Anda di halaman 1dari 46

Materi Kuliah:

ETIKA PROFESI HUKUM


Fakultas Hukum Universitas Jember
Materi Kuliah
m

ETIKA PROFESI HUKUM


Oleh :

I WAYAN YASA, S.H., M.H.


Untuk keperluan sendiri
Om Swastiastu, Om Avighnam Astu Namo Siddham,
Om A no bhadrah kratthavo yantu visvatah (Reg Weda I. 89. 1)
Sekedar mengingatkan :

ETIKA PROFESI HUKUM


KODE ETIK

NOTARIS
Materi Pokok KEN :
1. Pengertian Kode Etik Notaris (KEN).
2. Dasar Hukum Notaris.
3. Ruang Lingkup KEN.
4. Kewajiban Notaris.
5. Larangan Notaris.
6. Tata Cara Penegakan KEN.
7. Sanksi atas Pelanggaran KEN.
Pengantar :
1. Notaris adalah pejabat umum yang
menjalankan profesi hukum, dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Hubungan profesional dengan masyarakat
sebagai pengguna jasa, dibangun
berdasarkan kepercayaan sebagai basis
moral, dimana pengguna jasa
(masyarakat) menaruh kepercayaan
penuh kepada keahlian seorang
profesional yaitu notaris.
Lanjutan :
1. Profesi notaris merupakan salah satu
profesi yang cukup banyak diminati di
bidang hukum.
2. Banyak lulusan ilmu hukum yang ingin
melanjutkan studi guna mengambil
profesi notaris untuk jenjang kedepannya.
3. Profesi notaris sendiri telah diatur dalam
sebuah kode etik notaris yang berdiri di
bawah INI (IKatan Notaris Indonesia) dan
berpayung hukum dibawah hukum positif
Indonesia.
Lanjutan :
• Ikatan Notaris Indonesia (INI) merupakan
satu-satunya wadah atau perkumpulan
para notaris berbadan hukum yang ada di
Indonesia.
• Perkumpulan ini telah berdiri sejak 1 Juli
1908 dan mendapat status badan hukum
resmi sejak 5 September 1908.
• INI merupakan lembaga yang diakui dan
disebut dalam hukum positif yaitu UU no
30 tahun 2004 tentang jabatan notaris.
Dasar Hukum :
1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004
tentang Jabatan Notaris (“UUJN”)
sebagaimana diubah dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
(“UU 2/2014”).
Dasar Hukum :
2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun
1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat
Pembuat Akta Tanah (“PP 37/1998”)
sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998
tentang Peraturan Jabatan Pejabat
Pembuat Akta Tanah (“PP 24/2016”).
Notaris dan PPAT
• Notaris dan PPAT adalah dua profesi yang
berbeda dengan kewenangan yang juga
berbeda.
• Walaupun, dalam keseharian kita banyak
temui Notaris yang juga berprofesi
sebagai PPAT.
• Rangkap jabatan profesi Notaris dan
PPAT memang dimungkinkan oleh
peraturan perundang-undangan.
Ruang lingkup Kode Etik Notaris
• Kode etik Notaris mengatur segala
perbuatan dan perilaku notaris baik pada
saat dinas maupun kehidupan sehari-
hari.
• Kode etik karena sifatnya yang berada di
bawah payung hukum (UU), maka semua
ketentuan dalam kode etik notaris ini
harus dipatuhi oleh seluruh notaris yang
berada di wilayah NKRI.
Lanjutan :

