LINGKUNGAN
HIDUP
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK
PUSKESMAS
No. Dokumen : /Pusk-KPJ/SOP/UKP/
/2016
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
PANGKAJENE Halaman : 1/1
DAN drg. Erfia Tenriuji
KEPULAUAN NIP. 19610503 200604 2 002
Ruang :
N BULAN
URAIAN BAGIAN KET
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Atap
2 Lantai
3 Dinding
4 Pintu Kunci
5 Ventilasi
6 Langit-Langit
7
8
PARAF PENGELOLA LINGKUNGAN
Keterangan :
Rusak : V
Baik : X
Pangkajene, ……………… 2016
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kota Pangkajene Pengelola
Ruang :
N BULAN
URAIAN BAGIAN KET
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lantai
2 Dinding
3 Meja
4 Kursi
5 Tempat Pemeriksaan
6 Kursi Tunggu
7 Alat Pemeriksaan
8 Televisi
9 Komputer
10 Lemari
11 Jendela
12 Ventilasi
13 Tempat Sampah Medis
14
PARAF PENGELOLA LINGKUNGAN
Keterangan :
Rusak : V
Baik : X
Pangkajene, ……………… 2016
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kota Pangkajene Pengelola
MEMUTUSKAN
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pangkajene
Pada Tanggal : …………………. 2016
PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN SARANA DAN PERALATAN
No. Dokumen : /Pusk-KPJ/SOP/UKP/
/2016
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
PANGKAJENE Halaman : 1/1
DAN drg. Erfia Tenriuji
KEPULAUAN NIP. 19610503 200604 2 002
1. Pengertian Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan
suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk melihat dan
memastikan sarana dan peralatan yang akan dipakai dalam
pelayanan upaya kesehatan dalam keadaan dan kondisi yang
sesuai dengan persyaratan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjamin
sarana dan peralatan dalam kondisi yang baik dan aman untuk
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /Pusk-KPJ/SK/UKP/ I /2016
Tentang Pemantauan, Pemeliharaan, Perbaikan Sarana dan
Peralatan
4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
5. Alat dan Bahan - Alat Tulis
- Format Pemantauan
6. Prosedur/Langkah-langkah 1. Petugas secara berkala memeriksa sarana yang digunakan
2. Petugas menerima pengaduan dari pasien maupun petugas
terhadap adanya kerusakan pada sarana dan atau peralatan
dalam proses pelayanan kesehatan
3. Petugas mencatat/menginventaris sarana dan atau peralatan
yang rusak
4. Petugas merencanakan perbaikan sarana dan atau peralatan
bersama sanitarian
5. Petugas mengusulkan rencana perbaikan kepada Kepala
Puskesmas
7. Unit Terkait Semua ruangan
Menimbang : a. Bahwa untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan bagi pasien dan petugas
dalam lingkungan Puskesmas, perlu dilakukan inventarisasi, pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya secara baik dan benar;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir (a), perlu menetapkan Keputusan
Kepala Puskesmas Kota Pangkajene tentang Inventarisasi, Pengelolaan,
Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Berbahaya.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Pangkajene
Pada Tanggal : …………………. 2016
INVENTARISASI, PENGELOLAAN,
PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN
BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen : /Pusk-KPJ/SOP/UKP/
/2016
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
PANGKAJENE Halaman : 1/1
DAN
KEPULAUAN drg. Erfia Tenriuji
NIP. 19610503 200604 2 002
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Puskesmas wajib
memperhatikan keadaan lingkungan sehingga tidak terjadi pencemaran dan
kerusakan lingkungan akibat limbah bahan berbahaya dari Puskesmas;
b. Bahwa pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya Puskesmas, harus
dilaksanakan secara baik dan benar;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir (a) dan butir (b), perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Kota Pangkajene tentang Pengendalian dan
Pembuangan Limbah berbahaya.
