Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi


sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur pelaku, tempat dan kegiatan
yang dapat diobservasi (Nasution, 200 ). Objek Penelitian ini dilakukan terhadap
Konsumen pada Rumah Makan Ayam Geprek Dower Matang Glumpangdua.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Untuk mendapatkan data-data yang revelen dan valid, maka


dilakukan penarik sampel dari suatu populasi yang akan diteliti. Populasi adalah
gabungan dari elemen yang membentuk peristiwa, hal atau yang memiliki
karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu
dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Agusty Ferdinand, 2006).

Populasi penelitian ini adalah seluruh individu yang akan dikenai


sasaran generalisasi dari sampel yang diambil dalam suatu penelitian. Berdasarkan
penjelasan tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan populasi yaitu
konsumen yang membeli Ayam Geprek Dower Matang Glumpang Dua. Sehingga
populasi ini merupakan populasi yang tak terbatas karena ukuran dari populasi
yang sebenarnya tidak dapat diketahui secara pasti (Arikunto, 2006).

Berdasarkan penjelasan tersebut maka penelitian ini menggunakan


data yang diambil sampel yang mewakili seluruh jumlah populasi. Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Pelanggan Rumah Makan Ayam
Geprek Dower Matang Glumpangdua.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Arikunto, 2008). Sedangkan yang menjadi sampel dari objek
penelitian adalah costumer atau Konsumen Ayam Geprek Dower yang setiap
harinya terdiri dari 15-20 pengunjung maka 2 bulan terakhir berkisar antara 1200
orang. Makan jumlah sampel yang telah ditentukan sebanyak 100 orang, dimana
pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunkan tehnik non-probability
sampling atau tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Maka untuk
penentuan besar sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut:

n=

n=

n=

n=

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini


adalah:

1 Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang mencakup semua


pertanyaan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk
mendapatkan data.
2 Wawancara yang dilakukan oleh peneliti secara langsung pada
subjek penelitian untuk mengetahui pengaruh apa yang
mempengaruhi kepuasan konsumen pada Rumah Makan Ayam
Geprek Dower Matang Glumpangdua
3 Angket adalah suatu teknik pengumpulan data untuk memperoleh
informasi dalam sebuah penelitian berupa pernyataan maupun
pertanyaan yang berisikan beberapa pertanyaan seputar variabel
dalam penelitian

Pengolahan data dilakukan dengan cara pemeriksaan data yang


merupakan tindakan pemeriksaan terhadap kelengkapan jawaban responden pada
skor item, untuk memastikan data siap diproses lanjut. Selanjutnya pengkodean
dimana langkah ini memberikan nomor pada kuesioner yang menunjukkan nomor
responden. Selanjutnya adalah tabulasi data pengurutan jawaban responden dalam
bentuk tabel induk sesuai urut responden serta dengan cara mengolah data dengan
SPSS.

3.4 Definisi Operasionalisasi Variabel


Variabel merupakan unsur penting dalam penelitian, karena inilah
penelitian bisa dikembangkan dan bisa dikembangkan dan bisa diolah sehingga
diketahui pemecahan masalahnya. Untuk melakukan pengolahan data,
diperlukan insur lain yang berhubungan dengan variabel seperti dimensi,
indikator, ukuran dan skala (M Gustav, 2020). Untuk lebih jelas, berikut
pengertian variabel penelitian dan operasionalisasi variabel penelitian.
3.4.1 Devinisi Variabel
Variabel adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai
variasi tertentu antara satu dengan yang lain (Hatch dan Fardhady
dalam Sugiono, 2014). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini
meliputi variabel X1 (Kualitas pelayanan), variabel X2 (Harga) dan
variabel Y (Kepuasan konsumen). Variabel-variabel tersebut
kemudian dioperasionalisasi berdasarkan dimensi, indikator, ukuran
dan skala penelitian. Operasional variabel jadikan dasar bagi peneliti
untuk menyusun instrumen penelitian (berupa kuisioner).

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu fariabel bebas


dan variabel terikat. Variabel-variabel ialah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (independen)


Menurut sugiono 2014 Variabel independen (bebas) adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas (X) yang diteliti
dalam penelitian ini adalah motifasi dan kreativitas.
a. Kualitas pelayanan (X1) menyatakan jika kewirausahaan ada pada
setiap orang yang menyukai perubahan, pembauran, kemajuan
dan tantangan (Peter F Drucker dalam Suryana 2018)
b. Harga (X2), merupakan kemampuan untuk mengembangkan
gagasan-gagasan baru dan untuk menemukan cara-cara baru
dalam melihat masalah dan peluang (Zimmmeree dalam Suryana
2017). Think to do something different (seorang wirausahawan
diajak untuk berfikir berbeda).
2. Variabel Terikat (dependent)

