Petunjuk Praktikum Fts Solid-2023
Petunjuk Praktikum Fts Solid-2023
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya
dan mengharap ampunannya. Maha besar Allah telah memberikan kekuatan dan kemampuan
sehingga kami dapat menyusun buku teori dan praktek Formulasi dan Teknologi Sediaan (FTS)
Solid ini.
Buku petunjuk praktikum ini disusun untuk memandu mahasiswa dalammelakukan
praktikum Teknologi Farmasi Sediaan Solid. Materi praktikum yangtercakup dalam buku petunjuk
praktikum ini diharapkan dapat memberikankemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam
menyusun preformulasi bentuksediaan tablet, membuat formula sediaan tablet, memilih metode
pembuatanyang sesuai, proses pencetakan tablet, kontrol kualitas sediaan tablet, danmelakukan
evaluasi terhadap hasil kontrol kualitas tersebut sesuai denganpersyaratan yang terdapat pada
monografi yang terbaru.
Buku ini masih jauh dari sempurna, maka masih perlu penyempurnaan sehingga dapat
menyesuaikan dengan perkembangan iptek yang semakin maju. Penyusunan senantiasa akan
mengevaluasi materi pada buku ini guna untuk mendukung pembekalan mahasiswa yang lebih
baik.Akhirnya kami memohon kepada Allah SWT semoga mengampuni dosa, kesalahan dan
kekurangan kami, semoga buku ini dapat bermanfaat dan mencapai sasaran serta tujuan
penyusunannya.
Tim Penyusun
1. Mahasiswa masuk ke ruangan laboratorium secara tertib, sudah menggunakan jas lab,
masker, identitas diri, serbet dan mematuhi tata tertib yang berlaku
2. Toleransi keterlambatan adalah 5 menit, jika melebihi waktu tersebut maka tidak
diperkenankan mengikuti praktikum.
3. Mahasiswa yang terlambat datang pada saat pre-test telah dimulai maka tidak
diperkenankan mengikuti pre-test.
4. Mahasiswa sebelum masuk praktikum sudah membuat laporan sementara sesuai dengan
format yang telah disediakan dan memahami terlebih dahulu mata praktikum yang akan
dikerjakan.
5. Tidak diperbolehkan membawa dan menggunakan handphone tanpa seizin dosen
pembimbing.
6. Tidak diperbolehkan merokok di seluruh area laboratorium dan di ruangan instrumen.
7. Tidak diperbolehkan makan selama bekerja di laboratorium.
8. Timbangan, alat gelas kaca, maupun instrumen lainnya harus digunakan secara hati-hati
dengan pengawasan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP)/dosen pembimbing/asisten
dan dijaga supaya tetap bersih.
9. Selesai praktikum mahasiswa membersihkan instrumen yang telah digunakan dan menulis
pada logbook penggunaan instrumen.
10. Tidak diijinkan untuk memindahkan lokasi instrumen tanpa persetujuan dosen.
11. Mahasiswa wajib mengembalikan seluruh alat yang dipinjam setiap selesai pelaksanaan
praktikum. Jika mahasiswa merusakkan atau memecahkan peralatan, maka mahasiswa
menggantinya dengan spesifikasi alat yang dipecahkan.
B. Praktikum
Praktikum FTS Solid ini akan dilaksanakan selama 3 jam, dengan rincian sebagai
berikut :
a. Persiapan : 5 menit
b. Pretest : 10 menit
c. Kerja : 2 jam 30 menit
d. Evaluasi : 15 menit
Tidak ada pengulangan praktikum, ataupun hasilnya digunakan sebagai bahan
pembahasan pada laporan resmi dan tidak ada penambahan waktu praktikum.
Pembagian materi :
1. Kurva laju pengeriangan
2. Sifat alir (flowabilitas)
3. Mixing (pencampuran)
4. Pengaruh kadar bahan pengikat pada migrasi obat selama waktu pengeringan
5. Formulasi sediaan tablet
6. Formulasi sediaan tablet salut gula
7. Merancang formula sediaan solid
C. Laporan
Jenis laporan praktikum FTS Solid, ada 2 macam :
a. Laporan sementara :
• Judul praktikum
• Tujuan praktikum 5
• Tinjauan pustaka 10
• Alat dan bahan 5
D. Evaluasi
Evaluasi dengan cara mendiskusikan proses serta hasil praktikum dan hal-hal yang
berkaitan dengan mata praktikum yang dilaksanakan pada hari itu.
