Kronologis Putusan Keahliwarisan
Kronologis Putusan Keahliwarisan
1. Bahwa sebagaimana yang telah terjadi saat ini, banyak pihak mengaku
sebagai ahli waris dari Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh
alias Justina Regent alias Marie van Blommestein alias Mevrow van
Blommestein, berdasarkan Penetapan Pengadilan yang dimohonkan secara
sepihak oleh yang bersangkutan dengan cara merekayasa silsilah waris
dari Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias Justina Regent
alias Marie van Blommenstein alias Mevrow van Blommenstein untuk
mendapatkan Penetapan Pengadilan Negeri atau Penetapan Pengadilan
Agama;
4. Bahwa semasa hidupnya Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias
Yustinarigen alias Marie van Blommestein alias Nevrow van Blommestein,
bersama dengan ke 3 (tiga) anak tirinya yaitu : (1) Maria Francoise van
Blommestein (2) Lili van Blommestein dan (3) Otto van Blommestein
mendirikan NV. Masschappij tot Explotatie van woonhuizen, genaamd
“Blomkring” verkort te noemen “NV BLOMKRING” yang didirikan di Bandung,
berdasarkan Akta pendirian No. 16 tertanggal 06 Desember 1938 jo Akta
ratifikasi No.48 tanggal 14 Januari 1939 dibuat oleh dan dihadapan Hendrik
Jan Joseph Lamers, notaris di Bandung, dimana Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi
Mas Entjeh alias Yustinarigen alias Marie van Blommestein alias Nevrow van
Blommestein, diangkat sebagai Direktris NV Blomkring ;
1
5. Bahwa pada tahun 1939 ketiga anak tirinya yaitu : (1) Maria Francoise van
Blommestein (2) Lili van Blommestein dan (3) Otto van Blommestein telah
meninggalkan Indonesia dan selanjutnya telah melepaskan hak
kewarganegaraan Indonesia dan menjadi warga negara Belanda, dan seluruh
harta kekayaan perusahaan telah dialihkan/diserahkan kepada Nyimas Entjeh
alias Nyimas Siti Aminah alias Yustinaregen, janda Almarhum John Henry van
Blommestein selaku Direktris NV Blomkring berdasarkan Putusan
penyerahan / peralihan Hak No. 643 tanggal 8 Juni 1939 yang dibuat oleh dan
dihadapan serta diputus oleh Meester Oerip Kartodirdjo, Hakim pada
Karisidenan Bandung;
2
- Menyatakan terdakwa Boeddy Irawan,SH terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ sumpah palsu “
- Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap terdakwa tsb dengan pidana
penjara selama 2 (dua) bulan .
- Menimbang bahwa dengan demikian putusan perkara Peninjauan
Kembali (PK) no.92 PK/PDT/2000 tanggal 15 oktober 2003
adalah cacat hukum dan Non Eksekutabel;
Bahwa bukti baru / novum yang digunakan oleh Ny. Ida Roosilah melalui
kuasa hukumnya Budi Irawan,SH dalam Perkara No.92 PK/Pdt/200 adalah
berupa “Akte Keterangan dan Pernyataan No. 48 tanggal 19 Agustus
1987 dari R. Soma Wargadiredja “ yang ternyata telah dicabut oleh
R. Soma Wargadiredja pada tanggal 5 Agustus 1989 dan Akte
tersebut pernah pula dijadikan bukti dalam perkara no.
86/Pdt/Bth/1988/PN.BB, jadi bukan merupakan novum atau bukti
baru lagi , sehingga Boedy Irawan,SH dianggap telah melakukan
sumpah palsu dalam melakukan upaya peninjauan kembali.
9. Bahwa selanjutnya muncul Gugatan dari Awong Hidjaja selaku Direktur Utama
PT.Adhi Dharma Bumi Indonesia Indah ( yang telah mendapat hak atas tanah
( eigendom verponding 3323 luas 2,9 Ha dari R. Soma bin Wargadiredja
berdasarkan Putusan Mahmakah Agung RI no.2500 K/Sip/1981 tanggal 23
januari 1981) dalam perkara no.76/Pdt.G/2004/PN.Bale Bandung jo Putusan
Pengadilan Tinggi Bandung no.372/Pdt/2006/PT.Bandung jo Putusan
Mahkamah Agung RI no.1686 K/Pdt/2007 tanggal 10 april 2008 jo.
