1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
(Dr
ape
r dan
Sm
i th,
1992) Dalam menilai baik buruknya model yang digunakan dengan data, dibutu
hkan ukuran kecocokan model yang disebut koefisien determinasi (R2 ) yang dir
umuskan sebagai berikut :
Selain itu, model regresi yang diperoleh harus diuji kecocokannya menggunakan
uji F sebagai berikut :
Deret Taylor Misalkan fungsi f adalah fungsi dari dua variabel X dan Y. Deret T
aylor dapat digunakan untuk mencari nilai suatu fungsi di titik x dan y jika nilain
ya di titik x 0dan y 0 yang berdekatan dengan titik tersebut diketahui, maka berlak
u ekspansi dari f (x , y) sebagai berikut :
Regresi Linier Piecewise Dua Segmen Regresi linier piecewise dua segmen dipis
ahkan oleh sebuah X ∗ . Kedua segmen dikendalikan oleh dua buah variabel dum
my yaitu D i 1dan D i 2 (Marsh, dkk, 1990). Persamaan awal regresi linier piecewis
e dua segmen adalah sebagai berikut :
Menurut Ryan dan Porth (2007), persamaan regresi linier piecewise pada masin
g-masing segmen dapat ditulis sebagai berikut :
Estimasi Model Regresi Linier Piecewise Dua Segmen dengan Metode Iterasi G
auss-Newton
Untuk melakukan iterasi Gauss Newton, pertama-tama dilakukan pendekatan ter
hadap fungsi f (X 1 , β )menggunakan deret Taylor di sekitar initial value β(0) yang
nilainya ditentukan. Pendekatan terhadap fungsi f ( X 1 , β )di sekitar β(0) dengan m
enggunakan deret Taylor orde pertama dapat dituliskan sebagai berikut :
Terlihat bahwa persamaan (21) adalah persamaan yang linier dalam parameter
β , , sehingga dengan menggunakan metode ordinary least square diperoleh esti
masi β(1)sebagai berikut :
Analisis Varian Regresi Linier Piecewise Dua Segmen Analisis varian (ANOV
A) regresi linier piecewise dua segmen merupakan pengembangan dari analisis v
arian regresi linier sederhana. pada tahap ini, terdapat penguraian jumlah kuadrat
total atas kedua komponennya yaitu jumlah kuadrat regresi dan jumlah kuadrat s
esatan. Nilai statistik uji F pada tabel ANOVA dapat digunakan untuk menguji s
ignifikansi X optimum * ˆ , dimana hipotesis nol menyatakan bahwa X optimum
* ˆ tidak signifikan atau tidak memberikan kontribusi dalam perbaikan model re
gresi (Oosterbaan, 1990
88 123
adi { ( X i ,Y i) }i=1 pada segmen pertama dan { ( X i ,Y i)}i=89 pada segmen kedua. Lang
kah selanjutnya adalah membentuk dua model regresi linier dari data yang telah
terbagi dua pada X i =5.689 Dua persamaan regresi tersebut adalah :
Diperoleh model regresi linier piecewise pada kedua segmen yang kontinu pada
titik ^∗
X optimum= 4.8375 adalah sebagai berikut :
Persamaan regresi linier piecewise dua segmen jika dituliskan pada masing-masi
ng segmen adalah :
Uji Signifikansi ^
X ∗ optimum dan Uji Kecocokan Model Regresi pada Ma
sing-masing Segmen Nilai signifikansi pada uji F akan digunakan untuk menguji
signifikansi ^
X optimumdan diperoleh kesimpulan bahwa ^
∗ ∗
X optimummemberik
an kontribusi dalam perbaikan model regresi. Selanjutnya, berdasarkan uji masin
g-masing segmen, diperoleh kesimuplan bahwa model pada segmen pertama dan
kedua cocok terhadap data. Pada pengujian asumsi residual segmen kedua, semu
a asumsi residual terpenuhi, sedangkan pada segmen pertama terjadi pelanggara
n asumsi normalitas sehingga dilakukan transformasi dan diperoleh model regres