Anda di halaman 1dari 3

F6

Edukasi tentang Osteoarthritis Genu kepada Masyarakat di Puskesmas


Tegalrejo

LATAR BELAKANG
Vertigo perifer yang sering terjadi dan dialami oleh orang dewasa adalah Benign
Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) (Caldas et al., 2009), Karena merupakan vertigo
perifer, maka BPPV sejatinya merupakan gangguan pada sistem vestibuler dengan keluhan
pusing berputar yang dirasakan mendadak disertai nistagmus yang dipicu oleh perubahan
posisi kepala terhadap gaya gravitasi tanpa adanya keterlibatan lesi di susunan saraf pusat
(SSP) (Ropper dan Brown, 2005).
Beberapa gejala yang sering dikeluhkan oleh pasien BPPV yaitu pusing berputar yang
timbul mendadak dan kadang disertai nistagmus karena perubahan posisi kepala misalnya
miring ke satu sisi saat berbaring, bangkit dari posisi tidur, perubahan posisi saat tidur, dan
gerakan leher yang hiperekstensi. Selain itu terdapat juga gejala-gejala lain yang menyertai,
seperti mual, muntah, tidak seimbang seperti melayang, takut jatuh, sakit kepala, cemas,
gangguan tidur, tinnitus, gangguan mengingat, hipersensitif terhadap suara, dan lain
sebagainya (Vaz et al., 2013)

PERMASALAHAN
Identitas Pasien
Nama : Tn. Y
Umur : 44 th
BB : 57 kg
TB : 166 cm
IMT : 21,1

Anamnesis
- Keluhan Utama : Pusing berputar
- Riwayat Penyakit Sekarang : Seorang laki-laki berusia 44 tahun datang ke
Puskesmas Tegalrejo dengan keluhan pusing berputar sejak 4 jam yang lalu. Pasien
merasa bahwa lingkungan di sekelilingnya berputar-putar. Keluhan ini terjadi saat
pasien sedang BAB di kamar mandi dan saat berubah dari posisi jongkok ke posisi
berdiri. Keluhan disertai dengan mual dan muntah sebanyak 2 kali. Pasien
mengatakan tidak mengalami nyeri kepala dan tidak merasakan adanya bicara pelo
maupun kelemahan anggota tubuh di satu sisi sebelum atau pada saat terjadi keluhan
pusing berputar.
Riwayat trauma kepala dan stroke disangkal. Riwayat HT dan DM disangkal.
Riwayat BAK dan BAB dalam batas normal, pasien mengaku sudah beberapa kali
mengalami keluhan serupa dan pernah terjadi saat hendak beranjak dari posisi tidur ke
duduk saat bangun tidur pagi.
- Riwayat Alergi : Tidak ada
- Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi (-), Penyakit jantung (-)
- Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada

Vital Sign
- Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : CM
- Tanda vital
Tekanan darah : 127 / 80 mmHg
Nadi : 90 kali / menit
Pernafasan : 20 kali /menit
Suhu : 36,7 ºC

Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Normocephal, simetris
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera Ikterik (-/-)
- Limfonodi : Tidak teraba pembesaran KGB
- COR
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung tidak melebar
Auskultasi : BJ I - II murni reguler, gallop (-), murmur (-)
- Pulmo
Inspeksi : Simetris antara paru kanan dan kiri
Palpasi : Sterm fremitus di paru kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler di paru kanan dan kiri, wheezing (-), rhonki (-)
- Abdomen : Nyeri tekan (-), pembesaran hepar (-), pembesaran lien (-)
- Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

- Dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap pasien di poliklinik umum


Puskesmas Induk Tegalrejo Salatiga. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
ditegakkan bahwa diagnosis pasien adalah Vertigo BPPV.
- Dilakukan upaya pengobatan dengan disertai konseling KIE (komunikasi,
informasi, dan edukasi) kepada pasien untuk mencegah serangan vertigo berulang
yang dapat mengganggu dan menurunkan produktivitas pasien serta agar
meningkatkan kualitas hidup pasien.
-
PELAKSANAAN
Medikamentosa :
-Betahistine mesilat tab 8 mg 2x1 selama 3 hari
-Molaneuron tab 1x1 selama 7 hari
-Dimenhidrinat tab 50 mg 2x1 selama 3 hari

Konseling KIE :
- Melakukan manuver-manuver untuk mencegah serangan BPPV, berupa manuver
Brandt-Daroff
- Mengurangi asupan garam
- Menghindari perubahan posisi kepala yang tiba-tiba pada saat apapun
- Mengurangi intensitas naik kendaraan roda dua karena berisiko bagi pasien

MONITORING & EVALUASI


Pasien dijelaskan bahwa penyakit yang dialaminya merupakan penyakit yang ringan
dan dapat dicegah dengan melakukan maneuver tertentu agar serangan pusing berputar tidak
terjadi lagi. Dijelaskan tentang tata cara penggunaan obat yang sesuai dengan aturan, hal-hal
yang perlu dilakukan bila nyeri kepala tidak membaik, serta efek samping dari obat, harapan
dari pengobatan tersebut, serta kapan kembali kontrol ke Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai