Anda di halaman 1dari 26

Manajemen Sumber Daya Perairan

Universitas Muhammadiyah Mamuju


(The Social Entrepreneurship University)

Pertemuan 2.
DATA Haryanto Asri S.Kel.,M.Si.
082293351492
haryantoasri22@gmail.com
PENGERTIAN DATA

❑ Data merupakan elemen awal yang menjadi dasar


pertimbangan pemutusan suatu kebijakan.
❑ Secara sederhana data adalah kumpulan dari fakta-
fakta yang dapat memberikan gambaran luas suatu
keadaan.
❑ Data dikumpulkan melalui cara-cara tertentu kemudian
diolah sehingga menghasilkan suatu informasi yang
jelas dan mudah dipahami.
❑ Data dibutuhkan dalam beragam bidang, mulai dari
pergudangan, kependudukan, penjualan, penelitian dan
sebagainya. Semakin kompleks data maka semakin
rumit juga pengelolaannya
2
Pengertian Data Menurut Para Ahli
❑ Menurut H. J. Sriyanto, data adalah suatu
keterangan atau informasi tentang objek
penelitian.

❑ Menurut Syafrizal Helim Situmorang Data adalah sekumpulan


informasi atau nilai yang diperoleh dari hasil observasi
(pengamatan) suatu obyek.

❑ Menurut Kamus Webster data adalah things known or


assumed atau sesuatu yang diketahui dan dianggap.

❑ Menurut KBBI data adalah keterangan atau bahan nyata yang


dapat dijadikan dasar kajian untuk membuat analisis dan
kesimpulan.
Pengertian Data adalah sekumpulan
keterangan ataupun fakta yang dibuat
dengan kata-kata, kalimat, simbol, angka,
dan lainnya
FUNGSI DATA
Data memiliki beragam fungsi atau manfaat, beberapa diantara manfaat
data adalah :
❑ Sebagai Dasar Membuat Keputusan
Data dapat digunakan untuk membuat keputusan terbaik terhadap suatu
permasalahan yang ada. Dengan data keputusan akan lebih mudah
dibuat dan dapat dipertanggungjawabkan

❑ Sebagai Dasar Perencanaan


Dalam membuat suatu perencanaan diperlukan adanya suatu parameter
yang akurat. Data disini dibutuhkan untuk menjadi parameter dan acuan
dalam membuat suatu perencanaan.
Dengan adanya data juga mampu untuk memperkirakan keadaan di masa
yang akan datang, sehingga suatu perencanaan akan lebih terarah dan
tingkat keberhasilannya semakin tinggi

5
❑ Sebagai Acuan Implementasi Suatu
Kegiatan
Dengan adanya data dapat dijadikan
acuan atau tolak ukur untuk melakukan
suatu kegiatan.
❑ Sebagai Bahan Evaluasi
Dalam suatu organisasi atau lembaga
pasti diperlukan adanya evaluasi untuk
meningkatkan mutu. Data disini berperan
sebagai bahan untuk melakukan evaluasi
terhadap kegiatan atau kinerja suatu
organisasi
6
JENIS – JENIS DATA
Data dikelompokkan menjadi berbagai jenis, diantaranya adalah
berdasarkan sifatnya, berdasarkan sumbernya, berdasarkan waktu
pengumpulannya, dan berdasarkan cara memperolehnya :
1. Jenis Data Berdasarkan Cara Memperolehnya
a. Data Primer
Pengertian Data primer adalah data yang didapat dan dikumpulkan langsung dari objek yang
diteliti oleh orang atau organisasi yang melakukan penelitian.
Contoh:
Data hasil survey Data hasil wawancara langsung Data hasil kuisioner terhadap responden
b. Data Sekunder
❑ Pengertian Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain yang telah ada.
❑ Jadi penulis tidak mengumpulkan data langsung dari objek yang diteliti.
❑ Biasanya data sekunder diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu dan data diterima dalam bentuk
jadi, seperti diagram, grafik, tabel.
Contoh:

Data sensus penduduk oleh BPS Data penyakit kanker yang Data startup di Indonesia yang dikeluarkan
dikeluarkan oleh WHO oleh Menteri Komunikasi dan Informasi
2. Jenis Data Berdasarkan Sifatnya
a. Data Kualitatif
❑ Data kualitatif adalah data deskriptif atau data yang tidak berbentuk angka,biasanya dinyatakan dalam
bentuk verbal, simbol, atau gambar.
❑ Data kualitatif dapat diperoleh melalui wawancara, kuisioner, observasi, studi literatur, dan lain sebagainya.
❑ Data kualitatif biasanya bersifat objektif, sehingga setiap orang yang membacanya akan menimbulkan
penafsiran yang berbeda.

Contoh:

Kuisioner tentang tingkat kepuasan pasien Kualitas pelayanan di hotel


di suatu rumah sakit
b. Data Kuantitatif
❑ Data kuantitatif dapat diperoleh dengan melakukan survey untuk mendapatkan jawaban rigid berupa
angka.
❑ Data kuantitatif ini bersifat objektif, sehingga setiap orang yang mebaca atau melihat data ini akan
menafsirkannya dengan sama.
Contoh:
Tinggi badan rata-rata di Suhu di Kota Jakarta Pendapatan perkapita Indonesia
Umur Rudi 20 tahun
kelas A adalah 172 cm mencapai 37 derajat mencapai 20 triliun
3. Jenis Data Berdasarkan Sumbernya
Data berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua macam, yaitu data internal dan data eksternal.
a. Data Internal
Data internal adalah data yang diperoleh langsung dari suatu organisasi atau tempat dilakukannya penelitian.

Contoh:

Kebutuhan tenaga kerja di suatu Jumlah karyawan di perusahaan Tingkat kepuasan karyawan di
perusahaan suatu institusi
❑ b. Data Eksternal
❑ Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar lingkup kerja kita. Data eksternal adalah data yang
diperoleh dari luar organisasi atau tempat dilakukannya penelitian. Data eksternal ini biasnya digunakan
sebagai pembanding antara organisasi lain dengan organisasi yang bersangkutan.
Contoh:

Data penjualan produk


Jumlah siswa di sekolah lain
perusahaan lain
4. Jenis Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
a. Data Cross Section
❑Data cross section adalah data yang diambil pada 1 periode waktu tertentu sehingga ia
membutuhkan data di waktu lain jika ingin melakukan perbandingan.
Contoh:

Data penjualan suatu perusahaan pada bulan Data keuangan perusahaan pada bulan Mei 2015
Februari 2018
b. Data Berkala
❑ Data berkala adalah data yang diambil secara kontinu dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan dari
objek yang sedang diamati atau diobservasi.
❑ Data ini nantinya akan diamati pola perubahannya dari periode ke periode. Pola perubahan ini dapat digunakan untuk
membuat perencanaan atau mengambil sebuah keputusan.
❑ Data berkala dapat diambil setiap hari, minggu, bulan, triwulan, atau setiap tahun.
Contoh:

Data impor beras Indonesia tahun 2010 Jumlah penjualan Buah perhari selama Hasil pertanian setiap bulan
– 2020 bulan Agustus 2019 selama tahun 2019
Syarat Data yang Baik

Syarat data yang baik adalah


❑ Data harus objektif
❑ Data harus representative,
❑ Data harus up to date, dan
❑ Data harus relevan dengan
masalah yang akan
dipecahkan.
JENIS SKALA DATA PENELITIAN

SKALA

NOMINAL ORDINAL INTERVAL RATIO


1. Skala Nominal
❑ Skala nominal merupakan skala pengukuran yang
paling rendah tingkatannya dan hanya bisa
digunakan untuk klasifikasi kualitatif .
❑ Sebagai contoh, kita dapat mengatakan bahwa
jenis kelamin ke 2 orang tersebut berbeda, satu
perempuan dan satunya lagi laki-laki.
❑ Di sini kita bisa membedakan karakteristik
keduanya, tetapi kita tidak bisa mengukur dan
mengatakan mana yang “lebih” atau mana yang
“kurang” dari kualitas yang diwakili oleh data
tersebut.
❑ Kita hanya bisa memberikan kode/label pada kedua
karakteristik tersebut, misalnya angka 0 untuk
perempuan dan angka 1 untuk laki-laki.
❑ Kode/label angka tersebut bisa saja di tukar. Kode
di sana hanya berfungsi sebagai pembeda antara
kedua objek dan tidak menunjukkan urutan atau
kesinambungan. Angka 1 tidak menunjukkan lebih
tinggi atau lebih baik di banding 0.
Contoh-contoh Skala nominal lainnya adalah:

Jenis tanah Agama Suku

Golongan darah Kota Warna


2. Skala Ordinal
❑ Skala ordinal memungkinkan kita
untuk mengurutkan peringkat dari objek
yang kita ukur.
❑ Dalam hal ini kita bisa mengatakan A “lebih”
baik dibanding B atau B “kurang” baik
dibanding A, namun kita tidak bisa
mengatakan seberapa banyak lebihnya
A dibanding B.
❑ Dengan demikian, batas satu variasi nilai ke
variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga
yang dapat dibandingkan hanyalah apakah
nilai tersebut lebih tinggi, sama, atau lebih
rendah daripada nilai yang lain, namun kita
tidak bisa mengatakan berapa perbedaan
jarak diantara nilai-nilai tersebut.
Contoh skala Ordinal :

Tingkat kekayaan Tingkat kesembuhan Tingkat pendidikan


3. Skala Interval
❑ Variabel Interval tidak hanya memungkinkan kita
untuk mengklasifikasikan, mengurutkan
peringkatnya, tetapi kita juga bisa mengukur dan
membandingkan ukuran perbedaan diantara nilai.
❑ Skala interval mempunyai karakteristik seperti
yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal
dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa
adanya interval yang tetap.
❑ Dengan demikian, skala interval sudah memiliki
jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan
kelipatan.
❑ Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan”
ini kadang-kadang diartikan bahwa skala interval
tidak memiliki nilai nol mutlak.
Contoh Skala Interval lainnya:

Tingkat kecerdasan (IQ) Suhu Perairan


4. Skala Rasio

❑ Skala rasio adalah skala data dengan kualitas


paling tinggi.
❑ Pada skala rasio, terdapat semua karakteristik
skala nominal,ordinal dan skala interval
ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang
bersifat mutlak.
❑ Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar
yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan
skala yang lain.
❑ Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran
sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio.
❑ Memang agak sedikit susah dalam membedakan
antara skala interval dengan rasio. Kuncinya
adalah di angka 0, apakah nilai nol tersebut
mutlak (berarti) atau tidak?
Contoh Skala Rasio :

Berat Badan Usia


SEKIAN DAN
TERIMA KASIH
Haryanto Asri S.Kel.,M.Si
082293351492
haryantoasri22@gmail.com

26

Anda mungkin juga menyukai