Anda di halaman 1dari 9

Program Studi

TEKNOLOGI INFORMASI
Wenty Dwi Yuniarti
Fak. Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Berfikir Algoritmik
(Algoritma, Pseudocode,
Flowchart)
(1)
Memahami paradigma berfikir algoritmik untuk pemecahan
masalah (problem solving)

Memahami bagaimana merumuskan algoritma untuk


menyelesaikan masalah

Menggunakan pseudocode dan flowchart dengan benar


untuk menjelaskan bagaimana suatu proses
penyelesaian masalah dilakukan
Kegiatan memprogram membutuhkan kemampuan pemecahan
masalah (problem solving). Kemampuan pemecahan masalah
berkaitan dengan kemampuan berfikir algoritmik, yaitu

proses berfikir secara teratur tahap demi tahap, mengarah


pada satu target tertentu (Budiningsih, 2005)

Dalam implementasinya, proses berfikir algoritmik dituangkan


dalam bentuk algoritma, yaitu

penyelesaian suatu persoalan dalam bentuk langkah


demi langkah secara sistematis dan logis
Secara umum, kemampuan memecahkan masalah meliputi:

• Kemampuan merumuskan masalah


• Kemampuan berfikir kreatif dalam mencari solusi
• Kemampuan menunjukkan solusi secara jelas dan akurat

Orang yang memiliki kemampuan memecahkan masalah


berarti memiliki kemampuan berfikir algoritmik untuk
mengkonstruksi algoritma guna memecahkan masalah
Dalam menghadapai permasalahan diberbagai bidang, seorang
ilmuan komputer memiliki kombinasi / integrasi kemampuan:

Seorang ahli matematika, mengkonstruksi algoritma atau


menggunakan bahasa formal untuk memodelkan konsep

Seorang ilmuan ilmu alam, memiliki kemampuan mengamati


perilaku, merumuskan dugaan sementara dan menguji prediksi

Seorang perekayasa, mampu mendesain, merakit komponen dalam


sistem hingga mengambil keputusan dengan tepat
An algorithm is a method to solve a problem that consists
exactly defined instructions (Futsheck, 2006)

Secara umum, pemecahan masalah dengan algoritma


dilakukan dengan langkah:
Pertama, melakukan analisis masalah. Analisis masalah dilakukan
melalui identifikasi keadaan awal yang menjadi permasalahan
sekaligus sebagai masukan (input) serta menentukan tujuan
atau keluaran yang diharapkan (goals atau output)

Kedua, menentukan cara atau tindakan sebagai aksi untuk


menyelesaikan masalah, atau memproses bagaimana perubahan input
menjadi output. Aksi berupa urutan tindakan-tindakan.

Ketiga, menuangkan tindakan-tindakan ke dalam algoritma. Penulisan


algoritma bisa dibantu dengan pseudo-code (kode semu) atau flowchart.

Anda mungkin juga menyukai