9-Penggunaan Peralatan Kerja Manual Dan Bertenaga
9-Penggunaan Peralatan Kerja Manual Dan Bertenaga
SMK/MAK
jilid 2
Penggunaan
Peralatan Kerja
Manual dan Bertenaga
(Use of Hand and Power Tools)
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Mahlizar
Iqbal Ulil Amri
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Dwi Andriyani
Desain Sampul
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Apfi Anna Krismonita
Ratna Murni Asih
Intan Sulistyani Widiarti
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
iii
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
TEKNIKA KAPAL
iv NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PRAKATA PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya
bahan ajar ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai bahan ajar siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) khususnya pada Bidang Keahlian Teknika Kapal Niaga,
Teknik Perkapalan.
Bahan ajar “Penggunaan Peralatan Kerja Manual dan Bertenaga” ini disusun
berdasarkan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan
berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar
kurikulum era 4.0, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan
keterampilan proses sains.
Penyajian bahan ajar untuk mata pelajaran “Penggunaan Peralatan Kerja Manual
dan Bertenaga” ini disusun dengan tujuan agar peserta didik dapat melakukan
proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuan dalam melakukan
eksperimen ilmiah (penerapan sceintifik). Dengan demikian, peserta didik diarahkan
untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru
secara mandiri.
Terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan yang telah memfasilitasi program penyusunan bahan ajar
sekaligus memberikan bimbingan demi kesempurnaan bahan ajar ini. Kami juga
menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
membantu terselesaikannya bahan ajar ini.
Penyusunan bahan ajar ini tidak terlepas dari kesalahan ataupun kekurangan
dalam hal penyajian dan penyusunannya. Kami menyampaikan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan tersebut. Diharapkan saran dan kritik
demi kesempurnaan bahan ajar ini.
Mahlizar
Iqbal Ulil Amri
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
v
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... iv
PRAKATA........................................................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................................................... xv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU........................................................................................... xvi
PETA KONSEP BUKU................................................................................................................ xvii
APERSEPSI...............................................................................................................................xviii
TEKNIKA KAPAL
vi NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
DAFTAR ISI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
vii
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
TEKNIKA KAPAL
viii NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
DAFTAR GAMBAR
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
ix
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
DAFTAR GAMBAR
TEKNIKA KAPAL
x NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
DAFTAR GAMBAR
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
xi
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
DAFTAR GAMBAR
TEKNIKA KAPAL
xii NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
DAFTAR GAMBAR
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
xiii
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
DAFTAR GAMBAR
TEKNIKA KAPAL
xiv NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
xv
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PETUNJUK
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Penggunaan Peralatan Kerja Manual dan Bertenaga (Use
Of Hand and Power Tools) ini diharapkan dapat menjadi panduan, memperkaya
dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta didik.
Mengingat pentingnya buku ini, disarankan mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda
belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk
mempelajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami
kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan
teman atau guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
Lembar Praktikum
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan
Contoh Soal
ditanyakan dan cara menyelesaikannya.
Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
Cakrawala
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
Jelajah Internet sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link dan QR code
sumber belajar.
Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.
Kegiatan yang bertujuan untuk melatih peserta didik dalam
Tugas Mandiri memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu maupun
kelompok (diskusi).
Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
Penilaian Akhir Bab
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab.
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun
Refleksi guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi dan
memberikan umpan balik kegiatan belajar mengajar.
Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik
Penilaian Akhir Semester
setelah mempelajari materi dalam satu semester.
TEKNIKA KAPAL
xvi NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BAB I BAB V
MENERAPAKAN MESIN GERINDA
KESELAMATAN DAN (GRINDING MACHINE)
KESEHATAN KERJA
(K3)
BAB VI
MESIN BUBUT
BAB II
HAND TOOLS (ALAT-ALAT
TANGAN) BAB VII
SAMBUNGAN LAS
BAB III
POWER TOOLS (ALAT
BERTENAGA) BAB VIII
ALAT UKUR
BAB IV
MESIN BOR
BAB IX
SEALANTS DAN PACKING
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
xvii
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
APERSEPSI APERSEPSI
Dalam dunia teknik atau permesinan yang sering kita lihat, tidak terlepas dari
penggunaan alat-alat kerja. Alat kerja merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh
sebuah sebuah bengkel atau pekerja, di mana pekerjaan itu menyangkut dengan
teknik permesinan atau bengkel lainnya dalam hal ini pada teknik perkapalan.
Alat-alat yang digunakan bermacam ragam sesuai dengan kebutuhan. Pada
bagian ini sedikit banyaknya diuraikan tentang berbagai macam alat yang termasuk
dalam alat-alat tangan (hand tools) maupun alat yang bertenaga (power tools).
Sekadar mengetahui nama-nama alat saja tidaklah cukup dalam melakukan
suatu pekerjaan, namun dibutuhkan suatu pengetahuan tentang bagaimana tatacara
penggunaan alat-alat tersebut. Sehingga dianggap dapat mempermudah dalam
melakukan suatu pekerjaan. Seorang mekanik atau teknisi dituntut wajib mengetahui
alat-alat kerja beserta fungsi dari tiap-tiap alat tersebut serta dapat menggunakannya.
Oleh karena itu, pada buku ini siswa dapat mempelajari di antaranya dapat
menyebutkan nama-nama alat hand tools atau power tools dalam bahasa Indonesia
dan bahasa asing. Siswa juga diharapkan mampu untuk mendefenisikan setiap alat
beserta dengan fungsinya masing-masing dan juga mampu menggunakannya secara
tepat.
Selanjutnya siswa dapat menggunakan alat-alat hand tools dan power tools untuk
melakukan praktik atau membuat benda kerja di bengkel, dengan memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Melaksanakan perawatan pada alat-alat kerja
hand tools dan power tools supaya alat tidak cepat rusak dan dapat digunakan dalam
waktu yang lama.
TEKNIKA KAPAL
xviii NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengertian K3
KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN
Prosedur K3
Prosedur 5 S
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
1
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENDAHULUAN
Gambar 1.1 K3
Sumber: safetyshoe.com
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bidang yang terkait dengan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja disebuah instansi
maupun perusahaan. Tujuan umum dari K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan pada saat bekerja diantaranya adalah keselamatan lingkungan kerja K3,
juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu bidang yang
berhubungan dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang
bekerja di perusahaan atau instansi lainnya. Adapun kesehatan serta keselamatan
kerja sangat penting terhadap moral, legalitas, dan finansial.
Jika di atas tadi adalah pengertian Kesehatan dan Keselamatan kerja secara
umum, maka di bawah ini pengertian K3 menurut para ahli, di antaranya:
1. OHSAS (180001:2007)
Menurut OHSAS, Kesehatan dan Keselamatan Kerja ialah kondisi dan
faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja serta orang-
orang yang berada di tempat kerja tersebut.
2. Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 pasal 87
Menurut Undang-undang ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan
kerja yakni setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan.
TEKNIKA KAPAL
2 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
B. Prosedur K3
Kecelakaan kerja mungkin saja bias terjadi walaupun kita sudah bekerja
dengan hati-hati, namun jika semua aspek K3 tidak terpenuhi bias saja terjadi.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja/ K3 adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang
sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan, maupun bagi masyarakat
dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan
kesehatan kerja juga merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan
atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
Berikut adalah beberapa jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi di sektor industri.
Tabel. 1.1 Jenis Kecelakaan Kerja
Jenis Pekerjaan Bentuk Kecelakaan Kerja
1. Elekronik (manufaktur) a. Teriris, terpotong
b. Terlindas, tertabrak
c. Berkontak dengan bahan kimia atau
bahan berbahaya lainnya
d. Kebocoran gas
e. Menurunnya daya pendengaran, daya
penglihatan
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
3
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam sub ini kita akan menjabarkan alat-alat tersebut beserta dengan gambar dan
juga fungsinya.
1. Helm Pengaman (safety Helmet)
Penggunaan ear muffs sangat tepat apabila Anda terpapar suara 40 hingga
50 dB dan 100-800 Hz. Ukurannya pun dapat mengakomodasi segala ukuran
telinga karena umumnya dibuat dengan bantalan cukup besar untuk menutup
seluruh daun telinga. Meski begitu, sebaiknya hindari penggunaan ear muffs
dalam jangka waktu yang terlalu lama karena dikhawatirkan akan membuat
bantalan mengerut dan mengeras.
TEKNIKA KAPAL
4 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Menggunakan ear plug dapat menghalau suara bising yang dapat merusak
organ dalam telinga hingga kurang lebih 30 dB. Anda akan menemukan dua
jenis ear plug, yaitu yang dapat digunakan berkali-kali (non disposable) dan
sekali pakai (disposable). Disposable ear plug umumnya berbahan dasar kapas
sedangkan non disposable ear plug berbahan dasar plastik cetak atau karet.
4. Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
Mata adalah organ vital yang sangat rentan karena tekstumnya yang lunak
dan hanya dilapisi oleh kulit tipis, yaitu kelopak mata. Sehingga, penggunaan
APD untuk melindungi fungsi mata adalah hal yang wajib dilakukan. Kacamata
dapat menjaga mata, baik dari paparan debu maupun asap yang dapat membuat
mata iritasi, percikan cairan kimia yang umumnya terjadi di dalam laboratorium,
atau cahaya yang sangat terang dan panas seperti di area pengelasan.
Ada beberapa jenis kacamata yang penggunaannya disesuaikan dengan
kebutuhan Anda:
a. Safety spectacles, digunakan untik melindungi mata dari partikel yang
beterbangan. Dapat juga digunakan untuk menghalau panas berlebihan
yang tak dapat ditoleransi oleh mata.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
5
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Safety goggles, dipakai ketika lokasi kerja yang harus Anda hadapi terpapar
uap, asap, atau kabut yang mengganggu penglihatan. Bentuknya yang
dilengkapi dengan segel pelindung di area mata membuat mata Anda
terhindar dari percikan cairan yang mungkin dating dari segala arah.
c. Face shielddan welding helmet, APD yang mampu melindungi wajah Anda
secara utuh. Terkadang, bahaya kilatan api tak hanya berdampak pada
mata, namun juga wajah Anda.
5. Respirator
TEKNIKA KAPAL
6 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Face shield atau alat pelindung wajah adalah komponen APD yang penting
untuk mengurangi kemungkinan wajah terpapar cemaran air atau udara, zat
kimia berbahaya, percikan larutan panas, ataupun goresan benda tajam lainnya.
Biasanya alat ini digunakan pada aktivitas pengelasan.
7. Tali Pengaman (Safety Harness)
Safety harness pada dasarnya adalah bagian dari sabuk keselamatan yang
wajib digunakan orang yang harus berhadapan dengan ketinggian. Ada dua
macam safety harness: full body harness dan non-full.
Sesuai SK Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja, penggunaan
full body harness wajib untuk di tempat tinggi yang rawan terjatuh. Agar
fungsinya dapat dirasakan secara maksimal, umumnya penggunaan harness
juga dilengkapi dengan berbagai peralatan lain, seperti decender, rope clamp
dan karabiner.
8. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
7
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Sama seperti poin sebelumnya, alat ini juga digunakan ketika pekerja
bekerja di ketinggian. Perbedaan antara safety harness dan safety belt bisa
dilihat dari bentuk ikatan dan fungsinya, bentuk ikatan full safety harness
adalah menyelimuti seluruh tubuh. Sementara itu, safety belt hanya mengikat
pada bagian pinggang saja. Alat pelindung diri ini digunakan ketika risiko jatuh
dari ketinggian minim, berkebalikan dengan safety harness.
9. Sarung Tangan (Gloves)
TEKNIKA KAPAL
8 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
9
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Bicara mengenai pelampung, umumnya yang orang ingat adalah life jacket
yang digunakan tim penyelamat di pesisir pantai atau kolam renang. Padahal
life jacket ini hanyalah salah satu dari bermacam-macam jenis pelampung.
Ada juga buoyancy control device yang dapat diatur tingkat terapungnya,
offshore life jacket yang bermanfaat di perairan terbuka, dan near shore vest
TEKNIKA KAPAL
10 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
untuk kondisi perairan yang tenang tanpa arus. Sementara, yang paling banyak
digunakan orang adalah jenis flotation aid karena sangat nyaman dan dapat
menunjang proses penyelamatan di air tenang.
14. Rompi Safety
Rompi sebagai komponen APD yang baik adalah yang berbahan polyester
dan mampu memantulkan cahaya karena telah didesain secara khusus dengan
tambahan reflector. Salah satu fungsi utama menggunakan alat ini adalah
supaya pekerja dapat terlihat dengan jelas pada waktu malam hari atau ketika
penerangan tak terlalu memadai.
15. Coverall atau Wearpack
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
11
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
Tujuan:
Peserta didik dapat menjelaskan prinsip keselamatan kerja dimulai dari
pengenalan alat-alat bengkel, karakteristik dan prinsip penggunaan alat bengkel,
APD, serta teknik pencegahan dan penanganan pertama pada kecelakaan kerja
melalui kunjungan ke bengkel-bengkel atau industri dan studi literatur untuk
mengembangkan sikap kedisiplinan dan tanggung jawab.
Petunjuk Belajar:
1. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) merupakan penunjang dalam kegiatan
pembelajaran.
2. LKPD diberikan untuk masing-masing kelompok berisi 4 sampai 5 orang.
3. Masing-masing kelompok mendiskusikan hal-hal yang terdapat dalam LKPD
agar dapat memahami pembelajaran materi K3.
4. Masing-masing kelompok menjawab setiap pertanyaan diskusi yang
terdapat dalam LKPD.
5. Masing-masing kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
Informasi Pendukung
Keselamatan kerja bengkel merupakan salah satu aspek penting yang
harus diperhatikan. Ibarat seseorang yang tengah berjalan di jalan raya, bekerja
di bengkel juga memerlukan rambu-rambu sehingga selama dalam perjalanan
dapat sampai tujuan dengan selamat.
TEKNIKA KAPAL
12 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
CAKRAWALA
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
13
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CAKRAWALA
proses pengeringan oleh sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah
membangunan saluran air dari batu sebagai fasilitas sanitasi. Pada tahun
2000 BC muncul suatu peraturan Hammurabi yang menjadi dasar adanya
kompensasi asuransi bagi pekerja.
3. ZAMAN MESIR KUNO
Pada masa ini, terutama pada masa berkuasanya Firaun banyak sekali
dilakukan pekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang
sebagai tenaga kerja. Pada tahun 1500 BC khususnya pada masa Raja
Ramses II dilakukan pekerjaan pembangunan terusan dari Mediterania ke
Laut Merah. Di samping itu Raja Ramses II juga meminta para pekerja untuk
membangun temple Rameuseum. Untuk menjaga agar pekerjaannya lancar
Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga kesehatan
para pekerjanya.
4. ZAMAN YUNANI KUNO
Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal adalah Hippocrates.
Hippocrates berhasil menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal
yang ditumpanginya.
5. ZAMAN ROMAWI
Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai memperkenalkan
adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan
bahanbahan toksik dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur. Pada
masa pemerintahan Jendral Aleksander Yang Agung sudah dilakukan
pelayanan kesehatan bagi angkatan perang.
6. ABAD PERTENGAHAN
Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja
yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau meninggal.
Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapour di lingkungan
kerja sehingga disyaratkan bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang
mengandung vapour harus menggunakan masker.
7. ABAD KE-16
Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Phillipus Aureolus
Theophrastus Bombastus von Hoheinheim atau yang kemudian lebih
dikenal dengan sebutan Paracelsus mulai memperkenalkan penyakit-
penyakit akibat kerja terutama yang dialama oleh pekerja tambang. Pada
era ini, seorang ahli yang bernama Agricola dalam bukunya De Re Metallica
bahkan sudah mulai melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di
pertambangan dengan menerapkan prinsip ventilasi.
8. ABAD KE-18
Pada masa ini ada seorang ahli bernama Bernardino Ramazzini ( ) dari
Universitas Modena di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal:
Discourse on the diseases of workers, (buku klasik ini masih sering dijadikan
referensi oleh para ahli K3 sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa
dokter-dokter pada masa itu jarang yang melihat hubungan.
TEKNIKA KAPAL
14 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
15
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
REFLEKSI
TEKNIKA KAPAL
16 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BAB
HAND TOOLS (ALAT-ALAT TANGAN)
II
BAB II HAND TOOLS (ALAT-ALAT TANGAN)
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
17
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENDAHULUAN
Hand tools adalah alat-alat yang digunakan oleh tangan kita seperti perkakas
untuk memperbaiki mesin atau peralatan lainnya. Macam-macam alat bantu tangan
(hand tools) adalah alat bantu yang memudahkan pekrjaan manusia dalam melakukan
suatu pekerjaan dalam dunia teknik.
Di dalam bengkel perkapalan ataupun bengkel kerja bangku dikenal ada dua jenis
alat bantu kerja yaitu alat tangan dan alat mesin atau alat bertenaga (hand tools and
machine tools or Power tools) kedua alat tersebut dibedakan atas tenaga penggeraknya
yaitu penggerak tenaga manusia dan penggerak yang dibantu mesin.
Pekerjaan memasang dan melepas baut/mur, skrup, snapring adalah pekerjaan
yang hampir selalu ada disetiap unit kompetensi perbaikan mesin perkapalan.
Peralatan untuk memasang/melepas baut (bolt) dan mur (nut) berdimensi segi enam
(hexagonal) disebut kunci pas, ring, kombinasi segi enam (wrench hexagonal) dan
untuk kepala baut segi empat disebut wrench square, sedangkan peralatan untuk
membuka skrup (screw) adalah obeng (screw driver). Peralatan lain adalah peralatan
seperti kikir, ragum, gergaji, penggores dan lain-lain yang sering disebut peralatan
kerja bangku.
Pengetahuan dan keterampilan tentang peralatan bengkel perkapalan merupakan
modal dasar bagi siswa sebelum melakukan praktik di dalam bengkel perkapalan.
Hal ini untuk menghindari kesalahan penggunaan sehingga menyebabkan kerusakan
pada alat ataupun benda kerja. Atas dasar latar belakang tersebut maka dipandang
perlu menyusun buku ini.
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam bengkel perkapalan ataupun bengkel kerja bangku dikenal ada dua jenis
alat bantu kerja yaitu alat tangan dan alat bertenaga (hand tools and Power tools).
Kedua jenis alat tersebut dibedakan atas tenaga penggeraknya. Alat tangan berarti
alat yang dalam penggunaannya hanya mengandalkan tenaga manusia, sedangkan
power tools untuk menggerakkannya menggunakan tenaga bantu dari mesin, misalnya
mesin gerinda untuk dapat berputar batu gerindanya harus di putarkan oleh motor
listrik.
TEKNIKA KAPAL
18 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
A. Kunci-kunci (Spanner)
Kunci adalah alat untuk membuka dan mengunci, misalnya kunci pintu, kunci
almari, kunci laci dan lain-lain. Kunci dalam arti peralatan perbengkelan memiliki
fungsi yang sama yaitu untuk membuka dan mengencangkan (mengunci) sebuah
baut terhadap murnya atau sebaliknya.
Sebutan mur/baut dalam hal ini adalah berdasarkan tinjauan bentuk kepala,
bukan bentuk ulirnya. Kepala baut dimaksud dapat berbentuk segi enam, atau segi
empat, sedangkan bentuk lain adalah berbentuk lubang persegi, atau bintang di
tengah kepala baut, tetapi tidak tirus kearah dalam. Untuk kunci yang digunakan
membuka baut dengan lubang ditengah kepala baut, penamaannya tergantung
juga bentuk bentuk gagangnya. Jika diaplikasikan dengan gagang seperti obeng
maka sering juga disebut obeng.
1. Kunci Pas (Open End Spanner)
Kunci pas dibuat dari bahan baja tensil tinggi yaitu logam paduan Chrome
Vanadium, kunci ini mempunyai tangkai (shank) dengan kepala di masing-
masing ujung yang membuat sudut 15 terhadap tangkainya. Pada disain khusus
terdapat kunci pas dengan arah rahang 90 dari tangkainya digunakan untuk
melepas baut atau mur yang sudah dikendorkan dengan kunci socket atau ring.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
19
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
20 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
6. Ratchet
Ratchet adalah kelengkapan kunci socket yang digunakan untuk melepas/
memasang baut yang dalam keadaan longgar, tanpa harus melepaskan kunci
sock dari kepala baut atau mur. Selama proses melepas atau memasang cukup
dengan cara menarik dan mendorong batang ratchetnya. Untuk mengubah arah
putaran kunci sock, cukup dengan memutar kunci pembalik. Ratchet handle dan
head dibuat dari besi tempa dengan drive pada salah satu sisi dan tuas pemutar
yang memiliki pengatur arah putaran pada head.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
21
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Standard rachet terdiri dari ukuran dan bentuk yang berbeda-beda untuk
penggunaan yang berbeda-beda pula. Standard rachet terdiri dari swivel head,
long handle, short handle, dan bent handle swivel head. Ratchet dipasang
dengan drive socket untuk melepas dan memasang komponen pengikat di
semua penggunaan yang cukup ruang. Yakinkan socket terpasang dengan
baik ke ratchet lug. Jangan pergunakan extension pada ratchet atau memukul
dengan hammer karena dapat menyebabkan kerusakan tool atau cedera. Selalu
menarik ratchet, jangan didorong.
7. Batang Geser T (Sliding ’T’ Bar)
Sebuah ‘T’ Bar digunakan untuk mengendorkan sebuah mur atau baut yang
sangat kencang. Alat ini menggunakan dua pegangan yang digunakan untuk
memberikan tekanan pada arah yang berlawanan.
TEKNIKA KAPAL
22 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Pastikan extension sejajar dengan head nut atau head bolt dan socket
terpasang dengan aman serta tidak berada dalam posisi miring pada suatu
sudut. Jika tidak maka extension dapat tergelincir sehingga menimbulkan
kerusakan pada tool atau kemungkinan cedera. Berhati-hatilah ketika bekerja
di dalam tempat yang tertutup di sekitar sambungan listrik misalnya pada
starter atau battery.
10. Sambungan Sock Universal (Universal Socket Joint Wrench)
Sambungan sock universal digunakan untuk melepas atau memasang
baut/mur pada posisi-posisi yang menyudul dan tidak terjangkau dengan
batang perpanjangan saja.
Universal joint terdiri dari internal drive socket member, external lug
member, dan pivot block di bagian tengah. Yoke dipasang pada pivot block dan
memberikan kedua pivot point yang memungkinkan sambungan dibengkokkan.
Universal joint dapat digunakan dalam aplikasi apa pun dimana ratchet atau
extension harus berada pada suatu sudut dengan socket.
Tool ini khusus digunakan untuk menjangkau area yang sulit. Yakinkan
socket betul-betul pas dengan nut atau bolt, jika tidak maka dapat terjadi slip
sehingga tool menjadi rusak dan berisiko timbulnya kecelakaan. Jangan pernah
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
23
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
24 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
25
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Adjustable wrench secara umum dipergunakan pada bolt atau nut ukuran
tertentu (special) atau hanya ketika open end, box end, atau combination wrench
tidak tersedia. Meskipun adjustable wrench dapat dipergunakan pada macam-
macam ukuran, namun tidak dapat mencengkeram nut atau bolt seaman
standard wrench dan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk slip dan
merusak fastener.
Wrench ini tidak dirancang untuk pekerjaan service yang berat dan
tidak boleh digunakan di tempat yang memerlukan tenaga yang kuat. Selalu
kencangkan jaw dengan aman pada fastener sebelum menggunakan wrench.
Pastikan adjustable jaw menghadap ke si pemakai tool ketika menarik
wrench. Hal ini akan menempatkan tenaga yang lebih besar pada stationary
jaw dan membantu mempertahankan cengkeraman yang kuat pada fastener.
HINDARI MENDORONG adjustable wrench, memukulnya dengan hammer, atau
menggunakan extension.
TEKNIKA KAPAL
26 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
B. Obeng (Screwdriver)
Fungsi obeng adalah untuk membuka atau mengencangkan sekrup. Secara
umum orang mengenal hanya ada dua jenis obeng yaitu obeng plus (philips
screwdriver) dan obeng minus (slotte screwdriver). Namun faktanya, jenis obeng
bukan hanya bentuk plus atau minus karena masih banyak obeng yang dirancang
untuk beragam kebutuhan.
1. Satuan obeng
Umumnya banyak yang tidak mengetahui satuan ukuran obeng sehingga
dapat dikatakan obeng hanya terbagi tiga ukuran: obeng kecil, sedang dan
besar. Namun tak berbeda dengan peralatan kunci, obeng pun memiliki satuan
ukuran.
Obeng plus, memiliki ukuran berdasarkan ketumpulan mata. Sebagai
contoh, 1 x 75 berarti mata plus lancip dengan panjang gagang 75 mm.
Sementara 2 x 100 berarti mata obeng lebih tumpul dari contoh pertama
dengan panjang gagang 100 mm. Untuk obeng minus, satuan ukurannya lebih
mudah. Misalnya ukuran 5 x 75 yang berarti lebar ujung obeng 5 mm dengan
panjang obeng 75 mm. Penggunaan obeng harus memperhatikan kepresisian
mata obeng dengan sekrup, agar kepala sekrup tidak mudah rusak. Panjang
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
27
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
pendeknya obeng juga perlu disesuaikan dengan ruang yang tersedia. Obeng
dengan gagang pendek sering digunakan untuk menyetel karburator atau
bagian dengan ruang kerja terbatas.
2. Obeng ketok (impact driver)
Obeng ketok digunakan untuk mengencangkan atau melepas sekrup
dengan kekencangan yang lebih. Diaplikasikan dengan cara metutar gagang
obeng kearah mengencangkan atau mengendorkan kemudian menahan
dengan tetap menekan, selanjutnya ujung gagang obeng dipukul dengan palu.
Mata obeng dapat diganti-ganti sesuai ukuran yang pas dengan kepala sekrup.
TEKNIKA KAPAL
28 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
E. Starting Punch
Alat ini adalah sebuah punch yang dilancipkan/diruncingkan sehingga
membuatnya menjadi lebih kuat dibandingka pin punch. Kegunaannya adalah
sebagai pembuka awal sebuah dowel atau retaining pin sebelum menggunakan pin
punch.
F. Pin Punch
Alat ini mempunyai diameter yang sama dari ujung hingga kerangka/bodinya.
Alat ini digunakan untuk melepaskan pin yang menahan komponen pada sebuah
shaft dari tempatnya, yang sebelumnya telah diawali dengan starting punch.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
29
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
G. Tang (Plier)
Ada bermacam-macam jenis tang dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya
tang potong, hanya untuk memotong benda-benda luna seperti kabel, sedangkan
tang kombinasi untuk menahan dan memotong benda-benda yang lebih keras.
1. Tang Potong (Side Cutting Plier)
Cutting jaw dibuat pada sudut di antara kedua pegangan/gagangan.
Tang potong tersedia dengan berbagai macam ukuran dan yang paling sering
digunakan dengan ukuran panjang 7 inchi. Pivot pin telah dikunci secara
permanen dan tidak bisa diatur supaya tidak terjadi kelonggaran pada jaw.
Jaw mempunyai dua permukaan pemotong, tanpa jaw datar ataupun gigi
pencengkeram, dan bersudut sekitar 200 terhadap handle.
Sudut jaw memberikan ruang gerak di antara handle pada pekerjaan di area
tertutup. Penggunaan dasar diagonal plier adalah untuk memotong kawat, tetapi
dapat juga digunakan untuk banyak tujuan lainnya. Tool ini dapat digunakan
untuk melepaskan dan memasang cotter pin, memotong selang berdiameter
kecil, pipa tembaga, baja berdiameter kecil, mengelupas isolasi dari kabel, dan
TEKNIKA KAPAL
30 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
31
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
32 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Handle berukuran lebih panjang dibandingkan handle pada slip joint atau
needle nose plier untuk memberikan daya cengkeram yang lebih besar. Ukuran
panjang 250 mm adalah yang paling umum dan dapat digunakan pada fastener
dengan diameter hingga 1½”.
Ukuran kecilnya juga sering ditemukan dan digunakan untuk servicing
distributor dan pekerjaan-pekerjaan elektrik yang lain. Tidak seperti vice grip
yang hanya berfungsi sebagai wrench pemegang, interlocking joint plier dapat
juga digunakan untuk memutar fastener atau pipa karena memiliki gigi-gigi
yang memberikan cengkeraman yang cukup, dan pengaturan memungkinkan
jaw tetap sejajar. Plier ini dapat digunakan pada nut, bolt, fitting, pipa-pipa dan
plat logam.
Tool ini cocok untuk membengkokkan kabel, melepas dan memasang clip
dan spring, dan cramping sambungan listrik. Untuk pemakaian pada fastener,
pastikan bahwa kedua jaw sejajar dan bersentuhan dengan rata pada sisi-sisi
nut atau bolt. Gunakan selalu gaya tarik pada adjustable handle agar gigi plier
menggigit ke dalam fastener saat diputar. Penerapan arah gaya yang salah
akan menyebabkan plier slip dari fastener, menyebabkan cedera dan gigi-gigi
plier jadi tumpul. Periksa terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mencegah
terlepasnya cengkraman jaw secara tiba-tiba saat dilakukan pemberian gaya.
6. Vice Grip atau Locking Pliers
Alat ini biasanya digunakan sebagai sekrup bangku (vice) portabel
berukuran kecil untuk menahan komponen yang dilas, diruncingkan, dibor atau
dipotong.
Vice grip yang paling umum berukuran 250 mm, tetapi tersedia juga
ukuran dan bentuk jaw yang berbeda. Jaw untuk multi grip yang berukuran 250
mm lebih panjang 25 mm dari pipe wrench atau slip joint plier dan mempunyai
gripping teeth. Knurled adjusting screw terdapat di bagian ujung stationary
handle dan release lever terdapat pada adjustable handle.
Jaw yang bergerak dihubungkan dengan stationary jaw dengan pivot pin
yang dibuka dan ditutup oleh adjustable jaw, yang terdapat pada pivot pin
lainnya. Vice grip adalah tool pengunci yang dapat digunakan untuk menahan
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
33
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
nut, bolt, pipefitting, plat besi. Jaw tidak selalu sejajar satu sama lain pada saat
bukaan jaw semakin lebar. Pada saat digunakan untuk fastener, harus selalu
memperhatikan ukuran vice grip untuk mencegah slip atau kemungkinan rusak.
Untuk fastener seperti nut dan head bolt, harus digunakan vice grip dengan
jaw lurus. Untuk pipa atau benda-benda bundar, harus digunakan vice grip
dengan jaw melengkung. Pilihlah selalu ukuran vice grip yang memungkinkan
jaw agar sedapat mungkin berada dalam posisi sejajar ketika menjepit fastener.
Gunakan vice grip sebagai tool penahan saja, bukan sebagai wrench.
Teeth tidak dimiringkan seperti pada pipe wrench dan cenderung
kehilangan cengkeraman pada saat vice grip diputar. Pastikan bahwa vice grip
terpasang dengan benar dan aman pada nut atau head bolt serta tidak berada
dalam posisi miring pada suatu sudut.
Bentuk geriginya tidak seperti pada pipe wrench dan cenderung lepas
genggamannya pada saat vice grip diputar. Pastikan vice grip terpasang
dengan baik dan aman pada nut atau bolt serta tidak longgar. Jangan pernah
memukulnya dengan hammer atau menggunakan extension, karena hal ini dapat
membuat penguncinya terbuka dan terlepas dari objek, mengakibatkan tool
rusak atau cedera. Jika perlu, genggam kedua pegangannya untuk mengurangi
kemungkinan penguncinya terlepas.
7. Tang Sirklip Dalam (Internal Circlip Pliers)
Alat ini digunakan untuk melepaskan atau memasang internal circlip yang
digunakan untuk menahan beberapa gudgeon pin di dalam piston.
Retaining ring plier tidak memiliki jaw teeth atau gripping flat yang umum
terdapat pada kebanyakan plier. Plier jenis ini memiliki jaw tipis yang meruncing
sampai ke ujung dan di setiap jaw pada bagian ujung tersebut terdapat bentuk
bundaran kecil. Bagian-bagian ujung ini dapat masuk dengan pas pada lubang-
lubang dalam retaining ring untuk mengembangkan atau menyusutkannya.
Kebanyakan retaining plier mempunyai tip yang permanen, tetapi ada juga
tip yang dapat ditukar-tukar untuk berbagai ukuran sehingga memungkinkan
penggunaan retaining plier dalam berbagai ukuran. Kebanyakan tipe retaining
plier terbuat dari baja tempa tipis yang dihubungkan oleh pivot pin, tetapi dapat
TEKNIKA KAPAL
34 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
juga ditemukan tipe lain dengan feature tambahan dan bentuk yang berbeda.
Retaining plier juga digunakan untuk membuka dan memasang internal dan
eksternal retaining ring dan tidak ada penggunaan umum lainnya.
Jangan pernah menggunakan retaining ring plier pada aplikasi lain yang
mana tool ini tidak didesain untuk itu, seperti gripping, prying, dan lain-lain.
Yakinkan untuk menggunakan ukuran plier yang benar. Penggunaan yang
ukurannya tidak sesuai akan mengakibatkan ring lepas dan terlempar sehingga
mengakibatkan cedera, ataupun kerusakan pada plier itu sendiri. Jangan
gunakan plier yang bengkok atau tip yang rusak, ataupun jaw yang terlalu
longgar.
8. Tang Sirklip Luar (External Circlip Pliers)
Alat ini digunakan untuk melepaskan dan memasang external circlip seperti
yang akan digunakan untuk menahan bearing pada shaft. Alat ini mempunyai
gerakan ganda, sehingga pada saat tangan Anda menutup, jaw terbuka.
H. Macam-macam Palu
Palu adalah untuk memukul, palu konde yang terbuat dari baja untuk memukul
benda yang keras atau diaplikasikan dengan center puch atau pahat. Palu lain
adalah golongan palu lunak yang dapat diaplikasikan langsung pada benda kerja
sesuai jenis bahannya.
1. Palu Konde (Ball Peen Hammer)
Alat ini mempunyai bola di salah satu ujung dan permukaan yang rata
pada ujung lainnya. Alat ini digunakan untuk membulatkan paku keling (rivet),
membentuk logam, memukul dan pahat serta fungsi-fungsi lainnya yang
sejenis.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
35
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
3. Plastic Hammer
Alat ini juga digunakan serupa dengan brass hammer namun ditujukan hanya
untuk pemukulan ringan.
TEKNIKA KAPAL
36 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
37
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
38 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
3. Penggores (Scriber)
Penggores adalah alat tangan yang digunakan dalam pengerjaan logam
untuk menandai garis pada benda kerja, seperti kayu atau logam yang akan
dipotong. Proses menggunakan penggores hanya untuk menAndai titik untuk
selanjutnya dikerjakan oleh mesin. Hal ini digunakan untuk mengganti pensil
atau tinta garis, karena tanda sulit dilihat, mudah dihapus, dan tidak akurat
dengan garis yang tipis dan semi permanen.
Penggores (scriber) terbuat dari baja cor yang telah mengeras yang diasah
dengan sudut 30 derajat atau 40 derajat.
4. Siku-Siku (Steel Square)
Siku-siku adalah sebuah alat ukur yang terdiri dari badan dan daun siku,
dimana badan lebih tebal dan lebih berat jika dibanding dengan daunnya, hal
ini berfungsi untuk ketepatan dan kemantapan pegangan sewaktu digunakan.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
39
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
5. Ragum (Vice)
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat, digergaji, di-tap, di-sney, dan lain lain. Dengan memutar tangkai
(handle) ragum, maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/ melepas
benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan
sampai rusak akibat terpahat, terkikir, dan lain sebagainya.
TEKNIKA KAPAL
40 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
41
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
42 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
43
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
44 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
45
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Tool ini digunakan untuk mendorong satu part ke dalam atau keluar dari
part kedua, misalnya untuk mendorong shaft keluar dari gear atau bearing.
Material yang akan dipasang atau dilepaskan dari shaft diletakkan di atas
support horizontal. Shaft diletakkan sejajar dengan press bar. Support horizontal
memiliki lubang yang sejajar secara vertikal dengan press bar. Lubang ini
akan memberikan clearance antara shaft dan tumpuan horizontal. Press bar
diturunkan sampai menyentuh shaft. Ketika sudah sejajar, press bar akan
mendorong shaft ke posisi yang diinginkan. Tenaga operator dilipat gandakan
dengan keuntungan mekanis arbour press.
TEKNIKA KAPAL
46 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
Setelah melakukan praktik, diharapkan siswa dapat:
1. Mengenal peralatan tangan (hand tools)
2. Mengetahui fungsi penggunaan peralatan tangan (hand tools)
3. Memahami penggunaan peralatan tangan (hand tools) pada pekerjaan
bengkel
B. Alat dan Bahan
1. Jenis-jenis hand tools
2. Tool box set
3. Trainer mesin perkapalan
C. Keselamatan Kerja :
1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman
2. Menggunakan alat yang sesuai
3. Bekerja dengan teliti dan hati-hati
D. Langkah Kerja dan Penjelasan Singkat
Identifikasi peralatan lain yang ada di bengkel atau dibutuhkan bengkel
perkapalan dan belum terdapat dalam buku ini. Identifikasi dapat berupa
bentuk alatnya yang berbeda, fungsinya. Buat dalam bentuk laporan dalam
kelompok dan presentasikan. Sumber dapat dari buku, internet atau ruang
alat bengkel.
Identifikasi peralatan lain yang ada di bengkel kerja bangku Anda, apakah
semua yang ada di buku ini, tersedia di bengkel Anda! Carilah dari sumber
lain tentang macam-macam bor, gergaji dan kikir.
Praktik penerapan penggunaan peralatan kerja bangku, bentuk dan jenis
benda yang dibuat diserahkan kepada guru.
Tabel Pengamatan
No. Nama Alat/ Gambar Alat Fungsi Alat
1. ………. ………..
2. ………. ……….
3. ………. ……….
dst
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
47
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CAKRAWALA
Jesse Ramsden
JELAJAH INTERNET
TEKNIKA KAPAL
48 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
RANGKUMAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
49
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Uraikan secara singkat tips merawat dan memelihara perkakas Hand Tools!
TEKNIKA KAPAL
50 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ini, Anda tentu menjadi mengerti tentang alat-alat
tangan (hand tools) yang meliputi pengertian tentang hand tools, penggunaan,
serta perawatan hand tools. Dari semua materi yang telah dipelajari dalam bab
ini, bagian mana yang menurut Anda kurang dipahami? Kemudian diskusikan
dengan teman maupun guru Anda karena bab ini memuat materi utama yang
terkait dalam melakukan suatu pekerjaan di bengkel
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
51
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BAB
POWER TOOLS (ALAT BERTENAGA)
III
BAB III POWER TOOLS (ALAT BERTENAGA)
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
52 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENDAHULUAN
Di dalam bengkel teknik perkapalan ataupun bengkel kerja bangku dikenal ada
dua jenis alat bantu kerja yaitu alat tangan dan alat mesin atau alat bertenaga (hand
tools and machine tools or power tools). Kedua alat tersebut dibedakan atas tenaga
penggeraknya yaitu penggerak tenaga manusia dan penggeraknya dibantu mesin.
Pengetahuan dan keterampilan tentang peralatan bengkel teknik perkapalan
merupakan modal dasar bagi siswa sebelum melakukan praktik di dalam bengkel.
Hal ini untuk menghindari kesalahan penggunaan sehingga menyebabkan kerusakan
pada alat ataupun benda kerja. Atas dasar latar belakang tersebut maka dipandang
perlu menyusun buku ini.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Yang dimaksud (power tools) peralatan bertenaga adalah peralàtan yang
sumber tenaganya bukan dari tenaga manusia, tetapi tenaga menggunakan listrik
atau tenaga pneumatis (gas). Alat-alat bertenaga atau power tools seperti impact,
drill, air hammer, dan die grinder digunakan untuk mempercepat penyelesaian
pekerjaan. Butuh waktu lama untuk melakukan pengeboran pada part, melepas bolt,
memperbesar ulir atau memasang part baru. Power tools dapat menghemat banyak
waktu apabila digunakan dengan benar dan berbahaya apabila penggunaannya
salah.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
53
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
B. BOR
1. Bor Listrik Portabel (Portable Electric Drill)
Bor listrik portable atau disebut juga bor tangan memiliki spesifikasi
berdasarkan ukuran chuck, ukuran motor (hp), dan kecepatan (rpm). Portable
drill umumnya berbentuk pistol besar, dengan drill cover terbuat dari plastik
atau logam.
Chuck berada pada ujung drill. Chuck membuka dan menutup sesuai
dengan ukuran mata bor (drill bit) yang berbeda. Untuk mengatur ukuran chuck,
dan mengencangkan sebuah chuck key dimasukkan ke dalam lubang kecil pada
chuck. Chuck key diputar searah jarum jam untuk menutup, berlawanan arah
jarum jam untuk membuka. Terdapat lubang udara kecil untuk inlet dan outlet
pada rumah bor (drill case) sehingga memungkinkan udara mengalir melalui
motor. Di atasnya terdapat sebuah plat serial number dengan informasi tingkat
kecepatan (rpm).
Tombol (trigger) terdapat pada handle yang mengendalikan operasi bor.
Tombol trigger lock terdapat di permukaan bawah handle atau di dekat trigger.
Tool ini dibuat cukup ringan untuk dipegang dengan satu tangan dan mudah
untuk dioperasikan. Penggunaan utama adalah untuk membuat lubang. Bor
dapat digunakan digunakan untuk reamer, mengamplas atau mengkilapkan
TEKNIKA KAPAL
54 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
permukaan. Jenis material yang akan dib or menentukan jenis mata bor (drill
bit). Beberapa perlengkapan dan assesoris memungkinkan drill digunakan
untuk banyak tujuan lainnya.
Drill yang baik memiliki putaran balik (reverse variable speed). Kecepatan
variable membuat operator dapat memperlambat kecepatan drill untuk
memasukkan screw. Tombol trigger lock menahan trigger dalam posisi “on”
ketika drill digunakan untuk mengamplas, mengkilapkan atau membersihkan
bagian yang kasar agar menjadi halus.
Drill akan memberikan hasil yang lebih baik apabila digunakan sesuai
dengan kecepatan yang tepat. Pastikan untuk memegang drill dengan hati-hati
sehingga tidak merusak drill bit atau perlengkapannya. Jagalah agar area kerja
bersih. Jangan menggunakan tool dengan kemampuan kecil untuk melakukan
pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh heavy duty tool.
Perawatan
Jagalah kebersihan drill dari kotoran dan oli. Periksa kabel listrik apakah
ada yang terkelupas dan mengalami kerusakan lainnya. Pastikan bahwa
semua bolt dan fitting terpasang dengan kuat. Periksa operasi trigger dengan
melepaskan plug. Gunakan hanya chuck key untuk mengencangkan chuck.
2. Menggunakan Bor Angin (Air Drill)
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan bor angin adalah sebagai
berikut.
a. Besarnya torsi yang dihasilkan air drill ditentukan oleh tekanan sistem
udara yang mengalirkannya.
b. Air drill lebih kecil dan berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi
daripada electric drill. Kekuatannya sebanding dengan battery powered
drill.
c. Tidak seperti battery power drill atau electric drill, air drill tidak memerlukan
listrik untuk mengoperasikannya. Kedua jenis drill ini lebih aman saat
digunakan dalam lingkungan dimana terdapat material yang mudah
terbakar.
d. Air tool dipasang pada air supply melalui fitting yang dapat dihubungkan
dan dilepaskan dengan mudah. Lama-lama sambungan ini menjadi aus
dan menimbulkan kebocoran udara. Apabila kebocoran udara berlebihan,
output dari air tool akan berkurang.
e. Air tool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshop memiliki tool
automatic oiler yang digabungkan dengan sistem air supply. Apabila
workshop tidak memiliki automatic oiler, maka air tool harus dilumasi setiap
hari. Berikan beberapa tetes oli pada inlet dari air tool sebelum digunakan.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
55
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Air Drill
Bor angin (Air drill) digunakan dalam lingkungan dimana electric drill tidak
aman untuk digunakan. Misalnya, percikan api dapat menyalakan cairan yang
mudah terbakar. Karena air drill bergantung pada udara bertekanan maka drill
ini tidak sekuat electric drill walaupun berputar secepat electric drill.
Periksalah Pelumasan
Apabila air drill tidak memiliki sistem pelumasan otomatis, berikan
beberapa tetes oli encer pada inlet udara setiap hari.
Perawatan
Gunakan hanya key chuck untuk mengencangkan chuck. Air drill perlu
dilumasi dengan oli dan lubang olinya berada pada handle. Bersihkan area kerja,
kemudian bongkar air drill dan simpan perlengkapan yang telah dibersihkan
dengan aman.
3. Drill Bit
Mata bor (drill bit) yang berada di bagian ujung, digunakan untuk
memotong dan bit shank ditahan oleh jaw pada drill chuck. Umumnya,
digunakan pada logam untuk membuat lubang berbentuk cylinder. Drill bit
jenis ini memiliki ujung tajam dan dua sisi yang digunakan untuk memotong.
Bagian pinggir yang berbentuk spiral mengangkat serpihan logam dari
lubang saat drill bit berputar.
TEKNIKA KAPAL
56 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Diameter shank sama besarnya dengan diameter tepian spiral. Drill bit
yang bukan merupakan twist drill bit adalah yang diameter sisi potongnya
lebih besar dibandingkan diameter bit shank, tidak dianjurkan untuk logam.
Diameter drill bit yang paling umum digunakan pada kebanyakan portable drill
adalah berkisar antara 1,6 mm hingga 13 mm. Angka pada drill bit juga umum
digunakan untuk mengenali ukuran dari drill bit.
Fungsi dari drill bit ini adalah untuk membuat lubang bulat dalam material,
yang kerasnya bisa sama dengan mata bor. Penggunaan mata bor khusus untuk
membuat lubang. Mata bor tidak boleh digunakan sebagai chisel, tapper atau
prier. Mata bor yang terbuat dari baja karbon digunakan untuk kayu dan logam
lunak. Mata bor HSS digunakan pada logam lunak dan baja lunak. Mata bor
dengan ujung carbide atau tungsten carbide digunakan untuk memotong beton
dan logam-logam keras.
Selama penggunaan, gunakan cairan pendingin untuk mencegah
kerusakan mata bor akibat panas. Cairan yang umum digunakan sebagai
pendingin adalah oli dan air. Celupkan mata bor ke cairan pendingin ketika
melakukan pengeboran logam. Gunakan mata bor dengan sangat hati-hati
untuk mencegah kerusakan dan menghindari cedera pada operator. Jangan
menggunakan mata bor sebagai chisel. Hal ini akan menyebabkan ujung
mata bor patah. Pastikan bahwa bit shank tidak memiliki bagian pinggir yang
kasar yang akan menyebabkan tool rusak. Kebanyakan penyebab kegagalan
pengeboran adalah kerusakan pada shank bit.
a. Ukuran Drill
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
57
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Perawatan
Jaga kebersihan mata bor dari kotoran dan oli. Simpan mata bor di
tempat yang kering untuk mencegah karat. Ketika mengasah mata bor,
celupkan bagian ujung mata bor ke dalam air beberapa kali, jika tidak,
bagian ujung akan menjadi lunak dan kehilangan kemampuan potongnya.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat saat melakukan
pengasahan.
b. Istilah-Istilah Twist Drill
TEKNIKA KAPAL
58 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk drill yang sudah aus, diameter diukur di sepanjang body dekat
dengan bagian ujung flute.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
59
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
3) Lip clearance harus benar untuk ukuran drill. Jarak ini lebih besar untuk
drill yang berukuran kecil. Clearance rata-rata adalah 80 hingga 120.
TEKNIKA KAPAL
60 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
4) Lip Clearance tidak memadai drill akan bergesekan dan tidak memotong
dengan bagus.
5) Lip clearance berlebihan drill akan memiliki cutting edge yang lemah
sehingga mudah patah dan aus.
e. Sudut Pemotongan
Dua sudut utama adalah:
1) Clearance angle
Pastikan agar cutting edge bersentuhan dengan bidang yang dibor
dan pastikan bahwa tekanan dipusatkan pada bagian cutting edge.
2) Rake Angle
Jagalah sudut puncak. Sudut yang kecil memungkinkan drill
memotong ke dalam material dengan mudah tetapi drill yang memiliki
dimensi seperti ini sangat lemah dan cepat rusak, misalnya chisel
khusus untuk kayu tidak akan tahan lama apabila digunakan pada baja.
Sudut potong untuk hacksaw blade dan file diatur oleh pabrik pembuat
tetapi terkadang harus diatur ulang jika tool harus diasah. Selain
sudut potongnya harus benar, lip harus memiliki ukuran yang sama,
ukuran yang tidak sama akan menyebabkan drill memotong terlalu
luas dan akan bergetar jika digunakan. Merupakan hal yang sulit untuk
mengasah mata bor dengan tangan untuk memastikan bahwa semua
sudut benar.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
61
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Drill gauge dapat dibuat dari plat baja dan merupakan tool
pengukur yang berguna untuk memastikan bahwa penggerindaan
sudut bagian ujung benar.
C. Grinder
1. Portable Power Grinder
Portable power grinder tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada
lightweight grinder, cone wheel grinder, horizontal grinder dan surface grinder.
Bagian-bagian portable power grinder adalah:
a. Body yang menahan motor atau drive unit.
b. Handle hingga ke tempat penyambungan power source.
c. Control lever untuk power.
d. Grinding wheel.
e. Attachment lain.
Body grinder dapat terbuat dari logam atau plastik. Ukuran gerinda
diklasifikasikan berdasarkan kecepatan (rpm) dan ukuran grinding wheel
yang digunakan. Portable power grinder digunakan untuk menggerinda hasil
pengelasan, menghaluskan permukaan dan membersihkan karat. Portable
power grinder digunakan di tempat yang tidak memungkinkan untuk mencekam
TEKNIKA KAPAL
62 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
benda kerja di pedestal grinder. Portable power grinder dipegang dengan tangan
dan dioperasikan di atas bidang yang dikerjakan.
Apabila portable power grinder digunakan untuk menghaluskan suatu
permukaan, kualitas hasilnya tidak akan sama dengan hasil dari gerinda yang
menggunakan mesin Gunakan hanya portable power grinder di tempat dimana
permukaan akhir tidak terlalu penting. Periksalah grinding wheel apakah ada
yang pecah atau retak sebelum digunakan. Apabila ada yang pecah atau retak,
pasanglah grinding wheel baru. Selalu gunakan safety glass saat menggunakan
portable power grinder.
Pastikan kecepatan maksimum spindle tidak melebihi kecepatan yang
telah ditentukan. Cabut kabel listrik jika tidak digunakan. Apabila wheel
guard telah dibuat untuk gerinda, pastikan pelindung ini digunakan. Ketika
menggunakan gerinda, dekatkan gerinda secara perlahan dengan benda kerja.
Jangan menggerinda di sekitar gas yang mudah terbakar, di sekitar campuran
atau material yang mudah terbakar. Jangan terlalu menekan gerinda, jika
terlalu banyak penekanan akan memperlambat motor dan menyebabkan
benda kerja menjadi panas, dapat menyebabkan distorsi terhadap logam.
Jangan menghidupkan gerinda dengan spindle terkunci atau dalam keadaan
dibebani. Hal ini dapat menyebabkan motor terbakar.
Perawatan
Jaga kebersihan portable power grinder dari kotoran dan oli. Jangan
membiarkan kotoran masuk ke dalam ventilasi udara. Periksa kabel listrik
apakah ada yang terkelupas dan kerusakan lainnya. Pastikan semua bolt, fitting
kencang dan jagalah gerinda tetap dalam kondisi yang baik. Periksa mechanical
operation dari control lever dengan melepaskan plug. Pelumasan yang baik akan
memberikan daya pakai yang lama. Gerinda yang digunakan pada pekerjaan
berat harus diinspeksi dan dilumasi.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
63
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Menggunakan Gerinda
a. Pastikan agar grinding disc berada pada sudut 150 dengan benda yang
digerinda.
b. Pastikan benda yang digerinda berada pada ketinggian pinggang saat
proses penggerindaan.
TEKNIKA KAPAL
64 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
65
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
air impact wrench dengan ukuran yang sama. Air impact wrench digunakan
di hampir semua kebutuhan industri. Electric impact wrench dan air impact
wrench digunakan di workshop. Impact socket adalah satu-satunya socket yang
digunakan dalam impact wrench. Cara mengetahui perbedaan antara impact
socket dan stAndard socket adalah impact socket berwarna hitam.
Kisaran tension pada impact wrench adalah 2.250 hingga 33.760kg.
Jangan mengoperasikan tool listrik tanpa terhubung dengan ground. Gunakan
safety glass ketika menggunakan impact wrench. Lepaskan alat tersebut saat
tidak digunakan. Gunakan hanya socket yang sesuai dengan impact ketika
menggunakan impact wrench.
Pastikan memegang wrench dengan kuat sehingga socket tidak akan terlepas
dari bolt atau nut. Jangan menggunakan impact wrench tanpa pembebanan.
Impact wrench akan mengalami keausan lebih cepat jika tidak memiliki beban
saat dioperasikan. Pastikan menggunakan ukuran impact wrench yang benar
dan socket yang sesuai dengan bolt dan nut. Pastikan bidang yang dikerjakan
dipasang dengan kuat sehingga tidak akan bergerak.
Perawatan
Jaga kebersihan impact wrench dari kotoran dan oli! Jangan membiarkan
kotoran masuk ke dalam sistem ventilasi udara! Pastikan penutup logam atau
plastik berada dalam kondisi yang baik! Periksa kabel listrik apakah ada yang
terkelupas atau kerusakan lainnya! Periksa operasi mekanis control lever dari
power supply dengan plug dilepaskan! Pelumasan yang baik terhadap impact
wrench akan meningkatkan usia pakai wrench. Kebanyakan impact wrench
memiliki internal oli reservoir yang harus diperiksa setiap kali melakukan
pekerjaan yang berat.
TEKNIKA KAPAL
66 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
bocor. Apabila terjadi kebocoran secara berlebihan, maka output air tool
akan berkurang.
f. Air tool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshop memiliki automatic
oiler yang dipasang di dalam sistem air supply. Apabila workshop tidak
memiliki automatic oiler, air tool perlu dilumasi setiap hari. Masukkan
beberapa tetes oli ke dalam inlet air tool sebelum digunakan.
Gunakan impact wrench/rattle gun untuk melonggarkan dan melepaskan
lug nut pada wheel. Tenaga dan getaran akan melonggarkan nut yang kencang
karena torque yang dihasilkan oleh wrench.
Atur arah putaran, forward atau backward dengan wrench lever. Putar valve
untuk meningkatkan atau mengurangi torque.
Pastikan hanya menggunakan special impact socket, extension dan joint. Socket
ini adalah jenis segi 6 dan dapat menahan beban dengan baik.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
67
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
3. Air Chisel
a. Air chisel memiliki fungsi yang sama seperti jackhammer (tool pelubang
beton), meskipun cycling rate lebih cepat.
b. Tempatkan mata bor kearah benda kerja sebelum menarik trigger.
c. Gunakan attachment yang benar untuk pekerjaan yang dilakukan.
Penggunaan attachment yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan
yang besar dalam waktu yang singkat.
d. Air tool dipasang pada air supply melalui fitting yang memungkinkan supply
dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah. Lama-lama sambungan ini
menjadi aus dan udara menjadi bocor. Apabila terdapat kebocoran udara
yang berlebihan, output air tool akan berkurang.
e. Air tool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshop memiliki automatic
oiler yang dipasang di dalam sistem air supply. Apabila workshop tidak
memiliki automatic oiler atau apabila automatic oiler tidak berfungsi, air
tool perlu dilumasi setiap hari. Masukkan beberapa tetes oli ke dalam inlet
air tool sebelum digunakan.
TEKNIKA KAPAL
68 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Pilihlah bit yang tepat untuk pekerjaan dan pasang ke dalam nozzle pada gun!
Posisikan Chisel
Pakailah eye protection dan ear protection yang sesuai. Posisikan chisel
sedemikian rupa sehingga chisel tidak mengarah langsung ke operator dan
terpasang dengan benar pada benda kerja. Pastikan untuk TIDAK menarik
trigger sebelum bit ditekan pada benda kerja yang akan dipotong.
Berikan tekanan secukupnya dan tariklah trigger. Biarkan chisel bekerja, dan
gerakkan perlahan di sekeliling head bolt.
4. Air Blow Gun
Hal-hal untuk Diperhatikan
a. Tariklah trigger dengan perlahan dan atur modulasi udara yang melewati
nozzle. Jika terlalu banyak udara, mengakibatkan partikel-partikel akan
beterbangan dan tersebar di dalam workshop.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
69
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Air tool dipasang ke air supply melalui fitting yang memungkinkan supply
dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah. Setelah beberapa lama,
sambungan ini menjadi aus dan udara menjadi bocor. Apabila terdapat
kebocoran udara yang berlebihan, output air tool akan berkurang.
c. Periksa sambungan antara hose udara dan tool connection setiap digunakan.
Jika ada keausan yang tampak, ganti atau perbaiki sambungan yang kurang
baik.
5. Air Duster
Air tool paling sederhana adalah blow gun atau air duster. Air duster
digunakan untuk menyemprotkan udara bertekanan melalui valve, yang
dioperasikan oleh lever.
Memasang Tool
TEKNIKA KAPAL
70 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Pasang blow gun pada ujung hose udara. Pastikan bahwa fitting diikat dengan
kuat.
Gambar 3.26 Gunakan Eye Protection dan Ear Protection Saat Menggunakan Air Gun
Sumber : Buku PDTO K13
Berhati-hatilah!
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
71
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
72 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
73
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
8. Grinding Wheel
Abrasive wheel yang dipasang pada gerinda bangku atau pedestal grinder
digunakan untuk pekerjaan penggerindaan di workshop misalnya menajamkan
drill, punch dan chisel. Grinder dapat digunakan untuk membersihkan jika
dipasang bersama wire wheel brush. Grinding wheel dan stone lainnya digunakan
pada mesin valve refacing dan untuk penggerindaan valve seat. Abrasive stone,
atau oilstone, digunakan untuk mengasah, menajamkan dan memperhalus.
Disc dan sheet yang dilapisi dengan abrasive juga digunakan, khususnya pada
pekerjaan perbaikan body otomotive dan painting.
Grinding wheel ini terdiri dari banyak bentuk dan ukuran (Gambar 266).
Wheel pada gambar (a) plain wheel merupakan jenis yang digunakan pada
bench grinder dan pedestal grinder. Penggerindaan dilakukan pada permukaan
depan (atau bagian pinggir) wheel. Wheel pada gambar (b) dibentuk untuk
pekerjaan khusus. Wheel pada gambar (c) dan (d) dibuat seperti bentuk cangkir
untuk menjadikan sisi wheel sebagai permukaan untuk menggerinda.
Selain ukuran dan bentuk, grinding wheel diidentifikasi berdasarkan kode
yang memberikan informasi mengenai konstruksinya:
a. Abrasive. Dua jenis yang digunakan yaitu aluminium oxide yang digunakan
untuk penggerindaan umum, dan silicon carbide yang digunakan untuk
penggerindaan khusus.
b. Ukuran grain. Ukuran ini berkisar antara kasar sampai sangat halus.
c. Grade. Grade ini dipertimbangkan berdasarkan tingkat kekerasan, dari
lunak ke keras. Kekerasan wheel bergantung pada jenis pengikatan (bond).
d. Jenis bond. Partikel (grain) wheel diikat bersama dengan material pengikat.
Jumlah, jenis dan kekuatan material pengikat akan menentukan tingkat
kekerasan grinding wheel.
TEKNIKA KAPAL
74 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
75
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk mengasah grinding wheel, gunakan wheel dressing tool . Tool ini
terdiri dari handle dengan perangkat washer yang dipasang pada sebuah pin
pada satu ujung. Beberapa washer berbentuk bundar dan yang lainnya memiliki
ujung yang runcing.
Wheel dibiarkan dalam keadaan berputar dengan dressing tool yang
bertumpu pada tool rest. Washer kemudian didekatkan secara perlahan pada
wheel dan tool digerakkan secara perlahan di seluruh permukaan wheel untuk
melakukan perataan. Operasi ini dilanjutkan sampai permukaan wheel rata.
Setelah diratakan, tool rest harus diatur sedekat mungkin dengan bagian
sisi wheel untuk mencegah agar bidang yang diratakan tidak macet di antara
wheel dan rest. Sangat berbahaya jika meggunakan grinder tanpa mengatur tool
rest dengan benar. Benda kerja yang macet di dalam celah antara wheel dan rest
dapat menyebabkan wheel rusak dan mengakibatkan cedera.
Menggerinda Tool
Untuk menggerinda tool kecil, seperti punch, chisel, bagian tajam tool
harus ditempatkan berlawanan dengan arah putar wheel. Tool harus ditopang
pada tool rest, dipandu dengan tangan kiri. Bagian ujung harus mengarah ke
atas pada bagian pinggir wheel, sementara digerinda, tool harus digerakkan
secara perlahan di seluruh wheel sehingga keseluruhan permukaan grinding
wheel digunakan.
Metode memegang tool yang benar pada grinding wheel saat melakukan
pengasahan.
TEKNIKA KAPAL
76 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Metode yang tidak benar, tool dapat terjepit di antara rest dan grinding
wheel. Ketika menggerinda punch, punch harus diputar agar dapat digerinda
secara merata di sekeliling punch. Benda-benda yang rata ditopang pada
permukaan tool rest.
Memperlihatkan Metode Penempatan Tool yang Salah Saat Pengasahan
Saat mengerinda, jangan memberikan terlalu banyak penekanan,
tool jangan terlalu lama ditahan pada wheel sebelum dicelupkan di air.
Penggerindaan dapat menyebabkan tool menjadi panas dan panas yang
berlebihan akan cepat berpengaruh pada bagian yang dikeraskan pada tool.
Kelebihan panas akan terlihat dengan adanya perubahan warna pada logam.
Menggunakan Bench Grinder
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:
a. Bench grinder memutar abrasive wheel atau wire brush wheel pada kecepatan
tinggi. Wheel ini digunakan untuk membersihkan logam dari benda kerja,
menajamkan tool dan membersihkan part.
b. Jenis wheel yang digunakan akan bergantung pada jenis dan tingkat
kekerasan material.
c. Baik menggerinda atau mengkilapkan, gunakan wheel yang benar untuk
material yang digerinda atau digosok.
d. Tanyakan kepada supervisor, untuk memperagakan perbedaan antara
grinding wheel untuk material lunak atau keras dan wire brush wheel.
e. Saat abrasive wheel menjadi aus, celah di antara wheel dan tool rest akan
membesar.
f. Pastikan tool rest berada pada posisi sedekat mungkin dengan grinding
wheel, tetapi tidak menyentuhnya. Lebar celah kira-kira 1/16 inchi (1,5
mm).
g. Bagian muka abrasive wheel harus dalam keadaan rata. Hal ini dilakukan
dengan dressing tool, yang membersihkan sejumlah abrasive compound.
h. Apabila abrasive wheel tidak rata, mintalah supervisor untuk memperagakan
cara menggunakan dressing tool.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
77
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
i. Saat menggerinda tool, tool tidak boleh mengalami panas berlebihan. Panas
yang berlebihan akan mempengaruhi tingkat kekerasannya. Apabila tool
menjadi terlalu panas dan dibiarkan mendingin secara perlahan, maka tool
akan menjadi lunak. Apabila didinginkan dengan cepat maka akan rapuh.
j. Saat membentuk logam, dinginkan logam tersebut ke wadah air yang
dipasang di bagian bawah gerinda. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
agar logam tidak terlalu panas.
k. Beberapa bench grinder tidak disediakan dengan wadah air. Apabila terjadi
hal yang demikian, wadah air harus disediakan di dekat gerinda sehingga
dapat mendinginkan bagian yang digerinda.
Melakukan Persiapan
TEKNIKA KAPAL
78 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Dengan grinding wheel yang terpasang pada gerinda, aturlah tool rest.
Posisikan tool rest dengan jarak 1/16 inchi (1,5 mm) di antara wheel dan tool rest
serta tingginya sama dengan titik pusat grinding wheel. Untuk mengatur tool
rest, kendorkan bolt pengatur dan longgarkan tool rest dengan box wrench. Atur
tool rest dengan ketinggian dan jarak yang benar dari grinding wheel kemudian
kencangkan bolt pengatur. Jika tidak yakin, tanyakan kepada supervisor.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
79
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Hubungkan gerinda pada power supply. Pakailah face shield, berdirilah di sisi
grinding wheel dan hidupkan gerinda. Setelah gerinda berputar sesuai dengan
kecepatan, berpindahlah ke depan gerinda, tahan bagian yang digerinda
dengan kuat pada tool rest, dan gerakkan dengan perlahan ke depan sampai
bagian yang digerinda tersebut bersentuhan dengan grinding wheel. Grinding
wheel mengikis logam yang bersentuhan. Sekali-sekali celupkan logam yang
digerinda ke dalam air untuk mendinginkannya.
Mematikan
TEKNIKA KAPAL
80 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
81
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
untuk membuat permukaan menjadi vertikal. Beberapa dari mesin ini dapat
memiliki shank yang lebih tinggi yang ditanamkan pada lantai dan umumnya
disebut pedestal drilling machine.
Kecepatan Drill
Sudut luar adalah bagian cutting lip yang paling berat bebannya pada saat
pemotongan. Misalnya, dalam satu putaran sudut luar memotong dua kali lebih
banyak logam daripada bagian tengah cutting lip.
TEKNIKA KAPAL
82 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Jenis material yang berbeda memiliki kecepatan potong yang berbeda dan
kecepatan potong ini harus diaplikasikan pada rumus yang digunakan untuk
mengetahui rpm saat pengeboran. Kecepatan potong untuk suatu material
dinyatakan dalam feet per menit atau dalam meter per menit. Tabel di bawah
adalah petunjuk mengenai nilai yang berlaku bagi sejumlah logam dari jenis
yang disebutkan.
Kecepatan Pemotongan untuk High Speed Steel Drill
Mild steel 80-100 ft/menit 25-30 m/menit
Cast iron 60-100 ft/menit 20-30 m/menit
Brass 125-200 ft/menit 40-60 m/menit
Aluminium 200-300 ft/menit 60-90 m/menit
Putaran / menit
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
83
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CONTOH SOAL
Hitunglah kecepatan pengeboran dalam rpm dari sebuah dril Ǿ 6 mm, dengan
material baja lunak!
Kecepatan pemotongan dalam meter/menit
Kecepatan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan drill patah akibat torque
yang berlebihan, saat drill macet atau membentur bagian yang keras.
Feed pada Drill
Feed mengacu pada kecepatan drill yang memotong benda kerja. Feed
dinyatakan dalam satuan inchi atau milimeter per putaran. Untuk logam tertentu
feed yang diizinkan dibatasi oleh diameter drill. Drill HSS yang berputar pada
kecepatan pemotongan yang benar dapat memiliki tingkat kecepatan feed 0,02
mm/putaran per 1 mm diameter drill.
Tingkat kecepatan feed dikendalikan oleh:
a. Feed control yang dioperasikan tangan.
b. Tekanan langsung dari portable drill.
TEKNIKA KAPAL
84 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
c. Tingkat kecepatan feed yang dihitung dan dikendalikan oleh feed otomatis
pada drilling machine.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
85
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Prosedur
Pilot Hole
Pilot hole sangat penting saat mengebor lubang berukuran besar karena
bagian chisel pada ujung web lebih lebar yang menyebabkan drill menyimpang
dari lubang center. Pilot hole dapat dibuat dengan menggunakan drill dengan
diameter kecil.
Ketika mengebor lubang besar, cara yang benar adalah memberi tanda
lubang seukuran diameter lubang yang diperlukan, dilanjutkan dengan
membuat lubang pada beberapa titik di sekeliling lingkaran lubang yang akan
dibor.
Apabila drill tidak dapat mengebor dengan akurat, hal ini dapat dilihat
sebelum pengeboran berlanjut terlalu jauh dan dapat diperbaiki.
TEKNIKA KAPAL
86 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
87
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
a. Bersihkan bagian atas meja drill dan di sisi bawah vice dengan brush!
b. Posisikan slot penjepit vice sejajar dengan slot T pada meja!
c. Pasanglah T bolt dengan washer dan nut! Gerakkan vice sehingga jaw berada
pada posisi yang benar! Kencangkan nut dengan tangan!
d. Bukalah jaw pada vice sesuai dengan lebar material yang akan dibor.
Posisikan kedua jaw sejajar dengan ketinggian yang sama di antara kedua
jaw pada vice!
e. Pastikan bahwa material yang akan dibor dalam keadaan bersih dan tidak
memiliki burr! Tempatkan material yang akan dibor sejajar dan kencangkan
jaw secara perlahan-lahan!
TEKNIKA KAPAL
88 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
f. Dekatkan ujung drill pada permukaan benda kerja! Gerakkan vice dan benda
kerja sampai berada di tengah! Gunakan wrench untuk mengencangkan nut
pada T bolt!
g. Pastikan bahwa jaw aman dari drill ketika dalam proses pengeboran!
Apabila benda kerja yang dibor kemungkinan akan melenting, pastikan
kedua jaw tidak terlalu lebar!
h. Pukullah material dengan soft tip hammer untuk menempatkannya pada
posisi yang benar di antara jaw!
i. Jepitkan vice jaw pada material yang akan dibor dengan mendorong handle
removable vice dan sedikit dipukul menggunakan telapak tangan saja!
j. Pastikan bahwa benda kerja masih berada di tengah! Pastikan bahwa
paralel blok tidak bisa bergerak!
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
Setelah melakukan praktik, diharapkan siswa mampu:
1. Mengenal peralatan power tools (alat-alat bertenaga)
2. Mengetahui fungsi penggunaan peralatan bertenaga
3. Memahami penggunaan peralatan bertenaga pada pekerjaan bengkel.
B. Teori Dasar
Alat bertenaga (power tools) merupakan alat kerja yang bertenaga yang
sumber tenaganya dari aliran listrik yang disebut juga alat listrik atau dari
tenaga angin yang disebut alat pneumetik. Alat-alat bertenaga (power tools)
ini terdiri dari beberapa macam bentuk dan fungsinya juga berbeda-beda
menurut kebutuhan antara lain: mesin bor untuk membuat lubang pada
benda kerja, atau mesin gerinda untuk memotong benda kerja.
C. Peralatan
1. Alat-alat bertenaga (power tools)
2. Benda kerja (kayu/plat besi)
D. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan pakaian kerja (wearpack) dengan baik dan benar.
2. Menggunakan alat praktik sesuai fungsinya.
3. Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang aman dan sesuai tempatnya.
4. Dilarang bergurau pada saat praktik berlangsung
E. Langkah Kerja
Identifikasi peralatan lain yang ada di bengkel atau dibutuhkan bengkel
perkapalan dan belum terdapat dalam buku ini. Identifikasi dapat berupa
bentuk alatnya yang berbeda, dan jelaskan fungsinya. Buat dalam bentuk
laporan dalam kelompok dan presentasikan. Sumber dapat dari buku, internet
atau ruang alat bengkel. Lakukan praktik menggunakan peralatan power tools
sampai Anda dinyatakan kompeten oleh guru.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
89
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
Dst..
CAKRAWALA
John Wilkinson
Mesin perkakas modern dimulai pada tahun 1775, ketika penemu darai
Negara Inggris bernama John Wilkinson membuat mesin bor horizontal untuk
mengerjakan permukaan silinder dalam.
Selama abad ke–19, mesin perkakas standar seperti mesin bubut, sekrap,
planer, gerinda, gergaji, frais, bor, gurdi telah memiliki ketelitian yang cukup
tinggi, dan digunakan pada saat industrialisasi di Amerika Serikat dan Eropa
dimulai. Selama abad ke–20, mesin perkakas berkembang dan menjadi makin
TEKNIKA KAPAL
90 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
91
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
RANGKUMAN
digunakan alat bantu tangan untuk member tekanan bor. Pada saat mengebor
siswa diwajibkan menggunakan kacamata pelindung.
Bor listrik portable atau disebut juga bor tangan memiliki spesifikasi
berdasarkan ukuran chuck, ukuran motor (hp), dan kecepatan (rpm). Portable
drill umumnya berbentuk pistol besar, dengan drill cover terbuat dari plastik
atau logam.
Alat bor pneumatic portable (portable pneumatic drill). Dioperasikan
dengan menggunakan compressed air. Tipe bor ini digunakan untuk
pengerjaan pesawat udara, automotive dan industri fabrikasi lembaran
logam.
3. Fungsi dari drill bit ini adalah untuk membuat lubang bulat dalam material,
yang kerasnya bisa sama dengan mata bor. Penggunaan mata bor khusus
untuk membuat lubang. Mata bor tidak boleh digunakan sebagai chisel,
tapper atau prier. Mata bor yang terbuat dari baja karbon digunakan untuk
kayu dan logam lunak. Mata bor HSS digunakan pada logam lunak dan baja
lunak. Mata bor dengan ujung carbide atau tungsten carbide digunakan untuk
memotong beton dan logam-logam keras.
4. Portable power grinder tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada
lightweight grinder, cone wheel grinder, horizontal grinder dan surface grinder.
Portable impact wrench digunakan untuk memengendorkan baut/mur
dengan sangat cepat, sedangkan yang berukuran besar digunakan juga untuk
mengendorkan baut/mur yang sangat kencang.
5. Penanganan dan Pemeliharaan
Portable Power Tools
a. Jangan mengoperasikan di atas beban maksimal (overload)!
b. Bersihkan dan periksa peralatan secara berkala!
c. Periksa penyumbatan lobang ventilasi!
d. Ganti atau perbaiki tempat alat (casing) yang sudah rusak atau pecah!
e. Jangan menggunakan power tool dengan kabel power suplai yang rusak!
f. Beri tAnda/label pada peralatan yang rusak!
g. Beri pelumasan pada power tool!
TUGAS MANDIRI
Identifikasi jenis-jenis power tools dan sebutkan dalam bahasa Indonesia maupun
bahasa Inggris, serta sebutkan kegunaan dari masing-masing alat tersebut!
TEKNIKA KAPAL
92 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
REFLEKSI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
93
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BAB
MESIN BOR
IV
BAB IV MESIN BOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Peralatan Tambahan
KATA KUNCI
Mesin Bor, Bor tangan, bor duduk, bor tegak, bor radial
TEKNIKA KAPAL
94 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENDAHULUAN
Proses drilling adalah proses permesinan yang paling sederhana di antara proses
permesinan yang lain. Proses bor (boring) adalah proses meluaskan/ memperbesar
lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar).
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
95
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
2. Pembesaran Lubang
Mengumpan mata bor pada benda kerja yang telah memiliki lubang sebelumnya
guna untuk memperbesar diameter lubang pada benda kerja.
3. Chamfer
Chamfer adalah suatu proses untuk menghilangkan sisi tajam dari sebuah
bentuk slindris. Chamfer pada proses counter sink yang dimaksudkan ada
beberapa macam penggunaan, antara lain:
a. Chamfer untuk membersihkan chip / bram.
b. Chamfer untuk pembuatan ulir.
c. Chamfer untuk dudukan kepala baut konus.
d. Chamfer untuk dudukan paku keling.
