Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

PEMBEDAHAN PEDIATRIK DAN MATERNITAS


KA3103

M. ARYADI A.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
Teknologi Reproduksi Wanita

Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu tentang


perkembangbiakan yang menggunakan peralatan serta
prosedur tertentu untuk menghasilkan suatu produk
(keturunan).

Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan meliputi


inseminasi buatan, perlakuan hormonal, donor sel telur dan sel
sperma, kultur telur dan embrio, pembekuan sperma dan
embrio, GIFT (gamet intrafallopian transfer), ZIFT (zygote
intrafallopian transfer), IVF (in vitro fertilization), partenogenesis
dan kloning.
Teknologi Reproduksi Wanita

Fertilisasi Invitro (IVF)


Fertilisasi in vitro adalah proses pembuahan yang
dilakukan diluar tubuh manusia (di dalam cawan petri).

Embrio yang dihasilkan “dititipkan“ kembali kembali ke


dalam rahim seorang wanita, baik yang ada hubungan
darah maupun yang tidak. Melalui teknologi in vitro,
analisis kromosom dari embrio yang memiliki resiko
kelainan genetik dapat dilakukan sebelum dikembalikan
kedalam rahim.
Teknologi Reproduksi Wanita

Faktor Risiko Infertilitas


Gaya hidup: Pekerjaan:
• Konsumsi alkohol 104.000 bahan fisik dan kimia yang
• Merokok berhubungan dengan pekerjaan
• Konsumsi kafein yang telah teridentifikasi, namun
• Berat badan efeknya terhadap kesuburan, 95%
• Olahraga belum dapat diidentifikasi.
• Stress
• Obat-obatan
• Obat-0bat Herbal
Teknologi Reproduksi Wanita
Faktor Risiko Infertilitas
Teknologi Reproduksi Wanita

Faktor Penyebab Infertilitas

Perempuan: Laki-laki:
• Ovulasi • Pre testikuler
• Tuba • Testikuler
• Uterus • Post testikuler
• Lain-lain
Teknologi Reproduksi Wanita

Pemeriksaan infertilitas
Laki-laki: Perempuan:
• Anamnesis • Konfirmasi Ovulasi
• Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan hormon
• Analisis semen • Kelainan uterus
• Indeks fragmentasi DNA Sperma • Kelainan tuba
• Pemeriksaan fungsi endokrinologi. • Pemeriksaan Chlamydia
• Pemeriksaan mikrobiologi • Pemeriksaan lendir serviks
• Ultrasonografi skrotal dan transrektal dan Uji Pasca senggama
• Pemeriksaan genetik
• Biopsi testis
• Pemeriksaan antibodi antisperma dan tes fungsi sperma

Pemeriksaan Histereskopi dan Laparaskopi


Teknologi Reproduksi Wanita

Fertilisasi Invitro (IVF)


Indikasi:
• Faktor sperma yang tidak dapat dikoreksi dengan pembedahan atau obat- obatan
• Oklusi tuba bilateral yang tidak dapat dikoreksi
• Tidak hamil pasca 3 - 4 x inseminasi intra uterin
• 6 bulan pasca koreksi tuba tetapi tidak terdapat kehamilan
• Endometriosis derajat sedang - berat (derajat minimal - ringan pasca inseminasi
intra uterin tidak terdapat kehamilan)
• Infertilitas idiopatik dimana setelah 3 tahun tidak hamil (pasca inseminasi atau
pengobatan)
• Gangguan ovulasi dan penurunan cadangan telur (pasca induksi ovulasi /
inseminasi 3 – 6 siklus)
Teknologi Reproduksi Wanita

Fertilisasi Invitro (IVF)


• Anestesi diperlukan saat pengambilan oosit
• Tidak ada Teknik anestesi yang lebih unggul
• Eksposir → durasi minimal → menghindari efek pembelahan embrio
dan pembuahan
• One day Surgery
• Pertimbangkan masa pemulihan cepat
Teknologi Reproduksi Wanita

Fertilisasi Invitro (IVF)

Prosedur →
• Durasi singkat
• Risiko perdarahan minimal
• Tidak mengakibatkan nyeri hebat
• Nyeri pasca operasi ringan - sedang

Penyebab IVF → dibutuhkan evaluasi praanestesi untuk


mengidentifikasi penyakit penyerta
Teknologi Reproduksi Wanita

Fertilisasi Invitro (IVF)