• Kode Etik Notaris yang saat ini berlaku


adalah hasil Konggres Luar Biasa INI
yang diselenggarakan di Banten
tanggal 29 - 30 Mei 2015.
• Kode Etik tahun 2015 ini menggantikan
Kode Etik yang sebelumnya berlaku
yaitu Kode Etik Notaris yang
ditetapkan pada Konggres INI di
Bandung tanggal 28 Januari 2005.
Bab II Pasal 2 Ruang Lingkup Kode Etik Notaris :
• Seluruh anggota Perkumpulan maupun
orang lain yang memangku dan
menjalankan jabatan Notaris baik dalam
pelaksanaan jabatan maupun kehidupan
sehari-hari.
• Jadi, Kode Etik ini mengatur perilaku
anggota Perkumpulan maupun orang lain
yang memangku dan menjalankan
jabatannya sebagai Notaris baik ketika
menjalankan jabatannya maupun di
dalam kehidupan sehari-harinya.
Kewajiban Etika Bagi Notaris (Pasal 16 UUJN a) :
(1) Dalam menjalankan jabatannya, Notaris wajib :
a. bertindak amanah, jujur, saksama,
mandiri, tidak berpihak, dan menjaga
kepentingan pihak yang terkait dalam
perbuatan hukum;
Kewajiban Notaris (Pasal 3 KEN 2015 :
1. Memiliki moral, akhlak serta kepribadian
yang baik;
2. Menghormati dan menjunjung tinggi
harkat dan martabat Jabatan Notaris;
3. Menjaga dan membela kehormatan
Perkumpulan;
4. Berperilaku jujur, mandiri, tidak
berpihak, amanah, seksama, penuh rasa
tanggung jawab, berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan isi sumpah
jabatan Notaris;
Lanjutan :
5. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan
keahlian profesi yang telah dimiliki tidak
terbatas pada ilmu pengetahuan hukum
dan kenotariatan;
6. Mengutamakan pengabdian kepada
kepentingan masyarakat dan Negara;
7. Memberikan jasa pembuatan akta dan
kewenangan lainnya untuk masyarakat
yang tidak mampu tanpa memungut
honorarium;
Lanjutan :
8. Menetapkan satu kantor di tempat
kedudukan dan kantor tersebut
merupakan satu-satunya kantor bagi
Notaris yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugas jabatan sehari-hari;
Lanjutan :
9. Memasang 1 (satu) papan nama
didepan/dilingkungan kantornya dengan pilihan
ukuran yaitu 100 cm x 40 cm, 150 cm x 60 cm
atau 200 cm x 80 cm, yang memuat :
(a) Nama lengkap dan gelar yang sah;
(b) Tanggal dan nomor Surat Keputusan
pengangkatan yang terakhir sebagai Notaris;
(c) Tempat kedudukan;
(d) Alamat kantor dan nomor telepon/fax. Dasar
papan nama berwarna putih dengan huruf
berwarna hitam dan tulisan di atas papan nama
harus jelas dan mudah dibaca. Kecuali di
lingkungan kantor tersebut tidak dimungkinkan
untuk pemasangan papan nama dimaksud;
Lanjutan :
10.Hadir, mengikuti dan berpartisipasi aktif
dalam kegiatan yang diselenggarakan
oleh Perkumpulan;
11.Menghormati, mematuhi, melaksanakan
Peraturan-peraturan dan Keputusan-
Keputusan Perkumpulan;
12.Membayar uang iuran Perkumpulan
secara tertib;
13.Membayar uang duka untuk membantu
ahli waris teman sejawat yang meninggal
dunia;
Lanjutan :
14.Melaksanakan dan mematuhi semua
ketentuan tentang honorarium yang
ditetapkan Perkumpulan;
15.Menjalankan jabatan Notaris di kantornya,
kecuali karena alasan-alasan tertentu;
16.Menciptakan suasana kekeluargaan dan
kebersamaan dalam melaksanakan tugas
jabatan dan kegiatan sehari-hari serta
saling memperlakukan rekan sejawat
secara baik, saling menghormati, saling
menghargai, saling membantu serta selalu
berusaha menjalin komunikasi dan tali
silaturahim;
Lanjutan :

17. Memperlakukan setiap klien yang


datang dengan baik, tidak membedakan
status ekonomi dan/atau status
sosialnya;
18.Membuat akta dalam jumlah batas
kewajaran untuk menjalankan peraturan
perundangundangan, khususnya
Undang-Undang tentang Jabatan Notaris
dan Kode Etik.
Pasal 17 ayat (1) huruf i UUJN (Larangan Notaris) :

• Notaris dilarang melakukan pekerjaan


lain yang bertentangan dengan norma
agama, kesusilaan, atau kepatutan yang
dapat mempengaruhi kehormatan dan
martabat jabatan Notaris.
Kewajiban Notaris (Pasal 4 KEN 2015) :

1. Mempunyai lebih dari 1 (satu) kantor,


baik kantor cabang ataupun kantor
perwakilan;
2. Memasang papan nama dan/atau tulisan
yang berbunyi “Notaris/Kantor Notaris”
di luar lingkungan kantor;
Lanjutan :
3. Melakukan publikasi atau promosi diri,
baik sendiri maupun secara bersama-
sama, dengan mencantumkan nama dan
jabatannya, menggunakan sarana media
cetak dan/atau elektronik, dalam bentuk:
(a) Iklan;
(b) Ucapan selamat;
(c) Ucapan belasungkawa;
(d) Ucapan terimakasih;
(e) Kegiatan pemasaran;
(f) Kegiatan sponsor, baik dalam bidang
sosial, keagamaan, maupun olah raga;
Lanjutan :

4. Bekerjasama dengan biro jasa / orang /


Badan Hukum yang pada hakekatnya
bertindak sebagai perantara untuk
mencari atau mendapatkan klien;
5. Menandatangani akta yang proses
pembuatannya telah dipersiapkan oleh
pihak lain;
6. Mengirimkan minuta kepada klien untuk
ditandatangani;
Lanjutan :
7. Berusaha atau berupaya dengan jalan
apapun, agar seseorang berpindah dari
Notaris lain kepadanya, baik upaya itu
ditujukan langsung kepada klien yang
bersangkutan maupun melalui
perantaraan orang lain;
8. Melakukan pemaksaan kepada klien
dengan cara menahan dokumen-
dokumen yang telah diserahkan danjatau
melakukan tekanan psikologis dengan
maksud agar klien tersebut tetap
membuat akta padanya;
Lanjutan :
9. Melakukan usaha-usaha, baik langsung
maupun tidak langsung yang menjurus ke arah
timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan
sesama rekan Notaris;
10.Menetapkan honorarium yang harus dibayar
oleh klien dalam jumlah yang lebih rendah dari
honorarium yang telah ditetapkan
Perkumpulan;
11.Mempekerjakan dengan sengaja orang yang
masih berstatus karyawan kantor Notaris lain
tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Notaris
yang bersangkutan, termasuk menerima
pekerjaan dari karyawan kantor Notaris lain;
Lanjutan :
12.Menjelekkan dan/atau mempersalahkan rekan
Notaris atau akta yang dibuat Dalam hal
seorang Notaris menghadapi dan/atau
menemukan suatu akta yang dibuat oleh rekan
sejawat yang ternyata di dalamnya terdapat
kesalahan-kesalahan yang serius dan/atau
membahayakan klien, maka Notaris tersebut
wajib memberitahukan kepada rekan sejawat
yang bersangkutan atas kesalahan yang
dibuatnya dengan cara yang tidak bersifat
menggurui, melainkan untuk mencegah
timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan
terhadap klien yang bersangkutan ataupun
rekan sejawat tersebut;
Lanjutan :
13.Tidak melakukan Kewajiban dan melakukan
Pelanggaran terhadap Larangan
sebagaimana dimaksud dalam Kode Etik
dengan menggunakan media elektronik,
termasuk namun tidak terbatas dengan
menggunakan internet dan media sosial;
14.Membentuk kelompok sesama rekan
sejawat yang bersifat eksklusif dengan
tujuan untuk melayani kepentingan suatu
instansi atau lembaga, apalagi menutup
kemungkinan bagi Notaris lain untuk
berpartisipasi;
Lanjutan :
15.Menggunakan dan mencantumkan gelar
yang tidak sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku;
16.Membuat akta melebihi batas kewajaran
yang batas jumlahnya ditentukan oleh
Dewan Kehormatan;
17.Mengikuti pelelangan untuk
mendapatkan pekerjaan/pembuatan
akta.
Hal-hal yang tersebut dibawah ini merupakan
pengecualian (tidak termasuk Pelanggaran), yaitu:

1. Memberikan ucapan selamat, ucapan


berdukacita dengan mempergunakan kartu
ucapan, surat, karangan bunga ataupun
media lainnya dengan tidak mencantumkan
Notaris, tetapi hanya nama saja;
2. Pemuatan nama dan alamat Notaris dalam
buku panduan nomor telepon, fax dan telex,
yang diterbitkan secara resmi oleh PT.
Telkom dan/atau instansi-instansi dan/atau
lembaga-lembaga resmi lainnya;
Lanjutan :
3. Memasang 1 (satu) tanda petunjuk jalan
dengan ukuran tidak melebihi 20 cm x 50
cm, dasar berwarna putih, huruf
berwarna hitam, tanpa mencantumkan
nama Notaris serta dipasang dalam
radius maksimum 100 meter dari kantor
Notaris;
4. Memperkenalkan diri tetapi tidak
melakukan promosi diri selaku Notaris.
Bab IV Pasal 6 Kode Etik, Sanksi kepada Notaris
yang melakukan pelanggaran Kode Etik :
1) Teguran;
2) Peringatan;
3) Schorsing (pemecatan sementara) dari
keanggotaan Perkumpulan;
4) Onzetting (pemecatan) dari
keanggotaan Perkumpulan;
5) Pemberhentian dengan tidak hormat
dari anggota Perkumpulan.
Tata Cara Penegakkan Kode Etik :
• Penegakkan Kode Etik Notaris ditegakkan
oleh Dewan Kehormatan.
• Pengurus Perkumpulan dan/atau Dewan
Kehormatan bekerja sama dan
berkoordinasi dengan Majelis Pengawas
untuk melakukan upaya penegakkan
Kode Etik.
Bab V Bagian Pertama Pasal 7 KEN :
• Pengawasan atas pelaksanaan Kode Etik
dilakukan oleh Pengurus Daerah Ikatan
Notaris Indonesia dan Dewan Kehormatan
Daerah pada tingkat pertama, Pengurus
Wilayah Ikatan Notaris Indonesia dan Dewan
Kehormatan Wilayah pada tingkat banding
dan Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia
dan Dewan Kehormatan Pusat pada tingkat
terakhir.
• Selain itu juga masyarakat memiliki peran
dalam hal pengawasan pelaksanaan jabatan
Notaris.
Sanksi pada Bab V Pasal 8 KEN :
• Pada pelaksanaan pengawasan Kode
Etik, Notaris yang diduga melakukan
pelanggaran atas Kode Etik melalui
proses pemeriksaan di Dewan
Kehormatan Daerah atas dugaan
Pengurus Daerah Ikatan Notaris
Indonesia maupun laporan dari pihak lain,
yang dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
kerja sejak adanya hal tersebut akan
dilakukan pemeriksaan.
Lanjutan :
• Jika ternyata terdapat dugaan yang
cukup kuat, maka Dewan Kehormatan
Daerah memanggil Notaris yang
bersangkutan melalui surat untuk
mendengarkan keterangan dan diberi
kesempatan untuk melakukan
pembelaan diri.
• Jika setelah pemeriksaan ditemukan
bukti yang kuat akan terjadinya
pelanggaran maka Dewan Kehormatan
akan menjatuhkan sanksi kepada Notaris
tersebut.
Lanjutan :
• Jika saat dipanggil Notaris tersebut tidak
memenuhi panggilan atau tidak
memberitahukan perihal ketidak-
hadirannya, maka akan dilakukan
pemanggilan untuk kedua kalinya
dengan jangka waktu 7 (tujuh) kerja hari
sejak pemanggilan pertama.
• Jika dalam pemanggilan yang kedua
kalinya Notaris tersebut tetap tidak hadir
atau tidak memberitahukan perihal
ketidak-hadirannya maka akan dilakukan
pemanggilan ketiga kalinya.
Lanjutan :
• Jika pemanggilan ketiga kalinya Notaris
tersebut juga tidak hadir atau tidak
memberitahukan perihal ketidak-hadirannya,
maka Dewan Kehormatan akan tetap
melaksanakan sidang pemeriksaan untuk
membicarakan pelanggaran yang dilakukan
oleh Notaris tersebut.
• Keputusan pemberian sanksi yang telah
ditetapkan harus dikirimkan kepada Notaris
yang bersangkutan dan tembusannya kepada
Pengurus Daerah, Pengurus Pusat dan Dewan
Kehormatan Pusat dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja sejak keputusan tersebut ditetapkan.
Lanjutan :
• Jika belum terdapat Dewan Kehormatan
Daerah, maka Dewan Kehormatan
Wilayah memiliki wewenang untuk
melakukan sidang pemeriksaan atau
melimpahkan ke Dewan Pengurus
Daerah terdekat.
• Hal ini juga berlaku terhadap Dewan
Kehormatan Daerah yang tidak dapat
menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya dengan baik.
Lanjutan :

• Dalam hal pemberian sanksi yang


berupa pemberhentian sementara
maupun pemecatan, Dewan Kehormatan
berkonsultasi terlebih dahulu dengan
Pengurus Daerah.
• Keputusan pemberian sanksi ini
belumlah bersifat final dan dapat naik
banding ke Dewan Kehormatan Wilayah
serta Dewan Kehormatan Pusat.
Kesimpulan :
1. Notaris adalah pejabat umum yang
menjalankan profesi hukum, dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Notaris dan PPAT adalah dua profesi yang
memiliki kewenangan berbeda.
3. Kode etik Notaris mengatur segala
perbuatan dan perilaku notaris baik pada
saat dinas maupun kehidupan sehari-hari.
4. Notaris yang melanggar KEN, maka akan
diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
Matur Sakalangkong
Matur Suksma
Matur Nuwun
Terima Kasih
Thank You
Gracias
Xie Xie
Arigato
Merci
!!!!

Anda mungkin juga menyukai