E. Responsi/Ujian Praktek
Responsi akan dilaksanakan diakhir praktikum, dilaksanakan secara praktikum atau
tertulis. Meliputi seluruh teori, proses dan hasil praktikum. Mahasiswa diperkenankan
mengikuti responsi jika presentase kehadiran pada praktikum minimal 80%
F. Nilai Praktikum
Nilai akhir praktikum dihitung berdasarkan ketentuan, sebagai berikut :
➢ Nilai laporan 20%
➢ Nilai praktikum 20%
➢ Nilai diskusi/presentasi 20%
➢ Nilai ujian/UTEK 40%
Nilai akhir 100%
A. Deskripsi Singkat
Tablet kempa merupakan bentuk sediaan obat yang paling banyak digunakan karena
kemudahan penggunaan, pendistribusidan, dan lebih murah dibandingkan bentuk sediaan
yang lain. Hal penting lainnya yang dimiliki oleh tablet adalah akurasi tablet dalam
menghantarkan dosis obat sangat baik, yang artinya setiap tablet yang dihasilkan setiap
kali produksi memiliki konsistensi jumlah dosis yang baik sehingga akan mampu
menghasilkan efikasi yang konstan pula setiap kali pemakaian.
B. Tujuan
C. Teori
Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan zat cair yang volatil yang
terkandung dalam solid (non volatil) dengan pemanasan. Dalam bidang farmasi pada
umumnya yang dimaksud zat volatil adalah air. Macam-macam air dalam kaitan dengan
formulasi sediaan farmasi dibagi menjadi :
1. Air kristal : air yang terikat kuat pada struktur molekul secara kimia, misalnya : CuSO 4
dan H2O.
2. Air adsorbsi : air diudara yang terserap dipermukaan solid, misalnya air terserap oleh
amilum.
3. Air bebas : relatif/paling mudah dihilangkan dengan pemanasan.
Kurva laju pengeringan dapat dibagi dalam lima bagian, sesuai dengan tahap proses yang
terjadi selama pengeringan (gambar 1 dan 2), yaitu :
E. Cara Kerja
1. Timbang piring petri kosong (wadah dan penutupnya)
2. Timbang laktosa dan amilum manihot masing-masing seberat 50 gram, masukan ke
dalam mikser dan campur sampai homogen (5 menit)
3. Buat mucilago amilum 7,5% sebanyak 100ml dan tambahkan pada campuran (2)
sedikit demi sedikit sebanyak 30ml, campur homogen sampai terbentuk masa granul,
kemudian ayak dengan ayakan no.12 mesh. Catat volume mucilago amilum yang
terbentuk
4. Timbang granul basah 25g sebagai 2 kali dan masukan masing-masing ke dalam piring
petri. (setiap piring petri mengandung 25g)
5. Masukan 2 piring petri ke dalam almari pengering, buka tutupnya, dan keringkan pada
suhu 60oC
F. Evaluasi
1. Pada setiap waktu pengamatan, hitung
a. Berat piring petri kosong
b. Berat piring petri dan granul mula-mula
c. Berat piring petri+berat granul setelah pengeringan selama pengeringan selama
waktu tertentu
d. Berat piring petri+berat granul setelah pengeringan selama tiga (3) hari.
2. Hitung kandungan lembab (MC) untuk setiap waktu pengeringan
3. Buat kurva laju pengeringan, dengan mem-plot-kan antara lama waktu pengeringan vs
MC, dan antara MC vs laju pengeringan sebagaimana gambar 1 dan 2.
Contoh Perhitungan kandungan lembab setalh waktu peneringan selama 30
menit (MC30)
1. Sebelum pengeringan
(t= 0 menit) Berat petri + granul basah…………………….= 225,000g
Berat petri …………………………………….= 200,00g -
Berat granul basah ……………………………= 25,000 g
23,750 − 19
MC30 = 𝑥 100%
19
= 25%
A. Deskripsi singkat
Mengukur sudut diam merupakan teknik yang sederhana untuk mengukur sifat alir. Sudut
diam dapat ditentukan dengan menggunakan peralatan sederhana, yaitu menuangkan
sampel melalui corong kemudian mengukur sudut yang terbentuk (α).
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh kandungan lembab yang terdapat dalam
granul terhadap waktu alirnya
2. Mahasiswa mengetahui pengaruh ukuran partikel pada flowabilitas granul
C. Teori
Sifat alir serbuk yang digunakan dalam formulasi tablet merupakan pertimbangan
penting untuk proses produksinya. Sifat alir didefinisikan sebagai kemampuan serbuk
untuk mengalir secara bebas hanya dikarenakan oleh gaya grafitasi. Dalam proses
pembuatan tablet menggunakan serbuk atau granul yang memiliki sifat alir yang baik
akan memperoleh keuntungan, antara lain pengisian ruang cetak tablet akan akurat
dengan demikian akan menghasilkan variasi bobot yang lebih kecil, reprodusibilitas
pengisian ruang cetak baik sehingga menghasilkan tablet yang memiliki kekerasan,
friabilitas, laju disolusi yang konsisten. Dan juga, kecepatan produksi (pencetakan tablet)
konsisten.
Faktor-faktor yang menentukan sifat alir serbuk/granul adalah:
1. Ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel
2. Bentuk partikel dan tekstur
3. Kerapatan jenis (bulk density)
4. Porositas (porosity)
5. Kandungan lembab (MC)
6. Kondisi percobaan
Secara umum, untuk partikel yang ekidimensional (teratur=bulat, kubus) semakin
besar diameter maka sifat alir semakin baik. Sedangkan untuk partikel yang anisometrik
maka hasilnya bisa lain. Sifat alir terbaik terjadi pada diameter optimum partikel (bukan
MC
3. Hitung berapa Tap T (%) untuk masing-masing fraksi dari data pengetapan.
Hasil pengukuran metode pengetapan dapat dinyatakan dengan harga Tap T (%).
(V0−Vt)
100% = Vo
𝑥 100%
Keterangan :
Vo : volume awal granul
Vt : volume setelah pengetapan
Semakin besar harga T(%), maka sifat alirnya semakin jelek dan sebaliknya. Serbuk
dikatakan memiliki sifat alir baik jika indeks pemampatannya kurang dari 20%.
A. Deskripsi singkat
Pencampuran atau mixing adalah usaha terhadap dua komponen lebih untuk diproses
sedemikian rupa sehingga setiap partikel dari komponen terdispersi merata di antara
partikel komponen yang lain. Maksud dan tujuan pencampuran adalah untuk
memperoleh campuran yang homogen.
B. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui salah satu metode pencampuran dan cara evaluasinya.
C. Teori
Pencampuran merupakan proses penting dalam fabrikasi tablet. Terkait dengan
fabrikasi maka harus dapat mengerti secara baik, agar hasil akhir sediaan dapat
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Terminologi “mixing” sinonim dengan
terminologi “blending” dan berlawanan dengan “segregation” atau “demixing”.
Macam-macam pencampuran dalam bidang farmasi :
1. Pencampuran antar partikel padat : misalnya antara bahan obat dengan bahan
pengisi; granul dengan bahan pelicin; eksipien dengan eksperimen lainnya.
2. Pencampuran padatan-cairan: yaitu pada penambahan bahan pengikat pada
campuran serbuk (metode granulasi basah).
3. Pencampuran antar cairan: untuk sediaan cair (emulsi, larutan, sirup, suspensi, dll).
Dalam bidang formulasi sediaan farmasi dikenal dengan dua mekanisme
pencampuran, yaitu:
1. Random mixing
Pencampuran 2 atau lebih non-cohecive (non-interactive, free frowing) powder.
2. Interactive mixing (ordered mixture)
Pencampuran (interactive) powder.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap homogenitas campuran serbuk :
• Bobot jenis
• Ukuran dan distribusi ukuran partikel
• Bentuk partikel
E. Cara kerja
1. Timbang semua bahan untuk 20 tablet
2. Masukan bahan-bahan yang ditimbang ke dalam mortar dan stamper
3. Diaduk hingga homogen
4. Lakukan granulasi dengan CMC Na sampai terbentuk masa granul
5. Lakukan pengayakan
6. Oven bahan tersebut menit ke 10, 20 dan 30
F. Evaluasi
1. Kurva laju pengeringan
2. Sifat alir
3. Pengaruh lama waktu pencampuran terhadap homogenitas
A. Deskripsi singkat
Pengeringan granul merupakan peristiwa perpindahan panas dan perpindahan masa yang
berlangsung secara bersamaan. Perpindahan massa, berupa perginya air dari dalam granul
ke permukaan granul dan menguapnya air dari permukaan granul mengikuti aliran udara
kering di ruang pengeringan.
B. Tujuan
Mahasiswa mengetahui pengaruh kadar bahan pengikat pada migrasi obat selama waktu
peneringan granul.
C. Teori
Perginya air dari dalam granul ke permukaan granul disebut dengan migrasi.
Apabila bahan obat atau zat warna yang larut dalam air di dalam granul, maka pada saat
migrasi akan ikut bersama perpindahan air ke permukaan. Migrasi obat dan atau zat warna
selama proses pengeringan dapat mengakibatkan dehomogenasi, artinya distribusi kadar
obat dan atau zat warna di dalam granul sehabis pencampuran dengan bahan pengikat yang
semula telah merata di semua bagian, menjadi tidak merata lagi.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses migrasi adalah :
• Suhu pengeringan
• Ukuran partikel bahan pengisi
• Kekentalan bahan pengikat
• Cara pengeringan
Pengatasan adanya migrasi dari sediaan farmasi adalah :
• Digunakan zat aktif/zat warna yang tidak larut dalam solvent
• Mengganti solven (pelarut)
• Menaikan konsentrasi bahan pengikat
• Pengeringan dengan suhu rendah
• Lapisan solid setipis mungkin
• Digunakan Fluidized Bed Dryer (FBD)
Untuk mengamati adanya proses migrasi granul, digunakan sel pengering (drying
cell) yang terdiri dari N lapis kaca yang berlubang di tengah, yang disusun
bertumpukan satu dengan yang lain.
Keterangan :
Lj : harga purata kadar obat dalam lapisan j
Lj1 : harga purata kadar dalam lapisan j1
∑𝑛𝑗=1 : jumlah purata kadar obat N lapis
N : jumlah lapis sel pengering/drying cell
Contoh perhitungan :
Pengerjaan :
1. Buatlah gelatin 5% dan 15% masing-masing sebanyak 50ml
2. Timbang bahan-bahan sesuai dengan formula, dan campurlah sampai homogen
3. Zat aktif dilarutkan dengan sedikit air (5ml) dan keringkan dengan sedikit laktosa
4. Buat massa granul untuk masing-masing formula dengan larutan gelatin, kemudian
ayak dengan ayakan nomor 60 mesh.
5. Masukan granul dalam sel pengering. Panaskan dalam almari pengering selama 30
menit pada suhu 60oC.
6. Amati homogentitas distribusi warna pada parasetamol secara visual pada tiap lapisan
sel pengering. Diambil sampel 1 gram terus dilarutkan ad 20 ml aquadest
7. Dibaca dengan spektrofotometer pada λ = 525 nm
8. Penandaan intensitas warna dari + sampai +++++
F. Evaluasi
1. Hitung masing-masing kadar obat pada sel, replikasi pengukuran minimal 3 kali
2. Hitung koefisien migrasi masing-masing kadar bahan pengikat
3. Bandingkan pengaruh kadar bahan pengikat terhadap perbedaan homogenitas warna
vparasetamol pada masing-masing sel pengering.
A. Deskripsi Singkat
Tablet adalah sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam tabung
pipih atau sekuler, kedua permukaan rata atau cembung, mengandung satu jenis bahan
obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
B. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui dan trampil dalam formulasi sediaan tablet dan kontrol
kualitasnya.
C. Teori
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempacetak, dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang di gunakan
dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah, atau zat lain yang cocok.
Tablet terdapat dalam berbagai bentuk, ukuran, bobot, kekerasan, ketebalan, sifat
solusi dan disintegrasi dan dalam aspek lain, tergantung pada penggunaan yang di
maksud dan metode pembuatannya. Tablet biasanya berbentuk bundar dengan
permukaan datar, atau konveks. Bentuk khusus, sepert kaplet, segitiga, lonjong, empat
persegi, dan enam persegi (heksagonal ) telah di kembangkan oleh beberapa pabrik
untuk membedakan produknya untuk membedakan produknya terhadap produk pabrik
lainnya. Tablet dapat dihasilkan dalam berbagai bentuk, dengan membuat pons dan
lubang kempa (lesung tablet) cetakkan yang didesain khusus.
Untuk memperoleh tablet yang baik dan memenuhi persyaratan Farmakope
Indonesia dan Pustaka lainnya, bahan baku yang akan dibuat tablet harus memnuhi
sifat-sifat sebagai berikut :
• Mudah mengalir
• Mudah dikempa
• Mudah lepas dari cetakan
• Mudah melepaskan bahan obatnya
Beberapa problema yang sering muncul muncul pada pembuatan tablet adalah :
a. Capping
Capping adalah keadaan keadaan ketika lapisan atas atau bawah tablet terlebih
sebagian atau seluruhnya. Hal ini dapat terjadi segera setalah keluar dari cetakan
atau setelah beberapa waktu kemudian (dalam penyimpanan).
Penyimpanan caping antara lain :
• Adanya udara yang ikut terkempa, sehingga setalah tablet keluar dari cetakan
udara beraksi ikut mendesak keluar. Hal ini sering terjadi apabila partikel bahan
sangat halus.
• Pengeringan granul kurang sempurna
• Penggunaan stempel (punch) yang baru. Gesekan yang belum lancar antara
stempel dan matriks (die) dapat memacu terjadinya capping.
A. Deskripsi singkat
Tablet salut gula yaitu tablet yang disalut dengan gula dari suspense dalam air
yang mengandung serbuk yang tidak larut seperti pati, kalsium karbonat, talk atau
titanium dioksida, yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.
B. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui dan trampil dalam teknik pembuatan tablet salut gula
(dragee)
C. Teori
Penyalutan tablet mempunyai tujian untuk :
1. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak
2. Melindungi zat berkhasiat terhadap pengaruh luar dan melindungi dari benturan
mekanik
3. Memperindah bentuk luar
4. Mempermudah identifikasi
5. Memperalama kerja obat di dalam tubuh
Masing-masing cara mempunyai ciri tersendiri, keunggulan, kerugian dan kesulitan
teknis yang berbeda. Seperti tersebut dalam namanya, tablet dalut gula adalah tablet inti
(core) yang dilapisi dengan gula. Tablet ini harus memenuhi syarat sebagai berikut :
• Permukaan halus
• Bentuk secembung mungkin
• Harus keras supaya tahan terhadap benturan mekanik selama proses penyalutan
berlangsung
• Harus keras supaya tahan terhadap benturan mekanik selama proses penyalutan
berlangsung.
• Kerapuhan serendah mungkin.
• Bebas debu dan memenuhi persyaratan farmakope.
Beberapa problema yang sering muncul selama proses penyalitan tablet terjadi pada
tahap :
1. Sealing
Penambahan sealcoat tidak boleh terlalu banyak atau juga terlalu sedikit.
Apabila jumlah sealcoat terlalu sedikit akan berpengaruh pada stabilitas bahan aktif.
Akan tetapi penambahan yang berlebihan akan berakibat menghambat hancurnya
tablet dan memperlama kecepatan pelarutan tablet. Selain itu apabila selama proses
sealing dilakukan penambahan talk dengan maksud mencegah pelekatan tablet dapat
menjadikan permukaan tablet kasar.
2. Subcoating
Masalah yang sering muncul adalah permukaan tablet menjadi kasar. Hal
ini disebabkan karena :
❖ Penambahan serbuk suncoating yang berlebihan
❖ Penambahan larutan subcoating terlalu sedikit
❖ Pengeringan suspensi subcoating terlalu cepat. Akibatnya kristalisasi gula
berlangsung cepat dan terbentuk kristal gula kasar di permukaan tablet.
3. Coloring
Merupakan tahap yang kritis karena kesalahan sedikit selama proses akan
berdampak warna tablet tidak merata dan tablet salut kelihatan tidak baik.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
➢ Panci penyalut (coating pan)
5 Polishing :
R/ PEG 10 gram
Khloroform 100 gram
E. Cara Kerja
1. Timbang sebanyak 100 tablet inti yang telah dibebaskan dari debu
2. Sisihkan kurang lebih 50 tablet inti untuk dilakukan uji sifat fisis tablet
3. Tahap sealing :
a. Buat lapisan sealing
b. Lapisi panci penyalut dengan larutan sealing, keringkan dengan mengaliri udara
panas sampai panci kering
c. Masukan tablet inti ke dalam panci dan putar. Aliri udara panas ke panci sampai
suhu tablet sekitar 30o C.
d. Tuangkan 10 ml larutan sealing, keringkan dengan udara panas 25-30o C, tunggu
sampai kering
e. Penyalutan dilanjutkan dengan 10ml larutan sealing sampai rata sebanyak 2-4
lapis. Apabila tablet kelihatan lengket satu sama lain taburi dengan serbuk
penabur.
f. Keringkan dalam almari pengering selama satu hari.
4. Subcoating
a. Timbang bahan-bahan untuk larutan subcoating dan serbuk subcoating sebanyak
½ (setengah) formula
b. Larutkan masing-masing bahan larutan subcoating dengan sebagian air (sesuai
porsi), bila sudah larut semua campurkan semua larutan aduk sampai homogen.
c. Campurkan larutan subcoating dengan serbuk subcoating sehingga menjadi
suspensi supcoating.