TEKNIKA KAPAL
96 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
1. Base (dudukan)
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base
terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya
harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari
getaran yang terjadi.
2. Column (tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian
yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang
mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
97
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
3. Table (meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor.
Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian
pekerjaan yang berbeda atau bias berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu
poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk meja kerja yang
berbentuk lingkaran bias diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja.
Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi
meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam
menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.
4. Drill (mata bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efesien. Mata bor yang
paling sering digunkan adalah bor spiral, karena daya hantaran yang baik,
penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk
sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat
diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang-bidang potong bor spiral tidak
radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran
kecil yang merupakan hati bor.
5. Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang/
mencekam mata bor.
6. Spindle Head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor
dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses
pemakanannya.
7. Drill Feed Handle
Handle untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke
benda kerja (memakankan).
8. Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapannya
mulai dari kabel power dan kabel penghubung, fuse/ sekring, lampu indikator,
saklar on/ off dan saklar pengatur kecepatan.
TEKNIKA KAPAL
98 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Peralatan Tambahan
1. Ragum
Ragum untuk mesin gurdin digunakan untuk mencekam benda kerja pada saat
akan di bor.
2. Klem Set
Klem set digunakan untuk mencekam benda kerja yang tidak mungkin dicekam
dengan ragum.
3. Landasan (blok parallel)
Digunakan sebagai landasan pada pengeboran lubang tembus, untuk mencegah
ragum atau meja mesin turut terbor.
4. Pencekam mata bor
Digunakan untuk mencekam mata bor yang berbentuk silindris. Pencekam mata
bora da dua macam, yaitu pencekam dua rahang dan pencekam tiga rahang.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
99
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
1. Twist Bits
Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal
fungsinya. Bisa digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor
duduk baik secara horisontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat
lubang pada bahan kayu, plastik atau logam. Biasanya tersedia dalam ukuran ∅
4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat menggunakan paku atau sekrup
untuk arahan mata bor ini ketika Anda menggunakan mesin bor tangan.
TEKNIKA KAPAL
100 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
2. Masonry Bits
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
101
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada
bagian tengahnya dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung runcing
di tengah berfungsi untuk menjaga agar mata bor tetap lurus sehingga lubang
yang dihasilkan presisi dan dengan ∅ yang sama. Ukuran ∅ yang tersedia sekitar
6-15mm.
4. Countesink Bits
Mata bor ini bersudut 90° pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat
lubang 45° terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat membuat
lubang untuk kepala sekrup agar permukaan sama rata dengan kayu. Mata bor
ini bisa berdiri sendiri dan ada juga yang terpasang langsung dengan mata bor
utama untuk membuat lubang sekrup.
5. Foster Bits
Yaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok.
Paling baik apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil.
Karena apabila menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk mengendalikan
kestabilan posisi mata bor dan lubang yang dihasilkan kurang berkualitas.
Diameter yang tersedia mengikuti stAndar diameter engsel sendok, dari 15,
atau 35 mm.
TEKNIKA KAPAL
102 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya
yang seperti gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Berdiameter antara 25 - 60mm.
Mesin bor ini digunakan untuk pengeboran dengan berbagai posisi yang
umumnya tidak bisa dilakukan dengan mesin bor standar. Dengan mekanisme
yang sederhana dan ukuran yang kecil, mesin ini sangat fleksibel dan dapat
dibawa kemana saja. Mesin ini dapat digunakan untuk mata bor berdiameter
12 mm sampai 18 mm.
Kekurangan dari mesin bor ini adalah, operator tidak dapat mengatur
kecepatannya, sehingga operator harus benar-benar stabil pada saat
menggunakan mesin ini.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
103
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
104 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin bor tegak dirancang untuk benda kerja dengan ukuran sedang. Jenis
mesin bor ini sekilas mirip dengan mesin bor sensitif, namun ukurannya lebih
besar. Mesin bor ini mampu mengebor sampai diameter 50 mm. mesin ini
dilengkapi dengan pengaturan pemakanan otomatis. Kecepatan spindle utama
dan pemakanan bisa diatur sesuai kebutuhan pekerjaaan.
4. Mesin Bor Radial (Radial Drilling Machine)
Mesin bor radial dirancang untuk benda kerja yang berukuran sedang
sampai besar. Jennies mesin ini memiliki kolom mesin berbentuk bundar yang
terikat pada alas yang kuat.
Mesin bor gang memiliki meja dan alas yang panjang. Jenis mesin ini
memiliki empat sampai enam kepala bor yang ditempatkan secara sejajar.
Masing-masing kepala bor memiliki motor penggerak sendiri. Umumnya
mesin ini digunakan dalam proses produksi. Serangkaian pekerjaan seperti
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
105
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
106 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Prinsip Pengeboran
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk
membuat lobang silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, memcemper
lobang dan mengetap. Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi
pada pengeboran adalah pada saat menempatkan mata bor pada posisi yang tepat
di titik senter.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
107
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Dimana:
U = Keliling bibir mata potong bor
D = Diameter mata bor
P = 3.14
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor. Waktu
pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu, jarak yang
ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar
mata bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir pemotongan mata bor
(U) selama n putaran per menit dapat dihitung dengan rumus:
U=pxdxn
Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor
D = diameter mata bor
N = putaran mata bor per menit
Pemakanan Pengeboran
Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lubang/benda
kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran
dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan
yang diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas
lobang yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata
bor.
Pengerjaan Pengeboran
Untuk mekanisme proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut:
1. Pemasangan Benda Kerja
a. Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan
ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum,
dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan
TEKNIKA KAPAL
108 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan
menggunakan mur baut pada meja bor.
b. Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan
menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua
balok penahan yang sesuai.
c. Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan
pada sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian
ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh mur baut
pada meja mesin bor.
d. Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan
menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai
tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum.
2. Pemasangan Mata Bor pada Chuck
a. Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu
mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian,
lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh selubang
yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak digunakan untuk
memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan
menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan
dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.
b. Bor dengan tangkai selinder diguanakan “Pemegang bor berkonsentrasi
sendiri” dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam
mungkin sehinggan tidak selip pada saat berputar. Permukaan bagiaan
dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga
menghasilkan putaran bor.
c. Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor
otomatis (universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan
membuka atau menjepit dengan sendirinya (otomatis).
d. Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang
yang dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat
bermacam-macam ukuran.
e. Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik
dan akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui
kedua belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan,
dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.
3. Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertikal
cukup memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci
di bawah meja dan disesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua
pengunci!
4. Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar
on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan
benda kerja!
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
109
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
5. Untuk pemakanan ke benda kerja, putar drill feed handle sehingga mata bor
turun dan memakan benda kerja!
6. Gunakan cairan pendingin bila perlu!
7. Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin!
8. Untuk mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan
dan ke kiri.
E. Perawatan Mesin
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan
yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin
bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.
2. Mesin harus dibersihkan setelah digunakan.
3. Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.
4. T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.
5. Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat
6. Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.
7. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran!
8. Hindari pakaian longgar!
9. Perlindungan khusus untuk mata.
Cara Perawatannya
1. Pendinginan
Pendinginan pada mata bor tidak bisa disepelekan karena akan membuat
umur mata bor tidak tahan lama, untuk pekerjaan yang cukup banyak mata
bor juga memerlukan proses pendinginan. Setiap material memiliki jenis
pendinginan yang berbeda.
2. Putaran Mesin (RPM)
Semakin besar diameter mata bor yang Anda gunakan maka semakin
lambat putaran yang ada, semakin kecil mata bor akan semakin membuat
putaran bor semakin cepat.
3. Pengasahan (penggerindaan)
Membentuk sisi potong yang kurang baik akan menimbulkan kerusakan
yang ditimbulkan seperti merasa cepat tumpul, terasa bahannya keras, lubang
yang tidak bagus, cepat panas dan lain-lain. Periksa kembali apakah hasil
asahan Anda sudah tepat agar dapat membuat mata bor Anda menjadi lebih
tahan lama.
TEKNIKA KAPAL
110 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Petunjuk Belajar
1. Baca dengan cermat setiap petunjuk dalam LKPD ini!
2. Lakukan setiap langkah-langkah dengan seksama dan seefisien mungkin
dalam memanfaatkan waktu yang ada!
3. Lakukan kegiatan ini bersama teman dalam kelompok!
B. Informasi Pendukung
1. Bor merupakan peralatan bertenaga yang sumber tenaganya bukan dari
tenaga manusia, tetapi tenaga listrik atau tenaga pneumatis (gas).
2. Bor adalah alat yang berfungsi untuk membuat lubang yang rapi dan
presisi pada benda kerja, misalnya pada kayu, plastik maupun pada besi
dan plat. Bor terbagi menjadi 2 jenis yaitu bor tangan dan bor duduk.
C. Tugas
Lakukanlah demonstrasi penggunaan macam-macam bor yang ada di bengkel
atau workshop dengan didampingi oleh guru!
D. Langkah Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Bor Tangan 1 perangkat
b. Bor Duduk 1 perangkat
2. Keselamatan Kesehatan Kerja
a. Pakailah pakaian praktikum!
b. Periksalah terlebih dahulu trainer sebelum digunakan!
c. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada lembar kegiatan
belajar!
d. Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum!
e. Bila telah selesai praktikum bersihkan kembali peralatan yang telah
digunakan!
3. Langkah-langkah Menggunakan Bor
a. Cek kondisi mesin bor!
b. Tegangan harus sesuai dengan mesin bor!
c. Pilih mata bor yang sesuai!
d. Pasang mata bor dengan benar, kencangkan dengan kunci mata bor!
e. Buat titik pada benda (plat/besi) yang akan di bor, dengan tujuan agar
pada saat start mata bor tidak melset!
f. Atur putaran mesin sesuai kebutuhan!
g. Bila lubang yang akan dibuat cukup besar, mulai dengan mata bor
kecil (2 - 4mm)!
h. Nyalakan mesin bor!
i. Posisi mesin bor harus tegak lurus dengan bidang yang akan dibor,
agar mata bor tidak mudah patah dan lubangnya lurus!
j. Siapkan pelumas atau coolant!
k. Matikan mesin setelah selesai digunakan!
l. Bersihkan mesin agar kondisi mesin tetap terjaga!
4. Membuat laporan hasil kerja.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
111
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CAKRAWALA
John Wilkinson
Mesin perkakas modern dimulai pada tahun 1775, ketika penemu dari
negara Inggris bernama John Wilkinson membuat mesin bor horizontal
untuk mengerjakan permukaan silinder dalam. Sekitar yahun 1794, Henry
Maudslay membuat mesin bubut yang pertama. Sesudah itu, Joseph Withworth
mempercepat penggunaan mesin perkakas Wilkinson dan Maudslay tersebut
dengan membuat alat ukur yang memiliki kecermatan seperjuta inchi pada
tahun 1830. Penemuan tersebut amat sangat berharga, karena pada saat itu
metode pengukuran yang cermat dibutuhkan untuk produksi massal komponen-
komponen mesin yang mampu tukar (interchangeable parts).
Selama abad ke-19, mesin perkakas standar seperti mesin bubut, sekrap,
planer, gerinda, gergaji, frais, bor, dan gurdi telah memiliki ketelitian yang
cukup tinggi dan digunakan pada saat industrialisasi di Amerika Serikat dan
Eropa dimulai. Selama abad ke-20, mesin perkakas berkembang dan menjadi
makin akurat produksinya. Sesudah tahun 1920 mesin perkakas makin khusus
penggunaanya. Dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1950 mesin perkakas yang
lebih besar tenaganya dan grid dibuat untuk mengefektifkan penggunaannya
bersamaan dengan tersedianya material alat potong.
TEKNIKA KAPAL
112 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
Bor adalah salah satu mesin perkakas, yang secara umum digunakan untuk
mengebor suatu benda kerja. Pada mesin ini juga dapat dilakukan pekerjaan-
pekerjaan lainnya seperti, memperluas lubang, pengeboran untuk tirus pada
bagian suatu lubang atau pembenaman.
Mesin bor mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pembuatan lubang
2. Pembesaran lubang
3. Chamfer
Bagian utama mesin bor:
1. Base (dudukan)
2. Column (tiang)
3. Table (meja)
4. Drill (mata bor)
5. Spindle
6. Spindle Head
7. Drill feed handle
8. Kelistrikan
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
113
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TEKNIKA KAPAL
114 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
REFLEKSI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
115
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL
A. Pilihan Ganda
Pilihlah pernyataan yang benar dibawah ini dengan meberi tanda silang (X)
2. Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan perusahaan jika telah melaksanakan
tanggung jawabnya, kecuali:
a. Memonitor kesehatan pegawainya
b. Menyimpan data pegawai.
c. Mengganti person dengan person lain yang sesuai kualifikasi
d. Memberhentikan pegawai tanpa persetujuan pegawai
TEKNIKA KAPAL
116 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
7. Kecelakaan pada kaki dapat digolongkan kedalam hal – hal berikut ini, kecuali :
a. Terpukul
b. Teriris
c. Tergelincir
d. Keseleo
8. Dalam bengkel teknik atau bengkel kerja bangku dikenal ada dua jenis alat
bantu kerja yaitu :
a. Spanner dan wrench
b. Hand tools dan power tools
c. Hand tools dan spanner
d. Power tools dan spanner
11. Alat yang dalam penggunaannya menggunakan tenaga bantu dari mesin
disebut…
a. Power tools
b. Hand tools
c. Spanner
d. Wrench
12. Apa nama kunci yang mempunyai tangkai (shank) dengan kepala di masing-
masing ujung yang membuat sudut 150 terhadap tangkainya….
a. Kunci ring
b. Kunci shock
c. Kunci pas
d. Spanner
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
117
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
13. Kunci yang digunakan untuk mengencangkan baut/mur terutama pada bagian-
bagian yang tidak terjangkau oleh kunci socket adalah….
a. Spanner
b. Kunci kombinasi
c. Kunci inggris
d. Kunci pas
15. Alat yang digunakan untuk mengencangkan/ melepas baut pada sambungan
pipa adalah….
a. Kunci ring
b. Kunci nipel
c. Kunci kombinasi
d. Kunci ledeng
16. Alat yang tidak termasuk ke dalam kelengkapan kunci socket adalah….
a. Rachet
b. Sliding T bar
c. Breaker bar
d. Wheel brace
17. Alat yang digunakan untuk melepas/ memasang mur/ sekrup dengan tengah
kepala berbentuk segi enam adalah….
a. Obeng plus
b. Obeng min
c. Kunci allen
d. Kunci T
18. Kunci yang memiliki head dengan salah satu jaw tetap dan jaw yang lainnya
bisa disetel adalah….
a. Kunci shock
b. Kunci T
c. Kunci allen
d. Kunci inggris
TEKNIKA KAPAL
118 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
21. Suatu alat untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji,
ditap dan lain-lain….
a. Steel square
b. Scriber
c. Hacksaw
d. Vice
22. Yang termasuk ke dalam perlengkapan pada saat menggunakan bor listrik
adalah….
a. Googles
b. Topi
c. Masker
d. Sarung tangan
23. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan air drill adalah….
a. Air drill berputar dengan kecepatan lebih tinggi daripada bor listrik
b. Besarnya torsi yang dihasilkan air drill tidak ditentukan oleh tekanan
system udara
c. Air drill berbahaya di gunakan di tempat yang rawan kebakaran
d. Air drill rawan dengan kosleting listrik
25. Hal yang tidak boleh dilakukan dalam penggunaan impact wrench adalah….
a. Mengencangkan baut roda
b. Melepaskan baut propeller shaft
c. Mengencangkan baut transmisi
d. Melepaskan baut kopling
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
119
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
29. Pada waktu pengeboran, tatal yang keluar hanya pada salah satu alur mata bor.
Hal ini disebabkan oleh….
a. Panjang bibir mata bor tidak sama
b. Pemasangan mata bor miring
c. Sudut bibir mata bor tidak sama
d. Web mata bor miring
30. Pada saat melaksanakan pengeboran untuk bahan baja, maka mata bor yang
harus kita gunakan adalah yang memiliki sudut puncak….
a. 118o
b. 125o
c. 135o
d. 130o
B. Essay
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas!
1. Mengapa kesehatan kerja harus menjadi perhatian suatu perusahaan?
2. Apa kegunaan kunci ring, berikan contoh penggunaannya!
3. Bagaimana cara penggunaan obeng ketok?
4. Identifikasi 3 alat pelindung diri yang digunakan oleh mekanik di bengkel
beserta fungsinya.
5. Jelaskan prosedur penggunaan mesin bor secara singkat dan jelas!
TEKNIKA KAPAL
120 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BAB
MESIN GERINDA (GRINDING MACHINE)
V
BAB V MESIN GERINDA (GRINDING MACHINE)
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Gerinda Tangan
(Grinding Machine)
Gerinda Duduk
(Bench Grinder)
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
121
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENDAHULUAN
Mesin gerinda (grinding machine) adalah salah satu alat yang termasuk dalam alat
bertenaga (power tool) multifunsi yang cukup penting. Mesin gerinda adalah salah
satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/ memotong ataupun mengerus
benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah
batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,
penajaman, pengasahan atau pemotongan.
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
122 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
123
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Body grinder dapat terbuat dari logam atau plastik. Ukuran gerinda
diklasifikasikan berdasarkan kecepatan (rpm) dan ukuran grinding wheel yang
digunakan. Portable power grinder digunakan untuk menggerinda hasil pengelasan,
menghaluskan permukaan dan membersihkan karat. Portable power grinder
digunakan di tempat yang tidak memungkinkan untuk mencekam benda kerja di
pedestal grinder. Portable power grinder dipegang dengan tangan dan dioperasikan
di atas bidang yang dikerjakan.
Apabila portable power grinder digunakan untuk menghaluskan suatu
permukaan, kualitas hasilnya tidak akan sama dengan hasil dari gerinda yang
menggunakan mesin Gunakan hanya portable power grinder di tempat dimana
permukaan akhir tidak terlalu penting. Periksalah grinding wheel apakah ada yang
pecah atau retak sebelum digunakan. Apabila ada yang pecah atau retak, pasanglah
grinding wheel baru. Selalu gunakan safety glass saat menggunakan portable power
grinder.
Pastikan kecepatan maksimum spindle tidak melebihi kecepatan yang telah
ditentukan. Cabut kabel listrik jika tidak digunakan. Apabila wheel guard telah dibuat
untuk gerinda, pastikan pelindung ini digunakan. Ketika menggunakan gerinda,
dekatkan gerinda secara perlahan dengan benda kerja. Jangan menggerinda di
sekitar gas yang mudah terbakar, di sekitar campuran atau material yang mudah
terbakar. Jangan terlalu menekan gerinda, jika terlalu banyak penekanan akan
memperlambat motor dan menyebabkan benda kerja menjadi panas, dapat
menyebabkan distorsi terhadap logam. Jangan menghidupkan gerinda dengan
spindle terkunci atau dalam keadaan dibebani. Hal ini dapat menyebabkan motor
terbakar.
