Fistum 1
Fistum 1
PERCOBAAN I
DORMANSI, IMBIBISI DAN PERKECAMBAHAN
OLEH :
A. Latar Belakang
merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu
Kondisi dormansi mungkin dibawa sejak benih masak secara fisiologis ketika
masih berada pada tanaman induknya atau mungkin setelah benih tersebut
terlepas dari tanaman induknya. Dormansi pada benih dapat disebabkan oleh
keadaan fisik dari kulit biji dan keadaan fisiologis dari embrio atau bahkan
Dormasi pada buah atau pada biji (misalya buah batu, buah keras, buah
padi) umumnya disebabkan oleh adanya kulit keras yang tidak permeabel
untuk air atau udara, serta memberikan hambatan mekanik yang menghalangi
kulit biji atau kulit buah itu, misalnya digosok atau diberi perlakuan kimia.
Dormansi biji dapat juga terjadi oleh akibat belum siapnya embrio atau
ada. Bahkan ada tumbuhan yang vivivar, artinya biji telah berkecambah
sebelum terlepas dari induk, misal pada biji bakau. Berdasarkan latar belakang
B. Rumusan Masalah
proses pematahkan dormansi pada biji karena kulit biji yang keras dengan
C. Tujuan Praktikum
pematahkan dormansi pada biji karena kulit biji yang keras dengan perlakuan
D. Manfaat Praktikum
pematahkan dormansi pada biji karena kulit biji yang keras dengan perlakuan
A. Dormansi
pematahan dormansi adalah istilah yang digunakan untuk proses atau kondisi
B. Tipe-tipe Dormansi
embrio, benih secara fisiologis belum masak atau embrio dorman. Dormansi
Dorman pada benih asam jawa merupakan dormansi fisik. Kulit benih
yang impermeabel menjadikan benih sulit untuk dimasuki oleh air saat proses
imbibisi. Oleh karena itu, benih asam jawa membutuhkan suatu perlakuan
permeabel sehingga mudah dimasuki oleh air saat proses imbibisi. Berbagai
larutan KNO3, H2SO4, HCl, dan larutan lainnya. Larutan kalium nitrat
dormansi yang sangat panjang. Dormansi yang terjadi disebabkan karena pada
benih melinjo yang telah masak belum terdapat embrio, sehingga
perlu adanya perlakuan yang harus diberikan ketika benih melinjo tersebut
Peristiwa dormansi yang terjadi pada biji tergantung dari tipe biji pada
terjadinya dormansi adalah keadaan fisik dari kulit biji, keadaan fisiologi dari
embrio, dan kombinasi dari kedua keadaan tersebut. Faktor- faktor yang
(rudimetery embrio), embrio yang belum matang secara fisiologis, kulit biji
yang tebal (tahan terhadap gerakan mekanis), kulit biji impermeable, dan
Latue, P., Rampe, H, dan Rumondor, M., 2019, Uji Pematahan Dormansi
Menggunakan Asam Sulfat Berdasarkan Viabilitas Dan Vigor Benih Pala
(Myristica fragrans Houtt.), Jurnal Ilmiah Sains, 19(1): 13-22.