Pertimbangan pilihan agen anestesi →
• apakah agen anestesi memasuki cairan folikuler
• apakah ada efek toksik pada pembelahan dan fertilisasi serta
tingkat kehamilan
TIVA → pilihan teknik ini tidak ada manipulasi jalan nafas
karena pasien dengan komorbid asma dan masa pemulihan
yang lebih cepat dibanding dengan teknik anestesi regional
Teknik anestesi anestesi umum lebih nyaman aman buat pasien
dan nyaman bagi operator
Teknologi Reproduksi Wanita

Fertilisasi Invitro (IVF)


Propofol, fentanyl, dan midazolam disebutkan terdapat dalam
jumlah sedikit dalam cairan folikuler, sehingga merupakan
alternatif yang bisa digunakan pada teknik anestesi umum
Selain itu kentungan digunakannya propofol adalah masa pulih
sadar yang cepat dan terdapatnya efek antiemetik.

Pada prosedur ini → tindakan singkat sehingga biasanya


merupakan bedah one day care.
Sehingga syarat-syarat one day care harus tetap dipenuhi pada
pasien yang akan dilakukan prosedur OPU, termasuk kriteria
pemulangan pasien.
Teknologi Reproduksi Wanita

USG Transvaginal
Adalah prosedur menggunakan gel. Suara dg memasukkan
alat sensor (probe) ultrasound kecil ke dalam vagina.

Dapat memeriksa: Uterus, Saluran telur, Indung telur, Serviks, vagina

Menggunakan transducer dengan Panjang 5-7 cm ke dalam vagina


Sekitar 30-60 menit
Teknologi Reproduksi Wanita

Fungsi USG Transvaginal


• Men-dx kelainan fisik pada janin lebih awal
• Memeriksa secara pasti kelainan plasenta
• Men-dx penyebab/sumber perdarahan abnormal dan
nyeri panggul
• Memonitor DJJ
• Deteksi dini bila ada risiko keguguran
• Memeriksa serta mencegah kemungkinan adanya
komplikasi kehamilan
Teknologi Reproduksi Wanita

Prosedur USG Transvaginal

• Biasanya tidak membutuhkan banyak persiapan


• Saluran kemih penuh dapat memberikan gambaran
yang lebih jelas di area panggul
• Saat dimulai, pasien diminta berbaring terlentang
dengan posisi kaki terbuka sambal menekuk lutut.
• Hasil diterima dalam 24 jam
• Disarankan atas indikasi khusus
Teknologi Reproduksi Wanita

USG Transvaginal
Prosedur → memeriksa kemungkinan kondisi:
• Nyeri panggul
• Infertilitas
• Perdarahan vagina yang abnormal
• Kehamilan ektopik
• Kista dan mioma pada uterus
• Prosedur pemeriksaan lanjutan dari hasil pemeriksaan panggul
abnormal
• Memastikan letak alat kontrasepsi di rahim
Teknologi Reproduksi Wanita

USG Transvaginal
Prosedur → ibu hamil → kemungkinan tujuan:
• Memastikan kehamilan
• Mengamati djj
• Memeriksa kelainan plasenta
• Mencari sumber perdarahan abnormal saat hamil
• Mendiagnosis kemungkinan keguguran
• Memeriksa kemungkinan risiko komplikasi kehamilan (mis:
premature)
• Mendiagnosis plasenta previa atau abrupsi plasenta
Teknologi Reproduksi Wanita

USG Transvaginal
KELEBIHAN KELEMAHAN

1. Menghasilkan gambar yang lebih Sejauh ini, prosedur USG Transvaginal


jelas dan akurat tidak memiliki risiko berbahaya karena
2. Mengetahui segala perkembangan tidak memiliki paparan radiasu, sehingga
dan masalah yang terjadi di dalam terbilang aman untuk ibu hamil dan
tubuh selama hamil janin.
3. Selama masa kehamilan juga dapat Meski begitu, selama prosedur akan ada
membantu menentukan tanggal rasa tidak nyaman saat transducer USG
persalinan menjadi lebih tepat dimasukkan melalui vagina. Tapi hal itu
4. Mengetahui adanya kelainan pada akan hilang setelah selesai dilakukan
Rahim atau adanya penyakit seperti prosedur tersebut
kista.

Anda mungkin juga menyukai