Putusan Mahkamah Agung RI No. 117 PK/Pdt/2010, tangal 7 Juli
2010, dan telah berkekuatan hukum tetap ( inknracht) yang dimenangkan oleh
Awong Hidjaja, selaku Direktur Utama PT. Adhi Dharma Bumi Indonsia Indah,
yang dalam amarnya pada nomor 9 menyatakan “ Putusan Mahkamah
Agung RI no.92 PK/Pdt/2000 tanggal 15 oktober 2003 tidak dapat
dilaksanakan non eksekutabel (cacat hukum) )”.
3
Agung RI No.120 K/TUN/2013 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 110
PK/TUN/2014 tanggal 4 Maret 2015 yang amar Putusannya antara lain
menyatakan menyatakan “Bahwa sertfikat yang dimiliki PD JATI
MANDIRI terdiri 79 SHGB dan 1 SHM atas nama Idris Ismail, SE
adalah batal menurut hukum” dan Putusan-putusan tersebut telah
berkekuatan hukum tetap.
11.Bahwa R. SOMA Bin WARGADIREJA telah meninggal dunia pada tahun 1992,
maka secara hukum hak mewaris jatuh pada Klien kami yang merupakan
para anak kandung dari R. SOMA Bin WARGADIREJA, sebagaimana surat
keterangan waris Nomor : 474.3/38-Kec/2010 tertanggal 6 April 2010 yang
ditanda tangani oleh Camat Tarogong Kidul atas nama Bupati Garut, dengan
demikian Klien kami adalah para ahli waris yang sah atas harta peninggalan
dari Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias Justina Regent
alias Marie van Blommenstein alias Mevrow van Blommenstein dan NV.
Masschappij BLOMKRING;
4
12.Bahwa karena R.WARGADIREDJA telah diputuskan sebagai satu-satunya ahli
waris yang sah dari Osah alias Nyi Mas Siti Aminah alias Nyi Mas Entjeh alias
Justina Regent alias Marie van Blommenstein alias Mevrow van Blommenstein
sejak adanya Putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung No. 71/1957
tanggal 18 Nopember 1957, maka ketentuan yang diatur oleh
Undang-Undang No. 1 tahun 1958 tentang tanah partikelir tidak
dapat diterapkan, karena sesuai asas hukum maka Peraturan
Perudang-undangan tidak berlaku surut (retroaktif) terhadap
kealiwarisan R. Wargadiredja yang dilanjutkan oleh R. Soma Bin
Wargadiredja dan Ahli waris R.Soma Bin Wargadiredja yang
merupakan klien kami;
a. Ny, Raden Ida Roosliah sebagai ahli waris dari Freddy Hugo
Fraejhoven dan dilanjutkan oleh Ahli warisnya Ny. Hj. Nenni Sutaeni
dkk dengan Kuasa Hukum Boeddy Irawan,SH;
b. Muriadi Muhammad,SH, sebagai Kuasa dari Adang Efendi dkk (9
orang) dan Rd.Nuriam Al Rd Syukur;
c. Irwan Suherman dan Toni Sutanto kuasa dari Ahli waris Nyimas
Minah alias Mimi yang dilanjutkan oleh Popon Ela ( anak Mimi)
dan H. Aan (suami Popon Ela/ Menantu Mimi);
d. M.A.Gandamihardja.dkk yang dikuasakan pada Djaja Sembiring
Meliana,SH;
e. Entje Kartama
Yang kesemuanya mengaku sebagai ahli waris Entjeh/Osah/Nyimas Siti
Aminah/ Marie van Blommestein/Justina Regen dan mencoba melakukan
gugatan melalui Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara dan atau
Pengadilan Agama, baik tingkat pertama, banding dan sampai tahap kasasi,
melalui beberapa Pengadilan Negeri antara lain di Pengadilan Negeri Klas IA
Bandung, Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung dan Pengadilan Negeri
Subang, yang dilanjutkan melalui upaya Banding dan Kasasi akan tetapi belum
ada satu Putusan-pun yang telah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT/ Inkcracht)
yang memenangkan pihak-pihak a-quo;
5
Ad.a Ny, Raden Ida Roosliah sebagai janda dari Freddy Hugo
Fraejhoven berdasarkan Akta Wasiat No.28 tanggal 23 Januari 1975, dan
dilanjutkan oleh Ahli warisnya Ny. Hj. Nenni Sutaeni dkk / 6 (enam)
orang yang diwakili oleh kuasa hukumnya Boeddy Irawan,SH, yang
menyatakan sebagai ahli waris Enjeh/Osah/ Nyimas Siti Aminah/
Marie van Blommestein/Justina Regen, telah ditolak oleh Putusan
Pengadilan yaitu :
6
Waris No. 474.3/776/WRS/PIM/1994 tanggal 7 Nopember 1994 yang
dikeluarkan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bandung ( yang
mengaku sebagai cucu Entjeh dari Mastakrama al. H Syukur);
Bahwa Penetapan Ahli Waris dan Surat Keterangan Ahli Waris tersebut
telah ditolak oleh Putusan Pengadilan yaitu :
7
mengau sebagai anak kandung satu-satunya dari NyiMAS MINAH
alias MIMI Binti WIRIJA IJAS IJA;
Bahwa Penetapan waris dan atau Surat Keterangan Waris dari Nyimas Minah
alias Mimi binti Wirija Jias Ija telah dibantah oleh DEDENG SUPRIATNA dan M.
DJAMHUR selaku saksi dalam pembuatan bagan silsilah keluarga Ahli Waris
Alamrahum Nyimas Entjeh alias Nyimas Siti Aminah alias Osah tertanggal 10
Februari 2001 yang dalam surat surat pernyataannya yang ditanda tangani
diatas materai tertanggal 22 Juni 2004 menyatakan “ Setelah mendapat
informasi dan klarifikasi dari berbagai pihak dan hasil penelusuran
kami, ternyata terdapat keterangan yang saling bertentangan
sehingga menimbulkan keraguan atas susunan ahli waris yang
menyatakan bahwa NYIMAS MINAH alias MIMI adalah
keturunan/keponakan dari almarhum NYIMAS SITI AMINAH alias
NYIMAS ENTJEH alias OSAH. Sehubungan dengan hal tersebut dan
untuk menghindarkan kerugian bagi pihak-pihak lain, serta akibat
hukum pidana maupun perdata, maka kami menyatakan mencabut
kembali kesaksian tersebut dan menyatakan tidak ada kaitan antara
kami dengan silsilah waris tersebut “
Bahwa sesuai penyataan dari AAN WIHARYA ( Suami dari POPON ELA )
sesuai surat pernyataan tertangal 13 April 1993 yang menyatakan “
Mengaku bersalah dengan cara memberikan Keterangan Palsu
sebagai Ahli Waris dari Nyimas Siti Aminah yang diurus oleh NY. Eti
Yurniati,SH sehinga mendapatkan Putusan/Penatapan Ahli Waris
Nomor 543/Pen/1991 tanggal 30 Juli 1991, yang mana
Putusan/Penetapan Ahli Waris tersebut telah saya gunakan untuk
mengurus/ ingin menguasai Tanah milik TNI AD ( Kodam III/Slw
yang terletak di Cibeureum, Groos Akte Nomor 693/1919 dan
695/1919 dan Meet breif Nomor 48/1900 dan Nomor 49/1900”
Bahwa atas kasus tersebut AAN WIHARYA selaku suami Popo Ela
selain mengaku sudah melakukan kekeliruan juga telah diperiksa
oleh Detasemen Polisi Militer Komando Daerah Militer III/Siliwangi
pada tanggal 14 Juli 1993;
Bahwa Penetapan waris dan atau Surat Keterangan Waris dari Nyimas Minah
alias Mimi binti Wirija tersebut telah ditolak oleh Putusan Pengadilan yaitu :
8
kandung Myimas Minah alias MIMI bin Wirija Ijas ija melawan PT.
KAI ( Persero) yang dimenangkan oleh PT. KAI ( Persero)
Bahwa karena kealiwarisan Nyimas Minah alias Mimi Binti Wirija telah ditolak
oleh Putusan Pengadilan maka pelepasan hak yang dilakukan oleh Nyimas
Minah alias Mimi binti Wirija kepada Iwan Suherman dan Toni Santoni pada
tahun 1993 adalah cacat hukum dan tidak sah.
Bahwa perlu kami sampaikan pula meskipun pengakuan ahli waris Nyimas
Minah alias Mimi binti Wirija, telah ditolak oleh Putusan Pengadilan, akan
tetapi dalam kenyataanya sampai hari ini, anak dari Nyimas Minah alias Mimi
binti Wirija yaitu Popon Ela bersama dengan suaminya Aan Wiharya, beserta
anak-anaknya antara lain Asep Hidayat, Beben dan Tatang Hidayat, serta
yang mengaku sebagai anak angkat Nyimas Minah alias Mimi Binti Wirija yaitu
Fathih Esmar yang berdomisili di Subang, Hendra Khaidun yang berdomisi di
Bandung, tetap berusaha mengajukan Penetapan Ahli Waris melalui
Pengadilan Negeri atau Pengadilan Agama, sebagai upaya untuk mengalihkan
aset-aset Enjeh/Osah/ Nyimas Siti Aminah/ Marie van Blommestein /Justina
Regen dan NV. Blomkring pada pihak ketiga, hal tersebut jelas-jelas
merupakan pelanggaran hukum.
N\Bsah
9
- Putusan Pengadilan Negeri Bandung No.54/1974/C/BDG tanggal 23 Maret
1976;
Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum diatas maka Nyimas Minah alias MIMI
binti Wirija Ijas Ija dengan ahli warisnya POPON ELA juga Ny, Raden Ida
Roosliah sebagai janda dari Freddy Hugo Fraejhoven beserta Ahli warisnya
Ny. Hj. Nenni Sutaeni dkk bukan merupakan Ahli Waris Nyimas Entjeh alias
Nyimas Siti Aminah alias Osah alis Itjih alias Justina Regen dan tidak
mempunyai hak atas harta peninggalan Nyimas Entjeh alias Nyimas Siti
Aminah alias Osah alias Itjih alias Justina Regen dan NV. Blommkring.
ad.e. Entje Kartama dan ahli warisnya Ratma binti Kartama mengaku sebagai ahli
waris Entjeh berdasarkan ;
10
- Bahwa ada data yang menyatakan pada tanggal 7 Mei 1942, Nyimas Etjeh
alias Osah membuat surat penyerahan seluruh harta peninggalan Nyimas
Entjeh alias Osah kepada Wirija alias Ija ( Ayah Nyimas Minah alias Mimi/
Kakek dari Popon Ela ) yang dianggap sebagai adik kandung, dimana
terbukti tanda tangan NYIMAS ENTJEH alias OSAH sama persis pada kedua
surat hibah dan penyerahan tersebut (?)
- Bahwa terdapat perbedaan jumlah anak pada Penetapan Pengadilan
Agama Cimahi No. 1211/1985 tanggal 30 Mei 1985 dan Penetapan
Pengadilan Agama Cimahi No. 203/Pdt/WR/P/1992/PA.CMI tanggal 16
Maret 1992 ( 9 anak ) dengan Penetapan Pengadilan Bale Bandung
No.51/Pdt.P/1997/PN.Bale Bandung tanggal 22 April 1997 ( 3 anak );
- Bahwa karena ENTJE KARTAMA mengaku sebagai anak dan ahli waris
NYIMAS ENTJEH alias OSAH yang menikah dengan INTASIK, maka
NYIMAS ENTJEH yang dimaksud oleh ENTJE KARTAMA bukan
NYIMAS ENTJEH alias Osah, alias Itjih alias Justinaregen alias
Mevrow van Bloomestein yang menikan dengan HENRY VAN
BLOMMESTEIN dan memiliki N.V. BLOMMKRING;
15. Bahwa ada lagi pihak-pihak yang mengaku sebagai ahli waris Nyimas Entjeh
alias Osah, alias Itjih alias Justinaregen alias Mevrow van Bloomestein dengan
pola seperti yang dilakukan oleh Popon Ela, Entje Kartama yaitu dengan
mengaku menerima hibah dari Entjeh dimana surat hibah palsu tersebut
digunakan oleh pihak –pihak tersebut untuk membuat penetapan waris di
pengadilan antara lain FATIH ESMAR (Subang), RA TUTI DADIKA ( Cianjur)
dll.
-----waluya----
11