Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM

PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK

Puput Eka Lestari1 , Rahma Septiana Putri2, Reka Trizia3,

Salma Mufatikhaturrohmah4, Sarah Aryani5, Savinah Andriani6

Dosen Pembimbing: Sinta Ayu Purnamasari, M.S

Program Studi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Jln. Endro Suratmin, Sukarame, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung
35131

Email : (puputekalestari1711@gmail.com)

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of interest rates on the stock
price of PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. The data used is secondary data in the form
of period reports from Bank BRI for the last 5 years with an annual period starting in
2018-2022. The data analysis method used in this study is simple linear regression
analysis with eviews 10. The test also includes the classic assumption test in the form
of a normality test, autocorrelation test, heteroscedasticity test, multicollinearity test.
The results showed that the interest rate variable have a negative effect on share
price of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk as evidenced by the t test where t-test < t-
table (-1,677106 < 2,353) is obtained. With the analysis of the hypothesis of this
study shows that, if the interest rate rises, it will reduce stock prices. Conversely, if
interest rates fall, it will increase stock prices.

Keywords: Interest Rates, Stock Prices

1
PENDAHULUAN

Di Indonesia perkembangan pasar modal mengalami kemajuan yang sangat


pesat dari tahun ke tahun, dapat dilihat dari adanya perdagangan saham yang ada di
Indonesia makin di minati masyarakat. Naik turunnya harga saham di pasar modal
dapat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi. Perkembangan harga saham di
pasar modal sangat mempengaruhi para investor untuk membeli saham. Biasanya
sebelum melakukan investasi, para investor akan mencari tahu informasi berkaitan
tentang pergerakan harga saham. Adapun faktor yang menjadi fokus dalam penelitian
ini yaitu tingkat suku bunga. Harga saham di pasar modal akan ditentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat
dibandingkan dengan penjualan terhadap saham, maka harga saham akan mengalami
kenaikan. Sebaliknya, pada saat lebih banyak orang yang menjual saham tersebut
dibandingkan dengan orang yang berminat membelinya, maka harga saham tersebut
akan mengalami penurunan1. Salah satu informasi yang diperlukan masyarakat untuk
mengetahui informasi yang lebih lengkap mengenai perkembangan bursa yang
semakin meningkat adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan
harga saham. Bursa efek memberikan informasi lengkap harga saham melalui media
cetak dan elektronik. Melihat adanya pengaruh positif dan negatif di antara teori
dengan realita di lapangan mengenai tingkat suku bunga yang mempengaruhi harga
saham di BRI, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh
tingkat suku bunga terhadap harga saham.

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Apakah suku bunga berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk. Tujuan penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui pengaruh suku bunga
terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
1
Andriyani Ima, “Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Terhadap Harga Saham”, Ilmiah Orasi
Bisnis, Vol 15, no 1375, Mei 2016, hlm 49, di akses pada 13 maret 2023

2
PENELITIAN TERDAHULU

Judul Variabel Metode Metode


Penelitian Bebas Penelitian Penelitian
Pengaruh Kinerja Kinerja Keuangan Kuantitatif Berdasarkan pada
Keuangan Terhadap hasil uji pengaruh
Harga Saham Bank kinerja keuangan
Rakyat Indonesia memiliki pengaruh
tbk Tahun 2006- positif dan
2015 signifikan terhadap
harga saham.

Pengaruh Nilai Nilai Tukar, dan Kuantitatif Berdasarkan pada


Tukar, dan Suku Suku Bunga hasil uji pengaruh
Bunga Terhadap Nilai Tukar dan
Harga Saham Bank Tingkat Suku
Rakyat Indonesia Bunga memiliki
tbk Tahun 2008- pengaruh positif
2018. dan signifikan
terhadap harga
saham
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kuantitatif Berdasarkan pada
Suku Bunga hasil uji pengaruh
Terhadap Harga Tingkat Suku
Saham Bank Rakyat Bunga memiliki
Indonesia tbk Tahun pengaruh negatif
2019- 2023. terhadap harga
saham

3
LANDASAN TEORI

A. Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate)


Menurut Wardane (Prawoto dan Avonti, 2006:46), suku bunga adalah
pembayaran yang digunakan untuk penggunaan uang. Suku bunga adalah jumlah
bunga yang harus dibayar per unit waktu. Dengan kata lain, masyarakat harus
membayar peluang untuk meminjam uang.2

Secara umum, suku bunga yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja


perusahaan keuangan, termasuk bank seperti BRI. Jika suku bunga naik, biaya
pinjaman meningkat, sehingga menurunkan laba bersih bank. Akibatnya, harga
saham bisa saja turun. Namun, ada banyak faktor lain yang juga mempengaruhi
harga saham, seperti kinerja finansial dan manajemen perusahaan, kondisi pasar,
dan lain sebagainya.3

Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return secara investasi


(Tandelilin,2001:48). Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham
secara terbalik, artinya jika suku bunga meningkat maka harga saham turun
(Ceteris Paribus).

Pada suku bunga bunga terdapat dua jenis suku bunga yaitu; Pertama adalah
suku bunga nominal-suku bunga dalam nilai uang tertentu. Suku bunga ini
merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum dan menunjukan sejumlah
rupiah yang akan diterima untuk setiap satu satuan rupiah yang diinvestasikan.
Kedua adalah suku bunga riil- suku bunga yang telah terkoreksi akibat adanya

2
Nurlina, "Pengaruh Nilai Tukar dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk," Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi (JIMA), vol. 3, no. 2, 2018, hlm. 35, diakses pada
13 Maret 2023.
3
Andriyani Ima, Op. Cit., hlm 56, di akses pada 13 maret 2023.

4
inflasi. Dimana suku bunga ini adalah suku bunga nominal dikurangi tingkat
inflasi.4

B. Saham

Menurut Sapto (2006:31), saham adalah surat berharga yang merupakan


instrumen bukti kepemilikian atau penyertaan dari individu atau institusi dalam
suatu perusahaan. Menurut Husnan (2005:29), saham merupakan secarik kertas
yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut)
untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan
pemodal tersebut menjalankan haknya.

Tandelilin (2010:301) mengemukakan bahwa dalam penilaian saham ada tiga


jenis nilai yaitu :1) Nilai Intrinsik. Nilai intrinsik adalah nilai saham yang
sebenarnya atau seharusnya terjadi 2) Nilai buku. Nilai buku merupakan nilai
yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten). 3)
Nilai pasar. Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukan oleh harga
saham tersebut di pasar.5

METODE PENELITIAN

1. Metode Analisis Data

Untuk jenis studi kasus ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif.


Perusahaan perbankan milik pemerintah yakni PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
merupakan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber data yakni data

4
Nurlina, Op. Cit., hlm. 40.
5
Ibid., hlm 41.

5
sekunder dengan data time series berupa laporan keuangan per periode pada Bank
BRI selama 5 tahun terakhir dengan kurun waktu tahunan mulai tahun 2019-2023
dan laporan data saham BBRI pada mbanking BRI. Teknik data analisis yang
dipakai berupa regresi linier sederahana dengan memakai program aplikasi
eviews.

Dalam penelitian ini data tingkat suku bunga diperoleh dari publikasi Bank
Indonesia serta data harga saham diperoleh dari mbanking BRI. Penulisan ini
digunakan metode analisis data yaitu model regresi linear sederhana yang
digunakan untuk menguji pengaruh suku bunga terhadap harga saham BRI
dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014:188) yaitu:

Y=a+bX
Dimana:
Y = variabel terikat yaitu harga saham BRI
X = variabel bebas yaitu tingkat suku bunga
a = harga y bila X = 0 (Harga Konstan)
b = angka arah koefisien regresi6

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini setidaknya terdapat empat metode yang digunakan untuk
pengujian asumsi klasik, antara lain metodeJarque-Berra untuk menguji
normalitas. Metode Varians Inflation Factors (VIF) dilakukan untuk menguji
multikolinieritas.Metode White Heteroskedasticity Test (no cross terms) untuk

6
Ibid, hlm, 42.

6
menguji heteroskedastisitas.Metode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test
untuk menguji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah residual dalam sebuah model
regresi berdistribusi normal atau tidak (Widarjono : 2005). Uji yang
digunakan adalah uji Jarque Bera.Kriteria penilaian statistik JB yakni:

Probabilitas JB > α =5%, maka residual terdistribusi normal

Probabilitas JB < α=5%, maka residual tidak terdistribusi normal

Dari Gambar 1, didapatkan nilai dari Jarque-Bera adalah sebesar

1,525248 dengan probabilitas sebesar 0,466441. Berdasarkan kriteria

penilaian statistic JB, dengan nilai probabilitas sebesar 0, 466441 > dari α =

5% yakni 0,05, maka dapat dikatakan residual terdistribusi normal.

7
b. Uji Autokorelasi

Suatu model regresi dikatakan terkena autokorelasi, jika ditemukan adanya

korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t - 1 (periode sebelumnya). Autokorelasi hanya ditemukan pada

regresi yang datanya time series. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi

dapat dilakukan pengujian yakni uji Breusch-Godfrey (Widarjono : 2005).

Berikut hasil pengujian autokolerasi dari model regresi berganda:

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.119736    Prob. F(1,2) 0.7623


Obs*R-squared 0.282430    Prob. Chi-Square(1) 0.5951

Berdasarkan hasil uji autokolerasi pada tabel 2, didapatkan informasi besaran

nilai chi-squares hitung adalah sebesar 0,282430 sedangkan nilai Chi Squares

kritis pada derajat kepercayaan α = 5% dengan df sebesar 1 memiliki nilai

sebesar 3,84. Dari hasil tersebut, maka dengan nilai Chi Square hitung sebesar

0,282430 < dari nilai Chi Square kritis sebesar 3,84 maka hasil tersebut

menunjukkan tidak terjadi masalah autokolerasi pada model.

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.603315    Prob. F(2,2) 0.6237


Obs*R-squared 1.881461    Prob. Chi-Square(2) 0.3903
Scaled explained SS 0.698252    Prob. Chi-Square(2) 0.7053

8
Berdasarkan Tabel 3, nilai chi square hitung (n.R 2) sebesar 1,881461

diperoleh dari informasi Obs*R-squared yaitu jumlah observasi yang dikalikan

dengan koefisien determinasi. Sedangkan nilai chi squares tabel (χ²) pada α=

5% dengan df sebesar 2 adalah 5,99. Karena nilai chi square hitung (n.R2)

sebesar 1,881461< chi-square tabel (χ²) sebesar 5,99 maka tidak ditemukan

gejala heteroskedastisitas pada model regresi linear berganda.

d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara

variabel-variabel bebas. Uji keberadaan multikolinieritas dilakukan dengan

menggunakan metode Variance Inflation Factor (VIF) dari variabel-variabel

penjelas. Hasil uji multikolinieritas disajikan dalam tabel di bawah ini.

Coefficient Uncentered Centered


Variable Variance VIF VIF

SB  34332.18  26.74107  1.000000


C  771186.5  26.74107  NA

Berdasarkan Tabel 4, dapat melihat hasil uji multikolinieritas dengan


menggunakan metode Variance Inflation Factor (VIF), diketahui bahwa
perhitungan nilai VIF seluruh variabel bebas berada diatas 10 atau lebih besar
dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah
multikolinearitas pada model regresi.

9
2. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji T

Pengujian terhadap parameter secara parsial dilakukan dengan uji t (t-test)

yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat suku bunga tahun 2018-

2022 secara parsial terhadap harga saham di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

tahun 2018-2022.

1. Taraf nyata:

Dengan menggunakan signifkansi 5% (α = 0,05), dengan df (n- k) = (5 - 2)

= 3, maka diperoleh ttabel sebesar 2,353. (n = jumlah observasi, k = jumlah

variable).

2. Kriteria Pengujian:

H0 diterima jika thitung < 2,353

H0 ditolak jika thitung > 2,353

3. Rumusan hipotesis statistik :

Ho : β1 < 2,353, artinya SB berpengaruh positif terhadap Harga Saham PT

Bank Rakyat Indonesia Tbk tahun 2018 – 2022.

Ha : β1 > 2,353, artinya BD berpengaruh positif signifikan terhadap Harga

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tahun 2018 – 2022.

10
a. Pengujian nilai SB secara parsial terhadap Harga Saham PT Bank Rakyat

Indonesia Tbk

Variabe Koefisien t-statistik/ t-tabel Probabilita Kesimpula


l t-hitung s n
BD -310,7500 -1,677106 2,353 0,1921 Terima H0

Sumber: Eviews 10

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa t-hitung sebesar -1,677106 lebih

kecil daripada t-tabel sebesar 2,353. Maka menerima Ho dan menolak Ha,

yang berarti bahwa variabel SB berpengaruh negatif terhadap Harga Saham

PT Bak Rakyat Indonesia Tbk.

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Dependent Variable: HS
Method: Least Squares
Date: 05/20/23 Time: 12:47
Sample: 2018 2022
Included observations: 5

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

SB -310.7500 185.2894 -1.677106 0.1921


C 5299.188 878.1723 6.034337 0.0091

R-squared 0.483887    Mean dependent var 3854.200


Adjusted R-squared 0.311850    S.D. dependent var 457.7556
S.E. of regression 379.7304    Akaike info criterion 15.00597
Sum squared resid 432585.4    Schwarz criterion 14.84975
Log likelihood -35.51494    Hannan-Quinn criter. 14.58668
F-statistic 2.812684    Durbin-Watson stat 2.269218
Prob(F-statistic) 0.192115

11
Nilai R² terletak pada 0 < R² < 1, suatu nilai R² mendekati 1 yang artinya

modelnya semakin baik. Sedangkan nilai R² yang bernilai nol berarti tidak ada

hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan.

Dari tabel, Dengan letak R² < 1 dengan nilai 0 < 0,48 < 1, hal ini berarti

bahwa varians dari Tingkat Suku Bunga mampu menjelaskan varians dari

Harga Saham sebesar 48%, sedangkan 52% sisanya dijelaskan oleh variabel

lain di luar model seperti kinerja keuangan, nilai tukar, manajemen

perusahaan, kondisi pasar dan lain sebagainya.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham PT.

Tahun Tingkat Suku Bunga Harga Saham


2018 6,00% 3.200,00
2019 5,00% 3.57100
2020 5,00% 4.322,00
2021 3,75% 4.068,00
2022 3,50% 4.110,00

Pada tahun 2018 tingkat suku bunga mencapai 6%, maka harga saham
menjadi 3.200,00, karena kenaikan suku bunga untuk memperkuat daya tarik aset

12
keuangan domestik dengan mengantisipasi kenaikan suku bunga global dalam
beberapa bulan kedepan.7 Pada tahun 2019-2020 tingkat suku bunga mencapai 5%,
maka harga saham menjadi seharga 3.571,00 dan 4.322,00 pada tahun 2020. Hal ini
karena adanya faktor kepanikan terhadap covid 19. Semenjak pandemi covid 19
Indonesia mengalami deflasi atau penurunan indeks harga yaitu terjadi di bulan Juli,
Agustus, dan September. Indonesia resmi mengalami pelemahan ekonomi pada dua
kuartal dua dan tiga yang kemudian menjadikan Indonesia masuk ke dalam lembah
resesi. Karena dengan inflasi yang rendah, meskipun tidak didorong dengan daya beli
masyarakat yang juga naik, pemerintah menetapkan tren suku bunga rendah. Tren
suku bunga yang rendah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berinvestasi
ataupun perbankan untuk menyalurkan kredit, yang kemudian hal ini bisa
memulihkan keadaan ekonomi. Menurunnya tingkat suku bunga ini berpengaruh
terhadap harga saham yang justru naik menjadi 3.571,00. Alasannya adalah karena
ketika Bank Rakyat Indonesia menurunkan tingkat suku bunga maka akan
merangsang aktivitas keuangan sehingga investor dan ekonomi sama-sama
memandang bahwa suku bunga yang rendah sebgai manfaat bagi pinjaman pribadi
dan perusahaan yang membuat keuntungan lebih besar dan ekonomi yang lebih kuat.
8

Pada tahun 2021 tingkat suku bunga PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk kembali
mengalami penurunan mencapai 3,75% hal ini berdasarkan rapat BI yang mana
memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reserve Repo Rate sebesar 3,75%.
Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah dan stabiltas
eksternal, termasuk stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga serta upaya bersma untuk
pemulihan ekonomi nasional. Bi mengharapkan suku bunga yang rendah itu bisa
mendorong pemulihan ekonomi. Praktisnya jika suku buga acuan menurun, maka

7
Bank Indonesia, “BI 7-day Reverse Repo Rate Naik 25 bps menjadi 6%”, Berita Resmi
Bank Indonesia No.2/9/12/Sp.P, 15 Nov 2018, diakses pada 20 mei 2023.
8
Diskominfomc.kalselprov.go.id, "Dampak Covid-19, Harga Saham Turun Agresif,", 26
Maret 2020, diakses pada 28 Maret 2023.

13
suku bunga kredit juga menurun. Dengan begitu, masyarakat diharapkan mau mencari
dana segar untuk pembiayaan atau kredit. Hal ini membuat harga saham 4.068,00
karena sudah mengalami pemulihan dan sukses bangkit dari periode pandemi pada
tahun 2020 silam.9

Di tahun 2022 BI kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5. BI


mengambil keputusan tersebut untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi,
sekaligus sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kebijakan ini
diharapkan perbankan mampu mealukan penyaluran kredit/pembiayaan kepada dunia
usaha. Karena ada penurunan tingkat suku bunga, BBRI berhasil menyalurkan kredit
dan peningkatan imbal hasil dari kredit, sehingga BBRI mendapatkan dana segar dan
membuat harga saham mencapai 4.110,00.10

Berdasarkan hasil regresi, koefisien regresi untuk variabel SB menunjukkan


tanda negatif, yakni sebesar -310,7500. Berdasarkan uji signifikansi parsial, pengaruh
variabel Suku Bunga terhadap Harga Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
menunjukan angka yang tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai thitung

variabel SB sebesar -1,677106 lebih kecil daripada nilai t tabel sebesar 2,353 dengan

tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Dengan demikian Suku Bunga berpengaruh


negatif terhadap Harga Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal ini berarti bahwa
dengan kenaikan suku bunga sebesar 1 persen, maka akan berakibat pada penurunan
harga saham sebesar -310,7500 persen dengan asumsi cateris paribus.

KESIMPULAN

9
CNBC Indonesia, "Kinerja IHSG Selama 2021: Bangkit dari Pandemi”, 29 Juni 2022,
diakses pada 28 Maret 2023.
10
. Putra, CNBC Indonesia,”Saham BRI Selama 2022”, 8 Febuari 2022, diakses pada 28
Maret 2023.

14
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai tingkat suku bunga
terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia diperoleh kesimpulan bahwa
bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap harga saham PT Bank
Rakyat Indonesia Tbk tahun 2018 – 2022 dengan menggunakan tingkat kepercayaan
sebesar 95% atau ɑ = 0,05.

Harga saham di pasar modal ditentukan oleh kekuatan permintaan dan


penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat dibandingkan dengan penjualan
terhadap saham, maka harga saham akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, pada saat
lebih banyak orang yang menjual saham tersebut dibandingkan dengan orang yang
berminat membelinya, maka harga saham tersebut akan mengalami penurunan. Dan
jika tingkat suku bunga naik maka permintaan saham turun dan begitu sebaliknya,
jika harga tingkat suku bunga turun maka permintaan harga saham naik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, 2018. “BI 7-day Reverse Repo Rate Naik 25 bps menjadi 6%”, Berita
Resmi Bank Indonesia No.2/9/12/Sp.P.

CNBC Indonesia, "Kinerja IHSG Selama 2021: Bangkit dari Pandemi”.

Diskominfomc.kalselprov.go.id, "Dampak Covid-19, Harga Saham Turun Agresif,".

Ima, Andriyani. 2016. “Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Terhadap Harga Saham”,
Ilmiah
Orasi Bisnis, Vol 15, no 1375.

Liputan6, 2022. "IHSG Menghijau, Saham BBCA dan BBRI Kompak Menguat,".

Nurlina, 2018. "Pengaruh Nilai Tukar dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham PT.
Bank
Rakyat Indonesia Tbk," Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi (JIMA), vol. 3,
no. 2.

Putra, CNBC Indonesia, 2022. ”Saham BRI Selama 2022”.

16

Anda mungkin juga menyukai