikap sabar orang tua kedua kami
Namun, kami masih mengingat dengan
lekat dan penuh emosi Kadang kala hati kami terguncang
Kala papan tulis putih itu sebagian berlukis Sedih hanya karena nilai-nilai tak seimbang
tinta hitam Kami menyalahkan kalian, Bu, Pak
Kadang kala emosi lebih besar dari ambisi
..................................

Bu, Pak, terima kasih


Bu, Pak, terima kasih
Bu, Pak,
Hati kami tak akan meyakinkan akal jika
tidak ada kalian
Kami tidak akan berada di titik ini jika tidak
ada kalian
Keyakinan kami hanya sebatas abu
pembakaran jika tidak ada kalian
Penghargaan kerja keras hingga berbuah
manis itu karena kalian
Terima kasih, Bu, Pak,
Terima kasih, Bu, Pak,

Bagi mereka ini hanya sebuah negeri


Bagi kami, inilah rumah tanpa batas dan
elegi
Rumah kedua yang kami anggap rumah
sendiri

Anda mungkin juga menyukai