Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab”.
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persaman hak, serta kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila, yaitu “Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.
1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
6. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, mengutamakan nilai-nilai kebersamaan dan keadilan, serta
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Semangat kekeluargaan Musyawarah Gotong Royong
1. Menjenguk teman sakit di1. Memilih ketua kelompok1. Membersihkan lingkungan
rumah sakit diskusi sekitar
2. Membantu tetangga yang2. Musyawarah menentukan2. Membersihkan tempat
sedang hajatan pembagian tugas acara ibadah
3. Membantu tetangga yang kegiatan warga 3. Membantu persiapan acara
terkena musibah 3. Musyawarah panitia lomba kemerdekaan
4. Menyediakan konsumsi acara lomba kemerdekaan Republik Indonesia
acara rapat pembangunan Republik Indonesia 4. Membersihkan jalan desa
jalan desa 4. Musyawarah pemilihan yang akan dibangun
ketua kelas
1. Salam Pembuka
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh....
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
2. Pendahuluan
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato tentang gemar membaca. Era globalisasi memudahkan
kita memeproleh informasi. Membaca merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat memperoleh
informasi tersebut. Membaca memiliki banyak sekali manfaat. Membaca sangatlah penting untuk semua orang.
3. Inti
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan minat membaca, yaitu dimulai dengan kemauan
dari diri kita sendiri untuk membaca. Kita membiasakan diri untuk membaca seperti yang kita lakukan pada
kebiasaan lain. Kita bisa membaca koran, majalah, buku- buku pelajaran dan sebagainya untuk
membiasakannya. Bisa juga dengan sering mengunjungi perpustakaan dan meminjam buku di perpustakaan.
Dari membaca, banyak manfaat yang bisa kita dapat yaitu kita lebih disiplin dalam mengatur waktu, terutama
waktu luang, dapat memperoleh informasi dan menambah wawasan. Harapan saya semoga dengan membaca,
wawasan kita akan lebih luas dan minat membaca kita semakin besar.
4. Penutup
Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita mengenai dunia dan lingkungan
sekitar kita. Mulailah membaca dari diri sendiri dengan membaca bacaan yang ada di sekitar kita.
5. Salam Penutup
Demikian pidato ini saya sampaikan. Bila ada kata- kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf dan terima
kasih atas kesempatan yang diberikan.
3. Inti
Budaya gotong royong kaya akan nilai-nilai positif yang sudah semestinya terus dilestarikan. Melalui budaya
gotong royong kita bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar individu dalam suatu lingkungan
masyarakat. Adanya kerja sama antar manusia menjadi cikal bakal terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan.
Nantinya jika setiap pekerjaan yang berat dilakukan dengan cara gotong royong maka kerukunan hidup antar
anggota masyarakat akan semakin terjalin kuat.
Marilah kita mengawali segala sesuatunya dari diri kita sendiri, sempatkan sedikit waktu kita untuk bersosialisasi
dengan warga serta lingkungan di sekitar kita, tingkatkan ke-ikhlasan kita. Marilah kita lanjutkan dan kita
kembangangkan warisan budaya luhur bangsa kita agar kita dapat menghadapi globalisasi yang sedang terjadi
saat ini.
5. Penutup
Dari pidato yang telah saya sampaikan di atas maka dapat saya simpulkan pentingnya bergotong royong.
Kesimpulannya adalah gotong royong merupakan budaya luhur dari bangsa kita. Gotong royong bermanfaat
untuk membuat setiap pekerjaan menjadi lebih ringan, mempercepat penyelesaian pekerjaan, mempererat rasa
persatuan dan kesatuan, serta menghemat biaya.
Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang jelas. Terima
kasih.
6. Salam Penutup
Wasalamualaikum wr.wb
Di dalam tubuh, hormon reproduksi mulai dihasilkan. Pada perempuan, hormon ini akan mengakibatkan sel
telur matang. Pada laki-laki, hormon reproduksi akan mengakibatkan tubuh memproduksi sel sperma. Jika sel
telur dan sel sperma bertemu, dapat terjadi pembuahan dan tumbuh menjadi bayi.
Pada umumnya, pada masa ini kesehatan reproduksi remaja akan memperlihatkan ciri-ciri pubertas. Pada
perempuan, dia akan mengalamimenstruasi setiap jangka waktu tertentu (umumnya setiap 28 hari sekali). Pada
laki-laki, dia akan mengeluarkan sperma.
Ciri-ciri lain ditandai dengan perubahan tubuh yang terlihat. Pada perempuan, misalnya payudara akan tumbuh
sebagai persiapan untuk memberikan ASI (air susu ibu) bagi bayinya kelak. Pada laki-laki, otot-otot tubuhnya
berkembang lebih besar dan kuat, sehingga diharapkan laki-laki lebih kuat secara fisik untuk melindungi
keluarganya.
Jumlah negara ASEAN saat ini ada 10 negara. : Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Laos, Myanmar,
Thailand, dan Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja
Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.
1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.
2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melalui televisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali.
Peran Indonesia
Bidang Peran Indonesia
Pendidikan1. Mengembangkan Pendidikan Vokasi SMK di Indonesia
2. Sebagai Anggota SEAMEO
3. Berperan Dalam Iptekin ASEAN
4. Berperan Dalam ASEAN University Network [AUN]
5. Memberikan Penawaran Beasiswa Pendidikan
Pangan 1. Indonesia mendukung ketahanan pangan di ASEAN
2. Indonesia mendukung keamanan pangan di ASEAN
3. Indonesia berperan dalam penyediaan sandang pangan di ASEAN
4. Pengembangan pusat-pusat produksi
5. Mempromosikan praktik perikanan yang bertanggungjawab
Sosial 1. Menyepakati pembentukan ASEAN Ministerial Meting on Women
(AMMW).
2. Menjalin kerja sama kepemudaan dengan mengadakan temu karya
pemuda ASEAN.
3. Menjalin kerja sama di bidang kepegawaian dan administrasi. .
4. Menjalin kerja sama penanggulangan, pemberantasan penyalahgunaan,
dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di tingkat regional ASEAN.
5. Menjalin kerja sama di bidang pembangunan sosial. Kerja sama ini
menekankan pada kesejahteraan golongan berpenghasilan rendah dan
penduduk pedesaan
Kesehatan1. Melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
2. Menciptakan Masyarakat Sehat ASEAN tahun 2025
3. Bekerja sama menanggulangi ancaman penyakit menular seperti virus
zika dan MERS CoV
4. Mengikuti Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke 13 yang
menghasilkan naskah deklarasi untuk mengakhiri semua bentuk
malnutrisi.
5. Menyelenggarakan seminar bertema “Optimalisasi Pemanfaatan
Kerjasama ASEAN Bidang Kesehatan
Pariwisata1. Ikut membina Tim Komunikasi Krisis Pariwisata ASEAN (ATCCT).
2. Ikut mengintensifkan kolaborasi Organisasi Pariwisata Nasional
(NTOs) ASEAN
3. Mendukung pengembangan dan implementasi kemampuan pariwisata
ASEAN
4. Ikut mempercepat penerapan kebijakan mikro dan makro ekonomi bagi
para stakeholder industri perjalanan dan pariwisata.
5. Ikut empercepat kerja sama dengan mitra dialog ASEAN mengenai
pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.
Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.
1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.
2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melaluitelevisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali
Lagu Ibu Kita Kartini diciptakan oleh WR Supratman dinyanyikan dengan nada dasar C = Do birama 4/4 dan
tempo Andante. Lagu Gundul Pacul dari Jawa Tengah ciptaan RC Harjosubroto dinyanyikan dengan nada dasar
Do= C, birama 4/4 dan tempo moderato artinya dinyanyikan dengan tempo sedang
Secara umum, lagu bertangga nada diatonis minor bersifat sedih dan kurang bersemangat. Namun, ada pula lagu
bertangga nada minor yang gembira dan bersemangat, misalnya lagu “Ayam Den Lapeh” dan “Bungong
Jeumpa”.
Unsur Tari
Dalam tarian terdapat berbagai unsur yang saling mendukung sehingga memunculkan perpaduan yang
harmonis. Keharmonisan itu akan membuat sajian tari menjadi indah dan menarik. Unsur tari terdiri atas gerak,
busana, tata rias, properti, dan iringan.
1. Gerak
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari
diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Ciri khas gerak tari setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.
Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak tari murni yaitu gerak yang
tidak mengandung arti tetapi tetap mementingkan keindahan. Sebaliknya, gerak tari maknawi mempunyai arti
tertentu.
2. Tata busana
Tata busana tari meliputi semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu karya tari di atas
pentas sesuai peran yang ditampilkan. Tata busana tari disesuaikan dengan konsep, tema, karakter, dan bentuk
tarian. Tata busana membantu penonton menangkap ciri sebuah peran atau tokoh. Tata busana juga
memperlihatkan kesesuaian hubungan antara peran dengan karakter tarian yang dibawakan.
3. Tata rias
Dalam mempertunjukkan suatu tarian, penari harus merias wajahnya. Alat-alat rias yang digunakan meliputi
bedak, lipstik, pensil alis, dan perona mata serta perona pipi. Tujuan rias wajah untuk mengubah tampilan wajah
penari sesuai dengan jenis karakter tarian yang dibawakan.
