Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila kesatu Pancasila, yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”.
1. Percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antarpemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan yang Maha Esa.
3. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
4. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan yang Maha Esa.
5. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing.
6. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa kepada orang lain.
Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab”.
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persaman hak, serta kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”.
1. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.
2. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
5. Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa.
Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila, yaitu “Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.
1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
6. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, mengutamakan nilai-nilai kebersamaan dan keadilan, serta
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Semangat kekeluargaan Musyawarah Gotong Royong
1. Menjenguk teman sakit di1. Memilih ketua kelompok 1. Membersihkan lingkungan
rumah sakit diskusi sekitar
2. Membantu tetangga yang2. Musyawarah 2. Membersihkan tempat
sedang hajatan menentukan pembagian ibadah
3. Membantu tetangga yang tugas acara kegiatan 3. Membantu persiapan
terkena musibah warga acara lomba
4. Menyediakan konsumsi 3. Musyawarah panitia kemerdekaan Republik
acara rapat acara lomba Indonesia
pembangunan jalan desa kemerdekaan Republik 4. Membersihkan jalan desa
Indonesia yang akan dibangun
4. Musyawarah pemilihan
ketua kelas
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam sila kelima
Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi dengan susunan yang baik untuk
menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh
seseorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu hal/ peristiwa yang penting dan layak untuk
diperbincangkan.
1. Salam Pembuka
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh....
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
2. Pendahuluan
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato tentang gemar membaca. Era globalisasi memudahkan kita
memeproleh informasi. Membaca merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat memperoleh
informasi tersebut. Membaca memiliki banyak sekali manfaat. Membaca sangatlah penting untuk semua orang.
3. Inti
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan minat membaca, yaitu dimulai dengan kemauan dari
diri kita sendiri untuk membaca. Kita membiasakan diri untuk membaca seperti yang kita lakukan pada kebiasaan
lain. Kita bisa membaca koran, majalah, buku- buku pelajaran dan sebagainya untuk membiasakannya. Bisa juga
dengan sering mengunjungi perpustakaan dan meminjam buku di perpustakaan.
Dari membaca, banyak manfaat yang bisa kita dapat yaitu kita lebih disiplin dalam mengatur waktu, terutama waktu
luang, dapat memperoleh informasi dan menambah wawasan. Harapan saya semoga dengan membaca, wawasan
kita akan lebih luas dan minat membaca kita semakin besar.
4. Penutup
Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita mengenai dunia dan lingkungan sekitar
kita. Mulailah membaca dari diri sendiri dengan membaca bacaan yang ada di sekitar kita.
5. Salam Penutup
Demikian pidato ini saya sampaikan. Bila ada kata- kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf dan terima kasih
atas kesempatan yang diberikan.
2. Pendahuluan
Gotong royong atau kerja bakti merupakan satu hal yang sangat positif, dimana dengan adanya gotong royong, rasa
kebersamaan dan rasa toleransi antar warga atau antar sesama akan semakin tinggi. Masyarakat Indonesia dikenal
senang membantu dan bahu membahu. Salah satu bukti dari kebiasaan saling membantu yang dimiliki orang
Indonesia adalah adanya budaya gotong royong.
3. Inti
Budaya gotong royong kaya akan nilai-nilai positif yang sudah semestinya terus dilestarikan. Melalui budaya gotong
royong kita bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar individu dalam suatu lingkungan masyarakat.
Adanya kerja sama antar manusia menjadi cikal bakal terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan. Nantinya jika
setiap pekerjaan yang berat dilakukan dengan cara gotong royong maka kerukunan hidup antar anggota masyarakat
akan semakin terjalin kuat.
Marilah kita mengawali segala sesuatunya dari diri kita sendiri, sempatkan sedikit waktu kita untuk bersosialisasi
dengan warga serta lingkungan di sekitar kita, tingkatkan ke-ikhlasan kita. Marilah kita lanjutkan dan kita
kembangangkan warisan budaya luhur bangsa kita agar kita dapat menghadapi globalisasi yang sedang terjadi saat
ini.
5. Penutup
Dari pidato yang telah saya sampaikan di atas maka dapat saya simpulkan pentingnya bergotong royong.
Kesimpulannya adalah gotong royong merupakan budaya luhur dari bangsa kita. Gotong royong bermanfaat untuk
membuat setiap pekerjaan menjadi lebih ringan, mempercepat penyelesaian pekerjaan, mempererat rasa persatuan
dan kesatuan, serta menghemat biaya.
Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang jelas. Terima
kasih.
6. Salam Penutup
Wasalamualaikum wr.wb
Rancangan Teks Pidato
Rancangan berisi tentang pentingnya bemusyawarah.
Rancangan Teks Pidato
Unsur Pidato Keterangan
Topik "Bermusyawarah untuk kepentingan bersama"
Salam Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam, dan lain-lain)
Pembuka
Pendahuluan Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Pidato kali ini akan membahas topil
Bermusyawarah untuk kepentingan bersama
Inti Berisikan pembahasan topik secara lengkap mengenai musyawarah. Kalimat ajakan atau
bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan ymusyawarah
Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.
Penutup Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan
Salam Penutup Berisikan kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.
Ketiga musyawarah dapat mengambil keputusan yang memiliki nilai keadilan. Musyawarah
merupakan proses dengar pendapat yang nantinya keputusan yang diambil adalah
merupakan kesepakatan bersama antar sesama anggota.
Perubahan fisik selama masa pubertas kemungkinan akan mempengaruhi kegiatanmu sehari-hari. Mungkin kamu
akan merasakan sedikit ketidaknyamanan. Berikut beberapa cara menyikapi masa pubertas yang akan kamu alami.
Di dalam tubuh, hormon reproduksi mulai dihasilkan. Pada perempuan, hormon ini akan mengakibatkan sel telur
matang. Pada laki-laki, hormon reproduksi akan mengakibatkan tubuh memproduksi sel sperma. Jika sel telur dan
sel sperma bertemu, dapat terjadi pembuahan dan tumbuh menjadi bayi.
Pada umumnya, pada masa ini kesehatan reproduksi remaja akan memperlihatkan ciri-ciri pubertas. Pada
perempuan, dia akan mengalamimenstruasi setiap jangka waktu tertentu (umumnya setiap 28 hari sekali). Pada laki-
laki, dia akan mengeluarkan sperma.
Ciri-ciri lain ditandai dengan perubahan tubuh yang terlihat. Pada perempuan, misalnya payudara akan tumbuh
sebagai persiapan untuk memberikan ASI (air susu ibu) bagi bayinya kelak. Pada laki-laki, otot-otot tubuhnya
berkembang lebih besar dan kuat, sehingga diharapkan laki-laki lebih kuat secara fisik untuk melindungi
keluarganya.
D. Rangkuman Muatan IPS
ASEAN merupakan salah satu kerjasama Regional di kawasan Asia Tenggara yang biasa Bangkok pada 8 Agustus
1967. ASEAN terbentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok yang dipelopori oleh 5 negara yaitu
1. Indonesia di wakili Adam Malik
2. Malaysia oleh Tun Abdul Razak
3. Thailand oleh Thanat Khoman
4. Filipina diwakili Narsisco Ramos, dan
5. Singapura oleh S. Raja Ratnam.
Jumlah negara ASEAN saat ini ada 10 negara. : Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Laos, Myanmar, Thailand,
dan Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja
Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.
1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.
2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melalui televisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali.
Peran Indonesia
Bidang Peran Indonesia
Pendidika 1. Mengembangkan Pendidikan Vokasi SMK di Indonesia
n 2. Sebagai Anggota SEAMEO
3. Berperan Dalam Iptekin ASEAN
4. Berperan Dalam ASEAN University Network [AUN]
5. Memberikan Penawaran Beasiswa Pendidikan
Pangan 1. Indonesia mendukung ketahanan pangan di ASEAN
2. Indonesia mendukung keamanan pangan di ASEAN
3. Indonesia berperan dalam penyediaan sandang pangan di ASEAN
4. Pengembangan pusat-pusat produksi
5. Mempromosikan praktik perikanan yang bertanggungjawab
Sosial 1. Menyepakati pembentukan ASEAN Ministerial Meting on Women (AMMW).
2. Menjalin kerja sama kepemudaan dengan mengadakan temu karya pemuda ASEAN.
3. Menjalin kerja sama di bidang kepegawaian dan administrasi. .
4. Menjalin kerja sama penanggulangan, pemberantasan penyalahgunaan, dan peredaran gelap
narkoba (P4GN) di tingkat regional ASEAN.
5. Menjalin kerja sama di bidang pembangunan sosial. Kerja sama ini menekankan pada
kesejahteraan golongan berpenghasilan rendah dan penduduk pedesaan
Kesehatan1. Melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
2. Menciptakan Masyarakat Sehat ASEAN tahun 2025
3. Bekerja sama menanggulangi ancaman penyakit menular seperti virus zika dan MERS CoV
4. Mengikuti Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke 13 yang menghasilkan naskah deklarasi
untuk mengakhiri semua bentuk malnutrisi.
5. Menyelenggarakan seminar bertema “Optimalisasi Pemanfaatan Kerjasama ASEAN Bidang
Kesehatan
Pariwisata1. Ikut membina Tim Komunikasi Krisis Pariwisata ASEAN (ATCCT).
2. Ikut mengintensifkan kolaborasi Organisasi Pariwisata Nasional (NTOs) ASEAN
3. Mendukung pengembangan dan implementasi kemampuan pariwisata ASEAN
4. Ikut mempercepat penerapan kebijakan mikro dan makro ekonomi bagi para stakeholder industri
perjalanan dan pariwisata.
5. Ikut empercepat kerja sama dengan mitra dialog ASEAN mengenai pengelolaan pariwisata yang
berkelanjutan dan inklusif.
Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.
1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.
2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melaluitelevisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali
Lagu Ibu Kita Kartini diciptakan oleh WR Supratman dinyanyikan dengan nada dasar C = Do birama 4/4 dan tempo
Andante. Lagu Gundul Pacul dari Jawa Tengah ciptaan RC Harjosubroto dinyanyikan dengan nada dasar Do= C,
birama 4/4 dan tempo moderato artinya dinyanyikan dengan tempo sedang
Secara umum, lagu bertangga nada diatonis minor bersifat sedih dan kurang bersemangat. Namun, ada pula lagu
bertangga nada minor yang gembira dan bersemangat, misalnya lagu “Ayam Den Lapeh” dan “Bungong Jeumpa”.
Unsur Tari
Dalam tarian terdapat berbagai unsur yang saling mendukung sehingga memunculkan perpaduan yang harmonis.
Keharmonisan itu akan membuat sajian tari menjadi indah dan menarik. Unsur tari terdiri atas gerak, busana, tata
rias, properti, dan iringan.
1. Gerak
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari
diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Ciri khas gerak tari setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.
Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak tari murni yaitu gerak yang tidak
mengandung arti tetapi tetap mementingkan keindahan. Sebaliknya, gerak tari maknawi mempunyai arti tertentu.
2. Tata busana
Tata busana tari meliputi semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas
pentas sesuai peran yang ditampilkan. Tata busana tari disesuaikan dengan konsep, tema, karakter, dan bentuk
tarian. Tata busana membantu penonton menangkap ciri sebuah peran atau tokoh. Tata busana juga
memperlihatkan kesesuaian hubungan antara peran dengan karakter tarian yang dibawakan.
3. Tata rias
Dalam mempertunjukkan suatu tarian, penari harus merias wajahnya. Alat-alat rias yang digunakan meliputi bedak,
lipstik, pensil alis, dan perona mata serta perona pipi. Tujuan rias wajah untuk mengubah tampilan wajah penari
sesuai dengan jenis karakter tarian yang dibawakan.
4. Iringan tari
Iringan tari merupakan bunyi-bunyian untuk mendukung suasana penampilan tari. Iringan tari dapat berupa
permainan alat-alat musik modern atau tradisional. Iringan tari juga dapat berupa bunyi yang berasal dari gerakan
tubuh, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, siulan, atau nyanyian.
5. Properti tari
Properti tari meliputi semua alat yang digunakan oleh penari dalam melakukan gerakan tari. Properti tari dapat
berupa selendang, kipas, topeng, piring, kuda kepang, keris, tombak, tameng, atau benda-benda lain. Pemilihan
properti tari disesuaikan dengan jenis tari yang akan ditampilkan.
6. Tempat pertunjukan
Seni tari memerlukan tempat untuk mempertunjukkanya. Tempat pertunjukan tari biasa disebut panggung. Secara
umum, jenis pentas tari ada dua: pentas tertutup dan pentas terbuka. Pentas tertutup diadakan di dalam ruang kelas,
gedung, atau aula. Sebaliknya, pentas terbuka dapat diadakan di lapangan, halaman rumah, atau bahkan di jalan.
Tari Piring
Unsur Tari Keterangan
Gerak Berbagai macam gerak tari Piring tersebut dibagi ke dalam tiga fase, yaitu gerak awal yang terdiri
atas gerak pasambahan dan singanjuo lalai. Bagian tengah terdiri atas gerak mencangkul sampai
gerak menampih padi, dan bagian akhir terdiri atas gerak menginjak pecahan kaca.
Tata Busana yang dikenakan para pria terdiri dari atasan lengan lebar berhias renda benang emas
Busana (busana rang mudo), celana dengan bagian tengah berukuran besar (saran galembong), kain
songket (sisamping), ikat pinggang dari kain songket (cawek songket), serta penutup kepala
berbentuk segitiga (destar).
Busana yang dikenakan para penari wanita terdiri atas baju kurung dari kain satin atau beludru,
bawahan kain songket, selendang, penutup kepala berbentuk tanduk khas Minang (Tikuluak
tanduak balapak), serta aksesoris berupa kalung gadang, anting, dan kalung rambai. Pakaian
yang digunakan para penaripun tersebut harus berwarna cerah dan sarat dengan nuansa warna
merah dan kuning keemasan.
Tata Rias Tari piring ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan, kesejahteraan, dan
kemakmuran rakyat Minangkabau. Rias aksen akan memberikan tekanan pada pemain yang
sudah mendekati peranan yang akan dimainkannya.
Iringan Tari Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Piring adalah talempong, gandang, seruling, dan
jentikan jari penari terhadap piring yang dipegang.
Properti Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai properti utama. Piring-piring tersebut
Tari kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman
tangan.
Tempat Tari piring dipentaskan pada upacara adat, upacara pernikahan, upacara setelah panen padi
Pertunjukan maupun hasil bumi lainnya, khitanan dan pengangkatan penghulu. Biasanya tari piring
dipertunjukan di tempat terbuka.
Seni Patung
Seni patung adalah sebuah karya tiga dimensi yang menyuguhkan sebuah keindahan atau nilai estetika.
Aspek Keterangan
Ciri-ciri 1. Memiliki volume (panjang, lebar dan tinggi).
Patung 2. Memiliki tekstur. Tekstur adalah sifat permukaan yang memiliki karakter halus, licin, polos,
kasap, mengkilap, berkerut, dan sebagainya
3. Memiliki warna. Unsur warna yang ada pada patung dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
nilai estetis pada karya seni patung.
4. Memiliki bentuk. Bentuk (form) adalah wujud fisik yang dapat dilihat
5. Berbentuk manusia, hewan, maupun tumbuhan
Jenis-jenis A. Berdasarkan bentuk :
patung Berdasarkan bentuknya, karya seni patung dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Figuratif
dan Nonfiguratif.
1. Figuratif merupakan bentuk patung yang dibuat dengan meniru bentuk secara alamiah,
Misalnya : manusia, hewan atau tumbuhan. Bentuk karya ini dibuat secara utuh sesuia
dengan keasliannya.
2. Nonfiguratif merupakan karya seni rupa patung yang dibuat tidak seperti bentuk figuratif, yaitu
dibuat diluar bentuk aslinya. Bentuk ini biasanya menampilkan garis-garis melintang atau
memanjang, lubang, lekukan, benda dll.
B. Berdasarkan jenis :
Berdasarkan jenisnya, karya seni patung dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Zonde Bosse
dan Relief
1. Zonde Bosse (bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan kirinya)
2. Relief adalah bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding. Relief dibagi menjadi
3 yaitu : Baserelief (menampilkan bentuk-bentuk yang timbul kurang dari setengahnya,
Demirelief (menampilkan bentuk persis setengah dari bentuknya), Hautrelief (menampilkan
bentuk yang sama dengan bentuknya).
C. Berdasarkan Fungsi :
Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi 6 kelompok sebagai berikut :
1. Patung Religi Patung religi adalah jenis-jenis patung yang dibuat untuk tujuan patung untuk
sarana beribadah Patung-patung pada zaman dahulu seringkali di buat untuk kepentingan
keagamaan. Misalnya, pada era kejayaan Hindu dan Budha, patung di buat untuk
menghormati dewa atau untuk mengenang orang-orang yang yang diagungkan. Misalnya raja
atau pimpinan keagamaan atau komunitas mereka.
2. Patung Monumen Patung monumen adalah jenis-jenis patung yang kedua. Patung monumen
biasa dibuat untuk peringatan sebuah peristiwa atau kejadian yang bersejarah. Patung
monumen juga dibuat untuk mengenang jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa
atau kelompok kenegaraan.
3. Patung Arsitektur Patung arsitektur adalah patung yang memiliki nilai estetika, dan berfungsi
untuk menopang suatu konstruksi bangunan. Patung arsitektur mengutamakan kekokohan
dan detil-detil keindahan guna memanjakan mata bagi yang memandangnya.
4. Patung Dekorasi Patung dekorasi adalah patung yang biasanya berfungsi untuk menghias
suatu bangunan atau suatu tempat. Patung dekorasi juga bisa Anda temukan terletak di
sebuah taman baik taman pribadi maupun taman umum. Tujuannya untuk mempercantik atau
memperindah pemandangan di sekitarnya.
5. Patung Seni. Patung seni adalah patung yang dibuat dengan tujuan murni untuk estetika.
Artinya, fungsi patung seni murni untuk dinikmati keindahannya dari segi bentuk dan makna
bagi yang memahaminya. Patung seni bisa Anda temukan dalam pameran-pameran kesenian,
di museum, atau di sebuah gedung dan tempat penting.
6. Patung Kerajinan Patung kerajinan adalah jenis patung yang murni diproduksi untuk tujuan
konsumerisme. Artinya, patung kerajinan adalah patung yang diperjual-belikan secara bebas,
dengan berbagai tujuan. Baik untuk hiasan rumah, taman dan lain sebagainya.
D. Berdasarkan corak
Berdasarkan coraknya, jika dilihat dari perwujudannya ragam seni patung modern dapat
dibedakan menjadi 3 corak :
1. Corak Imitatif/realis/representatif adalah patung berdasarkan tiruan dari bentuk alam,
berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi, proporsi maupun gerak
2. Corak Deformatif adalah patung yang telah mengalami perubahan dari tiruan alam, diubah
menjadi bentuk baru berdasarkan imajinasi pematung
3. Corak Nonfiguratif/abstrak adalah patung yang secara umum sudah meninggalkan bentuk-
bentuk alam untuk perwujudannya. Corak abstrak dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung
dipandang sebagai bentuk konstruksi, yaitu besi, kayu, plat, plastik, kawat, dan lain-lain.
Bahan 1. Bahan lunak yaitu bahan yang digunakan lunak dan mudah dibentuk. Seperti tanah liat,
pembuat plastisin, sabun dan lainnya.
patung 2. Bahan sedang yaitu bahan yang digunakan tidak lunak dan tidak keras. Misal kayu sengon,
kayu waru, kayu mahoni, kayu randu dan lainnya
3. Bahan keras yaitu bahan yang dapat berupa kayu atau batu-batuan. Misal kayu jati, kayu ulin,
batu andesit, batu granit, batu marmer dan lainnya
4. Bahan campuran yaitu bahan yang bukan berasal dari 3 jenis bahan di atas. Misal dari semen,
pasir, perunggu, kuningan, emas dan lainnya.
Teknik 1. Teknik pahat adalah pembuatan patung dengan mengurangi bagian-bagian tertentu pada
pembuatan bahan dasar keras.
patung 2. Teknik cor adalah pembuatan patung dengan memanaskan logam hingga mencair kemudian
dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.
3. Teknik butsir adalah pembuatan patung dengan mengurangi bahan lunak seperti tanah liat,
gips dan bahan yang berstruktur lunak lainnya.
4. Teknik modeling adalah pembuatan patung dengan membuat model terlebih dahulu dan
setelah itu dibentuk patung sebenarnya.
5. Teknik merakit adalah pembuatan patung dengan cara merakit bahan dasar patung kemudian
merangkainya.
6. Teknik membentuk adalah pembuatan patung dengan cara membentuk patung secara
bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan.