Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab”.
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persaman hak, serta kewajiban setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
dan warna kulit.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila, yaitu “Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.
1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
6. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, mengutamakan nilai-
nilai kebersamaan dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
Semangat kekeluargaan Musyawarah Gotong Royong
1. Menjenguk teman 1. Memilih ketua 1. Membersihkan
sakit di rumah kelompok diskusi lingkungan sekitar
sakit 2. Musyawarah 2. Membersihkan
2. Membantu tetangga menentukan tempat ibadah
yang sedang pembagian tugas 3. Membantu persiapan
hajatan acara kegiatan acara lomba
3. Membantu tetangga warga kemerdekaan
yang terkena 3. Musyawarah panitia Republik
musibah acara lomba Indonesia
4. Menyediakan kemerdekaan 4. Membersihkan jalan
konsumsi acara Republik desa yang akan
rapat Indonesia dibangun
pembangunan 4. Musyawarah
jalan desa pemilihan ketua
kelas
1. Salam Pembuka
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh....
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
2. Pendahuluan
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato tentang gemar membaca. Era globalisasi
memudahkan kita memeproleh informasi. Membaca merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk dapat memperoleh informasi tersebut. Membaca memiliki banyak sekali manfaat.
Membaca sangatlah penting untuk semua orang.
3. Inti
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan minat membaca, yaitu dimulai dengan
kemauan dari diri kita sendiri untuk membaca. Kita membiasakan diri untuk membaca seperti yang
kita lakukan pada kebiasaan lain. Kita bisa membaca koran, majalah, buku- buku pelajaran dan
sebagainya untuk membiasakannya. Bisa juga dengan sering mengunjungi perpustakaan dan
meminjam buku di perpustakaan.
Dari membaca, banyak manfaat yang bisa kita dapat yaitu kita lebih disiplin dalam mengatur waktu,
terutama waktu luang, dapat memperoleh informasi dan menambah wawasan. Harapan saya
semoga dengan membaca, wawasan kita akan lebih luas dan minat membaca kita semakin besar.
4. Penutup
Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita mengenai dunia dan
lingkungan sekitar kita. Mulailah membaca dari diri sendiri dengan membaca bacaan yang ada di
sekitar kita.
5. Salam Penutup
Demikian pidato ini saya sampaikan. Bila ada kata- kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf
dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
2. Pendahuluan
Gotong royong atau kerja bakti merupakan satu hal yang sangat positif, dimana dengan adanya
gotong royong, rasa kebersamaan dan rasa toleransi antar warga atau antar sesama akan semakin
tinggi. Masyarakat Indonesia dikenal senang membantu dan bahu membahu. Salah satu bukti dari
kebiasaan saling membantu yang dimiliki orang Indonesia adalah adanya budaya gotong royong.
3. Inti
Budaya gotong royong kaya akan nilai-nilai positif yang sudah semestinya terus dilestarikan. Melalui
budaya gotong royong kita bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar individu dalam
suatu lingkungan masyarakat. Adanya kerja sama antar manusia menjadi cikal bakal terbentuknya
rasa persatuan dan kesatuan. Nantinya jika setiap pekerjaan yang berat dilakukan dengan cara
gotong royong maka kerukunan hidup antar anggota masyarakat akan semakin terjalin kuat.
4. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.
Sebagai contoh pada saat terjadi bencana alam setiap orang berusaha untuk mengumpulkan dana
dan membenahi sarana yang rusak serta membantu pihak keamanan untuk mencari korban. Para
warga akan secara otomatis sigap dalam membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.
Dengan kebersamaan segala masalah dapat diatasi.
Marilah kita mengawali segala sesuatunya dari diri kita sendiri, sempatkan sedikit waktu kita untuk
bersosialisasi dengan warga serta lingkungan di sekitar kita, tingkatkan ke-ikhlasan kita. Marilah
kita lanjutkan dan kita kembangangkan warisan budaya luhur bangsa kita agar kita dapat
menghadapi globalisasi yang sedang terjadi saat ini.
5. Penutup
Dari pidato yang telah saya sampaikan di atas maka dapat saya simpulkan pentingnya bergotong
royong. Kesimpulannya adalah gotong royong merupakan budaya luhur dari bangsa kita. Gotong
royong bermanfaat untuk membuat setiap pekerjaan menjadi lebih ringan, mempercepat
penyelesaian pekerjaan, mempererat rasa persatuan dan kesatuan, serta menghemat biaya.
Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang
jelas. Terima kasih.
6. Salam Penutup
Wasalamualaikum wr.wb
Di dalam tubuh, hormon reproduksi mulai dihasilkan. Pada perempuan, hormon ini akan
mengakibatkan sel telur matang. Pada laki-laki, hormon reproduksi akan mengakibatkan tubuh
memproduksi sel sperma. Jika sel telur dan sel sperma bertemu, dapat terjadi pembuahan dan
tumbuh menjadi bayi.
Pada umumnya, pada masa ini kesehatan reproduksi remaja akan memperlihatkan ciri-ciri pubertas.
Pada perempuan, dia akan mengalamimenstruasi setiap jangka waktu tertentu (umumnya setiap 28
hari sekali). Pada laki-laki, dia akan mengeluarkan sperma.
Ciri-ciri lain ditandai dengan perubahan tubuh yang terlihat. Pada perempuan, misalnya payudara
akan tumbuh sebagai persiapan untuk memberikan ASI (air susu ibu) bagi bayinya kelak. Pada laki-
laki, otot-otot tubuhnya berkembang lebih besar dan kuat, sehingga diharapkan laki-laki lebih kuat
secara fisik untuk melindungi keluarganya.
D. Rangkuman Muatan IPS
Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama
di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan di ASEAN
Jumlah negara ASEAN saat ini ada 11 negara. : Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Laos,
Myanmar, Thailand, dan Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja, timor leste
Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.
1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.
2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melalui televisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali.
Peran Indonesia
Bidang Peran Indonesia
Pendidikan 1. Mengembangkan Pendidikan Vokasi SMK di Indonesia
2. Sebagai Anggota SEAMEO
3. Berperan Dalam Iptekin ASEAN
4. Berperan Dalam ASEAN University Network [AUN]
5. Memberikan Penawaran Beasiswa Pendidikan
Pangan 1. Indonesia mendukung ketahanan pangan di ASEAN
2. Indonesia mendukung keamanan pangan di ASEAN
3. Indonesia berperan dalam penyediaan sandang pangan di ASEAN
4. Pengembangan pusat-pusat produksi
5. Mempromosikan praktik perikanan yang bertanggungjawab
Sosial 1. Menyepakati pembentukan ASEAN Ministerial Meting on Women
(AMMW).
2. Menjalin kerja sama kepemudaan dengan mengadakan temu karya
pemuda ASEAN.
3. Menjalin kerja sama di bidang kepegawaian dan administrasi. .
4. Menjalin kerja sama penanggulangan, pemberantasan
penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di tingkat
regional ASEAN.
5. Menjalin kerja sama di bidang pembangunan sosial. Kerja sama ini
menekankan pada kesejahteraan golongan berpenghasilan rendah
dan penduduk pedesaan
Kesehatan 1. Melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
2. Menciptakan Masyarakat Sehat ASEAN tahun 2025
3. Bekerja sama menanggulangi ancaman penyakit menular seperti
virus zika dan MERS CoV
4. Mengikuti Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke 13 yang
menghasilkan naskah deklarasi untuk mengakhiri semua bentuk
malnutrisi.
5. Menyelenggarakan seminar bertema “Optimalisasi Pemanfaatan
Kerjasama ASEAN Bidang Kesehatan
Pariwisata 1. Ikut membina Tim Komunikasi Krisis Pariwisata ASEAN
(ATCCT).
2. Ikut mengintensifkan kolaborasi Organisasi Pariwisata Nasional
(NTOs) ASEAN
3. Mendukung pengembangan dan implementasi kemampuan
pariwisata ASEAN
4. Ikut mempercepat penerapan kebijakan mikro dan makro ekonomi
bagi para stakeholder industri perjalanan dan pariwisata.
5. Ikut empercepat kerja sama dengan mitra dialog ASEAN
mengenai pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan
inklusif.
Kerja Sama Bidang Sosial Budaya Negara-Negara ASEAN
Kerja sama dalam bidang budaya negara-negara ASEAN ditandai dengan pembentukan komunitas
sosial budaya negara-negara ASEAN (ASEAN Social Cultural Community/ASCC). Komunitas ini
memiliki empat bagian utama sebagai berikut.
1. Mengelola dampak-dampak sosial dari integrasi ekonomi.
2. Membentuk masyarakat yang lebih peduli dan berbagi untuk mengatasi isu-isu kemiskinan,
keadilan, dan pengembangan sumber daya manusia.
3. Meningkatkan perlindungan lingkungan.
4. Memperkuat dasar-dasar bagi ikatan sosial kawasan.
Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.
1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.
2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melaluitelevisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali
Secara umum, lagu bertangga nada diatonis minor bersifat sedih dan kurang bersemangat. Namun,
ada pula lagu bertangga nada minor yang gembira dan bersemangat, misalnya lagu “Ayam Den
Lapeh” dan “Bungong Jeumpa”.
Unsur Tari
Dalam tarian terdapat berbagai unsur yang saling mendukung sehingga memunculkan perpaduan
yang harmonis. Keharmonisan itu akan membuat sajian tari menjadi indah dan menarik. Unsur tari
terdiri atas gerak, busana, tata rias, properti, dan iringan.
1. Gerak
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang
lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Ciri khas gerak tari setiap
daerah di Indonesia berbeda-beda.
Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak tari murni yaitu
gerak yang tidak mengandung arti tetapi tetap mementingkan keindahan. Sebaliknya, gerak tari
maknawi mempunyai arti tertentu.
2. Tata busana
Tata busana tari meliputi semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya
tari di atas pentas sesuai peran yang ditampilkan. Tata busana tari disesuaikan dengan konsep,
tema, karakter, dan bentuk tarian. Tata busana membantu penonton menangkap ciri sebuah peran
atau tokoh. Tata busana juga memperlihatkan kesesuaian hubungan antara peran dengan karakter
tarian yang dibawakan.
3. Tata rias
Dalam mempertunjukkan suatu tarian, penari harus merias wajahnya. Alat-alat rias yang digunakan
meliputi bedak, lipstik, pensil alis, dan perona mata serta perona pipi. Tujuan rias wajah untuk
mengubah tampilan wajah penari sesuai dengan jenis karakter tarian yang dibawakan.
4. Iringan tari
Iringan tari merupakan bunyi-bunyian untuk mendukung suasana penampilan tari. Iringan tari
dapat berupa permainan alat-alat musik modern atau tradisional. Iringan tari juga dapat berupa
bunyi yang berasal dari gerakan tubuh, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, siulan, atau nyanyian.
5. Properti tari
Properti tari meliputi semua alat yang digunakan oleh penari dalam melakukan gerakan tari.
Properti tari dapat berupa selendang, kipas, topeng, piring, kuda kepang, keris, tombak, tameng,
atau benda-benda lain. Pemilihan properti tari disesuaikan dengan jenis tari yang akan ditampilkan.
6. Tempat pertunjukan
Seni tari memerlukan tempat untuk mempertunjukkanya. Tempat pertunjukan tari biasa disebut
panggung. Secara umum, jenis pentas tari ada dua: pentas tertutup dan pentas terbuka. Pentas
tertutup diadakan di dalam ruang kelas, gedung, atau aula. Sebaliknya, pentas terbuka dapat
diadakan di lapangan, halaman rumah, atau bahkan di jalan.
Tari Piring
Unsur Tari Keterangan
Gerak Berbagai macam gerak tari Piring tersebut dibagi ke dalam tiga fase,
yaitu gerak awal yang terdiri atas gerak pasambahan dan singanjuo lalai.
Bagian tengah terdiri atas gerak mencangkul sampai gerak menampih
padi, dan bagian akhir terdiri atas gerak menginjak pecahan kaca.
Tata Busana yang dikenakan para pria terdiri dari atasan lengan lebar berhias
Busana renda benang emas (busana rang mudo), celana dengan bagian tengah
berukuran besar (saran galembong), kain songket (sisamping), ikat
pinggang dari kain songket (cawek songket), serta penutup kepala
berbentuk segitiga (destar).
Busana yang dikenakan para penari wanita terdiri atas baju kurung dari
kain satin atau beludru, bawahan kain songket, selendang, penutup kepala
berbentuk tanduk khas Minang (Tikuluak tanduak balapak), serta
aksesoris berupa kalung gadang, anting, dan kalung rambai. Pakaian yang
digunakan para penaripun tersebut harus berwarna cerah dan sarat dengan
nuansa warna merah dan kuning keemasan.
Tata Rias Tari piring ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan,
kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat Minangkabau. Rias aksen akan
memberikan tekanan pada pemain yang sudah mendekati peranan yang
akan dimainkannya.
Iringan Tari Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Piring adalah
talempong, gandang, seruling, dan jentikan jari penari terhadap piring
yang dipegang.
Properti Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai properti
Tari utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan
cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.
Tempat Tari piring dipentaskan pada upacara adat, upacara pernikahan, upacara
Pertunjukan setelah panen padi maupun hasil bumi lainnya, khitanan dan
pengangkatan penghulu. Biasanya tari piring dipertunjukan di tempat
terbuka.
Seni Patung
Seni patung adalah sebuah karya tiga dimensi yang menyuguhkan sebuah keindahan atau nilai
estetika.
Aspek Keterangan
Ciri-ciri 1. Memiliki volume (panjang, lebar dan tinggi).
Patung 2. Memiliki tekstur. Tekstur adalah sifat permukaan yang memiliki
karakter halus, licin, polos, kasap, mengkilap, berkerut, dan
sebagainya
3. Memiliki warna. Unsur warna yang ada pada patung dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu nilai estetis pada karya seni
patung.
4. Memiliki bentuk. Bentuk (form) adalah wujud fisik yang dapat
dilihat
5. Berbentuk manusia, hewan, maupun tumbuhan
Jenis-jenis A. Berdasarkan bentuk :
patung Berdasarkan bentuknya, karya seni patung dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu Figuratif dan Nonfiguratif.
1. Figuratif merupakan bentuk patung yang dibuat dengan meniru
bentuk secara alamiah, Misalnya : manusia, hewan atau
tumbuhan. Bentuk karya ini dibuat secara utuh sesuia dengan
keasliannya.
2. Nonfiguratif merupakan karya seni rupa patung yang dibuat tidak
seperti bentuk figuratif, yaitu dibuat diluar bentuk aslinya.
Bentuk ini biasanya menampilkan garis-garis melintang atau
memanjang, lubang, lekukan, benda dll.
B. Berdasarkan jenis :
Berdasarkan jenisnya, karya seni patung dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu Zonde Bosse dan Relief
1. Zonde Bosse (bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di
kanan kirinya)
2. Relief adalah bentuk patung yang menempel pada permukaan
dinding. Relief dibagi menjadi 3 yaitu : Baserelief
(menampilkan bentuk-bentuk yang timbul kurang dari
setengahnya, Demirelief (menampilkan bentuk persis setengah
dari bentuknya), Hautrelief (menampilkan bentuk yang sama
dengan bentuknya).
C. Berdasarkan Fungsi :
Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi 6 kelompok
sebagai berikut :
1. Patung Religi Patung religi adalah jenis-jenis patung yang dibuat
untuk tujuan patung untuk sarana beribadah Patung-patung pada
zaman dahulu seringkali di buat untuk kepentingan keagamaan.
Misalnya, pada era kejayaan Hindu dan Budha, patung di buat
untuk menghormati dewa atau untuk mengenang orang-orang
yang yang diagungkan. Misalnya raja atau pimpinan keagamaan
atau komunitas mereka.
2. Patung Monumen Patung monumen adalah jenis-jenis patung
yang kedua. Patung monumen biasa dibuat untuk peringatan
sebuah peristiwa atau kejadian yang bersejarah. Patung
monumen juga dibuat untuk mengenang jasa seorang pahlawan
besar dalam sebuah bangsa atau kelompok kenegaraan.
3. Patung Arsitektur Patung arsitektur adalah patung yang memiliki
nilai estetika, dan berfungsi untuk menopang suatu konstruksi
bangunan. Patung arsitektur mengutamakan kekokohan dan
detil-detil keindahan guna memanjakan mata bagi yang
memandangnya.
4. Patung Dekorasi Patung dekorasi adalah patung yang biasanya
berfungsi untuk menghias suatu bangunan atau suatu tempat.
Patung dekorasi juga bisa Anda temukan terletak di sebuah
taman baik taman pribadi maupun taman umum. Tujuannya
untuk mempercantik atau memperindah pemandangan di
sekitarnya.
5. Patung Seni. Patung seni adalah patung yang dibuat dengan
tujuan murni untuk estetika. Artinya, fungsi patung seni murni
untuk dinikmati keindahannya dari segi bentuk dan makna bagi
yang memahaminya. Patung seni bisa Anda temukan dalam
pameran-pameran kesenian, di museum, atau di sebuah gedung
dan tempat penting.
6. Patung Kerajinan Patung kerajinan adalah jenis patung yang
murni diproduksi untuk tujuan konsumerisme. Artinya, patung
kerajinan adalah patung yang diperjual-belikan secara bebas,
dengan berbagai tujuan. Baik untuk hiasan rumah, taman dan
lain sebagainya.
D. Berdasarkan corak
Berdasarkan coraknya, jika dilihat dari perwujudannya ragam seni patung
modern dapat dibedakan menjadi 3 corak :
1. Corak Imitatif/realis/representatif adalah patung berdasarkan
tiruan dari bentuk alam, berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi,
proporsi maupun gerak
2. Corak Deformatif adalah patung yang telah mengalami perubahan
dari tiruan alam, diubah menjadi bentuk baru berdasarkan
imajinasi pematung
3. Corak Nonfiguratif/abstrak adalah patung yang secara umum
sudah meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya.
Corak abstrak dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung
dipandang sebagai bentuk konstruksi, yaitu besi, kayu, plat,
plastik, kawat, dan lain-lain.
Bahan 1. Bahan lunak yaitu bahan yang digunakan lunak dan mudah
pembuat dibentuk. Seperti tanah liat, plastisin, sabun dan lainnya.
patung 2. Bahan sedang yaitu bahan yang digunakan tidak lunak dan tidak
keras. Misal kayu sengon, kayu waru, kayu mahoni, kayu randu
dan lainnya
3. Bahan keras yaitu bahan yang dapat berupa kayu atau batu-
batuan. Misal kayu jati, kayu ulin, batu andesit, batu granit, batu
marmer dan lainnya
4. Bahan campuran yaitu bahan yang bukan berasal dari 3 jenis
bahan di atas. Misal dari semen, pasir, perunggu, kuningan,
emas dan lainnya.
Teknik 1. Teknik pahat adalah pembuatan patung dengan mengurangi
pembuatan bagian-bagian tertentu pada bahan dasar keras.
patung 2. Teknik cor adalah pembuatan patung dengan memanaskan logam
hingga mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung
yang telah dibentuk rupa patungnya.
3. Teknik butsir adalah pembuatan patung dengan mengurangi
bahan lunak seperti tanah liat, gips dan bahan yang berstruktur
lunak lainnya.
4. Teknik modeling adalah pembuatan patung dengan membuat
model terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung
sebenarnya.
5. Teknik merakit adalah pembuatan patung dengan cara merakit
bahan dasar patung kemudian merangkainya.
6. Teknik membentuk adalah pembuatan patung dengan cara
membentuk patung secara bertahap sehingga tercipta patung
yang diinginkan.