PT ABC membentuk sebuah anak perusahaan bernama PT DEF pada tahun 2009 untuk
menjual salah satu jenis produk dari PT ABC. Semua pembelian PT DEF yang berupa
persediaan berasal dari PT ABC dengan harga beli 20% diatas harga perolehan PT
ABC selama tahun 2010 PT ABC menjual persediaan dengan harga perolehan sebesar
Rp. 60.000.000,- kepada PT DEF dengan harga jual sebesar Rp.72.000.000,- PT DEF
Kemudian menjual persediaan yang berasal dari PT ABC kepada pihak lain dengan harga
Rp.90.000.000,
Kondisi 1:
Semua persediaan yang ada pada anak perusahaan yang berasal dari induk perusahaan
telah terjual semuanya, sehingga pada akhir tahun 2009 dapat dihitung laba konsolidasian
sebagai berikut :
Jurnal Eliminasi
Penjualan Rp 72,000,000
Harga Pokok Penjualan Rp 72,000,000
Mencatat eliminasi transaksi jual beli induk dan anak
Induk Perusahaan Anak perusahaan
PT ABC PT DEF
1. Persediaan Rp 60,000
Utang Dagang Rp 60,000
Mencatat pembelian persediaan
dari pihak lain
2. Piutang ke Anak Rp 72,000 1. Persediaan
Penjualan Rp 72,000 Utang ke Induk
mencatat penjualan persediaan mencatat pembelian
Ke anak persediaan dari induk
Rp 90,000
Rp 90,000
Rp 72,000
Rp 72,000
jurnal eliminasi
Penjualan Rp 20,000,000
Harga Pokok Penjualan Rp 20,000,000
mencatat eliminasi transaksi jual beli persediaan induk dan anak
anak perusahaan
PT ABC
1. Persediaan Rp 18,000
Utang Dagang Rp 18,000
mencatat pembelian persediaan dari pihak lain
induk perusahaan
PT DEF
1. Persediaan Rp 20,000
Utang ke induk Rp 20,000
Rp (16,400)
Rp 400 Rp 10,000
Kondisi 3 :
Terdapat laba yang belum direlisasi dalam persdiaan awal dan persediaan akhir, selama
tahun 2010, PT ABC Menjual persediaan denga nilai perolehan RP.80.000.000,- kepada
PT DEF sebesar Rp. 96.000.000,- dan persediaan awal PT DEF sebesar Rp.12.000.000,-
telah terjual dengan harga Rp. 15.000.000,- jumah tersebut telah termasuk dalam
penjualan persediaan oleh PT DEF kepada pihak lainsebesar Rp.120.000.000,- Saldo
akhir persediaan yang masih digudang PT DEF sebesar Rp. 24.000.000,- dengan hpp 20,000,000
jurnal eliminasi :
Penjualan 96,000,000
Harga Pokok penjualan 96,000,000
Mencatat eliminasi transaksi jual beli persediaan antar induk dan anak
Rp 16,000 36,000
24,000
2,000
Penjualan Induk Ke Anak (Atas ke Bawah) dan Anak Ke Induk ( Bawah Ke Atas )
Penjualan persediaan bisa terjadi dari induk perusahaan kepada anak perusahaan
(atas kebawah) atau pun sebaliknya dari anak perusahaan kepada induk perusahaan
(bawah ke atas). Cara penjualan persediaan atas ke bawah ataupun bawah ke atas
membawa konsekuensi dalam perhitungan kepentingan non pengendali.
PT ABC memiliki 80% saham berhak suara dari PT DEF, berikut adalah cara penjualannya.
dalam ribuan Rp
Atas ke bawah Bawah ke atas
Penjualan 1,800,000 900,000
Harga pokok penjualan 900,000 540,000
laba kotor 900,000 360,000
Penjualan antar induk dan anak tahun tersebut adalah 300.000.000 dan pada akhir
tahun dalam persediaan termasuk 60.000.000 laba yang belum direalisasi.
Jika penjualan terjadi dari atas ke bawah, laba yang belum direalisasi sebesar
60.000.000 terdapat dalam akun penjualan dan harga pokok penjualan induk, dan laba
bersih anak perusahaan sama dengan realisasinya. Oleh karena itu, bagian kepentingan untuk
non pengembali tidak dipengaruhi oleh transaksi kantor perusahaan dengan perhitungan:
sedangkan jika penjualan terjadi dari bawah ke atas bagian kepentingan untuk non
pengendali:
(Laba bersih perusahaan anak- Laba belum direalisasi )X 20% =
(150.000.000 - 60.000.000) X 20% = 18.000.000
sedangkan untuk perhitungan laba konsolidasian untuk penjualan atas ke bawah dari bawah
ke atas adalah :
Bawah ke Atas
(150.000-60.000) X 80% 72,000
Laba Konsolidasian 660,000 672,000
hir, selama
Rp 4,000 Rp 20,000
enjualannya.
k, dan laba
epentingan untuk
n perhitungan: