Anda di halaman 1dari 15

MATERI 25 OKTOBER 2022

Transpose Matriks
Penerapan operasi transpose pada suatu ventor akan merubah suatu vektor baris menjadi
vektor kolom, atau sebaliknya. Operasi ini dilambangkan dengan tanda petik tunggal ( ‘ ).
Berikut beberapa contoh operasi transpose pada suatu vektor.
A=[2 4 8 16]

A=

2. 4. 8. 16.

AT = A’

AT =

2.

4.

8.

16.

B1 = [13; 15]

B1 =

13. 15.

Operasi transpose pada suatu matriks akan merubah elemen-elemen baris dari matrik
tersebut menjadi elemen-elemen kolom pada matrik yang baru.
A = [1:3; 4:6; 7:9]

A=

1. 2. 3.

4. 5. 6.

7. 8. 9.

B = A’

B=

1. 4. 7.

2. 5. 8.

3. 6. 9.
Jika operasi transpose diaplikasikan terhadap sebuah matrik/vektor yang elemen-elemennya
ada yang berupa suatu bilangan kompleks maka yang akan dihasilkan adalah sebuah matrik
transpose konjugat, seperti contoh berikut.
P = [1 3-4*%i; 5*%i 2+8*%1]

P=

1. 3. - 4.i

5.i 2. + 8.i

Q = P’

Q=

1. 5.i

3. - 4.i 2. + 8.i

Norma Vektor
Norma vektor merupakan ukuran yang digunakan untuk menyatakan panjang dari suatu
vektor. Terdapat 3 definisi, yaitu:

 Norma Euclidean (Norma ): ‖ ‖ ∑


 Norma-p: ‖ ‖ ∑ | |
 Norma-maksimum (Norma :‖ ‖ | || | | |

Sintak untuk menghitung norma vektor adalah sebagai berikut.


 norm(x, p), untuk menghitung norma-p, biasanya digunakan nilai p=1.
 norm(x, 2) atau norm(x), untuk menghitung norma-Euclidean.
 norm(x, “inf”), untuk norma-maksimum.

Berikut ilustrasi perhitungan norma vektor.


x = [2 0 -1];

norm(x,1)

ans =

3.

norm(x)

ans =

2.236068

norm(x, ‘inf’)

ans =

2.
Contoh 1. Tentukan resultan gaya dari sistem gaya yang ditunjukkan pada gambar?

Penyelesaian. Anggap b dan c masing-masing adalah vektor arah dimana arah gaya dan
bekerja. Maka komponen vektor b dan c adalah sebagai berikut.
b = [3 -2 -6];

c = [2 3 -6];

Komponen dari vektor gaya dan dapat dihitung sebagai berikut.


FB = 840*b/norm(b)

FB =

360. – 240. – 720.

FC = 420*c/norm(c)

FC =

120. 180. – 360.

Selanjutnya, komponen resultan gaya dan besarnya adalah sebagai berikut.


FR = FB + FC // komponen resultan gaya

FR =

480. – 60. – 1080.

R = norm(FR) // besar resultan gaya

R=

1183.385

Jadi, besar resultan gaya adalah 1.18 kN.


Norma Matrik
Terdapat beberapa definisi dari norma matrik yaitu sebagai berikut.

Definisi norma matrik di atas masing-masing dapat dihitung dengan sintak sebagai berikut.
 norm(x, “fro”), untuk menghitung norma Frobenius.
 norm(x, 2) atau norm(x), untuk menghitung norma-matrik 2.
 norm(x, 1), untuk menghitung norma-matrik 1.
 norm(x, “inf”) atau norm(x, %inf), untuk menghitung norma-matrik .
Contoh perhitungan norma matrik adalah sebagai berikut.
A = 1/sqrt(3)*[3 -1; 0 sqrt(8)]

A=

1.7320508 - 0.5773503

0. 1.6329932

norm(A)

ans =

2.

norm(A, ‘fro’)

ans =

2.4494897

Rank Matrik
Rank adalah jumlah kolom bebas linier yang terdapat pada suatu matrik. Rank matrik A
dapat dihitung dengan fungsi rank(A).
Berikut contoh penggunaan fungsi rank.
L = [7 0; 0 5]

L=

7. 0

0. 5.
rank(L)

ans =

2.

K = [16 2 3 13; 5 11 10 8; 9 7 6 12; 4 14 15 1]

K=

16. 2. 3. 13.

5. 11. 10. 8.

9 7. 6. 12.

4. 14. 15. 1.

rank(K)

r=

3.

Determinan
Nilai determinan dari suatu matrik bujur sangkar A dapat dihitung fungsi det(A). Nilai
determinan dapat dipakai untuk menentukan sifat singularitas matrik. Jika det(A) ≠ 0 maka
matrik A bersifat taksingular dan mempunyai inverse, namun jika det(A)=0 maka A adalah
matrik singular dan tidak mempunyai matrik inverse.
Berikut ini adalah contoh-contoh perhitungan determinan suatu matrik.
-->X = [2 6 4; 1 3 0; -1 0 2]
X=
2. 6. 4.
1. 3. 0.
- 1. 0. 2.
-->det(X)
ans =
12.
-->Z = [3 6 -4; 1 -1 3; 6 12 -8]
Z=
3. 6. - 4.
1. - 1. 3.
6. 12. - 8.
-->det(Z)
ans =
0.
Contoh 2. Hitung volume sebuah parallepiped yang terbentuk dari kombinasi linier vektor u1
= (1,1,0), u2 = (1,1,1) dan u3 = (0,2,3), seperti pada gambar di bawah ini?

Penyelesaian. Anggap S adalah sebuah parallelipiped yang dihasilkan oleh kombinasi


linier dari vektor-vektor u1, u2 dan u3, maka volume S nilainya adalah sama dengan nilai
mutlak dari determinan matrik yang dihasilkan oleh konkatenasi dari vektor u1, u2 dan u3.
Volume parallelipiped S dapat dihitung dengan statemen-statemen sebagai berikut:
-->u1 = [1 1 0]; u2 = [1 1 1]; u3 = [0 2 3];
-->solid = [u1; u2; u3];
-->volumeSolid = abs(det(solid))
volumeSolid =
2.
Diperoleh bahwa volume dari parallelipiped S adalah 2.

Matrik Inverse
Notasi matematika untuk matrik inverse dari suatu matrik bujur sangkar A yaitu A-1.
Matrik inverse dari matrik A adalah suatu matrik yang memenuhi persamaan AA-1 = I atau
A-1A = I. Matrik inverse dari suatu matrik A dapat dihitung dengan fungsi inv(A).
Berikut ini contoh perhitungan matrik inverse.
-->X
X=
2. 6. 4.
1. 3. 0.
- 1. 0. 2.
-->Y = inv(X)
Y=
0.5 - 1. - 1.
- 0.1666667 0.6666667 0.3333333
0.25 - 0.5 0.
-->I = X*Y
I=
1. 0. 0.
0. 1. 0.
0. 0. 1.
Apabila fungsi inv dijalankan pada sebuah matrik singular maka akan muncul sebuah
pesan kesalahan, seperti pada contoh di bawah ini.
-->Z = [3 6 -4; 1 -1 3; 6 12 -8]
Z=

-->W = inv(Z)
!--error 19
Problem is singular

Contoh 3 (Regresi Linier). Berikut ini adalah sebuah hasil percobaan dari pembebanan pada
sebuah senar piano. Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, tentukan garis regresi
linier terdapat data-data pengamatan tersebut?
Penyelesaian. Garis regresi linier dari sekumpulan data dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut

dimana ( , ) adalah data-data pengamatan, serta adalah jumlah pengamatan. Anggap


vektor-vektor kolom Y, X dan , masing-masing didefinisikan sebagai berikut:

[ ] [ ] [ ]

Dengan metode kuadrat terkecil, parameter dan dapat dihitung sebagai berikut:

Parameter garis regresi linier dapat dihitung dengan statemen-statemen sebagai berikut:
-->X = [1 0; 1 2; 1 4; 1 6; 1 8; 1 10];
-->Y = [439; 439.12; 439.21; 439.31; 439.40; 439.50];
-->par = inv(X'*X)*X'*Y
par =
439.01095
0.0491429
Jadi garis regresi linier terhadap sekumpulan data di atas adalah sebagai berikut:
Panjang Berat
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Suatu sistem persamaan linear yang terdiri dari m persamaan serta n variabel tak diketahui
dapat dinyatakan dengan notasi matematika sebagai berikut:

dimana adalah koefisien dari variabel yang tak diketahui, adalah nama variabel-
variabel yang tak diketahui dan adalah koefisien pada sisi kanan persamaan.

Anggap A adalah matrik yang menyatakan koefisien dari variabel-variabel yang tak
diketahui, x adalah vektor kolom yang menyatakan variabel yang tak diketahui serta b adalah
vektor kolom yang menyatakan koefisien pada sisi kanan persamaan.

Sistem persamaan lienar di atas dapat dinyatakan dalam notasi matrik sebagai berikut:

Di dalam Scilab, suatu sistem persamaan linear dapat diselesaikan dengan tiga macam cara
sebagai berikut:
 Operasi pembagian kiri
 Metode eliminasi Gauss-Jordan
 Metode matrik inverse.

Pembagian Kiri
Sistem persamaan linear dapat diselesaikan secara mudah dengan menggunakan
operator backslash dengan sintaks sebagai berikut
Perhitungan yang dilakukan pada operasi pembagian kiri adalah sebagai berikut:
 Apabila matrik A berupa matrik bujur sangkar dan nonsingular maka statemen
dapat dianggap ekuivalen dengan statemen . Akan tetapi pada operasi
pembagian kiri, penyelesaiannya tidak dihitung dengan menggunakan matrik inverse.
 Apabila matrirk A adalah bukan suatu matrik bujur sangkar maka persamaan
diselesaikan dengan metode kuadrat terkecil dengan mencari nilai yang menghasilkan
nilai minimum terhadap . Untuk kasus ini, penyelesaian dengan cara ini
dapat menghasilkan penyelesaian yang unik apabila nilai rank dari matrik A sama
dengan jumlah kolomnya. Namun apabila nilai rank matrik A lebih kecil dari jumlah
kolomnya maka penyelesaian yang diperoleh tidak bersifat unik.

Contoh 4. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear sebagai berikut.

Penyelesaian. Matrik koefisien dan vektor kolom untuk koefisien pada sisi kanan dari sistem
persamaan linear dapat dinyatakan dengan statemen-statemen berikut:

Variabel-variabel yang tak diketahui dapat dihitung dengan statemen sebagai berikut.

Penyelesaian untuk sistem persamaan ini adalah

Metode Eliminasi Gauss-Jordan


Metode eliminasi adalah suatu prosedur perhitungan sistematis untuk mengubah sebuah
sistem persamaan linear menjadi sistem persamaan linear lain yang ekuivalen namun lebih
sederhana bentuknya. Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode eliminasi
Gauss-Jordan dapat dilakukan dengan perintah sebagai berikut:

[ ]
Dimana A adalah matrik koefisien, b adalah matrik vektor kolom yang merepresentasikan
bagian sisi kanan sistem persamaan linear. Matrik E adalah sebuah matrik yang menyatakan
hasil proses eliminasi Gauss-Jordan.

Contoh 5. Selesaikan sistem persamaan linear yang terdapat pada Contoh 4 dengan
menggunakan metode eliminasi Gauss-Jordan.

Penyelesaian. Anggap MOrig adalah matrik yang mewakili sistem persamaan linear tersebut.
Matrik MOrig dapat dibuat dengan statemen-statemen sebagai berikut.

Operasi eliminasi Gauss-Jordan terhadap matrik MOrig dapat dilakukan dengan statemen
sebagai berikut:

Mengacu pada hasil perhitungan ini, sistem persamaan linear sebelum dan setelah dilakukan
proses eliminasi Gauss-Jordan dapat dinyatakan sebagai berikut:

z
Sehingga jawaban yang diperoleh yaitu .
Contoh 6. Selesaikan sistem persamaan di bawah ini dengan menggunakan metode eliminasi
Gauss-Jordan.

Penyelesaian. Berikut ini adalah statemen-statemen untuk menyelesaikan sistem persamaan


linear tersebut dengan metode eliminasi Gauss-Jordan.

Sistem persamaan linear sebelum dan sesudah dilakukan proses eliminasi dapat dinyatakan
sebagai berikut.

Terlihat bahwa persamaan terakhir yang terdapat pada matrik Sol2 dapat diabaikan karena
menjadi persamaannya berubah menjadi . Penyelesaian yang kita peroleh yaitu
dan .
Contoh 7. Selesaikan sistem persamaan di bawah ini dengan menggunakan metode eliminasi
Gauss-Jordan.
Penyelesaian. Berikut ini adalah statemen-statemen untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear tersebut dengan metode eliminasi Gauss-Jordan.

Sistem persamaan linear sebelum dan sesudah dilakukan proses eliminasi dapat dinyatakan
sebagai berikut.

Sehingga jawaban yang diperoleh yaitu .

Metode Matrik Inverse


Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode matrik inverse diperoleh
dengan menggunakan persamaan . Perhitungan ini dapat diselesaikan dengan
statemen Scilab sebagai berikut:
.

Contoh 8. Selesaikan sistem persamaan linear yang terdapat pada Contoh 4 dengan
menggunakan metode matrik inverse.

Penyelesaian. Sama seperti pada Contoh 3, berikut ini adalah matrik koefisien (A) dan
vektor kolom untuk koefisien pada sisi kanan (b) dari persamaan linear.
Variabel yang tak diketahui (sol) dihitung dengan statemen sebagai berikut:

Terlihat bahwa hasil penyelesaian yang diperoleh adalah sama dengan penyelesaian yang
diperoleh dengan operasi pembagian kiri maupun penyelesaian dengan metode eliminasi
Gauss-Jordan.

Contoh 9. Selesaikan sistem persamaan linear yang terdapat pada Contoh 7 dengan
menggunakan metode matrik inverse.

Penyelesaian. Sama seperti pada Contoh 3, berikut ini adalah matrik koefisien (A) dan
vektor kolom untuk koefisien pada sisi kanan (B) dari persamaan linear.

Variabel yang tak diketahui (Sol) dihitung dengan statemen sebagai berikut:
Terlihat bahwa hasil penyelesaian yang diperoleh adalah sama dengan penyelesaian yang
diperoleh dengan operasi pembagian kiri maupun penyelesaian dengan metode eliminasi
Gauss-Jordan

Anda mungkin juga menyukai