(Sugiono 2014) Variabel dependent (terikat) merupakan variabel


yang mempengaruhi atau menjdi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
dependent atau variabel terikat (Y) pada penelitian adalah Keberhasilan Usaha.

a. Kepuasan konsumen (Y), pada hakikatnya adalah suatu usaha


yang lebih baik dari pada keadaan usaha yang lebih baik dari pada
keadaan sebelumnya serta dapat mencapai tujuan yang
diinginkan (Kasmir dalam Muchtar dan Ramadani 2011)

3.5 Uji Reliabilitas dan Validitas


3.5.1 Uji Reliabilitas

Uji relialibilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang


rebel adalah kuesioner yang apabila digunakan secara berulang-ulang sehingga
menghasilkan data yang sama (Ghozali 2011)

Cara yang digunakan untuk menguji reliabilias kuesioner dalam


penelitian adalah menggunakan koefisien Crobach’s Alpha yaitu:

a. Apabila hasil koefisien Cronbach’s Alpha > 0,6 maka kuesioner


tersebut reliable.
b. Apabila hasil koefisien cronbach’s Alpha < 0,6 maka kuesioner
tersebut tidak reliable.

3.5.2 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu derajad ketepatan antara data yang


sesungguhnya terjadi dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang harusnnya diukur (Sugiono 2017).

(Arikunto 2010) Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan


tingkat-tingkat kevalidan dan kesalihan suatu instrumen. Uji validitas digunakan
untuk mengetahui kemampuan suatu instrumen penelitian dalam mengukur
dengan benar apa yang akan diukur. Untuk menguji validitas instrumen
penelitian dalam mengukur dengan benar apa yang diukur. Untuk menguji
validitas instrumen penelitian dapat dikonsultasikan pada tabel r product
moment dengan taraf signifikan a = 5%. Kriteria penarikan kesimpulan penguji
validitas (p. 87 adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel maka instrumen angket
dinyatakan valid (rhitung > rtabel), valid.
b. Jika nilai rhitung lebih kacil dari nilai rtabel maka intrumen angket
dinyatakan valid (rhitung <rtabel), tidak valid

3.6Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi yang digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis


regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini bebas
dari penyimpangan asumsi klasik. Dengan demikian harus dilakukan pengujian
terhadap empat asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas,
uji linearitas dan uji heteroskedastisitas.

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang


diteliti berdistribusi normal atau tidak (Sulianto 2005 dalam bangun Adil Wibowo
2015). Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi variabel dependen dan varibel independen mempunyai distribusi normal
atau mendekati normal.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji probabiliy plot


dengan bantuan Sofwere SPSS 25. Regresi yang baik seharusnya mempunyai nilai
residual yang norml. Pendeteksian kenormalan dapat dilihat penyebaran titik-
titik apakah titik-titik tersebut berada disekitaran garis diagonal atau tidak. Jika
titik-titik menyebar sekitaran garis normal atau mengikuti arah garis diagonal
maka dapat dikatakan nilai residual berdistribusi normal. Dan sebaliknya, apabila
titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis maka
dapat dikatakan bahwa nilai residual tidak berdistribusi normal.

3.6.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk memastikan atau menguji


apakah model refresi adanya kolinearitas atau interkorelasi antara variabel bebas
(indenden). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara
variabel bebas (Ghozali 2011). Jika variabel independen saling berkolerasi (saling
berhubungan), maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah
variabel independen yang memiliki nilai korelasi antara sesama variabel
independen sama dengan nol. Dalam penelitian ini uji multokolinieritas dilakukan
untuk melihat VIF (Variabel Inflation Factor) dan tolerance pada model regresi.

Cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya segala


multikolinearitas dalam model regresi, apabila nilai VIF < 10.00 dan nilai
tolerance > 0,10 artinya tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi
(Ghozali 2005)

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji hrteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model


regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan lain. Jika
varian dari redisual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali
2006).

Cara mendeteksinya dengan cara melihat grafik antara prediksi


variabel terikat dengan redualnya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
(ketidak samaan residual) dapat dilakukan dengan cara melihat adanya dan tidak
adanya pola tertentu pada grafik.

3.7 Metode Analisis Data

Penelitian kuantitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan


kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan keadaan yang diamati (Burhan
2007). Metode analisis data yang diguakan adalah menggunakan pendekatan
kuantitatif deskriptif yaitu dengan cara memaparkan informasi-informasi faktual
yang diperoleh dari usah Ayam Geprek Dower Matang Glumpangdua, yang
berhubungan dengan kegiatan Manajemen Pemasaran dengan tujuan membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat, serta fenomena yang diteliti (Nazir 2003).

HIPOTESIS

1) Uji Koefisien Korelasi (R)


Uji kolerasi digunakan untuk mengukur seberapa besar hubungan
linier variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat (Kuncoro 2013).
Koefisien kolerasi (R) memiliki nilai -1.00 hingga + 1.00 . Semakin R
mendekati angka 1.00 maka dapat diartikan hubungan antara variabel
bebas dengan terikat semakin kuat dan bersifat negatif dan juga
sebaliknya.
2) Uji Koefisien Determinansi (R2)
Uji koefisien kolerasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro
2013). Nilai koefisien determinasi / R2 berada pada rentang angka nol (0)
dan satu (1). Jika nilai koefisien determinasi yang mendekati angka nol (0)
berarti kemempuan model dalam menerangkan variabel terikat sangat
terbatas. Sebaliknya apabila nilai koefisien determinasi variabel mendekati
satu (1) berarti kemampuan variabel bebas dalam menimbulkan
keberadaan variabel terikat semakin kuat.
b1 ∑ x1 +b 2 ∑ x 2 y
dimana 0 ≤ R2≤ 1
∑y
2
Keterangan:
2
R : Koefisien kolerasi R2 determinasi

3) Uji t (Uji Parsial)


Uji t berfungsi untuk mengetahui apakah ada pengaruh sendiri-sendiri
(parsial) antara variabel independen dan variabel dependen secara
signifikan atau tidak. Mengadakan bahwa hipotesis yang diajukan diterima
atau ditolak maka digunakan rumus t hitung sebagai berikut:
r √ n−2
t=
√1−¿ r 2 ¿
Keterangan:
t : Distribusi t
r : Koefisien kolerasi parsial
2
r : Koefisien determinan
n : Jumlah data
Dengan ketentuan jika t hitung > tabel dan nilai signifikan < 0,05 ( a :
5% ), maka variabel independen secara persial berpengaruh signifikan
terhadap variabel independen. Kriteria yang digunakan adalah sebagai
berikut:
- Ho diterima jika nilai thitung ≤ ttabel atau nilai sig > a
- Ho ditolak jika nilai thitung ≥ ttabel atau nilai sig < a
Bila terjadi Ho maka dapat disimpulkan bahwa tidak dapat
berpengaruh signifikan, sedangkan bial Ho ditolak artinya terdapat
pengaruh yang signifikan. Rancangan pengujian hipotesis statistik ini
untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (X) yaitu
Kualitas Pelayanan (X1) dan Harga (X2), terhadap Kepuasan Konsumen
(Y), adapun yang menjadi hipotesis dalam peneliti ini adalah:
- Ho: β=0 : tidak terdapat pengaruh ang signifikan.
- Ha: β=0 : terdapat pengaruh ang signifikan.

4) Uji Simultan (Uji F)


Uji F adalah untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel
independen secara bersama-sama dengan variabel dependen (Slamet
Santoso dalam Umi Farida, 2019). Uji statistik F meruppakan uji yang
digunakan untuk menunjukkan apakah semua varisbel bebas yang
dimaksudkan kedalam model secara bersama-sama (simultan) memiliki
pengararuh terhadap variabel terikat. Uji F dalam penelitian ini digunakan
untuk menguji signifikan pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga
Terhadap Kepuasan Konsumen secara simultan dan parsial. Pengertian
hipotesis untuk uji F secara manual menggunakan rumus sebagai berikut:

2
R /k
(1−R ¿¿ 2)/( n−k−1)¿
Keterangan:
2
R : Koefisien Determinasi
k : Banyak Variabel Dependen
n : Jumlah Data (sampel)

F hasil peerhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh dengan


menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% dengan kriteria
sebagai berikut:
- Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima Ha ditolak.
- Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak Ha diterima.

Jika terjadi penerimaan, maka dapat diartikan tidak berpengaruh


signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan tidak
signifikan pula pengaruh dari variabel-variabel bebas secara simultan terhadap
variabel terikat. Adapun yang menjadi hipotesis nol dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
- Ho: β1 = β2 = β3 = 0 : tidak berpengaruh signifikan.
- Ha: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan.

Pengertian hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, pengujian hipotesis digunakan untuk membuktikan atau

menjelaskan dari tujuan semula apakah ada pengaruh variabel bebas dan variabel

terikat (Sugiono, 2012).

Model analisis data ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut:

Y = a + bX + e

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:
A : Konstanta

X1 : Kualitas Pelayanan

X2 : Promosi

b, b1, b2 : Koefisien Regresi

e : error

Pengujian hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas

dari tujuan semula yaitu apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat:

Anda mungkin juga menyukai