4. Iringan tari
Iringan tari merupakan bunyi-bunyian untuk mendukung suasana penampilan tari. Iringan tari dapat berupa
permainan alat-alat musik modern atau tradisional. Iringan tari juga dapat berupa bunyi yang berasal dari
gerakan tubuh, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, siulan, atau nyanyian.
5. Properti tari
Properti tari meliputi semua alat yang digunakan oleh penari dalam melakukan gerakan tari. Properti tari dapat
berupa selendang, kipas, topeng, piring, kuda kepang, keris, tombak, tameng, atau benda-benda lain. Pemilihan
properti tari disesuaikan dengan jenis tari yang akan ditampilkan.
6. Tempat pertunjukan
Seni tari memerlukan tempat untuk mempertunjukkanya. Tempat pertunjukan tari biasa disebut panggung.
Secara umum, jenis pentas tari ada dua: pentas tertutup dan pentas terbuka. Pentas tertutup diadakan di dalam
ruang kelas, gedung, atau aula. Sebaliknya, pentas terbuka dapat diadakan di lapangan, halaman rumah, atau
bahkan di jalan.
Tari Piring
Unsur Tari Keterangan
Gerak Berbagai macam gerak tari Piring tersebut dibagi ke dalam tiga fase,
yaitu gerak awal yang terdiri atas gerak pasambahan dan singanjuo lalai.
Bagian tengah terdiri atas gerak mencangkul sampai gerak menampih
padi, dan bagian akhir terdiri atas gerak menginjak pecahan kaca.
Tata Busana yang dikenakan para pria terdiri dari atasan lengan lebar berhias
Busana renda benang emas (busana rang mudo), celana dengan bagian tengah
berukuran besar (saran galembong), kain songket (sisamping), ikat
pinggang dari kain songket (cawek songket), serta penutup kepala
berbentuk segitiga (destar).
Busana yang dikenakan para penari wanita terdiri atas baju kurung dari
kain satin atau beludru, bawahan kain songket, selendang, penutup
kepala berbentuk tanduk khas Minang (Tikuluak tanduak balapak), serta
aksesoris berupa kalung gadang, anting, dan kalung rambai. Pakaian
yang digunakan para penaripun tersebut harus berwarna cerah dan sarat
dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan.
Tata Rias Tari piring ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan,
kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat Minangkabau. Rias aksen akan
memberikan tekanan pada pemain yang sudah mendekati peranan yang
akan dimainkannya.
Iringan Tari Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Piring adalah
talempong, gandang, seruling, dan jentikan jari penari terhadap piring
yang dipegang.
Properti Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai properti
Tari utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan
cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.
Tempat Tari piring dipentaskan pada upacara adat, upacara pernikahan, upacara
Pertunjuka setelah panen padi maupun hasil bumi lainnya, khitanan dan
n pengangkatan penghulu. Biasanya tari piring dipertunjukan di tempat
terbuka.
Seni Patung
Seni patung adalah sebuah karya tiga dimensi yang menyuguhkan sebuah keindahan atau nilai estetika.
Aspek Keterangan
Ciri-ciri 1. Memiliki volume (panjang, lebar dan tinggi).
Patung 2. Memiliki tekstur. Tekstur adalah sifat permukaan yang memiliki
karakter halus, licin, polos, kasap, mengkilap, berkerut, dan sebagainya
3. Memiliki warna. Unsur warna yang ada pada patung dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu nilai estetis pada karya seni patung.
4. Memiliki bentuk. Bentuk (form) adalah wujud fisik yang dapat dilihat
5. Berbentuk manusia, hewan, maupun tumbuhan
Jenis-jenis A. Berdasarkan bentuk :
patung Berdasarkan bentuknya, karya seni patung dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu Figuratif dan Nonfiguratif.
1. Figuratif merupakan bentuk patung yang dibuat dengan meniru bentuk
secara alamiah, Misalnya : manusia, hewan atau tumbuhan. Bentuk
karya ini dibuat secara utuh sesuia dengan keasliannya.
2. Nonfiguratif merupakan karya seni rupa patung yang dibuat tidak
seperti bentuk figuratif, yaitu dibuat diluar bentuk aslinya. Bentuk ini
biasanya menampilkan garis-garis melintang atau memanjang, lubang,
lekukan, benda dll.
B. Berdasarkan jenis :
Berdasarkan jenisnya, karya seni patung dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu Zonde Bosse dan Relief
1. Zonde Bosse (bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan
kirinya)
2. Relief adalah bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding.
Relief dibagi menjadi 3 yaitu : Baserelief (menampilkan bentuk-bentuk
yang timbul kurang dari setengahnya, Demirelief (menampilkan bentuk
persis setengah dari bentuknya), Hautrelief (menampilkan bentuk yang
sama dengan bentuknya).
C. Berdasarkan Fungsi :
Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi 6 kelompok
sebagai berikut :
1. Patung Religi Patung religi adalah jenis-jenis patung yang dibuat untuk
tujuan patung untuk sarana beribadah Patung-patung pada zaman
dahulu seringkali di buat untuk kepentingan keagamaan. Misalnya,
pada era kejayaan Hindu dan Budha, patung di buat untuk
menghormati dewa atau untuk mengenang orang-orang yang yang
diagungkan. Misalnya raja atau pimpinan keagamaan atau komunitas
mereka.
2. Patung Monumen Patung monumen adalah jenis-jenis patung yang
kedua. Patung monumen biasa dibuat untuk peringatan sebuah
peristiwa atau kejadian yang bersejarah. Patung monumen juga dibuat
untuk mengenang jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa
atau kelompok kenegaraan.
3. Patung Arsitektur Patung arsitektur adalah patung yang memiliki nilai
estetika, dan berfungsi untuk menopang suatu konstruksi bangunan.
Patung arsitektur mengutamakan kekokohan dan detil-detil keindahan
guna memanjakan mata bagi yang memandangnya.
4. Patung Dekorasi Patung dekorasi adalah patung yang biasanya
berfungsi untuk menghias suatu bangunan atau suatu tempat. Patung
dekorasi juga bisa Anda temukan terletak di sebuah taman baik taman
pribadi maupun taman umum. Tujuannya untuk mempercantik atau
memperindah pemandangan di sekitarnya.
5. Patung Seni. Patung seni adalah patung yang dibuat dengan tujuan
murni untuk estetika. Artinya, fungsi patung seni murni untuk
dinikmati keindahannya dari segi bentuk dan makna bagi yang
memahaminya. Patung seni bisa Anda temukan dalam pameran-
pameran kesenian, di museum, atau di sebuah gedung dan tempat
penting.
6. Patung Kerajinan Patung kerajinan adalah jenis patung yang murni
diproduksi untuk tujuan konsumerisme. Artinya, patung kerajinan
adalah patung yang diperjual-belikan secara bebas, dengan berbagai
tujuan. Baik untuk hiasan rumah, taman dan lain sebagainya.
D. Berdasarkan corak
Berdasarkan coraknya, jika dilihat dari perwujudannya ragam seni
patung modern dapat dibedakan menjadi 3 corak :
1. Corak Imitatif/realis/representatif adalah patung berdasarkan tiruan dari
bentuk alam, berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi, proporsi maupun
gerak
2. Corak Deformatif adalah patung yang telah mengalami perubahan dari
tiruan alam, diubah menjadi bentuk baru berdasarkan imajinasi
pematung
3. Corak Nonfiguratif/abstrak adalah patung yang secara umum sudah
meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya. Corak
abstrak dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung dipandang sebagai
bentuk konstruksi, yaitu besi, kayu, plat, plastik, kawat, dan lain-lain.
Bahan 1. Bahan lunak yaitu bahan yang digunakan lunak dan mudah dibentuk.
pembuat Seperti tanah liat, plastisin, sabun dan lainnya.
patung 2. Bahan sedang yaitu bahan yang digunakan tidak lunak dan tidak keras.
Misal kayu sengon, kayu waru, kayu mahoni, kayu randu dan lainnya
3. Bahan keras yaitu bahan yang dapat berupa kayu atau batu-batuan.
Misal kayu jati, kayu ulin, batu andesit, batu granit, batu marmer dan
lainnya
4. Bahan campuran yaitu bahan yang bukan berasal dari 3 jenis bahan di
atas. Misal dari semen, pasir, perunggu, kuningan, emas dan lainnya.
Teknik 1. Teknik pahat adalah pembuatan patung dengan mengurangi bagian-
pembuatan bagian tertentu pada bahan dasar keras.
patung 2. Teknik cor adalah pembuatan patung dengan memanaskan logam
hingga mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah
dibentuk rupa patungnya.
3. Teknik butsir adalah pembuatan patung dengan mengurangi bahan
lunak seperti tanah liat, gips dan bahan yang berstruktur lunak lainnya.
4. Teknik modeling adalah pembuatan patung dengan membuat model
terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya.
5. Teknik merakit adalah pembuatan patung dengan cara merakit bahan
dasar patung kemudian merangkainya.
6. Teknik membentuk adalah pembuatan patung dengan cara membentuk
patung secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan.