Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“ANALISIS KINERJA KEUANGAN”


Dosen pengampu: Yuli Lestari Labangu, SE., M.Sc.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Muhammad Rinal B1C1 20 159
Naila Anggraini B1C1 20 160
Nanda Septia Putri B1C1 20 161
Ni Kadek Herlin Andriani B1C1 20 162
Nisha Claudya Putri Irfan B1C1 20 163
Nur Laila Febriyanti B1C1 20 164
Nur Nisa Sa’ban B1C1 20 165
Nur Since Syaputri B1C1 20 166
Nurhasanah B1C1 20 167
Waode Sri Ayu Ningsi B1C1 20 193

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas Rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan topik “ Analisis”. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalain Manajemen.
Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami pembahasansecara
mendalam, kami berharap makalah ini dapat berguna khususnya dalam bidang akuntansi
manajemen.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya
Ibu Yuli Lestari Labangu, SE., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Pengendalian Manjemen.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi pembahasan
maupun tulisan. Untuk itu kritis dan saran yang membangun saangat kami harapkan dari
berbagai pihak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Menghitung Varians................................................................................................................6
B. Praktik Analisis Variasi..........................................................................................................9
C. Keterbatasan Analisis Varian...............................................................................................10
D. Tindakan Manajemen...........................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebanyakan perusahaan membuat analisis bulanan antara pendapatan dengan
pengeluaran aktual dan anggaran untuk setiap unit bisnis dan keseluruhan organisasi.
Analisis yang lebih mendalam menjelaskan penyebab dari varian. Sistem yang efektif
dapat menjelaskan varian yang terjadi sampai pada manajemen tingkat rendah. Varian
terjadi secara hierarki mulai dari kinerja total unit bisnis yang dipisahkan dalam
pengeluaran dan pendapatan. Variasi pendapatan selanjutnya dipisahkan menjadi beban
dan pendapatan, untuk unit bisnis keseluruhan, dan untuk setiap pusat pertanggungjawaban
pemasaran dalam setiap unit. Hal ini dapat dipisahkan menjadi penjualan tingkat wilayah
dan daerah. Perbedaan penjualan dipisahkan menjadi beban produksi dan beban lainnya.
Beban produksi selanjutnya dapat dipisahkan menjadi beban pabrik dan beban departemen
dalam setiap pabrik. Oleh karena itu, menjadi lebih mudah dalam mengidentifikasi setiap
varian sesuai dengan tiap manajer yang bertanggungjawab. Analisis tipe ini sangat
bermanfaat.

Anggaran laba sudah dicanangkan sesuai dengan yang diharapkan dari keseluruhan
produksi dan peluang pasar, harga jual dan biaya struktural. Hasil yang diharapkan dari
semua peluang lebih mudah dilaksanakan bila dalam pelaksanaan melakukan analisis
terhadap semua peluang yang ada. Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis
termasuk, diantaranya :

▪ Mengidentifikasi faktor kunci yang mempengaruhi keuntungan

▪ Menggunakan faktor kunci untuk mengklasifikasikan seluruh keuntungan

▪ Fokus pada keuntungan yang bisa didapat dari setiap faktor

▪ Menggunakan satu faktor yang bisa didapat dalam setiap pemecahan permasalahan
dengan menghentikan proses bila faktor yang ditambahakan tidak bisa
diberlakukan sesuaidengan tujuan awal.
B. Rumusan Masalah

Adapun latar belakang diatas mempunyai perumusan masalah yakni :


1. Bagaimana Menghitung Varians?
2. Bagaimana Praktitik analisis Varians?
3. Apa saja Keterbatasan Varians?
4. Bagaimana Tindakan Manajemen dalam menganalisis Informasi Kinerja Keuangan?
5. Tunjukkan Ilustrasi Kasus perhitungan Varians?

C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Dapat menjelaskan Menghitung Varians dan juga bagian – bagian varians
2. Dapat menjelaskan Praktitik analisis Varians
3. Dapat menjelaskan Keterbatasan Varians
4. Dapat menjelaskan Tindakan Manajemen dalam menganalisis Informasi Kinerja
Keuangan
5. Dapat Menujukkan Ilustrasi Kasus perhitungan Varians
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menghitung Varians
Varians bersifat hierarkis, dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang
dibagi menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih
lanjut menjadi varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk
setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat
dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi
menjadi beban beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dapat dibagi lebih
lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu,
perusahaan bisa mengidentifikasi setiap varians dengan manajer individual yang
bertanggung jawab untuk itu. Analisis ini adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya,
kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide berikut:
a) Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.
b) Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor penyebab kunci tersebut.
c) Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab.
d) Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap
faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor
lainnya dianggap konstan.
e) Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal
sehat” yang paling mendasar.
f) Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat
yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-
faktor penyebab yang mendasari varians laba keseluruhan.

Varians dibagi menjadi 2 yaitu:


1) Varians Pendapatan
Dalam bagian ini, djelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume
dan bauran penjualan. Penghitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil
dari lini produk kemudian diagresikan untuk menghitung total varians. Varians yang
positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual
melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah tidak menguntungkan.
a. Varians Harga Perolehan

Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan
harga standar dengan volume aktual.

b. Varians Bauran dan Volume

Seringkali varians bauran dan varians volume tidak dapat dipisahkan. Persamaan
untuk gabungan dari varians bauran dan volume adalah:
Varians bauran dan volume = (volume aktual-volume anggaran) x kontribusi per
unit yang dianggarkan
Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan. Sedangkan varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk
yang berbeda dari yang diasumsikan dalam anggaran. karena setiap produk
memperoleh kontribusi perunit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk
yang berbeda dari yang dianggarkan akan menghasilkan suatu varians.

c. Varians Bauran

Varians bauran dari masing-masing produk diperoleh dari persamaan:

Varians bauran = [(total volume penjualan aktual x anggaran proporsi) -


(volume penjualan aktual)] x kontribusi perunit yang dianggaran

d. Varians volume

Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari
gabungan antara varians bauran dan varians volume.
Varians volume = [(total volume penjualan aktual) x (persentase anggaran) -
[(anggaran penjualan) x kontribusi anggaran per unit)]

e. Analisis Pendapatan Lainnya

Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut.

f. Penetrasi Pasar dan Volume Industri

Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan
volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri.
Prinsipnya adalah bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa
pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industri Karena hal
tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Persamaan berikut ini digunakan
untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dan volume industri untuk varians
bauran dan volume:
Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x penetrasi
pasar yang dianggarkan x kontribusi anggaran per unit

Varians pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara terpisah, dan varians total
adalah jumlah perhitungan secara aljabar. Varians volume industri bisa dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Varians volume industri = (volume industri aktual) – (volume industri
dianggarkan) x penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per unit
dianggarkan

2) Varians Beban

Beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi lebih lanjut
berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik

a. Biaya Tetap

Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari
pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan
maupun volume produksi.

b. Biaya Variabel

Adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume.
Biaya produksi yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi
aktual. Volume yang digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variable yang
dianggarkan adalah volume produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan
dalam menentukan varians pendapatan.

3) Rangkuman Varians

Ada beberapa cara dengan mana varians dapat dirangkum dalam suatu laporan
bagi manajemen. Ini digunakan karena jumlahnya dapat ditelusuri dengan mudah. .
B. Praktik Analisis Variasi
1. Periode Waktu Pembanding

Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja
aktual untuk satu tahun penuh menunjukkan seberapa dekat manajer unit bisnis
memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Jika kinerja untuk tahun tersebut
sampai dengan tanggal tertentu lebih buruk dibandingkan dengan anggaran untuk
tahun tersebut sampai tanggal itu, adalah mungkin bahwa defisit yang terjadi akan
dapat diatasi di bulan-bulan yang tersisa. Periode waktu pembanding terdiri dari
pembanding bulan ini sampai dengan bulan ini (year to date), dan anggaran setahun
dengan perkiraan untuk setahun. Periode waktu pembanding yang digunakan
diharapkan jangan terlalu pendek agar tidak bias dengan kegiatan yang bersifat
musiman.

2. Fokus pada Margin Kotor

Di banyak perusahaan, perubahan dalam biaya maupun faktor-faktor lainnya


diperkirakan akan mengarah kepada perubahan dalam harga jual, dan tugas dari
manajer pemasaran adalah untuk memperoleh margin kotor yang dianggarkan yaitu
penyebaran yang konstan antara biaya dan harga jual. Kebijakan semacam itu terutama
penting dalam periode inflasi. Fokus pada margin kotor dimaksudkan dengan
mengutamakan kegiatan operasional. Suatu analisis varian dalam sistem semacam itu
tidak akan memiliki varian harga jual. Melainkan, akan ada varian margi kotor. Margin
kotor per unit adalah selisih antara harga jual dengan biaya produksi. Analisis varian
dilakukan dengan mensubstitusi “margin kotor” untuk “harga jual” dalam persamaan
pendapatan. Margin kotor adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya
produksi standar.

3. Standar Evaluasi

Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi


laporan atas aktivitas aktual dan terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
a) Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya

Bila dipersiapkan dan dikoordinasikan secara hati-hati, maka merupakan standar


yang unggul. Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual
diperbandingkan di banyak perusahaan. Seandainya angka-angka anggaran
didaptkan secara acak, maka tentu saja angka-angka tersebut tidak akan
menghasilkan dasar yang andal untuk perbandingan.
b) Standar historis

Yaitu catatan kinerja aktual yang sudah lewat. Hasil dari bulan berjalan dapat
dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua
kelemahan yang serius, yaitu: (a) kondisi mungkin saja berubah antara kedua
periode tersebut sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi,
dan (b) kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
c) Standar eksternal

Yaitu standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggungjawab lain atau
perusahaan- perusahaan lain dengan industri yang sama. Kinerja dari satu kantor
cabang penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan
lainnya. Bila kondisi- kondisi dari kedua pusat tanggung jawab tersebut adalah
serupa, maka perbandingan semacam itu dapat menghasilkan dasar yang bisa
diterima untuk mengevaluasi kerja.

C. Keterbatasan Analisis Varian


Meskipun analisis varian adalah alat yang ampuh, alat tersebut memiliki beberapa
keterbatasan. Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini
mengidentifikasikan di mana varian terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varian ini
terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Misalnya, laporan tersebut mungkin saja
menunjukkan adanya varian signifikan yang tidak menguntungkan dalam beban
pemasaran, dan mungkin saja mengidentifikasikan varian ini dengan beban promosi
penjualan yang tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidak menjelaskan mengapa beban promosi
penjualan tinggi dan apa, jika ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan naratif, yang
melengkapi laporan kinerja, seharusnya memberikan penjelasan semacam itu.

Masalah kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu varian
adalah signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan
yang signifikan anatara kinerja aktual dan standar untuk beberapa proses tertentu; teknik-
teknik ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu secara statistik.

Keterbatasan ketiga dari analisis varian adalah bahwa ketika laporan kinerja menjadi
lebih teragregasi, varian yang saling meniadakan dapat menyesatkan pembacanya. Begitu
juga, saat varian menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi semakin bergantung
pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang menyertainya. Akhirnya, laporan itu hanya
menunjukkan apa yang telah terjadi. Laporan tersebut tidak menunjukkan dampak masa
depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh manajer.

D. Tindakan Manajemen
Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan laba
bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signifikan harus
dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, fax, e-mail, atau pertemuan pribadi segera
setelah hal itu diketahui. Laporan formal mengonfirmasikan kesan umum bahwa manajer
senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut.

Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut
memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer ditingkat yang lebih rendah untuk
mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.

Laporan Laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada tindakan.
Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja telah dilakukan dengan baik, saran-
saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”, atau tindakan ketenaga kerjaan
yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak dilakukan untuk setiap unit bisnis
setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah yang paling diperlukan, dan
kebanyakkan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh pujian secara rutin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebanyakan perusahaan membuat analisis bulanan antara pendapatan dengan
pengeluaran aktual dan anggaran untuk setiap unit bisnis dan keseluruhan organisasi.
Analisis yang lebih mendalam menjelaskan penyebab dari varian. Kerangka analisis yang
digunakan dalam analisis termasuk, diantaranya Mengidentifikasi faktor kunci yang
mempengaruhi keuntungan dan untuk mengklasifikasikan seluruh keuntungan, fokus pada
keuntungan yang bisa didapat dari setiap factor, serta menggunakan satu faktor yang bisa
didapat dalam setiap pemecahan permasalahan.

Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang dibagi menjadi
varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi
varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat
tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat dibagi lebih lanjut
berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi menjadi beban beban
produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan
pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Bentuk penyajian lainnya adalah dengan
menunjukkan jumlah aktual beserta dengan variansnya. Hal ini memberikan indikasi
mengenai relatif pentingnya setiap varians sebagai bagian dari total pos pendapatan atau
beban yang terkait.

Dalam melakukan praktik analisis variansi, yang perlu diperhatikan diantaranya


periode waktu pembanding, fokus pada margin kotor, sistem biaya penuh, jumlah rincian,
biaya teknik dan biaya diskresioner, serta standar evaluasi. standar evaluasi yang
digunakan terdiri atas standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya, standar
historis, serta standar eksternal.

Meskipun analisis varian adalah alat yang ampuh, alat tersebut memiliki beberapa
keterbatasan. Keterbatasan tersebut diantaranya bahwa walaupun analisis ini
mengidentifikasikan di mana varian terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varian ini
terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Keterbatasan yang kedua adalah untuk
menentukan apakah suatu varian adalah signifikan. Keterbatasan ketiga dari analisis varian
adalah bahwa ketika laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varian yang saling
meniadakan dapat menyesatkan pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, N. Robert, Vijay Givindarajan. Management Control System. Edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat.

Eko. 2017. Sistem Pengendalian Manajemen – Laporan Analisis Kinerja. Tersedia dalam
link: http://ekonominator.blogspot.com/2017/03/sistem-pengendalian-
manajemen- laporan.html (diakses pada tanggal 12 April 2022)
https://www.academia.edu/8418670/
Makalah_Analisis_Laporan_Kinerja_Keuangan_BAB_10
https://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2014/03/10-analisis-laporan-kinerja.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/sistem-pengendalian-
manajemen/proses-pengendalian-manajemen-analisis-laporan-kinerja-keuangan/40751325

Anda mungkin juga menyukai