Anda di halaman 1dari 20

Faktor Risiko

Spesifik dan Sensitif


Stunting dan
Pengendaliannya
Siti Nur Fatimah
Universitas Padjadjaran
Intervensi gizi spesifik merupakan kegiatan
yang langsung mengatasi terjadinya
stunting seperti asupan makanan,
pengendalian infeksi, perbaikan status gizi
ibu, pengendalian penyakit menular, dan
perbaikan kesehatan lingkungan.

Intervensi spesifik ini umumnya diberikan


oleh sektor kesehatan
Hasil jangka
• Intervensi pendek
• Perbaikan asupan
gizi • Menurunnya
• Perbaikan layanan kejadian stunting
kesehatan
• Perbaikan pola
asuh
Output Hasil akhir
3 kelompok intervensi spesifik
Intervensi prioritas, Intervensi pendukung, Intervensi prioritas
yaitu intervensi yang yaitu intervensi yang sesuai kondisi tertentu,
diidentifikasi memilik berdampak pada yaitu intervensi yang
dampak paling besar masalah gizi dan diperlukan sesuai
pada pencegahan kesehatan lain yang dengan kondisi
stunting dan ditujukan terkait stunting dan tertentu, termasuk
untuk menjangkau diprioritaskan setelah untuk kondisi darurat
semua sasaran intervensi prioritas bencana (program gizi
prioritas. dilakukan. darurat).
Intervensi 1. Pemberian tablet tambah darah ibu hamil dan
remaja.
Spesifik 2.
3.
Promosi dan konseling menyusui.
Promosi dan konseling PMBA
4. Suplementasi gizi makro.
5. Tatalaksana gizi buruk
6. Pemantauan dan promosi pertumbuhan
7. Suplementasi kalsium
8. Suplementasi vitamin A
9. Suplementasi Zinc untuk diare
10. Pemeriksaan kehamilan
11. Immunisasi
12. Suplementasi gizi mikro (taburia)
13. Manajemen terpadu balita sakity
14. Pemberian obat cacing
Intervensi Gizi Spesifik Penurunan Stunting
Intervensi Gizi Spesifik Penurunan Stunting
Pemetaan kegiatan Sektor atau OPD terkait
dalam Percepatan Penurunan Stunting
Contoh Penanggung jawab Penyediaan data
No Indikator Sasaran Target
2024
1 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi 90

2 Persentase ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa 80
kehamilan

3 Persentase remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 58

4 Persentase remaja putri yang mendapat TTD sesuai

5 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 80

6 Persentase anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) 80

7 Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata 90
laksana gizi buruk

8 Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan 90
perkembangannya
9 Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan 90
gizi
10 Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang memperoleh imunisasi dasar lengkap 90
Intervensi gizi sensitif terdiri dari:
(a) Peningkatan penyediaan air bersih dan

sarana sanitasi
(b) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan

gizi dan kesehatan


(c) Peningkatan kesadaran, komitmen dan

praktik pengasuhan gizi ibu dan anak


(d) Peningkatan akses pangan bergizi.
Intervensi gizi sensitif umumnya dilaksanakan di
luar Kementerian Kesehatan.

Sasaran intervensi gizi sensitif adalah keluarga dan


masyarakat dan dilakukan melalui berbagai
program dan kegiatan Program/kegiatan intervensi
di dalam tabel tersebut dapat ditambah dan
disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat.
Jenis Intervensi Gizi Sensitif
Jenis Intervensi Gizi Sensitif
Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting
Terintegrasi dilaksanakan menggunakan pendekatan
Holistik, Intergratif, Tematik, dan Spatial (HITS).

Upaya penurunan stunting akan lebih efektif bila


intervensi gizi spesifik dan sensitif dilakukan secara
terintegrasi atau terpadu.

Hasil penelitian menunjukkan hasil lebih baik dengan


pendekatan terintegrasi
No Indikator Sasaran Target 2024
1 Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak di kabupaten/kota 100
lokasi prioritas
Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak di 90
kabupaten/kota lokasi prioritas
Cakupan Bantuan Jaminan Nasional. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kesehatan (juta) 112,9

Persentase desa/kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open 90
Defecation Free (ODF)
2 1000HPK yang mendapat BMPT

3 Desa KRPL

4 Keluarga Bina Balita


Pemetaan Kegiatan Sektor atau OPD Terkait dalam
Percepatan Penurunan Stunting
Pemetaan Kegiatan Sektor atau OPD Terkait dalam
Percepatan Penurunan Stunting
Pemetaan Kegiatan Sektor atau OPD Terkait dalam
Percepatan Penurunan Stunting
Pemetaan Kegiatan Sektor atau OPD Terkait dalam
Percepatan Penurunan Stunting

Anda mungkin juga menyukai