Anda di halaman 1dari 4

1 DEKOMPOSISI

Dekomposisi menjadi tahapan awal dalam kemampuan computational thinking. Dekomposisi


berarti metode atau cara untuk memecahkan suatu masalah yang kompleks ke dalam
bagian kecil agar lebih mudah dipahami dan diolah. Jika terdapat masalah yang kompleks
dan rumit tidak didekomposisi, maka masalah tersebut akan sulit untuk dipahami dan
diselesaikan.

Dekomposisi dimulai dengan cara mengamati masalah yang kompleks, lalu menguraikan
permasalahan tersebut. Dengan begitu, masalah yang awalnya terlihat sulit dan membebani
bisa jauh lebih mudah dipahami dan ditangani.

Dalam kehidupan, setiap orang pasti memiliki masalah yang bisa datang kapan saja. Bagi
siswa masalah tersebut bisa terjadi selama kegiatan pembelajaran di sekolah, bagi
karyawan masalah bisa datang saat pekerjaan di kantor belum selesai, ada pula masalah
hubungan keluarga atau kerabat, masalah pekerjaan rumah, dan permasalahan lainnya.

Setiap masalah memiliki cara penyelesaian yang berbeda, sesuai dengan tingkat
permasalahannya (besar kecilnya masalah). Proses pemecahan masalah membuat kita
melakukan analisis berbagai aspek, mendasari pemikiran kita, serta membimbing diri hingga
ke titik akhir.

https://blog.kejarcita.id/konsep-dekomposisi-dalam-computational-thinking-dan-
penerapannya/
2 ABSTRAKSI

Dalam ilmu komputer, abstraksi adalah proses representasi data dan program dalam bentuk
sama dengan pengertiannya (semantik), dengan menyembunyikan rincian / detail implementasi.
Abstraksi mencoba menyembunyikan detail agar programmer dapat berfokus pada konsep
tertentu saja pada satu waktu.

Perhitungan komputer berbeda dengan dunia nyata. Perangkat lunak memiliki arsitektur yang
memungkinkan orang membuat sistem skala besar dengan fokus pada beberapa hal pada waktu
tertentu. Arsitektur ini dibuat dengan abstraksi tertentu.
Bentuk utama dari abstraksi adalah abstraksi bahasa: bahasa buatan dikembangkan untuk
menyatakan aspek tertentu dari sistem. Bahasa komputer dapat diolah oleh komputer. Contoh
proses abstraksi adalah pengembangan bahasa pemrograman dari bahasa mesin, ke bahasa
rakitan, dan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Tiap tingkatan digunakan sebagai batu
loncatan ke tingkatan lain. Abstraksi bahasa juga terdapat dalam bahasa skrip.
Dalam bahas pemrograman, beberapa fitur memeungkinkan pemrogram untuk membuat
abstraksi baru. Hal ini termasuk subrutin, modul, polymorphism, dan komponen. beberapa
abstraksi lain seperti pola desain dan arsitektur tidak dibaca oleh translator dan hanya bekerja
pada sistem.
Beberapa abstraksi mencoba untuk mengurangi konsep yang harus dipahami oleh pemrogram,
dengan menyembunyikan abstraksi yang digunakan. Penulis dan perancang perangkat lunak
Joel Spolsky mengkritik usaha ini dengan mengatakan bahwa semua abstraksi tidak dapat
sepenuhnya disembunyikan. Meski demikian, hal ini tidak mengurangi keuntungan dari abstraksi.
Beberapa abstraksi dirancang untuk bekerja bersama dengan abstraksi lain, misalnya sebuah
bahasa pemrograman mungkin mengandung foreign function interface untuk menggunakan
bahasa pemrograman yang lebih rendah

https://id.wikipedia.org/wiki/Abstraksi_(ilmu_komputer)#:~:text=Dalam%20ilmu%20komputer%2C
%20abstraksi%20adalah,tertentu%20saja%20pada%20satu%20waktu.

3 REKOGNISI POLA

Rekognisi pola merupakan proses pengenalan kembali terhadap pola yang pernah dikenal.
Pengenalan pola dan kemampuan mengenali objek dapat terjadi dengan langsung, tanpa
usaha dan biasanya terjadi secara cepat. Kemudian bagaimana hal tersebut bisa terjadi.?
Semisal bagaimana seseorang mengenali kalau itu adalah neneknya.? apakah ada
semacam template yang unik dalam pikiran kita.? ataukah ada semacam stereotype tertentu
tentang seorang nenek .? misalnya bersanggul, memakai sewek, berkacamata, berambut
putih dan lain sebagainya.? beberapa peneliti memberikan hipotesisnya mengenai
keberadaan sel nenek, yaitu suatu sel yang menyala ketika neuron tersebut menerima
sinyal-sinyal visual yang akrab bagi si pengamat. Pengenalan pola melibatkan interaksi
rumit antara sensasi, presepsi, memori dan pencarian kognitif yang bertujuan untuk
mengenali pola-pola terebut (Solso dkk, 2008)
https://www.kompasiana.com/millatihusna/5528bc6d6ea8342b288b4578/pattern-
recognition-pengenalan-pola
4 ALGORITMA

Dalam matematika dan ilmu komputer, algoritma adalah rangkaian terbatas dari instruksi-
instruksi yang rumit, yang biasanya digunakan untuk menyelesaikan atau menjalankan suatu
kelompok masalah komputasi tertentu. Algoritma digunakan sebagai spesifikasi untuk
melakukan perhitungan dan pemrosesan data. Algoritma yang lebih mutakhir dapat melakukan
deduksi otomatis (disebut sebagai penalaran otomatis) dan menggunakan tes matematis dan
logis untuk mengarahkan eksekusi kode melalui berbagai rute (disebut sebagai pengambilan
keputusan otomatis). Penggunaan karakteristik manusia sebagai deskriptor mesin secara
metaforis telah dipraktekkan oleh Alan Turing dengan terminologi seperti "memory", "search" dan
[1]
"stimulus".
Sebaliknya, heuristika adalah pendekatan untuk pemecahan masalah komputasi yang mungkin
tidak sepenuhnya terspesifikasi atau tidak menjamin hasil yang benar atau optimal, terutama
dalam ranah masalah komputasi yang mana tidak ada hasil yang benar atau optimal yang
[2]
terdefinisi dengan baik.
Sebagai metode yang efektif, algoritma dapat diekspresikan dalam jumlah ruang dan waktu yang
[3] [4]
terbatas, dan dalam bahasa formal yang terdefinisi dengan baik untuk menghitung suatu
[5] [6]
fungsi. Dimulai dari tataran awal dan input awal (bisa jadi kosong), instruksi-instruksi yang
ada menggambarkan sebuah komputasi yang, ketika dieksekusi, berjalan melalui sejumlah
[7]
tataran dengan jumlah terhingga yang terdefinisi dengan baik, yang pada akhirnya
[8]
menghasilkan "output" dan berakhir pada tataran final akhir. Transisi dari satu tataran ke
tataran berikutnya tidak selalu bersifat menentukan; beberapa algoritme, yang dikenal sebagai
algoritme acak, menggabungkan input acak.

https://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma

5 BERPIKIR KOMPUTASIONAL

Computational thinking (CT)/ Berpikir Komputasional dalah terminology yang sekarang ini
digunakan untuk merujuk pada ide dan konsep dalam penerapan berbagai bidang computer
science (CS) atau Teknik informatika. Secara internasional, telah terjadi debat terkait pentingnya
pemahaanakan computer science, tidak hanya dalam konten, tetapi juga sebagai salah satu
kemampuan umum, terkait pemikiran yang kritis dalam dunia teknologi sekarang ini.

Jeanette Wing adalah kembali memperkenalkan istilah Computational thinking pada Maret 2006.
Yang mana, computational thinking termasuk penyelesaian masalah, merancang system dan
memahami perilaku manusia dengan mengambarkan konsep dasar kedalam computer science.
Pada tahun 2011, Jeannette memperkenalkan definisi baru, yang mana : Computational Thinking
adalah proses berpikir yang diperlukan dalam memformulasikan masalah dan solusinya,
sehingga solusi tersebut dapat menjadi agen pemroses informasi yang efektif dalam
menyelesaikan masalah.

Dua aspek dari definisi tersebut adalah :

1. Computational thinking adalah sebuah proses pemikiran, yang terlepas dari teknologi.
2. Computational thinking adalah metode penyelesaian masaah yang dirancang untuk
dapat selesaikan dan dijalankan oleh manusia, computer atau kedua-duanya.
Karakteristik Computational thinking meliputi hal-hal berikut, tetapi tidak hanya terbatas pada
hal-hal berikut ini :

1. Memformulasikan per-masalah dengan cara yang mana membuat kita dapat


menggunakan computer atau alat lain untuk membantu menyelesaikan.
2. Logika dalam mengelompokkan dan menganalisa data
3. Merepresentasikan data melalui abstraksi seperti model dan simulasi
4. Solusi yang diautomatisasi melalui proses berpikir secara algorithmic ( sederet langkah-
langkah)
5. Identifikasi, Analisa dan mengimplementasikan kemungkinan solusi dengan tujuan
memanfaatkan kombinasi langkah-langkah ataupun sumber daya yang paling hemat dan
efektif
6. Generalisasi dan pemindahan cara penyelesaian masalah ini dalam masal

6 karakteristik

Anda mungkin juga menyukai