Anda di halaman 1dari 9

BAB III

BLANGKO STUDI KASUS

KOMPETENSI : Integumen

NAMA MAHASISWA :

N.I.M. :

TEMPAT PRAKTIK :

PEMBIMBING :

Tanggal Pembuatan Kasus :

Kondisi/kasus : Combutio dengan keloid

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA

Nama : An. Ulya Ayuni

Umur : 11th

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar

Alamat :

No. CM :
II. SEGI FISIOTERAPI

1. Deskripsi Pasien dan Keluhan Utama

Keluhan utama:
Pasien mengeluh sendi sikunya kaku, wajahnya terasa kaku dan tungkainya tidak
dapat diluruskan.
RPS:
sekitar 1 tahun yang lalu pasien mengalami kebakaran akibat tabung gas yang ada
di toko meledak dan pasien mengalami luka bakar sekitar 80% dan di rawat di ICU
selama 35 hari. Kondisi saat ini banyak keloid yang ada di tubuh pasien yang
menyebabkan beberapa sendi menjadi kaku dan terbatas geraknya.
2. Data Medis Pasien

Diagnosis medis : combutio 80%, keloid dan kontraktur

medika mentosa : -

hasil lab : -

III. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI


1. Pemeriksaan Tanda Vital (Umum)

BP : 110/85 mmHg

HR : 85 x/menit ; RR : 24 x/menit

TB : 132cm ; BB : 41kg

2. Inspeksi Observasi

Inspeki statis

- nampak bekas luka bakar dengan adanya keloid pada hampir seluruh tubuh

- siku kanan pasien dalam posisi 90 derajat dan terdapat keloid yang menghambat gerak

- masih terdapat luka pada kulit yang terbakar

Inspeksi dinamis

- pasien kesulitan untuk meluruskan tungkai dan sikunya

- pasien dapat miring kana kiri sendiri, duduk dan berdiri perlu bantuan
3. Palpasi

- pada keloid yang tebal (elbow, wrist, finger dan knee) tidak terasa saat disentuh, terasa

tebal

- pada lengan atas kanan yang sudah di skin graft terasa sakit saat disentuh

4. Joint Test

Pemeriksaan Gerak Dasar (Gerak aktif/pasif/isometrik fisiologis)

gerak aktif

- Pasien mampu bergerak aktif dari leher, bahu, siku, pergelangan tangan, jari-jari, pinggul,

lutut, ankle dan jari-jari kaki tapi tidak full ROM terbatas karena keloid dan nyeri

Gerak pasif

- dapat digerakkan pasif dari leher, bahu, siku, pergelangan tangan, jari-jari, pinggul, lutut,

ankle dan jari-jari kaki tidak full ROM terbatas karena keloid dan nyeri.

4. Muscle Test

tidak dapat dilakukan karena luka bakar disertai keloid menghambat gerakan

6. Kemampuan Fungsional dan Lingkungan Aktivitas

- pasien mampu miring kanan-kiri mandiri, duduk dan berdiri perlu bantuan

- untuk ambulasi pasien menggunakan kursi roda

7. Pemeriksaan Spesifik

Pemeriksaan nyeri dengan VAS

- Nyeri diam :0 mm

- Nyeri tekan : 63 mm

- Nyeri gerak : 54 mm

C. UNDERLYING PROCCESS
(CLINICAL REASONING)

luka bakar 80%

tidak tertangani dengan


baik

motorik sensoris otonom

 keterbatasan gerak  penurunan  tidak ada


ambang sensoris masalah
 kosmeticam jelek
pada keloid
 nyeri gerak
 peningkatan
 keterbatasan duduk
ambang rangsang
dan berdiri
pada lengan atas
 ambulasi harus dengan
kanan
kursi roda
 semua aktifitas perlu
bantuan

 reedukas
i sensoris
 stimulasi
 scar massage taktil
 assisted aktif
 stimulasi taktil
 latihan jalan dengan
walker
 motivasi penurunan
aktifitas
fungsinal

peningkatan aktifitas fungsional


C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI

1. Impairment

- adanya keterbatasan gerak

- adanya kosmetikam yang buruk

- adanya nyeri gerak

- adanya penurunan sensasi

2. Functional Limitation

- pasien tidak mampu duduk dan berdiri sendiri

- semua aktivitas memerlukan bantuan

- ambulasi dengan kursi roda

3. Disability / Participation restriction

- pasien tidak bisa masuk sekolah lagi dan tak dapat melakukan hobi badmintonnya.

D. PROGRAM FISIOTERAPI

1. Tujuan Jangka Panjang

- Mengoptimalkan kemampuan fungsional agar dapat mampu mandiri

- Menjaga kondisi yang telah tercapai tetap stabil

2. Tujuan Jangka Pendek

- meningkatkan ambang rangsang sensoris

- mencegah timbulnya keloid yang baru

- merileksasikan bekas luka dengan keloid pada pasien


3. Teknologi Intervensi Fisioterapi

- scar massage

- stimulasi taktil

- reedukasi sensoris

- latihan assisted aktif

- latihan jalan dengan walker

- motivasi

E. RENCANA EVALUASI

 Evaluasi nyeri dengan skala VAS

F. PROGNOSIS

o Quo ad vitam : baik

o Quo ad sanam : buruk

o Quo ad cosmeticam : buruk

o Quo ad functionam : buruk

G. PELAKSANAAN TERAPI

Terapi dilakukan pada tanggal 9, 11, 15, 17 Desember 2022

1. scar massage

Tujuan: rileksasi pada kulit dan keloid

Posisi pasien : pasien posisi tidur terlentang


Pelaksanaan : dilakukan pada semua kulit ditubuh/yang keloidnya paling parah dan perlu

di rilekkan seperti myofascial release

Durasi: 8 menit, 3 x pertempat

2. Latihan assisted aktif

Tujuan: memelihara fisiologis otot dan menjaga ROM

Posisi pasien: pasien posisi tidur terlentang

Pelaksanaan : dilakukan pada leher, bahu, siku, pergelangan tangan jari-jari, pingguul,

lutut, ankle dan jari-jari kaki.

Dosis: 8x pengulangan

3. Stimulasi taktil

Tujuan : meningkatkan ambang rangsang sensoris

pelaksanaan : dengan sikat halus dan kasar diusapkan pada seluruh bagian tubuh

dosis : 3x pertempat sampai terasa sensasinya

4. latihan jalan dengan walker

tujuan : ambulasi dini pasien

pelaksanaan : pasien diajarkan untuk berjalan menggunakan walker

5. home program

pasien diminta untuk melakukan latihan yang sudah diajarkan dirumah sakit yaitu latihan

assisted aktif, jalan dnengan walker dan keluarga diminta untu ters melakukan reedukasi

sensoris sesering mungkin.

6. edukasi

pasien diminta untuk menjada pola makan, selalu memperhatikan dan membersihkan

lukanya dan tetap menjalani terapi agar kondisinya tidak tambah memburuk
H. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Nyeri dengan skala VAS

T0 T1 T2 T3 T4

Nyeri diam 0/100 mm 0/100 mm 0/100 mm 0100 mm 0/100 mm

Nyeri tekan 63/100 mm 63/100 mm 63/100 mm 63/100 mm 63/100 mm

Nyeri gerak 54/100 mm 54/100 mm 54/100 mm 54/100 mm 54/100 mm

I. HASIL TERAPI AKHIR


pasien atas nama an. Ulya Ayuni berusia 11 tahun berjenis kelamin perempuan setelah

mendapat terapi berupa scar massage, latihan assisted aktif, stimulasi taktil dan latihan jalan

dengan walker dengan kondisi bekas luka bakar disertai keloid hamper 80% dengan keluhan

utama berupa adanya kaku pada sendi siku wajah terasa berat, dan tungkai susah diluruskan.

didapatkan hasil :

1. belum ada penurunan nyeri


2. wajah masih terasa berat
3. siku masih kaku
4. tungkai masih belum bisa lurus dan jalan masih sulit pasien masih perlu melakukan terapi
rutin agar kondisinya tidak semakin parah dan tetap melakukan latihan yang sudah
diajarkan saat dirumah sakit.

Mengetahui,

Pembimbing, Praktikan,

Catatan Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai