Anda di halaman 1dari 13

A.

Rangkuman Muatan PPKN


Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari

Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku


Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila kesatu Pancasila, yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”.
1. Percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antarpemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan yang Maha Esa.
3. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
4. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan yang Maha Esa.
5. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing.
6. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa kepada orang lain.

Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab”.
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persaman hak, serta kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Nilai-nilai kepemimpinan dari beberapa tokoh idola.


1. Mendengarkan masukan artinya sebagai seorang pemimpin harus mau mendengarkan masukan yang berasal
dari siapapun yang dapat mengembangkan kepemimpinannya. Masukan yang berupa saran maupun pendapat
perlu dperhatikan demi perbaikan ke depan.
2. Memperhatikan kesejahteraan, sebagai seorang pemimpin harus mau memperhatikan kesejahteraan anggota
organisasi yang dipimpinnya. Dengan kesejahteraan anggota yang terjamin kinerja organisasi akan berjalan
dengan baik sehingga tujuan tercapai.
3. Menghormati perbedaan artinya setiap anggota memiliki kemampuan dan karakter yang berbeda. Sebagai
seorang pemimpin harus dapat menggabungkan kemampuan dan karakter yang berbeda tersebut menjadi padu
sehingga menunjang jalannya organisasi.
4. Jujur, pemimpin yang baik harus jujur karena dengan kejujuran akan menumbuhkan kepercayaan anggota
kepada pemimpinya. Sikap jujur menimbulkan perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat pelakunya
menjadi tenang karena ia tidak takut akan diketahui kebohongannya.
5. Berkomunikasi dengan baik. Pemimpin yang baik dapat memastikan pesan yang disampaikannya diterima oleh
setiap orang dalam organisasinya dengan persepsi yang sama dan jelas.
6. Menjadi Teladan. Pemimpin harus berada di garda terdepan dan memberikan pengaruh yang baik bagi
anggotanya. Dalam segala hal dirinya mampu menjadi teladan.
7. Tekun. Seorang pemimpin tidak cukup hanya punya kemampuan, pemimpin yang baik sangat tekun dalam
pencapaian tujuan dan visi yang telah ditetapkan.
8. Penuh Semangat. Seorang pemimpin yang baik harus membawa energi yang sangat besar bagi bawahannya,
dan selalu mempunyai semangat yang senantiasa dikobarkan dalam setiap tugas yang diberikan, dalam setiap
bidang yang ditangani kapanpun dan dimanapun.

Subtema 2: Pemimpin Idolaku


Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”.
1. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.
2. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
5. Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa.

Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila, yaitu “Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.
1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
6. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, mengutamakan nilai-nilai kebersamaan dan keadilan, serta
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Semangat kekeluargaan Musyawarah Gotong Royong
1. Menjenguk teman sakit di1. Memilih ketua kelompok1. Membersihkan lingkungan
rumah sakit diskusi sekitar
2. Membantu tetangga yang2. Musyawarah menentukan2. Membersihkan tempat
sedang hajatan pembagian tugas acara ibadah
3. Membantu tetangga yang kegiatan warga 3. Membantu persiapan acara
terkena musibah 3. Musyawarah panitia lomba kemerdekaan
4. Menyediakan konsumsi acara lomba kemerdekaan Republik Indonesia
acara rapat pembangunan Republik Indonesia 4. Membersihkan jalan desa
jalan desa 4. Musyawarah pemilihan yang akan dibangun
ketua kelas

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam sila kelima
Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam sila
kelima Pancasila.
1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Memberi pertolongan orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Suka bekerja keras.
7. Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan&nbs kesejahteraan bersama.

Dheda dan Lima Butir Kentang


No. Peristiwa dalam Cerita Nilai-Nilai Pancasila yang Sesuai
1. “Aku tahu. Bersabarlah, semoga Sila Pertama (percaya dan taqwa
besok tidak hujan dan aku dapat pergi kepada Tuhan YME)
bekerja
2. Sisa kentang yang ada biarlah untuk Sila Ketiga (Rela berkorban)
makan anak-anak saja,” kata Dheda.
3. Dheda kasihan melihat si pengemis Sila Kedua (mengakui dan
memberlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya)
4. Dheda bermusyawarah dengan istri Sila Keempat (mengutamakan
dan anak-anaknya. musyawarah dalam mengambil
keputusan)
5. Akhirnya, mereka bersepakat untuk Sila Keempat (musyawarah untuk
memberikan sisa makanan kepada si mencapai mufakat diliputi oleh
Pengemis. semangat kekeluargaan)
6. "Baiklah, kami akan memberikan Sila Kelima (Memberi pertolongan
lima butir kentang itu kepadamu" kepada orang lain)
7. Kami sangat kasihan melihatmu,” Sila Kedua (mengembangkan sikap
kata Dheda kepada si pengemis. saling mencintai sesama manusia)
8. Dheda juga membagi-bagikan Sila Kedua (gemar melakukan kegiatan
kentangnya kepada tetangganya kemanusiaan, dan Sila Kelima
(memberi pertolongan kepada orang
lain)

B. Rangkuman Muatan Bahasa Indonesia


Kompetensi Dasar
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri

Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku


Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi dengan susunan yang baik untuk
menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh
seseorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu hal/ peristiwa yang penting dan layak
untuk diperbincangkan.

Teks pidato harus memuat hal-hal pokok berikut.


1. Salam pembuka. Berisi kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam, dan lain-lain)
2. Pendahuluan. Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas
3. lnti. Berisi pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak
pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan.
4. Penutup. Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
5. Salam penutup. Berisi kalimat salam penutup seperti “terima kasih”

Tujuan pidato antara lain:


1. Memberikan sapaan dalam suatu acara.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi kepada orang lain.
3. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti keinginan kita dengan suka rela.
4. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan
ucapan yang kita sampaikan.

Teks Ibu RT, Sang Pemersatu


1. Tema: Rencana mendirikan Posyandu
2. Pembicara: Ibu Erika
3. Pendengar: Warga Kampung
4. Tempat: Balai desa
5. Urutan isi pidato: (1) Pembukaan (2) Memotivasi warga kampung.(3) Meminta peran serta masyarakat dalam
kegiatan Posyandu (4) Mengajak tenaga kesehatan untuk menyisihkan waktu membantu pelaksanaan
posyandu. (5) Penutup

Teks Pidato tentang RA Karini


1. Pembicara Pidato : Siswa
2. Pendengar Pidato : Siswa
3. Tempat Pidato : Sekolah
4. Suasana saat disampaikannya pidato : Tenang mendengarkan pidato
5. Poin-poin penting isi Pidato (1) Salam pembuka, (2) Pendahuluan : Menyampaikan tentang bersejarahnya
tanggal 21 April, (3) Inti : Memaknai hari Kartini dengan meningkatkan peran wanita demi kemajuan bangsa,
(4) Penutup, dan (5) Salam penutup

Subtema 2: Pemimpin Idolaku


Contoh Teks Pidato

1. Salam Pembuka
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh....
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

2. Pendahuluan
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato tentang gemar membaca. Era globalisasi memudahkan
kita memeproleh informasi. Membaca merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat memperoleh
informasi tersebut. Membaca memiliki banyak sekali manfaat. Membaca sangatlah penting untuk semua orang.

3. Inti
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan minat membaca, yaitu dimulai dengan kemauan
dari diri kita sendiri untuk membaca. Kita membiasakan diri untuk membaca seperti yang kita lakukan pada
kebiasaan lain. Kita bisa membaca koran, majalah, buku- buku pelajaran dan sebagainya untuk
membiasakannya. Bisa juga dengan sering mengunjungi perpustakaan dan meminjam buku di perpustakaan.

Dari membaca, banyak manfaat yang bisa kita dapat yaitu kita lebih disiplin dalam mengatur waktu, terutama
waktu luang, dapat memperoleh informasi dan menambah wawasan. Harapan saya semoga dengan membaca,
wawasan kita akan lebih luas dan minat membaca kita semakin besar.

4. Penutup
Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita mengenai dunia dan lingkungan
sekitar kita. Mulailah membaca dari diri sendiri dengan membaca bacaan yang ada di sekitar kita.

5. Salam Penutup
Demikian pidato ini saya sampaikan. Bila ada kata- kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf dan terima
kasih atas kesempatan yang diberikan.

Wabillahi taufik walhidayah


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Pidato Topik : Pentingnya Gotong Royong


1. Salam Pembuka
Assalamualaikum Wr Wb.
2. Pendahuluan
Gotong royong atau kerja bakti merupakan satu hal yang sangat positif, dimana dengan adanya gotong royong,
rasa kebersamaan dan rasa toleransi antar warga atau antar sesama akan semakin tinggi. Masyarakat Indonesia
dikenal senang membantu dan bahu membahu. Salah satu bukti dari kebiasaan saling membantu yang dimiliki
orang Indonesia adalah adanya budaya gotong royong.

3. Inti
Budaya gotong royong kaya akan nilai-nilai positif yang sudah semestinya terus dilestarikan. Melalui budaya
gotong royong kita bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar individu dalam suatu lingkungan
masyarakat. Adanya kerja sama antar manusia menjadi cikal bakal terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan.
Nantinya jika setiap pekerjaan yang berat dilakukan dengan cara gotong royong maka kerukunan hidup antar
anggota masyarakat akan semakin terjalin kuat.

4. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.


Sebagai contoh pada saat terjadi bencana alam setiap orang berusaha untuk mengumpulkan dana dan
membenahi sarana yang rusak serta membantu pihak keamanan untuk mencari korban. Para warga akan secara
otomatis sigap dalam membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Dengan kebersamaan segala
masalah dapat diatasi.

Marilah kita mengawali segala sesuatunya dari diri kita sendiri, sempatkan sedikit waktu kita untuk bersosialisasi
dengan warga serta lingkungan di sekitar kita, tingkatkan ke-ikhlasan kita. Marilah kita lanjutkan dan kita
kembangangkan warisan budaya luhur bangsa kita agar kita dapat menghadapi globalisasi yang sedang terjadi
saat ini.

5. Penutup
Dari pidato yang telah saya sampaikan di atas maka dapat saya simpulkan pentingnya bergotong royong.
Kesimpulannya adalah gotong royong merupakan budaya luhur dari bangsa kita. Gotong royong bermanfaat
untuk membuat setiap pekerjaan menjadi lebih ringan, mempercepat penyelesaian pekerjaan, mempererat rasa
persatuan dan kesatuan, serta menghemat biaya.

Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang jelas. Terima
kasih.

6. Salam Penutup
Wasalamualaikum wr.wb

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Rancangan Teks Pidato
Rancangan berisi tentang pentingnya bemusyawarah.
Rancangan Teks Pidato
Unsur Pidato Keterangan
Topik "Bermusyawarah untuk kepentingan bersama"
Salam Pembuka Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat
malam, dan lain-lain)
Pendahuluan Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Pidato kali ini
akan membahas topil Bermusyawarah untuk kepentingan bersama
Inti Berisikan pembahasan topik secara lengkap mengenai musyawarah.
Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar
melakukan kegiatan ymusyawarah Keterangan lengkap tentang
topik disampaikan secara rinci.
Penutup Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan
Salam Penutup Berisikan kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.

Teks Pidato Bermusyawarah untuk Kepentingan Bersama


Unsur Pidato Keterangan
Topik "Bermusyawarah untuk kepentingan bersama"
Salam Pembuka Assalamualaikum Wr Wb. Yang terhormat Bapak/Ibu Guru yang
saya hormati, juga teman-teman yang saya cintai. Pada kesempatan
ini saya akan menyampaikan pidato dengan topik Bermusyawarah
untuk kepentingan bersama.
Pendahuluan Musyawarah merupakan kegiatan membahas suatu masalah dengan
tujuan agar mendapatkan solusi. Musyawarah sering juga kita
lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh kecil di saat
kita menentukan waktu belajar kelompok.
Inti Beberapa manfaat musyawarah antara lain sebagai berikut : Pertama
musyawarah melatih untuk menyuarakan pendapat (ide). Setiap
orang pasti memiliki ide atau gagasan yang dapat diungkapkan
dalam memecahkan suatu permasalahan yang sedang dibahas.

Kedua melalui musyawarah masalah dapat segera terpecahkan.


Dengan bermusyawarah, akan bisa didapatkan beberapa jalan
alternatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang
menyangkut kepentingan bersama.

Ketiga musyawarah dapat mengambil keputusan yang memiliki nilai


keadilan. Musyawarah merupakan proses dengar pendapat yang
nantinya keputusan yang diambil adalah merupakan kesepakatan
bersama antar sesama anggota.

Keempat musyawarah menghasilkan keputusan yang dapat


menguntungkan semua pihak. Keputusan yang diambil dalam suatu
musyawarah tidak boleh merugikan salah satu pihak atau anggota
dalam musyawarah.

Marilah mulai sekarang kita membudayakan musyawarah dalam


kehidupan sehari-hari karena melalui musyawarah kepentingan
bersama akan tetap terjaga. Musyawarah memiliki kelebihan, salah
satu diantaranya adalah keputusan yang diambil merupakan
keputusan bersama yang merupakan jalan tengah yang membuat
masalah teratasi.
Penutup Dari pidato yang telah saya sampaikan di atas maka dapat saya
simpulkan tentang musyawarah untuk kepentingan bersama yaitu:
pertama musyawarah dapat melatih menyuarakan ide. Kedua
musyawarah dapat memecahkan masalah yang sedang kita hadapi.
Ketiga musyawarah dapat menghasilkan keputusan yang
menguntungkan semua pihak. Keempat musyawarah menghasilkan
keputusan yang dapat menguntungkan semua pihak.
Salam Penutup Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada
kata atau kalimat yang kurang jelas. Terima kasih.
Wasalamualaikum wr.wb

C. Rangkuman Muatan IPA


Kompetensi Dasar
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan
reproduksi
4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami

Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku


Perubahan fisik selama masa pubertas kemungkinan akan mempengaruhi kegiatanmu sehari-hari. Mungkin
kamu akan merasakan sedikit ketidaknyamanan. Berikut beberapa cara menyikapi masa pubertas yang akan
kamu alami.

1. Menjaga kebersihan tubuh.


Dalam masa pubertas, aktivitas kelenjar minyak dan kelenjar keringat meningkat. Akibatnya, wajah mudah
berjerawat dan tubuh berbau kurang sedap. Mandilah dua kali sehari dan kenakan pakaian yang mudah
menyerap keringat. Apabila keringatmu berlebih, bersihkan tubuhmu dan gantilah pakaianmu. Pakaian yang
lembap oleh keringat menjadi sarang kuman. Kuman dapat menyebabkan bau tidak sedap dan menimbulkan
penyakit kulit.

2. Menjaga kesehatan dengan memilih makanan sehat dan berolahraga.


Makanan diperlukan untuk pertumbuhan badan. Pilihlah makanan yang berasal dari bahan-bahan segar dan
diolah dengan cara yang sehat, misalnya tanpa pengawet, pemanis buatan, atau penyedap rasa. Perbanyak pula
minum air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar berupa keringat.

3. Hati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis.


Pada masa puber, organ reproduksi telah aktif. Oleh karena itu, sebaiknya kamu bergaul dengan lawan jenis
dalam batas yang wajar. Hindari berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan.

4. Memilih bacaan dan tontonan yang sesuai umur.


Saat ini akses untuk bacaan dan tontonan dengan mudah dapat kita peroleh. Namun, pilihlah bacaan dan
tontonan yang baik, menambah wawasan, dan sesuai umurmu. Hindari membaca bacaan dan menonton
tontonan dewasa.

5. Rajin beribadah sesuai agama masing-masing.


Dengan rajin beribadah, kita mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita akan mematuhi aturan-aturan agama untuk
berperilaku dan berbuat sesuai tuntunan agama.

Subtema 2: Pemimpin Idolaku


Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas
Pada masa pubertas, terjadi perubahan pada remaja pria dan remaja putri. Pada masa ini, produksi hormon
meningkat. Peningkatan produksi hormon ini menyebabkan aktifnya kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Aktifnya kedua kelenjar ini dapat mengakibatkan jerawat dan tubuh berbau kurang sedap. Kebersihan dan
kesehatan tubuh harus selalu dijaga, termasuk kebersihan dan kesehatan alat reproduksi. Berikut cara-cara
menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi.
1. Biasakan mengenakan pakaian dalam dari katun. Katun bersifat menyerap keringat sehingga kita terhindar dari
kelembapan. Kelembaban pada lipatan kulit dapat menyebabkan tumbuhnya jamur kulit. Gantilah pakaian
dalam setiap kali habis mandi atau setiap saat kamu merasa lembap pada pakaian dalammu.
2. Bilaslah setiap kali habis buang air kecil. Gunakan air bersih. Setelah dibasuh, keringkan dengan handuk atau
tisu.
3. Bagi remaja putri yang sedang menstruasi, gunakan pembalut yang lembut. Gantilah pembalut setiap kali
pembalut yang kamu pakai terasa lembap. Gantilah minimal empat kali sehari.

Cara menjaga organ reproduksi antara lain sebagai berikut:


1. Memakai handuk yang lembut, bersih, tidak berbau/lembab
2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
3. Hindari bertukar pakaian dalam dan handuk dengan orang lain
4. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
5. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dari arah depan menuju
belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi
6. Bagi perempuan saat menstruasi dianjurkan untuk mengganti pembalut 4 kali sehari atau setelah buang air
kecil
7. Laki-laki dianjurkan untuk disunat/khitan agar menurunkan resiko kanker.

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Perubahan pada Masa Pubertas
Tahapan perkembangan dan pertumbuhan manusia umumnya terbagi menjadi: balita, kanak-kanak, remaja,
dewasa, dan usia lanjut. Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada
awal masa remaja, kita mengalami masa pubertas. Pada masa ini terjadi perubahan pada tubuh, baik yang
terlihat maupun tidak.

Di dalam tubuh, hormon reproduksi mulai dihasilkan. Pada perempuan, hormon ini akan mengakibatkan sel
telur matang. Pada laki-laki, hormon reproduksi akan mengakibatkan tubuh memproduksi sel sperma. Jika sel
telur dan sel sperma bertemu, dapat terjadi pembuahan dan tumbuh menjadi bayi.

Pada umumnya, pada masa ini kesehatan reproduksi remaja akan memperlihatkan ciri-ciri pubertas. Pada
perempuan, dia akan mengalamimenstruasi setiap jangka waktu tertentu (umumnya setiap 28 hari sekali). Pada
laki-laki, dia akan mengeluarkan sperma.

Ciri-ciri lain ditandai dengan perubahan tubuh yang terlihat. Pada perempuan, misalnya payudara akan tumbuh
sebagai persiapan untuk memberikan ASI (air susu ibu) bagi bayinya kelak. Pada laki-laki, otot-otot tubuhnya
berkembang lebih besar dan kuat, sehingga diharapkan laki-laki lebih kuat secara fisik untuk melindungi
keluarganya.

D. Rangkuman Muatan IPS


Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama
di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan di ASEAN

Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku


ASEAN merupakan salah satu kerjasama Regional di kawasan Asia Tenggara yang biasa Bangkok pada 8 Agustus
1967. ASEAN terbentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok yang dipelopori oleh 5 negara yaitu
1. Indonesia di wakili Adam Malik
2. Malaysia oleh Tun Abdul Razak
3. Thailand oleh Thanat Khoman
4. Filipina diwakili Narsisco Ramos, dan
5. Singapura oleh S. Raja Ratnam.

Latar Belakang berdirinya ASEAN antara lain :


1. Memiliki nasib yang hampir sama yaitu pernah dijajah oleh bangsa lain kecuali Thailand
2. Memiliki ras dan kebudayaan yang hampir sama adanya persamaan letak geografis yaitu di kawasan Asia
Tenggara sama-sama sebagai negara agraris yang berkembang

Tujuan berdirinya ASEAN adalah:


1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Asia Tenggara
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
3. Memberikan bantuan dalam bidang pendidikan, industri, pertanian dan lainnya
4. Menangani dan meneliti masalah yang timbul di kawasan Asia Tenggara
5. Meningkatkan stabilitas politik dan keamanan

Jumlah negara ASEAN saat ini ada 10 negara. : Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Laos, Myanmar,
Thailand, dan Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja

Subtema 2: Pemimpin Idolaku


Kerja Sama Bidang Sosial Budaya Negara-Negara ASEAN
Kerja sama dalam bidang budaya negara-negara ASEAN ditandai dengan pembentukan komunitas sosial budaya
negara-negara ASEAN (ASEAN Social Cultural Community/ASCC). Komunitas ini memiliki empat bagian utama
sebagai berikut.
1. Mengelola dampak-dampak sosial dari integrasi ekonomi.
2. Membentuk masyarakat yang lebih peduli dan berbagi untuk mengatasi isu-isu kemiskinan, keadilan, dan
pengembangan sumber daya manusia.
3. Meningkatkan perlindungan lingkungan.
4. Memperkuat dasar-dasar bagi ikatan sosial kawasan.

Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.
1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.
2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melalui televisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali.

Peran Indonesia
Bidang Peran Indonesia
Pendidikan1. Mengembangkan Pendidikan Vokasi SMK di Indonesia
2. Sebagai Anggota SEAMEO
3. Berperan Dalam Iptekin ASEAN
4. Berperan Dalam ASEAN University Network [AUN]
5. Memberikan Penawaran Beasiswa Pendidikan
Pangan 1. Indonesia mendukung ketahanan pangan di ASEAN
2. Indonesia mendukung keamanan pangan di ASEAN
3. Indonesia berperan dalam penyediaan sandang pangan di ASEAN
4. Pengembangan pusat-pusat produksi
5. Mempromosikan praktik perikanan yang bertanggungjawab
Sosial 1. Menyepakati pembentukan ASEAN Ministerial Meting on Women
(AMMW).
2. Menjalin kerja sama kepemudaan dengan mengadakan temu karya
pemuda ASEAN.
3. Menjalin kerja sama di bidang kepegawaian dan administrasi. .
4. Menjalin kerja sama penanggulangan, pemberantasan penyalahgunaan,
dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di tingkat regional ASEAN.
5. Menjalin kerja sama di bidang pembangunan sosial. Kerja sama ini
menekankan pada kesejahteraan golongan berpenghasilan rendah dan
penduduk pedesaan
Kesehatan1. Melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
2. Menciptakan Masyarakat Sehat ASEAN tahun 2025
3. Bekerja sama menanggulangi ancaman penyakit menular seperti virus
zika dan MERS CoV
4. Mengikuti Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke 13 yang
menghasilkan naskah deklarasi untuk mengakhiri semua bentuk
malnutrisi.
5. Menyelenggarakan seminar bertema “Optimalisasi Pemanfaatan
Kerjasama ASEAN Bidang Kesehatan
Pariwisata1. Ikut membina Tim Komunikasi Krisis Pariwisata ASEAN (ATCCT).
2. Ikut mengintensifkan kolaborasi Organisasi Pariwisata Nasional
(NTOs) ASEAN
3. Mendukung pengembangan dan implementasi kemampuan pariwisata
ASEAN
4. Ikut mempercepat penerapan kebijakan mikro dan makro ekonomi bagi
para stakeholder industri perjalanan dan pariwisata.
5. Ikut empercepat kerja sama dengan mitra dialog ASEAN mengenai
pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.

Kerja Sama Bidang Sosial Budaya Negara-Negara ASEAN


Kerja sama dalam bidang budaya negara-negara ASEAN ditandai dengan pembentukan komunitas sosial budaya
negara-negara ASEAN (ASEAN Social Cultural Community/ASCC). Komunitas ini memiliki empat bagian utama
sebagai berikut.
1. Mengelola dampak-dampak sosial dari integrasi ekonomi.
2. Membentuk masyarakat yang lebih peduli dan berbagi untuk mengatasi isu-isu kemiskinan, keadilan, dan
pengembangan sumber daya manusia.
3. Meningkatkan perlindungan lingkungan.
4. Memperkuat dasar-dasar bagi ikatan sosial kawasan.

Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.
1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.
2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melaluitelevisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Beberapa kerja sama ASEAN di bidang pendidikan, di antaranya:
1. Penawaran beasiswa pendidikan, seperti Indonesia yang memberikan pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni
untuk mahasiswa terpilih dari negara-negara ASEAN.
2. ASEAN Council of Teachers (ACT) sebagai bentuk pertemuan guru-guru dari berbagai negara anggota ASEAN.
Dengan adanya ACT pada pendidik berdiskusi dan berbagi ide-ide untuk mengembangkan kemampuan guru
dan lingkungan belajar global.
3. Mengadakan olimpiade regional Asia Tenggara di bidang pendidikan untuk negara-negara anggota ASEAN.
4. ASEAN-Japan Scholarship Fund, fasilitas beasiswa untuk negara-negara anggota ASEAN belajar di berbagai
universitas ASEAN dan Jepang.
5. Adanya program ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day, di mana memberikan beasiswa kepada negara-
negara anggita ASEAN untuk menjalani pendidikan di Eropa khususnya pendidikan tinggi. Pemberian beasiswa
ini tidak hanya untuk mahasiswa, melainkan juga tenaga pendidik dari ASEAN.

E. Rangkuman Muatan SBdP


Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku
Kompetensi Dasar
3.2 Memahami interval nada
4.2 Memainkan interval nada melalui lagu dan alat musik

Tangga Nada Diatonis Mayor


Tangga nada merupakan susunan berjenjang, misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Dalam seni musik ada jenis
tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis terdiri atas delapan nada. Tangga nada diatonis dibagi lagi dalam dua
jenis tangga nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Tangga nada diatonis mayor memiliki
interval (jarak nada) 1 1 ½ 1 1 1 ½ . Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor biasanya sebagai berikut.
1. Bersifat riang gembira.
2. Bersemangat.
3. Biasanya diawali dan diakhiri nada do. Namun, tidak menutup kemungkinan diawali dengan nada 5 (sol) atau 3
(mi) dan diakhiri nada 1 (do).

Lagu Ibu Kita Kartini diciptakan oleh WR Supratman dinyanyikan dengan nada dasar C = Do birama 4/4 dan
tempo Andante. Lagu Gundul Pacul dari Jawa Tengah ciptaan RC Harjosubroto dinyanyikan dengan nada dasar
Do= C, birama 4/4 dan tempo moderato artinya dinyanyikan dengan tempo sedang

Tangga Nada Diatonis Minor


Tangga nada diatonis minor memiliki interval (jarak nada) 1 ½ 1 1 1 ½ 1 1. Tangga nada diatonis minor ada
bermacam-macam salah satunya tangga nada diatonis minor harmonis. Tangga nada diatonis minor harmonis
adalah tangga nada diatonis minor dengan nada ketujuh dinaikkan setengah. Perhatikan contoh urutan tangga
nada diatonis minor harmonis berikut.
Ciri-ciri tangga nada diatonis minor biasanya sebagai berikut.
 Lagu bersifat sedih.
 Lagu kurang bersemangat.
 Melodi lagu biasanya diawali dan diakhiri nada 6 (la). Namun, tidak menutup kemungkinan diawali nada 3 (mi)
dan diakhiri nada 6 (la).

Secara umum, lagu bertangga nada diatonis minor bersifat sedih dan kurang bersemangat. Namun, ada pula lagu
bertangga nada minor yang gembira dan bersemangat, misalnya lagu “Ayam Den Lapeh” dan “Bungong
Jeumpa”.

Subtema 2: Pemimpin Idolaku


Kompetensi Dasar
3.3 Memahami penampilan tari kreasi daerah
4.3 Menampilkan tari kreasi daerah

Tari Daerah Berpasangan


Terdapat berbagai jenis tari di Indonesia. Ada tari daerah dan ada pula tari kreasi modern. Berdasarkan
banyaknya penari yang menarikan, ada tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok. Berikut beberapa
contoh tari daerah berpasangan.
1. Tari Piring berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat
2. Tari serampang dua belas terkenal di daerah melayu (Melayu Deli), Sumatera Utara, (Ranah Minang) Sumatera
barat, Pekanbaru (RIAU)
3. Tari Payung berasal dari Sumatera Barat
4. Tari Legong dari Bali
5. Tari Janger Dari Bali
6. Tari Ketuk tilu dari Jawa Barat
7. Tari Bamabangan Cakil Dari Jawa Tengah
8. Tari Zapin dari Riau
9. Tari Gandrung dari Banyuwangi, Jawa timur
10. Tari Golek Menak dari Yogyakarta

Unsur Tari
Dalam tarian terdapat berbagai unsur yang saling mendukung sehingga memunculkan perpaduan yang
harmonis. Keharmonisan itu akan membuat sajian tari menjadi indah dan menarik. Unsur tari terdiri atas gerak,
busana, tata rias, properti, dan iringan.

1. Gerak
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari
diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Ciri khas gerak tari setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.

Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak tari murni yaitu gerak yang
tidak mengandung arti tetapi tetap mementingkan keindahan. Sebaliknya, gerak tari maknawi mempunyai arti
tertentu.

2. Tata busana
Tata busana tari meliputi semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas
pentas sesuai peran yang ditampilkan. Tata busana tari disesuaikan dengan konsep, tema, karakter, dan bentuk
tarian. Tata busana membantu penonton menangkap ciri sebuah peran atau tokoh. Tata busana juga
memperlihatkan kesesuaian hubungan antara peran dengan karakter tarian yang dibawakan.

3. Tata rias
Dalam mempertunjukkan suatu tarian, penari harus merias wajahnya. Alat-alat rias yang digunakan meliputi
bedak, lipstik, pensil alis, dan perona mata serta perona pipi. Tujuan rias wajah untuk mengubah tampilan wajah
penari sesuai dengan jenis karakter tarian yang dibawakan.

4. Iringan tari
Iringan tari merupakan bunyi-bunyian untuk mendukung suasana penampilan tari. Iringan tari dapat berupa
permainan alat-alat musik modern atau tradisional. Iringan tari juga dapat berupa bunyi yang berasal dari
gerakan tubuh, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, siulan, atau nyanyian.

5. Properti tari
Properti tari meliputi semua alat yang digunakan oleh penari dalam melakukan gerakan tari. Properti tari dapat
berupa selendang, kipas, topeng, piring, kuda kepang, keris, tombak, tameng, atau benda-benda lain. Pemilihan
properti tari disesuaikan dengan jenis tari yang akan ditampilkan.

6. Tempat pertunjukan
Seni tari memerlukan tempat untuk mempertunjukkanya. Tempat pertunjukan tari biasa disebut panggung.
Secara umum, jenis pentas tari ada dua: pentas tertutup dan pentas terbuka. Pentas tertutup diadakan di dalam
ruang kelas, gedung, atau aula. Sebaliknya, pentas terbuka dapat diadakan di lapangan, halaman rumah, atau
bahkan di jalan.
Tari Piring
Unsur Tari Keterangan
Gerak Berbagai macam gerak tari Piring tersebut dibagi ke dalam tiga fase,
yaitu gerak awal yang terdiri atas gerak pasambahan dan singanjuo lalai.
Bagian tengah terdiri atas gerak mencangkul sampai gerak menampih
padi, dan bagian akhir terdiri atas gerak menginjak pecahan kaca.
Tata Busana yang dikenakan para pria terdiri dari atasan lengan lebar berhias
Busana renda benang emas (busana rang mudo), celana dengan bagian tengah
berukuran besar (saran galembong), kain songket (sisamping), ikat
pinggang dari kain songket (cawek songket), serta penutup kepala
berbentuk segitiga (destar).

Busana yang dikenakan para penari wanita terdiri atas baju kurung dari
kain satin atau beludru, bawahan kain songket, selendang, penutup
kepala berbentuk tanduk khas Minang (Tikuluak tanduak balapak), serta
aksesoris berupa kalung gadang, anting, dan kalung rambai. Pakaian
yang digunakan para penaripun tersebut harus berwarna cerah dan sarat
dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan.
Tata Rias Tari piring ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan,
kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat Minangkabau. Rias aksen akan
memberikan tekanan pada pemain yang sudah mendekati peranan yang
akan dimainkannya.
Iringan Tari Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Piring adalah
talempong, gandang, seruling, dan jentikan jari penari terhadap piring
yang dipegang.
Properti Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai properti
Tari utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan
cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.
Tempat Tari piring dipentaskan pada upacara adat, upacara pernikahan, upacara
Pertunjuka setelah panen padi maupun hasil bumi lainnya, khitanan dan
n pengangkatan penghulu. Biasanya tari piring dipertunjukan di tempat
terbuka.

Tokoh tari daerah


Nama
Hasil Karya
Tokoh
Retno Retno Maruti merupakan salah satu pencipta dan penata tari sekaligus
Maruti penari. Ia mengembangkan tari Jawa terutama untuk gaya Surakarta.
Karya-karya Retno Maruti banyak mengambil cerita epos Ramayana
seperti “Alap-Alap Sukesi”, “Dewabrata”, “Abimanyu Gugur”. Ide cerita
diambil dari babad tanah Jawa seperti “Ki Ageng Mangir” dan juga
cerita tentang kepahlawanan “Untung Suropati.” Retno Maruti membuat
inovasi baru terhadap seni tradisional disesuaikan dengan kondisi terkini
sehingga tetap relevan untuk ditonton sebagai seni pertunjukan
Huriah Huriah Adam merupakan salah satu tokoh seni tradisional tari Minang.
Adam Dia menggali semua potensi ragam gerak Randai ke dalam bentuk tarian
baik dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan atau pasangan.
Ragam gerak pencak silat merupakan materi pada tari tradisional
Minang. Hurian Adam juga menciptakan tari Payung yang melihat
bahwa budaya Minang juga memiliki persinggungan dengan budaya
Melayu.
Rasinah Rasinah merupakan salah satu maestro tari Topeng Cirebonan.
Sepanjanghidupnya didedikasikan pada perkembangan dan pertumbuhan
seni tradisional Topeng Cirebon terutama untuk gaya Indramayuan.
Iravati Durban juga salah satu tokoh yang senantiasa mengembangkan
tari tradisional Sunda.
Trisna Trisna Bulan Jelantik merupakan salah satu tokoh dari sekian banyak
Bulan tokoh penari dan penata tari tradisional Bali. Bulan Jelantik
Jelantik mengembangkan seni tradisi tari Bali. Bersama dengan Retno Maruti
membuat dramatari “Calonarang” yang memadukan konsep dua budaya
berbeda Bali dan Jawa dalam bentuk Bedayan dan Langendriyan. Trisna
Bulan Jelantik adalah penari yang menyanyi dan menari dalam dua
budaya Jawa dan Bali dalam iringan musik yang sama.
Raden Raden Tjetje Somantri adalah saeorang pelopor tari kreasi Jawa Barat. R.
Tjetje Tjetje Somantri menciptakan Tari Dewi, Anjasmara I dan II, Puragabaya,
Somantri Kendit Birayung, Dewi Serang dan Sulintang, Komala Gilang Kusumah,
Ratu Graeni, Topeng Koncaran, Srigati, Golek Purwokertoan, Rineka
Sari, Kukupu, Sekar Putri, Tari Merak, Golek Rineka, Nusantara,
Anjasmara III dan Renggarini.
S. Maridi S. Maridi terkenal sebagai seniman tari yang karya-karyanya banyak
menggunakan gerak tradisional. Beliau berasal dari Surakarta. Hasil-
hasil karyanya, yaitu: Tari Gombyang Pareanom, Tari Merak Subai, Tari
Bondan Tani
R.I. Beliau berasal dari Yogyakarta. Seni tari yang beliau ciptakan
Sasmita merupakan hasil dari pengembangan tari-tari klasik gaya Yogyakarta.
Mardono R.I. Sasmito Mardono adalah seniman yang mengembangkan Tari Meraj
Yogyakarta. Karya-karya beliau adalah: Tari Golek Ayun-Ayun, Tari
Golek Kenya Tinembe, Beksan Menak Umaryono-Umardi
Sesuai dengan namanya. I Wayan Dibia berasal dari Bali. Beliau adalah
I Wayan
seniman yang banyak mengembangkan tari gaya Bali, karya beliau yang
Dibia
terkenal adalah Tari Jaran Teji.
Wiwik Wiwik Widiastutik Seorang pinata tari dari jakarta yang aslinya dari
Widiastutik yogyakarta ini tidak diragukan lagi . Sebagai pinata tari beliau selalu
menggali dan mengembangkan budaya betawi . Karyanya antara lain
sebagai berikut : Tari Ronggeng blantek, Tari Ngarojeng, Tari Topeng,
Tari Kembang Lambangsari
Gugun Gugun Gumbira Seorang pinata tari yang juga berasal dari jawa barat ini
Gumbira mengembangkan tari rakyat ketuk tilu menjadi sebuah tontonan yang
menarik yaitu tari Jaipongan . Bahkan tari ini sampai di kenal hingga ke
mancanegara . Beliau juga mempunyai sanggar tari yaitu Sanggar tari
jugala yang di khususkan untuk membuat tari-tarian jaipongan .
Karyanya antara lain : Tari Daunpulus, Tari Serat Salira, Tari
Kameutmeut
Bagong Bagong Kusudiarjo Beliau merupakan seorang pelukis dan juga pinata
Kusudiarjo tari dari yogyakarta yang sudah terkenal . Bahkan karyanya telah
menyebar keseluruh pelosok nusantara . Tari ini di sukai karena beragam
dan berlatar belakang tradisi dari budaya-budaya diseluruh indonesia .
Ini adalah karya tarinya : Tari Tani, Tari Batik, Tari Wira Pertiwi, Tari
Reog, Tari Keris, Tari Bhayangkari

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Kompetensi Dasar
3.4 Memahami patung
4.4 Memainkan patung

Seni Patung
Seni patung adalah sebuah karya tiga dimensi yang menyuguhkan sebuah keindahan atau nilai estetika.
Aspek Keterangan
Ciri-ciri 1. Memiliki volume (panjang, lebar dan tinggi).
Patung 2. Memiliki tekstur. Tekstur adalah sifat permukaan yang memiliki
karakter halus, licin, polos, kasap, mengkilap, berkerut, dan sebagainya
3. Memiliki warna. Unsur warna yang ada pada patung dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu nilai estetis pada karya seni patung.
4. Memiliki bentuk. Bentuk (form) adalah wujud fisik yang dapat dilihat
5. Berbentuk manusia, hewan, maupun tumbuhan
Jenis-jenis A. Berdasarkan bentuk :
patung Berdasarkan bentuknya, karya seni patung dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu Figuratif dan Nonfiguratif.
1. Figuratif merupakan bentuk patung yang dibuat dengan meniru bentuk
secara alamiah, Misalnya : manusia, hewan atau tumbuhan. Bentuk
karya ini dibuat secara utuh sesuia dengan keasliannya.
2. Nonfiguratif merupakan karya seni rupa patung yang dibuat tidak
seperti bentuk figuratif, yaitu dibuat diluar bentuk aslinya. Bentuk ini
biasanya menampilkan garis-garis melintang atau memanjang, lubang,
lekukan, benda dll.

B. Berdasarkan jenis :
Berdasarkan jenisnya, karya seni patung dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu Zonde Bosse dan Relief
1. Zonde Bosse (bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan
kirinya)
2. Relief adalah bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding.
Relief dibagi menjadi 3 yaitu : Baserelief (menampilkan bentuk-bentuk
yang timbul kurang dari setengahnya, Demirelief (menampilkan bentuk
persis setengah dari bentuknya), Hautrelief (menampilkan bentuk yang
sama dengan bentuknya).

C. Berdasarkan Fungsi :
Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi 6 kelompok
sebagai berikut :
1. Patung Religi Patung religi adalah jenis-jenis patung yang dibuat untuk
tujuan patung untuk sarana beribadah Patung-patung pada zaman
dahulu seringkali di buat untuk kepentingan keagamaan. Misalnya,
pada era kejayaan Hindu dan Budha, patung di buat untuk
menghormati dewa atau untuk mengenang orang-orang yang yang
diagungkan. Misalnya raja atau pimpinan keagamaan atau komunitas
mereka.
2. Patung Monumen Patung monumen adalah jenis-jenis patung yang
kedua. Patung monumen biasa dibuat untuk peringatan sebuah
peristiwa atau kejadian yang bersejarah. Patung monumen juga dibuat
untuk mengenang jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa
atau kelompok kenegaraan.
3. Patung Arsitektur Patung arsitektur adalah patung yang memiliki nilai
estetika, dan berfungsi untuk menopang suatu konstruksi bangunan.
Patung arsitektur mengutamakan kekokohan dan detil-detil keindahan
guna memanjakan mata bagi yang memandangnya.
4. Patung Dekorasi Patung dekorasi adalah patung yang biasanya
berfungsi untuk menghias suatu bangunan atau suatu tempat. Patung
dekorasi juga bisa Anda temukan terletak di sebuah taman baik taman
pribadi maupun taman umum. Tujuannya untuk mempercantik atau
memperindah pemandangan di sekitarnya.
5. Patung Seni. Patung seni adalah patung yang dibuat dengan tujuan
murni untuk estetika. Artinya, fungsi patung seni murni untuk
dinikmati keindahannya dari segi bentuk dan makna bagi yang
memahaminya. Patung seni bisa Anda temukan dalam pameran-
pameran kesenian, di museum, atau di sebuah gedung dan tempat
penting.
6. Patung Kerajinan Patung kerajinan adalah jenis patung yang murni
diproduksi untuk tujuan konsumerisme. Artinya, patung kerajinan
adalah patung yang diperjual-belikan secara bebas, dengan berbagai
tujuan. Baik untuk hiasan rumah, taman dan lain sebagainya.

D. Berdasarkan corak
Berdasarkan coraknya, jika dilihat dari perwujudannya ragam seni
patung modern dapat dibedakan menjadi 3 corak :
1. Corak Imitatif/realis/representatif adalah patung berdasarkan tiruan dari
bentuk alam, berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi, proporsi maupun
gerak
2. Corak Deformatif adalah patung yang telah mengalami perubahan dari
tiruan alam, diubah menjadi bentuk baru berdasarkan imajinasi
pematung
3. Corak Nonfiguratif/abstrak adalah patung yang secara umum sudah
meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya. Corak
abstrak dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung dipandang sebagai
bentuk konstruksi, yaitu besi, kayu, plat, plastik, kawat, dan lain-lain.
Bahan 1. Bahan lunak yaitu bahan yang digunakan lunak dan mudah dibentuk.
pembuat Seperti tanah liat, plastisin, sabun dan lainnya.
patung 2. Bahan sedang yaitu bahan yang digunakan tidak lunak dan tidak keras.
Misal kayu sengon, kayu waru, kayu mahoni, kayu randu dan lainnya
3. Bahan keras yaitu bahan yang dapat berupa kayu atau batu-batuan.
Misal kayu jati, kayu ulin, batu andesit, batu granit, batu marmer dan
lainnya
4. Bahan campuran yaitu bahan yang bukan berasal dari 3 jenis bahan di
atas. Misal dari semen, pasir, perunggu, kuningan, emas dan lainnya.
Teknik 1. Teknik pahat adalah pembuatan patung dengan mengurangi bagian-
pembuatan bagian tertentu pada bahan dasar keras.
patung 2. Teknik cor adalah pembuatan patung dengan memanaskan logam
hingga mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah
dibentuk rupa patungnya.
3. Teknik butsir adalah pembuatan patung dengan mengurangi bahan
lunak seperti tanah liat, gips dan bahan yang berstruktur lunak lainnya.
4. Teknik modeling adalah pembuatan patung dengan membuat model
terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya.
5. Teknik merakit adalah pembuatan patung dengan cara merakit bahan
dasar patung kemudian merangkainya.
6. Teknik membentuk adalah pembuatan patung dengan cara membentuk
patung secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan.

Membuat Patung Berbahan Kertas


1. Siapkan kertas bekas.
2. Rendam kertas kira-kira selama 24 jam sampai lunak.
3. Buatlah kerangka menggunakan kawat. Besar kecilnya kawat menyesuaikan besar kecilnya patung yang akan
dibuat.
4. Kertas yang sudah lunak dapat ditumbuk lagi, lalu diperas dan dicampur dengan lem kanji (sampai berbentuk
seperti tanah liat).
5. Tempelkan bubur kertas pada kerangka kawat sesuai dengan bentuk yang dinginkan.
6. Untuk mendapatkan lapisan luar yang halus, lapislah dengan kertas yang berwarna putih dengan lem.
7. Jemur patung di bawah sinar matahari.
8. Setelah kering, warnai patung dengan cat kayu atau cat tembok, sesuai warna yang kamu sukai.

Anda mungkin juga menyukai