Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanggung jawab adalah salah satu pokok ajaran pokok dari agama. Bahwa tuhan
maha adil. maka setiap orang pasti akan mempertanggung jawabkan perbuatannya,
sekecil apapun itu dan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Balasan bisa di terima
kelak di akhirat atau sekarang di dunia atau bahkan dua-duanya dibalas di dunia dan
akhirat. Prilaku tanggung jawab hars diterapkan dimana saja kita berada karena ini
merupakan sifat yang terpuji oleh karena itu kita wajib bertanggung jawab atas segala
bentuk apa pun yang kita perbuat baik ataupun tidak. Bertanggung jawab bararti kita juga
telah berlaku jujur. Dalam makalah ini akan di bahas tentang ayat dan hadis mengenai
tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa ayat pokok yang membahas tanggung jawab terhadap diri dan keluarga ?
2. Apa hadis yang membahas tentang tanggung jawab terhadap diri dan keuarga ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ayat pokok yang membahas tanggung jawab terhadap diri dan
keluarga ?
2. Untuk mengetahui hadis yang membahas tentang tanggung jawab terhadap diri dan
keuarga ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang.
Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan
penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang. Sedangkan
menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban
(keharusan)untuk  dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung
jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung
jawab adalah manisia yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik
dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik
menurut pendapat orang lain. Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya

B. Macam Tanggung Jawab


1. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung
jawabmelainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab
langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-
hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam
agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh
Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak
menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan
perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang
seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk
memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
2. Tanggung jawab terhadap Diri Sendiri
Manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian
mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase
kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung
jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka
tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut
adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk
Tuhan.
3. Tanggung jawab terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-
anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga
wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama
baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga
kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
4. Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai
dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain,
maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan
demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai
tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan
hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan
perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
5. Tanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga
negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak
bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus
bertanggung jawabkan kepada negara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan kewajiban terletak apa yang disebut dengan tanggung jawab.
Tanggung jawab berati sikap atau pendirian yang menyebabkan manusia menetapkan
bahwa dia hanya akan menggunakan kemerdekaannya untuk melaksanakan perbuatan
yang susila. Tanggung jawab berati mengerti perbuatannya. Dia berhadapan dengan
perbuatannya, sebelum berbuat, selama berbuat, dan sesudah berbuat. Dia diri sebagai
subjek yang berbuat dan mengalami perbuatannya sebagai objek yang dibuat.
Tanggung jawab adalah kewajiban menanggung atas perbuatan yang telah
dilakukan oleh seseorang. Berani bertanggung jawab berarti bahwa seorang berani
menentukan, berani memastikan bahwa perbuatan ini sesuai dengan ketentuan kodrat
manusia

B. Saran
Demikianlah  makalah ini Penulis buat. Tentunya masih banyak kesalahan yang
terdapat dalam makalah ini untuk menuju yang lebih baik lagi, kritik dan saran Penulis
butuhkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila masih banyak kesalahan
dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
Amin
Daftar Pustaka

Amin, Ahmad. 1995. Etika. Jakarta : PT. Bulan Bintang


Charis Zubair, Ahmad. 1995. Kuliah Etika. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
K. Bertens. 2007. Etika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Nata, Abbudin. 2006. Akhlak Tasawuf. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Suraji, Imam.2006. Etika dalam perspektif al-qur’an dan hadist. Jakarta : PT Pustaka Al-
husna Baru

Anda mungkin juga menyukai