Perawatan
Jaga kebersihan portable power grinder dari kotoran dan oli. Jangan membiarkan
kotoran masuk ke dalam ventilasi udara. Periksa kabel listrik apakah ada yang
terkelupas dan kerusakan lainnya. Pastikan semua bolt, fitting kencang dan jagalah
gerinda tetap dalam kondisi yang baik. Periksa mechanical operation dari control
lever dengan melepaskan plug. Pelumasan yang baik akan memberikan daya pakai
yang lama. Gerinda yang digunakan pada pekerjaan berat harus diinspeksi dan
dilumasi.
TEKNIKA KAPAL
124 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
125
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Menggunakan Gerinda
1. Pastikan agar grinding disc berada pada sudut 150 dengan benda yang
digerinda!
2. Pastikan benda yang digerinda berada pada ketinggian pinggang saat proses
penggerindaan!
3. Hentikan penggerindaan pada interval tertentu untuk mengistirahatkan tangan
dan lengan!
4. Setelah selesai menggerinda, lepaskan power dan letakkan gerinda di atas
bangku dengan disc menghadap ke atas! Jangan meletakkan gerinda dengan
menghadap ke bawah sampai disc berhenti berputar!
Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda
dipasangkan pada dudukan. Untuk melakukan penggerindaan, benda kerja
didekatkan dan ditempelkan ke roda gerinda yang berputar hingga permukaan
benda kerja terkikis oleh roda gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin
gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan roda gerinda pada mesin
gerinda tangan. Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat,
mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja setelah
proses pengelasan.
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat
juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya,seperti mengasah pisau dapur,
golok, kampak,arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah,
gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti
membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat suku cadang mesin jahit,
membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
TEKNIKA KAPAL
126 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
127
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Melakukan persiapan
TEKNIKA KAPAL
128 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Dengan grinding wheel yang terpasang pada gerinda, aturlah tool rest.
Posisikan tool rest dengan jarak 1/16 inchi (1,5 mm) di antara wheel dan tool rest
serta tingginya sama dengan titik pusat grinding wheel. Untuk mengatur tool rest,
kendorkan bolt pengatur dan longgarkan tool rest dengan box wrench. Atur tool rest
dengan ketinggian dan jarak yang benar dari grinding wheel kemudian kencangkan
bolt pengatur. Jika tidak yakin, tanyakan kepada supervisor.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
129
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Hubungkan gerinda pada power supply. Pakailah face shield, berdirilah di sisi
grinding wheel dan hidupkan gerinda. Setelah gerinda berputar sesuai dengan
kecepatan, berpindahlah ke depan gerinda, tahan bagian yang digerinda dengan
kuat pada tool rest, dan gerakkan dengan perlahan ke depan sampai bagian yang
digerinda tersebut bersentuhan dengan grinding wheel. Grinding wheel mengikis
logam yang bersentuhan. Sekali-sekali celupkan logam yang digerinda ke dalam
air untuk mendinginkannya.
Mematikan
TEKNIKA KAPAL
130 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan
untuk memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda gerinda yang
digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan kecepatan tinggi.
Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari bahan
baja dengan cepat.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
131
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
Judul : ……………………………
Kelompok : ……………………………
Nama Alat : ……………………………
Fungsi Alat :
A. Petunjuk Belajar
1. Baca dengan cermat setiap petunjuk dalam LKPD ini.
2. Lakukan setiap langkah-langkah dengan seksama dan seefisien mungkin
dalam memanfaatkan waktu yang ada.
3. Lakukan kegiatan ini bersama teman dalam kelompok.
B. Informasi Pendukung
1. Gerinda merupakan peralatan bertenaga yang sumber tenaganya bukan
dari tenaga manusia tetapi tenaga listrik.
2. Gerinda adalah alat yang berfungsi untuk pengerjaan akhir/ finishing
yang digunakan untuk membersihkan kotoran/percikan atau meratakan
hasil lasan. Gerinda terbagi dua yaitu gerinda tangan dan gerinda duduk.
C. Tugas
Lakukanlah demonstrasi penggunaan macam-macam mesin gerinda yang
ada di bengkel atau workshop dengan didampingi oleh guru.
D. Langkah Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Gerinda Tangan 1 perangkat
b. Gerinda Duduk 1 perangkat
2. Keselamatan Kesehatan Kerja
a. Pakailah pakaian praktikum!
b. Periksalah terlebih dahulu trainer sebelum digunakan!
c. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada lembar kegiatan
belajar!
d. Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum!
e. Bila telah selesai praktikum bersihkan kembali peralatan yang telah
digunakan!
3. Langkah-langkah menggunakan gerinda
a. Sebelum memasang steker pada stop kontak, pastikan switch gerinda
pada posisi off!
b. Dorong switch/saklar untuk menyalakan mesin dan tekan untuk
mengunci switch/ sakla! Dengan ini kita tidak perlu menekan switch
untuk menyalakan mesin.
c. Pastikan agar mata gerinda pada sudut 15o dengan benda yang akan
digerinda!
d. Pastikan benda yang digerinda berada pada ketinggian pinggang
pada saat proses penggerindaan!
TEKNIKA KAPAL
132 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
CAKRAWALA
Sejarah Gerinda
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
133
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TEKNIKA KAPAL
134 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Dengan beragam manfaat dan fungsi dari gerinda tersebut maka diperlukan
pengembangan batu gerinda untuk menunjangnya. Penggerindaan bukan suatu
proses yang lepas dari permasalahan. Permasalahan tersebut ialah kerusakan
yang berkenaan dengan panas, permukaan kasar, vibrasi-vibrasi dan keuausan
roda gerinda yang cepat. Untuk menanggulangi permasalahan ini dengan tepat
maka dibantu oleh pemahaman yang benar dan saling mempengaruhi dari
faktor-faktor menggerinda. Permasalahan yang biasa ditemui dianalisa didalam
proses agar dapat berhasil menunjukkan bagaimana parameter-parameter itu
dapat dioptimalkan dan diperbaiki kualitas gerinda.
Setelah mempelajari bab ini, Anda tentu akan lebih memahami tentang
Mesin Gerinda serta kegunaannya. Dari yang telah dipelajari dan dijelaskan pada
bab ini, manakah yang menurut Anda paling sulit di mengerti dan dipahami?
Silakan diskusikan dengan teman atau bertanya langsung pada guru Anda terkait
hal-hal yang sulit dimengerti dan kurang dipahami pada materi yang telah
dibahas dalam bab ini.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
135
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BAB
MESIN BUBUT
VI
BAB VI MESIN BUBUT
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
136 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENDAHULUAN
Mesin bubut (bahasa Inggris: lathe) adalah suatu mesin perkakas yang digunakan
untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda
kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong
relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur
perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka
akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros
spindel dengan poros ulir.
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
137
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
138 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 6.5 Kepala Tetap Terpasang Cekam (Chuck) pada Spindle Utama
Mesin Bubut
Sumber : Bahan Ajar Teknik Permesinan
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
139
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Setiap mesin bubut dengan merk atau prabrikan yang berbeda, pada
umumnya memiliki posisi dan konstruksi tuas/ handel yang berberbeda pula
walaupun pada prinsipnya memiliki fungsi yang sama. Contoh pada jenis
mesin bubut standar “Celtic 14”, dapat memperoleh putaran mesin yang
berbeda-beda apabila hubungan diantara roda gigi diadalamnya diubah-ubah
menggunakan tuas pengatur kecepatan putaran yaitu “A” (kerja tunggal) dan
“B” (kerja ganda).
Putaran cepat (tinggi) biasanya dilakukan pada kerja tunggal, yaitu
diperlukan untuk pembubutan dengan tenaga ringan atau pemakanan
kecil (finising), sedangkan putaran lambat dilakukan pada kerja ganda.
yaitu diperlukan untuk membubut dengan tenaga besar dan sayatan tebal
(pengasaran). Sementara tuas “C dan D” berfungsi mengatur kecepatan putaran
transportir yang berhubungan dengan kehalusan pembubutan dan jenis ulir
yang akan dibuat (dapat dilihat pada pelat tabel pembubutan dan ulir).
TEKNIKA KAPAL
140 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
141
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Kepala lepas ini dapat digeser sepanjang alas (bed) mesin, tinggi senter
kepala lepas sama dengan tinggi senter kepala tetap. Kepala lepas ini terdiri
dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat yang
dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat, atau tidak sepusat yaitu
pada waktu membubut tirusan tinggi senter kepala tetap. Kepala lepas ini
terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut pengikat
yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat, atau tidak sepusat
yaitu pada waktu membubut tirus.
3. Alas/ Meja Mesin (Bed machine)
Alas/meja mesin bubut (Gambar 6.10) digunakan sebagai tempat
kedudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan
tumpuan gaya pemakanan pada waktu pembubutan. Bentuk alas/ meja
mesin bubut bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu
atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Selain itu, alat/ meja
mesin bubut memilki permukaannya yang sangat halus, rata dan kedataran
serta kesejajaranya dengan ketelitian sangat tinggi, sehingga gerakan kepala
lepas dan eretan memanjang diatasnya pada saat melakukan penyayatan
dapat berjalan lancar dan stabil sehingga dapat menghasilkan pembubutan
yang presisi. Apabila alas ini sudah aus atau rusak, akan mengakibatkan hasil
pembubutan yang tidak baik atau sulit mendapatkan hasil pembubutan yang
sejajar.
4. Eretan (carriage)
Eretan (carriage), terdiri dari tiga bagian/elemen di antaranya, petama:
eretan memanjang (longitudinal carriage) terlihat pada (Gambar 6.11a),
berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang mendekati
spindle mesin, secara manual atau otomatis sepanjang meja/alas mesin
dan sekaligus sebagai dudukan eretan melintang. Kedua: eretan melintang
(cross carriage) terlihat pada (Gambar 6.11b), befungsi untuk melakukan
gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau menjaui sumbu senter,
secara manual/otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan atas. Ketiga:
TEKNIKA KAPAL
142 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
eretan atas (top carriage) terlihat pada (Gambar 6.11c), berfungsi untuk
melakukan pemakanan secara manual kearah sudut yang dikehendaki sesuai
penyetelannya.
Bila dilihat dari konstruksinya, eretan melintang bertumpu pada ertan
memanjang dan eretan atas bertumpu pada eretan melintang. Dengan demikian
apabila eretan memanjang digerakkan, maka eretan melintang dan eretan atas
juga ikut bergerak/bergeser.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
143
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
144 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
6. Tuas/ Handel
Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang
berbeda, pada umumnya memiliki posisi/ letak dan cara penggunaannya.
Maka dari itu, di dalam mengatur tuas/handel pada setiap melakukan proses
pembubatan harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang
terdapat pada mesin bubut tersebut (Gambar 6.14).
Gambar 6.14 Tuas Pengatur Kecepatan dan Pengubah Arah Putaran Transporter
Sumber: Bahan Ajar Teknik Permesinan
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
145
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
146 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
147
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
148 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk jenis cekam yang lain, rahangnya ada yang berjumlah dua
buah yang diikatkan pada rahang satu dengan yang lainnya, tujuannya
agar rahang pada bagian luar dapat dirubah posisinya sehingga dapat
mencekam benda kerja yang memilki diameter relatif besar (Gambar 6.20).
Caranya yaitu dengan melepas baut pengikatnya, baru kemudian dibalik
posisinya dan dikencangkan kembali. Hati-hati dalam memasang kembali
rahang ini, karena apabila pengarahnya tidak bersih, akan mengakibatkan
rahang tidak tidak sepusat dan kedudukannya kurang kokoh/ kuat.
Selain jenis cekam yang telah disebutkan diatas, masih ada jenis cekam
lain yiatu cekam yang memiliki rahang dengan bentuk khusus. Cekam ini
digunakan untuk mengikat benda kerja yang perlu pengikatan dengan cara
yang khusus (gambar 6.21).
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
149
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Cekam pada saat digunakan harus dipasang pada spindel mesin. Cara
pemasangannya tergantung dari bentuk dudukan/ pengarah pada spindel
mesin dan cekam. Keduanya harus memilki bentuk yang sama, sehingga
bila dipasangkan akan stabil dan presisi kedudukannya. Bentuk dudukan/
pengarah pada spindel pada umumnya ada dua jenis yaitu, berbentuk ulir
dan tirus (Gambar 6.22). Cekam terpasang pada spindel mesin dapat dilihat
pada (Gambar 6.23).
TEKNIKA KAPAL
150 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
151
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
2. Alat Pembawa
Yang termasuk alat pembawa pada mesin bubut adalah pelat pembawa dan
pembawa (lathe doc).
a. Pelat Pembawa
Jenis pelat pembawa ada dua yaitu, pelat pembawa permukaan
bertangkai (driving plate) dan pelat pembawa permukaan rata (face plate)
– (gambar 6.28). Konstruksi pelat pembawa berbentuk bulat dan pipih,
berfungsi untuk memutar pembawa (lathe-dog) sehingga benda kerja yang
terikat akan ikut berputar bersama spindel mesin (Gambar 6.29).
TEKNIKA KAPAL
152 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 6.28 Pelat Pembawa Permukaan Bertangkai dan Pelat Pembawa Rata
Sumber : Bahan Ajar Teknik Permesinan
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
153
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Pembawa (Late-dog)
Pembawa (late-dog) pada mesin bubut secara garis besar ada dua jenis
yaitu, pembawa berujung lurus (Gambar 6.31) dan pembawa berujung
bengkok (Gambar 6.32). Fungsi alat ini adalah untuk membawa benda kerja
agar ikut berputar bersama spindel mesin.
TEKNIKA KAPAL
154 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
155
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
benda kerja. Penyangga pada mesin bubut ada dua macam yaitu, penyangga
tetap (steady rest) – (Gambar 6.35), dan penyangga jalan (follower rest) –
(Gambar 6.36).
TEKNIKA KAPAL
156 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Senter
Senter (Gambar 6.39) terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan
untuk mendukung benda kerja yang akan dibubut. Ada dua jenis senter yaitu
senter tetap/ mati (senter yang posisi ujung senternya diam tidak berputar
pada saat digunakan) dan senter putar (senter yang posisi ujung senternya
selalu berputar pada saat digunakan. Kedua jenis senter ini ujung pada
bagian tirusnya memiliki sudut 600, dan bila digunakan pemasangannya
pada ujung kepala lepas (Gambar 6.40).
Gambar 6.40 Pemasangan Senter Tetap dan Senter Putar pada Kepala Lepas
Sumber : Bahan Ajar Teknik Permesinan
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
157
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Mengingat senter tetap pada saat digunakan tidak ikut berputar (akan
selalu terjadi gesekan pada ujung senternya), maka untuk menjaga agar
tidak cepat aus harus sering diberi pelumas (oli/stempet/grease).
4. Alat Bantu Pengeboran
Yang dimaksud alat bantu pengeboran adalah alat yang digunakan untuk
mengikat alat potong bor termasuk rimer, konterbor, dan kontersing pada
proses pembubutan. Bila dilihat dari system penguncian/pecekamannya, alat
tersebut ada dua jenis yaitu, cekam bor dengan kunci (Gambar 6.41) dan cekam
bor tanpa pengunci (keyless chuck drill) - (Gambar 6.42). Cara menggunakan
cekam bor dengan kunci adalah, untuk mengencangkan mulut rahangnya harus
dibantu dengan alat bantu yaitu kunci cekam bor. Sedangkan untuk cekam bor
tanpa kunci caranya menggunakannya adalah, untuk mengencangkan mulut
rahangnya tidak menggunakan alat bantu kunci cekam bor, cukup hanya
memutar rumah rahangnya dengan tangan. Penggunaan kedua alat ini pada
mesin bubut, harus dipasang pada kepala lepas (Gambar 6.43).
TEKNIKA KAPAL
158 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
159
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk pembelian mesin bubut stAndar yang baru data spesifikasi lainnya
harus lengkap, karena apabila tidak lengkap secara keseluruhan bisa saja mesin
mesin bubut yang dibeli tidak memiliki spesifikasi yang stAndar atau tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Contoh data spesifiksi mesin bubut secara lengkap dapat
dilihat pada (Tabel 6.1).
Tabel 6.1 Data Spesifikasi Mesin Bubut
TEKNIKA KAPAL
160 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Petunjuk Belajar
1. Baca dengan cermat setiap petunjuk dalam LKPD ini!
2. Lakukan setiap langkah-langkah dengan seksama dan seefisien mungkin
dalam memanfaatkan waktu yang ada!
3. Lakukan kegiatan ini bersama teman dalam kelompok!
B. Informasi Pendukung
Membubut (turning) adalah suatu proses permesinan dengan cara
menghilangkan dan pengambilan tatal dari bahan atau benda kerja, dimana
pahat melakukan penyayat dengan gerakan maju atau melintang sedangkan
benda kerja dijepit pada cekam yang berputar. Benda kerja yang dihasilkan
berupa bentuk-bentuk silindris.
C. Tugas
Lakukanlah demonstrasi penggunaan macam-macam bor yang ada di bengkel
atau workshop dengan didampingi oleh guru!
D. Langkah Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Mesin Bubut StAndar 1 perangkat
b. Toolset 1 perangkat
c. Benda kerja (besi/baja)
2. Keselamatan Kesehatan Kerja
a. Pakailah pakaian praktikum!
b. Periksalah terlebih dahulu trainer sebelum digunakan!
c. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada lembar kegiatan
belajar!
d. Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum!
e. Bila telah selesai praktikum bersihkan kembali peralatan yang telah
digunakan!
3. Langkah-langkah menggunakan Bor
a. Cek kondisi mesin bubut!
b. Pilih mata pahat yang sesuai!
c. Pasang mata pahat dengan benar, kencangkan dengan kunci!
d. Buat pola pada benda (besi/baja) yang akan di bubut, dengan tujuan
agar pada saat start mata bubut tidak melset!
e. Atur putaran mesin sesuai kebutuhan!
f. Nyalakan mesin bubut!
g. Siapkan pelumas atau coolant!
h. Matikan mesin setelah selesai digunakan!
i. Bersihkan mesin agar kondisi mesin tetap terjaga!
4. Membuat laporan hasil kerja.
Amati proses pembubutan sebagaimana gambar di bawah! Selanjutnya
jelaskan apa saja yang dapat dilakukan proses pembubutan apa saja yang
dapat dilkukan pada mesin bubut standar!
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
161
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
CAKRAWALA
Henry Maudslay
Henry Maudslay adalah seorang inovator alat mesin dan penemu dari Inggris.
Dia dianggap sebagai bapak pendiri teknologi peralatan mesin. Henry Maudslay
lahir 22 Agustus 1771. Ia merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. ayahnya,
Henry Maudslay, seeorang tukang roda di Royal Engineers, dan ibunya, Margaret
(nee Laundy) seorang janda muda.
Maudslay mulai bekerja pada usia 12 sebagai “bubuk monyet”, salah satu
anak laki-laki yang bekerja dalam mengisi cartridge di Arsenal. Setelah dua
tahun, ia dipindahkan ke sebuah toko tukang kayu diikuti oleh bengkel pandai
TEKNIKA KAPAL
162 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CAKRAWALA
besi, di mana pada usia lima belas ia mulai berlatih sebagai pAndai besi. Dia
tampaknya memiliki spesialisasi dalam pekerjaan menempa. Selama waktunya
di Arsenal, Maudslay juga bekerja di Royal Foundry, di mana Jan Verbruggen
telah memasang mesin bor horisontal inovatif pada tahun 1772.
Maudslay mengembangkan industri mesin bubut pembuat sekrup pertama
kali pada tahun 1800, yang memungkinkan standarisasi ukuran ulir sekrup untuk
pertama kalinya. Pada tahun 1797, Henry Mauldslay mendesain dan membuat
mesin bubut yang disebut sebagai screw cutting lathe, salah satu karyanya yang
berkembang di Negara bagian New England. Waktu itu, Amerika Serikat masih
mengalami hambatan yang sangat ketat dengan undang-undang negeri Inggris
yang melarang ekspor mesin-mesin ke luar negeri. Sementara undang-undang
ini merupakan penghambat untuk sementara waktu tapi tidak memakan waktu
terlalu lama bagi bangsa Amerika yang bersifat revolusioner untuk memberikan
modal pada perkembangan mesin bubut Maudslay. Dibuatlah mesin-mesin
bubut yang serupa dengan bed-bed mesin dari kayu dan alurnya terbuat dari
besi
JELAJAH INTERNET
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
163
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
RANGKUMAN
TEKNIKA KAPAL
164 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
RANGKUMAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
165
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
TUGAS MANDIRI
1.
2.
3.
4.
5.
TEKNIKA KAPAL
166 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
REFLEKSI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
167
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BAB
SAMBUNGAN LAS
VII
BAB VII SAMBUNGAN LAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
Metode penyambungan las, las resistensi listrik, dan las karbit (las acetelyne).
TEKNIKA KAPAL
168 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Menurut Deutsche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dari definisi tersebut
dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa las adalah suatu proses dimana bahan dengan
jenis yang sama digabungkan menjadi satu sehingga terbentuk suatu sambungan
melalui ikatan kmia yang dihasilkan dari pemakaian panas dan tekanan.
A. Metode Penyambungan Las
Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara bahan dasar yang dilas
dengan elektroda las yang digunakan, melalui energi panas. Energi masukan panas
ini bersumber dari beberapa alternatif diantaranya energi dari panas pembakaran
gas atau energi listrik. Panas yang ditimbulkan dari hasil proses pengelasan ini
melebihi dari titik lebur bahan dasar dan elektroda yang di las.
Pengelasan dibedakan pada cara kerja alat tersebut dan bentuk pemanasanya
(Wiryosumarto, dkk, 2000). Pengklasifikasian pengelasan berdasarkan cara kerja
dapat dibagi dalam tiga kelas utama, yaitu:
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
169
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengelasan cair
Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan
sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api
yang terbakar.
2. Pengelasan tekan
Pengelasan tekan adalah cara pengalasan dimana sambungan dipanaskan
dan kemudian ditekan hinga menjadi satu.
3. Pematrian
Pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan
dengan menggunakan paduan logam yang menggunakan paduan logam yang
mempunyai titik cair rendah. Dalam cara ini logam induk tidak ikut mencair.
TEKNIKA KAPAL
170 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
171
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
172 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
3. Nyala Las
a. Nyala api netral
Kegunaan dari nyala api netral ini untuk heat treatment logam agar
mengalami surface hardening. Nyala api kerucut dalam berwarna putih
menyala. Nyala api keruccut antara tidak ada. Nyala api kerucut berwarna
kuning.
b. Nyala api oksigen lebih
Setelah dicapai nyal api netral kemudian kita mengurangi aliran gas
oksigen. Nyala api menampakkan kerucut api dalam dan antara. Nyala api
berwarna biru.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
173
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
174 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Tabung gas berfngsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi
bertekanan. Umumnya, tabung gas dibuat dari baja, tetapi sekarang ini
sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan aluminium.
Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga
besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan
kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk
membedakan tabung gas apakah di dalamnya berisi gas oksigen, asetilin,
atau gas lainnya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu.
b. Katub Tabung
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
175
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
c. Regulator
TEKNIKA KAPAL
176 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Pematik api adalah alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
177
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
Siswa mampu membuat sambungan tepi dengan ketentuan:
1. Menggunakan peralatan las oksi-astilen/ las gas/ las karbit.
2. Tanpa bahan tambah.
3. Posisi pengelasan di bawah tangan.
4. Lasan tidak melimpah ke samping dan rapi serta tidak dipanasi/dicairkan
ulang.
5. Pengelasan dilakukan dengan cara sikap yang benar.
C. KESELAMATAN KERJA
1. Pakailah kacamata las sewaktu las!
2. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran acetylen pada tabung gas, katup
tabung, regulator, brander maupun salurannya!
3. Gunakan tang penejepit (bukan tang potong atau kombinasi) untuk
memegang benda kerja panas!
D. LANGKAH KERJA
1. Stel regulator untuk mendapatkan tekanan kerja gas asetilen antara 0,2 –
0,3 kg/cm2 dan oksigen antara 2 – 3 kg/cm2.
2. Menekuk benda kerja dengan mesin lipat untuk memperoleh bentuk
seperti tergambar dan menandainya sebelum dilas.
3. Mengatur posisi benda kerja dan membuat las ikat 3 titik pada setiap sisi.
4. Membuat lasan tepi (3 sisi).
5. Merapikan benda kerja.
6. Memberi tanda benda kerja dengan nomor siswa, bila belum dikerjakan
pada langkah keduanya.
7. Menyerahkan benda kerja kepada guru.
TEKNIKA KAPAL
178 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CAKRAWALA
Pengelasan
JELAJAH INTERNET
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
179
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
RANGKUMAN
Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara bahan dasar yang dilas
dengan elektroda las yang digunakan, melalui energi panas. Pengklasifikasian
pengelasan berdasarkan cara kerja dapat dibagi dalam tiga kelas utama, yaitu:
1. Pengelasan cair
2. Pengelasan padat
3. Pematrian
Las resistensi listrik adalah suatu cara pengelasan dimana permukaan pelat
yang disambung ditekankan satu sama lain dan pada saat yang sama arus listrik
dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena
adanya resistensi listrik. Penggunaan las resistensi listrik untuk penyambungan
pelat-pelat tipis yang biasa digunakan terdiri dari 2 jenis yakni:
1. Las titik (spot welding)
2. Las Resistensi Rol (resistensi rolled welding)
Las karbit/ gas adalah proses penyambungan logam dengan logam
(pengelasan) yang menggunakan gas asetelin (C2H2) sebagai bahan bakar,
prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar denan gas oksigen
(O2) sehinga menimbulkan nyala api dengan suhu sekitar 3.500 °C yang dapat
mencairkan logam induk dan logam pengisi.
Ada bebera macam nyala api pada las karbit (las asetelin) yaitu nyala api
netral, nyala api lebih oksigen, dan nyala api lebih asetelin.
TUGAS MANDIRI
Buatlah materi tentang las asetelin beserta video dalam bentuk power point
untuk dipresentasikan!
TEKNIKA KAPAL
180 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
REFLEKSI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
181
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BAB
ALAT UKUR
VIII
BAB VIII ALAT UKUR
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Jenis -Jenis Alat Ukur
KATA KUNCI
Alat Ukur Mekanik, Alat Ukur Listrik/ Elektonik, Alat Ukur Pneumatik
TEKNIKA KAPAL
182 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENDAHULUAN
Dalam pendidikan teknik serta dunia usaha dan industri, kegiatan pengukuran
dan analisa merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh para teknisi. Alat
ukur yang sesuai sangatlah diperlukan ketika melakukan kegiatan pengukuran. Jenis
alat ukur yang dipakai sangat menentukan ketepatan hasil ukur, ketelitian hasil
ukur dan besaran yang diukur serta bentuk benda yang diukur merupakan hal yang
menentukan penggunaan suatu jenis alat ukur. Setiap alat ukur memiliki ketelitian
yang berbeda, sehingga setelah belajar bab ini siswa diwajibkan dapat memilih alat
ukur yang tepat untuk sebuah pengukuran.
Pada bab ini akan dibahas terntang beberapa jenis alat ukur yang termasuk dalam
alat ukur mekanik, alat ukur kelistrikan/ elektronik dan alat ukur pneumatik, dan akan
dibahas pula tentang tatacara penggunaannya.
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
183
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Panjang dari mistar baja juga bervariasi, panjang mistar yang sering
digunakan di bengkel-bengkel pada umumnya adalah mistar baja yang
memiliki panjang 300 mm atau 30 cm dan mistar baja yang memiliki panjang
500 mm atau 50 cm.
Pada mistar baja, ada juga yang menggunakan dua skala pengukuran yaitu
skala metric dan skala inchi.
2. Penggaris Gulung (measuring tape)
Penggaris gulung ini terbuat dari bahan pita baja yang digulung. Penggaris
gulung memiliki berbagai macam ukuran, ada ukurannya sampai 2000 mm
atau 2 m, ada yang ukurannya sampai 5000 mm atau 5 m, bahkan ada yang
ukurannya sampai 15000 mm atau 15 m.
TEKNIKA KAPAL
184 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
185
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
186 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Inside caliper memiliki dua kaki yang dihubungkan dengan spring pivot
point serta memiliki sekrup penyetel (adjustment screw) untuk menahan kedua
kakinya saat pengukuran agar kedua kaki tidak bergeser. Beberapa jenis inside
calliper memiliki titik putar pegas (spring pivot point) dan sekrup penyetel
(adjustment screw) untuk menempatkan kedua kakinya pada posisi yang benar.
Kedua kaki inside calliper digerakkan ke arah luar di bagian ujung. Inside calliper
dibuat dalam banyak ukuran, tetapi kebanyakan di antaranya dapat dipegang
dengan satu tangan.
Jangan menggunakan inside calliper apabila diperlukan tingkat akurasi
(0.125 cm)+0.0005 inci atau lebih. Inside calliper digunakan untuk memindahkan
pengukuran ke skala pengukuran. Gunakan inside calliper untuk mengukur
diameter bagian dalam, atau ukuran-ukuran lainnya, atau untuk memeriksa
apakah permukaan sejajar atau tidak. Akurasi pengukuran diperoleh sesuai
dengan “perasaan” (feel) calliper terhadap pekerjaan. “Feel” ini adalah tekanan
ringan calliper saat calliper digerakkan pada bidang pekerjaan. Penggunaan
inside calliper secara rutin diperlukan untuk memperoleh “feel” yang benar.
Untuk mengukur bukaan calliper, letakkan ujung penggaris baja pada
permukaan yang dikerjakan dengan mesin. Letakkan satu kaki calliper pada
permukaan ini di sebelah penggaris baja. Bacalah pengukuran dari penggaris
baja pada bagian ujung kaki lainnya dari inside calliper.
Inside calliper tidak boleh digunakan sebagai pengait (gripping hook).
Jangan memanjangkan penjepit (jaw) melampaui kapasitas pengukurannya.
Jangan men-dorong calliper ke dalam ruang terbuka yang ukurannya terlalu
kecil.
Kegunaan Inside Calliper
a. Untuk mengukur diameter bagian dalam (internal)
b. Untuk mengukur dimensi/ ukuran bagian dalam
c. Untuk memeriksa apakah permukaan bagian dalam sejajar atau tidak
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
187
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
188 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Depth gauge terdiri dari komponen penggaris baja kecil yang memiliki skala
utama dan bagian geser yang terdapat skala vernier. Depth gauge digunakan
untuk mengukur:
a. Kedalaman lubang
b. Kedalaman ceruk (recess) dan slot
c. Jarak dari bagian-bagian pinggir bahan yang dikerjakan
Depth gauge terdiri dari penggaris baja kecil yang diberi tanda dengan
angka-angka, dipasang dengan rangka geser (sliding frame) yang dapat
dijepitkan di sepanjang penggaris. Bagian dasar rangka dibuat rata dan tegak
lurus dengan penggaris.
Gunakan depth gauge untuk mengukur kedalaman suatu recess dengan cara
sebagai berikut:
a. Peganglah rangka depth gauge di antara ibu jari dan jari tangan kiri Anda!
b. Longgarkan sekrup pengunci (locking screw) dengan ibu jari dan jari
pertama tangan kanan Anda!
c. Pegang frame base dengan kuat sambil ditekan ke bawah pada permukaan
dan dirikan dalam recess bidang yang akan diukur!
d. Pegang gauge tegak lurus dengan bagian yang dikerjakan dengan
memegang penggaris dengan jari pertama tangan kiri Anda!
e. Gunakan jari pertama tangan kanan Anda untuk menekan ke bawah
penggaris geser sampai Anda merasakan ujung bagian bawah menyentuh
bagian bawah recess!
f. Kencangkan locking screw dengan tangan kanan Anda!
g. Angkatlah gauge dengan hati-hati keluar dari recess dan menjauh dari
bagian yang dikerjakan!
h. Putarlah gauge ke posisi dimana Anda dapat membaca kedalaman recess
langsung dari skala penggaris!
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
189
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Lihatlah angka-angka pada mata pisau metric pitch gauge set. Angka-angka
i.
tersebut menunjukkan lebar di antara masing-masing ulir darat dalam
milimeter. Misalnya: thread pitch 1,5 milimeter.
7. Valve spring tester
Valve spring tester berfungsi untuk menguji tingkat elastisitas dari pegas.
Skala daya pegas standar memiliki skala maksimal 158 kg atau 350 lb.
TEKNIKA KAPAL
190 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Feeler gauge terdiri dari beberapa bilah tipis yang memiliki ketebalan yang
berbeda-beda.
Ketebalan atau feelergauge digunakan dalam workshop untuk:
a. Menyetel posisi alat
b. Menyesuaikan jarak (clearance) pada alat permesinan
c. Memeriksa keausan di antara komponen-komponen
d. Mengukur slot atau alur-alur kecil
Feeler gauge terdiri dari mata pisau (blade) yang terbuat dari baja keras
dengan ketebalan yang berbeda-beda. Feeler gauge ditahan bersama pada
satu ujung dan bergerak di sekeliling titik putar ini. Ada bagian-bagian sisi baja
yang tidak bergerak dan digunakan sebagai perlindungan. Mata pisau (blade)
memiliki bentuk seperti jari-jari tipis yang tidak lebih panjang dari 4 atau 5
inci (10 atau 12.5 cm). Feeler gauge berukuran sangat tipis. Alat pengukur ini
memiliki satuan dalam bentuk unit Inggris atau metrik. Ketebalannya biasanya
berkisar antara 0.0015 hingga 0.025 inci (0.00375 hingga 0.0633 cm).
Feeler gauge digunakan untuk meletakkan alat dalam posisi yang
benar, untuk menyesuaikan jarak ketebalan (clearance) peralatan mesin,
memeriksa keausan paga komponen-komponen, dan mengukur alur-alur
(groove) berukuran kecil. Mata misau (blade) dapat digunakan bersama untuk
memperoleh ukuran yang benar. Apabila feelergauge digunakan di antara dua
permukaan, Anda harus memiliki ”feel” yang benar untuk memperoleh ukuran
yang benar. Jangan sekali-sekali mendorong mata pisau ke dalam lubang,
usahakanlah agar sedapat mungkin selalu menarik mata pisau. Gunakan
feelergauge dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan, khususnya untuk
mata pisau yang berukuran tipis. Jangan meletakkan mata pisau yang tipis
kembali ke dalam housing secara terpisah.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
191
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
9. Vernier caliper
Vernier caliper atau juga sering disebut dengan jangka sorong memiliki
fungsi untuk mengukur diameter luar suatu benda, mengukur diameter dalam
suatu benda dan mengukur kedalam dari suatu benda.
Jangka sorong memiliki beberapa bagian yaitu rahang bawah, rahang atas,
pengukur kedalaman, sekrup pengunci, skala utama dan skala vernier/ nonius.
Jangka sorong memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,1
mm, tingkat ketelitian 0,05 mm, tingkat ketelitian 0,02 mm, tingkat ketelitian
1/128 inchi dan tingkat ketelitian 1/1000 inchi.
Skala nonius atau skala verniler tertulis pada rangka yang digerakkan,sekala
ini menentukan ketelitian dari jangka sorong yang digunakan. Skala tetap/
utama tertulis pada kerangka tetap berbentuk ” T ” yang mempunyai skala
dalam ukuran sistem metrik dan ukuran sistem inchi.
Penggunaan Bagian-bagian Jangka Sorong
Mengukur diameter luar
TEKNIKA KAPAL
192 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Mengukur kedalaman
Membaca Skala
Skala vernier caliper biasanya dalah pembagian 1 mm dan kadang-kadang
menggunakan inci pada sisi lainnya.
Tingkat ketelitian dari jangka sorong tergantung pada banyaknya
pembagian pada skala vernier-nya. Pembagian ini umumnya sebanyak 10, 50
atau 100 skala. Pembagian 10 skala akan menghasilkan 0,1 cm dibagi 10 = 0,01
cm. Sehingga jangka sorong itu akan memiliki tingkat ketelitian 0,01 cm.
Dalam aplikasi pemakaian vernier caliper yang perlu diperhatikan selain
dari pemakaian yang tepat, juga pada cara pembacaan skala yang ditunjukan
oleh meter.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
193
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
194 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CONTOH SOAL
Dari gambar di atas, bisa disimpulkan bahwa kita mendapat angka di skala utama
adalah 31 mm, dan sekala nonius 0.70 mm. Sehingga hasil pengukuran adalah
31.70 mm.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
195
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
kencangkan spindle lock pada frame. Hal ini mencegah gerakan apa pun dari
spindle ketikan pengukuran dibaca di luar skala.
Outside Micrometer adalah instrumen pengukur yang memungkinkan
dilakukan pengukuran secara akurat. Outside micrometer digunakan untuk
mengukur:
a. Diameter luar
b. Ketebalan material dan
c. Panjang komponen-komponen
Alat ini tersedia dalam berbagai ukuran frame. Akan tetapi, semua ukuran
memiliki kisaran pengukuran yang terbatas sesuai dengan ulir drat pada
spindle.
Sebuah knurled collar atau tuas kecil pada frame dapat digunakan untuk
mengunci spindle dalam barrel. Setelah anvil disetel pada bagian yang sedang
diukur, kencangkan spindle lock. Hal ini akan mencegah gerakan spindle
sementara Anda membaca skala micrometer. Ingatlah untuk melonggarkan
clamp sebelum mencoba mengambil bacaan lebih lanjut.
Cara membaca skala pengukuran pada Micrometer
Micrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mm
Jarak tiap strip di atas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm, dan
jarak tiap strip di bawah garis adalah 0,5 mm. Pada skala thimble tiap strip
nilainya 0,01 mm. Hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah
pembacaan ketiga skala tersebut.
