Makalah Analisis Bencana New
Makalah Analisis Bencana New
KELOMPOK 2 :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmatNya sehingga
kami dapat menyelesaiakan makalah ini menyelesaikan makalah ini dengan judul “Analisis
Risiko Bencana”.Penulisan makalah ini adalah salah satu bentuk tugas yang diberikan oleh dosen
pengampuh mata kuliah Manajemen Bencana. Dalam makalah ini kami merasa banyak
kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan ynag kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca Sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk dalam pengerjaan kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Contents
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 4
PENDAHULUAN 4
A.LATAR BELAKANG 4
RUMUSAN MASALAH 5
TUJUAN 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
PENGANTAR ANALISIS RESIKO BENCANA 6
PENGERTIAN RESIKO BENCANA,BAHAYA,DAN KERENTANAN 7
FAKTOR PENENTU RESIKO BENCANA 8
TUJUAN ANALISA RISIKO BENCANA 10
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS RISIKO 10
CARA ANALISIS RESIKO 13
PRAKTIK ANALISIS RESIKO BENCANA 14
BAB III 19
PENUTUP 19
KESIMPULAN 19
SARAN 19
DAFTAR PUSTAKA 20
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Masalah bencana akibat lingkungan mulai semakin mencuat ke permukaan, baik yang
disebabkan oleh proses alam itu sendiri maupun yang disebabkan karena ulah manusia didalam
membangun sarana dan memenuhi kebutuhan hidupnya. (Husein & Onasis, pendahuluan
Analisis Risiko Bencana, 2017) CARA KUTIPAN YANG TIDAK TEPAT
Pengertian bencana terdapat dalam UU no. 24 tahun 2007 bencana adalah merupakan
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam, dan atau non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologis. (Husein & Onasis, pendahuluan Analisis Risiko Bencana,
2017)dalamUU Nomor 24 tahun 2007
Secara singkat bencana dapat diartikan sebagai peristiwa yang mengancam dan menyebabkan
kerugian bagi manusia, yang disebabkan oleh interaksi antara faktor alam dan manusia, yang
disebabkan oleh interaksi antara faktor alam dan manusia, jika kita mencermati maka kita
mendapat tiga kompnen dalam pengertian diatas yaitu bencana, kejadian mengancam,(bisa alam
maupun nonalam), dan faktor manusia. Implikasinya adalah :
1. Bencana dan kejadian ancaman (selanjutnya disebut ancaman) merupakan dau hal yang
berbeda
2. Ancaman dapat menjadi bencana apabila manusia dalam kondisi rentan dan tidak
memiliki kemampuan menghdapi ancaman atau kerentanan terhadap bencana.
Dari berbagai pengertian bencana diatas maka pengertian bencana secara sederhana dapat
digambarkan sebagai fungsi dari ancaman, kerentanan dan kapasitas (kemampuan). Ancaman
merupakan kejadian atau kondisi yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan
kehilangan jiwa manusia.Ancaman dapat disebabkan oleh alam, teknologi atau
manusia.Ancaman berpotensi menimbulkan bencana, tetapi tidak semua ancaman selalu menjadi
bencana.Ancaman menimbulkan bencana apabila manusia dalam kondisi rentan dan tidak
memiliki kemampuan untuk mengatasi akibat-akibat yang ditimbulkan ancaman
tersebut.Sebaliknya, ancaman tidak menjadi bencana apbila manusia tidak dalam kondisi rentan
dan mampu mengatasi akibat yang ditimbulkannya. (Husein & Onasis, pendahuluan Analisis
Risiko Bencana, 2017)
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang selalu tertimpa bencana....karena..............
( rujukan )
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menjelaskan konsep analisi risiko bencana
2. Tujuan Khusus
a) Menjelaskan pengantar analisis risiko bencana
b) Menjelaskan pengertian risiko bencana, bahaya dan kerentanan bencana
c) Menjelaskan faktor penentu risiko bencana
d) Menjelaskan langkah-langkah analisis risiko bencana
e) Menjelaskan praktek anlisis risiko bencana
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
KERENTANAN
ANCAMAN
BENCANA
KAPASITAS
BPENGERTIAN RESIKO BENCANA,BAHAYA,DAN KERENTANAN
Bencana dapat dibedakan menjadi dua yaitu bencana oleh factor alam (natural
disaster)seperti letusan gubung api,banjir,gempa,tsunami,badai,longsor,dan bencana oleh
factor non alam ataupun factor manusia(man-made disaster)seperti konflik sosial dan
kegagalan teknologi.Bencana
Respon itu bersifat jangka pendek yang disebut makanisme penyusaian (coping
mecanism)Mekanisme dalam menghadapi perubahan dalam jangka pendek terutama
bertujuan untuk mengakses kebutuhan hidup
dasar.Keamanan,sandang,pangan,sedangkan jangka panjang bertujuan untuk
memperkuat sumber-sumber kehidupannya (Paripurno, 2002)
RUJUKAN?????????????
Tingkat penentu resiko bencana disuatu wilayah dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu
ancaman,kerentanan dan kapasitas.dalam upaya pengurangan resiko bencana (PRB)Atau disaster
riks reducation (DRR)Ketiga factor-faktor yang menjadi dasar acuan untuk dikaji guna
menentukan langkah-langkah dalam pengelolahan bencana. (Husein & Onasis, Faktor Penentu
Risiko Bencana, 2017) CARA KUTIPAN YANG TIDAK TEPAT
Menurut united nations international strategy for disaster redu ction (UNISDR)????????,
bahaya terdiri ari bahaya alam dan bahaya karena ulah manusia, yang dapat
dikelompokan menjadi bahaya geologi, hidrometeorologi, bahaya biologi, bahaya tek
nologi dan penurunan kualitas lingkungan. RUJUKAN?????????
1. Kerentanan (vulnaribility) = V
Kerentanan merupakan suatu kondisi yang menurunkan kemampuan sesorang atau
komunitas masyarakat untuk menyiapkan diri, bertahan hidup atau merespon potensi
bahaya. Kerentanan masyarakat secara kultur dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti kemiskinan, pendidikan, social dan budaya. Selanjutnya aspek infrastruktur
yang juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kerentanan.
Faktor kerentanan:
Fisik : Kekuatan bangunan struktur (rumah, jalan, jembatan ) terhadap ancama
bencana
Social : kondisi demografi (jenis kelamin, usia, kesehatan, gizi, perilaku masyarakat)
terhadap ancama bencana
Ekonomi : kemampuan finansial masyarakat dalam menghadapi ancaman di
wilayahnya
Lingkungan : tingkat ketersediaan atau kelangkaan sumberdaya (lahan, air, udara)
serta kerusakan lingkungan yang terjadi.
2. Kapasitas (Capacity) = C
Kapasitas adalah kekuatan dan sumber daya yang ada pada tiap individu dan
lingkungan yang mampu mencegah, melakukan mitigasi, siap menghadapi dan pulih
dari akibat bencana dengan cepat.
3. Risiko bencana (Risk) = R
Risiko bencana merupakan interaksi tingkat kerentanan dengan bahaya yang ada.
Ancaman bahaya alam bersifat tetap karena bagian dari dinamika proses alam,
sedangkan tingkat ketentanan dapat dikurangi sehingga kemampuan dalam
menghadapi ancama bencana semakin meningakat. Prinsip atau konsep yang
digunakan dalam penilaian risiko bencana adalah :
H ×V
R=
C
Penjelasan :apa???????
1. Pengumpulan dan pengolahan data
Data yang dikumpulkan dalam rangka analisis risko bencana baik berupa data
manajemen (peraturan pendukung, system peringatan dini, system pembiayaan
rencana, penanganan dll) dat berupa data primer maupun sekunder yang diperoleh
secara lintas program sector, data dapat disajikan dalam bentuk peta yang
menggambarkan topografi, wilayah jenis ancaman bahaya, demografi, sumber daya
dll.
2. Identifikasi jenis bahaya
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebab dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
a) Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi
(gaya endogen). Yang temasuk dalam bencana alam geologis adalah gem[pa
bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
b) Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh
faktor angi dan hujan.Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai,
banjir bandang, angina putting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami
hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam walaupun pemicu
utamanya adalah faktor klimatologis (hujan) tetapi gejala awalnya dimulai
dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan
sebagainya).Bencana alam eksternal-terestrial.
Bencana alam ekstra-teresterial adalah bencana alam yang terjadi diluar
angkasa, contoh: hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit
mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang
dasyat bagi penduduk bumi.
3. Pelaksanaan
Dari diagram pemetaanrisiko yang telah disebutkan sebulunnya, pelaksanaan
penyusunan peta multi risiko bencana dapat dibagi dalam empat tahap utama,
yaitu:?????????????????????
a. Persiapan
b. Pembuatanpetaancaman, bahayadankapasitas
c. Pembuatanpetarisikobencana
d. Penyusunanpeta Multi-risikobencana
Tahapanpersiapanpemetaanrisikomeliputibeberapatahapantururnansebagai
berikut:
A.TUJUAN
B.DAFTAR RUJUKAN
Dapat berupa data primer maupun sekunder yang diperoleh secara lintas program/sektor
dapat disajikan dalam bentuk peta yang menggambarkan: topografi wilayah,jenis
ancaman/bahaya,demografi,sumber daya dll.
a. Tsunami
b. Gempa Bumi
c. Letusan gunung api
d. Angin puyuh
e. Banjir
f. Tanah Longsor
g. Kebakaran Hutan
h. Kekeringan
i. KLB penyakit menular
j. Kecelakaan transportasi/industry
k. konflik dengan kekerasan
a. Karakteristik bahaya
1) Frekuensi
Gambaran Kemungkinan suatu bahaya/ancaman untuk terjadi (mis.ancaman
sering/jarang,kemungkinan kecil terjadi/tidak pasti
2) Intensitas
Diukur dari kekuatan dan kecepatan secara kuantitatif/kualitatif,misalnya;
a) Banjir dapat diukur dari ketinggian (cm)
b) Angin putting beliung diukur dari kecepatan anginnya(km/jam)
c) Gempa bumi diukur dari kekuatan getarnya(SR)
d) Konflik dapat diukur dengan melihat jenis senjata yang digunakan
e) Benda-benda tumpul,senjata tajam,senjata api,bom,dll
3) Dampak
4) Keluasan
5) Ukuran waktu
b. Kerentanan
1. Fisik
a) Kekuatan struktur bangunan fisik terhadap(rumah,fasilits
umum,perkantoran dll)
b) Sistem Transportasi dan Telekomunikasi (akses jalan,sarana
angkutan,jaringan komunikasi dll)
2. Sosial
Meliputi unsur demogratif (proporsi, rentan, status kesehatan, bahaya, status
sosial dll)
3. Ekonomi
c. Manajemen
1) Kebijakan
Telah ada atau tidaknya kebijakan, peraturan perundangan, perda, protap
tentang penanggulangan bencana.
2) Kesiapsiagaan
a. Telah ada/tidaknya system peringatan dini,rencana penenganan termasuk
pembiayaan peran serta masyarakat
b. Meliputi kesadaran dan kepedulian masyarakat akan bencana
1= Resiko Rendah
2 = Resiko Sedang
3 = Resiko Tinggi
2=kemampuan sedang
3=kemampuan rendah
1. BAHAYA
- Frekuensi
- Intensitas
- Dampak
- Keluasan
- Uluran waktu
- Sub total
2. KERENTANAN
- Fisik
- Sosial
- Ekonomi
- Sub total
3. MANAJEMEN
- Kebijakan
- Kesiapsiagaan
- PSM
- Sub total
Nilai akhir
7. Penilian
Cara penilian
PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
Kita sebagai tenaga kesehatan harus tanggap terhadap resiko terjadinya bencana dan
mampu untuk melakukan hal-hal yang dapat mengatasi resiko bencana dan sebagai pembaca
bias menerapkan cara-cara menanggulangi resiko bencana.
DAFTAR PUSTAKA
(Lundgreen, 1986)
(Paripurno, 2002)
(UU, 2007)