Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LAREN
Jl. GampangSejatiNo. 016 Laren 62262
Telp. 081 135 447 63
E-mail : puskesmaslaren@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS LAREN


NOMOR :188/IX/105/SK/413.105.27/2016

TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS

KEPALA UPT PUSKESMAS LAREN,

Menimbang : a. Bahwa untuk menjamin perbaikan mutu layanan klinis di Puskesmas


Laren, maka perlu dilaksanakan manajemen terhadap risiko klinis yang
mungkin terjadi.
b. Bahwa dalam melaksanakan manajemen risiko klinis perlu dilakukan
identifikasi, analisis dan tindak lanjut terhadap risiko – risiko yang
mungkin terjadi dalam pelayanan klinis.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Laren tentang Penerapan Manajemen
Risiko Klinis.

Mengingat : 1. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;


2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Surat Keputusan Bupati Lamongan No. 188/62/kep/413.013/2012 tentang
Nama dan kode puskesmas serta puskesmas pembantu di kabupaten
lamongan.
MEMUTUSKAN

Menetapkan

PERTAMA : Pelaksanaan pelayanan klinis di Puskesmas wajib menerapkan manajemen


risiko klinis.
KEDUA : Penerapan manajemen risiko klinis sebagaimana dalam diktum Pertama
harus menggunakan pedoman manajemen risiko klinis sebagai
panduannya.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Lamongan
PadaTanggal :1 Juni 2016

KEPALA UPT PUSKESMAS LAREN

DESI FANNI RAHMAWATY


Daftar Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT.
Puskesmas Laren
Nomor : 188/IX/105/SK/413.105.27/2016
Tanggal : 1 Juni 2016

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI UPT PUSKESMAS LAREN

A. PENGERTIAN
1.Manajemen resiko adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan
strategi, untuk meminimalkan kerugian akibat kecelakaan pada manusia, sarana prasarana
fasilitas dan keuangan puskesmas melalui identifikasi dan penilaian potensial kehilangan
aset puskesmas, dan melakukan seleksi sesuai asumsi kerugian, transfer, mekanisme
pengendalian dan pencegahan.
2.Manajemen resiko adalah proses strategis untuk mengkreasikan dan menerapkan secara
langsung untuk meminimalisasi kejadian tidak diharapkan.
3.Manajemen resiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidenifikasi, menilai dan
menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan
dampaknya..
4.Pendekatan manajemen risiko difokuskanpada kejadian yang telah terjadi (reaktif) dan
potensial terjadi (proaktif) dengan menerapkan manajemen risiko terintegrasi yang
memprioritaskan keselamatan pasien, melalui revisi pengembangan proses, fungsi dan
layanan.
B. TUJUAN
Tujuan di desain program manajemen risiko adalah:
1.Untuk mengurangi mortality dan morbidity, dengan memperbaiki perawatan kepada
pasien melalui identifikasi dan analisa, untuk mengurangi resiko yang dapat mencegah
pasien dari cidera atau kecacatan terkait keselamatan pasien.
2.Untuk meningkatkan perawatan pasien dengan mencegah penyimpangan hasil, melalui
pendekatan sistematis, terkoordinasi dan berkesinambungan untuk meningkatkan
keselamatan pasien.
3.Untuk melindungi orang dan aset serta keuangan pasien akibat kehilangan karena
terjadi insiden, akibat manajemen yang tidak efektif, dengan meningkatkan perbaikan
berkesinambungan pada proses pelayanan pasien melalui lingkungan yang diciptakan
dengan aman.

C. KEWENANGAN
Kepala UPT Puskemas Laren memilih tanggung jawab utama menjamin
penyediaan lingkungan yang aman untuk memberi pelayanan kesehatan. Kepala
Puskesmas Laren mendelegasikan kewenangan kepada ketua tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien untuk membentuk organisasi manajemen resiko yang komprehensif
dan berperan secara luas.Manajer risiko bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan
manajemen risiko dengan Kepala Puskesmas, semua anggota staf pegawai dan dengan
pihak luar Puskesmas. Manaer risiko harus melaporkan semua hasil kinerja kepada
Kepala Puskesmas.
Karena fungsi manajemen risiko sangat luas dan kegiatan puskesmas yang sangat
beragam, maka untuk keberhasilan program manajemen risiko, puskesmas harus
menetapkan mekanisme koordinasi baik secara formal maupun informal antara
manajemen risiko dangan semua satuan kerja struktural dan fungsional puskasmas serta
fungsi lain di dalam dan di luar puskesmas.
D. KOORDINASI
a. Kepala Puskesmas bertanggung jawab mengawasi semua kegiatan dalam organisasi
puskesmas , termasuk mengawasi mutu pelayanan, kinerja dokter, pengelola
manajemen risiko dan program perbaikan mutu. Kepala Puskesmas juga harus ikut
menentukan apakah puskesmas dapat mengalokasikan biaya sesuai kemampuan
setiap tahunnya untuk membiayai staf, peralatan, dan kebutuhan lain yang diperlukan
untuk berjalannya fungsi manajemen risiko. Kepala Puskesmas harus ikut berperan
dalam memantau informasi tentang masalah, kemajuan/ perbaikan dan kegiatan
manajemen risiko.
b. Bendahara Puskesmas bertanggung-jawab dengan pembiayaan dan memberikan
informasi yang berharga untuk program manajemen risiko, termasuk meyakinkan dan
menetapkan batas nilai asuransi, mengawasi operasi keuangan sesuai dengan dana
yang ada.
c. Ketua K3 Puskesmas Laren memiliki tanggung jawab utama membantu manajemen
risiko dalam melakukan fire safety, manajemen bahan berbahaya, kesiapsiagaan
darurat dan keselamatan staf.
d. Ketua Mutu dan Keselamatan Pasien memiliki tanggung jawab utama membantu
manajemen risiko dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dan
keselamatan pasien.
Apabila ada masalah dalam pelayanan dokter, memberitahu kepada Manajer Risiko
dan apabila ada medical error yang berpotensi menyebabkan litigasi.
e. Ketua Keperawatan memiliki tanggung jawab utama membantu Manajer Risiko
dalam melakukan audit asuhan keperawatan apabila ada masalah dalam pelayanan
keperawatan, memberitahukan kepada Manajer Risiko apabila ada nursing care error
yang berpotensi menyebabkan litigasi.
f. Kepala Instalasi Pemeliharaan arana Puskesmas Laren berfungsi sebagai sumber
informasi mengenai insiden buruk yang terjadi dalam fasilitas yang berpotensi
memiliki implikasi manajemen risiko serius.
g. Perawat kontrol infeksi:
 Memberikan informasi dan pengertian kepada pasien yang terinfeksi, yang
dapat menimbulkan tuntutan pertanggungjawaban.
 Membantu manajemen risiko dalam protokol pengendali infeksi yang
bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan dari infeksi
nosokomial.
h. Petugas Rekam Medis bertugas memberitahu manajemen risiko apabila ada
permintaan catatan medis dari pengacara yang mungkin merupakan sinyal inisiasi
proses hukum atau klaim.
i. Penanggungjawab Keperawatan membantu manajemen risiko dengan keahlian teknis
dan klinis yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi risiko
perawatan dan membantu menyelidiki kewajiban klaim dan insiden.
E. TANGGUNG JAWAB
Manajer risiko adalah bagian dari struktur manajemen puncak dibawah Kepala
Puskesmas. Tugasnya adalah mencegah kerugian (loss prevention) misalnya dengan
inspeksi keamanan, pendidikan karyawan, analisa statistik tentang sumber potensial
klaim dan mengendalikan kerugian (loss control), dengan cara mengidentifikasi,
investigasi, mengevaluasi, memonitor, mengukur, menangani klaim dan mengatasi resiko
yang terkait dengan sumber daya manusia, sistem prosedur, pengawasan internal maupun
gabungannya.
1. Tugas manajer risiko sebagai berikut :
a. Mencegah dan mengurangi kerugian sebagai berikut :
 Mengembangkan mekanisme identifikasi risiko seperti laporan insiden,
rujukan staf, tinjauan rekam medik, tinjauan keluhan pasien.
b. Mengelola klaim
c. Mengelola risiko keuangan
2. Tanggung jawab manajer risiko dibagi dalam enam bagian :
a. Pengurangan dan pencegahan kehilangan
b. Manajemen klaim
c. Pembiayaan risiko
d. Pelaksanaan akreditasi dan kebijakan
e. Pelaksanaan manajemen risiko
f. Etika Pelaporan kinerja tahunan menilai pencapaian dan pengembangan
manajemen risikomengukur tujuan dan sasaran manajemen risiko secara spesifik.
Manajemen risiko harus menyiapkan laporan tahunan untuk menentukan kegiatan
selanjutnya, melaporkan kemajuan untuk menetapkan tujuan puskesmas.

Ditetapkan di : Lamongan
Pada tanggal : 1 juni 2016
KEPALA UPT PUSKESMAS LAREN

DESI FANNI RAHMAWATY

Anda mungkin juga menyukai