MEMUTUSKAN
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pangkajene
Pada Tanggal : …………………. 2016
1. Pengertian Limbah berbahaya adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun dan karena
sifat dan konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup dan atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia
serta mahluk lainnya
2. Tujuan Untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau
kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah
bahan berbahaya serta dapat dilakukan pemulihan kualitas
lingkungan yang sudah tercemar sesuai fungsinya kembali
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /Pusk-KPJ/SK/ /2016 Tentang
Pengendalian dan Pembuangan Limbah Berbahaya
4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2014 Puskesmas
5. Alat dan Bahan ATK
6. Prosedur/Langkah-langkah 1. Pemilahan Limbah
- Dilakukan pemilihan jenis limbah medis mulai dari
sumber seperti limbah infeksius, patologi, limbah
benda tajam, limbah farmasi
2. Pengumpulan limbah medis
Dilakukan setiap ruangan penghasil limbah berbahaya
3. Pewadahan Limbah Medis Berbahaya Diwadahkan dalam
kantong plastik
4. Dikirim ke Incenerator yang dilakukan dalam waktu
tertentu
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan Petugas Kebersihan dan Sanitarian
8. Unit Terkait UDG, KIA, Perwatan (Nifas), Poli Gigi, Laboratorium
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/2
Pangkajene, 2016
Petugas Sanitasi
Sulfiriani Arif, SKM
NIP. 19780904 200604 2 016
PANDUAN PROGRAM KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK
PUSKESMAS KOTA PANGKAJENE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keamanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Keamanan dapat berupa
keamanan dalam lingkungan rumah maupaun diluar rumah seperti lingkungan pekerjaan.
Keamanan lingkungan fisik Puskesmas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan puskesmas
dalam kondisi yang aman untuk seluruh penghuni puskesmas, baik staf/petugas, pasien, maupun
pengunjung. Keamanan adalah proteksi dari kehilangan, bahaya, kecelakaan, pengrusakan dan
kerusakan atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang.
B. Tujuan
Tujuan keamanan lingkungan fisik puskesmas adalah untuk menjamin keamanan dan
keselamatan seluruh penghuni puskesmas.
C. Sasaran
Sasaran dari panduan ini adalah seluruh staf puskessmas, pasien dan pengunjung
Puskesmas.
D. Ruang lingkup
Ruang lingkup dari panduan ini adalah perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan
pelatihan petugas pemantauan dan evaluasi
E. Batasan operasional
Keamanan lingkungan fisik puskesmas meliputi;
1. Keselamatan dan keamananan
- Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman /ground dan
peralatan tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien , staf dan pengunjung.
- Keamanan adalah proteksi dari kehilangan, pengrusakan, kerusakan atau akses
penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang.
2. Keamanan dari bahan berbahaya yang meliputi; penanganan, penyimpanan dan penggunaan
bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara
aman.
3. Keamanan dari keadaan emergensi (darurat) yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan
keadaan emergensi direncanakan dan efektif.
4. Pengamanan kebakaran ; Puskesmas wajib melindungi property dan penghuninya dari
kebakaran dan asap.
5. Keamanan dari peralatan medis yang digunakan
6. Meminimalkan resiko kegagalan pengopersian system utilitas, yaitu listrik dan air.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi ketenagaan
1. Petugas keamanan sebanyak 1 orang
2. Penanggung jawab kesehatan lingkungan sebanyak 1 orang
3. Penanggung jawab peralatan sebanyak 1 orang
C. Jadwal kegiatan
1. Petugas keamanan melakukan pemantauan setiap hari
2. Penanggungjawab kesehatan lingkungan bertugas setiap hari
3. Penanggungjawab peralatan bertugas setiap hari
BAB III
STANDAR FASILITAS
Adapun standar fasilitas Puskesmas untuk mendukung keamanan lingkungan fisik Puskesmas sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014, antara lain:
A. Aksesibilitas untuk jalur transportasi
Puskesmas Kota Pangkajene terletak diKelurahan Jagong, dimana letak Puskesmas dekat
dengan fasilitas umum seperti Pasar Sentral Pangkep dan Sekolah sehingga mudah dijangkau
oleh masyarakat dan dapat diakses menggunakan transportasi umum.
B. Fasilitas keamanan
Untuk mendukung pencegahan dan penanggulangan keamanan, Puskesmas Kota
Pangkajene dikelilingi oleh pagar.
C. Ketersediaan utilitas publik
- Puskesmas Kota Pangkajene memiliki air yang bersumber dari sumur gali untuk memenuhi
kebutuhan air
- Puskeskemas Kota Pangkajene memiliki sumber daya listrik dari PLN dan Genset sebagai
sumber daya listrik darurat apabila aliran listrik dari PLN padam.
BAB IV
TATALAKSANA KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS
A. Lingkup kegiatan
Adapun lingkup kegiatan meliput perencanaan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan dan evaluasi.
1. Keselamatan dan keamanan
a. Patroli keamanan dan pemantauan terhadap intisilasi listrik dan air
Untuk menjaga keamanan lingkungan puskesmas, dilakukan patrol keamanan secara
rutin setiap hari oleh petugas keamanan sekaligus dilakukan pemantauan/pengecekan
terhadap intisilasi, air dan system lainnya yang bertujuan sebagai deteksi dini bila terjadi
kerusakan terhadap system tersebut.
Untuk peningkatan keamanan dan keselamatan pasien, perencanaan program berikutnya
adalah penambahan tenaga jumlah petugas keamanan karena petugas yang ada disaat ini
masih belum cukup maksimal untuk melakukan pengamanan selama 24 jam.
b. Pemeliharaan dan kebersihan lingkungan dan bangunan puskesmas
Kebersihan lingkungan dan bangunan Puskesmas merupakan hal penting dalam upaya
meningkatkan keselamatan pasien. Lingkungan yang bersih dan sanitasi yang sehat
menjadikan petugas/staf, pasien dan pengunjung Puskesmas lebih sehat.
c. Peluasan gudang obat puskesmas
Obat adalah komponen penting dalam upaya pengobatan kepada pasien. penyimpanan
obat harus dilakukan ditempat yang sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk
menjaga agar mutu sediaan dapat terjamin. Mutu sediaan obat sangat penting dalam
keselamatan pasien.
Perencanaan berikutnya adalah perluasan gudang obat puskesmas
d. Perencanaan pemantauan kualitas air
Untuk menjamin kualitas air yang digunakan diPuskesmas Kota Pangkajene, perlu
dilalukan pemantauan kualitas air dengan mengirimkan sampel air yang digunakan
kelaboratorium yang berwenang.
e. Perencanaan sumber air alternatif
Penyediaan air di Puskesmas Kota Pangkajene saat ini bersumber dari Sumur Gali.
Mengingat air adalah kebutuhan dasar dan volume penggunaan air di Puskesmas Kota
Pangkajene sebagai Puskesmas rawat Jalan dan rawat inap untuk pasien Nifas cukup
tinggi, maka untuk mengantisipasi kurangnya ketersediaan air akibat meningkatnya
volume penggunaannya atau karena kurangnya pasokan dari Sumur Gali bila musim
kemarau, maka perencanaan berikutnya adalah pembuatan sumber air alternatif (sumur
bor).
- Penanganan pertama akibat kontak bahan kimia berbahaya dan beracun dengan
mata
BAB V
PENUTUP
Panduan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan program pemeliharaan keamanan
lingkungan fisik puskesmas kota pangkajene. Untuk perbaikan dan peningkatan mutu, panduan ini
senantiasa diperbaharui dan direvisi
PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KOTA PANGKAJENE
Jl. Andi Burhanuddin Pangkep Kode Pos 90711
TENTANG
PENETAPAN PENANGGUNGJAWAB PENGELOLAAN KEAMANAN
LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pemantapan kinerja pada kegiatan Program Lingkup
Puskesmas Kota Pangkajene Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep;
b. Bahwa untuk peningkatan pelayanan kesehatan ditingkat Puskesmas perlu
adanya penetapan penanggungjawab pengelolaan keamanan lingkungan fisik
puskesmas;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b,
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas Kota Pangkajene.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 Tambahan
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5663);
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Puskesmas;
5. Permenkes Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTA PANGKAJENE TENTANG
PENETAPAN PENANGGUNGJAWAB PENGELOLAAN KEAMANAN
LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS
Kedua : Penanggung jawab Pengelolaan Keamanan Fisik Puskesmas yaitu diberikan kepada
Bahktiar
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa
apabila terdapat kekeliruan didalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pangkajene
Pada Tanggal : …………………. 2016
Tembusan Yth :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pangkep
2. ………. Pertinggal ……….