TEKNIKA KAPAL
196 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CONTOH SOAL
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
197
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
198 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
199
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
200 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
201
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
g. Masukkan rod ke dalam thimble dan doronglah ke bawah pada locating face!
h. Gantilah knurled clamping cap!
i. Kencangkan clamp dengan tekanan jari yang kuat!
TEKNIKA KAPAL
202 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
203
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Langkah 1: Informasi bacaan pada skala horisontal tidak terlihat letaknya tepat
di bawah thimble (jarak masing-masing tanda adalah 0.50 mm).
Langkah 2: Bacalah skala thimble yang sejajar dengan skala horisontal (masing-
masing tanda = 0.01 mm).
Langkah 3: Tambahkan langkah 1 dan 2 untuk memperoleh informasi bacaan
di atas.
27.50
+0.07
=27.54 mm
13. Telescoping Gauge
Telescoping gauge memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu
benda yang memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan micrometer.
TEKNIKA KAPAL
204 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Ingatlah “feel” yang sama harus diperoleh dengan micrometer seperti halnya
dengan feeling yang diperoleh pada alat di dalam lubang.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
205
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
206 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Dial indicator memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm. Dial indicator memiliki
permukaan yang bundar dengan cap screw di bagian atas, dan titik kontak
(contact point) yang mengoperasikan pegas yang menggerakkanjarum pada
dial. Titik kontak bergeser di bagian dalam tabung (barrel) dengan menggunakan
rack. Sebuah gear train dihubungkan pada rack untuk menggerakkan jarum
pada dial. Instrumen mekanik ini terletak di bagian dalam metal housing
dengan penutup kaca pada permukaan dial.
Zero clamp dipasang pada bagian pinggir dial dan clamp ini menempatkan
angka dial pada posisi nol. Dial indicator digunakan untuk mengukur dimensi-
dimensi dan gerakan-gerakan kecil, untuk memastikan apakah permukaan
yang rata atau bundar dalam kedaan mulus, dan untuk memastikan apakah
permukaan tersebut sejajar. Dial indicator beroperasi ketika ditekan sedikit
pada titik kontak.
Gerakan apa pun yang terjadi pada jarum disebabkan oleh gerakan rack
yang dihubungkan pada gear train dan kemudian pada jarum. Sebelum dial
indicator digunakan, gunakan penggaris atau alat pengukur permukaan (surface
gauge) untuk memasang pekerjaan seakurat mungkin. Pastikan dial indicator
ditahan pada penopang. Gunakan indicator hanya pada permukaan yang
dikerjakan dengan mesin atau permukaan yang halus dan letakkan indicator
dalam posisi sehingga titik kontak akan memperoleh gerakan langsung.
Gunakan dial indicator pada kisaran gerakan sekecil mungkin. Gerakan
secara tiba-tiba terhadap titik kontak dapat menyebabkan kerusakan pada dial
indicator. Jangan mendorong titik kontak melalui kisaran penuh gerakannya.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
207
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
208 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Kelompok dial bore gauge memiliki dial gauge yang tertera dalam
satuan Inggris atau metrik, sebuah rod yang dihubungkan ke dial gauge, tip
yang dioperasikan oleh pegas pada ujung rod, dan perlengkapan pada tip.
Perlengkapan digunakan untuk mengukur banyak ukuran lubang. Lubang yang
berulir drat pada tip digunakan untuk menghubungkan perlengkapan. Panjang
perlengkapan berubah ketika ukuran lubang yang akan diukur berubah. Pada
bagian pinggir dial digunakan cap screw untuk meletakkan jarum indikator
pada angka nol. Seperangkat master gauge digunakan dengan kelompok dial
bore gauge. Umumnya, dial bore gauge digunakan untuk mengukur valve guide
dan ukuran-ukuran lubang.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
209
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
210 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
211
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Diameter yang diperlihatkan ketika dial hand berada pada bacaan terendah.
Langkah 4: Putarlah alat pengukur (gauge) kira-kira 900!
TEKNIKA KAPAL
212 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Bacaan terendah
Apabila semua bacaan berada dalam kisaran toleransi, maka ukuran diameter
dapat diterima. Apabila ada bacaan yang berada di luar kisaran toleransi, maka
ukuran diameter tidak dapat diterima.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
213
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
214 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
Bagian-Bagian Multimeter
Saya akan berikan sedikit penjelasan mengenai gambar di atas. Yang perlu
untuk diperhatikan adalah:
a. Skala (scale) berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
b. Jarum penunjuk meter (Knife–Edge Pointer) berfungsi sebagai penunjuk
besaran yang diukur.
c. Sekrup penyetel kedudukan jarum penunjuk (zero adjust screw), berfungsi
untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar
sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
d. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (zero ohm adjust
knob) berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol.
Caranya; saklar pemilih diputar pada posisi Ώ ( Ohm ), test lead + (merah
dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan
Ώ ke kiri atau kanan sehingga menunjuk pada kedudukan Ώ.
e. Saklar pemilih (range selector switch), berfungsi untuk memilih posisi
pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat
posisi pengukuran, yaitu:
1) Posisi Ώ (ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohm meter, yang
terdiri dari tiga batas ukur : x1;x10; dan K100 Ώ.
2) Posisi ACV (volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC
yang ter diri dari lima batas ukur:10;50;250;500;dan 1000.
3) Posisi DCV (volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagi voltmeterDC
yang terdiri dari lima batas ukur 10; 50; 250; 500; dan1000.
4) Posisi DcmA (miliapere DC) berarti multkmeter berfungsi sebagai mili
amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur; 0,25; 25; dan 500.
Akan tetapi, ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang
satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.
5) Lubang kutub + (VA Terminal),berfungsi sebagai tempat masuknya test
lead kutub + yang berwarna merah.
6) Lubang kutub – (common terminal) berfungsi sebagai tempat masuknya
test lead – yang berwarna hitam.
7) Saklar pemilih polaritas (polarity selektor switch) berfungsi untuk
memilih polaritas DC atau AC kotak meter (meter cover) berfungsi
sebagai tempat komponen-komponen multimeter.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
215
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
216 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CONTOH SOAL
Saat melakukan pengukuran saklar pemilih pada 50 volt, jarum alat ukur berada
pada posisi seperti yang terlihat pada gambar di bawah.
Untuk membaca hasil, lihatlah DCV nilai 0 – 50, sehingga terlihat jarum menunjuk
angka 20 lebih 2 strip, artinya nilai keseluruhan adalah 22 volt.
2. Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal
listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan
bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa Anda lihat
pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal(Y)
merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal (X) menunjukkan
besaran waktu t.
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10
kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah
tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.
Osiloskop dual trace dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus
pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal
pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik. Kadang-
kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal
(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal (X) menunjukkan
besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan
osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam
pengukuran.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
217
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
218 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
4. Timing Light
Timing light berfungsi untuk mengetahui atau memeriksa saat pengapian
kendaraan. Saat pengapian kendaraan yaitu saat busi mulai memercikkan
bunga api. Timing light merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa dan
menyetel saat pengapian sesuai dengan sudut putar poros engkol di mana
secara langsung berhubungan dengan posisi piston. Begitu saat pengapian
disetel, selanjutnya akan dikendalikan oleh sistem pengatur pegapian mekanik,
vacuum, atau elektronik. Timing light yang digunakan bersamaan dengan meter
pengatur pengapian memastikan sistem pemajuan pengapian bekerja sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
219
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
220 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
221
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
3. Radiator Tester
Radiator tester berfungsi untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin dan
juga untuk memeriksa kerja tutup radiator.
Cara Menggunakan
a. Lepaskan tutup radiator!
b. Pasang alat pengukur pada tempat tutup radiator!
c. Tekan pompa tangan berulang-ulang hingga tekanan mencapai ukuran
spesifdikasi!
d. Amati tekanan pada alat ukur ± 1 menit, apakah terjadi penurunan!
e. Jika terjadi penurunan tekanan berarti ada kebocoran pada sistem
pendinginan.
4. Compression Tester
Untuk mengukur tekanan kompresi silinder digunakan Compression
tester. Alat ini dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor
bensin dan pengukur tekanan kompresi motor diesel. Manometer pada alat
ini berfungsi untuk menunjukkan besar tekanan kompresi silinder ketika
dilakukan pengukuran.
TEKNIKA KAPAL
222 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
223
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
rahang pengukur
diameter dalam
bagian pemutar
untuk pengunci
skala utama
skala nonius
diameter dalam rahang pengukur
D. Langkah kerja
1. Kalibrasikan jangka sorong dengan cara memastikan bahwa angka pada
skala nonius dan skala utama berhimpit tepat di angka nol.
2. Ukurlah diameter luar dari spidol yang telah disiapkan!
3. Letakkan spidol pada rahang jangka sorong!
4. Geserlah rahang geser sampai posisi spidol benar-benar tidak bergeser
kembali!
5. Lihat angka yang berhimpit pada skala nonius dan skala utama!
TEKNIKA KAPAL
224 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
LEMBAR PRAKTIKUM
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
F. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………...........................................................................
............................................................................................
CAKRAWALA
Pierre Vernier
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
225
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CAKRAWALA
Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum
masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan di China terbuat dari
perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong.
Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang kita lihat
sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-
benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa Eropa untuk menentukan
arah. Fungsinya mirip dengan kompas.
Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis,
seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier (gambar bawah)
menemukan jangka sorong. Ia juga yang menciptakan skala vernier (kita sering
menyebutnya skala nonius) sebagaiamana disebutkan dalam bukunya yang
berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de
mathmatiques”.
Sebagaimana kita ketahui dalam jangka sorong terdapat dua buah
skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius
digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh
Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol. Akan tetapi, sejak awal abad ke-
19, Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali
pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di
laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia
memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin.
TEKNIKA KAPAL
226 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
227
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
RANGKUMAN
multi sebab memiliki banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya Ampere, Volt,
Ohm, Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), nilai kapasitif, dan lain
sebagainya.
Dwell tester digunakan untuk mengukur besarnya sudut dwell agar
penyetelan sesuai spesifikasi pabrik. Beberapa dwell tester dilengkapi dengan
RPM meter dan volt meter. Timing light merupakan alat yang digunakan untuk
memeriksa dan menyetel saat pengapian sesuai dengan sudut putar poros
engkol dimana secara langsung berhubungan dengan posisi piston.
Pressure gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida
(gas atau liquid) dalam tabung tertutup. Pada sistem refrigerasi, prinsip pressure
gauge yang sering digunakan biasanya bertipe manometer dan bourdon tube.
Tyre pressure gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan ban,
agar tekanan ban sesuai dengan batas yang diizinkan. Tyre pressure gauge ada
yang terpisah dan hanya untuk mengukur tekanan, tetapi ada juga yang dirangkai
dengan katup dan selang kompresor sehingga saat melakukan pengisian tekanan
ban bisa langsung terukur.
Sistem kerja AC dapat dikontrol atau didiagnosa mengunakan manometer.
Alat ini dapat digunakan untuk diagnosa gangguan yang terjadi pada sistem kerja
AC berdasar padahasil pembacaan manometer. Radiotor cup tester digunakan
untuk mengetahui adanya kebocoran pada sistem pendingin. Alat ini dilengkapi
dengan pompa udara dan pengukur tekanan untuk menaikkan tekanan di
dalam sistem pendinginan sekaligus mengetahui tekanan yang dihasilkan.
Untuk mengukur tekanan kompresi silinder digunakan Compression tester. Alat
ini dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan
pengukur tekanan kompresi motor diesel.
TUGAS MANDIRI
TEKNIKA KAPAL
228 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
REFLEKSI
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
229
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BAB
SEALANTS DAN PACKING
IX
BAB IX SEALANTS DAN PACKING
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Sealants Packing
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
230 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Sealants
1. Pengertian Sealant
Sealant adalah bahan yang dapat melekat ke setidaknya dua permukaan
dan mengisi ruang di antara itu sebagai pembatas atau lapisan pelindung. Bahan
ini digunakan untuk mengisi celah, ketahanan atau mengakomodasi gerakan
antara substrat, dan menjaga air atau udara keluar. Sealant tidak dimaksudkan
untuk pemindahan beban dan karena itu biasanya kekuatannya lebih rendah
daripada perekat, tetapi memiliki fleksibilitas lebih tinggi.
Berikut ini adalah fungsi sealant
a. Menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi)
b. Menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem
c. Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
231
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
2. Jenis-jenis Sealant
TEKNIKA KAPAL
232 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
233
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
membeku selama perakitan. Di sisi lain, jika akses oksigen sekecil apa pun
tetap ada setelah koneksi, maka sealant tidak akan mengeras, artinya, akan
selalu tetap dalam keadaan cair.
Secara paralel, kualitas segel setelah pengerasan juga dapat sangat
dipengaruhi oleh debu, kotoran dan air. Dengan kata lain, selama komposisi
itu cair, ia bisa menjadi kotor setelah aplikasi. Ini berarti bahwa tidak
dianjurkan untuk menerapkan sealant anaerobik pada bagian sebelumnya
sebelum perakitan. Masih perlu mempertimbangkan bahwa aplikasi yang
tidak merata dapat mengarah pada fakta bahwa alat hanya mengeras
sebagian saja. Juga, dengan overpressure, segel itu bisa pecah. Ternyata
untuk bekerja dengan bahan yang sama Anda harus memiliki keterampilan
dan pengalaman tertentu.
b. Sealant Silikon
Sealant silikon untuk perbaikan mesin adalah solusi yang sudah lama
dikenal dan paling populer dibandingkan dengan senyawa lain. Ketebalan
rongga, yang diisi dengan sarana untuk menyegel, dapat mencapai hingga
6 milimeter. Perekatan yang sudah jadi mempertahankan elastisitas, sifat
yang diklaim juga dipertahankan cukup lama.
TEKNIKA KAPAL
234 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
235
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
B. PACKING/ GASKET
TEKNIKA KAPAL
236 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
237
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
b. Viton Gasket
Viton gasket banyak digunakan untuk sistem dimana terdapat bahan kimia
yang bersifat asam atau basa, hydrocarbon, dan minyak, baik nabati maupun
hewani.
d. Graphite Gaskets
Graphite fleksibel tahan terhadap panas. Selain itu, gasket atau packing
jenis ini juga tahan pada kondisi sangat asam dan basa.
TEKNIKA KAPAL
238 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
239
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
CAKRAWALA
Sealant
JELAJAH INTERNET
Untuk lebih jelasnya terkait materi sealant dapat di akses melaui link dan
barcode di bawah. Pada link dan barcode tersebut dapat dilihat langsung tentang
tata cara penggunaan sealant melaui video tutorialnya.
1. https://youtu.be/HMb54-qwLJW
2. https://youtu.be/jyu2TcOeblQ
3. https://youtu.be/5T32Ch7AD-Q
RANGKUMAN
Pada mesin, ada 2 jenis perapat, yaitu satatis dan perapatan dinamis. Tipe
perapat statis (static sealant) atau seal cair digunakan pada komponen yang tidak
bergerak. Tipe perapatan dinamis adalah gasket atau packing yang digunakan
sebagai bahan perapat diantara kedua benda yang salah satu atau keduanya
saling bergerak.
TEKNIKA KAPAL
240 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Tugas Mandiri 1:
Untuk meningkatkan pemhaman tentang materi Sealant dan Packing dan dalam
melatih keterampilan Anda, maka
1. Bergabunglah dalam kelompok!
2. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang.
3. Masing-masing kelompok memilih topik pendalaman materi sesuai dengan
kesepakatan dalam kelompok.
4. Tiap kelompok akan membahas satu topik yang akan diamati dan di dalami
yaitu:
a. Jenis-jenis sealant dan karakteristiknya
b. Jenis-jenis packing atau gasket dan karakteristiknya
c. Metode penggunaan sealant pada bagian mesin.
d. Metode pemasangan gasket atau packing pada bagian mesin
berdasarkan standar operasional pemasangannya.
5. Seandainya dalam diskusi kelompok ditemukan tema lain yang menarik
untuk dibahas, silakan sampaikan ke guru pengajar.
6. Setiap topik diharuskan ada yang membahas.
7. Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda kepada kelompok lain
Tugas Mandiri 2:
Siswa diharapkan membawa benda langsung untuk dapat mempraktikkan
penggunaan sealant pada bagian komponen mesin.
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
241
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
REFLEKSI
Bab ini berisi penjelasan singkat tentang fungsi dari sealant dan packing
atau gasket, serta jenis-jenisnya. Dalam proses pembelajaran diharapkan jika
terdapat bagian materi yang sulit dipahami, maka dapat berdiskusi dengan
teman atau bertanya langsung pada guru mata pelajaran.
TEKNIKA KAPAL
242 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
243
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
GLOSARIUM GLOSARIUM
Abrasive Cut Off Saw : Alat untuk memotong material atau disebut juga
gerinda potong.
Bench Grinder : Gerinda duduk yang diletakkan di atas sebuah meja
kerja, digunakan untuk membentuk benda kerja.
Chuck : Berada pada ujung drill, untuk membuka dan
menutup serta mengencangkan mata bor.
Compression Tester : Alat yang digunakan untuk mengukur tekan kompresi
silinder.
Drill Bit : Adalah mata bor yang berada pada ujung bor yang
digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.
Drill Gauge : Merupakan tool pengukur untuk memastikan bahwa
penggerindaan sudut bagian drill bit ujung benar.
Multimeter : Alat untuk mengukur arus, tegangan, tahanan listrik.
Packing : Lapisan yang digunakan untuk melapisi sambungan.
Piston Ring Compression : Adalah alat yang dipakai untuk menekan ring piston
pada waktu pemasangan ring piston ke dalam
silinder.
Portable Impact Wrench : Digunakan untuk mengendorkan baut/mur dengan
sangat cepat atau baut/ mur yang sangat kencang.
Power Tools : Peralatan bertenaga adalah peralatan yang sumber
tenaganya bukan dari tenaga manusia, tetapi tenaga
menggunakan listrik atau tenaga pneumatic
Protactor : Adalah alat untuk mengukur dan memeriksa sudut-
sudut.
Sealant : Bahan yang melekat pada dua permukaan sebagai
pembatas atau lapisan pelindung
Spanner : Alat untuk membuka dan mengencangkan baut/mur
Tension Wrench : Alat ini digunakan untuk mengencangkan mur atau
baut menurut nilai torsi yang telah ditentukan oleh
pabrik
Timming Light : Berfungsi untuk mengetahui atau memeriksa saat
pengapian pada engine saat memercikan bunga api.
Vernier Callipers : Digunakan untuk mengukur jarak-jarak bagian dalam,
luar dan kedalaman.
TEKNIKA KAPAL
244 NIAGA
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
Biodata Penulis 1:
TEKNIKA KAPAL
NIAGA
245
PENGGUNAAN PERALATAN KERJA
MANUAL DAN BERTENAGA
BIODATA PENULIS
Biodata Penulis 2:
TEKNIKA KAPAL
246 NIAGA