Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SPO-SDK-POA-PO-02

OPERASIONAL
TANGGAL TERBIT : 02-01-2015

PENYIMPANAN VAKSIN NOMOR REVISI : 00

HALAMAN : 1/1

Ditetapkan
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SLEMAN

drg. Restu Indah Nuryani, MPH


NIP 19621115 198903 2 003
RUANG LINGKUP Prosedur ini mengatur cara penyimpanan vaksin di ruang penyimpanan vaksin.

TUJUAN Menyimpan vaksin sesuai standar untuk menjaga kualitas vaksin.


Semua vaksin yang didistribusi dari Dinas Kesehatan DIY untuk UPT POAK dan UPT
KEBIJAKAN
Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan (POAK) untuk Puskesmas
Pengelola vaksin UPT POAK
PETUGAS
Pengelola vaksin Puskesmas/Penanggung jawab imunisasi.
1. Lemari es jenis RCW 50 EG
2. Freez tag
PERALATAN
3. Thermometer Muller
4. Cool pack
1. Membedakan sifat vaksin sebelum penempatan. Menurut sifatnya vaksin terbagi
PROSEDUR menjadi dua, yaitu :
a. Vaksin FS (Freeze sensitive)
b. Vaksin peka terhadap pembekuan yaitu vaksin HEPATITIS-B, TT, DPT-HB-HIB,
Polio IPV
c. Vaksin HS ( Heat Sensitive )
d. Vaksin peka terhadap paparan panas BCG, CAMPAK.
2. Menempatkan vaksin pada lemari es dengan suhu 2-8 derajat celcius.
3. Meletakkan Cool Pack dibagian bawah dan sekeliling dinding dalam lemari es
sebagai penahan dingin.
4. Menata Vaksin diletakkan pada lemari es model buka atas merk RCW 50 EG dengan
cara vaksin HS didekatkan pada Freeze pada sisi bagian dalam, sementara vaksin
FS pada sisi bagian luar.
5. Menyimpan vaksin tetap dalam kemasan.
6. Meletakan 1 buah Freez tag, Thermometer Muller diantara vaksin FS.
7. Pelarut BCG dan CAMPAK disimpan dalam tempat sejuk dan tidak boleh beku,
ditempatkan bersama cool pack pada lemari es.
8. Mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam kartu batch.

REFERENSI Modul Pelatihan Vaksin Baru

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative DINKES SLEMAN
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative DINKES SLEMAN

Anda mungkin juga menyukai