Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PSIKOLOGI GANGUAN PIKIRAN (SKIZOFRENIA)

Disusun Oleh :
Futri Anggraeni
Hadi Saputra
Haiva Nurani
Helda Yanti
Helma Khalisa
Iin Hesverawati
Itsna Mazidatul Aufa
Jumiati
Fadillah Bimantara Turin
Khairunisa
Laili Bahriah
M. Alfianoor
M. Aptri Fakihani
Zahara Noor Fadhila

YAYASAN BANJAR INTAN PRESTASI


STIKES INTAN MARTAPURA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan rapi dan selesai. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari yang telah berkontribusi dengan memberikan materi materi
yang baik.

Makalah psikologi yang berjudul Skizofrenia disusun agar para pembaca dapat
mengetahui gangguan dan gejala memicu terjadinya Skizofrenia. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan ilmu dan wawasan yang lebih kepada pembaca.

Dalam penyusunan ini banyak kekurangannya, untuk itu penyusun mengharapkan


kritik dan saran demi perbaikan yang akan datang. Penyusun juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu mengarahkan kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini.

Martapura, 22 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
C. Manfaat Penulisan....................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Skizofrenia................................................................................. 6
B. Jenis Jenis Skizofrenia................................................................................. 7
C. Ciri-Ciri Umum Skizofrenia....................................................................... 8
D. Tipe Tipe Skizofrenia................................................................................... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................... 11
B. Saran.............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 12

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Skizofrenia merupakan suatu sindrom penyakit klinis yang paling membingungkan
dan melumpuhkan. Gangguan psikologis ini adalah salah satu jenis gangguan yang paling
berhubungan dengan pandangan populer tentang gila atau sakit mental. Skizofrenia juga
sering kali menimbulkan rasa takut, kesalahpahaman, dan penghukuman, bukan simpati atau
perhatian.

Menurut Temes (2011) skizofrenia adalah bentuk paling umum dari penyakit mental
yang parah. Penyakit ini adalah penyakit yang serius dan mengkhawatirkan yang ditandai
dengan penurunan atau ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realitas (berupa
halusinasi dan waham), gangguan kognitif (tidak mampu berpikir abstrak) serta mengalami
kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Nevid (2005) juga mengungkapkan bahwa skizofrenia menyerang jati diri seseorang,
memutus hubungan yang erat antara pemikiran dan perasaan serta mengisinya dengan
persepsi yang terganggu, ide yang salah, dan konsepsi yang tidak logis. Skizofrenia
menyentuh semua aspek kehidupan dari orang yang terkena. Episode akut dari skizofrenia
ditandai dengan waham, halusinasi, pikiran yang tidak logis, pembicaraan yang tidak
koheren, dan perilaku yang aneh.

Menurut hasil penelitian multinasional World Health Organization (WHO) jumlah


rata-rata penderita skizofrenia tampak serupa pada budaya maju maupun budaya
berkembang. WHO memperkirakan bahwa sekitar 24 juta orang di seluruh dunia mengidap
skizofrenia. Data American Psychiatric Association (APA) menyebutkan 1% populasi
penduduk dunia menderita skizofrenia. Diperkirakan 75% penderita skizofrenia mulai
mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang beresiko tinggi
karena pada tahap usia perkembangan ini banyak sekali stressor kehidupan. Sekitar 1% dari
populasi orang dewasa di Amerika Serikat menderita skizofrenia, dengan jumlah keseluruhan
lebih dari 2 juta orang (Nevid, 2005).

4
Prevalensi skizofrenia di Indonesia adalah 0,3 – 1 %. Apabila diperkirakan penduduk
Indonesia sekitar 200 juta jiwa, maka diperkirakan sebanyak 2 juta jiwa menderita
skizofrenia, sedangkan di daerah Surakarta, prevalensi berdasarkan data rekam medik RSJD
Surakarta (2010) terdapat sebanyak 2.381 pasien skizofrenia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud skizofrenia?
2. Apa saja jenis Skizofrenia?
3. Apa saja ciri ciri skizofrenia?
4. Apa saja tipe tipe skizofrenia?

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan mental dengan tingkat morbiditas yang tinggi


dan terus mengalami peningkatan jumlah kasus setiap tahunnya. Terdapat beberapa
subtipe skizofrenia, dan salah satu di antaranya adalah skizofrenia paranoid. Seorang
laki-laki usia 23 tahun, datang dengan keluhan gelisah dan sering marah-marah sejak dua
bulan yang lalu. Individu atau pasien tersebut mengatakan tidak dapat tidur, mendengar
bisikan, dan merasa diikuti bayangan hitam. Pasien meyakini dirinya menjadi bahan
pembicaraan orang di sekitarnya dan meyakini terdapat orang yang akan berbuat jahat
terhadap dirinya, sehingga pasien gelisah dan tidak dapat tidur. Keluhan yang dirasakan
sudah mengganggu pasien dan keluarga. Pasien tidak memiliki riwayat menggunakan
alkohol, penggunaan narkoba dan zat psikoaktif. Pasien berasal dari keluarga dengan
tingkat sosioekonomi yang rendah. Pada pasien juga didapatkan gangguan persepsi
berupa halusinasi auditorik dan visual, serta gangguan isi pikir berupa waham curiga.
Penilaian realitas pasien terganggu, dengan tilikan derajat I. Terapi yang diberikan
berupa risperidon 2mg dengan dosis 2 kali 1 tablet perhari. Simpulan, skizofrenia
merupakan gangguan kompleks yang membutuhkan terapi yang tepat saat episode gejala
mulai muncul.

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang yang berat dan dialami
manusia sejak muda dan dapat berkelanjutan menjadi sebuah gangguan yang kronis dan
menjadi lebih parah ketika muncul pada lanjut usia (lansia) karena menyangkut
perubahan pada segi fisik, psikologis dan sosial budaya. Sebenarnya skizofrenia tidak
hanya banyak dialami oleh orang lanjut usia saja, banyak orang dewasa bahkan sampai
anak-anak dan remaja pun bisa mengalaminya. Hal ini sama seperti apa yang
diungkapkan oleh gangguan ini bisa timbul pada usia 18-45 tahun, bahkan ada juga usia
11-12 tahun sudah menderita skizofrenia.

Menurut Davidson (2012) Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai


dengan gangguan utama dalam pikiran emosi, dan perilaku-pikiran yang terganggu,
dimana berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis; persepsi dan perhatian
yang keliru; afek datar atau tidak sesuai; dan berbagai gangguan aktivitas bizarre. Pasien

6
menarik diri dari banyak orang dan realitas, seringkali kedalam kehidupan fantasi yang
penuh waham dan halusinasi.

Skozofrenia termasuk dalam salah satu gangguan mental yang disebut psikosis,
pasien psikotik tidak dapat mengenali atau tidak memil kontak dengan realitas (Setiadi,
2006).

Skizofrenia berasal dari kata Yunani yang bermakna schizo artinya terbagi,
terpecah dan phrenia artinya pikiran. Jadi pikirannya terbagi atau terpecah. (Rudyanto,
2007).

Skizofrenia dapat didefinisikan sebagai suatu sindrom dengan variasi penyebab


(banyak yang belum diketahui), dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis)
yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pengarh genetik, fisik, dan sosial
budaya (Kaplan and sadock, 2010)

B. Jenis Jenis Skizofrenia


Jenis-jenis skizofrenia itu didasarkan pada keputusan para ilmuwan dari APA,
bahwa kesimpulan terdahulu tentang gangguan kejiwaan ini memiliki stabilitas
diagnostik yang terbatas, validitas yang buruk, dan reliabilitas yang rendah. Berikut 5
jenis skizofrenia yang klasifikasinya sempat dijadikan acuan oleh para ahli dahulu:
1. Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia jenis ini merupakan yang paling sering muncul gejalanya, termasuk di
antaranya adalah delusi dan halusinasi. Pengidap skizofrenia paranoid biasanya
menunjukkan perilaku yang tidak normal seakan ia sedang diawasi, sehingga ia kerap
menunjukkan rasa marah, gelisah, bahkan benci terhadap seseorang. Namun, mereka
yang mengalami skizofrenia jenis ini masih memiliki fungsi intelektual dan ekspresi
yang tergolong normal.
2. Skizofrenia Katonik
Skizofrenia katonik ditandai dengan adanya gangguan pergerakan. Pengidap
skizofrenia jenis ini cenderung tidak bergerak atau justru bergerak hiperaktif. Pada
beberapa kasus juga ditemukan sama sekali tidak mau berbicara, atau senang mengulangi
perkataan orang lain. Pengidap skizofrenia katonik juga sering kali tidak memedulikan
kebersihan dirinya, serta tidak mampu menyelesaikan aktivitas yang dilakukan.
3. Skizofrenia Tidak teratur

7
Skizofrenia tidak teratur merupakan jenis yang memiliki kemungkinan paling kecil
untuk disembuhkan. Pengidap skizofrenia jenis ini ditandai dengan ucapan dan tingkah
laku yang tidak teratur dan sulit dipahami. Terkadang mereka bisa tertawa tanpa alasan
jelas, atau terlihat sibuk dengan persepsi yang mereka miliki.
4. Skizofrenia Diferentiatif
Skizofrenia jenis ini merupakan yang paling sering terjadi. Gejala yang
ditimbulkan adalah kombinasi dari beragam subtipe dari skizofrenia lainnya.
5. Skizofrenia Residual
Pengidap skizofrenia residual biasanya tidak menunjukkan gejala umum dari
skizofrenia seperti berkhayal, halusinasi, tidak teratur dalam berbicara dan berperilaku.
Mereka baru mendapat diagnosis setelah satu dari empat jenis skizofrenia lain telah
terjadi.

C. Ciri-Ciri Umum Skizofrenia

Ciri-Ciri skizofrenia bisa juga disebut dengan gejala dari penyakit ini. Ciri-cirinya
pada dasarnya bervariasi berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Namun, ada
beberapa ciri khas yang bisa dideteksi, diantaranya:
1. Halusinasi
Gejala pertama yang paling umum dialami ialah berupa halusinasi dan delusi
(meyakini sesuatu yang bertolak belakang dengan kenyataan).
Cirinya bisa ditandai dengan sering mendengar, melihat, mencium, atau merasakan hal-
hal yang tidak nyata. Biasaya, penderitanya paling sering mengaku mendengar sesuatu
hal yang tidak nyata.
Penderita skizofrenia juga kerap merasakan delusi dengan memiliki keyakinan kuat
akan suatu hal yang salah. Pengidap penyakit ini bisa saja merasa orang lain selalu ingin
menyakiti atau mencelakakan dirinya.
2. Pikiran Kacau dan Ucapannya Membingungkan
Orang dengan kondisi ini juga cenderung memiliki kesulitan untuk mengatur
pikiran mereka. Penderita skizofrenia bisa saja sulit mengerti dan memahami ucapan
orang lain saat diajak berbicara. Mereka juga cenderung sering mengeluarkan ucapan
yang tidak masuk akal dan terdengar membingungkan.
3. Masalah Kognitif

8
Penderita skizofrenia umumnya juga mengalami gejala berupa sulit fokus dan
konsentrasi serta tidak dapat memproses informasi untuk membuat keputusan dengan
baik. Penderita skizofrenia bisa mengalami masalah kognitif berupa perhatian,
komsentrasi, dan memori.

4. Gerakan Tidak Teratur


Selain masalah kognitif, beberapa orang yang mengidap penyakit ini juga sering
terlihat gelisah dan melakukan hal-hal seperti anak kecil. Tak jarang, mereka sering
melakukan gerakan yang sama berulang kali atau berlebihan.

Ciri-Ciri Skizofrenia juga bisa meliputi:

o Kurangnya minat pada hal-hal yang dulunya sangat disukai


o Tidak peduli terhadap kebersihan dan penampilan diri
o Penarikan diri dari lingkungan sosial, seperti teman dan keluarga
o Susah tidur atau pola tidur yang berubah
o Sangat sensitif dan memiliki perubahan suasana hati atau mood yang tertekan
o Tidak responsif terhadap lingkungan sekitar
o Kurang motivasi dalam menjalani hidup termasuk untuk menjalin hubungan
dengan orang lain
o Kesulitan untuk mengekspresikan dan memperlihatkan emosi
o Ketakutan akan tempat umum yang ramai
o Paranoid, seperti kecemasan berlebihan, percaya dirinya mempunyai kemampuan
khusus atau mengidap penyakit tertentu yang sebenarnya tidak ada pada dirinya.

D. Tipe Tipe Skizofrenia

Berdasarkan gejala yang timbul maka skizofrenia diklasifikasikan kedalam


beberapa jenis tipe, yakni:

1. Tipe Paranoid
Merupakan tipe yang paling sering dijumpai. Gejala utamanya adalah
halusinasi dan delusi yang sangat dominan. Delusi yang terjadi bisa lebih dari satu,
misalnya penderita merasa dirinya dimata-matai, sekaligus merasa dirinya orang

9
penting dan berkuasa. Halusinasi bisa bersatu dengan delusinya, misalnya mendengar
suara-suara yang mengatakan bahwa ia harus hati-hati karena ada yang berniat
membunuhnya. Pada tipe ini jarang ditemui adanya pikiran yang kacau atau emosi
yang mendatar.
2. Tipe disorganized
Gejala yang dominan adalah pembicaraan dan perilaku yang kacau, emosi
yang mendatar dan kadang sulit dimengerti, misalnya tertawa tanpa sebab, dll.

3. Tipe katatonik
Pada tipe ini sikap dan perilaku penderita seperti “patung”, nampak diam dan
momojok dalam posisi tertentu, sering tidak bergerak sama sekali untuk jangka waktu
yang lama, pembicaraan sangat sedikit bahkan hamper tidak ada.
4. Tipe tak tergolongkan
Pada tipe ini tidak dijumpai gejala-gejala yang khas atau menonjol. Penderita
dapat mengalami halusinasi atau delusi dengan kualitas dan kuantitas yang rendah.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan utama dalam
pikiran emosi, dan perilaku-pikiran yang terganggu, dimana berbagai pemikiran tidak
saling berhubungan secara logis; persepsi dan perhatian yang keliru; afek datar atau tidak
sesuai; dan berbagai gangguan aktivitas bizarre. Pasien menarik diri dari banyak orang
dan realitas, seringkali kedalam kehidupan fantasi yang penuh waham dan halusinasi.
(Davidson, 2012)

Skozofrenia termasuk dalam salah satu gangguan mental yang disebut psikosis,
pasien psikotik tidak dapat mengenali atau tidak memil kontak dengan realitas (Setiadi,
2006).

Skizofrenia berasal dari kata Yunani yang bermakna schizo artinya terbagi,
terpecah dan phrenia artinya pikiran. Jadi pikirannya terbagi atau terpecah. (Rudyanto,
2007).

Skizofrenia dapat didefinisikan sebagai suatu sindrom dengan variasi penyebab


(banyak yang belum diketahui), dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis)
yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pengarh genetik, fisik, dan sosial
budaya (Kaplan and sadock, 2010)

B. Saran

Perlu adanya pengetahuan yang leebih untuk itu sangat disarankan untuk

menambah wawasan seputar Skizofrenia, gangguan gangguannya, ciri ciri umum, dan

tipe tipe skizofrnia. Penulis menyarankan agar dapat dapat membaca sumber referensi

lain baik dari buku, media informasi atau sumber referensi lain. Semoga makalah ini

bermanfaat bagi pembaca.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Davidson, G.C., Neale,J.M., Kring, A.M. 2012. Psikologi Abnormal (Ed9, Cet.3. Jakarta:
Rajawali Pers

13

Anda mungkin juga menyukai